SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Teknik Digital

                                    Pertemuan 9




1   Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM                 12/13/2011
Aljabar Boolean Ch.1




2   Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM   12/13/2011
 Aturan-aturan untuk menentukan logika digital, atau
       `switching algebra‟
        Terkait dengan nilai-nilai Boolean yaitu 0, 1
        Nilai sinyal dinyatakan dengan variabel-variabel – {X, Y, DIN, …}


     Perjanjian logika positif
       Tegangan (LOW, HIGH)        (0, 1)
       logika negatif – jarang digunakan


     Operator-operator: { · , + , „ ,       }

     Aksioma-aksioma dan Teorema-teorema …
       Membantu untuk mereduksi logika kompleks menjadi logika lebih
        sederhana dan meningkatkan “area dan kecepatan” dari
        rangkaian digital

3   Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM                                 12/13/2011
Definisi: Ekspresi Boolean
     Literal: sebuah variabel atau komplemennya
       X′, X, DIN′, TK_L


     Ekpresi: literals dikombinasikan dengan AND,
       OR, tanda kurung, komplementasi
          X+Y
          P·Q · R
          A+B · C
          ((DIN · Z′) + TK_L · A · B′ · C + Q5) · RESET′

     Persamaan: variabel = ekspresi
       P = ((DIN · Z′) + TK_L · A · B′ · C + Q5) · RESET′



4   Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM                            12/13/2011
Aksioma
     Aksioma
       kumpulan definisi dasar (A1-A5, A1‟-A5‟) minimal yang
        diasumsikan benar dan secara menyeluruh mendefinisikan
        aljabar switching
       Dapat digunakan untuk membuktikan teorema-2 aljabar
        switching lainnya (T1-T15).




5   Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM                        12/13/2011
Teorema-teorema variabel tunggal (T1-
    T5)


    (T1)         X+0=X              (T1′)   X·1=X        (Identities)
    (T2)         X+1=1              (T2′)   X· 0=0       (Null elements)
    (T3)         X+X=X              (T3′)   X· X=X       (Idempotency)
    (T4)          (X′)′ = X                              (Involution)
    (T5)         X + X′ = 1         (T5′)   X · X′ = 1   (Complements)




6   Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM                                  12/13/2011
Cont’
     Dibuktikan melalui induksi sempurna (perfect
       induction)
        Karena sebuah variabel switching hanya dapat
          mempunyai nilai 0 dan 1, kita dapat membuktikan
          sebuah teorema dengan melibatkan sebuah
          variabel tunggal X melalui peletakan sederhana: X
          = 0 atau X =1


     Contoh: (T1) X + 0 = X
       X=0 : 0 + 0 = 0 benar menurut aksioma A4‟
       X=1 : 1 + 0 = 1 benar menurut aksioma A5‟
7   Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM                     12/13/2011
Teorema-teorema dua dan tiga variabel (T6-
       T11)

    (T6)     X+Y=Y+X                            (T6′)    X·Y=Y·X                         (Commutativity)

    (T7)     (X + Y) + Z = X + (Y + Z)          (T7′)    (X · Y) · Z = X · (Y · Z)       (Associativity)

    (T8)     X · Y + X · Z = X · (Y + Z)        (T8′)    (X + Y) · (X + Z) = X + Y · Z   (Distributivity)

    (T9)     X+X·Y=X                            (T9′)    X · (X + Y) = X                 (Convering)

    (T10)    X · Y + X · Y′ = X                (T10′)    (X + Y) · (X + Y′) = X          (Combining)

    (T11)    X · Y + X′ · Z + Y · Z = X · Y + X′ · Z
                                                                                         (Consensus)
    (T11′)   (X + Y) · (X′ + Z) · (Y + Z) = (X + Y) · (X′ + Z)




8      Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM                                                          12/13/2011
Cont‟
     Dualitas:
       Tes: 0 & 1, AND & OR   teorema-teorema tetap
        benar?
       Ya!! …kenapa? … setiap aksioma memiliki sebuah
        dual …
    
     Hati-hati dengan` urutan operator (operator
        precedence ’ dan penggunaan tanda kurung)



9   Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM                12/13/2011
Teorema T6, T7

        (Commutatif)

                        (T6) X + Y = Y + X
                        (T6’) X · Y = Y · X

        (Assosiatif)

                        (T7) (X + Y) + Z = X + (Y + Z)
                        (T7’) (X · Y) · Z = X · (Y · Z)




10   Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM                        12/13/2011
Cont‟
      Mirip dengan hukum-hukum komutatif dan
        asosiatif untuk penjumlahan dan perkalian dari
        bilangan-bilangan bulat dan riil




11   Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM                 12/13/2011
Teorema T8
                  (Distributif)

                          (T8) X · Y + X · Z = X · (Y + Z)
                          (T8’) (X + Y) · (X + Z) = X + Y · Z

      Jumlah dari perkalian (sum-of-products (SOP)) vs. Perkalian dari jumlah (product-
      of-sums (POS))

          V · W · Y + V · W · Z + V · X · Y + V · X · Z = V · (W + X) · (Y + Z)

          (bentuk SOP)                                       (bentuk POS)

            (V · W · X) + (Y · Z ) = (V + Y) · (V + Z) · (W + Y) · (W + Z) · (X + Y) · (X + Z)

      Tergantung pd masalah, pilih yang lebih sederhana
          Yang mana lebih logis menurut anda?



12   Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM                                               12/13/2011
Teorema T9, T10
                      (Covering)

                             (T9) X + X · Y = X
                             (T9’) X · (X + Y) = X

                      (Kombinasi)

                             (T10) X · Y + X · Y’ = X
                             (T10’) (X + Y) · (X + Y’) = X

           Berguna dalam penyederhanaan fungsi-fungsi logika




13   Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM                             12/13/2011
Teorema T11
       (konsensus)

                (T11) X · Y + X’ · Z + Y · Z = X · Y + X’ · Z
                (T11’) (X + Y) · ( X’ + Z) · (Y + Z) = (X + Y) · (X’ + Z)

           Pada T11 term Y·Z disebut konsensus dari term X·Y dan X‟·Z:
               Jika Y · Z = 0, maka T11 pasti benar
               Jika Y · Z = 1, maka X · Y atau X‟ · Z harus 1
               Sehingga term Y · Z : redundan dan harus dibuang




14   Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM                                          12/13/2011
Teorema-teorema N-variabel (T12 –
         T15)
(T12)    X + X + ··· + X = X                                                          Generalized
(T12’)   X · X · ··· · X = X                                                          idempotency

(T13)    (X1 · X2 · ··· · Xn)’ = X1’ + X2’ + ··· + Xn’
                                                                                      DeMorgan‟s theorems
(T13’)   (X1 + X2 + ··· + Xn)’ = X1’ · X2’ · ··· · Xn’
                                                                                      Generalized
(T14)    [F(X1, X2, ··· ,Xn, + , · ]’ = F(X1’, X2’, ··· ,Xn’, · , +)
                                                                                      DeMorgan‟s theorem
(T15)    F(X1, X2, ··· ,Xn) = X1 · F(1, X2, ··· ,Xn) + X1’ · F(0, X2, ··· ,Xn)        Shannon‟s expansion
(T15’)   F(X1, X2, ··· ,Xn) = [X1+ F(0, X2, ··· ,Xn) ] · [X1’ + F(1, X2, ··· ,Xn) ]   theorems


  Pembuktian menggunakan induksi terbatas (finite induction)
  Paling penting: teorema-teorema DeMorgan (T13 & T13‟)




15       Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM                                                         12/13/2011
Thank you !!!




16   Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM   12/13/2011

More Related Content

What's hot

DIFERENSIAL PARSIAL/3/EKOMA/1
DIFERENSIAL PARSIAL/3/EKOMA/1DIFERENSIAL PARSIAL/3/EKOMA/1
DIFERENSIAL PARSIAL/3/EKOMA/1muliajayaabadi
 
Diferensial parsial
Diferensial parsialDiferensial parsial
Diferensial parsialyenisaja
 
Differensial fungsi sederhana
Differensial fungsi sederhana Differensial fungsi sederhana
Differensial fungsi sederhana Eko Mardianto
 
Modul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensiModul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensiSoim Ahmad
 
03 rangkaian kombinasional
03   rangkaian kombinasional03   rangkaian kombinasional
03 rangkaian kombinasionalopekdoank
 
Transformasi Peubah Acak Teknik CDF
Transformasi Peubah Acak Teknik CDFTransformasi Peubah Acak Teknik CDF
Transformasi Peubah Acak Teknik CDFTiara Lavista
 
Persamaan differensial parsial
Persamaan differensial parsialPersamaan differensial parsial
Persamaan differensial parsialMoch Harahap
 
Fungsi Arus dan Kecepatan potensial
Fungsi Arus dan Kecepatan potensialFungsi Arus dan Kecepatan potensial
Fungsi Arus dan Kecepatan potensialMohammad Jamhuri
 
Kuliah 5 diferensial fungsi majemuk
Kuliah 5 diferensial fungsi majemukKuliah 5 diferensial fungsi majemuk
Kuliah 5 diferensial fungsi majemukMukhrizal Effendi
 
Transformasi Fourier Waktu Kontinyu
Transformasi Fourier Waktu KontinyuTransformasi Fourier Waktu Kontinyu
Transformasi Fourier Waktu Kontinyuyusufbf
 
DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)
DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)
DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)nindyaagassi
 
Math11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutan
Math11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutanMath11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutan
Math11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutanDani Ibrahim
 

What's hot (19)

Deferensial majemuk
Deferensial majemukDeferensial majemuk
Deferensial majemuk
 
Standing Waves
Standing WavesStanding Waves
Standing Waves
 
Keseimbangan tegar
Keseimbangan tegarKeseimbangan tegar
Keseimbangan tegar
 
DIFERENSIAL PARSIAL/3/EKOMA/1
DIFERENSIAL PARSIAL/3/EKOMA/1DIFERENSIAL PARSIAL/3/EKOMA/1
DIFERENSIAL PARSIAL/3/EKOMA/1
 
Diferensial parsial
Diferensial parsialDiferensial parsial
Diferensial parsial
 
Differensial fungsi sederhana
Differensial fungsi sederhana Differensial fungsi sederhana
Differensial fungsi sederhana
 
Modul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensiModul 4 5 kalkulus-ekstensi
Modul 4 5 kalkulus-ekstensi
 
03 rangkaian kombinasional
03   rangkaian kombinasional03   rangkaian kombinasional
03 rangkaian kombinasional
 
Diferensial dan terapan
Diferensial dan terapanDiferensial dan terapan
Diferensial dan terapan
 
Gelombang Berjalan
Gelombang BerjalanGelombang Berjalan
Gelombang Berjalan
 
Transformasi Peubah Acak Teknik CDF
Transformasi Peubah Acak Teknik CDFTransformasi Peubah Acak Teknik CDF
Transformasi Peubah Acak Teknik CDF
 
Persamaan differensial parsial
Persamaan differensial parsialPersamaan differensial parsial
Persamaan differensial parsial
 
Fungsi Arus dan Kecepatan potensial
Fungsi Arus dan Kecepatan potensialFungsi Arus dan Kecepatan potensial
Fungsi Arus dan Kecepatan potensial
 
proses poisson
proses poissonproses poisson
proses poisson
 
Kuliah 5 diferensial fungsi majemuk
Kuliah 5 diferensial fungsi majemukKuliah 5 diferensial fungsi majemuk
Kuliah 5 diferensial fungsi majemuk
 
Transformasi Fourier Waktu Kontinyu
Transformasi Fourier Waktu KontinyuTransformasi Fourier Waktu Kontinyu
Transformasi Fourier Waktu Kontinyu
 
DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)
DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)
DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)
 
Energi dan Tumbukan
Energi dan TumbukanEnergi dan Tumbukan
Energi dan Tumbukan
 
Math11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutan
Math11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutanMath11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutan
Math11. diferensial-fungsi-sederhana-lanjutan
 

More from khalghy

Pertemuan 13 .dhcp
Pertemuan 13 .dhcpPertemuan 13 .dhcp
Pertemuan 13 .dhcpkhalghy
 
Pertemuan 12. arp
Pertemuan 12. arpPertemuan 12. arp
Pertemuan 12. arpkhalghy
 
Pertemuan 11 ip routing
Pertemuan 11  ip routingPertemuan 11  ip routing
Pertemuan 11 ip routingkhalghy
 
Pertemuan 15-implementasi-jaringan
Pertemuan 15-implementasi-jaringanPertemuan 15-implementasi-jaringan
Pertemuan 15-implementasi-jaringankhalghy
 
Pertemuan 10-subnetting
Pertemuan 10-subnettingPertemuan 10-subnetting
Pertemuan 10-subnettingkhalghy
 
Pertemuan 9-ip-address
Pertemuan 9-ip-addressPertemuan 9-ip-address
Pertemuan 9-ip-addresskhalghy
 
Pertemuan 7-media-transmisi-wireless
Pertemuan 7-media-transmisi-wirelessPertemuan 7-media-transmisi-wireless
Pertemuan 7-media-transmisi-wirelesskhalghy
 
Pertemuan 6-media-transmisi-wire
Pertemuan 6-media-transmisi-wirePertemuan 6-media-transmisi-wire
Pertemuan 6-media-transmisi-wirekhalghy
 
Pertemuan 4-metode-akses
Pertemuan 4-metode-aksesPertemuan 4-metode-akses
Pertemuan 4-metode-akseskhalghy
 
Pertemuan 3-referensi-model-tcp-ip
Pertemuan 3-referensi-model-tcp-ipPertemuan 3-referensi-model-tcp-ip
Pertemuan 3-referensi-model-tcp-ipkhalghy
 
Pertemuan 2-referensi-model-osi
Pertemuan 2-referensi-model-osiPertemuan 2-referensi-model-osi
Pertemuan 2-referensi-model-osikhalghy
 
Pertemuan 1-pengenalan-jaringan-komputer
Pertemuan 1-pengenalan-jaringan-komputerPertemuan 1-pengenalan-jaringan-komputer
Pertemuan 1-pengenalan-jaringan-komputerkhalghy
 
Pertemuan 14. dns
Pertemuan 14. dnsPertemuan 14. dns
Pertemuan 14. dnskhalghy
 
Pertemuan 16-koneksi-internet
Pertemuan 16-koneksi-internetPertemuan 16-koneksi-internet
Pertemuan 16-koneksi-internetkhalghy
 
07 basis data
07   basis data07   basis data
07 basis datakhalghy
 
05 representasi data
05   representasi data05   representasi data
05 representasi datakhalghy
 
04 software komputer
04   software komputer04   software komputer
04 software komputerkhalghy
 
03 hardware komputer
03   hardware komputer03   hardware komputer
03 hardware komputerkhalghy
 
02 perkembangan dan klasifikasi komputer
02   perkembangan dan klasifikasi komputer02   perkembangan dan klasifikasi komputer
02 perkembangan dan klasifikasi komputerkhalghy
 
01 pengetahuan dasar komputer
01   pengetahuan dasar komputer01   pengetahuan dasar komputer
01 pengetahuan dasar komputerkhalghy
 

More from khalghy (20)

Pertemuan 13 .dhcp
Pertemuan 13 .dhcpPertemuan 13 .dhcp
Pertemuan 13 .dhcp
 
Pertemuan 12. arp
Pertemuan 12. arpPertemuan 12. arp
Pertemuan 12. arp
 
Pertemuan 11 ip routing
Pertemuan 11  ip routingPertemuan 11  ip routing
Pertemuan 11 ip routing
 
Pertemuan 15-implementasi-jaringan
Pertemuan 15-implementasi-jaringanPertemuan 15-implementasi-jaringan
Pertemuan 15-implementasi-jaringan
 
Pertemuan 10-subnetting
Pertemuan 10-subnettingPertemuan 10-subnetting
Pertemuan 10-subnetting
 
Pertemuan 9-ip-address
Pertemuan 9-ip-addressPertemuan 9-ip-address
Pertemuan 9-ip-address
 
Pertemuan 7-media-transmisi-wireless
Pertemuan 7-media-transmisi-wirelessPertemuan 7-media-transmisi-wireless
Pertemuan 7-media-transmisi-wireless
 
Pertemuan 6-media-transmisi-wire
Pertemuan 6-media-transmisi-wirePertemuan 6-media-transmisi-wire
Pertemuan 6-media-transmisi-wire
 
Pertemuan 4-metode-akses
Pertemuan 4-metode-aksesPertemuan 4-metode-akses
Pertemuan 4-metode-akses
 
Pertemuan 3-referensi-model-tcp-ip
Pertemuan 3-referensi-model-tcp-ipPertemuan 3-referensi-model-tcp-ip
Pertemuan 3-referensi-model-tcp-ip
 
Pertemuan 2-referensi-model-osi
Pertemuan 2-referensi-model-osiPertemuan 2-referensi-model-osi
Pertemuan 2-referensi-model-osi
 
Pertemuan 1-pengenalan-jaringan-komputer
Pertemuan 1-pengenalan-jaringan-komputerPertemuan 1-pengenalan-jaringan-komputer
Pertemuan 1-pengenalan-jaringan-komputer
 
Pertemuan 14. dns
Pertemuan 14. dnsPertemuan 14. dns
Pertemuan 14. dns
 
Pertemuan 16-koneksi-internet
Pertemuan 16-koneksi-internetPertemuan 16-koneksi-internet
Pertemuan 16-koneksi-internet
 
07 basis data
07   basis data07   basis data
07 basis data
 
05 representasi data
05   representasi data05   representasi data
05 representasi data
 
04 software komputer
04   software komputer04   software komputer
04 software komputer
 
03 hardware komputer
03   hardware komputer03   hardware komputer
03 hardware komputer
 
02 perkembangan dan klasifikasi komputer
02   perkembangan dan klasifikasi komputer02   perkembangan dan klasifikasi komputer
02 perkembangan dan klasifikasi komputer
 
01 pengetahuan dasar komputer
01   pengetahuan dasar komputer01   pengetahuan dasar komputer
01 pengetahuan dasar komputer
 

09.teknik digital aljabar boolean_01

  • 1. Teknik Digital Pertemuan 9 1 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM 12/13/2011
  • 2. Aljabar Boolean Ch.1 2 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM 12/13/2011
  • 3.  Aturan-aturan untuk menentukan logika digital, atau `switching algebra‟  Terkait dengan nilai-nilai Boolean yaitu 0, 1  Nilai sinyal dinyatakan dengan variabel-variabel – {X, Y, DIN, …}  Perjanjian logika positif  Tegangan (LOW, HIGH) (0, 1)  logika negatif – jarang digunakan  Operator-operator: { · , + , „ , }  Aksioma-aksioma dan Teorema-teorema …  Membantu untuk mereduksi logika kompleks menjadi logika lebih sederhana dan meningkatkan “area dan kecepatan” dari rangkaian digital 3 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM 12/13/2011
  • 4. Definisi: Ekspresi Boolean  Literal: sebuah variabel atau komplemennya  X′, X, DIN′, TK_L  Ekpresi: literals dikombinasikan dengan AND, OR, tanda kurung, komplementasi  X+Y  P·Q · R  A+B · C  ((DIN · Z′) + TK_L · A · B′ · C + Q5) · RESET′  Persamaan: variabel = ekspresi  P = ((DIN · Z′) + TK_L · A · B′ · C + Q5) · RESET′ 4 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM 12/13/2011
  • 5. Aksioma  Aksioma  kumpulan definisi dasar (A1-A5, A1‟-A5‟) minimal yang diasumsikan benar dan secara menyeluruh mendefinisikan aljabar switching  Dapat digunakan untuk membuktikan teorema-2 aljabar switching lainnya (T1-T15). 5 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM 12/13/2011
  • 6. Teorema-teorema variabel tunggal (T1- T5) (T1) X+0=X (T1′) X·1=X (Identities) (T2) X+1=1 (T2′) X· 0=0 (Null elements) (T3) X+X=X (T3′) X· X=X (Idempotency) (T4) (X′)′ = X (Involution) (T5) X + X′ = 1 (T5′) X · X′ = 1 (Complements) 6 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM 12/13/2011
  • 7. Cont’  Dibuktikan melalui induksi sempurna (perfect induction)  Karena sebuah variabel switching hanya dapat mempunyai nilai 0 dan 1, kita dapat membuktikan sebuah teorema dengan melibatkan sebuah variabel tunggal X melalui peletakan sederhana: X = 0 atau X =1  Contoh: (T1) X + 0 = X  X=0 : 0 + 0 = 0 benar menurut aksioma A4‟  X=1 : 1 + 0 = 1 benar menurut aksioma A5‟ 7 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM 12/13/2011
  • 8. Teorema-teorema dua dan tiga variabel (T6- T11) (T6) X+Y=Y+X (T6′) X·Y=Y·X (Commutativity) (T7) (X + Y) + Z = X + (Y + Z) (T7′) (X · Y) · Z = X · (Y · Z) (Associativity) (T8) X · Y + X · Z = X · (Y + Z) (T8′) (X + Y) · (X + Z) = X + Y · Z (Distributivity) (T9) X+X·Y=X (T9′) X · (X + Y) = X (Convering) (T10) X · Y + X · Y′ = X (T10′) (X + Y) · (X + Y′) = X (Combining) (T11) X · Y + X′ · Z + Y · Z = X · Y + X′ · Z (Consensus) (T11′) (X + Y) · (X′ + Z) · (Y + Z) = (X + Y) · (X′ + Z) 8 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM 12/13/2011
  • 9. Cont‟  Dualitas:  Tes: 0 & 1, AND & OR teorema-teorema tetap benar?  Ya!! …kenapa? … setiap aksioma memiliki sebuah dual …   Hati-hati dengan` urutan operator (operator precedence ’ dan penggunaan tanda kurung) 9 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM 12/13/2011
  • 10. Teorema T6, T7 (Commutatif) (T6) X + Y = Y + X (T6’) X · Y = Y · X (Assosiatif) (T7) (X + Y) + Z = X + (Y + Z) (T7’) (X · Y) · Z = X · (Y · Z) 10 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM 12/13/2011
  • 11. Cont‟  Mirip dengan hukum-hukum komutatif dan asosiatif untuk penjumlahan dan perkalian dari bilangan-bilangan bulat dan riil 11 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM 12/13/2011
  • 12. Teorema T8 (Distributif) (T8) X · Y + X · Z = X · (Y + Z) (T8’) (X + Y) · (X + Z) = X + Y · Z Jumlah dari perkalian (sum-of-products (SOP)) vs. Perkalian dari jumlah (product- of-sums (POS)) V · W · Y + V · W · Z + V · X · Y + V · X · Z = V · (W + X) · (Y + Z) (bentuk SOP) (bentuk POS) (V · W · X) + (Y · Z ) = (V + Y) · (V + Z) · (W + Y) · (W + Z) · (X + Y) · (X + Z) Tergantung pd masalah, pilih yang lebih sederhana  Yang mana lebih logis menurut anda? 12 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM 12/13/2011
  • 13. Teorema T9, T10 (Covering) (T9) X + X · Y = X (T9’) X · (X + Y) = X (Kombinasi) (T10) X · Y + X · Y’ = X (T10’) (X + Y) · (X + Y’) = X Berguna dalam penyederhanaan fungsi-fungsi logika 13 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM 12/13/2011
  • 14. Teorema T11 (konsensus) (T11) X · Y + X’ · Z + Y · Z = X · Y + X’ · Z (T11’) (X + Y) · ( X’ + Z) · (Y + Z) = (X + Y) · (X’ + Z) Pada T11 term Y·Z disebut konsensus dari term X·Y dan X‟·Z:  Jika Y · Z = 0, maka T11 pasti benar  Jika Y · Z = 1, maka X · Y atau X‟ · Z harus 1  Sehingga term Y · Z : redundan dan harus dibuang 14 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM 12/13/2011
  • 15. Teorema-teorema N-variabel (T12 – T15) (T12) X + X + ··· + X = X Generalized (T12’) X · X · ··· · X = X idempotency (T13) (X1 · X2 · ··· · Xn)’ = X1’ + X2’ + ··· + Xn’ DeMorgan‟s theorems (T13’) (X1 + X2 + ··· + Xn)’ = X1’ · X2’ · ··· · Xn’ Generalized (T14) [F(X1, X2, ··· ,Xn, + , · ]’ = F(X1’, X2’, ··· ,Xn’, · , +) DeMorgan‟s theorem (T15) F(X1, X2, ··· ,Xn) = X1 · F(1, X2, ··· ,Xn) + X1’ · F(0, X2, ··· ,Xn) Shannon‟s expansion (T15’) F(X1, X2, ··· ,Xn) = [X1+ F(0, X2, ··· ,Xn) ] · [X1’ + F(1, X2, ··· ,Xn) ] theorems  Pembuktian menggunakan induksi terbatas (finite induction)  Paling penting: teorema-teorema DeMorgan (T13 & T13‟) 15 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM 12/13/2011
  • 16. Thank you !!! 16 Zulfadli Sulthan - PTIK - UNM 12/13/2011