Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pemberdayaan petani dalam penerapan teknologi intercropping pada tanaman cabai merah dan kubis bunga.
2. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan, menganalisis, dan menyusun strategi penyuluhan keberdayaan petani.
3. Hasil penelitian menunjukkan tingkat keberdayaan petani berada pada kategori sedang dan dipengaruhi oleh faktor internal
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Penelitian Pemberdayaan Petani dalam Penerapan Teknologi Intercropping pada Tanaman Cabai Merah dengan Kubis Bunga
1. PEMBERDAYAAN PETANI DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI
INTERCROPPING PADA TANAMAN
CABAI MERAH (Capsicum annum L. ) DAN KUBIS BUNGA (Brassica
oleracea) BANGODUA INDRAMAYU
Dosen Pembimbing
Ir. Muhammad Tassim Billah, M. Sc.
Dr. Ir. Yul Harry Bahar
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN
BOGOR
Nama
Kamilia Nur Asyaro’Aida
NIRM 04.1.16.0797
2. LATAR
BELAKANGSeiring dengan berjalan waktu, kesejahteraan petani
semakin terpuruk dalam ketidakberdayaan dan semakin
jauh dari kemandirian dalam melakukan usahataninya.
Karenanya untuk menghindari fluktuasi harga diperlukan
kebijakan perencanaan produksi dan manajemen pola
produksi cabai (Kemendag, 2016)
Tujuan dan manfaat pola tumpangsari atau intercropping
dinilai dapat menjadi salah satu alternatif penyedia
pangan dalam perencanaan produksi yang di dalamnya
tersemat mekanisme proses pemberdayaan petani salah
satunya melalui kegiatan penyuluhan
4. “
METODE PENELITIAN
4
Tugas Akhir
dilaksankan pada
bulan Maret – Juli
2020
Desa Wanasari,
Malangsari,dan
Tegalgirang
Bangodua,Indramayu
80 petani, dipilih
menggunakan
teknik sampling
jenuh (sensus)
Instrumen
dilakukan uji
validitas dan
reliabilitas
Analisis data menggunakan :
1. Analisis deskriptif
2. Analisis Regresi Linear Berganda
3. Analisis SWOT
6. Faktor Eksternal
0
100
Tinggi Sedang Rendah
5%
51.25% 43.75%
Intensitas Pemberdayaan
0
50
17.5%
50%
3.5%
Lingkungan Fisik dan
Sosial
0
20
40
60
Tinggi Sedang Rendah
10%
50%
40%
Ketersediaan Informasi
Rogers dan Salkind mengemukakan bahwa dalam
proses pemberdayaan masyarakat tidak terlepas dari
faktor internal dan faktor eksternal
10. Faktor Internal Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Umur
Pendidikan Formal
Pengalaman
Bertani
Faktor Eksternal Peluang (O) Ancaman (T)
Intensitas
Pemberdayaan
Lingkungan Fisik
dan Sosial
Ketersediaan
Informasi
Penentuan Faktor S dan W
Penentuan Faktor O dan T
11. Matrik IFAS (Internal Factor Analysis Strategic)
No. Faktor Internal
Bobo
t
Rating
Skor
(BxR)
Keterangan
Kekuatan (Strenght)
1. Pengalaman kerja SDM petani
dalam kategori tinggi
0,40 2,40 0,96
2. Sebagian besar petani berusia
produktif
0,30 2,46 0,74
3. Keterampilan SDM petani
tinggi
0,30 2,40 0,72
Skor Total 2,42
Kelemahan (Weakness)
1. Tingkat Pendidikan SDM
relative rendah
0,30 1,10 0,33
2. Pengetahuan petani seputar
teknologi intercropping
terbatas
0,40 1,10 0,44
3. Sulitnya proses adopsi 0,30 1,10 0,33
12. No. Faktor Eksternal Bobot Rating
Skor
(BxR)
Keterangan
Peluang (Opportunitiest)
1. Persepsi positif petani terhadap
kegiatan penyuluhan
0,30 2,23 0,67
2. Adanya Lembaga penyuluh yang
berperan dalam
mensosialisasikan
0,40 2,23 0,89
3. Informasi teknologi pertanian
terus berkembang
0,30 2,25 0,67
Skor Total 2,23
Ancaman (Threats)
1. Harga jual produk dipasaran
cenderung fluktuatif terutama
pada saat panen raya
0,40 2,35 0,94
2. Minimnya informasi seputar
pemasaran
0,30 2,25 0,67
3. Keterlambatan dalam 0,30 2,30 0,69
Matrik EFAS (Eksternal Factor Analysis Strategic)
13. Uraian
Faktor Internal Faktor Ektsternal
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman
Bobot x
Rating
2,42 1,11 2,23 2,30
Selisih +1,31 -0,07
Pembobotan Hasil Kompilasi Matriks IFAS dan EFAS
III I
IV II
15. SWOT
Kekuatan (Strength)
•Pengalaman kerja SDM petani yang
memadai
•Sebagian besar petani berusia produktif
•Informasi teknologi pertanian terus
berkembang
Ancaman (Threats)
•Harga jual produk dipasaran
cenderung fluktuatif terutama pada
saat panen raya
•Minimnya informasi seputar
pemasaran offline maupun online
•Keterlambatan dalam pengiriman
benih bantuan sehingga
memperlambat penanaman
Strategi (ST) Memanfaatkan Kekuatan untuk
Menghindarai Ancaman
•Perlu dilakukan peningkatan adopsi
inovasi dari segi manfat teknologi
intercropping yang dapat menstabilkan
akumulasi harga panen raya sehingga
pada saat komoditas utama panen
petani memiliki dana cadangan (savety
money).
•Bonus demografi berupa banyaknya
usia produktif dapat dimanfaatkan
dengan literasi informasi melalui e-
marketing secara online.
• Berkembangnya informasi diselaraskan
16. KESIMPULAN
1. Proses pemberdayaan petani dalam menerapkan teknologi intercropping
pada tanaman cabai merah dan kubis bunga di Kecamatan Bangodua
berada dalam kategori sedang.
2. Tingkat keberdayaan petani dengan penerapan teknologi intercropping
pada tanaman cabai merah dan kubis bunga di Kecamatan Bangodua
dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni : 1) faktor internal yang meliputi
pendidikan formal dan pengalaman bertani dan 2) faktor ekternal
intensitas pemberdayaan dan ketersediaan informasi.
3. Strategi penyuluhan dalam peningkatan keberdayaan petani di
Kecamatan Bangodua adalah dengan menerapkan strategi diversifikasi.
17. SARAN
Perlunya dukungan yang sinergis antar pihak yang
terkait sehingga keberdayaan dapat tercapai hilangkan
sifat egosentris,bersikap terbuka pada perubahan agar
tujuan dari pemberdayaan dapat tercapai.