SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Oleh: Guy De Maupassant
09/282365/SA/14778
Adieu, karangan Guy de Maupassant ini mengisahkan masa
muda seorang pria tua bernama Pierre Carnier. Di waktu
rambutnya masih hitam, matanya masih jernih, dan kumis
cokelatnya masih menggantung diatas bibirnya, Ia bertemu
dengan sesosok wanita yang memesonakannya. Senyumannya,
gerak tubuhnya, tingkah lakunya bahkan baju yang ia kenakan
nampak sempurna di mata Carnier muda. Meskipun wanita itu
itu telah menikah, Carnier muda tidak peduli akan hal itu. Ia
masih tetap mencintai wanita yang ia ketahui bernama Madame
Julie Lefevre. Namun seiring waktu berjalan, Carnier muda harus
berpisah dengan wanita pujaannya itu. Hingga akhirnya waktu
pula yang mempertemukan mereka kembali. Tapi sayang, justru
pertemuan itu yang membuatnya berpikir dan harus berkata
“adieu”, selamat tinggal.
1.   Struktur Umum Teks

Untuk menganalisis struktur umum teks ini digunakan patokan skema narasi:

Naratif Superstuktur:

Situasi awal                             Situasi akhir


Pemicu ===== Tindakan ====== Reaksi ======= Penyelesaian
Waktu: Sebagian besar bentuk kala yang
digunakan dalam cerpen Adieu adalah lampau
(Imparfait atau passe simple), namun kala
“present” juga muncul dalam beberapa bagian di
cerpen ini.
Latar: Latar dalam Adieu terjadi di
Prancis, terutama di: Paris, Etretat, dan di sebuah
kereta.
Tokoh:
 - Pierre Carnier, tokoh utama dalam cerpen Adieu.
 - Madame Julie Lefevre, wanita yang disukai oleh
   Pierre Carnier.
 - Henri Simon, Teman dari Pierre Carnier.
Pierre Carnier, seorang pria tua menceritakan
sebuah kisah tentang masa mudanya kepada
teman baiknya yang sedang mengeluh akan
pertambahan usia dan betapa pendek hidup
yang dimilikinya. Dalam kisahnya tersebut
diceritakan bagaimana ia jatuh hati kepada
seorang wanita dan bagaimana ia setuju bahwa
hidup memang pendek, terutama untuk
mencinta.
Teman dari Carnier, Henri Simon, mengeluh
betapa pendek dan singkatnya sebuah
kehidupan.

« Ah! je vieillis. C'est triste. Autrefois, par des soirs
pareils, je me sentais le diable au corps.
Aujourd'hui je ne me sens plus que des regrets. Ça
va vite, la vie!…. »
   Carnier mencoba merespon keluhan dari
    temannya itu.


« Moi, mon cher, j'ai vieilli sans m'en apercevoir le
moins du monde….».
   Carnier menjelaskan efek waktu yang terjadi pada
     seseorang.
« comme on se regarde chaque jour dans son miroir, on ne voit pas
le travail de l'âge s'accomplir, car il est lent, régulier, et il modifie le
visage si doucement que les transitions sont insensibles. C'est
uniquement pour cela que nous ne mourons pas de chagrin après
deux ou trois ans seulement de ravages. »

  Carneier menjelaskan cara bagaimana untuk menghargai
    waktu.
« Car nous ne les pouvons apprécier. Il faudrait, pour s'en rendre
compte, rester six mois sans regarder sa figure - oh! alors quel
coup! »
Carnier mulai bercerita tentang masa
 mudanya, ketika ia bertemu dengan seorang
 wanita yang tidak dapat ia lupakan.

   «J'ai été souvent amoureux, comme tous les
hommes, mais principalement une fois.
  Je l'avais rencontrée au bord de la mer, à
Étretat, voici douze ans environ, un peu après la
guerre….. »
Carnier setuju bahwa hidup memang pendek
  dan sekarang ia memang sudah tidak muda lagi.

  «Le soir, tout seul, chez moi, je me regardai
longtemps dans ma glace, très longtemps. Et je finis
par me rappeler ce que j'avais été, par revoir en
pensée ma moustache brune et mes cheveux noirs, et
la physionomie jeune de mon visage. Maintenant
j'étais vieux. Adieu. »
Terdapat 5 segmentasi dalam cerpen Adieu ini;
Segmen Pertama:
Piere Carnier dan sahabatnya, Henri Simon sedang
menyantap makan malam mereka di sebuah kafe di kota
Paris. Di luar mereka dapat melihat suasana sore di
musim panas yang menenangkan hati.
-   « Les deux amis achevaient de dîner »
-   « L'un d'eux, Henri Simon…»
-   « L'autre, Pierre Carnier, un rien plus âgé, mais plus
    maigre et plus vivant »
Segmentasi kedua dimulai dari Pertemuan dan
perkenalan Carnier dengan wanita impiannya di
sebuah pantai di Eretat.
 - «Je l'avais rencontrée au bord de la mer, à
   Étretat, voici douze ans environ, un peu après
   la guerre.»
 - «La première fois que je vis ainsi cette jeune
   femme, je fus ravi et séduit.»
 - «Je me fis présenter…»
Kepergian Carnier ke Amerika setelah 3 bulan
bersama wanita yang dicintainya itu.

-   «Cela dura trois mois, puis je partis pour
    l'Amérique, le coeur broyé de désespoir.»
Pertemuan kembali Carnier dan seorang wanita
gemuk yang ternyata adalah, Madame Julie
Lefevre, wanita yang dicintainya dahulu, setelah
12 tahun di sebuah gerbong kereta.
 - «Au moment où le train partait, une grosse
   dame monta dans mon wagon, escortée de
   quatre petites filles.»
 - «Songez. Voici douze ans! Douze ans! Ma fille
   aînée a dix ans déjà...»
Segmen kelima ini ditandai oleh sebuah disjungsi
temporal, Le soir. dalam segemen ini Carnier paham
bahwa dirinya tidak lagi muda dan secara tidak langsung
ia setuju dengan pernyataan dari sahabatnya Henri
Simon bahwa hidup memang singkat.

«Le soir, tout seul, chez moi, je me regardai longtemps
dans ma glace, très longtemps. Et je finis par me rappeler
ce que j'avais été, par revoir en pensée ma moustache
brune et mes cheveux noirs, et la physionomie jeune de
mon visage. Maintenant j'étais vieux. Adieu».
Teori sastra__Adieu

More Related Content

Viewers also liked (20)

Une vie
Une vieUne vie
Une vie
 
Un vieux0
Un vieux0Un vieux0
Un vieux0
 
Narasi semiotika
Narasi semiotikaNarasi semiotika
Narasi semiotika
 
French
French French
French
 
Essay merek tugas akhir semst ii
Essay merek   tugas akhir semst iiEssay merek   tugas akhir semst ii
Essay merek tugas akhir semst ii
 
Esai gramatika
Esai gramatikaEsai gramatika
Esai gramatika
 
kel 5 nabi Luth
kel 5 nabi Luthkel 5 nabi Luth
kel 5 nabi Luth
 
Analisis semiotik semester
Analisis semiotik semesterAnalisis semiotik semester
Analisis semiotik semester
 
PAI/SA-11/Kel. 11/Nabi sholih alaihissalam
PAI/SA-11/Kel. 11/Nabi sholih alaihissalamPAI/SA-11/Kel. 11/Nabi sholih alaihissalam
PAI/SA-11/Kel. 11/Nabi sholih alaihissalam
 
Kisah isa al masih as.
Kisah isa al masih as.Kisah isa al masih as.
Kisah isa al masih as.
 
Profil kurikulum d3 prancis
Profil kurikulum d3 prancisProfil kurikulum d3 prancis
Profil kurikulum d3 prancis
 
Pernikahan Adat Yogyakarta
Pernikahan Adat YogyakartaPernikahan Adat Yogyakarta
Pernikahan Adat Yogyakarta
 
Bicibirra
BicibirraBicibirra
Bicibirra
 
Contar
ContarContar
Contar
 
Plan de desarrollo 2012 con firma del alcalde
Plan de desarrollo 2012 con firma del alcaldePlan de desarrollo 2012 con firma del alcalde
Plan de desarrollo 2012 con firma del alcalde
 
Evaluación de la resistencia mecánica
Evaluación de la resistencia mecánicaEvaluación de la resistencia mecánica
Evaluación de la resistencia mecánica
 
Ciências naturais 7 embodeiros
Ciências naturais 7   embodeirosCiências naturais 7   embodeiros
Ciências naturais 7 embodeiros
 
Eficàcia Lectora S1
Eficàcia Lectora S1Eficàcia Lectora S1
Eficàcia Lectora S1
 
1AOE UTA EL AMOR
1AOE UTA EL AMOR1AOE UTA EL AMOR
1AOE UTA EL AMOR
 
Per què vols que t’expliqui la meva vida?
Per què vols que t’expliqui la meva vida?Per què vols que t’expliqui la meva vida?
Per què vols que t’expliqui la meva vida?
 

More from Sekolah Vokasi UGM (20)

Presentasi Diploma Bahasa Prancis SV-UGM 25 januari 2012
Presentasi Diploma Bahasa Prancis SV-UGM 25 januari 2012Presentasi Diploma Bahasa Prancis SV-UGM 25 januari 2012
Presentasi Diploma Bahasa Prancis SV-UGM 25 januari 2012
 
Qu
QuQu
Qu
 
Tugas babe
Tugas babeTugas babe
Tugas babe
 
Essai Merk
Essai MerkEssai Merk
Essai Merk
 
Esai babe
Esai babeEsai babe
Esai babe
 
Essay merek tugas akhir semst ii
Essay merek   tugas akhir semst iiEssay merek   tugas akhir semst ii
Essay merek tugas akhir semst ii
 
Keberadaan dari merk telah lama berada di bumi
Keberadaan dari merk telah lama berada di bumiKeberadaan dari merk telah lama berada di bumi
Keberadaan dari merk telah lama berada di bumi
 
Esai gramatika
Esai gramatikaEsai gramatika
Esai gramatika
 
Cours semiologie
Cours semiologieCours semiologie
Cours semiologie
 
Profil diploma bahasa prancis sv ugm
Profil diploma bahasa prancis sv ugmProfil diploma bahasa prancis sv ugm
Profil diploma bahasa prancis sv ugm
 
Presentasi uas (la baronne) diyon iskandar setiawan
Presentasi uas (la baronne)   diyon iskandar setiawanPresentasi uas (la baronne)   diyon iskandar setiawan
Presentasi uas (la baronne) diyon iskandar setiawan
 
Une vendetta
Une vendettaUne vendetta
Une vendetta
 
Uas teori sastra
Uas teori sastraUas teori sastra
Uas teori sastra
 
Uas teori sastra dinia
Uas teori sastra diniaUas teori sastra dinia
Uas teori sastra dinia
 
La ficelle (slideshare babe)
La ficelle (slideshare babe)La ficelle (slideshare babe)
La ficelle (slideshare babe)
 
Guy de Maupassant "Claire de Lune"
Guy de Maupassant "Claire de Lune"Guy de Maupassant "Claire de Lune"
Guy de Maupassant "Claire de Lune"
 
La nuit maupassant
La nuit maupassantLa nuit maupassant
La nuit maupassant
 
Le père judas; guy de maupassant duta putra niagara
Le père judas; guy de maupassant duta putra niagaraLe père judas; guy de maupassant duta putra niagara
Le père judas; guy de maupassant duta putra niagara
 
Une vendetta
Une vendettaUne vendetta
Une vendetta
 
Analisis semiotik
Analisis semiotikAnalisis semiotik
Analisis semiotik
 

Teori sastra__Adieu

  • 1. Oleh: Guy De Maupassant
  • 3. Adieu, karangan Guy de Maupassant ini mengisahkan masa muda seorang pria tua bernama Pierre Carnier. Di waktu rambutnya masih hitam, matanya masih jernih, dan kumis cokelatnya masih menggantung diatas bibirnya, Ia bertemu dengan sesosok wanita yang memesonakannya. Senyumannya, gerak tubuhnya, tingkah lakunya bahkan baju yang ia kenakan nampak sempurna di mata Carnier muda. Meskipun wanita itu itu telah menikah, Carnier muda tidak peduli akan hal itu. Ia masih tetap mencintai wanita yang ia ketahui bernama Madame Julie Lefevre. Namun seiring waktu berjalan, Carnier muda harus berpisah dengan wanita pujaannya itu. Hingga akhirnya waktu pula yang mempertemukan mereka kembali. Tapi sayang, justru pertemuan itu yang membuatnya berpikir dan harus berkata “adieu”, selamat tinggal.
  • 4. 1. Struktur Umum Teks Untuk menganalisis struktur umum teks ini digunakan patokan skema narasi: Naratif Superstuktur: Situasi awal Situasi akhir Pemicu ===== Tindakan ====== Reaksi ======= Penyelesaian
  • 5. Waktu: Sebagian besar bentuk kala yang digunakan dalam cerpen Adieu adalah lampau (Imparfait atau passe simple), namun kala “present” juga muncul dalam beberapa bagian di cerpen ini. Latar: Latar dalam Adieu terjadi di Prancis, terutama di: Paris, Etretat, dan di sebuah kereta. Tokoh: - Pierre Carnier, tokoh utama dalam cerpen Adieu. - Madame Julie Lefevre, wanita yang disukai oleh Pierre Carnier. - Henri Simon, Teman dari Pierre Carnier.
  • 6. Pierre Carnier, seorang pria tua menceritakan sebuah kisah tentang masa mudanya kepada teman baiknya yang sedang mengeluh akan pertambahan usia dan betapa pendek hidup yang dimilikinya. Dalam kisahnya tersebut diceritakan bagaimana ia jatuh hati kepada seorang wanita dan bagaimana ia setuju bahwa hidup memang pendek, terutama untuk mencinta.
  • 7. Teman dari Carnier, Henri Simon, mengeluh betapa pendek dan singkatnya sebuah kehidupan. « Ah! je vieillis. C'est triste. Autrefois, par des soirs pareils, je me sentais le diable au corps. Aujourd'hui je ne me sens plus que des regrets. Ça va vite, la vie!…. »
  • 8. Carnier mencoba merespon keluhan dari temannya itu. « Moi, mon cher, j'ai vieilli sans m'en apercevoir le moins du monde….».
  • 9. Carnier menjelaskan efek waktu yang terjadi pada seseorang. « comme on se regarde chaque jour dans son miroir, on ne voit pas le travail de l'âge s'accomplir, car il est lent, régulier, et il modifie le visage si doucement que les transitions sont insensibles. C'est uniquement pour cela que nous ne mourons pas de chagrin après deux ou trois ans seulement de ravages. »  Carneier menjelaskan cara bagaimana untuk menghargai waktu. « Car nous ne les pouvons apprécier. Il faudrait, pour s'en rendre compte, rester six mois sans regarder sa figure - oh! alors quel coup! »
  • 10. Carnier mulai bercerita tentang masa mudanya, ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang tidak dapat ia lupakan. «J'ai été souvent amoureux, comme tous les hommes, mais principalement une fois. Je l'avais rencontrée au bord de la mer, à Étretat, voici douze ans environ, un peu après la guerre….. »
  • 11. Carnier setuju bahwa hidup memang pendek dan sekarang ia memang sudah tidak muda lagi. «Le soir, tout seul, chez moi, je me regardai longtemps dans ma glace, très longtemps. Et je finis par me rappeler ce que j'avais été, par revoir en pensée ma moustache brune et mes cheveux noirs, et la physionomie jeune de mon visage. Maintenant j'étais vieux. Adieu. »
  • 12. Terdapat 5 segmentasi dalam cerpen Adieu ini; Segmen Pertama: Piere Carnier dan sahabatnya, Henri Simon sedang menyantap makan malam mereka di sebuah kafe di kota Paris. Di luar mereka dapat melihat suasana sore di musim panas yang menenangkan hati. - « Les deux amis achevaient de dîner » - « L'un d'eux, Henri Simon…» - « L'autre, Pierre Carnier, un rien plus âgé, mais plus maigre et plus vivant »
  • 13. Segmentasi kedua dimulai dari Pertemuan dan perkenalan Carnier dengan wanita impiannya di sebuah pantai di Eretat. - «Je l'avais rencontrée au bord de la mer, à Étretat, voici douze ans environ, un peu après la guerre.» - «La première fois que je vis ainsi cette jeune femme, je fus ravi et séduit.» - «Je me fis présenter…»
  • 14. Kepergian Carnier ke Amerika setelah 3 bulan bersama wanita yang dicintainya itu. - «Cela dura trois mois, puis je partis pour l'Amérique, le coeur broyé de désespoir.»
  • 15. Pertemuan kembali Carnier dan seorang wanita gemuk yang ternyata adalah, Madame Julie Lefevre, wanita yang dicintainya dahulu, setelah 12 tahun di sebuah gerbong kereta. - «Au moment où le train partait, une grosse dame monta dans mon wagon, escortée de quatre petites filles.» - «Songez. Voici douze ans! Douze ans! Ma fille aînée a dix ans déjà...»
  • 16. Segmen kelima ini ditandai oleh sebuah disjungsi temporal, Le soir. dalam segemen ini Carnier paham bahwa dirinya tidak lagi muda dan secara tidak langsung ia setuju dengan pernyataan dari sahabatnya Henri Simon bahwa hidup memang singkat. «Le soir, tout seul, chez moi, je me regardai longtemps dans ma glace, très longtemps. Et je finis par me rappeler ce que j'avais été, par revoir en pensée ma moustache brune et mes cheveux noirs, et la physionomie jeune de mon visage. Maintenant j'étais vieux. Adieu».