SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
1
PANDUAN PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK
BLOK 5.2
HEMATOIMUNOLOGI
NAMA : ........................................
NIM : ........................................
KELAS : ........................................
KELOMPOK : ........................................
BAGIAN PATOLOGI KLINIK
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018
2
PRAKTIKUM 1
A. MENGUKUR BLEEDING TIME (WAKTU PERDARAHAN)
Waktu perdarahan (bleeding time, BT) adalah uji laboratorium untuk
menentukan lamanya tubuh menghentikan perdarahan akibat trauma yang
dibuat secara laboratoris. Pemeriksaan ini mengukur hemostasis dan
koagulasi. Masa perdarahan tergantung atas : ketepatgunaan cairan
jaringan dalam memacu koagulasi, fungsi pembuluh darah kapiler dan
trombosit. Pemeriksaan ini terutama mengenai trombosit, yaitu jumlah dan
kemampuan untuk adhesi pada jaringan subendotel dan membentuk
agregasi. Bila trombosit
Prinsip pemeriksaan ini adalah menghitung lamanya perdarahan sejak
terjadi luka kecil pada permukaan kulit dan dilakukan dalam kondisi yang
standard. Ada 2 teknik yang dapat digunakan, yaitu teknik Ivy dan Duke.
Kepekaan teknik Ivy lebih baik dengan nilai normal 1-6 menit. Teknik Duke
nilai normal 1-8 menit. Teknik Ivy menggunakan lengan bawah untuk insisi
merupakan teknik yang paling terkenal. Aspirin dan antiinflamasi dapat
memperlama waktu perdarahan.
Uji ini tidak boleh dilakukan jika penderita sedang mengkonsumsi
antikoagulan atau aspirin; pengobatan harus ditangguhkan dulu selama 3 –
7 hari.
Alat-alat:
1. Alkohol 70%
2. Kapas
3. Lancet
4. Kertas saring
5. Tensimeter
6. Stopwatch
Prosedur
1. Metode Ivy
o Pasang manset tensimeter pada lengan atas pasien kemudian
atur tekanan pada 40 mmHg. Tekanan ini dipertahankan
hingga pemeriksaan selesai.
o Pilih lokasi penusukan pada satu tempat kira-kira 3 cm di
bawah lipat siku. Bersihkan lokasi tersebut dengan kapas
alkohol 70 %, tunggu hingga kering.
o Tusuk kulit dengan lancet sedalam 3 mm. Hindari menusuk
vena.
3
o Hidupkan stopwatch saat darah mulai keluar kemudian isap
darah yang keluar dengan kertas saring setiap 30 detik.
o Matikan stopwatch pada saat darah berhenti mengalir.
o Kurangi tekanan hingga 0 mmHg lalu lepas manset tensimeter.
o Hitung masa perdarahan dengan menghitung jumlah noktah
darah yang ada pada kertas saring. Jika telah lewat 10 menit
perdarahan masih berlangsung, maka hentikan pemeriksaan
ini.
2. Metode Duke
o Bersihkan anak daun telinga dengan kapas alkohol 70 %,
tunggu hingga kering.
o Tusuk pinggir anak daun telinga dengan lancet sedalam 2 mm.
o Hidupkan stopwatch saat darah mulai keluar kemudian isap
darah yang keluar dengan kertas saring setiap 30 detik.
o Matikan stopwatch pada saat darah berhenti mengalir.
o Kurangi tekanan hingga 0 mmHg lalu lepas manset tensimeter.
o Hitung masa perdarahan dengan menghitung jumlah noktah
darah yang ada pada kertas saring.
Masalah Klinis
HASIL MEMENDEK : Penyakit Hodgkin
HASIL MEMANJANG : idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP),
abnormalitas trombosit, abnormalitas vascular, leukemia, penyakit hati
serius, disseminated intravascular coagulation (DIC), anemia aplastik,
defisiensi faktor koagulasi (V, VII, XI). Pengaruh obat : salisilat (aspirin),
dekstran, mitramisin, warfarin (Coumadin), streptokinase (streptodornasi,
agens fibrinolitik).
INTERPRETASI :
4
B. Mengukur waktu pembekuan
Alat-alat
1. Tabung reaksi
2. Spuit 5 ml
3. Stopwatch
Prosedur
1. Sediakan dalam rak 3 tabung berdiameter 7-8 mm
2. Lakukanlah punksi vena dengan semprit 5 atau 10 ml; pada saat
darah kelihatan masuk dalam semprit, jalankanlah stopwatch
(catatlah waktu itu). Isaplah 5 ml darah.
3. Angkatlah jarum dari spuit dan alirkanlah perlahan-lahan kira-kira 1
ml darah ke dalam tiap tabung yang dimiringkan pada waktu diisi
dengan darah.
4. Tiap 30 detik tabung pertama diangkat dari rak dan dimiringkan
untuk melihat apakah telah terjadi pembekuan. Dalam tindakan itu
jagalah jangan sampai tabung lain terganggu.
5. Setelah darah dalam tabung pertama itu beku, periksalah tabung
kedua tiap 30 detik juga terhadap adanya pembekuan. Catatlah waktu
ini.
6. Tindakan sama dilakukan berturut-turut ialah masa pembekuan rata-
rata dari tabung kedua dan ketiga. Masa pembekuan itu dilaporkan
dengan dibulatkan sampai ½ menit
INTERPRETASI :
C. Fragilitet Kapiler
Percobaan ini bermaksud menguji ketahanan kapiler darah
dengan cara mengenakan pembendungan kepada vena-vena,
5
sehingga darah menekan kepada dinding kapiler. Dinding kapiler
yang oleh suatu sebab kurang kuat akan rusak oleh pembendungan
itu, darah dari dalam kapiler itu keluar dari kapiler dan
merembes ke dalam jaringan sekitarnya sehingga nampak sebagai
bercak merah kecil pada permukaan kulit (petechiae).
Alat-alat
1. Sphigmomanometer
2. Stopwatch
Prosedur
1. Pasanglah ikatan sfigmomanometer pada lengan atas dan pompalah
sampai tekanan di tengah-tengah nilai sistolik dan diastolik.
2. Pertahankan tekanan itu selama 10 menit.
3. Lepaskanlah ikatan dan tunggulah sampai tanda-tanda stasis darah
lenyap lagi.
4. Carilah adanya dan hitunglah banyaknya petechiae yang timbul dalam
lingkaran bergaris tengah kira-kira 4 cm distal dari fossa cubiti.
INTERPRETASI :
D.MEMBUAT PREPARAT APUS DARAH
Alat-alat:
1. Alkohol 70% 9. Wright stain 17. Gelas ukur 10 cc
2. Kapas 10. Pipet tetes 6 buah
3. Hemolet 11. Sol buffer
4. Kaca objek 12. Kertas saring
5. Rak pengecatan 13. Mikroskop
6. Methyl alkohol 14. Minyak imersi
7. Giemsa stain 15. Xylol
6
8. aquadest 16. kain pembersih
Cara membuat preparat apus:
1. Sediakan beberapa kaca benda yang bersih di atas meja (bersihkan dengan
alkohol) lalu keringkan dengan kain.
2. Ambillah darah kapiler (ujung jari dan hemolet di-disinfeksi terlebih dulu).
3. Buatlah sediaan yang cukup tipis, tunjukkan kepada instruktur praktikum
apakah sudah memenuhi syarat.
4. Sediaan yang memenuhi syarat dikeringkan di udara lalu diwarnai.
a. Pengecatan menurut Giemsa
1. fiksasi dengan metil alkohol 3-5 menit
2. bilasi dengan aquadest
3. encerkan Giemsa stain 1 cc menjadi 10 cc dengan aquadest
4. cat dengan (3) selama 30 menit
5. cat dibuang, dibilasi dengan aquadest lalu dengan air mengalir.
b. Pengecatan menurut Wright
1. Ratakan 10 tetes Wright stain di atas sediaan, biarkan 2-3 menit, kalau akan
mengering tetesi lagi catnya.
2. Tambahkan tetesan sol buffer yang sama jumlahnya dengan tetesan Wright
yang dipakai sampai rata bercampur dengan (1), biarkan 5-10 menit. Warna
hijau mengkilat menunjukkan pengecatan telah cukup.
3. Siram dengan aquadest 30 detik lalu siram dengan air mengalir
4. Keringkan miring di udara pada kertas saring
7
Pemeriksaan Sediaan:
1. Periksa di bawah mikroskop dengan pembesaan lemah (10 x /LPF) untuk
melihat apakah pengecatan memuaskan:
a. bila nukleus (inti) belum ter-cat, ulangi pengecatan seperti di atas.
b. bila ada presipitasi, tambahkan cat Wright dan segera dibilasi
aquadest.
c. bila nukeus (inti) belum ter-cat kontras dengan sitoplasma, granula
eosinofil ter-cat kemerahan dan sitoplasma eritrosit ter-cat merah
muda, berarti pengecatan sempurna
2. Periksa dengan minyak imersi mulai dari daerah sediaan yang tipis, apakah
sediaan dan pengecatan sudah memenuhi syarat.
3. Sediaan yang baik diberi etiket dengan:
o nama penderita
o tanggal pembuatan
o nama sediaan lalu diserahkan kepada asisten.
8
INTERPRETASI
Jambi, 2015
(...................................................)
9
PRAKTIKUM 2
Jambi, 2015
(...................................................)
10
PRAKTIKUM 2
Identifikasi Preparat Leukemia
11
12
Jambi, 2015
(...................................................)
13
PRAKTIKUM 3
Identifikasi Preparat Anemia
14
Jambi, 2015
(...................................................)
15

More Related Content

What's hot (8)

Sop pemeriksaan gula darah
Sop pemeriksaan gula darahSop pemeriksaan gula darah
Sop pemeriksaan gula darah
 
Mengambil darah malaria
Mengambil darah malariaMengambil darah malaria
Mengambil darah malaria
 
Terapi Cairan
Terapi CairanTerapi Cairan
Terapi Cairan
 
Post operasi wsd KABUPATEN MUNA
Post operasi wsd KABUPATEN MUNAPost operasi wsd KABUPATEN MUNA
Post operasi wsd KABUPATEN MUNA
 
Pemasangan infus
Pemasangan infusPemasangan infus
Pemasangan infus
 
Circumcici
CircumciciCircumcici
Circumcici
 
Melakukan test rumple leed
Melakukan test rumple leedMelakukan test rumple leed
Melakukan test rumple leed
 
PPT Hematologi - PT ( Protrombin)
PPT Hematologi - PT ( Protrombin)PPT Hematologi - PT ( Protrombin)
PPT Hematologi - PT ( Protrombin)
 

Similar to 229577 modul praktikum patologi klinik

03 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_2012
03 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_201203 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_2012
03 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_2012
SMKTA
 
Presentasi metode clotting time hub aptt
Presentasi metode clotting time hub apttPresentasi metode clotting time hub aptt
Presentasi metode clotting time hub aptt
Diana Arwati
 
sodapdf-converted.docx
sodapdf-converted.docxsodapdf-converted.docx
sodapdf-converted.docx
pes20226
 
Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...
Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...
Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...
LukmanHakim571
 
presentasi gkm swapthing
presentasi gkm swapthingpresentasi gkm swapthing
presentasi gkm swapthing
Rudy Pamungkas
 

Similar to 229577 modul praktikum patologi klinik (20)

Penuntun praktikum hematologi
Penuntun praktikum hematologiPenuntun praktikum hematologi
Penuntun praktikum hematologi
 
PENUNTUN-HEMATOLOGI.docx
PENUNTUN-HEMATOLOGI.docxPENUNTUN-HEMATOLOGI.docx
PENUNTUN-HEMATOLOGI.docx
 
Tugas hematologi
Tugas hematologiTugas hematologi
Tugas hematologi
 
Tugas klsxia1 group5_aktivitasilmiahbab5
Tugas klsxia1 group5_aktivitasilmiahbab5Tugas klsxia1 group5_aktivitasilmiahbab5
Tugas klsxia1 group5_aktivitasilmiahbab5
 
TNM & WSD.pptx
TNM & WSD.pptxTNM & WSD.pptx
TNM & WSD.pptx
 
Eritrosit
EritrositEritrosit
Eritrosit
 
Th6
Th6Th6
Th6
 
11. INFUS.ppt
11. INFUS.ppt11. INFUS.ppt
11. INFUS.ppt
 
03 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_2012
03 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_201203 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_2012
03 strategi menjawab kertas 3 soalan 2 shahril_2012
 
pasang akbk.docx
pasang akbk.docxpasang akbk.docx
pasang akbk.docx
 
Presentasi metode clotting time hub aptt
Presentasi metode clotting time hub apttPresentasi metode clotting time hub aptt
Presentasi metode clotting time hub aptt
 
Skl fisika
Skl fisikaSkl fisika
Skl fisika
 
RP ptmdksadjskdsdj.docx
RP ptmdksadjskdsdj.docxRP ptmdksadjskdsdj.docx
RP ptmdksadjskdsdj.docx
 
Penetapan kadar hemoglobin
Penetapan kadar hemoglobinPenetapan kadar hemoglobin
Penetapan kadar hemoglobin
 
sodapdf-converted.docx
sodapdf-converted.docxsodapdf-converted.docx
sodapdf-converted.docx
 
Contoh LKPD.docx
Contoh LKPD.docxContoh LKPD.docx
Contoh LKPD.docx
 
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
SNI 19-7119.1-2005 tentang Udara Amben - Bagian 1: Cara Uji Kadar Amoniak (NH...
 
Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...
Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...
Sni 19-7119-1-2005-cara-uji-amoniak-nh3-dengan-metoda-indofenol-menggunakan-s...
 
Post operasi wsd
Post operasi wsdPost operasi wsd
Post operasi wsd
 
presentasi gkm swapthing
presentasi gkm swapthingpresentasi gkm swapthing
presentasi gkm swapthing
 

Recently uploaded

Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
NezaPurna
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 

Recently uploaded (20)

Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 

229577 modul praktikum patologi klinik

  • 1. 1 PANDUAN PRAKTIKUM PATOLOGI KLINIK BLOK 5.2 HEMATOIMUNOLOGI NAMA : ........................................ NIM : ........................................ KELAS : ........................................ KELOMPOK : ........................................ BAGIAN PATOLOGI KLINIK PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI 2018
  • 2. 2 PRAKTIKUM 1 A. MENGUKUR BLEEDING TIME (WAKTU PERDARAHAN) Waktu perdarahan (bleeding time, BT) adalah uji laboratorium untuk menentukan lamanya tubuh menghentikan perdarahan akibat trauma yang dibuat secara laboratoris. Pemeriksaan ini mengukur hemostasis dan koagulasi. Masa perdarahan tergantung atas : ketepatgunaan cairan jaringan dalam memacu koagulasi, fungsi pembuluh darah kapiler dan trombosit. Pemeriksaan ini terutama mengenai trombosit, yaitu jumlah dan kemampuan untuk adhesi pada jaringan subendotel dan membentuk agregasi. Bila trombosit Prinsip pemeriksaan ini adalah menghitung lamanya perdarahan sejak terjadi luka kecil pada permukaan kulit dan dilakukan dalam kondisi yang standard. Ada 2 teknik yang dapat digunakan, yaitu teknik Ivy dan Duke. Kepekaan teknik Ivy lebih baik dengan nilai normal 1-6 menit. Teknik Duke nilai normal 1-8 menit. Teknik Ivy menggunakan lengan bawah untuk insisi merupakan teknik yang paling terkenal. Aspirin dan antiinflamasi dapat memperlama waktu perdarahan. Uji ini tidak boleh dilakukan jika penderita sedang mengkonsumsi antikoagulan atau aspirin; pengobatan harus ditangguhkan dulu selama 3 – 7 hari. Alat-alat: 1. Alkohol 70% 2. Kapas 3. Lancet 4. Kertas saring 5. Tensimeter 6. Stopwatch Prosedur 1. Metode Ivy o Pasang manset tensimeter pada lengan atas pasien kemudian atur tekanan pada 40 mmHg. Tekanan ini dipertahankan hingga pemeriksaan selesai. o Pilih lokasi penusukan pada satu tempat kira-kira 3 cm di bawah lipat siku. Bersihkan lokasi tersebut dengan kapas alkohol 70 %, tunggu hingga kering. o Tusuk kulit dengan lancet sedalam 3 mm. Hindari menusuk vena.
  • 3. 3 o Hidupkan stopwatch saat darah mulai keluar kemudian isap darah yang keluar dengan kertas saring setiap 30 detik. o Matikan stopwatch pada saat darah berhenti mengalir. o Kurangi tekanan hingga 0 mmHg lalu lepas manset tensimeter. o Hitung masa perdarahan dengan menghitung jumlah noktah darah yang ada pada kertas saring. Jika telah lewat 10 menit perdarahan masih berlangsung, maka hentikan pemeriksaan ini. 2. Metode Duke o Bersihkan anak daun telinga dengan kapas alkohol 70 %, tunggu hingga kering. o Tusuk pinggir anak daun telinga dengan lancet sedalam 2 mm. o Hidupkan stopwatch saat darah mulai keluar kemudian isap darah yang keluar dengan kertas saring setiap 30 detik. o Matikan stopwatch pada saat darah berhenti mengalir. o Kurangi tekanan hingga 0 mmHg lalu lepas manset tensimeter. o Hitung masa perdarahan dengan menghitung jumlah noktah darah yang ada pada kertas saring. Masalah Klinis HASIL MEMENDEK : Penyakit Hodgkin HASIL MEMANJANG : idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP), abnormalitas trombosit, abnormalitas vascular, leukemia, penyakit hati serius, disseminated intravascular coagulation (DIC), anemia aplastik, defisiensi faktor koagulasi (V, VII, XI). Pengaruh obat : salisilat (aspirin), dekstran, mitramisin, warfarin (Coumadin), streptokinase (streptodornasi, agens fibrinolitik). INTERPRETASI :
  • 4. 4 B. Mengukur waktu pembekuan Alat-alat 1. Tabung reaksi 2. Spuit 5 ml 3. Stopwatch Prosedur 1. Sediakan dalam rak 3 tabung berdiameter 7-8 mm 2. Lakukanlah punksi vena dengan semprit 5 atau 10 ml; pada saat darah kelihatan masuk dalam semprit, jalankanlah stopwatch (catatlah waktu itu). Isaplah 5 ml darah. 3. Angkatlah jarum dari spuit dan alirkanlah perlahan-lahan kira-kira 1 ml darah ke dalam tiap tabung yang dimiringkan pada waktu diisi dengan darah. 4. Tiap 30 detik tabung pertama diangkat dari rak dan dimiringkan untuk melihat apakah telah terjadi pembekuan. Dalam tindakan itu jagalah jangan sampai tabung lain terganggu. 5. Setelah darah dalam tabung pertama itu beku, periksalah tabung kedua tiap 30 detik juga terhadap adanya pembekuan. Catatlah waktu ini. 6. Tindakan sama dilakukan berturut-turut ialah masa pembekuan rata- rata dari tabung kedua dan ketiga. Masa pembekuan itu dilaporkan dengan dibulatkan sampai ½ menit INTERPRETASI : C. Fragilitet Kapiler Percobaan ini bermaksud menguji ketahanan kapiler darah dengan cara mengenakan pembendungan kepada vena-vena,
  • 5. 5 sehingga darah menekan kepada dinding kapiler. Dinding kapiler yang oleh suatu sebab kurang kuat akan rusak oleh pembendungan itu, darah dari dalam kapiler itu keluar dari kapiler dan merembes ke dalam jaringan sekitarnya sehingga nampak sebagai bercak merah kecil pada permukaan kulit (petechiae). Alat-alat 1. Sphigmomanometer 2. Stopwatch Prosedur 1. Pasanglah ikatan sfigmomanometer pada lengan atas dan pompalah sampai tekanan di tengah-tengah nilai sistolik dan diastolik. 2. Pertahankan tekanan itu selama 10 menit. 3. Lepaskanlah ikatan dan tunggulah sampai tanda-tanda stasis darah lenyap lagi. 4. Carilah adanya dan hitunglah banyaknya petechiae yang timbul dalam lingkaran bergaris tengah kira-kira 4 cm distal dari fossa cubiti. INTERPRETASI : D.MEMBUAT PREPARAT APUS DARAH Alat-alat: 1. Alkohol 70% 9. Wright stain 17. Gelas ukur 10 cc 2. Kapas 10. Pipet tetes 6 buah 3. Hemolet 11. Sol buffer 4. Kaca objek 12. Kertas saring 5. Rak pengecatan 13. Mikroskop 6. Methyl alkohol 14. Minyak imersi 7. Giemsa stain 15. Xylol
  • 6. 6 8. aquadest 16. kain pembersih Cara membuat preparat apus: 1. Sediakan beberapa kaca benda yang bersih di atas meja (bersihkan dengan alkohol) lalu keringkan dengan kain. 2. Ambillah darah kapiler (ujung jari dan hemolet di-disinfeksi terlebih dulu). 3. Buatlah sediaan yang cukup tipis, tunjukkan kepada instruktur praktikum apakah sudah memenuhi syarat. 4. Sediaan yang memenuhi syarat dikeringkan di udara lalu diwarnai. a. Pengecatan menurut Giemsa 1. fiksasi dengan metil alkohol 3-5 menit 2. bilasi dengan aquadest 3. encerkan Giemsa stain 1 cc menjadi 10 cc dengan aquadest 4. cat dengan (3) selama 30 menit 5. cat dibuang, dibilasi dengan aquadest lalu dengan air mengalir. b. Pengecatan menurut Wright 1. Ratakan 10 tetes Wright stain di atas sediaan, biarkan 2-3 menit, kalau akan mengering tetesi lagi catnya. 2. Tambahkan tetesan sol buffer yang sama jumlahnya dengan tetesan Wright yang dipakai sampai rata bercampur dengan (1), biarkan 5-10 menit. Warna hijau mengkilat menunjukkan pengecatan telah cukup. 3. Siram dengan aquadest 30 detik lalu siram dengan air mengalir 4. Keringkan miring di udara pada kertas saring
  • 7. 7 Pemeriksaan Sediaan: 1. Periksa di bawah mikroskop dengan pembesaan lemah (10 x /LPF) untuk melihat apakah pengecatan memuaskan: a. bila nukleus (inti) belum ter-cat, ulangi pengecatan seperti di atas. b. bila ada presipitasi, tambahkan cat Wright dan segera dibilasi aquadest. c. bila nukeus (inti) belum ter-cat kontras dengan sitoplasma, granula eosinofil ter-cat kemerahan dan sitoplasma eritrosit ter-cat merah muda, berarti pengecatan sempurna 2. Periksa dengan minyak imersi mulai dari daerah sediaan yang tipis, apakah sediaan dan pengecatan sudah memenuhi syarat. 3. Sediaan yang baik diberi etiket dengan: o nama penderita o tanggal pembuatan o nama sediaan lalu diserahkan kepada asisten.
  • 11. 11
  • 15. 15