SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BAB V
GAYA LORENTZ
5.1. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum kali ini yaitu menyelidiki gaya Lorentz yang
timbul pada penghantar berarus listrik dalam medan magnetik.
5.2. Dasar Teori
Jika arus listrik mengalir dari A ke B ternyata pita dari alumunium foil
melengkung ke atas, ini berarti ada sesuatu gaya yang berarah ke atas akibat
adanya medan magnet homogen dari utara ke selatan. Gaya ini selanjutnya
disebut sebagai gaya magnetic atau gaya Lorentz. Jika arus listrik dibalik
sehingga mengalir dari B ke A, ternyata pita dari alumunium foil melengkung
ke bawah. Jika arus listrik diperbesar maka alumunium foil akan melengkung
lebih besar. Ini berarti besar dan arah gaya Lorentz tergantung besar dan arah
arus listrik (Haliday, 1983).
Kawat berarus yang diletakkan memotong garis - garis medan magnetik
yang dihasilkan oleh pasangan kutub utara - selatan suatu magnet tetap akan
mengalami gaya magnetik, yang disebut gaya Lorentz (Kanginan, 2007).
Contohnya adalah kawat berarus dalam medan magnet, kawat sejajar
berarus dalam medan magnet, gaya Lorentz antara dua konduktor lurus panjang
dan sejajar serta gaya Lorentz pada muatan bergerak.
1. Kawat Berarus dalam Medan Magnet
Pada setiap kawat berarus yang diletakkan dalam daerah bermedan
magnet maka kawat tersebut akan merasakan gaya magnet. Gaya magnet
atau gaya Lorentz merupakan besaran vektor. Arahnya dapat menggunakan
kaidah tangan kanan seperti pada gambar 5.1. Ibu jari sebagai arah I, empat
jari yang lain sebagai arah B dan arah gaya Lorentz sesuai arah telapak
tangan.
Khairi Ramdhani 37
H1C113061
FL = I . ℓ . B . Sin θ
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Sumber : Handayani, 2009.
Gambar 5.1.
Kaidah Tangan kanan
Besar gaya Lorentz sebanding dengan kuat arus I, induksi magnet
B dan panjang kawat l. Jika B membentuk sudut θ terhadap I akan
memenuhi persamaan berikut :
…………….….……...…...……
(Persamaan 5.1)
Dimana : Fl = Gaya Lorentz (N)
B = Induksi Magnet (Wb/m2
atau T)
I = Kuat Arus Listrik (A)
ℓ = Panjang Kawat (m)
θ = Sudut antara B dengan I
2. Gaya Lorentz pada muatan bergerak
Muatan bergerak dapat disamakan dengan arus listrik. Berarti saat
ada muatan bergerak dalam medan magnet juga akan timbul gaya Lorentz.
Arus listrik adalah muatan yang bergerak dan muatan yang dimaksud
adalah muatan positif.
Khairi Ramdhani 38
H1C113061
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Gaya Lorentz yang dirasakan muatan positif dapat ditentukan
dengan kaidah tangan kanan. Gaya Lorentz yang dirasakan oleh muatan
bergerak tersebut memenuhi persamaan berikut.
a. Pengaruh nilai θ
Perhatikan nilai gaya Lorentz pada muatan yang bergerak.
F = q.v.B.sin θ. Nilai θ ini memiliki tiga kemungkinan. Perhatikan
ketiga kemungkinan tersebut.
1. Nilai θ = 0
Nilai θ = 0 terjadi jika v sejajar B akibatnya nilai F = 0.
Karena tidak dipengaruhi gaya maka muatannya akan bergerak lurus
beraturan (GLB).
2. Nilai θ = 90
Nilai θ = 90 terjadi jika v tegak lurus B. nilai F = q v B dan
selalu tegak lurus dengan v. Keadaan ini menyebabkan akan terjadi
Gerak Melingkar Beraturan (GMB).
3. Nilai 0 < θ < 90
Nilai kemungkinan ketiga ini dapat menyebabkan terjadi
perpaduan gerak GLB dan GMB dan terjadi gerak helix.
b. Muatan bergerak di sekitar kawat berarus
Kawat yang dialiri arus dapat menimbulkan medan magnet
berarti muatan yang bergerak di sekitar kawat berarus sama dengan
bergerak dalam medan magnet yaitu akan merasakan gaya Lorentz
(Handayani, 2009).
5.3. Alat dan Bahan
Khairi Ramdhani 39
H1C113061
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Adapun alat dan bahan dari praktikum ini, antara lain:
1. Catu daya (Power Supply), adalah sebuah alat elektronika yang berguna
sebagai sumber daya untuk piranti lain, terutama daya listrik.
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014.
Gambar 5.2.
Catu Daya
2. Kabel penghubung (Cable Connector), merupakan sebuah alat yang
digunakan untuk mentransmisikan sinyal dari satu tempat ke tempat lain.
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014.
Gambar 5.3.
Kabel Penghubung
3. Papan rangkaian (Electronic Circuit), merupakan alat yang berfungsi
sebagai alat untuk merangkai jembatan penghubung.
Khairi Ramdhani 40
H1C113061
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014.
Gambar 5.4.
Papan Rangkaian
4. Jembatan penghubung (Electrical Bridge) merupakan medium yang
berfungsi untuk menghubungkan aliran arus listrik.
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014.
Gambar 5.5.
Jembatan Penghubung
5. Steker perangkai (Coupling Plug), adalah sebuah piranti untuk menyambung
peralatan listrik atau elektronik ke arus listrik.
Khairi Ramdhani 41
H1C113061
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014.
Gambar 5.6.
Steker Perangkai
6. Jepit Steker (Jack Plug), untuk menyalurkan energi listrik dari sumber daya
adaptor ke pemakai.
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014.
Gambar 5.7.
Jepit Steker
7. Multimeter, merupakan alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan
listrik, arus listrik, hambatan.
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014.
Gambar 5.8.
Multimeter
Khairi Ramdhani 42
H1C113061
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
8. Magnet Batang Alnico, adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan
magnet. Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu kutub utara (North/N) dan
kutub selatan (South/S).
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014.
Gambar 5.9.
Magnet Batang Alnico
9. Saklar satu kutub, merupakan alat untuk melewatkan atau memutuskan arus
dalam suatu rangkaian listrik.
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014.
Gambar 5.10.
Saklar Satu Kutub
10. Kawat tembaga, berfungsi sebagai kawat penghantar arus listrik.
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014.
Gambar 5.11.
Kawat Tembaga
Khairi Ramdhani 43
H1C113061
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
5.4. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada percobaan gaya Lorentz adalah sebagai
berikut:
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan
2. Rangkai alat seperti pada gambar di bawah ini:
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014.
Gambar 5.12.
Rangkaian Percobaan gaya Lorentz
3. Hidupkan catu daya.
4. Tutup saklar, amati arah medan magnet di daerah kawat tembaga, arah arus
listrik, arah gerak kawat tembaga serta kuat arus yang diperlihatkan oleh
amperemeter dan catatlah dalam tabel.
5. Perbesar arus dengan mengubah tegangan catu daya menjadi 6VDC.
6. Ulangi langkah 2.
7. Matikan catu daya, ubah arah arus dengan menukar kedudukan kedua kabel
catu daya.
8. Ulangi langkah 3 – 7.
9. Matikan catu daya, ubah jenis kutub magnet yang berada di bawah kawat
tembaga (dengan cara negnet diputar 180o
).
10. Ulangi langkah 3 – 9
11. Kemasi semua alat dengan rapi.
Khairi Ramdhani 44
H1C113061
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
5.5. Pengolahan Data
Berikut adalah pengolahan data dari praktikum yang kami laksanakan.
Tabel 5.1.
Hasil Percobaan Gaya Lorentz
Kutub
Magnet
di bawah
Kawat
PQ
Arah
Medan
Magnet
Pada
Kawat
PQ
Tegangan
Sumber
(V)
Kuat
Arus
(A)
Arah Arus
pada Kawat
PQ
Simpangan
Kawat PQ
Arah Besar
U
(Utara)
Ke atas
3 V 80 A P ke Q Masuk Kecil
6 V 155 A P ke Q Masuk Besar
3 V 80 A Q ke P Keluar Kecil
6 V 155 A Q ke P Keluar Besar
S
(Selatan)
Ke
bawah
3 V 80 A P ke Q Keluar Kecil
6 V 155 A P ke Q Keluar Kecil
3 V 80 A Q ke P Masuk Kecil
6 V 155 A Q ke P Masuk Besar
5.6. Pembahasan
Pembahasan dari praktikum Gaya Lorentz menurut hasil percobaan
pada tabel 5.1. Pada tegangan 3 V dan 6 V dengan kutub utara magnet di bawah
kawat PQ dan arah medan magnet ke atas pada PQ menghasilkan kuat arus 80
A dan 155 A yang arah arus nya dari P ke Q menyebabkan arah simpangan
kawat PQ nya masuk, namun terdapat perbedaan pada tegangan 3 V simpangan
PQ yang dihasilkan kecil, berbeda pada tegangan 6 V yang menghasilkan
simpangan kawat PQ yang besar. Begitu juga dengan arah arus Q ke P namun
simpangan kawat PQ nya keluar dan besar simpangan kawat PQ berbeda, di
mana pada tegangan 3 V simpangan kawat PQ yang dihasilkan kecil dan pada
tegangan 6 V simpangan kawat PQ yang dihasilkan besar. Selain itu, pada
tegangan 3 V dan 6 V dengan kutub selatan magnet di bawah kawat PQ dan
Khairi Ramdhani 45
H1C113061
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
arah medan magnet ke bawah pada PQ menghasilkan 80 A dan 155 A yang
arah arus nya dari P ke Q menyebabkan arah simpangan PQ nya keluar dan
menghasilkan besar simpangan PQ yang sama. Begitu juga dengan arah arus Q
ke P namun simpangan kawat PQ nya masuk, namun simpangan kawat PQ
yang dihasilkan berbeda. Di mana pada tegangan 3 V simpangan kawat PQ
yang dihasilkan kecil dan pada tegangan 6 V simpangan kawat PQ yang
dihasilkan besar. Sehingga dari data yang kami peroleh adalah apabila tegangan
sumber (V) diperbesar maka kuat arus yang diperoleh akan semakin besar pula
dan juga akan memperbesar simpangan kawat PQ. Arah arus pada kawat PQ
juga berpengaruh terhadap arah simpangan kawat PQ. Kutub magnet di bawah
kawat PQ, kutub U (utara) dan S (selatan) juga berpengaruh terhadap arah
simpangan kawat PQ.
Khairi Ramdhani 46
H1C113061

More Related Content

What's hot

2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoffumammuhammad27
 
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Erliana Amalia Diandra
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balikSimon Patabang
 
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGFISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGsumiati25
 
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeLaporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeYunan Malifah
 
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada PegasNur Azizah
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)FEmi1710
 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelAnnisa Icha
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Rezki Amaliah
 
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12Nabila Nursafera
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstoneumammuhammad27
 
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Nita Mardiana
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Rezki Amaliah
 

What's hot (20)

2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
 
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
 
4.hukum gauss
4.hukum gauss4.hukum gauss
4.hukum gauss
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
 
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANGFISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
FISIKA RANGKAIAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK PPT SMAN 7 TANGERANG
 
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeLaporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
 
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
2A_11_Nur Azizah_Laporan Akhir Praktikum_Gerak Harmonis Sederhana pada Pegas
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
 
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri ParalelLaporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
Laporan Praktikum Rangkaian Seri Paralel
 
LAPORAN FISIKA SMA
LAPORAN FISIKA SMALAPORAN FISIKA SMA
LAPORAN FISIKA SMA
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)
 
Termodinamika
TermodinamikaTermodinamika
Termodinamika
 
Persamaan Schrodinger
Persamaan SchrodingerPersamaan Schrodinger
Persamaan Schrodinger
 
Kesetaraan kalor listrik
Kesetaraan kalor listrikKesetaraan kalor listrik
Kesetaraan kalor listrik
 
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
2 b 59_utut muhammad_laporan_jembatan wheatstone
 
induktansi diri
induktansi diriinduktansi diri
induktansi diri
 
Ppt medan magnet
Ppt medan magnetPpt medan magnet
Ppt medan magnet
 
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
 

Similar to GAYA

Induksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikInduksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikBudiChel1
 
Contoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetContoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetHendri saputra
 
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
9.1. KEMAGNETAN Up.pptxShobySS
 
Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12
Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12 Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12
Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12 Yuli Siregar
 
Tugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. vTugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. vMarianaRohi
 
Makalah fisika magnet
Makalah fisika magnetMakalah fisika magnet
Makalah fisika magnetAnnis Kenny
 
442210438-SEDOTAN-LISTRIK-STATIS-pptx.pptx
442210438-SEDOTAN-LISTRIK-STATIS-pptx.pptx442210438-SEDOTAN-LISTRIK-STATIS-pptx.pptx
442210438-SEDOTAN-LISTRIK-STATIS-pptx.pptxMuhammadRizaldy23
 
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrikDevi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrikkemenag
 
Percobaan medan magnet putar ana kinanti
Percobaan medan magnet putar ana kinantiPercobaan medan magnet putar ana kinanti
Percobaan medan magnet putar ana kinantianakinanti2
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnetprihase
 
Merancang Pembelajaran yang Efektif teori Kemp.pptx
Merancang Pembelajaran yang Efektif teori Kemp.pptxMerancang Pembelajaran yang Efektif teori Kemp.pptx
Merancang Pembelajaran yang Efektif teori Kemp.pptxErmaniatuNyihanaerma
 
Cokelat Krem Estetik Kreatif Vintage Presentasi Tugas Kelompok.pptx
Cokelat Krem Estetik Kreatif Vintage Presentasi Tugas Kelompok.pptxCokelat Krem Estetik Kreatif Vintage Presentasi Tugas Kelompok.pptx
Cokelat Krem Estetik Kreatif Vintage Presentasi Tugas Kelompok.pptxAryaAngga2
 
Pertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikPertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikadeenurhayati
 
makalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faraday
makalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faradaymakalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faraday
makalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faradaynoussevarenna
 
Teoridasarlistrik01
Teoridasarlistrik01Teoridasarlistrik01
Teoridasarlistrik01eko swi
 
MEDAN MAGNETIK, KELOMPOK 4, 12 MIPA 6, SMAN 7 TANGERANG, 2018
MEDAN MAGNETIK, KELOMPOK 4, 12 MIPA 6, SMAN 7 TANGERANG, 2018MEDAN MAGNETIK, KELOMPOK 4, 12 MIPA 6, SMAN 7 TANGERANG, 2018
MEDAN MAGNETIK, KELOMPOK 4, 12 MIPA 6, SMAN 7 TANGERANG, 2018Muhammad Naufal
 
Resume Hukum Faraday
Resume Hukum FaradayResume Hukum Faraday
Resume Hukum Faradaysilvi novrian
 

Similar to GAYA (20)

Induksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetikInduksi elektromagnetik
Induksi elektromagnetik
 
Contoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetContoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika Magnet
 
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
9.1. KEMAGNETAN Up.pptx
 
GAYA MAGNETIK.ppsx
GAYA MAGNETIK.ppsxGAYA MAGNETIK.ppsx
GAYA MAGNETIK.ppsx
 
Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12
Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12 Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12
Listrik Statis, Medan Magnet dan Induksi Elektromagnet Fisika Kelas 12
 
Tugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. vTugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. v
 
Makalah fisika magnet
Makalah fisika magnetMakalah fisika magnet
Makalah fisika magnet
 
442210438-SEDOTAN-LISTRIK-STATIS-pptx.pptx
442210438-SEDOTAN-LISTRIK-STATIS-pptx.pptx442210438-SEDOTAN-LISTRIK-STATIS-pptx.pptx
442210438-SEDOTAN-LISTRIK-STATIS-pptx.pptx
 
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrikDevi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
 
Percobaan medan magnet putar ana kinanti
Percobaan medan magnet putar ana kinantiPercobaan medan magnet putar ana kinanti
Percobaan medan magnet putar ana kinanti
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
 
Ppt media kelomok 9
Ppt media kelomok 9Ppt media kelomok 9
Ppt media kelomok 9
 
Merancang Pembelajaran yang Efektif teori Kemp.pptx
Merancang Pembelajaran yang Efektif teori Kemp.pptxMerancang Pembelajaran yang Efektif teori Kemp.pptx
Merancang Pembelajaran yang Efektif teori Kemp.pptx
 
Cokelat Krem Estetik Kreatif Vintage Presentasi Tugas Kelompok.pptx
Cokelat Krem Estetik Kreatif Vintage Presentasi Tugas Kelompok.pptxCokelat Krem Estetik Kreatif Vintage Presentasi Tugas Kelompok.pptx
Cokelat Krem Estetik Kreatif Vintage Presentasi Tugas Kelompok.pptx
 
Pertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikPertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetik
 
makalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faraday
makalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faradaymakalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faraday
makalah Bab 8 radiasi elektromagnetik faraday
 
Teoridasarlistrik01
Teoridasarlistrik01Teoridasarlistrik01
Teoridasarlistrik01
 
MEDAN MAGNETIK, KELOMPOK 4, 12 MIPA 6, SMAN 7 TANGERANG, 2018
MEDAN MAGNETIK, KELOMPOK 4, 12 MIPA 6, SMAN 7 TANGERANG, 2018MEDAN MAGNETIK, KELOMPOK 4, 12 MIPA 6, SMAN 7 TANGERANG, 2018
MEDAN MAGNETIK, KELOMPOK 4, 12 MIPA 6, SMAN 7 TANGERANG, 2018
 
Resume Hukum Faraday
Resume Hukum FaradayResume Hukum Faraday
Resume Hukum Faraday
 
Ppt kelompok 3
Ppt kelompok 3Ppt kelompok 3
Ppt kelompok 3
 

More from Khairi Ramdhani

BAB VI PESAWAT SEDERHANA SISTEM KATROL
BAB VI PESAWAT SEDERHANA SISTEM KATROLBAB VI PESAWAT SEDERHANA SISTEM KATROL
BAB VI PESAWAT SEDERHANA SISTEM KATROLKhairi Ramdhani
 
BAB IV MUAI PANJANG ZAT PADAT
BAB IV MUAI PANJANG ZAT PADATBAB IV MUAI PANJANG ZAT PADAT
BAB IV MUAI PANJANG ZAT PADATKhairi Ramdhani
 
Bab I PENDAHULUAN GEOLOGI DASAR
Bab I PENDAHULUAN GEOLOGI DASARBab I PENDAHULUAN GEOLOGI DASAR
Bab I PENDAHULUAN GEOLOGI DASARKhairi Ramdhani
 

More from Khairi Ramdhani (6)

BAB VII PENUTUP
BAB VII PENUTUPBAB VII PENUTUP
BAB VII PENUTUP
 
BAB VI PESAWAT SEDERHANA SISTEM KATROL
BAB VI PESAWAT SEDERHANA SISTEM KATROLBAB VI PESAWAT SEDERHANA SISTEM KATROL
BAB VI PESAWAT SEDERHANA SISTEM KATROL
 
BAB IV MUAI PANJANG ZAT PADAT
BAB IV MUAI PANJANG ZAT PADATBAB IV MUAI PANJANG ZAT PADAT
BAB IV MUAI PANJANG ZAT PADAT
 
BAB III HUKUM KIRHCOF
BAB III HUKUM KIRHCOFBAB III HUKUM KIRHCOF
BAB III HUKUM KIRHCOF
 
BAB II USAHA DAN ENERGI
BAB II USAHA DAN ENERGIBAB II USAHA DAN ENERGI
BAB II USAHA DAN ENERGI
 
Bab I PENDAHULUAN GEOLOGI DASAR
Bab I PENDAHULUAN GEOLOGI DASARBab I PENDAHULUAN GEOLOGI DASAR
Bab I PENDAHULUAN GEOLOGI DASAR
 

GAYA

  • 1. PRAKTIKUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BAB V GAYA LORENTZ 5.1. Tujuan Praktikum Tujuan dari praktikum kali ini yaitu menyelidiki gaya Lorentz yang timbul pada penghantar berarus listrik dalam medan magnetik. 5.2. Dasar Teori Jika arus listrik mengalir dari A ke B ternyata pita dari alumunium foil melengkung ke atas, ini berarti ada sesuatu gaya yang berarah ke atas akibat adanya medan magnet homogen dari utara ke selatan. Gaya ini selanjutnya disebut sebagai gaya magnetic atau gaya Lorentz. Jika arus listrik dibalik sehingga mengalir dari B ke A, ternyata pita dari alumunium foil melengkung ke bawah. Jika arus listrik diperbesar maka alumunium foil akan melengkung lebih besar. Ini berarti besar dan arah gaya Lorentz tergantung besar dan arah arus listrik (Haliday, 1983). Kawat berarus yang diletakkan memotong garis - garis medan magnetik yang dihasilkan oleh pasangan kutub utara - selatan suatu magnet tetap akan mengalami gaya magnetik, yang disebut gaya Lorentz (Kanginan, 2007). Contohnya adalah kawat berarus dalam medan magnet, kawat sejajar berarus dalam medan magnet, gaya Lorentz antara dua konduktor lurus panjang dan sejajar serta gaya Lorentz pada muatan bergerak. 1. Kawat Berarus dalam Medan Magnet Pada setiap kawat berarus yang diletakkan dalam daerah bermedan magnet maka kawat tersebut akan merasakan gaya magnet. Gaya magnet atau gaya Lorentz merupakan besaran vektor. Arahnya dapat menggunakan kaidah tangan kanan seperti pada gambar 5.1. Ibu jari sebagai arah I, empat jari yang lain sebagai arah B dan arah gaya Lorentz sesuai arah telapak tangan. Khairi Ramdhani 37 H1C113061
  • 2. FL = I . ℓ . B . Sin θ PRAKTIKUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Sumber : Handayani, 2009. Gambar 5.1. Kaidah Tangan kanan Besar gaya Lorentz sebanding dengan kuat arus I, induksi magnet B dan panjang kawat l. Jika B membentuk sudut θ terhadap I akan memenuhi persamaan berikut : …………….….……...…...…… (Persamaan 5.1) Dimana : Fl = Gaya Lorentz (N) B = Induksi Magnet (Wb/m2 atau T) I = Kuat Arus Listrik (A) ℓ = Panjang Kawat (m) θ = Sudut antara B dengan I 2. Gaya Lorentz pada muatan bergerak Muatan bergerak dapat disamakan dengan arus listrik. Berarti saat ada muatan bergerak dalam medan magnet juga akan timbul gaya Lorentz. Arus listrik adalah muatan yang bergerak dan muatan yang dimaksud adalah muatan positif. Khairi Ramdhani 38 H1C113061
  • 3. PRAKTIKUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Gaya Lorentz yang dirasakan muatan positif dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Gaya Lorentz yang dirasakan oleh muatan bergerak tersebut memenuhi persamaan berikut. a. Pengaruh nilai θ Perhatikan nilai gaya Lorentz pada muatan yang bergerak. F = q.v.B.sin θ. Nilai θ ini memiliki tiga kemungkinan. Perhatikan ketiga kemungkinan tersebut. 1. Nilai θ = 0 Nilai θ = 0 terjadi jika v sejajar B akibatnya nilai F = 0. Karena tidak dipengaruhi gaya maka muatannya akan bergerak lurus beraturan (GLB). 2. Nilai θ = 90 Nilai θ = 90 terjadi jika v tegak lurus B. nilai F = q v B dan selalu tegak lurus dengan v. Keadaan ini menyebabkan akan terjadi Gerak Melingkar Beraturan (GMB). 3. Nilai 0 < θ < 90 Nilai kemungkinan ketiga ini dapat menyebabkan terjadi perpaduan gerak GLB dan GMB dan terjadi gerak helix. b. Muatan bergerak di sekitar kawat berarus Kawat yang dialiri arus dapat menimbulkan medan magnet berarti muatan yang bergerak di sekitar kawat berarus sama dengan bergerak dalam medan magnet yaitu akan merasakan gaya Lorentz (Handayani, 2009). 5.3. Alat dan Bahan Khairi Ramdhani 39 H1C113061
  • 4. PRAKTIKUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Adapun alat dan bahan dari praktikum ini, antara lain: 1. Catu daya (Power Supply), adalah sebuah alat elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk piranti lain, terutama daya listrik. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014. Gambar 5.2. Catu Daya 2. Kabel penghubung (Cable Connector), merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal dari satu tempat ke tempat lain. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014. Gambar 5.3. Kabel Penghubung 3. Papan rangkaian (Electronic Circuit), merupakan alat yang berfungsi sebagai alat untuk merangkai jembatan penghubung. Khairi Ramdhani 40 H1C113061
  • 5. PRAKTIKUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014. Gambar 5.4. Papan Rangkaian 4. Jembatan penghubung (Electrical Bridge) merupakan medium yang berfungsi untuk menghubungkan aliran arus listrik. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014. Gambar 5.5. Jembatan Penghubung 5. Steker perangkai (Coupling Plug), adalah sebuah piranti untuk menyambung peralatan listrik atau elektronik ke arus listrik. Khairi Ramdhani 41 H1C113061
  • 6. PRAKTIKUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014. Gambar 5.6. Steker Perangkai 6. Jepit Steker (Jack Plug), untuk menyalurkan energi listrik dari sumber daya adaptor ke pemakai. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014. Gambar 5.7. Jepit Steker 7. Multimeter, merupakan alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, hambatan. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014. Gambar 5.8. Multimeter Khairi Ramdhani 42 H1C113061
  • 7. PRAKTIKUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 8. Magnet Batang Alnico, adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu kutub utara (North/N) dan kutub selatan (South/S). Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014. Gambar 5.9. Magnet Batang Alnico 9. Saklar satu kutub, merupakan alat untuk melewatkan atau memutuskan arus dalam suatu rangkaian listrik. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014. Gambar 5.10. Saklar Satu Kutub 10. Kawat tembaga, berfungsi sebagai kawat penghantar arus listrik. Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014. Gambar 5.11. Kawat Tembaga Khairi Ramdhani 43 H1C113061
  • 8. PRAKTIKUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 5.4. Prosedur Kerja Adapun prosedur kerja pada percobaan gaya Lorentz adalah sebagai berikut: 1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan 2. Rangkai alat seperti pada gambar di bawah ini: Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2014. Gambar 5.12. Rangkaian Percobaan gaya Lorentz 3. Hidupkan catu daya. 4. Tutup saklar, amati arah medan magnet di daerah kawat tembaga, arah arus listrik, arah gerak kawat tembaga serta kuat arus yang diperlihatkan oleh amperemeter dan catatlah dalam tabel. 5. Perbesar arus dengan mengubah tegangan catu daya menjadi 6VDC. 6. Ulangi langkah 2. 7. Matikan catu daya, ubah arah arus dengan menukar kedudukan kedua kabel catu daya. 8. Ulangi langkah 3 – 7. 9. Matikan catu daya, ubah jenis kutub magnet yang berada di bawah kawat tembaga (dengan cara negnet diputar 180o ). 10. Ulangi langkah 3 – 9 11. Kemasi semua alat dengan rapi. Khairi Ramdhani 44 H1C113061
  • 9. PRAKTIKUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 5.5. Pengolahan Data Berikut adalah pengolahan data dari praktikum yang kami laksanakan. Tabel 5.1. Hasil Percobaan Gaya Lorentz Kutub Magnet di bawah Kawat PQ Arah Medan Magnet Pada Kawat PQ Tegangan Sumber (V) Kuat Arus (A) Arah Arus pada Kawat PQ Simpangan Kawat PQ Arah Besar U (Utara) Ke atas 3 V 80 A P ke Q Masuk Kecil 6 V 155 A P ke Q Masuk Besar 3 V 80 A Q ke P Keluar Kecil 6 V 155 A Q ke P Keluar Besar S (Selatan) Ke bawah 3 V 80 A P ke Q Keluar Kecil 6 V 155 A P ke Q Keluar Kecil 3 V 80 A Q ke P Masuk Kecil 6 V 155 A Q ke P Masuk Besar 5.6. Pembahasan Pembahasan dari praktikum Gaya Lorentz menurut hasil percobaan pada tabel 5.1. Pada tegangan 3 V dan 6 V dengan kutub utara magnet di bawah kawat PQ dan arah medan magnet ke atas pada PQ menghasilkan kuat arus 80 A dan 155 A yang arah arus nya dari P ke Q menyebabkan arah simpangan kawat PQ nya masuk, namun terdapat perbedaan pada tegangan 3 V simpangan PQ yang dihasilkan kecil, berbeda pada tegangan 6 V yang menghasilkan simpangan kawat PQ yang besar. Begitu juga dengan arah arus Q ke P namun simpangan kawat PQ nya keluar dan besar simpangan kawat PQ berbeda, di mana pada tegangan 3 V simpangan kawat PQ yang dihasilkan kecil dan pada tegangan 6 V simpangan kawat PQ yang dihasilkan besar. Selain itu, pada tegangan 3 V dan 6 V dengan kutub selatan magnet di bawah kawat PQ dan Khairi Ramdhani 45 H1C113061
  • 10. PRAKTIKUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT arah medan magnet ke bawah pada PQ menghasilkan 80 A dan 155 A yang arah arus nya dari P ke Q menyebabkan arah simpangan PQ nya keluar dan menghasilkan besar simpangan PQ yang sama. Begitu juga dengan arah arus Q ke P namun simpangan kawat PQ nya masuk, namun simpangan kawat PQ yang dihasilkan berbeda. Di mana pada tegangan 3 V simpangan kawat PQ yang dihasilkan kecil dan pada tegangan 6 V simpangan kawat PQ yang dihasilkan besar. Sehingga dari data yang kami peroleh adalah apabila tegangan sumber (V) diperbesar maka kuat arus yang diperoleh akan semakin besar pula dan juga akan memperbesar simpangan kawat PQ. Arah arus pada kawat PQ juga berpengaruh terhadap arah simpangan kawat PQ. Kutub magnet di bawah kawat PQ, kutub U (utara) dan S (selatan) juga berpengaruh terhadap arah simpangan kawat PQ. Khairi Ramdhani 46 H1C113061