SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
KENAKALAN REMAJA
Oleh:
Libertina Djara
Kelas x (IPA 1)
SMA NEGERI 1 LIAE
2019/2020
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, yang
atas rahmat dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalahini.Makalahini merupakan hasil dari tugas kelompok bagi para siswa,
untuk belajar dan mempelajari lebih lanjut tentang topik kenakalan remaja berikut
solusi pencegahan dan pemecahannya. Penyusunan makalahini bertujuan untuk
menumbuhkan proses belajar kepada siswa, agar kreativitas dan penguasaan
materi dapat optimal sesuai dengan yang diharapkan.
Dengan adanya makalahini diharapkan dapat membantu siswa dalam
mengetahui tentang berbagai macam penyebab kenakalan remaja serta dapat
membentengi diri dan lingkungan pergaulannya dari terjerumus ke dalam
berbagai bentuk kenakalan remaja tersebut.
Semoga makalahini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi sahabat dalam
belajar untuk meraih prestasi yang gemilang. Kritik dan saran dari guru mata
pelajaran dan juga teman-teman sangat kami harapkan untuk perbaikan dan
penyempurnaan dalam belajar pada masa mendatang.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................... 2
D. Manfaat.................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kenakalan Remaja ................................................................ 3
B. Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja.......................................................... 4
C. Penyebab Kenakalan Remaja.................................................................. 4
D. Dampak Kenakalan Remaja.................................................................... 7
E. Cara Mengatasi Kenakalan Remaja ........................................................ 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................. 14
B. Saran........................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja adalah sosok manusia yang belum matang atau labil dalam
berkata-kata, berpikir, bersikap, dan bertindak. Akibatnya, para remaja mudah
dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Karakter mereka yang labil membuat
remaja bersikap cuek atau tidak peduli dengan lingkungan sekitar, kurang
berprestasi, suka membangga-banggakan orang tua, solidaritas berlebih, minat
belajar kurang, lebih mengandalkan otot daripada akal serta berlebihan dalam
hal mencintai dan membenci. Kondisi inilah yang membuat mereka gampang
melakukan tindakan-tindakan kenakalan, seperti perkelahian, terjerat napza,
dan pergaulan bebas.
Terlebih pada era globalisasi seperti saat ini, wibawa nilai dan norma
menjadi pudar, keberadaan nilai dan norma sebagai pengatur tingkah laku
mulai diabaikan. Tidak mengherankan jika tingkat kenakalan remaja semakin
lama semakin meningkat dan meresahkan masyarakat. Dahulu tindakan
kenakalan dilakukan sekadar iseng mengisi waktu luang. Namun kini,
kenakalan remaja dianggap sebagai suatu kebiasaan yang harus dilakukan oleh
remaja modern. Dahulu kenakalan remaja hanya menggunakan tangan kosong.
Kini tindakan kenakalan remaja dilengkapi dengan alat-alat yang
membahayakan. Tidak jarang tindakan kenakalan berubah menjadi kejahatan.
Situasi kondisi ini mendorong banyak pihak melakukan tindakan, baik
itu pencegahan maupun penanggulangan. Aparat yang berwenang tidak segan-
segan menindak secara hukum terhadap remaja yang melakukan kenakalan,
karena saat ini kenakalan remaja berubah menjadi tindakan pelanggaran
hukum.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan masalah yang
akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Apakah kenakalan remaja itu?
2
2. Apa saja bentuk-bentuk kenakalan remaja?
3. Apa penyebab kenakalan remaja?
4. Bagaimana dampak dari kenakalan remaja?
5. Bagaimana solusi mengatasi kenakalan remaja?
C. Tujuan
1. Agar siswa mengetahui pengertian dari kenakalan remaja itu?
2. Agar siswa mengetahui bentuk-bentuk kenakalan remaja itu?
3. Agar siswa mengetahui penyebab kenakalan remaja?
4. Agar siswa mengetahui dampak dari kenakalan remaja?
5. Agar siswa mengetahui solusi mengatasi kenakalan remaja?
D. Manfaat
Makalah ini dapat menjadi sumber pengetahuan yang berguna bagi
siswa. Terlebih remaja pada khususnya agar terhindar dari tindakan kenakalan
dan orang tua pada umumnya agar anak remajanya tidak terjerumus dalam
kenakalan remaja.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah semua perubahan anak remaja (usia belasan
tahun) yang berlawanan dengan ketertiban umum (nilai dan norma yang
diakui bersama) yang ditujukan pada orang, binatang, dan barang-barang yang
dapat menimbulkan bahaya atau kerugian pada pihak lain Kenakalan remaja
meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana
yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri
dan orang-orang di sekitarnya.
Akhir-akhir ini di beberapa media masa sering kita membaca tentang
perbuatan kriminalitas yang terjadi di negeri yang kita cintai ini. Ada anak
remaja yang meniduri ibu kandungnya sendiri, perkelahian antar pelajar,
tawuran, penyalahgunaan narkoba dan minum-minuman keras dan masih
banyak lagi kriminalitas yang terjadi di negeri ini. Kerusakan moral sudah
merebak di seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak sampai orang
dewasa serta orang yang sudah lanjut usia.
Termasuk yang tidak luput dari kerusakan moral ini adalah remaja. Para
ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18
tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak,
namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada
pada masa transisi dan pencarian jati diri, yang karenanya sering melakukan
perbuatan-perbuatan yang dikenal dengan istilah kenakalan remaja.
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari
norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut
akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Masalah
kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak
terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (JuvenileCourt) pada 1899 di
Illinois, Amerika Serikat.
4
B. Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja
Menurut bentuknya, kenakalan remaja dibagi ke dalam tiga tingkatan:
(1) kenakalan biasa, seperti suka berkelahi, suka keluyuran, membolos
sekolah, pergi dari rumah tanpa pamit (2) kenakalan yang menjurus pada
pelanggaran dan kejahatan seperti mengendarai sepeda motor tanpa SIM,
mengambil barang orang tua tanpa ijin (3) kenakalan khusus seperti
penyalahgunaan narkotika, hubungan seks diluar nikah, pemerkosaan, dll.
Sedangkan menurut Sudarsono yang termasuk kenakalan siswa atau
remaja meliputi:
1. Perbuatan awal pencurian meliputi perbuatan berkata bohong dan tidak
jujur;
2. Perkelahian antar siswa termasuk juga tawuran antar pelajar;
3. Mengganggu teman;
4. Memusuhi orang tua dan saudara, meliputi perbuatan berkata kasar dan
tidak hormat pada orang tua dan saudara;
5. Menghisap ganja, meliputi perbuatan awal dari menghisap ganja yaitu
merokok;
6. Menonton pornografi; dan
7. Corat-coret tembok sekolah.
C. Penyebab Kenakalan Remaja
Ulah para remaja yang masih dalam tarap pencarian jati diri sering sekali
mengusik ketenangan orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang
mengganggu ketenteraman lingkungan sekitar seperti sering keluar malam dan
menghabiskan waktunya hanya untuk hura-hura seperti minum-minuman
keras, menggunakan obat-obatan terlarang, berkelahi, berjudi, dan lain-lainnya
itu akan merugikan dirinya sendiri, keluarga, dan orang lain yang ada
disekitarnya.
Cukup banyak faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan
remaja. Berbagai faktor yang ada tersebut dapat dikelompokkan menjadi
faktor internal dan faktor eksternal. Berikut ini penjelasannya secara ringkas:
5
1. Faktor internal
a. Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja
memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya
perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya
identitas peran. Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal
mencapai masa integrasi kedua.
b. Kontrol diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah
laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan
terseret pada perilaku 'nakal'. Begitu pun bagi mereka yang telah
mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa
mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan
pengetahuannya.
2. Faktor eksternal
a. Kurangnya perhatian dari orang tua, serta kurangnya kasih sayang
Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang memberikan
fondasi primer bagi perkembangan anak. Sedangkan lingkungan
sekitar dan sekolah ikut memberikan nuansa pada perkembangan anak.
Karena itu baik-buruknya struktur keluarga dan masyarakat sekitar
memberikan pengaruh baik atau buruknya pertumbuhan kepribadian
anak.
Keadaan lingkungan keluarga yang menjadi sebab timbulnya
kenakalan remaja seperti keluarga yang broken-home, rumah tangga
yang berantakan disebabkan oleh kematian ayah atau ibunya, keluarga
yang diliputi konflik keras, ekonomi keluarga yang kurang, semua itu
merupakan sumber yang subur untuk memunculkan delinkuensi
remaja.
b. Minimnya pemahaman tentang keagamaan
Dalam kehidupan berkeluarga, kurangnya pembinaan agama juga
menjadi salah satu faktor terjadinya kenakalan remaja. Dalam
6
pembinaan moral, agama mempunyai peranan yang sangat penting
karena nilai-nilai moral yang datangnya dari agama tetap tidak berubah
karena perubahan waktu dan tempat.
Pembinaan moral ataupun agama bagi remaja melalui rumah
tangga perlu dilakukan sejak kecil sesuai dengan umurnya karena
setiap anak yang dilahirkan belum mengerti mana yang benar dan
mana yang salah, juga belum mengerti mana batas-batas ketentuan
moral dalam lingkungannya. Karena itu pembinaan moral pada
permulaannya dilakukan di rumah tangga dengan latihan-latihan,
nasehat-nasehat yang dipandang baik.
Maka pembinaan moral harus dimulai dari orang tua melalui
teladan yang baik berupa hal-hal yang mengarah kepada perbuatan
positif, karena apa yang diperoleh dalam rumah tangga remaja akan
dibawa ke lingkungan masyarakat. Oleh karena itu pembinaan moral
dan agama dalam keluarga penting sekali bagi remaja untuk
menyelamatkan mereka dari kenakalan dan merupakan cara untuk
mempersiapkan hari depan generasi yang akan datang, sebab
kesalahan dalam pembinaan moral akan berakibat negatif terhadap
remaja itu sendiri.
Pemahaman tentang agama sebaiknya dilakukan semenjak kecil,
yaitu melalui kedua orang tua dengan cara memberikan pembinaan
moral dan bimbingan tentang keagamaan, agar nantinya setelah
mereka remaja bisa memilah baik buruk perbuatan yang ingin mereka
lakukan sesuatu di setiap harinya.
Kondisi masyarakat sekarang yang sudah begitu mengagungkan
ilmu pengetahuan mengakibatkan kaidah-kaidah moral dan tata susila
yang dipegang teguh oleh orang-orang dahulu menjadi tertinggal di
belakang. Dalam masyarakat yang telah terlalu jauh dari agama,
kemerosotan moral orang dewasa sudah lumrah terjadi. Kemerosotan
moral, tingkah laku dan perbuatan-perbuatan orang dewasa yang tidak
baik menjadi contoh atau teladan bagi anak-anak dan remaja sehingga
berdampak timbulnya kenakalan remaja.
7
c. Pengaruh dari lingkungan sekitar
Pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebayanya
yang sering mempengaruhinya untuk mencoba dan akhirnya malah
terjerumus ke dalamnya. Lingkungan adalah faktor yang paling
mempengaruhi perilaku dan watak remaja. Jika dia hidup dan
berkembang di lingkungan yang buruk, moralnya pun akan seperti itu
adanya. Sebaliknya jika ia berada di lingkungan yang baik maka ia
akan menjadi baik pula.
Di dalam kehidupan bermasyarakat, remaja sering melakukan
keonaran dan mengganggu ketenteraman masyarakat karena
terpengaruh dengan budaya barat atau pergaulan dengan teman
sebayanya yang sering mempengaruhi untuk mencoba. Sebagaimana
diketahui bahwa para remaja umumnya sangat senang dengan gaya
hidup yang baru tanpa melihat faktor negatifnya, karena anggapan
ketinggalan zaman jika tidak mengikutinya.
d. Tempat pendidikan
Tempat pendidikan, dalam hal ini yang lebih spesifiknya adalah
berupa lembaga pendidikan atau sekolah. Kenakalan remaja ini sering
terjadi ketika anak berada di sekolah dan jam pelajaran yang kosong.
Belum lama ini bahkan kita telah melihat di media adanya kekerasan
antar pelajar yang terjadi di sekolahnya sendiri. Ini adalah bukti bahwa
sekolah juga bertanggung jawab atas kenakalan dan dekadensi moral
yang terjadi di negeri ini.
D. Dampak Kenakalan Remaja
1. Bagi diri remaja itu sendiri
Akibat dari kenakalan yang dilakukan oleh remaja akan berdampak
bagi dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental, walaupun
perbuatan itu dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua
8
hanya kenikmatan sesaat saja. Dampak bagi fisik yaitu seringnya terserang
berbagai penyakit karena gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan
dampak bagi mental yaitu kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya
kepada mental-mental yang lembek, berpikir tidak stabil dan
kepribadiannya akan terus menyimpang dari segi moral yang pada
akhirnya akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan terus
berlangsung selama remaja tersebut tidak memiliki orang yang
membimbing dan mengarahkan.
2. Bagi keluarga
Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi
tulang punggung keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja.
Apabila remaja selaku anak dalam keluarga berkelakuan menyimpang dari
ajaran agama, akan berakibat terjadi ketidakharmonisan di dalam keluarga
dan putusnya komunikasi antara orang tua dan anak. Tentunya hal ini
sangat tidak baik karena dapat mengakibatkan remaja sering keluar malam
dan jarang pulang serta menghabiskan waktunya bersama teman-temannya
untuk bersenang-senang dengan jalan minum-minuman keras atau
mengonsumsi narkoba. Pada akhirnya keluarga akan merasa malu dan
kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh remaja. Padahal semuanya itu
dilakukan remaja hanya untuk melampiaskan rasa kekecewaannya
terhadap apa yang terjadi dalam keluarganya.
3. Bagi lingkungan masyarakat
Apabila remaja berbuat kesalahan dalam kehidupan masyarakat,
dampaknya akan buruk bagi dirinya dan keluarga. Masyarakat akan
menganggap bahwa remaja itu adalah tipe orang yang sering membuat
keonaran, mabuk-mabukan ataupun mengganggu ketenteraman
masyarakat. Mereka dianggap anggota masyarakat yang memiliki moral
rusak, dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek.
Untuk mengubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu
yang lama dan hati yang penuh keikhlasan.
9
E. Cara Mengatasi Kenakalan Remaja
Dari berbagai faktor dan permasalahan yang terjadi di kalangan remaja
masa kini sebagaimana telah disebutkan di atas, maka tentunya ada beberapa
solusi yang tepat dalam pembinaan dan perbaikan remaja masa kini.
Kenakalan remaja dalam bentuk apa pun mempunyai akibat yang negatif baik
bagi masyarakat umum maupun bagi diri remaja itu sendiri. Tindakan
penanggulangan kenakalan remaja dapat dibagi dalam:
1. Tindakan Preventif
Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum dapat
dilakukan melalui cara berikut:
a. Mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja.
b. Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh para
remaja. Kesulitan-kesulitan mana saja yang biasanya menjadi sebab
timbulnya pelampiasan dalam bentuk kenakalan.
c. Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan
persoalan yang dihadapinya.
d. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan
dan keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui
pengajaran agama, budi pekerti dan etiket.
e. Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal
demi perkembangan pribadi yang wajar.
f. Memberikan wejangan secara umum dengan harapan dapat
bermanfaat.
g. Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan
merangsang hubungan sosial yang baik.
h. Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan
mengemukakan pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan
pengarahan yang positif.
i. Memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga
maupun masyarakat di mana banyak terjadi kenakalan remaja.
Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa keluarga juga mempunyai
andil dalam membentuk pribadi seorang remaja. Jadi untuk memulai
10
perbaikan, maka harus mulai dari diri sendiri dan keluarga. Mulailah
perbaikan dari sikap yang paling sederhana, seperti selalu berkata jujur
meski dalam gurauan, membaca doa setiap melakukan hal-hal kecil,
memberikan bimbingan agama yang baik kepada anak dan masih banyak
hal lagi yang bisa dilakukan oleh keluarga. Memang tidak mudah
melakukan dan membentuk keluarga yang baik, tetapi semua itu bisa
dilakukan dengan pembinaan yang perlahan dan sabar.
Dengan usaha pembinaan yang terarah, para remaja akan
mengembangkan diri dengan baik sehingga keseimbangan diri yang serasi
antara aspek rasio dan aspek emosi akan dicapai. Pikiran yang sehat akan
mengarahkan para remaja kepada perbuatan yang pantas, sopan dan
bertanggung jawab yang diperlukan dalam menyelesaikan kesulitan atau
persoalan masing-masing.
Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus dilakukan oleh
para pendidik terhadap kelainan tingkah laku para remaja. Pendidikan
mental di sekolah dilakukan oleh guru, guru pembimbing dan psikolog
sekolah bersama dengan para pendidik lainnya. Usaha pendidik harus
diarahkan terhadap remaja dengan mengamati, memberikan perhatian
khusus dan mengawasi setiap penyimpangan tingkah laku remaja di rumah
dan di sekolah.
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh
kuat terhadap perkembangan remaja. Ada banyak hal yang bisa dilakukan
pihak sekolah untuk memulai perbaikan remaja, di antaranya melakukan
program “monitoring” pembinaan remaja melalui kegiatan-kegiatan
keagamaan, kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah dan
penyelenggaraan berbagai kegiatan positif bagi remaja.
Pemberian bimbingan terhadap remaja tersebut bertujuan menambah
pengertian remaja mengenai:
a. Pengenalan diri sendiri
Menilai diri sendiri dan hubungan dengan orang lain.
b. Penyesuaian diri
11
Mengenal dan menerima tuntutan dan menyesuaikan diri dengan
tuntutan tersebut.
c. Orientasi diri
Mengarahkan pribadi remaja ke arah pembatasan antara diri
pribadi dan sikap sosial dengan penekanan pada penyadaran nilai-nilai
sosial, moral dan etik.
Bimbingan yang dilakukan terhadap remaja dilakukan dengan dua
pendekatan:
a. Pendekatan langsung
Yakni bimbingan yang diberikan secara pribadi pada remaja itu
sendiri. Melalui percakapan mengungkapkan kesulitan remaja dan
membantu mengatasinya.
b. Pendekatan melalui kelompok
Di mana ia sudah merupakan anggota kumpulan atau kelompok
kecil tersebut.
2. Tindakan represif
Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat
dilakukan dengan mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan
pelanggaran. Dengan adanya sanksi tegas pelaku kenakalan remaja
tersebut, diharapkan agar nantinya si pelaku tersebut “jera” dan tidak
berbuat hal yang menyimpang lagi. Oleh karena itu, tindak lanjut harus
ditegakkan melalui pidana atau hukuman secara langsung bagi yang
melakukan kriminalitas tanpa pandang bulu.
Sebagai contoh, remaja harus menaati peraturan dan tata cara yang
berlaku dalam keluarga. Di samping itu perlu adanya semacam hukuman
yang dibuat oleh orang tua terhadap pelanggaran tata tertib dan tata cara
keluarga. Pelaksanaan tata tertib harus dilakukan dengan konsisten. Setiap
pelanggaran yang sama harus dikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak
dan kewajiban anggota keluarga mengalami perubahan sesuai dengan
perkembangan dan umur.
Di lingkungan sekolah, kepala sekolahlah yang berwenang dalam
pelaksanaan hukuman terhadap pelanggaran tata tertib sekolah. Dalam
12
beberapa hal, guru juga berhak bertindak. Akan tetapi hukuman yang berat
seperti skorsing maupun pengeluaran dari sekolah merupakan wewenang
kepala sekolah. Guru dan staf pembimbing bertugas menyampaikan data
mengenai pelanggaran dan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran
maupun akibatnya. Pada umumnya tindakan represif diberikan dalam
bentuk memberikan peringatan secara lisan maupun tertulis kepada pelajar
dan orang tua, melakukan pengawasan khusus oleh kepala sekolah dan tim
guru atau pembimbing dan melarang bersekolah untuk sementara waktu
(skors) atau seterusnya tergantung dari jenis pelanggaran tata tertib
sekolah.
3. Tindakan kuratif dan rehabilitasi
Tindakan ini dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya
dilaksanakan dan dianggap perlu mengubah tingkah laku pelanggar remaja
itu dengan memberikan pendidikan lagi. Pendidikan diulangi melalui
pembinaan secara khusus yang sering ditangani oleh suatu lembaga khusus
maupun perorangan yang ahli dalam bidang ini.
Solusi internal bagi seorang remaja dalam mengendalikan kenakalan
remaja antara lain:
a. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa
dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa
mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah
melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil
memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
b. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan
poin pertama.
c. Remaja menyalurkan energinya dalam berbagai kegiatan positif,
seperti berolahraga, melukis, mengikuti event perlombaan, dan
penyaluran hobi.
d. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orang
tua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus
bergaul.
13
e. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika
ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan
harapan.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara
khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (JuvenileCourt)
pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat. Kenakalan remaja meliputi semua
perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan
oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang
di sekitarnya.
Faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja dapat
dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
berupa krisis identitas dan kontrol diri yang lemah. Sedangkan faktor eksternal
berupa kurangnya perhatian dari orang tua; minimnya pemahaman tentang
keagamaan; pengaruh dari lingkungan sekitar dan pengaruh budaya barat serta
pergaulan dengan teman sebaya; dan tempat pendidikan.Akibat-akibat yang
ditimbulkan oleh kenakalan remaja akan berdampak kepada diri remaja itu
sendiri, keluarga, dan lingkungan masyarakat.
Segala usaha pengendalian kenakalan remaja harus ditujukan ke arah
tercapainya kepribadian remaja yang mantap, serasi dan dewasa. Remaja
diharapkan akan menjadi orang dewasa yang berkepribadian kuat, sehat
jasmani dan rohani, teguh dalam kepercayaan (iman) sebagai anggota
masyarakat, bangsa dan tanah air.
B. Saran
Disarankan kepada orang tua untuk dapat menjaga hubungan yang
hangat dalam keluarga dengan cara saling menghargai, pengertian, dan penuh
kasih sayang serta tidak bertengkar di depan anak. Serta memberi pengarahan
tentang cara bergaul. Orang tua harus bisa menjadi teman, agar anak dapat
terbuka dan anak dapat menjadikan orang tua sebagai seorang sahabat
terpercaya.
15
DAFTAR PUSTAKA
Abin, Syamsudin Makmun. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Basri, Hasan. 2004. Remaja Berkualitas: Problematika Remaja dan Solusinya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kartini Kartono. 2003. Patologi Sosial, Kenakalan Remaja. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Laning, Vina Dwi. 2008. Kenakalan remaja dan Penanggulangannya. Jakarta:
Kementerian Pendidikan Nasional.
Soerjono,Soekanto. 1988. Sosiologi Penyimpangan. Jakarta: Rajawali.
Sudarsono. 2004. Kenakalan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta.

More Related Content

What's hot

penyuluhan kesehatan ibu syukaisih.pptx
penyuluhan kesehatan ibu syukaisih.pptxpenyuluhan kesehatan ibu syukaisih.pptx
penyuluhan kesehatan ibu syukaisih.pptxReffiKurnia
 
Laporan Penelitian Sosiologi
Laporan  Penelitian SosiologiLaporan  Penelitian Sosiologi
Laporan Penelitian SosiologiZufar Bhakti
 
Kenakalan remaja-pp
Kenakalan remaja-ppKenakalan remaja-pp
Kenakalan remaja-ppApip Abdul R
 
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMATugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMAAgnes Yodo
 
Makalah tentang narkotika
Makalah tentang narkotikaMakalah tentang narkotika
Makalah tentang narkotikaWarnet Raha
 
Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja Zaman Now
Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja Zaman NowPergaulan Bebas di Kalangan Remaja Zaman Now
Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja Zaman NowDewi Ghaliza
 
Presentasi Kenakalan Remaja
Presentasi Kenakalan RemajaPresentasi Kenakalan Remaja
Presentasi Kenakalan RemajaTakere Mae
 
PPT Perilaku Menyimpang Dikalangan Remaja
PPT Perilaku Menyimpang Dikalangan RemajaPPT Perilaku Menyimpang Dikalangan Remaja
PPT Perilaku Menyimpang Dikalangan Remajakaika93
 
Nilai dan Norma Kristen
Nilai dan Norma KristenNilai dan Norma Kristen
Nilai dan Norma KristenSabam Sitinjak
 
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)rina_aldit
 
Kenakalan Remaja
Kenakalan RemajaKenakalan Remaja
Kenakalan Remajaimamgazpada
 

What's hot (20)

seks bebas
seks bebasseks bebas
seks bebas
 
Kenakalan remaja
Kenakalan remajaKenakalan remaja
Kenakalan remaja
 
penyuluhan kesehatan ibu syukaisih.pptx
penyuluhan kesehatan ibu syukaisih.pptxpenyuluhan kesehatan ibu syukaisih.pptx
penyuluhan kesehatan ibu syukaisih.pptx
 
Laporan Penelitian Sosiologi
Laporan  Penelitian SosiologiLaporan  Penelitian Sosiologi
Laporan Penelitian Sosiologi
 
Kenakalan remaja-pp
Kenakalan remaja-ppKenakalan remaja-pp
Kenakalan remaja-pp
 
Pidato tentang narkoba
Pidato tentang narkobaPidato tentang narkoba
Pidato tentang narkoba
 
Persentasi narkoba
Persentasi narkobaPersentasi narkoba
Persentasi narkoba
 
Makalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaMakalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remaja
 
Bullying
BullyingBullying
Bullying
 
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMATugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
Tugas sosiologi (kenakalan remaja) untuk mata pelajaran Sosiologi SMA
 
Pergaulan Bebas
Pergaulan BebasPergaulan Bebas
Pergaulan Bebas
 
Psikologi remaja
Psikologi remajaPsikologi remaja
Psikologi remaja
 
Makalah tentang narkotika
Makalah tentang narkotikaMakalah tentang narkotika
Makalah tentang narkotika
 
Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja Zaman Now
Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja Zaman NowPergaulan Bebas di Kalangan Remaja Zaman Now
Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja Zaman Now
 
Presentasi Kenakalan Remaja
Presentasi Kenakalan RemajaPresentasi Kenakalan Remaja
Presentasi Kenakalan Remaja
 
Sosiologi Penelitian Sosial
Sosiologi Penelitian SosialSosiologi Penelitian Sosial
Sosiologi Penelitian Sosial
 
PPT Perilaku Menyimpang Dikalangan Remaja
PPT Perilaku Menyimpang Dikalangan RemajaPPT Perilaku Menyimpang Dikalangan Remaja
PPT Perilaku Menyimpang Dikalangan Remaja
 
Nilai dan Norma Kristen
Nilai dan Norma KristenNilai dan Norma Kristen
Nilai dan Norma Kristen
 
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
PPT Psikologi Sosial Agresi (Mercubuana 2012)
 
Kenakalan Remaja
Kenakalan RemajaKenakalan Remaja
Kenakalan Remaja
 

Similar to KENAKALAN REMAJA

Tugas word asan
Tugas word asanTugas word asan
Tugas word asanhasanputra
 
Kenakalan Remaja
Kenakalan RemajaKenakalan Remaja
Kenakalan RemajaBahrul Ulum
 
Tugas makalah tik seyla dinda
Tugas makalah tik seyla dindaTugas makalah tik seyla dinda
Tugas makalah tik seyla dindaputribelle
 
Makalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaMakalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaarnoldjansen10
 
Makalah TIK yoga
Makalah TIK yogaMakalah TIK yoga
Makalah TIK yogaAravox
 
Mengatasi Kenakalan Remaja
Mengatasi Kenakalan Remaja Mengatasi Kenakalan Remaja
Mengatasi Kenakalan Remaja Azizahluthfi
 
Kenakalan remaja ulfi
Kenakalan remaja ulfiKenakalan remaja ulfi
Kenakalan remaja ulfiulfiah92
 
Kenakalan remaja
Kenakalan remajaKenakalan remaja
Kenakalan remajamutiaraps
 
Pastel School Center Yearbook Infographics by Slidesgo.pptx
Pastel School Center Yearbook Infographics by Slidesgo.pptxPastel School Center Yearbook Infographics by Slidesgo.pptx
Pastel School Center Yearbook Infographics by Slidesgo.pptxMovieViral
 
Real tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkkReal tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkkkinantisalma
 

Similar to KENAKALAN REMAJA (20)

Tugas word asan
Tugas word asanTugas word asan
Tugas word asan
 
Tugas TIK Makalah
Tugas TIK MakalahTugas TIK Makalah
Tugas TIK Makalah
 
Makalah kenalakan remaja 3
Makalah kenalakan remaja 3Makalah kenalakan remaja 3
Makalah kenalakan remaja 3
 
Makalah kenalakan remaja 2
Makalah kenalakan remaja 2Makalah kenalakan remaja 2
Makalah kenalakan remaja 2
 
Makalah kenalakan remaja 3
Makalah kenalakan remaja 3Makalah kenalakan remaja 3
Makalah kenalakan remaja 3
 
Kenakalan Remaja
Kenakalan RemajaKenakalan Remaja
Kenakalan Remaja
 
Asti sivia
Asti siviaAsti sivia
Asti sivia
 
Tugas makalah tik seyla dinda
Tugas makalah tik seyla dindaTugas makalah tik seyla dinda
Tugas makalah tik seyla dinda
 
B.ind project
B.ind projectB.ind project
B.ind project
 
Makalah kenalakan remaja 2
Makalah kenalakan remaja 2Makalah kenalakan remaja 2
Makalah kenalakan remaja 2
 
Makalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remajaMakalah kenakalan remaja
Makalah kenakalan remaja
 
Makalah kenalakan remaja
Makalah kenalakan remajaMakalah kenalakan remaja
Makalah kenalakan remaja
 
Makalah tik rifqi
Makalah tik rifqiMakalah tik rifqi
Makalah tik rifqi
 
Makalah TIK yoga
Makalah TIK yogaMakalah TIK yoga
Makalah TIK yoga
 
Pengertian kenakalanremaja
Pengertian kenakalanremajaPengertian kenakalanremaja
Pengertian kenakalanremaja
 
Mengatasi Kenakalan Remaja
Mengatasi Kenakalan Remaja Mengatasi Kenakalan Remaja
Mengatasi Kenakalan Remaja
 
Kenakalan remaja ulfi
Kenakalan remaja ulfiKenakalan remaja ulfi
Kenakalan remaja ulfi
 
Kenakalan remaja
Kenakalan remajaKenakalan remaja
Kenakalan remaja
 
Pastel School Center Yearbook Infographics by Slidesgo.pptx
Pastel School Center Yearbook Infographics by Slidesgo.pptxPastel School Center Yearbook Infographics by Slidesgo.pptx
Pastel School Center Yearbook Infographics by Slidesgo.pptx
 
Real tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkkReal tikkkkkkkkkkkkkk
Real tikkkkkkkkkkkkkk
 

Recently uploaded

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 

Recently uploaded (20)

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 

KENAKALAN REMAJA

  • 1. KENAKALAN REMAJA Oleh: Libertina Djara Kelas x (IPA 1) SMA NEGERI 1 LIAE 2019/2020
  • 2. i KATA PENGANTAR Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, yang atas rahmat dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalahini.Makalahini merupakan hasil dari tugas kelompok bagi para siswa, untuk belajar dan mempelajari lebih lanjut tentang topik kenakalan remaja berikut solusi pencegahan dan pemecahannya. Penyusunan makalahini bertujuan untuk menumbuhkan proses belajar kepada siswa, agar kreativitas dan penguasaan materi dapat optimal sesuai dengan yang diharapkan. Dengan adanya makalahini diharapkan dapat membantu siswa dalam mengetahui tentang berbagai macam penyebab kenakalan remaja serta dapat membentengi diri dan lingkungan pergaulannya dari terjerumus ke dalam berbagai bentuk kenakalan remaja tersebut. Semoga makalahini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi sahabat dalam belajar untuk meraih prestasi yang gemilang. Kritik dan saran dari guru mata pelajaran dan juga teman-teman sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan dalam belajar pada masa mendatang.
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................................... i DAFTAR ISI...................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah................................................................................... 1 C. Tujuan...................................................................................................... 2 D. Manfaat.................................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kenakalan Remaja ................................................................ 3 B. Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja.......................................................... 4 C. Penyebab Kenakalan Remaja.................................................................. 4 D. Dampak Kenakalan Remaja.................................................................... 7 E. Cara Mengatasi Kenakalan Remaja ........................................................ 9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan.............................................................................................. 14 B. Saran........................................................................................................ 14 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja adalah sosok manusia yang belum matang atau labil dalam berkata-kata, berpikir, bersikap, dan bertindak. Akibatnya, para remaja mudah dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Karakter mereka yang labil membuat remaja bersikap cuek atau tidak peduli dengan lingkungan sekitar, kurang berprestasi, suka membangga-banggakan orang tua, solidaritas berlebih, minat belajar kurang, lebih mengandalkan otot daripada akal serta berlebihan dalam hal mencintai dan membenci. Kondisi inilah yang membuat mereka gampang melakukan tindakan-tindakan kenakalan, seperti perkelahian, terjerat napza, dan pergaulan bebas. Terlebih pada era globalisasi seperti saat ini, wibawa nilai dan norma menjadi pudar, keberadaan nilai dan norma sebagai pengatur tingkah laku mulai diabaikan. Tidak mengherankan jika tingkat kenakalan remaja semakin lama semakin meningkat dan meresahkan masyarakat. Dahulu tindakan kenakalan dilakukan sekadar iseng mengisi waktu luang. Namun kini, kenakalan remaja dianggap sebagai suatu kebiasaan yang harus dilakukan oleh remaja modern. Dahulu kenakalan remaja hanya menggunakan tangan kosong. Kini tindakan kenakalan remaja dilengkapi dengan alat-alat yang membahayakan. Tidak jarang tindakan kenakalan berubah menjadi kejahatan. Situasi kondisi ini mendorong banyak pihak melakukan tindakan, baik itu pencegahan maupun penanggulangan. Aparat yang berwenang tidak segan- segan menindak secara hukum terhadap remaja yang melakukan kenakalan, karena saat ini kenakalan remaja berubah menjadi tindakan pelanggaran hukum. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut: 1. Apakah kenakalan remaja itu?
  • 5. 2 2. Apa saja bentuk-bentuk kenakalan remaja? 3. Apa penyebab kenakalan remaja? 4. Bagaimana dampak dari kenakalan remaja? 5. Bagaimana solusi mengatasi kenakalan remaja? C. Tujuan 1. Agar siswa mengetahui pengertian dari kenakalan remaja itu? 2. Agar siswa mengetahui bentuk-bentuk kenakalan remaja itu? 3. Agar siswa mengetahui penyebab kenakalan remaja? 4. Agar siswa mengetahui dampak dari kenakalan remaja? 5. Agar siswa mengetahui solusi mengatasi kenakalan remaja? D. Manfaat Makalah ini dapat menjadi sumber pengetahuan yang berguna bagi siswa. Terlebih remaja pada khususnya agar terhindar dari tindakan kenakalan dan orang tua pada umumnya agar anak remajanya tidak terjerumus dalam kenakalan remaja.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kenakalan Remaja Kenakalan remaja adalah semua perubahan anak remaja (usia belasan tahun) yang berlawanan dengan ketertiban umum (nilai dan norma yang diakui bersama) yang ditujukan pada orang, binatang, dan barang-barang yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian pada pihak lain Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Akhir-akhir ini di beberapa media masa sering kita membaca tentang perbuatan kriminalitas yang terjadi di negeri yang kita cintai ini. Ada anak remaja yang meniduri ibu kandungnya sendiri, perkelahian antar pelajar, tawuran, penyalahgunaan narkoba dan minum-minuman keras dan masih banyak lagi kriminalitas yang terjadi di negeri ini. Kerusakan moral sudah merebak di seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa serta orang yang sudah lanjut usia. Termasuk yang tidak luput dari kerusakan moral ini adalah remaja. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi dan pencarian jati diri, yang karenanya sering melakukan perbuatan-perbuatan yang dikenal dengan istilah kenakalan remaja. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (JuvenileCourt) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat.
  • 7. 4 B. Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja Menurut bentuknya, kenakalan remaja dibagi ke dalam tiga tingkatan: (1) kenakalan biasa, seperti suka berkelahi, suka keluyuran, membolos sekolah, pergi dari rumah tanpa pamit (2) kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan seperti mengendarai sepeda motor tanpa SIM, mengambil barang orang tua tanpa ijin (3) kenakalan khusus seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks diluar nikah, pemerkosaan, dll. Sedangkan menurut Sudarsono yang termasuk kenakalan siswa atau remaja meliputi: 1. Perbuatan awal pencurian meliputi perbuatan berkata bohong dan tidak jujur; 2. Perkelahian antar siswa termasuk juga tawuran antar pelajar; 3. Mengganggu teman; 4. Memusuhi orang tua dan saudara, meliputi perbuatan berkata kasar dan tidak hormat pada orang tua dan saudara; 5. Menghisap ganja, meliputi perbuatan awal dari menghisap ganja yaitu merokok; 6. Menonton pornografi; dan 7. Corat-coret tembok sekolah. C. Penyebab Kenakalan Remaja Ulah para remaja yang masih dalam tarap pencarian jati diri sering sekali mengusik ketenangan orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang mengganggu ketenteraman lingkungan sekitar seperti sering keluar malam dan menghabiskan waktunya hanya untuk hura-hura seperti minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan terlarang, berkelahi, berjudi, dan lain-lainnya itu akan merugikan dirinya sendiri, keluarga, dan orang lain yang ada disekitarnya. Cukup banyak faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja. Berbagai faktor yang ada tersebut dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Berikut ini penjelasannya secara ringkas:
  • 8. 5 1. Faktor internal a. Krisis identitas Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua. b. Kontrol diri yang lemah Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku 'nakal'. Begitu pun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya. 2. Faktor eksternal a. Kurangnya perhatian dari orang tua, serta kurangnya kasih sayang Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang memberikan fondasi primer bagi perkembangan anak. Sedangkan lingkungan sekitar dan sekolah ikut memberikan nuansa pada perkembangan anak. Karena itu baik-buruknya struktur keluarga dan masyarakat sekitar memberikan pengaruh baik atau buruknya pertumbuhan kepribadian anak. Keadaan lingkungan keluarga yang menjadi sebab timbulnya kenakalan remaja seperti keluarga yang broken-home, rumah tangga yang berantakan disebabkan oleh kematian ayah atau ibunya, keluarga yang diliputi konflik keras, ekonomi keluarga yang kurang, semua itu merupakan sumber yang subur untuk memunculkan delinkuensi remaja. b. Minimnya pemahaman tentang keagamaan Dalam kehidupan berkeluarga, kurangnya pembinaan agama juga menjadi salah satu faktor terjadinya kenakalan remaja. Dalam
  • 9. 6 pembinaan moral, agama mempunyai peranan yang sangat penting karena nilai-nilai moral yang datangnya dari agama tetap tidak berubah karena perubahan waktu dan tempat. Pembinaan moral ataupun agama bagi remaja melalui rumah tangga perlu dilakukan sejak kecil sesuai dengan umurnya karena setiap anak yang dilahirkan belum mengerti mana yang benar dan mana yang salah, juga belum mengerti mana batas-batas ketentuan moral dalam lingkungannya. Karena itu pembinaan moral pada permulaannya dilakukan di rumah tangga dengan latihan-latihan, nasehat-nasehat yang dipandang baik. Maka pembinaan moral harus dimulai dari orang tua melalui teladan yang baik berupa hal-hal yang mengarah kepada perbuatan positif, karena apa yang diperoleh dalam rumah tangga remaja akan dibawa ke lingkungan masyarakat. Oleh karena itu pembinaan moral dan agama dalam keluarga penting sekali bagi remaja untuk menyelamatkan mereka dari kenakalan dan merupakan cara untuk mempersiapkan hari depan generasi yang akan datang, sebab kesalahan dalam pembinaan moral akan berakibat negatif terhadap remaja itu sendiri. Pemahaman tentang agama sebaiknya dilakukan semenjak kecil, yaitu melalui kedua orang tua dengan cara memberikan pembinaan moral dan bimbingan tentang keagamaan, agar nantinya setelah mereka remaja bisa memilah baik buruk perbuatan yang ingin mereka lakukan sesuatu di setiap harinya. Kondisi masyarakat sekarang yang sudah begitu mengagungkan ilmu pengetahuan mengakibatkan kaidah-kaidah moral dan tata susila yang dipegang teguh oleh orang-orang dahulu menjadi tertinggal di belakang. Dalam masyarakat yang telah terlalu jauh dari agama, kemerosotan moral orang dewasa sudah lumrah terjadi. Kemerosotan moral, tingkah laku dan perbuatan-perbuatan orang dewasa yang tidak baik menjadi contoh atau teladan bagi anak-anak dan remaja sehingga berdampak timbulnya kenakalan remaja.
  • 10. 7 c. Pengaruh dari lingkungan sekitar Pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebayanya yang sering mempengaruhinya untuk mencoba dan akhirnya malah terjerumus ke dalamnya. Lingkungan adalah faktor yang paling mempengaruhi perilaku dan watak remaja. Jika dia hidup dan berkembang di lingkungan yang buruk, moralnya pun akan seperti itu adanya. Sebaliknya jika ia berada di lingkungan yang baik maka ia akan menjadi baik pula. Di dalam kehidupan bermasyarakat, remaja sering melakukan keonaran dan mengganggu ketenteraman masyarakat karena terpengaruh dengan budaya barat atau pergaulan dengan teman sebayanya yang sering mempengaruhi untuk mencoba. Sebagaimana diketahui bahwa para remaja umumnya sangat senang dengan gaya hidup yang baru tanpa melihat faktor negatifnya, karena anggapan ketinggalan zaman jika tidak mengikutinya. d. Tempat pendidikan Tempat pendidikan, dalam hal ini yang lebih spesifiknya adalah berupa lembaga pendidikan atau sekolah. Kenakalan remaja ini sering terjadi ketika anak berada di sekolah dan jam pelajaran yang kosong. Belum lama ini bahkan kita telah melihat di media adanya kekerasan antar pelajar yang terjadi di sekolahnya sendiri. Ini adalah bukti bahwa sekolah juga bertanggung jawab atas kenakalan dan dekadensi moral yang terjadi di negeri ini. D. Dampak Kenakalan Remaja 1. Bagi diri remaja itu sendiri Akibat dari kenakalan yang dilakukan oleh remaja akan berdampak bagi dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental, walaupun perbuatan itu dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua
  • 11. 8 hanya kenikmatan sesaat saja. Dampak bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai penyakit karena gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan dampak bagi mental yaitu kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya kepada mental-mental yang lembek, berpikir tidak stabil dan kepribadiannya akan terus menyimpang dari segi moral yang pada akhirnya akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan terus berlangsung selama remaja tersebut tidak memiliki orang yang membimbing dan mengarahkan. 2. Bagi keluarga Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang punggung keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Apabila remaja selaku anak dalam keluarga berkelakuan menyimpang dari ajaran agama, akan berakibat terjadi ketidakharmonisan di dalam keluarga dan putusnya komunikasi antara orang tua dan anak. Tentunya hal ini sangat tidak baik karena dapat mengakibatkan remaja sering keluar malam dan jarang pulang serta menghabiskan waktunya bersama teman-temannya untuk bersenang-senang dengan jalan minum-minuman keras atau mengonsumsi narkoba. Pada akhirnya keluarga akan merasa malu dan kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh remaja. Padahal semuanya itu dilakukan remaja hanya untuk melampiaskan rasa kekecewaannya terhadap apa yang terjadi dalam keluarganya. 3. Bagi lingkungan masyarakat Apabila remaja berbuat kesalahan dalam kehidupan masyarakat, dampaknya akan buruk bagi dirinya dan keluarga. Masyarakat akan menganggap bahwa remaja itu adalah tipe orang yang sering membuat keonaran, mabuk-mabukan ataupun mengganggu ketenteraman masyarakat. Mereka dianggap anggota masyarakat yang memiliki moral rusak, dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek. Untuk mengubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan hati yang penuh keikhlasan.
  • 12. 9 E. Cara Mengatasi Kenakalan Remaja Dari berbagai faktor dan permasalahan yang terjadi di kalangan remaja masa kini sebagaimana telah disebutkan di atas, maka tentunya ada beberapa solusi yang tepat dalam pembinaan dan perbaikan remaja masa kini. Kenakalan remaja dalam bentuk apa pun mempunyai akibat yang negatif baik bagi masyarakat umum maupun bagi diri remaja itu sendiri. Tindakan penanggulangan kenakalan remaja dapat dibagi dalam: 1. Tindakan Preventif Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum dapat dilakukan melalui cara berikut: a. Mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja. b. Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh para remaja. Kesulitan-kesulitan mana saja yang biasanya menjadi sebab timbulnya pelampiasan dalam bentuk kenakalan. c. Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. d. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran agama, budi pekerti dan etiket. e. Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi perkembangan pribadi yang wajar. f. Memberikan wejangan secara umum dengan harapan dapat bermanfaat. g. Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan merangsang hubungan sosial yang baik. h. Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukakan pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yang positif. i. Memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun masyarakat di mana banyak terjadi kenakalan remaja. Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa keluarga juga mempunyai andil dalam membentuk pribadi seorang remaja. Jadi untuk memulai
  • 13. 10 perbaikan, maka harus mulai dari diri sendiri dan keluarga. Mulailah perbaikan dari sikap yang paling sederhana, seperti selalu berkata jujur meski dalam gurauan, membaca doa setiap melakukan hal-hal kecil, memberikan bimbingan agama yang baik kepada anak dan masih banyak hal lagi yang bisa dilakukan oleh keluarga. Memang tidak mudah melakukan dan membentuk keluarga yang baik, tetapi semua itu bisa dilakukan dengan pembinaan yang perlahan dan sabar. Dengan usaha pembinaan yang terarah, para remaja akan mengembangkan diri dengan baik sehingga keseimbangan diri yang serasi antara aspek rasio dan aspek emosi akan dicapai. Pikiran yang sehat akan mengarahkan para remaja kepada perbuatan yang pantas, sopan dan bertanggung jawab yang diperlukan dalam menyelesaikan kesulitan atau persoalan masing-masing. Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus dilakukan oleh para pendidik terhadap kelainan tingkah laku para remaja. Pendidikan mental di sekolah dilakukan oleh guru, guru pembimbing dan psikolog sekolah bersama dengan para pendidik lainnya. Usaha pendidik harus diarahkan terhadap remaja dengan mengamati, memberikan perhatian khusus dan mengawasi setiap penyimpangan tingkah laku remaja di rumah dan di sekolah. Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh kuat terhadap perkembangan remaja. Ada banyak hal yang bisa dilakukan pihak sekolah untuk memulai perbaikan remaja, di antaranya melakukan program “monitoring” pembinaan remaja melalui kegiatan-kegiatan keagamaan, kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah dan penyelenggaraan berbagai kegiatan positif bagi remaja. Pemberian bimbingan terhadap remaja tersebut bertujuan menambah pengertian remaja mengenai: a. Pengenalan diri sendiri Menilai diri sendiri dan hubungan dengan orang lain. b. Penyesuaian diri
  • 14. 11 Mengenal dan menerima tuntutan dan menyesuaikan diri dengan tuntutan tersebut. c. Orientasi diri Mengarahkan pribadi remaja ke arah pembatasan antara diri pribadi dan sikap sosial dengan penekanan pada penyadaran nilai-nilai sosial, moral dan etik. Bimbingan yang dilakukan terhadap remaja dilakukan dengan dua pendekatan: a. Pendekatan langsung Yakni bimbingan yang diberikan secara pribadi pada remaja itu sendiri. Melalui percakapan mengungkapkan kesulitan remaja dan membantu mengatasinya. b. Pendekatan melalui kelompok Di mana ia sudah merupakan anggota kumpulan atau kelompok kecil tersebut. 2. Tindakan represif Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat dilakukan dengan mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran. Dengan adanya sanksi tegas pelaku kenakalan remaja tersebut, diharapkan agar nantinya si pelaku tersebut “jera” dan tidak berbuat hal yang menyimpang lagi. Oleh karena itu, tindak lanjut harus ditegakkan melalui pidana atau hukuman secara langsung bagi yang melakukan kriminalitas tanpa pandang bulu. Sebagai contoh, remaja harus menaati peraturan dan tata cara yang berlaku dalam keluarga. Di samping itu perlu adanya semacam hukuman yang dibuat oleh orang tua terhadap pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga. Pelaksanaan tata tertib harus dilakukan dengan konsisten. Setiap pelanggaran yang sama harus dikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak dan kewajiban anggota keluarga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan umur. Di lingkungan sekolah, kepala sekolahlah yang berwenang dalam pelaksanaan hukuman terhadap pelanggaran tata tertib sekolah. Dalam
  • 15. 12 beberapa hal, guru juga berhak bertindak. Akan tetapi hukuman yang berat seperti skorsing maupun pengeluaran dari sekolah merupakan wewenang kepala sekolah. Guru dan staf pembimbing bertugas menyampaikan data mengenai pelanggaran dan kemungkinan-kemungkinan pelanggaran maupun akibatnya. Pada umumnya tindakan represif diberikan dalam bentuk memberikan peringatan secara lisan maupun tertulis kepada pelajar dan orang tua, melakukan pengawasan khusus oleh kepala sekolah dan tim guru atau pembimbing dan melarang bersekolah untuk sementara waktu (skors) atau seterusnya tergantung dari jenis pelanggaran tata tertib sekolah. 3. Tindakan kuratif dan rehabilitasi Tindakan ini dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan dan dianggap perlu mengubah tingkah laku pelanggar remaja itu dengan memberikan pendidikan lagi. Pendidikan diulangi melalui pembinaan secara khusus yang sering ditangani oleh suatu lembaga khusus maupun perorangan yang ahli dalam bidang ini. Solusi internal bagi seorang remaja dalam mengendalikan kenakalan remaja antara lain: a. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini. b. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan poin pertama. c. Remaja menyalurkan energinya dalam berbagai kegiatan positif, seperti berolahraga, melukis, mengikuti event perlombaan, dan penyaluran hobi. d. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orang tua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
  • 16. 13 e. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
  • 17. 14 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (JuvenileCourt) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa krisis identitas dan kontrol diri yang lemah. Sedangkan faktor eksternal berupa kurangnya perhatian dari orang tua; minimnya pemahaman tentang keagamaan; pengaruh dari lingkungan sekitar dan pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebaya; dan tempat pendidikan.Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kenakalan remaja akan berdampak kepada diri remaja itu sendiri, keluarga, dan lingkungan masyarakat. Segala usaha pengendalian kenakalan remaja harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian remaja yang mantap, serasi dan dewasa. Remaja diharapkan akan menjadi orang dewasa yang berkepribadian kuat, sehat jasmani dan rohani, teguh dalam kepercayaan (iman) sebagai anggota masyarakat, bangsa dan tanah air. B. Saran Disarankan kepada orang tua untuk dapat menjaga hubungan yang hangat dalam keluarga dengan cara saling menghargai, pengertian, dan penuh kasih sayang serta tidak bertengkar di depan anak. Serta memberi pengarahan tentang cara bergaul. Orang tua harus bisa menjadi teman, agar anak dapat terbuka dan anak dapat menjadikan orang tua sebagai seorang sahabat terpercaya.
  • 18. 15
  • 19. DAFTAR PUSTAKA Abin, Syamsudin Makmun. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Basri, Hasan. 2004. Remaja Berkualitas: Problematika Remaja dan Solusinya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kartini Kartono. 2003. Patologi Sosial, Kenakalan Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Laning, Vina Dwi. 2008. Kenakalan remaja dan Penanggulangannya. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional. Soerjono,Soekanto. 1988. Sosiologi Penyimpangan. Jakarta: Rajawali. Sudarsono. 2004. Kenakalan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta.