2. PENDEKATAN INTERNAL
• 1. STRUKTUR UMUM TEKS
situasi awal <-------- vs --------> situasi Akhir
Penyebab ---> Tindakan --->Reaksi --
> Penyelesaian
• (in J. M. Adam & F. Revaz : « L’analyse des
récits » ; Seuil-Mémo, p. 67.)
4. KARAKTER TOKOH
• Suzanne de Sirmont, seorang gadis muda,
cantik, dan kaya. Meninggalkan kehidupan
yang penuh dengan kemewahan dan rela
untuk hidup sederhana demi tinggal bersama
orang yang dicintainya (seorang prajurit).
Semua itu dilakukan untuk mencapai satu
tujuan yang ia sebut dengan “kebahagiaan”
5. Hal yang mengubah situasi awal
• Suzanne de Sirmont jatuh cinta kepada prajurit
bintara pasukan berkuda resimen pimpinan
ayahnya.
Tindakan:
- Tidak melakukan apapun karena faktor hierarki
yang ada.
- Kedua kekasih tersebut menghilang di malam
akhir tugas sang prajurit.
- Pergi ke tempat yang tidak dapat dijangkau
orang (pelosok pulau Korsika).
6. Hal yang terjadi pada situasi akhir
• Pasangan tersebut memutuskan hidup di
pulau Korsika yang tak berpenghuni. Setelah
hidup selama 50 tahun baru diketahui oleh
seorang pria, bahwa wanita tua dan suaminya
tersebut merupakan pasangan yang membuat
skandal besar pada zamannya di lingkungan
keluarga Lorraire di Prancis. Yang tak lain
masih mempunyai hubungan kerabat
dengannya.
7. Penokohan oposisi secara
umum
• 1. karyawan vs Borjuis
2. sederhana vs mewah, kekayaan
3. kecantikan vs pengakuan sosial
8. 1. Penokohan oposisi
karyawan vs Borjuis
• Une jeune fille, belle et riche, Suzanne de Sirmont,
avait été enlevée par un sous-officier de hussards
du régiment que commandait son père. C'était un
beau garçon, fils de paysans, mais portant bien le
dolman bleu, ce soldat qui avait séduit la fille de
son colonel.
9. Seorang wanita muda, cantik dan kaya. Suzanne de Sirmont diculik oleh
seorang bintara pasukan berkuda dari resimen yang dipimpin ayahnya.
Anak muda tampan, anak seorang petani. Dengan seragam birunya
prajurit itu berhasil memikat hati putri sang kolonel.
OPOSISI YANG TERDAPAT YAITU
MENGENAI OPOSISI YANG TERJADI ANTARA
SEORANG BORJUIS (PUTRI KOLONEL)
DENGAN PRAJURIT ANAK SEORANG PETANI.
10. 2. Penokohan oposisi sederhana vs
mewah
• Cette fille riche avait suivi cet homme, ce
paysan. Elle était devenue elle-même une
paysanne. Elle s'était faite à sa vie sans
charmes, sans luxe, sans délicatesse d'aucune
sorte; elle s'était pliée à ses habitudes simples.
11. Gadis kaya itu telah mengikuti laki-laki itu,
petani itu. Ia sendiri telah benar-benar menjadi
petani. Ia telah membiasakan diri dalam
kehidupan tanpa daya tarik, tanpa kemewahan,
tanpa kelembutan macam apapun, ia patuh
pada kehidupannya yang sederhana.
Oposisi yang ada yaitu mengenai kehidupan
mewah yang secara sadar berubah menjadi
sederhana atas dasar kemauan dirinya sendiri
yang rela meninggalkan itu semua.
12. 3. Penokohan oposisi kecantikan vs
pengakuan sosial
• Elle n'avait regretté ni les parures, ni les
étoffes, ni les élégances, ni la mollesse des
sièges, ni la tiédeur parfumée des chambres
enveloppées de tentures, ni la douceur des
duvets où plongent les corps pour le repos.
13. Ia tak pernah menyesali perhiasannya,
pakaiannya, keanggunannya, kelembutan
tempat duduknya, kehangatan kamarnya yang
harum dengan dinding dilapisi kertas indah,
ataupun kelembutan selimut dari bulu angsa
yang menghangatkan tubuh waktu istirahat
kecantikan dan pengakuan sosial merupakan oposisi
yang tidak dapat terpisahkan. Dengan status sosial
yang ada mampu menjadikan seorang wanita cantik
bak seorang putri, begitupun sebaliknya. Simbol yang
ada dalam paragraf tersebut menandakan status sosial
seseorang yang berbanding lurus dengan kecantikan
yang ia punya.
14. Segmentasi teks
• Dalam cerpen* “kebahagiaan” terdapat
beberapa urutan yang berbeda:
• 1. terdapat pemisahan tokoh
• On parlait de l'amour, on discutait ce vieux
sujet, on redisait des choses qu'on avait dites,
déjà, bien souvent.
• Les femmes s'étaient levées et regardaient
sans comprendre cette chose surpenante
qu'elles n'avaient jamais vue.
• *(cerita pendek)
15. 2. Berdasarkan waktu temporel
• “Or, un soir, après dix heures de
marche”
• “Donc, depuis un mois…”
• “au soleil levant, après avoir serré
la main….”
16. KEDUDUKAN CERITA
• Pada cerita kebahagiaan, skema yang ada untuk
kedudukan yaitu:
• DESTINATEUR: pengarang yang mengirim sujet
pada proses cerita
• DESTINATAIRE: masyarakat yang mendapatkan
cerita
• SUJET : Suzanne de Sirmont
• OBJET : berada di luar status sosial
• ADJUVANT : pencerita « AKU » lelaki tua
• OPPOSANT: status sosial suaminya