SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
Fase-fase Hubungan Islam dan Sains: Astronomi
Dua ayat Al-Quran memainkan peran penting dalam membangun suatu hubungan antara
astronomi dan Islam. Pertama, menyebutkan bahwa tahun terdiri dari dua belas bulan, empat di
antaranya ditetapkan sebagai bulan suci (QS. 9:36); kedua, (QS. 2:149-50) mengubah arah kiblat
dari Yerusalem ke arah Kabah di Makkah, umat Islam membutuhkan arah ini untuk doa-doa
ritual dan tindakan tertentu ibadah lainnya. Perintah Al-Quran untuk menetapkan shalat dan doa-
doa ritual pada waktu tertentu juga menyebabkan pengembangan cabang khusus astronomi
agama yang disebut ilm al–miqat, yaitu ilmu pengetahuan yang berurusan dengan tiga aspek
berbeda yang membutuhkan solusi astronomi: arah kiblat, penentuan waktu untuk shalat, dan
visibilitas bulan baru. Kita memiliki definisi yang tepat mengenai ilmu tersebut dari seorang
sarjana Mesir abad keempat belas bernama Ibn Al-Akfani seorang penulis ensiklopedia dan
beberapa karya mengenai pengobatan. Dia menyatakan:
Ilmu ketepatan waktu astronomi adalah cabang pengetahuan untuk menentukan waktu siang dan
malam, serta lama dan variasinya. Penggunaannya dalam menentukan waktu dan arah ketika
shalat, serta mencari sudut kemiringan dari bintang-bintang. Ilmu ini juga bersangkutan dengan
panjang bayangan dan ketinggian benda langit, dan orientasi kota dari kota lainnya. (King,
2004:648)
Awalnya metode perkiraan berdasarkan astronomi umum yang digunakan untuk menentukan
arah dan waktu shalat. Metode-metode astronomi ini mengamati fenomena arah angin, posisi
bintang, dan sejenisnya dengan mata telanjang. Tapi ketika penelitian astronomi berkembang,
metode yang lebih canggih mulai ditemukan. Pada pertengahan abad kesembilan, astronomi
yang suci telah sepenuhnya mapan. Banyak ilmuwan memberikan kontribusi terhadap
perkembangan ilmu ini. Di antara mereka adalah Al-Khawarizmi (w. 847) dan Al-Battani (w.
929) yang membuat lembaga khusus untuk mengusulkan metode tabel baru berdasarkan
perbedaan busur antara Makkah dan tempat tertentu. Deskripsi Al-Battani tentang astronomi
memberikan wawasan tinggi di mana cabang ilmu ini didirikan oleh Muslim. Pada awal buku Zij
al–Sabi:
Ia menjelaskan astronomi dengan ungkapan-ungkapan seperti ‘peringkat ilmu yang paling
mulia’, ‘martabatnya yang tinggi’, ‘menerangi jiwa’, ‘menyenangkan hati’. ‘Sebuah karya
dengan efek menyegarkan pada kecerdasan’ dan ‘sebagai penajam refleksi’. Pengetahuan yang
memungkinkan untuk menentukan lama tahun, bulan, perbedaan waktu, musim, lama siang dan
malam, posisi matahari dan bulan serta gerhana, pergerakan planet-planet dan pergantian bentuk
serta penataan lingkungan mereka; dan ia menegaskan bahwa Muslim harus memimpin
masyarakat dengan mencerminkan kedalaman pengetahuan untuk bukti ke-Maha Esa-an Tuhan,
memahami keagungan-Nya, kebijaksanaan-Nya, kekuasaan-Nya yang tak terbatas, dan dalam
usaha menangkap keunggulan tindakan-Nya (Sayili, 1960:15-16).
Perkembangan selanjutnya dalam bidang ini dipimpin oleh ilmuwan seperti Habash Al-Hasib (w.
864), Al-Nayrizi (w. 922), dan Ibn Al-Haytham (w. 1040). Al-Biruni (w. 1050) sendiri
menggunakan trigonometri sperik (bola) untuk memberikan solusi. Selama abad ketiga belas,
formulasi baru muncul atas nama karya astronom bernama Abu Ali Al-Marrakushi (1281),
metodenya digunakan oleh Muwaqqit Damaskus bernama Al-Khalili (1365) untuk menghitung
tabel kiblat yang sangat berkembang dan akurat (Samso, 2001).
Penelitian astronomi maupun disiplin ilmu yang diperlukan untuk penelitian astronomi
(matematika, trigonometri, dll) berhubungan langsung dengan Islam karena hal itu dibutuhkan
masyarakat, tetapi penelitian-penelitian ini selain bertujuan sebagai fungsi penting astronomi
juga sebagai pengembangan seluruh dunia Muslim. Sebuah hubungan tampilan peta dunia dari
bahan kuningan dengan berbagai penempatan garis horisontal dan vertikal. Ini adalah suatu seni
yang membutuhkan pengetahuan canggih pada matematika dan geometri. Penemuan dua peta
dunia untuk menemukan arah dan jarak ke Makkah telah membantu mendorong penanggalan
sebagai penurunan ilmu pengetahuan di luar perkiraan awal dalam peradaban Islam. Kedua peta
tersebut terukir pada piringan bundar dan diyakini telah dibuat pada pertengahan kedua abad
ketujuh belas (King, 1999:199).
Bidang astronomi juga menyebabkan perkembangan tabel miqat yang dihitung berdasarkan
koordinat suatu tempat tertentu. Salah satu tabel miqat paling awal adalah buah karya dari Ibn
Yunus (w. 1009) yang banyak yang digunakan di Kairo sampai abad kesembilan belas (Samso,
2001:212). Pada pertengahan abad kedua belas, sebagian besar kota memiliki tabel miqat resmi
dan di kota-kota besar khususnya. Ibn Al-Shatir (w. 1375) telah mendirikan kantor khusus di
Damaskus. Standar ketiga dari masalah miqat berupa prediksi visibilitas bentuk bulan yang
menentukan awal bulan Islam merupakan fokus perhatian astronom Muslim dan tetap menjadi
minat khusus sampai sekarang. Kita memiliki sejarah yang di dalamnya memperlihatkan
kecemerlangan para astronom Muslim dalam hal kesungguhan mendalami astronomi Islam. Hal
ini terlihat dalam surat Ghiyath Al-Din Jamshid Masud Al-Kashi kepada ayahnya yang ditulis
beberapa minggu setelah kedatangannya di Samarkand ketika bertugas dalam pembangunan
observatorium baru. Surat ini, untungnya berhasil diawetkan oleh ayahnya. Di dalamnya berisi
hubungan ilmu pengetahuan yang dinamis dalam peradaban Islam pada abad kelima belas—abad
ketika peradaban Islam dianggap mandul!
Al-Kashi memulai suratnya dengan bersyukur kepada Tuhan atas banyak nikmat dan berkah,
kemudian meminta maaf kepada ayahnya karena tidak memberitahu sebelumnya. Dia merasa
asyik dengan kegiatan observatorium dan memberitahukan bahwa telah diterima oleh Ulugh
Beg, seorang penguasa yang ia gambarkan sebagai sangat memahami Al-Quran, tata bahasa
Arab, logika, dan ilmu matematika. Dia menceritakan sebuah anekdot tentang Ulugh Beg; suatu
hari ketika berkuda, ia menghitung posisi matahari secara tepat. Dia kemudian menceritakan
kepada ayahnya bahwa setibanya di sana ia diuji oleh lebih dari enam puluh matematikawan dan
astronom yang sudah bekerja di Samarkand di kompleks Ulugh Beg. Dia diminta untuk
mengajukan metode menentukan proyeksi 1022 gugusan bintang tetap dalam satuan diameter
astrolabe; untuk menentukan bayangan kemiringan dinding oleh bagian paralelogram tertentu;
dan untuk menemukan jari-jari permukaan bumi dalam derajat busur dari seorang pria yang
tingginya tiga setengah hasta. Al-Kashi memberitahu ayahnya bahwa semuanya dapat
diselesaikan dengan “tanpa banyak kesulitan karena saling menghormati dan menjaga
kehormatan” (Kennedy, 1960:3-4).
Selain astronomi matematis dan tradisi miqat, astronomi Islam juga telah meninggalkan warisan
yang kaya mengenai observatorium dan instrumen astronomi. Observatorium, rumah sakit,
madrasah, dan perpustakaan umum merupakan empat lembaga yang menjadi karakteristik
peradaban Islam. Observatorium telah dibangun oleh kaum Muslim selama periode Umayyah
(661-750). Kita memiliki informasi yang pasti mengenai suatu program sistematis dari
pengamatan astronomi pada masa Al-Makmun yang merupakan pelindung dari penelitian ini
pada kuartal Shamsiyyah di Baghdad (828-829) dan pada Biara Dayr Murran di Gunung Qasiyun
di Damaskus (831-832) (Sayili, 1960:50-56).
Penelitian astronomi paling maju dalam tradisi ilmiah Islam telah dilakukan pada Maragha di
Iran Barat antara pertengahan abad ketiga belas dan keempat belas—periode yang disebut
“Golden Age” dari astronomi Islam (Saliba, 1994:252). Pekerjaan teramat penting telah
dilakukan oleh empat astronom, yaitu Muayyad Al-Din Al-Urdi (w. 1266), Nasir Al-Din Al-Tusi
(w. 1274), Quthb Al-Din Al-Syirazi (w. 1311), dan Ibn Al-Shatir (w. 1375). Mereka mendirikan
“Sekolah Maragha” (Roberts, 1966) dan melanjutkan tradisi kritik terhadap karya Ptolemeus
yang dimulai pada awal abad kesebelas. Karya dari Sekolah Maragha bersifat revolusioner dalam
sejarah astronomi dan membuka jalan bagi perombakan total model Ptolemeus. Ptolemeus
menggambarkan pergerakan planet-planet termasuk matahari dan Bulan pada bidang episiklik
dalam ketebalan bidang lain yang ia sebut deferent. Dia mewakili bidang ini dengan lingkaran.
Ibn Al-Haytham (w. 1048) dan Abu Ubaid Al-Juzjani (w. 1070) melihat beberapa kontradiksi
dalam model alam semesta Ptolemeus. Ibnu Al-Haytham mencatat dalam karya monumentalnya
al–Shukuk ala Batlamyus (Doubts Concerning Ptolemy) bahwa kita tidak dapat mengasumsikan
ada sebuah bola dalam fisik alam semesta yang akan bergerak secara seragam di sekitar sumbu
tanpa melewati pusatnya (Saliba, 1994:251). Dia menunjukkan bahwa model Ptolemeus telah
melanggar langsung prinsip ini. Ibn Al-Haytham menyimpulkan bahwa deskripsi Ptolemeus
tidak bisa menjadi gambaran sejati dari semesta fisik dan oleh karenanya harus ditinggalkan
untuk mendapatkan model yang lebih baik.
Tradisi pemeriksaan secara kritis terhadap model Ptolemeus selanjutnya terjadi di bagian barat
dunia Islam dengan kontribusi penting dari astronom Andalusia seperti Al-Bitruji (1200), Ibn
Rusyd (w. 1198), dan Jabir bin Aflah (1200). Namun, di Maragha terjadi perubahan revolusioner
pada tahun 1957 sebagaimana ditunjukkan Victor Roberts pada tahun 1957 mengenai model
pergerakan bulan oleh Ibnu Al-Shatir (w. 1375) yang identik dengan Copernicus (1473-1543).
Banyak sejarawan ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa Copernicus pada dasarnya
menggunakan karya astronom Muslim, meskipun rute transmisi ini masih belum jelas (Kennedy.
et al., 1983). “Pertanyaannya itu bukan apakah, tapi kapan, di mana, dan dalam bentuk apa dia
[Copernicus] belajar teori Maragha” (Saliba, 1994:255). Karya-karya sejarawan mengenai
sekolah Maragha telah merevolusi pemahaman kita tentang sifat tradisi ilmiah Islam.
Selain fungsi manfaat dalam bidang agama, astronomi juga digunakan oleh astrolog yang
umumnya dikutuk karena mereka mengklaim memiliki pengetahuan tentang peristiwa masa
depan. Klaim ini bertentangan dengan Al-Quran yang mengajarkan bahwa hanya Tuhan pemilik
pengetahuan tentang masa depan (QS.27:64). Oleh sebab itu, klaim astrolog tersebut sebagai
bentuk klaim terhadap pengetahuan Tuhan. Selain Al-Quran, banyak juga perkataan Nabi yang
mengutuk tentang ilmu perbintangan dan gerakannya sebagai sumber kekayaan atau kemalangan
seseorang, dan hal ini menyebabkan ilmuwan Muslim mengembangkan kritik terhadap astrologi.
Meskipun begitu, astrologi tetap populer di kalangan penguasa dan elit, kadang-kadang hal ini
menyebabkan ketegangan atas ilmu astronomi. Hal ini mungkin telah menjadi penyebab
penutupan observatorium Istanbul, tetapi ada juga motif politis yang lain di balik insiden itu.
Penelitian astronomi memerlukan penggunaan instrumen tertentu. Muslim mewarisi beberapa
pengetahuan pembuatan instrumen dari karya Ptolemeus Almagest, tetapi mereka telah
menemukan banyak instrumen baru selama delapan abad termasuk instrumen observasional serta
komputer analog. Kuadran, instrumen navigasi dan setengah lingkaran, alat penggaris, dan alat-
alat pengamatan lain yang digunakan untuk menentukan ketinggian dan azimut; instrumen model
semesta digunakan untuk mengukur deklinasi, busur, dan lintang yang berkaitan dengan
ekliptika. Konstelasi ekuatorial dan busur bipartit sebagai jenis ketiga instrumen pengamatan,
digunakan untuk menentukan jarak sudut antar benda-benda angkasa. Al-Biruni dalam karyanya
The Determination of the Coordinates juga menyediakan informasi tentang perkembangan
berbagai instrumen. Misalnya, penggunaan kuadran mural adalah perkembangan penting dalam
astronomi praktis dan akurasinya tidak kalah dari instrumen optik. Penemuan kuadran mural
umumnya dikatakan penemuan Tycho Brahe dan dinamai menurut namanya; penemuan baru-
baru ini menunjukkan bahwa apa yang disebut Tycho‘s Mural Quadrany (Tichonicus) sudah
digunakan di dunia Muslim pada masa Nasir Al-Din Al-Tusi; Observatorium Taqi Al-Din di
Istanbul memiliki kuadran mural dengan radius 6 m, sedangkan jari-jari kuadran Tycho hanya
194 cm (Dizer, 2001:248).
Instrumen lainnya yang dikembangkan atau ditingkatkan oleh Muslim termasuk lingkup model
semesta, pertama kali dijelaskan oleh Ptolemeus namun tampaknya dibangun oleh Muslim.
Variasi pada instrumen ini dilakukan di observatorium Maragha yang memiliki lima cincin dan
instrumen pengukur sudut dari enam cincin. Hal ini meningkatkan kenyamanan pengguna tanpa
mengurangi akurasinya.
Komputer analog yang paling penting digunakan umat Islam adalah astrolabe. Berasal dari pra-
Islam, tetapi berkelanjutan dan mendapat fokus perhatian umat Islam yang penggunaannya
disempurnakan dan membuat banyak perbaikan dalam desainnya. “Kemampuan peradaban Islam
yang sempurna itu diwariskan”, kata Oliver Hoare, “dan sebuah berkah yang cantik diungkapkan
dari astrolabe” (King, 1999:17). Sebuah deskripsi singkat dan kegunaan dari alat ini mungkin
membantu.
Astrolabe adalah sebuah representasi dua dimensi dari tiga dimensi bola langit. Jaringan
anatomis berupa fondasi berbagai bintang terang dan lingkaran yang mewakili ekliptika—bagian
‘surgawi’ dari instrumen—bisa memutar melalui salah satu dari serangkaian piringan lintang
spesifik—ini menjadi bagian ‘darat’ dari instrumen—ditandai dengan cakrawala dan meridian
yang disertai ketinggian dan kurva azimut. Peninjauan perangkat pada belakang instrumen
memungkinkan seseorang untuk mengukur ketinggian matahari atau bintang apa pun; kemudian
menempatkan tanda yang sesuai pada jaringan anatomis di atas sesuai ketinggian lingkaran pada
plat untuk lintang tersebut. Instrumen kemudian menunjukkan konfigurasi langit sehubungan
dengan cakrawala lokal (King, 1999:18-19).
Astrolabe digunakan di dunia Muslim pada awal masa Al-Fazari yang meninggal pada tahun
777. Pada akhir abad kedelapan, pembuatan Astrolabe telah menjadi seni penting dalam dunia
Islam. Di antara para penulis terkenal yang menulis risalah tentang astrolabe adalah Al-
Marwarrudhi dan muridnya Ali bin Isa yang dijuluki Al-Asturlabi. Al-Khawarizmi juga telah
menghasilkan suatu ringkasan dari masalah yang dapat dikerjakan dengan astrolabe dan sebuah
risalah pengembangannya (Dizer, 2001:257). Sejarah astrolabe selanjutnya merupakan cerita
menarik dari koordinasi dan penggabungan berbagai seni dan kerajinan Islam yang sesuai
dengan kebutuhan praktis astronomi. Astrolabe yang semakin canggih banyak dibuat dari kayu,
kuningan, dan logam lain yang berada di berbagai koleksi seluruh dunia. Menunggu studi yang
tepat selanjutnya (King, 1999:17).
SUMBER : https://isepmalik.wordpress.com/2011/02/05/fase-fase-hubungan-islam-dan-sains-
astronomi/
Diaksespadatanggal 4 Oktober2016 pukul 21.02, di downloadpadatanggal 4 Oktober2016 pukul
21.02
Astronomi Islam Menguak Rahasia Langit
Menurutpara ahli sejarah,kedekatanduniaIslamdengandunialamayangdipelajarinyamenjadi faktor
berkembangnyaastronomiIslam.
Selainitu,begitubanyaktekskarya-karyaahli astronomi yangmenggunakanbahasaYunani Kuno,dan
Persiayangditerjemahkanke dalam bahasaArabselamaabadke-9.Prosesini dipertinggidengan
toleransi terhadapsarjanadari agamalain.Sayang,dominasi itutakbisadipertahankanumatIslam.
Jejak Abadi di Kawah Bulan
IlmuwanIslambegitubanyakmemberi kontribusi bagi pengembanganduniaastronomi.Buahpikirdan
hasil kerjakeraspara sarjanaIslamdi eratamadunitu diadopsi sertadikagumi parasaintisBarat.
Inilahbeberapaahli astronomi Islamdankontribusi yangtelahdisumbangkannyabagi pengembangan
`ratu sains'itu:
Al-Battani (858-929)
Sejumlahkaryatentangastronomi terlahirdari buahpikirnya.Salahsatukaryanyayangpalingpopuler
adalahAl-Zij Al-Sabi.Kitabitusangatbernilai dandijadikanrujukanparaahli astronomi Baratselama
beberapaabad,selepasAl-Battani meninggal dunia.
Ia berhasil menentukanperkiraanawal bulanbaru,perkiraanpanjangmatahari,danmengoreksi hasil
kerjaPtolemeusmengenai orbitbulandanplanet-planettertentu.Al-Battani jugamengembangkan
metode untukmenghitunggerakandanorbitplanet-planet.Iamemiliki peranyangutamadalam
merenovasi astronomimodernyangberkembangkemudiandi Eropa.
Al-Sufi (903-986 M)
Orang Barat menyebutnyaAzophi.NamalengkapnyaadalahAbdurRahmanAs-Sufi.Al-Sufimerupakan
sarjanaIslamyang mengembangkanastronomi terapan.Iaberkontribusibesardalammenetapkanarah
laluanbagi matahari,bulan,danplanetdanjuga pergerakanmatahari.
DalamKitabAl-Kawakib as-Sabitah Al-Musawwar,Azhopimenetapkanciri-ciri bintang,
memperbincangkankedudukanbintang,jarak,danwarnanya.Iajugaada menulismengenai astrolabe
(perkakaskunoyangbiasadigunakanuntukmengukurkedudukanbendalangitpadabolalangit) dan
seribusatucara penggunaannya.
Al-Biruni (973-1050 M)
Ahli astronomi yangsatuini,turutmemberi sumbangandalambidangastrologipadazaman
Renaissance.Iatelahmenyatakanbahwabumi berputarpadaporosnya.Padazamanitu, Al-Biruni juga
telahmemperkirakanukuranbumi danmembetulkanarahkotaMakkah secarasaintifikdari berbagai
arah di dunia.Dari 150 hasil buahpikirnya,35diantaranyadidedikasikanuntukbidangastronomi.
Ibnu Yunus(1009 M)
Sebagai bentukpengakuanduniaastronomi terhadapkiprahnya,namanyadiabadikanpadasebuah
kawahdi permukaanbulan.Salahsatukawahdi permukaanbulanadayang dinamakanIbnuYunus.Ia
menghabiskanmasahidupnyaselama30tahun dari 977-1003 M untukmemerhatikanbenda-bendadi
angkasa.Denganmenggunakanastrolabe yangbesar,hinggaberdiameter1,4meter,IbnuYunustelah
membuatlebihdari 10 ribucatatan mengenai kedudukanmatahari sepanjangtahun.
Al-Farghani
Nama lengkapnyaAbul AbbasAhmadibnuMuhammadibnuKathirAl-Farghani.Iamerupakansalah
seorangsarjanaIslamdalambidangastronomi yangamat dikagumi.Al-Farghani merupakansalah
seorangahli astronomi padamasa KhalifahAl-Ma'mun.Diamenulismengenai astrolabedan
menerangkanmengenai teori matematikdi balikpenggunaanperalatanastronomiitu.Kitabnyayang
palingpopuleradalah FiHarakatAl-Samawiyah wa JaamaiIlmal-Nujumtentangkosmologi.
Al-Zarqali (1029-1087 M)
SaintisBarat mengenalnyadenganpanggilanArzachel.WajahAl-Zarqali diabadikanpadasetemdi
Spanyol,sebagai bentukpenghargaanatassumbangannyaterhadappenciptaanastrolabeyanglebih
baik.Ia telahmenciptakanjadwal Toledandanjugamerupakanseorangahli yangmenciptakanastrolabe
yang lebihkompleksbernamaSafiha.
Jabir Ibn Aflah (1145 M)
SejatinyaJabirIbnuAflahatauGeberadalahseorangahli matematikaIslamberbangsaSpanyol.Namun,
Jabirpun ikutmemberi warnadankontribusi dalampengembanganilmuastronomi.Geber,begituorang
barat menyebutnya,adalahilmuwanpertamayangmenciptakansferacakrawalamudahdipindahkan
untukmengukurdanmenerangkanmengenai pergerakanobjeklangit.Salahsatukaryanyayangpopuler
adalahKitab Al-Hay'ah.
SUMBER : http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/02/13/lzc8lh-astronomi-
islam-menguak-rahasia-langit-3
Diaksespadatanggal 4 Oktober2016 pukul 21.05, dan di downloadpadatanggal 4 Oktober2016 pukul
21.07
HUBUNGANANTARAISLAM,SAINS,ASTRONOMIDANKA'BAH
Sinkronisasi AntaraAl-Qur'andanSainsTentangKeajaibanMekkahdanKa'bah
FirmanAllahTa'alayang artinya:"AllahtelahmenjadikanKa'bah,rumahsuci itusebagai pusatbagi
manusia."(SurahMaa'idah:97) "Neil AmstrongtelahmembuktikanbahwakotaMekahyangterletak
Ka'bah adalahpusatke planetBumi." Sebenarnyadi dalamAl-Qur'anterlebihdahulumembicarakanhal
ini, sebagai hambaAllahyangdiberikanakal pikiranperlumeneliti danberpikir dibalikrahasia-rahasia
yang terkandungdidalamayat-ayatsuci Al-QuranAl-Karim. FirmanAllah:"DemikianlahKami wahyukan
kepadamual-QurandalambahasaArab supayakamu memberi peringatankepadaUmmul Qura
(pendudukMekah) dansekalianpendudukduniadi sekelilingnya(negeri-negeri di sekitarnya)."(Asy-
Syura:7) Kata "Ummul Qura" berarti indukbagi kota-kotalain,dankota-kotadi sekelilingnya,
menunjukkanMekahadalahpusatuntukkota-kotalain,dan yanglainhanyalahberadadi sekelilingnya.
Lebihdari itu,kata "ummu"(ibu) memilikiarti yangcukuppentingdanluas di dalamperadabanIslam.
Sebagaimanaseorangibuadalahsumberdari keturunan,makaMakkahjugamerupakansumberdari
semuanegeri lain sertakeunggulandi atassemuakota. Allahberfirmanyangartinya:"Wahai jindan
manusia,jikakamusanggupmenembus(melintasi) penjuru langitdanbumi,makalintasilah,kamutidak
dapat menembusnyakecualidengankekuatan(ilmupengetahuan)."(Ar-Rahman:33) Kata "aqthar"
adalahbentukjamakdari kata "qutr" yangberarti diameter, daniamengacupada langitdanbumi yang
memilikibanyakdiameter. Berdasarkanayatini dapatdipahami bahwadiameterlapisan-lapisanlangit
itudi atas diameterbumi (tujuhlempenganbumi).JikaMakkah beradadi tengah-tengahbumi,dengan
ituberarti bahwaMakkah juga beradadi tengah-tengahlapisan-lapisanlangit. Selainituadahaditsyang
menjelaskanbahwaMasjidil Haramdi Mekah, tempatKa'bahberadaitu ada di tengah-tengahtujuh
lapisanlangitdan tujuhlapisanyangmembentukbumi. Nabi MuhammadSAWbersabda:"Wahai orang-
orang Mekkah,wahai orang-orangQuraisy,sesungguhnyakalianberadadi bawahpertengahan langit."
Berdasarkanpenelitiandi atas,bahwaMekahberadapada tengah-tengahbumi (pusatdunia),maka
benar-benardiyakini bahwaKotaSuci Makkah, bukanGreenwich,yangseharusnyadijadikanrujukan
waktudunia. - (Dikutipdari Eramuslim"MakkahSebagai PusatBumi"OlehDr.Mohamad Daudah)
Neil AmstrongmembuktikanbahwakotaMekahyangterletakKa'bah adalahpusat ke planetBumi,
sedangkanAl-Quransejak1400 tahunyang lalutelahberbicaramengenai kotaMekahdanKa'bah
adalahpusat bumi ini. Ketikakali pertamaNeil Amstrongmelakukanperjalananke luarangkasa dan
mengambil gambarplanetBumi,diaberkata,"Planet Bumi ternyatabertumpudi areayangsangat
gelap,dandi manakah iaberbasis?."Fakta ini telahditeliti melalui sebuahpenelitianIlmiah. Para
astronottelahmenemukanbahwaplanetBumi itumengeluarkansatu radiasi,secararesmi mereka
mengumumkannyadi Internet,tetapisayangnya21hari kemudianwebsitetersebuthilangdanseperti
ada alasantersembunyi dibalikpenghapusanlamawebtersebut. Setelahmelakukanpenelitianlebih
lanjut,ternyatalahradiasi tersebut berpusatdi kotaMekah,dan tepatnyaberasal dari Ka'bah.Yang
mengejutkanadalahradiasi tersebutbersifatinfinite(tidakberakhir).Hal ini terbukti ketikamereka
mengambil fotoplanetMars,radiasi tersebutmasih berlanjut.ParapenelitiMuslimmempercayai
bahwaradiasi ini memiliki karakteristikdanmenghubungkanantaraKa'Bahdi planetBumi dengan
Ka'bah di alam akhirat.ZeroMagnetismArea Di tengah-tengahantarakutubutaradan kutubselatan,
ada suatu areayang bernama'ZeroMagnetismArea',di manaapabilakitamengeluarkan kompasdi
area tersebut,makajarumkompastersebuttidakakan bergeraksamasekali karenadayatarikyang
sama besarantara keduakutub. Itulahsebabnyajikaseseorangtinggal di Mekah,makadiaakan hidup
lebihlama,lebihsehat,dantidakbanyakdipengaruhi olehbanyakkekuatangravitasi.Olehsebabitulah
ketikakitamengelilingiKa'bah, makaseakan-akandiri kitadiisi olehsuatuenergi misteriusyang
menyebabkankitabertenagaketikamengelilingiKa'bahdanini adalah faktayang telahdibuktikan
secara ilmiah. PenelitianlainnyamenyatakanbahwabatuHajar Aswadmerupakanbatu tertuadi dunia
dan jugabisamengambangdi air.Di sebuahmuseumdi negaraInggris,adatiga buahpotonganbatu
tersebut(dari Ka'bah) dan pihakmusiumjugamengatakanbahwabongkahan batu-batutersebutbukan
berasal dari tata surya kita. RasulullahSAWbersabda:
"Hajar Aswadituditurunkandari surga,warnanyalebihputihdari susu,dan dosa-dosaanakcucu
Adamlahyangmenjadikannyahitam."(Jami 'al-Tirmidzi al-Hajj) "HajarAswaddari batu-batuansurga
dan tidakada suatubendadi bumi yang turunnyadari surga selainbatuitu."(HR.Thabrani)
Wallahu'alam.... ParaastronottelahmenemukanbahwaplanetBumi itumengeluarkan semacam
radiasi,secararesmi merekamengumumkannyadi Internet, tetapisayangnya21 hari kemudianwebsite
tersebutraibyangsepertinya adaalasantersembunyi dibalikpenghapusanwebsitetersebut.
PenelitianProfesorHusainKamal Prof.HussainKamelmenemukansuatufaktamengejutkanbahwa
Makkah adalahpusat bumi. Padamulanyaiamenelitisuatucarauntuk menentukan arahkiblatdi kota-
kota besardi dunia. Untuk tujuanini,iamenarikgaris-garispadapeta,dansesudahituia mengamati
denganseksamaposisi ketujuhbenuaterhadapMakkahdan jarak masing-masing.Iamemulai untuk
menggambargaris-garissejajarhanyauntukmemudahkanproyeksi garisbujurdangarislintang.
Setelahduatahundari pekerjaanyangsulitdanberatitu,ia terbantuoleh program-programkomputer
untukmenentukanjarak-jarakyangbenardanvariasi-variasi yangberbeda,sertabanyakhal lainnya.Ia
kagumdenganapa yang ditemukan,bahwaMakkahmerupakanpusatbumi. Iamenyadari kemungkinan
menggambarsuatulingkarandenganMakkah sebagai titikpusatnya,dangarisluarlingkaranituadalah
benua-benuanya. Danpadawaktuyangsama, ia bergerakbersamaandengan kelilingluarbenua-benua
tersebut.(Majalahal-Arabiyyah,edisi 237,Agustus1978). Gambar-gambarSatelit,yangmuncul
kemudianpadatahun90-an, menekankanhasil yangsamaketikastudi-studi lebihlanjutmengarah
kepadatopografi lapisan-lapisanbumi dangeografi waktudaratanitu diciptakan. Telahmenjadi teori
yang mapansecara ilmiahbahwalempengan-lempenganbumi terbentukselamausiageologi yang
panjang,bergeraksecarateraturdi sekitarlempenganArab.Lempengan-lempenganiniterus
menerusmemusatke arahituseolah-olahmenunjukke Makkah. Studi ilmiahinidilaksanakanuntuk
tujuanyang berbeda,bukandimaksud untukmembuktikanbahwaMakkahadalahpusatdari bumi.
Bagaimanapun,studi ini diterbitkandi dalambanyakmajalahsaindi Barat.
SUMBER : http://ableh111.blogspot.co.id/2012/12/hubungan-antara-islamsainsastronomi-dan.html
Diaksespadatanggal 4 Oktober2016 pukul 21.08, dan di downloadpadatanggal 4 Oktober2016 pukul
21.12
HubunganantaraAstronomi,AstrologidanIlmufalak
Astronomi, falak dan astrologi merupakan istilah yang memiliki kedekatan dari aspek objek
kajian, yakni mengkaji masalah yang berhubungan dengan benda langit meskipun terdapat perbedaan
dalam orientasi, tujuan dan ruang lingkup kajiannya. Tulisan ini lebih lanjut akan menyoroti perbedaan
dan hubungan ketiganya. Astronomi adalah studi ilmiah terhadap benda-benda langit seperti bintang-
bintang, bulan, planet, galaksi, materi gelap dan lain-lain yang dilakukan menggunakan metode scientific.
Objeknya adalah fisik benda langit, proses terjadinya suatu benda langit, gerak, ukuran dan segala sesuatu
yang berhubungan dengannya. Basis ilmu yang mendukung studi astronomi antara lain matematika, fisika
dan kimia. Di era modern ini astronomi didukung oleh berbagai sarana pengamatan seperti teleskop (optik
dan radio) dan pesawat antariksa.
Berbeda dengan astronomi, astrologi memiliki keunikan tersendiri, yang karena keunikannya
disiplin ini sering mendapatkan sorotan tajam dari dunia sains. Secara umum, astrologi adalah bahasa,
seni dan ilmu pengetahuan yang mempelajari keterkaitan antara siklus benda-benda langit dan kehidupan
manusia di muka bumi. Inti astrologi adalah berawal dari wawasan kosmologi manusia yang memandang
adanya pengaruh peredaran benda langit terhadap kehidupan manusia di bumi. Pada tahapan ini wawasan
kosmologi manusia masih diselimuti kabut mitos.
Mitos kosmologi ini telah berjasa membangkitkan perhatian yang besar manusia di masa lalu
terhadap alam semesta khususnya benda-benda langit yang diyakini memberi pengaruh pada kehidupan
manusia. Dari sini pengamatan secara terstruktur terus dilakukan hingga ribuan tahun. Hasil pengamatan
astrologi ini pada gilirannya berhasil memetakan benda-benda langit yang dengan sentuhan metode dan
pendekatan baru akhirnya melahirkan disiplin astronomi. Dengan demikian astrologi telah berjasa besar
dalam meletakan fondasi astronomi.
Landasan astrologi sama seperti astronomi yang juga didasarkan pada observasi atau
pengamatan. Itulah sebabnya astrologi di kalangan pendukungnya dinyatakan sesuatu yang memiliki
landasan ilmiah yang sama dengan sains. Astrologi tidak ada hubungannya dengan dunia klenik dan
mistik, sehingga seseorang yang berniat untuk mempelajari astrologi tidak perlu mempunyai indra
keenam dan kekuatan ghoib seperti yang orang sebut kekuatan supranatural.
Di masyarakat luas, pandangan tentang astrologi umumnya selalu dikaitkan dengan ramalan,
namun para astrolog sendiri lebih suka menyebutnya sebagai perkiraan atau prediksi. Sebagaimana
ilmuwan memprediksikan cuaca atau seorang pialang saham memperkirakan nilai saham, demikian pula
para astrolog berupaya memperkirakan peristiwa-peristiwa apa yang bakal terjadi di masa mendatang.
Bedanya hanya basis data yang dipergunakan. Ilmuwan mempergunakan data-data iklim suatu negara
sebagai tolok ukurnya, pialang saham memanfaatkan data-data fluktuasi harga saham dimasa lampau,
sedangkan para astrolog menggunakan letak benda-benda langit sebagai acuan penelaahannya.
Astrologi itu sebenarnya tidak berhubungan dengan dunia mistik. Pembuatan peta langit
astrologis tidak didasari oleh ilmu ghaib, tetapi melalui serangkaian perhitungan matematis dan
astronomis yang rumit. Para astrolog semenjak zaman ribuan tahun yang lampau telah melakukan
pengamatan terhadap posisi relatif benda-benda langit satu sama lain.
Astrologi bukanlah sains murni, tetapi ia merupakan perpaduan antara ilmu pengetahuan, seni
dan filosofi. Astrologi ini mempelajari tentang pengaruh sitem tata surya pada beragam bentuk kehidupan
dan efeknya pada manusia dan yang berkaitan dengan bumi. Astrologi juga memberikan panduan pada
semua aspek kehidupan, harmonisasi pikiran, tubuh, jiwa. Astrologi memudahkan seseorang untuk
memprediksi masa depan. Prediksi ini berdasarkan pengamatan, persepsi, perhitungan dan serangkaian uji
coba. Karena sifatnya yang hanya prediksi, analisis dengan astrologi mungkin saja meleset, hal itu
disadari karena alam memiliki keragaman hukum kausalitas yang saling bertautan dan rumit. Semakin
banyak kemampuan manusia untuk mengidentifikasi dan memahami hukum kausalitas di alam semesta,
akan membantu manusia untuk dapat melakukan rekayasa dalam kehidupan dan memanipulasi kondisi-
kondisi buruk yang dipredikasikan akan terjadi. Di dalam astrologi manusia dipandang memiliki
kehendak bebas dalam memanfaatkan berbagai energi di alam semesta ini dan pastinya ada yang
terkandung positif atau negatif.
Astronomi juga berbeda dengan astrologi dari segi konsepsi grand theory. Teori astrologi
bernuansa geosentrisme-anthromorfisme. Di sini bumi dipandang sebagai pusat dari alam semesta, dan
benda-benda langit yang mengitari bumi masing-masing memberikan pengaruh pada kehidupan manusia
yang hidup di bumi. Teori itu dalam perkembangan selanjutnya disanggah oleh Coppernicus yang
mengetengahkan konsep bahwa bumilah yang sesungguhnya mengelilingi matahari dan mataharilah yang
menjadi pusat alam semesta. Teori Copernicus yang disebut heliosentrisme mematahkan anggapan yang
bertahan selama berabad-abad.
Inilah tonggak berdirinya ilmu astronomi yang kemudian disambut oleh masyarakat sedunia.
Meskipun sebenarnya teori geosentrisme masih ada dianut oleh berbagai kalangan secara minoritas. Yang
ingi penulis kemukakan di sini adalah bahwa Ilmu astrologi memberikan sumbangsih yang besar kepada
perkembangan ilmu alam dan menginspirasi ilmuwan besar seperti Pythagoras, Plato, Aristotle, Galen,
Paracelsus, Girolamo Cardan, Nicholas Copernicus, sehingga pada gilirannya melahirkan para astronom
besar seperti Galileo Galilei, Tycho Brahe, Johannes Kepler, Carl Jung dan lain sebagainya.
Dewasa ini astronomi berkembang menjadi cabang sains yang bukan hanya mengkaji posisi
dan pergerakan benda-benda langit, tetapi juga fisis dan evolusinya. Perkembangannya demikian pesat
yang menimbulkan lahirnya cabang-cabang baru, misalnya astrofisika (menitikberatkan pada segi struktur
dan komposisi fisis, bukan lagi posisi dan pergerakan benda langit), kosmogoni (menitikberatkan pada
asal-usul dan evolusi tata surya), kosmologi (menitikberatkan pada asal-usul dan evolusi alam semesta),
dan yang baru adalah bioastronomi (menitik beratkan kemungkinan adanya kehidupan di luar bumi).
Teori-teorinya senantiasa diperbarui bila ada bukti-bukti lain yang menyempurnakan atau menggugurkan
teori semula. Melalui astronomi, manusia mencoba mendeskripsikan apa dan bagaimana proses fenomena
alam bisa terjadi dalam konteks eksperimen dan pengamatan, dengan parameter yang bisa diamati dan
diukur, yang bisa benar bisa pula salah. Agama memperluas lagi spektrum makna alam semesta bagi
manusia tentang kehadiran benda-benda alam semesta
Dengan demikian astrologi dan astronomi merupakan sebuah rangkaian perkembangan
peradaban manusia yang perlu dilihat secara utuh, meskipun keduanya kini telah bercerai disimpang
jalan. Mempelajari astrologi dan pembacaan horoskop tidaklah selalu merugikan dan harus dituding
sebagai barang haram, sebab di balik itu semua ilmu astrologi menyimpan rahasia-rahasia dunia yang tak
terjawab oleh astronomi, yang menanti untuk dikuak oleh manusia. Terlepas dari benar tidaknya
anggapan bahwa astrologi adalah mitos, namun manusia secara nature tidak bisa melepaskan diri
sepenuhnya dari mitos. Sejarah membuktikan betapa mitos diperlukan oleh manusia sebagai jawaban
sementara sebelum sains. Mitos pula yang menggugah rasa ingin tahu manusia dengan hasrat yang begitu
besar.
Ilmu Falak
Falak merupakan istilah arab (‫)الفلك‬ yang diserap dari bahasa Babilonia yaitu fulukku yang
berarti edar. Dalam berbagai literatur objek kajian falak sebenarnya sama dengan objek kajian astronomi,
yakni benda-benda langit, termasuk dalam pembahasannya adalah keadaan benda langit, ukuran, jarak,
posisi, gerak edar dan berbagai efek yang diakibatkan dari pola hubungan antar benda-benda langit
tersebut, seperti gerhana. Dengan demikian menurut hemat penulis kajian ilmu falak pada dasarnya amat
luas, sehingga dapat disamakan dengan kajian astronomi dan idealnya tidak perlu ada dikotomi antara
astronomi dan ilmu falak, hanya saja dewasa ini di dunia Islam terminologi ilmu falak dipergunakan
terbatas untuk keperluan ibadah seperti menentukan arah kiblat, waktu salat, puasa dan hari raya.
Mengacu pada kenyataan dan praktik yang demikian maka dapat dimaknai bahwa falak merupakan
astronomi spesifik dalam ruang lingkup kajian yang lebih sempit.
Dewasa ini, ruang lingkup kajian falak yang sempit perlu dikembalikan pada kedudukannya
sebagai disiplin keilmuan yang sejajar dengan astronomi dengan obyek kajian dan terminologi tidak
terbatas seperti sekarang ini. Para astronom muslim di masa lalu tidak membatasi ruang lingkup kajiannya
pada bumi, matahari dan bulan yang tujuannya untuk kepentingan ibadah semata, tetapi mereka
melakukan pengamatan dan penelitian benda-benda angkasa luar yang lebih luas lagi, berkaitan juga
dengan teori-teori eksak dan alat-alat teknologi ruang angkasa. Salah seorang tokoh ilmu falak yang
sangat berpengaruh di dunia Islam adalah al-Khawarizmi dengan karyanya al-Mughtashar fi Hisab al-
jabr Wa al-muqabalah, sangat berpengaruh terhadap cendekiawan-cendikiawan Eropa. Buku tersebut
diterjemahkan ke dalam bahasa latin oleh Robert Chester pada tahun 1140 M dengan judul Algebras et
almucabala. Kemudian pada tahun 1831 M, buku itu diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Federic
Rasen.
Selain Khawarizmi, tokoh astronom muslim lainnya adalah Abu Raihan al-Biruni, karyanya
yang berjudul al-Qanun al-Mas’udi merupakan buku terlengkap mengenai astronomi pada masanya,
karena menerangkan gerak planet-planet di angkasa raya. Karyanya yang lain berjudul al-Atsar al-
Baqiyah, secara khusus membahas tentang rotasi bumi (yang pada waktu itu masih diperdebatkan) dan
menetapkan dengan teliti garis-garis lintang dan garis bujur. Satu lagi tokoh yang terkenal adalah al-
Haitsam dengan julukan bapak optik, salah satu karyanya adalah buku yang berjudul al-Muntakhab fi
’Ilal ’Ain, buku ini mengupas mengenai petunjuk perawatan mata, selain itu banyak artikel-artikel yang
mengenai matematika, astronomi, fisika dan kedokteran.
Berdasarkan sumbangan ilmu pengetahuan para tokoh tersebut, sudah semestinya ilmu falak
sekarang tidak membatasi luang lingkupnya pada kajian bumi, bulan dan matahari saja tetapi lebih
diarahkan lagi kepada upaya pengembangan lebih jauh untuk melakukan observasi dan usaha-usaha yang
lebih serius berkaitan dengan kajian ruang angkasa. Kajian falak harus sejajar dengan astronomi dalam
objek dan ruang lingkupnya. Falak hanyalah adalah pintu masuk untuk memahami dimensi alam semesta
yang lebih luas lagi.
SUMBER : http://gardabala.blogspot.co.id/2013/01/hubungan-antara-astronomi-astrologi-dan.html
Diaksespadatanggal 4 Oktober2016 pukul 21.28, dan di downloadpadatanggal 4 Oktober2016 pukul
21.29
SEJARAHPERADABANDANHUBUNGANASTRONOMI(ILMUFALAK)DENGANASTROLOGI
Dimaklumi,lapanganpembahasanilmufalakadalahlangitdengansegalayangberada didalamdan
sekitarnya.Bangsa-bangsakunoBabilonia,Mesir,Cina,India,Persia,Yunani,dll.dimasanyamasing-
masingtelahmelakukanaktifitasAstronomi (falak)danAstrologi (nujum)secarabersamaandengan
model masing-masing.
Peradaban(bangsa) Sumeriayangtelahmuncul sekitartahun4500 SM didugasebagai cikal bakal
lahirnyailmupengetahuanterkhususkajianAstronomi-Astrologibagi peradabansesudahnya.
PeradabanBabilonia(IraqSelatan)adalahlanjutanperadabanSumeriatersebutyangpunyapengaruh
yang sangatkuat. Orang-orangBabiloniadikenalhobi denganilmueksperimental,membuatperadaban
ini bertahandanberkembangdalamsejarah.Sumbangsihbesar,sekaligusmasalahbesarBabiloniayang
telahmengakarhinggasaatini adalahAstrologi.Astrologilahirsekitar2000 tahunSM di Lembah
Mesopotamia(diantarasungai EufratdanTigris).Dapatdibayangkan,langityangbegemerlapanoleh
ribuanbintang-bintangdenganketiadaanlamputamandankotaketikaitu,tentunyasangatinspiratif
untukpara AstrologdanpendetaBabilonia,merekamengamati danmemandangsekaligusmeramal
kejadiandilangit,merekaberanggapanbahwasetiapgerakbenda-bendadilangitadalahpesandari
penguasaalamyang harusditerjemahkan.Ramalanyangpadamulanyadiperuntukkanuntukrajadan
negara,tetapi jugamerembesuntukmeramal kehidupansehari-hariorangbiasa.Kenapademikian?
KarenaAstrologi bicaratentangmanusiasehari-hari dengansegalakemungkinansukadandukanya.
Namun,sejauhmanakitamerelakanperuntunganpadabenda-bendaangkasatersebut?, atau,apakah
Islammelegalisiraktifitasini…!
Astronomi denganAstrologisangatlahberbeda,meski kedua-duanyasama,samadalam
menerjemahkanalamraya(langit),keduanyamemangtidaklepasdari pemaknaaanbenda-bendalangit.
Astrologi mempelajari hubungankedudukanrasi bintang(zodiak),planet,matahari danbulanterhadap
karakterdan nasibseseorang.SementaraAstronomitidakhanyamempelajariplanet,matahari,bulan,
bintang,tapi jugagalaksi,blackhole,pulsar,danbenda-bendaangkasalainnya.Astronomi mempelajari
alamsecara fisika-matematikadanhukum-hukumalamnya.Sehinggakesimpulannyabahwabenda-
bendadi atas sana adalahbendalangit,bukandewa-dewi ataumakhlukluarbiasa.
DimasaperadabanBabilonia,telahmuncul tabel-tabel peredaranbenda-bendalangit,penyiapan
kalenderpergantianmusimdanperubahanwajahbulan,pemetaaanlangit,danperamalanterjadinya
Gerhanayang merupakanembrioAstronomi modern.Sumbangsihpentinglaindari peradabanini
adalah,bangsaBabiloniamenetapkansebuahlingkaranmenjadi 360derajat,berdasarkanitujuga,
Babiloniamenjadikankeadaanbumi (muhithal ardh/muhithal falak) 360derajat.Dan lagi,Babilonia
telahmenetapkansatuhari = 24 jam,satu jam = 60 menitdan satumenit = 60 detik.
Sementaraitu,peradabanMesirkunopunyasegudangtalentasejarahyangpanjangnanbanyak
memenuhi halamanbuku-bukusejarah.Khususdalamkaitankajianperbintangan,Mesirkunomemang
tidakpunyabegitubanyakperhatianterhadapobservasi Gerhanadangerakanbulandanplanet-planet
lainnya,namunperadabanMesirkunopunyakepercayaanyangmengakardalampenanggalan.Melalui
rutinitasbanjirsungai Nil setiaptahunyangselalubertepatandenganmunculnyabintangSirius(najm
syi'ryyamany) dibagiantimurpadamalambulanmusimpanassekitartanggal 19 Tamuz/ ‫موز‬ ‫ت‬ (Juli) dan
mulai bersinardiakhirbulanAb/ ‫آب‬(Agustus).Karenamunculnyabintangini selalubersamaandengan
datangnyabanjirsungai Nil setiaptahun,Mesirkunomenjadikanfenomenaalamini sebagai dasar
penanggalanyangterusdigunakanhinggasaatini.Diperadabanini juga,Mesirkunotelahmengenal dan
menciptakanjammatahari (mizwalah) yangmuncul lebihkurangtahun1500 SM.
PeradabanChina,takkalahbesarpengaruhyadenganperadabanlainnya,diperadabanini telahada
perhitungangerakbenda-bendaangkasaseperti menghitungterjadinyagerhana seperti dipelopori oleh
Konfusius(w.±abadV SM). Dimasaini telahadapulasistempenanggalandengansegalaplus-minusnya,
didugapula,bangsaChinakunotelahdanpernahmelakukanpengkajian-perhitunganterhadapNova
dan Supernova.AstronomChinasilam, Shi Shen,kononsudahberhasilmenyususnkatalogbintang-
bintangyangsangat bolehjadi sebagai katalog'tertua'yangterdiri 800 entri padatahun350 SM.
PeradabanIndiadanPersia
Dua peradaban(bangsa) ini,adalahperadabanyangpunyakedudukanistimewa.Dari duaperadaban
inilah-secaralangsung- muncul danlahirnyaperadabanfalakArab(Islam),disampingperadabanYunani
kunoyang telahmengakar.PeradabanIndiaadalahyangterkuatdalampengaruhnyaterhadapIslam
(Arab) dibandingPersia.BangasaIndiakuno,yangtelahmemulaiperadabannyasedikitnyasejak3000
tahunSM di lembahsungai Indusdi Mahenjo-DaroatauHarappa punyagambaran mitosmenarik
tentangjagadraya, merekapercayabumi ini adalahdatar bersanggadiataspunggungbeberapaekor
gajah raksasa;gajah-gajahituberdiri diataspunggungseekorkura-kuramahabesar.Langittidaklain
adalahseekorularkobraraksasa yang badannyamelingkari bumi,padamalamhari sisik-sisikularitu
mengkilatberkilauansebagai bintang-bintang.
BukuSind Hind/ ‫ند‬ ‫س‬ ‫ند‬‫ه‬ dari bahasa asli ‫سد‬ ‫بهط‬ ‫س‬ ‫م‬‫راه‬ ‫ب‬‫ت‬ ‫ان‬‫ه‬ punyapengaruhbesardalam
perkembanganperadabanfalakArabIslam, denganpuncaknyapadaDinasti Abbasiyahmasa
pemerintahanAl Manshur,diturunkanSK(baca:perintah) untukmeringkasdanmenerjemahkanbuku
ini kedalambahasaArab.Ibrahimal Fazzari (w…?) adalahorang yang menerimaperintahuntuk
menerjemahkanbukuini,sekaliguspulaiamelahirkanbukupenjelas"AsSanadHindal Kabir",dan buku
ini terusbertahanhinggamasaAl MakmunDinasti Umawiyah.Perkembanganberikutnya,bermunculan
karya-karyafalakArabnan banyaklagi beragamdimasaDinasti AbbasiyahdanUmawiyah,namun
kesemuanyasenantiasabernuansagayafalakala-SindHindtersebut.
PeradabanPersia,beradapadaurutankeduasetelahIndiadalampengaruhnyadalamIslam, peradaban
ini jugamengambil (belajar) dari peradabanIndiadisampingperadabanlainnya.Namundemikian,
pengaruhperadabanPersiatetaplahsignifikan,terbuktidipemerintahanAbbasiyahmasaAl Manshuria
mengumpulkanpembesar-pembesarahli perbintanganPersiauntukberdiskusiseperti Nubekhtal Farisy
(w.326 H), Umar bin al Farkhan (w.±200 H), Ibrahimal Fazzary (w...?),dll.
Diantara istilahfalakPersiayangterusdipakai dalamIslamhinggasaatini antara lain;zayj (zig),awj
(Aphelion),dll.Sementarabuku-bukufalakbahasaPersiayangbanyakmendapatperhatianArabIslam
antara lain;‫ج‬ ‫زي‬ ‫ار‬ ‫شهري‬ ‫ال‬ dan‫ج‬ ‫زي‬ ‫شاة‬ ‫ال‬ yangmerupakanephemiris(Zig) yangcukupmasyhurketikaitu.
BerikutnyaAl Khawarizmi (w.232H) jugamembuatZig-nya(Ta'adil al Kawakib) dalamcorakmazhab
Persia,demikianlagi AbuMa'syaral Falaky(w.272 H), dll.Buku-bukufalakPersiayangdinukil kedalam
bahasa Arabantara lainbuku" ‫ذج‬ ‫بزي‬ ‫ال‬‫ى‬ ‫ف‬ ‫يد‬ ‫موال‬ ‫ال‬ " yangdinisbahkanpada‫زرجمهر‬ ‫ب‬ , dan "Shuwaral
Wujuh"karya ‫لوس‬ ‫ك‬ ‫ن‬ ‫ت‬.
PeradabanYunani
Seperti disebutdiatas,pengamatanfenomenajagadrayatelahdilakukansejakdahulukalaolehorang-
orang peradabanBabilonia,Cina,Mesirkuno,dll.NamunAstronomi sebagai ilmupengetahuanbaru
berkembangpadaperadaban Yunani padaabad ke-6SM. AdalahThalesdidugasebagai yang
memeloporiilmuAstronomi klasikdi Yunani.IaberpendapatbahwaBumi merupakansebuahdataran
yang luas.Di waktuyang sama,PhytagorasmelontarkanpendapatyangberbedadenganThales,
menurutPhytagoras,bentukbumi adalahbulat,meski belumdidukungbanyakbukti.
TerobosanAstronomi lainnyadilakukanolehAristarchus(w.±250SM) di abad 3 SM. Ia berpendapat,
Bumi bukanpusat alamsemesta.Iamengungkapbahwabumi berputardanberedarmengelilingi
matahari (Heliosentris).Walaupunteoritersebutakhirnyaterbukti benar,tapi saatitutidakbanyakyang
mendukungnya.Justeruyangdidukungadalahteori yangdilontarkanolehHiparchus(±tahun190 – 125
SM.).Ia menyatakanbahwaBumi itudiam, danmatahari,bulan,sertaplanet-planetlainmengelilingi
bumi (Geosentris).SistemGeosentrisini disempurnakansekaliguspopulerkanlagi olehCladius
Ptolomeus(w.160M) danlebihdikenal sebagai SistemPtolomeusyangterekamdalammahakaryanya
Almagest,yangmenjadi bukupedomanAstronomi hinggadimasaawal abadpertengahanselama
berabad-abad.
Sekitartigabelasabadkemudian,sistemGeosentrisruntuholehNicholasCopernicus(w.1543M) di
tahun1512. Ia menuturkan,planetdanbintangbergerakmengelilingi matahari denganorbitlingkaran
(da'iry).JohanesKepler(w.1630M) mendukunggagasanitudi tahun1609 melalui teorinyabahwa
matahari adalahpusat tata surya,Keplerjugamemperbaiki orbitplanetmenjadi bentukelips(ihlijy)
yang dikenal dengantigahukumKepler-nya.Di tahunyangsama, GalileoGalilei (w.1642M)
menciptakanTeleskopmonumentaldi dunia.Dari pengamatannya,iaberkesimpulanbahwabumi bukan
pusatgerak.PenemuanTeleskoptersebut,selainmemperkuatkonsepHeliosentrisCopernicus,juga
membukalembaranbarudalamperkembanganilmuAstronomi.
FalakPasca Jahiliyah(EraIslam)
DalamIslam,pada awalnyaIlmuFalakjugatidaklebihhanyasebagai kajian'nujumisme'(Astrologi).Hal
ini terjadi antaralaindenganduaalasan; 1.) Kebisaanhidup merekadipadangpasiryangluasserta
kecintaanmerekapadabintang-bintanguntukmengetahui tempatterbitdanterbenamnya,mengetahui
pergantianmusim,dll.2.) Keterpengaruhanmerekaterhadapkebiasaanbangsa-bangsayang
berdekatandenganmerekayangpunyakebiasaanyangsama(Astrologi).
DatangnyaRasulullahS.a.w.besertarisalah-nyadenganmembawacahayaAl-Quran,menjelaskan
bahwamasa bagi AllahS.w.t.adalahsama,tidakada bahagiadan tidakada celaka,bahagiadancelaka
mutlakdalamkekuasaanAllahS.w.t.Perkembanganberikutnyaaktifitasfalakterusberkembangdengan
kontrol Al Qur'an,hinggalahirlahbanyaksarjana-sarjanafalakberpengaruhdalamIslam.
AdalahDinasti Abbasiyyah -tepatnyamasapemerintahanJa'faral Mansur- berjasameletakkanIlmu
Falakpada posisi istimewa,setelahIlmuTauhid,Fikih,danKedokteran.Ketikaitu,IlmuFalak -dikenal
jugaAstronomi- tidakhanyadipelajari dandilihatdalamperspektifkeperluanpraktisibadahsaja,namun
lebihdari itu,ilmuini lebihdikembangkan sebagai pondasi dasarterhadapperkembanganscience lain
seperti;ilmupelayaran,pertanian,kemiliteran,pemetaan,dll.Tidaktanggung-tanggung,KhalifahAl-
Manshur membelanjakandananegaracukupbesardalamrangka mengembangkankajianIlmuFalak.
IlmuFalak-punterusberkembanghinggazamanpemerintahanUmawiyah,denganpuncak
kecemerlanganperkembangannyadipemerintahanKhalifahAl-Makmun.KajianAstronomi dibuatsecara
sistematikdanintensif yangmelahirkansarjana-sarjanaFalakIslamsemisalAl Battani (w.317H), Al
Buzjani (w.387 H),Ibn Yunus(399 H), AtThusy (w.672 H), Biruny(w.442 H),dll.Di era peradabanArab-
Islaminilahkajianfalakmulai berkembangsecaraalamiahdanilmiahdenganberbagaipembenahan
teori,terjemah,cetakulang,perbaikan,danta'lif denganberbagaipenambahandanpenemuan.Khusus
dalamkepentinganibadah,Qudama'Arabtelahmelakukanperhitunganwaktu-waktushalat,arah
kiblat,rukyathilal,perhitunganmusim,dll.
DimasaAl Makmun, mulai marakpulagerakanpenerjemahan literatur-literaturFalakasingkedalam
bahasa Arab,seperti buku"MiftahanNujum"yangdinisbahkanpadaHermesAgung(Hermesal Hakim)
dimasaUmawiyah,menyusul bukuSindHindtahun154 H/ 771 M yang diterjemahkanolehIbrahimal
Fazzary(w...?),AlmagestPtolomaeusyangditerjemahkanolehYahyabinKhalidal Barmakydan
disempurnakanolehal Hajjaj binMutharr danTsabit binQurrah (w.288 H),dll.
Hal pentingyangperludicatat -seperti ditegaskandiatas- ,perkembanganperadabanfalakArab-Islam
memangtidakbisadilepaskandari peradabansebelumnya,dalambahasayangagak 'ekstrim',Arab
memangberhutangterhadapperadabansebelumnya.Namunterdapatbeberapakeistimewaandibalik
keberhutangantersebut,antaralainsbb.;
1.] Meski Arab menukil dari peradabansebelumnya,namunsenantiasadisertai dengankoreksi (tashihal
akhtha'),penjelasanulangteori (syarh),penambahaninformasi,yangberikutnyamembuatkarya-karya
(ta'alif ) tersendiri yangpunyaciri dankeunggulan.
2.] PeradabanfalakArab-Islamtidakhanyaterhentidalamsebatastinjauanteoritissaja(dirasat
nazhariyyah),namunmempolanyadalambentukilmu-ilmupasti seperti mate-matika,fisika,kimia,dll.,
hal ini palingtidakdapatdilihatdari karya-karya(alat-alat) observasiyangada.
3.] Dalamhal perbintangan(Astrologi),Arab-Islammemangtidakmampumenghapushabistradisi ini,
bahkanpraktekini tetapada dalamkehidupanmasyarakatsehari-hari hinggasaatini.Alasannya -seperti
disebutkandiatas-,Astrologi bicaratentangdiri seseorangdengansegalakemungkinansukadan
dukanya.Wallaha'lam.
Rekonstruksi Fakta
Setiapkali bicaratentangorbitbenda-bendalangit,kitapasti akanbersentuhandenganhukumKepler.
Hukumini digagasolehJohannesKeplerpadaawal abadke-15 M. Keplermendasarkanhukumnya
berdasarkandatayang dikumpulkanolehAstronomDenmark,TychoBrahe.Hukumini memangtelah
diakui sebagai terbenardalamabadini.HukumKeplerterdiri dari tigapostulatyangmenjelaskan
tentangorbitplanet.Secarasingkat,HukumKeplerpertamamenjelaskanbahwaplanet-planet
mengorbit(mengelilingi)matahari denganlintasanberbentukelips(ihlijy) denganMatahari padasalah
satu fokusnya.HukumkeduaKeplermenjelaskantentangpergerakanplanet.Dalamsaturentangwaktu
yang sama, planetbergerakmenyapudaerahyangsamapanjangnya.Karenaorbitplanetberbentuk
elips,makakonsekuensinyamakindekatjarakplanetke Matahari,makincepatpulagerakorbitnya.
Terakhir,hukumketigaKeplermenyatakanbahwakuadratdari periodeplanet (waktuyangdiperlukan
untukmenempuhsatuorbit) adalahsebandingdenganpangkattigajarakrata-rataplanetitudari
matahari.Pernyataanini dituangkandalampersamaanmatematis:P2= a3, dimanaP adalahperiode
planetmengelilingi Matahari (dihitungdalamtahun) danaadalah jarakplanetke Matahari (dalam
SatuanAstronomi).Konsekuensidari hukumini adalahsemakinjauhjarakplanet,makinlambatpula
pergerakannya.
Terhadaptiga hukumKeplerdiatas,Prof.Dr.MuhammadShalihan-Nawawy(GuruBesarFalak
UniversitasKairo) menyatakan(menulis)dalammakalahnyaberjudul"IbnSyathirwaNashiruddinat
Thusywa Dawa'ir al Aflak"yangdipresentasikanpadaseminarinternasional sejarahilmupengetahuan
tanggal 28-30 September2004 M di PerpustakaanIskandariah-Mesir,iamengungkap,bahwateori
tersebutpadadasarnyatelahdikemukakanatausetidak-tidaknyadisinggungolehIbnSyathir(w.777H)
diabad8 H melalui karyanya"KitabTa'liqal Arshad"dan"Nihayatal Ghayat fi [l] a'mal al Falakiyyat".
Lebihlanjut,melalui diskusi (bincang-bincang) penulisdenganDr.MuhammadAbdul WahabJalal
(mantanGuru Besarfalak-riyadhiyyatdanSejarahIlmuPengetahuan(HistoryScience) Universitas
Perancis) menyatakan;NicholasCopernicusdalamteori "bulatbumi"-nya,ternyatakomposisi jadwal
Astronomi yangiabuat sama persisseperti teori(jadwal) yangdibuatIbnSyathirdalamjadwal (Zig)-nya.
Wallaha'lam
Defenisi &Terminologi Falak
25 Februari 2009 8:44
IlmuFalak(Astronomi) adalahIlmuyangmempelajari tentangtatalintasbenda-bendaangkasa
(terutamabulan,bumi danmatahari) secarasistematisdanilmiah,demi kepentinganmanusia.Ilmuini
terhitungsebagai cabangilmupengetahuantertua,sebabilmuini adasemenjakjagadrayaini
terbentuk.Kata'falak'pluralnya'aflak'bermaknaorbitedarnyabenda-bendaangkasa(al madaryasbah
fihi al jirmas samawy).IbnKhaldun(w.808H) mendefenisikanilmuini sebagai ilmuyangmembahas
tentangpergerakanbintang-bintang(planet-planet)yangtetap,bergerakdangumpalan-gumpalanawan
yang beterbangan.
HUBUNGANILMUFALAK DAN ASTROLOGI
PenamaanIlmuFalaksangatberagamdalamkhazanahturats sebelumdansesudahIslamseiringdengan
kadar kemampuanmanusiadalammenerjemahkanfenomenaangkasaraya.DalamIslam, peranbangsa
Yunani (Greek) agaknyatidakbisadilepaskan,justeruistilahAstronomi yangtelahmengakartersebut
berasal dari bahasa ini.Astroberarti Bintang,danNomiaberarti Ilmu.
Secara alami,ilmuini terusberkembangseiringperkembangannalarmanusia,sehinggamembawa
konsekuensi kepadaberubahnyapenamaanilmuini kepadaberbagai macampenamaanmeskiobyeknya
tetapsama. Diantaraberagampenamaantersebutyangbanyakmenghiasi buku-bukuklasikantaralain;
'Ilman Nujum,'IlmHay'ah, 'IlmHay'ah al Aflak,'IlmHay'ahal 'Alam, 'Ilmal Aflak,'IlmShina'ahan
Nujum,'Ilmat Tanjim,'IlmShina'ahat Tanjim, 'IlmAhkamanNujum, dll.
Di abad pertengahan(±abadIX H) ilmuini lebihdikenal dengannama'ilmal hay'ahatau 'ilmal hay'ahal
aflak.Sementaraitupenggunaankata'ilmal falaktidakbegitumasyhur,pulatidakbanyakberedar,
meski kataini tetapada menghiasi buku-bukuklasikdenganmaksuddantujuanyangsama.Antara lain,
Ibnan-Nadim(w.388 H) dalam Al Fihrist-nya,ketikamenjelaskanbiografiYa'qubbin Thariqmenyebut
kata ini (baca:falak/ilmufalak)sebagai cabangilmuyangdimaksud.Kata'falak',denganmakna'edar'
sebagai dimaksuddalamdisiplin'IlmuFalak'banyakterteradalamAl Qur'an,antara lainQS.Yasinayat
40:
‫ال‬ ‫شمس‬ ‫ال‬ ‫غي‬‫ب‬ ‫ن‬ ‫ي‬‫ها‬ ‫ل‬‫أن‬ ‫درك‬ ‫ت‬ ‫مرال‬ ‫ق‬‫ال‬ ‫و‬ ‫يل‬ ‫ل‬ ‫ال‬‫ق‬ ‫ساب‬ ‫نهار‬ ‫ال‬‫ل‬ ‫وك‬ ‫ى‬ ‫ف‬ ‫لك‬ ‫ف‬‫بحون‬ ‫س‬ ‫ي‬
CarloNillino,GuruBesarIlmuFalakUniversitasFu'adAwwal (Jami'ahal Misriyyah) sekarangJami'ahal
Qahirahdan UniversitasPallermoItaliamenyatakan;katafalakyangbanyakberedardalamAl Qur'an
bukanberasal dari bahasa Arab,akan tetapi teradopsi dari bahasaBabiloniayaitu'Pulukku'yangberarti
'edar'. Wallaha'lam
Perkembanganselanjutnya,ilmufalakterusberkembangdenganberbagai elaborasi danakselerasi
ilmiahhinggaakhirnyailmuini dengankhasnama'IlmuFalak'mengakardiperadabanIslamsampai detik
ini.Terlihat,diperguruan-perguruantinggi,instansi-instansi pemerintah,organisasi keislamanmuncul
kajian-kajiandanmatakuliahIlmuFalakdalamteori danpraktek.Secaralebihkhusus,IlmuFalak
berperansecaradetil dalamkepentinganumatIslamdalamempathal,yaitu:[1].Menentukanawal
bulanQamariyah,[2].Menentukanjadwal shalat,[3].Menentukanbayang(arah) kiblat,[4].
Menentukankapandandimanaterjadinyagerhana.
Astronomi,falak danastrologi merupakanistilahyangmemiliki kedekatan dari aspek objek
kajian,yakni mengkaji masalah yang berhubungan dengan benda langit meskipun terdapat perbedaan
dalamorientasi,tujuandanruanglingkupkajiannya.Tulisan ini lebih lanjut akan menyoroti perbedaan
dan hubungan ketiganya.
Astronomi adalahstudi ilmiahterhadapbenda-bendalangitseperti bintang-bintang, bulan,
planet, galaksi, materi gelap dan lain-lain yang dilakukan menggunakan metode scientific. Objeknya
adalah fisik benda langit, proses terjadinya suatu benda langit, gerak, ukuran dan segala sesuatu yang
berhubungan dengannya. Basis ilmu yang mendukung studi astronomi antara lain matematika, fisika
dan kimia. Di era modern ini astronomi didukung oleh berbagai sarana pengamatan seperti teleskop
(optik dan radio) dan pesawat antariksa.
Berbedadenganastronomi,astrologimemiliki keunikantersendiri,yangkarenakeunikannya
disiplinini sering mendapatkan sorotan tajam dari dunia sains. Secara umum, astrologi adalah bahasa,
seni dan ilmu pengetahuan yang mempelajari keterkaitan antara siklus benda-benda langit dan
kehidupanmanusiadi mukabumi.Inti astrologi adalah berawal dari wawasan kosmologi manusia yang
memandang adanya pengaruh peredaran benda langit terhadap kehidupan manusia di bumi. Pada
tahapan ini wawasan kosmologi manusia masih diselimuti kabut mitos.
Mitos kosmologi ini telah berjasa membangkitkan perhatian yang besar manusia di masa
lalu terhadap alam semesta khususnya benda-benda langit yang diyakini memberi pengaruh pada
kehidupanmanusia.Dari sini pengamatansecaraterstruktur terus dilakukan hingga ribuan tahun. Hasil
pengamatan astrologi ini pada gilirannya berhasil memetakan benda-benda langit yang dengan
sentuhan metode dan pendekatan baru akhirnya melahirkan disiplin astronomi. Dengan demikian
astrologi telah berjasa besar dalam meletakan fondasi astronomi.
Landasan astrologi sama seperti astronomi yang juga didasarkan pada observasi atau
pengamatan. Itulah sebabnya astrologi di kalangan pendukungnya dinyatakan sesuatu yang memiliki
landasan ilmiah yang sama dengan sains. Astrologi tidak ada hubungannya dengan dunia klenik dan
mistik, sehingga seseorang yang berniat untuk mempelajari astrologi tidak perlu mempunyai indra
keenam dan kekuatan ghoib seperti yang orang sebut kekuatan supranatural.
Di masyarakat luas, pandangan tentang astrologi umumnya selalu dikaitkan dengan
ramalan, namun para astrolog sendiri lebih suka menyebutnya sebagai perkiraan atau prediksi.
Sebagaimanailmuwanmemprediksikancuacaatau seorangpialangsaham memperkirakan nilai saham,
demikian pula para astrolog berupaya memperkirakan peristiwa-peristiwa apa yang bakal terjadi di
masa mendatang. Bedanya hanya basis data yang dipergunakan. Ilmuwan mempergunakan data-data
iklim suatu negara sebagai tolok ukurnya, pialang saham memanfaatkan data-data fluktuasi harga
saham dimasalampau,sedangkanparaastrologmenggunakan letak benda-benda langit sebagai acuan
penelaahannya.
Astrologi itu sebenarnya tidak berhubungan dengan dunia mistik. Pembuatan peta langit
astrologis tidak didasari oleh ilmu ghaib, tetapi melalui serangkaian perhitungan matematis dan
astronomis yang rumit. Para astrolog semenjak zaman ribuan tahun yang lampau telah melakukan
pengamatan terhadap posisi relatif benda-benda langit satu sama lain.
Astrologi bukanlah sains murni, tetapi ia merupakan perpaduan antara ilmu pengetahuan,
seni dan filosofi. Astrologi ini mempelajari tentang pengaruh sitem tata surya pada beragam bentuk
kehidupan dan efeknya pada manusia dan yang berkaitan dengan bumi. Astrologi juga memberikan
panduan pada semua aspek kehidupan, harmonisasi pikiran, tubuh, jiwa. Astrologi memudahkan
seseoranguntukmemprediksi masadepan.Prediksiini berdasarkanpengamatan,persepsi,perhitungan
dan serangkaian uji coba. Karena sifatnya yang hanya prediksi, analisis dengan astrologi mungkin saja
meleset,hal itudisadari karena alam memiliki keragaman hukum kausalitas yang saling bertautan dan
rumit.Semakinbanyakkemampuanmanusiauntukmengidentifikasi dan memahami hukum kausalitas
di alam semesta, akan membantu manusia untuk dapat melakukan rekayasa dalam kehidupan dan
memanipulasi kondisi-kondisi buruk yang dipredikasikan akan terjadi. Di dalam astrologi manusia
dipandang memiliki kehendak bebas dalam memanfaatkan berbagai energi di alam semesta ini dan
pastinya ada yang terkandung positif atau negatif.
Astronomi juga berbeda dengan astrologi dari segi konsepsi grand theory. Teori astrologi
bernuansageosentrisme-anthromorfisme.Di sini bumi dipandangsebagai pusatdari alam semesta, dan
benda-benda langit yang mengitari bumi masing-masing memberikan pengaruh pada kehidupan
manusia yang hidup di bumi. Teori itu dalam perkembangan selanjutnya disanggah oleh Coppernicus
yang mengetengahkan konsep bahwa bumilah yang sesungguhnya mengelilingi matahari dan
mataharilah yang menjadi pusat alam semesta. Teori Copernicus yang disebut heliosentrisme
mematahkan anggapan yang bertahan selama berabad-abad.
Inilahtonggakberdirinyailmuastronomi yangkemudiandisambutolehmasyarakatsedunia.
Meskipun sebenarnya teori geosentrisme masih ada dianut oleh berbagai kalangan secara minoritas.
Yang ingi penulis kemukakan di sini adalah bahwa Ilmu astrologi memberikan sumbangsih yang besar
kepadaperkembanganilmualamdanmenginspirasi ilmuwanbesarseperti Pythagoras, Plato, Aristotle,
Galen, Paracelsus, Girolamo Cardan, Nicholas Copernicus, sehingga pada gilirannya melahirkan para
astronom besar seperti Galileo Galilei, Tycho Brahe, Johannes Kepler, Carl Jung dan lain sebagainya.
Dewasaini astronomi berkembangmenjadicabangsains yang bukan hanya mengkaji posisi
dan pergerakanbenda-bendalangit,tetapi jugafisisdanevolusinya.Perkembangannya demikian pesat
yang menimbulkan lahirnya cabang-cabang baru, misalnya astrofisika (menitikberatkan pada segi
struktur dan komposisi fisis, bukan lagi posisi dan pergerakan benda langit), kosmogoni
(menitikberatkanpadaasal-usul danevolusi tatasurya),kosmologi (menitikberatkan pada asal-usul dan
evolusi alam semesta), dan yang baru adalah bioastronomi (menitik beratkan kemungkinan adanya
kehidupan di luar bumi). Teori-teorinya senantiasa diperbarui bila ada bukti-bukti lain yang
menyempurnakan atau menggugurkan teori semula. Melalui astronomi, manusia mencoba
mendeskripsikanapadanbagaimana prosesfenomenaalambisaterjadi dalamkontekseksperimen dan
pengamatan, dengan parameter yang bisa diamati dan diukur, yang bisa benar bisa pula salah. Agama
memperluas lagi spektrum makna alam semesta bagi manusia tentang kehadiran benda-benda alam
semesta
Dengan demikian astrologi dan astronomi merupakan sebuah rangkaian perkembangan
peradaban manusia yang perlu dilihat secara utuh, meskipun keduanya kini telah bercerai disimpang
jalan. Mempelajari astrologi dan pembacaan horoskop tidaklah selalu merugikan dan harus dituding
sebagai barang haram, sebab di balik itu semua ilmu astrologi menyimpan rahasia-rahasia dunia yang
tak terjawab oleh astronomi, yang menanti untuk dikuak oleh manusia. Terlepas dari benar tidaknya
anggapan bahwa astrologi adalah mitos, namun manusia secara nature tidak bisa melepaskan diri
sepenuhnyadari mitos.Sejarah membuktikan betapa mitos diperlukan oleh manusia sebagai jawaban
sementara sebelum sains. Mitos pula yang menggugah rasa ingin tahu manusia dengan hasrat yang
begitu besar.
Ilmu Falak
Falak merupakan istilah arab (‫)الفلك‬ yang diserap dari bahasa Babilonia yaitu fulukku yang
berarti edar. Dalam berbagai literatur objek kajian falak sebenarnya sama dengan objek kajian
astronomi, yakni benda-benda langit, termasuk dalam pembahasannya adalah keadaan benda langit,
ukuran, jarak, posisi, gerak edar dan berbagai efek yang diakibatkan dari pola hubungan antar benda-
bendalangittersebut,seperti gerhana.Dengandemikianmenuruthematpenulis kajian ilmu falak pada
dasarnya amat luas, sehingga dapat disamakan dengan kajian astronomi dan idealnya tidak perlu ada
dikotomi antara astronomi dan ilmu falak, hanya saja dewasa ini di dunia Islam terminologi ilmu falak
dipergunakanterbatasuntukkeperluanibadahseperti menentukan arah kiblat, waktu salat, puasa dan
hari raya. Mengacu pada kenyataan dan praktik yang demikian maka dapat dimaknai bahwa falak
merupakan astronomi spesifik dalam ruang lingkup kajian yang lebih sempit.
Dewasaini,ruanglingkupkajianfalakyangsempit perlu dikembalikan pada kedudukannya
sebagai disiplin keilmuan yang sejajar dengan astronomi dengan obyek kajian dan terminologi tidak
terbatas seperti sekarang ini. Para astronom muslim di masa lalu tidak membatasi ruang lingkup
kajiannya pada bumi, matahari dan bulan yang tujuannya untuk kepentingan ibadah semata, tetapi
merekamelakukanpengamatandanpenelitianbenda-bendaangkasaluaryanglebihluaslagi,berkaitan
jugadenganteori-teori eksakdanalat-alatteknologi ruangangkasa.Salahseorangtokohilmufalakyang
sangat berpengaruhdi duniaIslamadalahal-Khawarizmi dengankaryanyaal-MughtasharfiHisab al-jabr
Wa al-muqabalah, sangat berpengaruh terhadap cendekiawan-cendikiawan Eropa. Buku tersebut
diterjemahkanke dalambahasa latin oleh Robert Chester pada tahun 1140 Mdengan judul Algebras et
almucabala. Kemudian pada tahun 1831 M, buku itu diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh
Federic Rasen.
Selain Khawarizmi, tokoh astronom muslim lainnya adalah Abu Raihan al-Biruni, karyanya
yang berjudul al-Qanun al-Mas’udi merupakan buku terlengkap mengenai astronomi pada masanya,
karena menerangkan gerak planet-planet di angkasa raya. Karyanya yang lain berjudul al-Atsar al-
Baqiyah,secarakhususmembahastentangrotasi bumi (yangpadawaktu itu masih diperdebatkan) dan
menetapkan dengan teliti garis-garis lintang dan garis bujur. Satu lagi tokoh yang terkenal adalah al-
Haitsam dengan julukan bapak optik, salah satu karyanya adalah buku yang berjudul al-Muntakhab fi
’Ilal ’Ain,bukuini mengupasmengenaipetunjuk perawatan mata, selain itu banyak artikel-artikel yang
mengenai matematika, astronomi, fisika dan kedokteran.
Berdasarkansumbanganilmupengetahuanparatokohtersebut,sudahsemestinyailmufalaksekarang
tidakmembatasi luanglingkupnyapadakajianbumi,bulandanmatahari sajatetapi lebihdiarahkanlagi
kepadaupayapengembanganlebihjauhuntuk melakukanobservasi danusaha-usahayanglebihserius
berkaitandengankajianruangangkasa.Kajianfalakharussejajardenganastronomi dalamobjekdan
ruang lingkupnya.Falakhanyalahadalahpintumasukuntukmemahamidimensi alamsemestayang
lebihluaslagi.
SUMBER : http://rosanakmakassar.blogspot.co.id/2010/12/sejarah-peradaban-dan-hubungan.html
Diaksespadatanggal 4 Oktober2016 pukul 21.32, di downloadpadatanggal 4 Oktober2016 pukul
21.32
Inilah Beberapa Ayat Suci Al'quran Yang Membahas Tentang Astronomi
Astronesia-Al-Qur’ān (Alquran, Arab: ‫قرآن‬ ‫ال‬) adalah kitab suci agama Islam. Umat
Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang
diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan
kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melalui perantaraan Malaikat
Jibril.
Dan berikut beberapa ayat suci Al'quran yang membahas tentang astronomi:
1. Peristiwa Big-Bang
‫أ‬َ‫و‬َ‫ل‬َ‫م‬َْ ‫أ‬َ‫ر‬ََ ‫َََّأ‬ِ‫ي‬‫ن‬‫ل‬َ َ‫م‬‫ف‬‫ر‬ََُ‫ا‬ ‫َّنأ‬َْ ‫أ‬ِ‫س‬ََ‫ام‬ََ‫ن‬‫ت‬‫َل‬ ََ‫أم‬ََ َ‫ر‬َ ََ ‫ا‬َ‫ا‬ََ‫َا‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ت‬َ‫ا‬َ‫ر‬ ‫ا‬ََ‫ف‬‫ت‬‫ا‬َََ‫ت‬َ‫ا‬ََُ‫ا‬ ‫أ‬ ‫ا‬َََ‫ع‬َ‫ل‬َ‫ن‬َ‫م‬ ‫ََّأ‬َِ
‫أ‬ِْ‫ا‬َََ‫ل‬َ ‫أ‬‫ن‬‫ل‬‫ف‬‫ا‬ ‫أ‬ََْ‫ء‬ٍَ ‫أ‬َ‫ي‬‫ء‬ٍَّ ‫أ‬ ‫أ‬َ‫ف‬َ‫ا‬َْ ‫مََّأ‬‫ف‬َََِ‫ن‬‫ف‬َ
Artinya :
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi
itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara
keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah
mereka tiada juga beriman? (Surat Al-Anbiyâ´ ayat 30)
2. Garis Edar Planet Dan Benda-benda Angkasa
Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur'an, ditegaskan bahwa
masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu.
‫أ‬َ‫م‬‫ف‬‫ت‬َ‫م‬ ‫ِا‬‫ي‬‫ن‬‫ل‬َ ‫أ‬َ‫ل‬َ‫ع‬ََ ‫أ‬َ‫ل‬ََ‫ن‬‫ع‬‫َل‬ ‫أ‬َ‫ار‬ََّ‫ن‬َ‫َل‬َ‫م‬ ‫أ‬َ‫ا‬ََ‫ن‬ٍ‫َل‬َ‫م‬ ‫أ‬َ‫ر‬َََ‫ت‬َ‫ل‬ََ‫م‬ ‫أ‬ ‫أ‬ُ‫ل‬‫ف‬‫ا‬ ‫ء‬ِ‫ا‬ ‫أ‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ا‬ ‫مََّأ‬‫ف‬ٍََُّ‫ت‬ََ
Artinya :
Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-
masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. (Surat Al-Anbiyâ´ ayat
30)
‫أ‬‫ف‬‫ا‬ََ‫ن‬ٍ‫َل‬َ‫م‬ ‫ا‬ ِ‫ر‬َ‫ن‬َ‫ا‬ ‫أ‬َ‫ي‬‫ر‬َ‫ت‬َ‫ا‬َ‫ت‬‫ف‬َِ‫ل‬ ‫ا‬َََّ‫ل‬ ‫لَأ‬ِ‫ل‬َ‫ي‬ ‫أ‬‫ف‬‫َر‬َِِ‫ت‬َ‫ا‬ ‫أ‬َِْ َِْ‫ل‬َ‫ل‬َ ‫أ‬ِ‫َو‬ِ‫ع‬َ‫ل‬َ‫ل‬َ
Artinya : "Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan
Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (QS Yasin : 38)
‫أ‬ِْ‫ا‬ََ‫ن‬‫ت‬‫َل‬َ‫م‬ ‫أ‬ِ‫س‬ََ‫ي‬ ‫أ‬ِ‫ل‬‫ف‬ُ‫ف‬ٍَّ‫ل‬َ
Artinya : "Demi langit yang mempunyai jalan-jalan." (QS Adz-Dzariat : 7)
3. Penciptaan Alam Semesta
‫أ‬‫ف‬‫د‬ََُِِ ‫أ‬ِ‫س‬ََ‫ام‬ََ‫ن‬‫ت‬‫َل‬ ‫أ‬َِ َ‫ر‬َ ََََ‫م‬ ‫أ‬ ‫أ‬َ‫ن‬‫ن‬ََْ ‫فمَّفأ‬‫ا‬ََ ‫أ‬‫ف‬‫ه‬َ‫ل‬ ‫و‬َِ‫ل‬َ‫م‬ ‫أ‬َ‫و‬َ‫ل‬َ‫م‬ ‫أ‬ََّ‫ف‬‫ا‬َ‫ا‬ ‫أ‬‫ف‬‫ه‬َ‫ل‬ ‫أ‬‫و‬‫ا‬َُ ٍِّ‫ا‬ٌَ ‫أ‬ ‫أ‬َ‫ل‬َ‫ع‬َََ‫م‬ ‫أ‬‫ن‬‫ل‬‫ف‬‫ا‬
‫أ‬ََْ‫ء‬ٍَ ‫أ‬ ‫أ‬َ‫م‬‫ف‬‫ت‬َ‫م‬ ‫أ‬ِ‫ي‬‫ل‬‫ف‬‫ا‬ُِ ‫أ‬ََْ‫ء‬ٍَ ‫أ‬‫و‬‫و‬َِ‫ع‬ٌَ
Artinya :
Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak
mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala
sesuatu. (Surat Al-An'am ayat 101)
4. Bentuk Bumi Yang Bulat
‫أ‬َ‫ل‬َ‫ع‬ََ ‫أ‬ِ‫س‬ََ‫ام‬ََ‫ن‬‫ت‬‫َل‬ ‫أ‬ََ َ‫ر‬َ ََََ‫م‬ ‫أ‬ِ‫ي‬‫ل‬ٍََّ‫ل‬‫ا‬ُِ ‫أ‬ ‫أ‬‫ف‬‫ر‬ِ‫ي‬‫َم‬‫ا‬‫ف‬َ ‫أ‬َ‫ل‬ََ‫ن‬‫ع‬‫َل‬ ‫ن‬َ‫ع‬ٌَ ‫أ‬ِ‫ار‬ََّ‫ن‬َ‫َل‬ ‫أ‬‫ف‬‫ر‬ِ‫ي‬‫َم‬‫ا‬‫ف‬ََ‫م‬ ‫أ‬َ‫ار‬ََّ‫ن‬َ‫َل‬ ‫ن‬َ‫ع‬ٌَ
‫أ‬ِ‫ل‬ََ‫ن‬‫ع‬‫َل‬ ‫أ‬ ‫أ‬َ‫ر‬‫ن‬ََ‫ت‬َ‫م‬ ‫أ‬َ‫ا‬ََ‫ن‬ٍ‫َل‬ ‫أ‬َ‫ر‬َََ‫ت‬َ‫ل‬ََ‫م‬ ‫أ‬ ‫أ‬ُ‫ل‬‫ف‬‫ا‬ ‫ا‬ ِ‫ر‬َ‫ن‬ََ ‫أ‬َ‫ل‬َ‫ن‬َ َِ ‫ن‬ََُ‫ت‬‫ف‬َ ‫أ‬ ‫أ‬َ‫ل‬َْ ‫أ‬َ‫م‬‫ف‬‫ت‬ ‫أ‬‫ف‬َْ َِْ‫ل‬َ‫ل‬َ ‫أ‬‫ف‬‫ار‬‫ن‬َُ‫ا‬َ‫ل‬َ
Artinya :
Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan
malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari
dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah
Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (Az-Zumar ayat 5)
5.Alam Semesta Mengambang
‫أ‬‫ف‬ ‫ن‬‫َه‬ ‫ِا‬‫ي‬‫ن‬‫ل‬َ ‫أ‬َ‫د‬َ‫ا‬َ‫ر‬ ‫أ‬ِ‫س‬ََ‫ام‬ََ‫ن‬‫ت‬‫َل‬ ‫أ‬ِ‫ر‬َََ‫ا‬ُِ ‫أ‬ٌََََِ ‫ا‬ََََّ َ‫م‬َ‫ر‬َ‫ا‬ ‫أ‬ ‫أ‬‫ن‬‫و‬‫ف‬َّ ‫أ‬ََْ‫م‬َ‫ا‬َ‫ت‬َ ‫أ‬ٌَ‫ن‬َ‫ع‬ ‫أ‬ِْ َ‫ر‬َ‫ل‬َ‫ل‬َ ‫أ‬ ‫أ‬َ‫ر‬‫ن‬ََ‫ت‬َ‫م‬
‫أ‬َ‫ا‬ََ‫ن‬ٍ‫َل‬ ‫أ‬َ‫ر‬َََ‫ت‬َ‫ل‬ََ‫م‬ ‫أ‬ ‫أ‬ُ‫ل‬‫ف‬‫ا‬ ‫ا‬ ِ‫ر‬َ‫ن‬ََ ‫أ‬َ‫ل‬َ‫ن‬َ َِ ‫ن‬ََُ‫ت‬‫ف‬َ ‫أ‬ ‫أ‬‫ف‬‫ر‬ِ‫ي‬َُِ‫ف‬َ ‫أ‬َ‫ر‬َََ َََ ‫أ‬‫ف‬‫ل‬ ِ‫ي‬ٌَُ‫ف‬َ ‫أ‬ِ‫س‬‫ا‬ََ َ َ ‫أ‬َ‫و‬‫ف‬‫ا‬‫ن‬‫ع‬َ‫ل‬َ‫ل‬ ‫أ‬ِْ‫ا‬َ‫ت‬ِ‫ع‬ُِ
‫أ‬َ‫و‬‫ف‬‫ا‬ِ‫ي‬َُ‫ر‬ ‫مََّأ‬‫ف‬َِ‫و‬‫م‬‫ف‬‫ا‬
Artinya :
Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat,
kemudian Dia bersemayam di atas ´Arasy, dan menundukkan matahari dan
bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur
urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu
meyakini pertemuan(mu) dengan Tuhanmu.(QS: Ar-Ra'd Ayat: 2)
6. Bahayanya Meteor Dan Asteroid
‫أ‬َ‫و‬َْ ‫أ‬َ‫و‬‫ف‬‫ا‬ََََِْ ‫أ‬ََََّ ‫ء‬ِ‫ا‬ ‫أ‬ِْ‫ا‬ََ‫ن‬‫ت‬‫َل‬ ‫أ‬َََّْ ‫أ‬َ‫ل‬ِ‫ت‬ َ‫ر‬‫ف‬َ ‫أ‬َ‫و‬‫ف‬‫ا‬َََ‫ع‬ٌَ ‫ا‬َُ ٌِ‫ا‬ٍَّ ‫أ‬ ‫مََّأ‬‫ف‬ََ‫ع‬َ‫ل‬َ‫ا‬َ‫ت‬َ‫ا‬ ‫أ‬َ‫ي‬َََ‫ا‬ ‫أ‬ِ‫َر‬ِ‫ي‬ََ
Artinya :
Atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa
Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui
bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku?(Surat Al Mulk ayat 17)
7. Gugus Bintang Dan Galaksi-galaksi
‫أ‬ََِ‫ت‬َ‫ل‬َ‫م‬ ‫ا‬َََ‫ع‬َ‫ل‬َ‫ن‬ ‫ء‬ِ‫ا‬ ‫أ‬ِْ‫ا‬ََ‫ن‬‫ت‬‫َل‬ ‫ا‬َ‫ن‬‫م‬‫ف‬‫ر‬‫ف‬ُ ‫ا‬َ‫ت‬‫ا‬‫ن‬َ‫ن‬َََْ‫م‬ ‫َََّأ‬ ِ‫ر‬ِِ‫ا‬‫ن‬َ‫ع‬ِ‫ل‬
Artinya
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit)
dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang(nya). (Qs.
Al Hijr : 16)
‫أ‬ِْ‫ا‬ََ‫ن‬‫ت‬‫َل‬َ‫م‬ ‫أ‬ِ‫س‬ََ‫ي‬ ‫أ‬ِْ‫م‬‫ف‬‫ر‬‫ف‬َُ‫ل‬َ
Artinya :
Demi langit yang mempunyai gugusan bintang (Qs. Al Buruuj ayat 1)
Maha suci Allah Yang menguasai langit dan Bumi
SUMBER : http://astronesia.blogspot.co.id/2013/07/inilah-beberapa-ayat-suci-alquran-yang.html
Diaksespadatanggal 4 Oktober2016 pukul 21.35, di downloadpadatanggal 4 Oktober2016 pukul
21.36
Astronomi islam
Pada masa sebelum Islam, orang-orang arabjahiliah telahmemiliki pengetahuan pengetahuan dasar
tentang ilmu astronomi. Namun pengetahuan yang mereka miliki belum berbentuk rumusan-rumusan
ilmiah sehingga tidak pantas untuk disebut sebagai ilmu pengetahuan. Ilmu astronomi dalam islam dapat
dikatakan muncul dengan gemilang pada masa pemerintahan Khalifah Abbasiah.Hal itu terjadi berkat
hubungan mereka dengan berbagai macam kebudayaan dunia yang mereka salin dari kitab -kitab klasik
karangan orang-orang Indiadan orang-orang Yunani.
Besarnya perhatian orang-orang arab terhadap ilmu astronomi didorong oleh kebutuhan mereka
terhadap air hujan. Sebagai bangsa pengembala mereka membutuhkan rumput yang segar. Maka untuk
mengetahui di mana letak tanah yang telah dituruni hujan, mereka mencatat perputaran musim. Ahmad
Ali al Ma'la mengatakan di dalam bukunya Atsarul ‘Ulamail Muslimin Fil Hadlarah Al Auribuah, “Orang-
orang senang menyaksikan keindahan bintang gemintang. Dia menyaksikan geraknya kemudian meneliti
pertambahan dan kurangnya bulan hari demi hari.Selanjutnya bulan demi bulan dia menyaksikan
miringnya matahari. Maka mereka pun membuat petunjuk-petunjuk dari matahari, bulan, dan bintang,
untuk menghitung hari dan bulan, musim dan tahun, tanda-tanda waktu mengembara berpindah dari
satu tempat ke tempat yang lain.”
Para ilmuan muslim mulai terjun ke dalam penelitian astronomis semenjak turunnya ayat suci al-Quran
surat Y asin/36ayat 38-40 dan surat Y unus/10 ayat 5 sebagai berikut.
“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa Lagi Maha
Mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah,sehingga (setelah ia sampai ke
manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari
mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada
garis edarnya (falak).” (QS. Y asin/36:38-40).
“Dia-lah yang menjadikan matahari bersinardan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-
manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan
perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia
menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.”(QS. Y unus/10:5).
Hisab
Secara harfiyah bermakna 'perhitungan'. Hisab adalah melakukan perhitungan untuk mengetahui posisi
bulan secara matematis dan astronomis dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender hijriah.
Hisab merupakan alat bantu untuk mengetahui kapan dan di mana hilal (bulan sabit pertama setelah
bulan baru) dapat terlihat. Hisab seringkali dilakukan untuk membantu sebelum melakukan rukyat.
Pentingnya penentuan posisi matahari karena umat Islam untuk ibadah shalatnya menggunakan posisi
matahari sebagai patokannya. Sedangkan penentuan posisi bulan untuk mengetahui terjadinya hilal
sebagai penanda masuknya periode bulan baru dalam Kalender Hijriyah. Ini penting terutama untuk
menentukan awal Ramadhan saat orang mulai berpuasa, awal Syawwal saat orang mangakhiri puasa dan
merayakan Idul Fithri, serta awal Dzul-Hijjah saat orang akan wukuf haji di Arafah (9 Dzul-Hijjah) dan
ber-Idul Adha (10 Dzul-Hijjah).
Dalam al-Qur'an surat Y unus (10) ayat5 dikatakan bahwa Tuhan memang sengaja menjadikan matahari
dan bulan sebagai alat menghitung tahun dan perhitungan lainnya.
Juga dalam surat Ar-Rahman (55) ayat 5 disebutkan bahwa matahari dan bulan beredar menurut
perhitungan.
"Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan."(QS. Ar-Rahman/55:5)
Karena ibadah-ibadah dalam Islam terkait langsung dengan posisi benda-benda astronomis (khususnya
matahari dan bulan) maka umat Islam sudah sejak awal mula muncul peradaban Islam menaruh
perhatian besarterhadap ilmu astronomi (disebutIlmu Falak).
Rukyatul Hilal
Rukyatul Hilal adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang nampak
pertama kali setelah terjadinya ijtimak (bulan baru).Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang, atau
dengan alat bantu optik seperti teleskop. Apabila hilal terlihat, maka pada petang (Maghrib) waktu
setempat telah memasuki bulan (kalender) baru hijriah. Apabila hilal (b ulan sabit) tidak terlihat(atau
gagal terlihat), maka bulan (kalender) digenapkan (istikmal) menjadi 30 hari. Kriteria ini berpegangan
pada Hadits Nabi Muhammad SAW :
“Berpuasalah kamu sekalian jika melihat hilal dan berbukalah kamu jika melihat hilal. Jika terhalang
maka sempurnakanlah bilangan bulan sya’ban menjadi 30 hari (istikmal)."(HR. Imam Bukhori Muslim,
dari Sahabat Abu Hurairah).
Hisab Rukyat Lajnah Falakiyah Al-Husiniyah
Sampai saat ini tim hisab lajnah sudah berhasil menerapkan dua belas metodesebagai rujukan hisab,
antara lain;Sullamun Nayyiroin,Fathur Ro’ufAl Mannan, Syamsul Hilal, Ittifaq Dzatil Bain, Irsyadul
Murid, Khulasotul Wafiyah, Badi’atul Mitsal, Nurul Anwar, New Comb, Jean Meeus, Almanak Nautika,
dan Ephemeris Hisab Rukyat. Tim Hisab Lajnah terus berusaha mempelajari metode-metodelainnya
untuk menambah rujukan terutama dalam melaksanakan rukyatul hilal.
Untuk dapat melaksanakan Rukyatul Hilal, hasil hisab harus Imkanurrukyah (kepastian bahwa bulan
sudah dapat dilihat sesuai dengan ketinggiannya) dengan data ketinggian bulan minimal 2 derajat untuk
metode Sullamun Nayyiroin dan kedudukan hilal (utara atau selatan matahari) yang disebut dengan Fii
'Ilmillah. Rukyatul hilal ini dilakukan setelah waktu maghribtiba, sejak matahari terbenam sampai ±
sepuluh menit ke depan.
Tim Rukyat Lajnah Falakiyah Al-Husiniyah melakukan cara yang agak berbeda dan kemungkinan besar
tidak dilakukan oleh Lajnah Falakiyah yang lain. Secara rutinitas bulanan, tim rukyatjuga selalu
memperhatikan kedudukan bulan pada tanggal 25 dan seterusnya sampai akhir tanggal pada waktu pagi
hari atau setelah sholat subuh, karena menurutpengalaman, munculnya hilal/bulan baru tidak akan
berbeda kedudukannya pada akhir bulan.
Rukyatul hilal adalah proses perpaduan antarakemampuan manusia dengan kekuasaan Allah SWT,
walau hilal setinggi berapa derajat pun ketika Allah tidak memperkenankan kita untuk melihat hilal,
maka mustahil hilal dapat dilihat. Kita pun tetap akan kesulitan melihat hilal walaupun dibantu dengan
alat teknologi canggih, sementara mata kita tidak awas. Apalagi ilmu falak, hisab, dan rukyat -nya belum
paham. Intinya, mata dan ilmu adalah modal utama.
Kemampuan teleskop/ teropong hanya dapatmenjangkau sekitar satu bulatan bulan dan ketinggian hilal
minimal 4 derajat. Berbeda dengan menggunakan mata telanjang, yang penting kita set patok kita
berdasarkan perhitungan, lalu pantau hilal dengan mata awas. Kemungkinan besarrukyatul hilal akan
berhasil. Untuk itu, walaupun sudah ada teknologi canggih seperti teropong, perlu dilestarikan metode
rukyat secara tradisional. Semua metode hisab adalah buatan manusia yang berupa data perkiraan hasil
penelitian manusia, jadi semua hasil hisab hanyalah sebuah patokan dalam melakukan rukyatul hilal.
Apalagi dengan menggunakan teleskop yang hanya menjangkau sekitar satu bulatan bulan dan
berkemampuan meneropong hilal di atas 3 derajat, kemungkinan berhasilnya me -rukyat dengan
teropong lebih kecil daripada dengan mata telanjang.
SUMBER : http://hanyakawan.blogspot.com/2011/11/astronomi-islam.html
Diaksespadatanggal 4 Oktober2016 pukul 21.35, di downloadpadatanggal 4 Oktober2016 pukul
21.38
Kerukunan Agama dan Astronomi
Pekan lalu terjadi fenomena menarik di ruang angkasa yang disebut “Malam Langit Gelap”.
Dimana tepat Sabtu (8/8), terjadi malam tanpa bulan, atau kelangkaan langit malam yang gelap
(dark sky). Hanya sayang akibat polusi cahaya bumi, keindahan galaksi Milky Way atau Bima
Sakti kurang dapat dinikmati warga perkotaan.
Menurut Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin,
saat dark sky planet merah Mars dan planet bercincin Saturnus bersanding dengan bintang
raksasa merah Antares (Suara Merdeka, 6/8).
Hanya saja keindahan dan keagungan Sang Maha Pencipta kurang diapresiasi masyarakat luas.
Padahal pembelajaran ruang angkasa atau dikenal sebagai ilmu Astronomi bisa menjadi sarana
dan prasarana kerukunan agama. Bagaimana Astronomi bisa menjadi perekat kerukunan anak
bangsa?
Praktik kerukunan agama di daerah tidak bisa lepas dari peran tim ahli Badan Hisab Rukyat
(BHR) Kementerian Agama setempat, disokong pondok pesantren berbasis Nahdlatul Ulama
(NU). Maklum mereka sudah terbiasa menggunakan teropong bintang dan memiliki alat canggih
tersebut yang berharga ratusan juta rupiah..
Di bawah bimbingan tim ahli BHR dan pondok pesantren NU, umat lintas agama dilatih melihat
keindahan jagad raya misalkan dilibatkan penentuan hilal. Dari interaksi ini diharapkan muncul
pemahaman ada peristiwa penting di luar keyakinan umat lain. Dari kerjasama ini diharapkan
muncul benih-benih pemahaman antarpemeluk agama lain.
Praktek kerukunan agama melalui astronomi bisa dijadikan model pembinaan untuk
meningkatkan semangat pluralisme. Perekatan hubungan antarpribadi mudah dikembangkan
melalui pendekatan dan sentuhan hubungan melalui sebuah media tertentu terutama ilmu
pengetahuan.
Meski sama-sama mengakui keagungan Tuhan Yang Maha Kuasa, seringkali kekakuan dan ego
individu mengalahkan hubungan umat beragama. Dibutuhkan kearifan dan kebijakan semua
pihak supaya kerukunan umat beragama selalu terpelihara di bumi Pancasila ini.
Sebagai contoh nyata beberapa tahun silam kecintaan olahraga tenis bisa meruntuhkan sekat-
sekat permusuhan antarnegara. Siapa yang tidak kenal pasangan ganda putra Aisam-Ul-Haq
Qureshi dan Rohan Bopanna, satu orang Pakistan dan satunya warga India. Mereka tidak pernah
berpikir negara-negara yang mereka wakili selalu bermusuhan sampai sekarang. Keduanya selalu
berusaha menjauhkan politik dari dunia tenis yang mereka cintai.
Kerukunan antarumat beragama melalui pendekatan ilmu pengetahuan seperti Astronomi
memberi sejumlah manfaat khususnya para pelajar. Pertama sebagai pengembangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang tengah gencar digalakkan pemerintah. Maklum selama
ini ilmu perbintangan hanya selintas dipelajari di mata pelajaran IPS dan IPA terpadu.
Manfaat kedua, lebih mengoptimalkan fungsi dan kegunaan peralatan astronomi yang harganya
bisa mencapai ratusan juta rupiah. Selama ini peralatan yang mahal harganya ini hanya dipunyai
instansi resmi pemerintah seperti Badan Hisab Rukyat Kabupaten atau Provinsi serta pondok
pesantren yang mengembangkan ilmu falak.
Serta manfaat ketiga, meningkatkan kecintaan Astronomi di kalangan masyarakat luas terutama
pelajar sekolah. Astronomi sebagai ilmu pengetahuan kuno hanya terbatas ditindaklanjuti dan
dipelajari mendalam kalangan tertentu saja utamanya terkait masalah keagamaan seperti melihat
peristiwa hilal untuk menentukan jatuhnya 1 Ramadhan dan Idul Fitri.
Untuk mengoptimalkan kerukunan agama di kalangan pelajar perlu dibentuk klub Astronomi
tingkat kabupaten. Motor penggerak klub ini adalah pondok pesantren pengembang ilmu falak
dan tim ahli Badan Hisab Rukyat karena merekalah yang punya perlengkapan astronomi canggih
dan mahal harganya.
Tinggal bagaimana mengemas kerja sama Astronomi ini menjadi lebih menarik dan bermanfaat
bagi semua pihak. Bagaimanapun ilmu pengetahuan-termasuk Astronomi-menjadi milik
bersama.
Bagaimanapun Astronomi sudah muncul ribuan tahun silam dan menjadi pegangan bersama
umat manusia. Keragaman dan perbedaan keyakinan seyogyanga menguat iman mereka terhadap
Sang Khalik. Keragaman bukan untuk dipertentangkan namun dijadikan acuan bersama menuju
ke arah kehidupan lebih baik. Siapa yang mau jadi motor penggerak kerukunan agama melalui
Astronomi? (*)
SUMBER : http://www.koranmuria.com/2016/08/15/43235/kerukunan-agama-dan-astronomi.html
Diaksespadatanggal 4 Oktober2016 pukul 22.18, di downloadpadatanggal 4 Oktober2016 pukul
22.19
PENGERTIANDANRUANG LINGKUPASTRONOMIDALAM ISLAM
Astronomi ialahcabangilmualamyangmelibatkanpengamatanbenda-bendalangit(seperti halnya
bintang,planet,komet,nebula,gugusbintang,ataugalaksi) sertafenomena-fenomenaalamyang
terjadi di luaratmosferBumi (misalnyaradiasi latarbelakangkosmik).Ilmuinisecarapokokmempelajari
pelbagai sisi dari benda-bendalangit,sepertiasal-usul,sifatfisika/kimia,meteorologi,gerakdan
bagaimanapengetahuanakanbenda-bendatersebutmenjelaskanpembentukandanperkembangan
alamsemesta.
Astronomi adalahsebagai salahsatuilmuyangtertua,sebagaimanadiketahui dari artifak-artifak
astronomisyangberasal dari era prasejarah;misalnyamonumen-monumendari MesirdanNubia,atau
Stonehenge yangberasal dari Britania.Orang-orangdari peradaban-peradabanawal semacam
Babilonia,Yunani,Cina, India,danMaya jugadidapati telahmelakukanpengamatanyangmetodologis
atas langitmalam.Akantetapi meskipunmemiliki sejarahyangpanjang,astronomi barudapat
berkembangmenjadi cabangilmupengetahuanmodernmelalui penemuanteleskop.[1]
Dewasaini astronomi berkembangmenjadi cabangsainsyangbukanhanyamengkaji posisidan
pergerakanbenda-bendalangit,tetapi jugafisisdanevolusinya.Perkembangannyademikianpesatyang
menimbulkanlahirnyacabang-cabangbaru,misalnyaastrofisika(menitikberatkanpadasegi strukturdan
komposisi fisis,bukanlagi posisi danpergerakanbendalangit),kosmogoni (menitikberatkanpadaasal-
usul dan evolusi tatasurya),kosmologi (menitikberatkanpadaasal-usul danevolusialamsemesta),dan
yang baruadalah bioastronomi (menitikberatkankemungkinanadanyakehidupandi luarbumi).Teori-
teorinyasenantiasadiperbaruibilaadabukti-bukti lainyangmenyempurnakanataumenggugurkanteori
semula.Melalui astronomi,manusiamencobamendeskripsikanapadanbagaimanaprosesfenomena
alambisa terjadi dalamkontekseksperimendanpengamatan,denganparameteryangbisadiamati dan
diukur,yangbisabenarbisapula salah.[2]
Dalamastronomi Islam,ahli sejarahsains,DonaldRoutledge Hill membagisejarahastronomiislam
dalamempatpriode.Periode pertama(700-825), masa asimilasi danpenyatuanawal dari astronomi
Yunani,India,danSasanid.Periode kedua(825-1025),masainvestigasi besar-besarandanpenerimaan
sertamodifikasi sistemPtolemaeus.Periode ketiga(1025-1450), masa kemajuansistemastronomi
Islam.Periode keempat( 1450-1900), masa stagnasi,hanyasedikitkonstribusiyangdihasilkan.[3]
Adapuntokoh- tokohastronomi dalamIslamantaralain:
· Muhammad bin al-Khawarizmi(830) memperkenalkankonsepastronomiIndiadanptolemaeuske
dalamilmupengetahuanIslam
· As-Sufi(903-986) berkonstribusibesardalammenetapkanarahlaluanbagi Matahari,bulan,planet
sertapergerakanmatahari.
· Ali bin Ridwan (988-1061) mengamati SN 1006, supernova(bintang meledak)yangterekamsejarah
· Ja’farbin Muhammad Abu Ma’sharal-Bakhri(787-886) mengembangkanmodelplanetyang
ditafsirkansebagai model heliosentris.
· Al-Battani(853-929) menentukanperkiranawal bulanbaru,perkiraanpanjangmatahari,dan
mengoreksi hasilkerjaPtolemeusmengenaiorbitbulandanplanettertentu,sertamengembangkan
metode untukmenghitunggerakdanorbitplanetyangdijadikanrujukanastronomi barat
·Abu Rayhan al-Biruni(973-1050) menemukangalaksi bimasakti sebagai koleksibintangsamaryang
sangat banyak.[4]
Dalam Al-Qur’ansendiri terdapatbanyakayat-ayatyangmenyinggungtentangalamsemesta
besertaunsur-unsuryangterkandungdi langitdanbumi,termasukpenghuninyadanfenomenayang
terjadidi dalamlebihdari seribuayat.Tujuanayat-ayatAlqur’anyangbersinggungandenganmasalah
alamdan alam semestaini tidakbertujuanuntukmemberikandatailmiah.AllahSWTmenginginkanagar
prosespencarian/penyerapanilmupengetahuandilakukandenganmekanismepengamatan,
penyimpulan(dedukatif),daneksperimendalamjangkapanjangakibatketerbtasankemampuanindra
manusiadankarakter ilmuyangbersifatkomulatif.Meskipundemikia,ayat-ayatAlQur’andipastikan
mengandungsejumlahhakikatdanfaktailmiahyangtidakterbantahkantentangalamsemestaini
karenaia merupakanwahyudari SangKhalik,AllahSWTyangmerupakanstatuskebenaranyang
absolut.[5] Diantaraayat-ayattentangastronomi ialah:
1. QS.Yasin(36:40)
Tidaklah mungkin bagimataharimendapatkan bulan dan malampun tidakdapatmendahuluisiang.dan
masing-masingberedarpada garisedarnya.
2. QS. Fatir(35:13)
Dia memasukkan malamkedalamsiang dan memasukkan siang kedalammalamdan menundukkan
mataharidan bulan,masing-masing berjalan menurutwaktu yang ditentukan.yang(berbuat) demikian
Itulah Allah Tuhanmu,kepunyaan-Nyalahkerajaan.dan orang-orang yangkamu seru (sembah) selain
Allah tiada mempunyaiapa-apa walaupun setipiskulitari.
3. QS. Ali Imron (3:190)
Sesungguhnya dalampenciptaan langitdan bumi,dan silih bergantinya malamdan siang terdapat
tanda-tanda kebesaran bagiorang-orangyang berakal.
4. QS. Al-Waqi’ah(56:75-76)
Maka Aku bersumpah dengan tempatberedarnya bintang-bintang.Sesungguhnya sumpah itu adalah
sumpah yang besarkalau kamu Mengetahui.
5. QS. Al-Hijr(15:16)
Dan Sesungguhnya kamiTelah menciptakan gugusan bintang-bintang (dilangit) dan dan
menjadikannya terasa indah bagiorang-orang yang memandang (nya).
6. QS. Fussilat(41:11-12)
Kemudian dia menuju kelangitdan langit itu masih merupakan asap,lalu dia Berkata kepadanyadan
kepada bumi:"Datanglah kamu keduanya menurutperintah-Ku dengan patuh atau terpaksa".keduanya
menjawab:"Kamidatang denganpatuh". Maka dia menjadikannya tujuh langitdalamdua masa.dia
mewahyukanpada tiap-tiaplangiturusannya. Kemudian langityang dekat(dengan bumi) kamihiasi
dengan bintang-bintang yangdan (kamiciptakan itu) untukmemelihara.Demikianlah ketentuan yang
Maha Perkasa lagiMaha Mengetahui.
7. QS. Al-Anbiya’(21:32)
Dan kami menjadikan langititusebagaiatap yang terpelihara,namun mereka tetap berpaling dari
segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) itu(matahari,bulan,angin,awan dan lain-lain).[6]
SUMBER : http://multazam-einstein.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-dan-ruang-lingkup-
astronomi.htm
Diaksespadatanggal 4 Oktober2016 pukul 22.23, di downloadpadatanggal 4 Oktober2016 pukul
22.23
Islam dan Astronomi
Jadi gini,sehubungandenganbanyaknyaseluruhpengetahuanyangbertopangpadaAl-Qur`an,saya
cuman inginmenghubungkannyasajadenganastronomi.Kenapa?yakarenasemuaorangyang berada
di dekatsaya banyakyang menyukai Astronomi.KenapanggakFisika?Matematika?yah,nanti Insya
ALLAH di bahas satusatu di postinganberikutnya!
HubunganMuslim danAstronomi sangatkuat,karenasejumlahpraktikajaranIslammembutuhkan
sejumlahpengetahuanAstronomi.Peredaranbulandanmatahari sangatpentingbagi kehidupan
Muslimsehari hari.Bulanbagi kaummuslimbergunauntukmenentukanPuasa;Astronomi dibutuhkan
untukmenentukanarahKiblatke Ka`bahketikashalat.WajarkanjikaseandainyarujukanAl`Qur`an
tentanglangitbulandanmatahari dipandangsebagai ilhamkaummusliminuntukmempelajari
astronomi.AstronomMuslimahyangpertamatamamembangunobservatoriumadalahHulaqu,putra
JengisKhan(Khan,bukanHan.Kayakfilmapa saudara?) di Persia.SelainitukaumMusliminmenemukan
kalendermatahari palingtepat,lebihungguldari kalender Julian.
Referensi :
KalenderJulian diusulkanolehastronom Sosigenes,diberlakukanoleh JuliusCaesarsejak1Januari 45
sebelumMasehi.Setiap3tahunterdapat365 hari,setiaptahunke-4terdapat366 hari.Terlambat1 hari
dari ekuinoks setiap128 tahun.
Era sebelumtahun45SM, dinamakanerabingung,karenaJuliusCaesarmenyisipkan90 hari ke dalam
kalendertradisional Romawi,untuklebihmendekati ketepatanpergantianmusim. Penyisipanini
sedemikiancerobohnyasehinggabulan-bulandalamkalenderitutidaklagi tepat.Akhirnyadengansaran
Sosigenes,seorangastronomdari Iskandariyah,Caesarmenetapkankalendernyamenjadi 12bulan,
masing-masingdenganjumlahhari tertentusepertisekarang,denganpenetapantahunkabisatsetiap4
tahun,dengankeyakinanbahwapanjang1tahun suryaadalah365,25 hari saat itu.Dengancara ini
setiap128 tahun,kalenderini kebanyakansatuhari.
Selainituyangsangatmembuktikanyakawan!adalah penamaansejumlahbintangyangmenggunakan
bahasa Arab,seperti AldebarandanAltair,Alnitak,Alnilam, Mintaka(tigabintangterangdi sabukOrion),
Aldebaran,Algol,Altair, Betelgeus. Selainitu,astronomiIslamjugamewariskanbeberapaistilahdalam
`ratu sains’ituyang hinggakini masihdigunakan,seperti alhidade,azimuth,almucantar,almanac,
denab,zenit,nadir,danvega.Kumpulantulisandari astronomi Islamhinggakinimasihtetaptersimpan
dan jumlahnyamencapaii10ribu manuskrip.
Yang palingmembuatsayaterkagumkagum(entahkaliansudahmengetahui ataubelum)adalah
tentangAhli astronomi yangmenjadi inspirasi bagi parailmuwanilmuwanEropa.
Ahli astronomi lainnya,sepertiAl-Batanni banyakmengoreksi perhitunganPtolomeusmengenai orbit
bulandan planet-planettertentu.Diamembuktikankemungkinangerhanamatahari tahunandan
menghitungsecaralebihakuratsudutlintasanmatahari terhadapbumi,perhitunganyangsangatakurat
mengenai lamanyasetahunmatahari 365 hari,5 jam, 46 menitdan24 detik.
AstronomIslamjugamerevisi orbitbulandanplanet-planet.Al-Battani mengusulkanteori baruuntuk
menentukankondisi dapatterlihatnyabulanbaru.Takhanya itu,ia jugaberhasil mengubahsistem
perhitungansebelumnyayangmembagi satuhari ke dalam60 bagian(jam) menjadi 12bagian(12 jam),
dan setelahditambah12jam waktumalamsehinggaberjumlah24 jam.
Bukufenomenal karyaAl-BattanipunditerjemahkanBarat.Buku‘De ScientaStelarumDe Numeris
Stellarum’itukini masihdisimpandi Vatikan.Tokoh-tokohastronomi Eropaseperti Copernicus,
Regiomantanus,KeplerdanPeubachtakmungkinmencapai suksestanpajasaAl-Batani.Copernicus
dalambukunya‘De RevoltionibusOrbiumClestium’ mengakuberutangbudi padaAl-Battani.
Duniaastronomi jugatak bisalepasdari bidangoptik.Melalui bukunyaMizanAl-Hikmah,Al Haitham
mengupaskerapatanatmofser.Iamengembangkanteori mengenai hubunganantarakerapatan
atmofserdan ketinggiannya.Hasil penelitiannyamenyimpulkanketinggianatmosfirakanhomogendi
ketinggianlimapuluhmil.
Teori yang dikemukakanIbnAl-Syatirtentangbumi mengelilingi matahari telahmenginspirasi
Copernicus.Akibatnya,Copernicusdimusuhi gerejadandianggappengikutsetan.DemikianjugaGalileo,
yang merupakanpengikutCopernicus,secararesmi dikucilkanolehGerejaKatolikdandipaksauntuk
bertobat,namundiamenolak.
Menurutpara ahli sejarah,kedekatanduniaIslamdengandunialamayangdipelajarinyamenjadi faktor
berkembangnyaastronomiIslam.Selainitu,begitubanyaktekskarya-karyaahli astronomi yang
menggunakanbahasaYunani Kuno,danPersiayangditerjemahkanke dalambahasaArabselamaabad
kesembilan.Prosesini dipertinggi dengantoleransiterhadapsarjanadari agamalain.Sayang,dominasi
itutak bisadipertahankanumatIslam.
KeajaibanAl-Qur`an
"Dan apakahorang-orangyang kafirtidakmengetahui bahwasanyalangitdanbumi itukeduanyadahulu
adalahsuatu yangpadu,kemudianKami pisahkanantarakeduanya.Dandari air Kami jadikansegala
sesuatuyanghidup.Maka mengapakahmerekatiadajugaberiman?"(Al Qur'an,21:30)
Kawan!Sejenakkita kaji ayatini kembali berdasarkanpengetahuanini.Dalamayattersebut,langitdan
bumi adalah subyekdari kata sifat"fatq".Keduanyalaluterpisah("fataqa") satusamalain.Menariknya,
ketikamengingatkembali tahap-tahapawal peristiwaBigBang,kitapahami bahwasatu titiktunggal
berisi seluruhmateri di alamsemesta.Dengankatalain,segala sesuatu,termasuk"langitdanbumi"
yang saat itubelumlahdiciptakan,jugaterkandungdalamtitiktunggal yangmasihberadapadakeadaan
"ratq" ini.Titiktunggal ini meledaksangatdahsyat,sehinggamenyebabkanmateri-materi yang
dikandungnyauntuk"fataqa"(terpisah),dandalamrangkaianperistiwatersebut,bangunandantatanan
keseluruhanalamsemestaterbentuk.
Ketikakitabandingkanpenjelasanayattersebutdenganberbagaipenemuanilmiah,akankitapahami
bahwakeduanyabenar-benarbersesuaiansatu samalain.Yangsungguhmenariklagi,penemuan-
penemuanini belumlahterjadi sebelumabadke-20
"Dan Kami menjadikanlangititusebagai atapyangterpelihara,sedangmerekaberpalingdari segala
tanda-tanda(kekuasaanAllah) yangadapadanya."(Al Qur'an, 21:32)
Atmosfiryangmelingkupi bumiberperansangatpentingbagi berlangsungnyakehidupan.Dengan
menghancurkansejumlahmeteor,besarataupunkecil ketikamerekamendekati bumi,atmosfir
mencegahmerekajatuhke bumi danmembahayakanmakhlukhidup
Masih banyakkawanayat ayat ilmiahyangberhubungandenganastronomi ini!Marilahkitamengkaji
lagi kitabAL-Qur`an.Karenaketikaandamembacabeberapatebal bukuensiklopediaitu,semuanya
telahterangkumberabadabadtahunlaludi dalamAl Qur`an
SUMBER : http://fittaemikesari-tellmenosecret.blogspot.co.id/2011/07/islam-dan-astronomi.html
Diaksespadatanggal 4 Oktober2016 pukul 22.26, di downloadpadatanggal 4 Oktober2016 pukul
22.27
NAMA : JAMALUDDIN MADEALI
NIM: C111 15 109
KELAS : B
PRODI: PENDIDIKAN DOKTERUMUM
FAKULTAS: KEDOKTERAN

More Related Content

Similar to Hubungan Islam dan Astronomi

Sumbangan ahli astronomi serta perkembangan teori dan teknologi angkasa lepas
Sumbangan ahli astronomi serta perkembangan teori dan teknologi angkasa lepasSumbangan ahli astronomi serta perkembangan teori dan teknologi angkasa lepas
Sumbangan ahli astronomi serta perkembangan teori dan teknologi angkasa lepasAtifah Ruzana Abd Wahab
 
Abu Ja'far Al Khazin
Abu Ja'far Al KhazinAbu Ja'far Al Khazin
Abu Ja'far Al KhazinRisal Fahmi
 
Ilmuan Islam dalam Bidang Matematika
Ilmuan Islam dalam Bidang MatematikaIlmuan Islam dalam Bidang Matematika
Ilmuan Islam dalam Bidang MatematikaKameliani Arif
 
back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pa...
back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pa...back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pa...
back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pa...UD. Berkah Jaya Komputer
 
PENGENALAN ILMU FALAK secara terminologi.pdf
PENGENALAN ILMU FALAK secara terminologi.pdfPENGENALAN ILMU FALAK secara terminologi.pdf
PENGENALAN ILMU FALAK secara terminologi.pdffahruddinghozali
 
Geohistori Lahan Basah 2.pptx
Geohistori Lahan Basah 2.pptxGeohistori Lahan Basah 2.pptx
Geohistori Lahan Basah 2.pptxRusyihanAnwary1
 
Konsep islam dan Sains.pptx
Konsep islam dan Sains.pptxKonsep islam dan Sains.pptx
Konsep islam dan Sains.pptxAliyyahNabilah
 
Perjalanan hidup ghiyatthuddin jamshid mas`ud al kasyi (atau al kashi)
Perjalanan hidup ghiyatthuddin jamshid mas`ud al kasyi (atau al kashi)Perjalanan hidup ghiyatthuddin jamshid mas`ud al kasyi (atau al kashi)
Perjalanan hidup ghiyatthuddin jamshid mas`ud al kasyi (atau al kashi)Universitas Siliwangi
 
KONTEKS MAKKIYAH DAN MANADIYAH SISTEM KALENDER UMAT ISLAM
KONTEKS MAKKIYAH DAN MANADIYAH SISTEM KALENDER UMAT ISLAMKONTEKS MAKKIYAH DAN MANADIYAH SISTEM KALENDER UMAT ISLAM
KONTEKS MAKKIYAH DAN MANADIYAH SISTEM KALENDER UMAT ISLAMIAIN Tulungagung
 
Kosmologi ruang waktu dan gerak
Kosmologi ruang waktu dan gerakKosmologi ruang waktu dan gerak
Kosmologi ruang waktu dan gerakRizal Fahmi
 
Fakta ilmiah kabah
Fakta ilmiah kabahFakta ilmiah kabah
Fakta ilmiah kabahAmi Ibrahim
 
Ilmuwan pada masa abbasiyah
Ilmuwan pada masa abbasiyahIlmuwan pada masa abbasiyah
Ilmuwan pada masa abbasiyahKhansha Hanak
 
Biografi Al - Khawarizmi
Biografi Al - KhawarizmiBiografi Al - Khawarizmi
Biografi Al - KhawarizmiRizky Muamalade
 
Latar Belakang, Sumbangan dan Impak Sumbangan Terhadap Perkembangan Astronomi...
Latar Belakang, Sumbangan dan Impak Sumbangan Terhadap Perkembangan Astronomi...Latar Belakang, Sumbangan dan Impak Sumbangan Terhadap Perkembangan Astronomi...
Latar Belakang, Sumbangan dan Impak Sumbangan Terhadap Perkembangan Astronomi...Fatin Nabilah Norzaidi
 
Makkah sebagai pusat bumi dan pusat waktu dunia
Makkah sebagai pusat bumi dan pusat waktu duniaMakkah sebagai pusat bumi dan pusat waktu dunia
Makkah sebagai pusat bumi dan pusat waktu duniaNefid Kober
 
[AGAMA] Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Zaman Abaniyah
[AGAMA] Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Zaman Abaniyah[AGAMA] Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Zaman Abaniyah
[AGAMA] Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Zaman AbaniyahHana Medina
 

Similar to Hubungan Islam dan Astronomi (20)

Profile tokoh besar muslim abbasiyyah
Profile tokoh besar muslim abbasiyyahProfile tokoh besar muslim abbasiyyah
Profile tokoh besar muslim abbasiyyah
 
Sumbangan ahli astronomi serta perkembangan teori dan teknologi angkasa lepas
Sumbangan ahli astronomi serta perkembangan teori dan teknologi angkasa lepasSumbangan ahli astronomi serta perkembangan teori dan teknologi angkasa lepas
Sumbangan ahli astronomi serta perkembangan teori dan teknologi angkasa lepas
 
Abu Ja'far Al Khazin
Abu Ja'far Al KhazinAbu Ja'far Al Khazin
Abu Ja'far Al Khazin
 
Ilmuan Islam dalam Bidang Matematika
Ilmuan Islam dalam Bidang MatematikaIlmuan Islam dalam Bidang Matematika
Ilmuan Islam dalam Bidang Matematika
 
back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pa...
back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pa...back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pa...
back up krenova Litbang Magelang 'Memasyarakatkan kalender qomariah'[Rizal Pa...
 
PENGENALAN ILMU FALAK secara terminologi.pdf
PENGENALAN ILMU FALAK secara terminologi.pdfPENGENALAN ILMU FALAK secara terminologi.pdf
PENGENALAN ILMU FALAK secara terminologi.pdf
 
Geohistori Lahan Basah 2.pptx
Geohistori Lahan Basah 2.pptxGeohistori Lahan Basah 2.pptx
Geohistori Lahan Basah 2.pptx
 
Konsep islam dan Sains.pptx
Konsep islam dan Sains.pptxKonsep islam dan Sains.pptx
Konsep islam dan Sains.pptx
 
Perjalanan hidup ghiyatthuddin jamshid mas`ud al kasyi (atau al kashi)
Perjalanan hidup ghiyatthuddin jamshid mas`ud al kasyi (atau al kashi)Perjalanan hidup ghiyatthuddin jamshid mas`ud al kasyi (atau al kashi)
Perjalanan hidup ghiyatthuddin jamshid mas`ud al kasyi (atau al kashi)
 
Teori absolutivitas 1
Teori absolutivitas 1Teori absolutivitas 1
Teori absolutivitas 1
 
KONTEKS MAKKIYAH DAN MANADIYAH SISTEM KALENDER UMAT ISLAM
KONTEKS MAKKIYAH DAN MANADIYAH SISTEM KALENDER UMAT ISLAMKONTEKS MAKKIYAH DAN MANADIYAH SISTEM KALENDER UMAT ISLAM
KONTEKS MAKKIYAH DAN MANADIYAH SISTEM KALENDER UMAT ISLAM
 
Kosmologi ruang waktu dan gerak
Kosmologi ruang waktu dan gerakKosmologi ruang waktu dan gerak
Kosmologi ruang waktu dan gerak
 
Fakta ilmiah kabah
Fakta ilmiah kabahFakta ilmiah kabah
Fakta ilmiah kabah
 
Ilmuwan pada masa abbasiyah
Ilmuwan pada masa abbasiyahIlmuwan pada masa abbasiyah
Ilmuwan pada masa abbasiyah
 
Hand out kosmografi
Hand out kosmografiHand out kosmografi
Hand out kosmografi
 
Biografi Al - Khawarizmi
Biografi Al - KhawarizmiBiografi Al - Khawarizmi
Biografi Al - Khawarizmi
 
Latar Belakang, Sumbangan dan Impak Sumbangan Terhadap Perkembangan Astronomi...
Latar Belakang, Sumbangan dan Impak Sumbangan Terhadap Perkembangan Astronomi...Latar Belakang, Sumbangan dan Impak Sumbangan Terhadap Perkembangan Astronomi...
Latar Belakang, Sumbangan dan Impak Sumbangan Terhadap Perkembangan Astronomi...
 
Al biruni
Al biruniAl biruni
Al biruni
 
Makkah sebagai pusat bumi dan pusat waktu dunia
Makkah sebagai pusat bumi dan pusat waktu duniaMakkah sebagai pusat bumi dan pusat waktu dunia
Makkah sebagai pusat bumi dan pusat waktu dunia
 
[AGAMA] Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Zaman Abaniyah
[AGAMA] Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Zaman Abaniyah[AGAMA] Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Zaman Abaniyah
[AGAMA] Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Zaman Abaniyah
 

Recently uploaded

415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehBISMIAULIA
 

Recently uploaded (9)

415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS AcehSKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
SKP GURU satuan kinerja pegawai tahun 2023 untuk PNS Aceh
 

Hubungan Islam dan Astronomi

  • 1. Fase-fase Hubungan Islam dan Sains: Astronomi Dua ayat Al-Quran memainkan peran penting dalam membangun suatu hubungan antara astronomi dan Islam. Pertama, menyebutkan bahwa tahun terdiri dari dua belas bulan, empat di antaranya ditetapkan sebagai bulan suci (QS. 9:36); kedua, (QS. 2:149-50) mengubah arah kiblat dari Yerusalem ke arah Kabah di Makkah, umat Islam membutuhkan arah ini untuk doa-doa ritual dan tindakan tertentu ibadah lainnya. Perintah Al-Quran untuk menetapkan shalat dan doa- doa ritual pada waktu tertentu juga menyebabkan pengembangan cabang khusus astronomi agama yang disebut ilm al–miqat, yaitu ilmu pengetahuan yang berurusan dengan tiga aspek berbeda yang membutuhkan solusi astronomi: arah kiblat, penentuan waktu untuk shalat, dan visibilitas bulan baru. Kita memiliki definisi yang tepat mengenai ilmu tersebut dari seorang sarjana Mesir abad keempat belas bernama Ibn Al-Akfani seorang penulis ensiklopedia dan beberapa karya mengenai pengobatan. Dia menyatakan: Ilmu ketepatan waktu astronomi adalah cabang pengetahuan untuk menentukan waktu siang dan malam, serta lama dan variasinya. Penggunaannya dalam menentukan waktu dan arah ketika shalat, serta mencari sudut kemiringan dari bintang-bintang. Ilmu ini juga bersangkutan dengan panjang bayangan dan ketinggian benda langit, dan orientasi kota dari kota lainnya. (King, 2004:648) Awalnya metode perkiraan berdasarkan astronomi umum yang digunakan untuk menentukan arah dan waktu shalat. Metode-metode astronomi ini mengamati fenomena arah angin, posisi bintang, dan sejenisnya dengan mata telanjang. Tapi ketika penelitian astronomi berkembang, metode yang lebih canggih mulai ditemukan. Pada pertengahan abad kesembilan, astronomi yang suci telah sepenuhnya mapan. Banyak ilmuwan memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu ini. Di antara mereka adalah Al-Khawarizmi (w. 847) dan Al-Battani (w. 929) yang membuat lembaga khusus untuk mengusulkan metode tabel baru berdasarkan perbedaan busur antara Makkah dan tempat tertentu. Deskripsi Al-Battani tentang astronomi memberikan wawasan tinggi di mana cabang ilmu ini didirikan oleh Muslim. Pada awal buku Zij al–Sabi: Ia menjelaskan astronomi dengan ungkapan-ungkapan seperti ‘peringkat ilmu yang paling mulia’, ‘martabatnya yang tinggi’, ‘menerangi jiwa’, ‘menyenangkan hati’. ‘Sebuah karya dengan efek menyegarkan pada kecerdasan’ dan ‘sebagai penajam refleksi’. Pengetahuan yang memungkinkan untuk menentukan lama tahun, bulan, perbedaan waktu, musim, lama siang dan malam, posisi matahari dan bulan serta gerhana, pergerakan planet-planet dan pergantian bentuk serta penataan lingkungan mereka; dan ia menegaskan bahwa Muslim harus memimpin masyarakat dengan mencerminkan kedalaman pengetahuan untuk bukti ke-Maha Esa-an Tuhan, memahami keagungan-Nya, kebijaksanaan-Nya, kekuasaan-Nya yang tak terbatas, dan dalam usaha menangkap keunggulan tindakan-Nya (Sayili, 1960:15-16).
  • 2. Perkembangan selanjutnya dalam bidang ini dipimpin oleh ilmuwan seperti Habash Al-Hasib (w. 864), Al-Nayrizi (w. 922), dan Ibn Al-Haytham (w. 1040). Al-Biruni (w. 1050) sendiri menggunakan trigonometri sperik (bola) untuk memberikan solusi. Selama abad ketiga belas, formulasi baru muncul atas nama karya astronom bernama Abu Ali Al-Marrakushi (1281), metodenya digunakan oleh Muwaqqit Damaskus bernama Al-Khalili (1365) untuk menghitung tabel kiblat yang sangat berkembang dan akurat (Samso, 2001). Penelitian astronomi maupun disiplin ilmu yang diperlukan untuk penelitian astronomi (matematika, trigonometri, dll) berhubungan langsung dengan Islam karena hal itu dibutuhkan masyarakat, tetapi penelitian-penelitian ini selain bertujuan sebagai fungsi penting astronomi juga sebagai pengembangan seluruh dunia Muslim. Sebuah hubungan tampilan peta dunia dari bahan kuningan dengan berbagai penempatan garis horisontal dan vertikal. Ini adalah suatu seni yang membutuhkan pengetahuan canggih pada matematika dan geometri. Penemuan dua peta dunia untuk menemukan arah dan jarak ke Makkah telah membantu mendorong penanggalan sebagai penurunan ilmu pengetahuan di luar perkiraan awal dalam peradaban Islam. Kedua peta tersebut terukir pada piringan bundar dan diyakini telah dibuat pada pertengahan kedua abad ketujuh belas (King, 1999:199). Bidang astronomi juga menyebabkan perkembangan tabel miqat yang dihitung berdasarkan koordinat suatu tempat tertentu. Salah satu tabel miqat paling awal adalah buah karya dari Ibn Yunus (w. 1009) yang banyak yang digunakan di Kairo sampai abad kesembilan belas (Samso, 2001:212). Pada pertengahan abad kedua belas, sebagian besar kota memiliki tabel miqat resmi dan di kota-kota besar khususnya. Ibn Al-Shatir (w. 1375) telah mendirikan kantor khusus di Damaskus. Standar ketiga dari masalah miqat berupa prediksi visibilitas bentuk bulan yang menentukan awal bulan Islam merupakan fokus perhatian astronom Muslim dan tetap menjadi minat khusus sampai sekarang. Kita memiliki sejarah yang di dalamnya memperlihatkan kecemerlangan para astronom Muslim dalam hal kesungguhan mendalami astronomi Islam. Hal ini terlihat dalam surat Ghiyath Al-Din Jamshid Masud Al-Kashi kepada ayahnya yang ditulis beberapa minggu setelah kedatangannya di Samarkand ketika bertugas dalam pembangunan observatorium baru. Surat ini, untungnya berhasil diawetkan oleh ayahnya. Di dalamnya berisi hubungan ilmu pengetahuan yang dinamis dalam peradaban Islam pada abad kelima belas—abad ketika peradaban Islam dianggap mandul! Al-Kashi memulai suratnya dengan bersyukur kepada Tuhan atas banyak nikmat dan berkah, kemudian meminta maaf kepada ayahnya karena tidak memberitahu sebelumnya. Dia merasa asyik dengan kegiatan observatorium dan memberitahukan bahwa telah diterima oleh Ulugh Beg, seorang penguasa yang ia gambarkan sebagai sangat memahami Al-Quran, tata bahasa Arab, logika, dan ilmu matematika. Dia menceritakan sebuah anekdot tentang Ulugh Beg; suatu
  • 3. hari ketika berkuda, ia menghitung posisi matahari secara tepat. Dia kemudian menceritakan kepada ayahnya bahwa setibanya di sana ia diuji oleh lebih dari enam puluh matematikawan dan astronom yang sudah bekerja di Samarkand di kompleks Ulugh Beg. Dia diminta untuk mengajukan metode menentukan proyeksi 1022 gugusan bintang tetap dalam satuan diameter astrolabe; untuk menentukan bayangan kemiringan dinding oleh bagian paralelogram tertentu; dan untuk menemukan jari-jari permukaan bumi dalam derajat busur dari seorang pria yang tingginya tiga setengah hasta. Al-Kashi memberitahu ayahnya bahwa semuanya dapat diselesaikan dengan “tanpa banyak kesulitan karena saling menghormati dan menjaga kehormatan” (Kennedy, 1960:3-4). Selain astronomi matematis dan tradisi miqat, astronomi Islam juga telah meninggalkan warisan yang kaya mengenai observatorium dan instrumen astronomi. Observatorium, rumah sakit, madrasah, dan perpustakaan umum merupakan empat lembaga yang menjadi karakteristik peradaban Islam. Observatorium telah dibangun oleh kaum Muslim selama periode Umayyah (661-750). Kita memiliki informasi yang pasti mengenai suatu program sistematis dari pengamatan astronomi pada masa Al-Makmun yang merupakan pelindung dari penelitian ini pada kuartal Shamsiyyah di Baghdad (828-829) dan pada Biara Dayr Murran di Gunung Qasiyun di Damaskus (831-832) (Sayili, 1960:50-56). Penelitian astronomi paling maju dalam tradisi ilmiah Islam telah dilakukan pada Maragha di Iran Barat antara pertengahan abad ketiga belas dan keempat belas—periode yang disebut “Golden Age” dari astronomi Islam (Saliba, 1994:252). Pekerjaan teramat penting telah dilakukan oleh empat astronom, yaitu Muayyad Al-Din Al-Urdi (w. 1266), Nasir Al-Din Al-Tusi (w. 1274), Quthb Al-Din Al-Syirazi (w. 1311), dan Ibn Al-Shatir (w. 1375). Mereka mendirikan “Sekolah Maragha” (Roberts, 1966) dan melanjutkan tradisi kritik terhadap karya Ptolemeus yang dimulai pada awal abad kesebelas. Karya dari Sekolah Maragha bersifat revolusioner dalam sejarah astronomi dan membuka jalan bagi perombakan total model Ptolemeus. Ptolemeus menggambarkan pergerakan planet-planet termasuk matahari dan Bulan pada bidang episiklik dalam ketebalan bidang lain yang ia sebut deferent. Dia mewakili bidang ini dengan lingkaran. Ibn Al-Haytham (w. 1048) dan Abu Ubaid Al-Juzjani (w. 1070) melihat beberapa kontradiksi dalam model alam semesta Ptolemeus. Ibnu Al-Haytham mencatat dalam karya monumentalnya al–Shukuk ala Batlamyus (Doubts Concerning Ptolemy) bahwa kita tidak dapat mengasumsikan ada sebuah bola dalam fisik alam semesta yang akan bergerak secara seragam di sekitar sumbu tanpa melewati pusatnya (Saliba, 1994:251). Dia menunjukkan bahwa model Ptolemeus telah melanggar langsung prinsip ini. Ibn Al-Haytham menyimpulkan bahwa deskripsi Ptolemeus tidak bisa menjadi gambaran sejati dari semesta fisik dan oleh karenanya harus ditinggalkan untuk mendapatkan model yang lebih baik. Tradisi pemeriksaan secara kritis terhadap model Ptolemeus selanjutnya terjadi di bagian barat dunia Islam dengan kontribusi penting dari astronom Andalusia seperti Al-Bitruji (1200), Ibn
  • 4. Rusyd (w. 1198), dan Jabir bin Aflah (1200). Namun, di Maragha terjadi perubahan revolusioner pada tahun 1957 sebagaimana ditunjukkan Victor Roberts pada tahun 1957 mengenai model pergerakan bulan oleh Ibnu Al-Shatir (w. 1375) yang identik dengan Copernicus (1473-1543). Banyak sejarawan ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa Copernicus pada dasarnya menggunakan karya astronom Muslim, meskipun rute transmisi ini masih belum jelas (Kennedy. et al., 1983). “Pertanyaannya itu bukan apakah, tapi kapan, di mana, dan dalam bentuk apa dia [Copernicus] belajar teori Maragha” (Saliba, 1994:255). Karya-karya sejarawan mengenai sekolah Maragha telah merevolusi pemahaman kita tentang sifat tradisi ilmiah Islam. Selain fungsi manfaat dalam bidang agama, astronomi juga digunakan oleh astrolog yang umumnya dikutuk karena mereka mengklaim memiliki pengetahuan tentang peristiwa masa depan. Klaim ini bertentangan dengan Al-Quran yang mengajarkan bahwa hanya Tuhan pemilik pengetahuan tentang masa depan (QS.27:64). Oleh sebab itu, klaim astrolog tersebut sebagai bentuk klaim terhadap pengetahuan Tuhan. Selain Al-Quran, banyak juga perkataan Nabi yang mengutuk tentang ilmu perbintangan dan gerakannya sebagai sumber kekayaan atau kemalangan seseorang, dan hal ini menyebabkan ilmuwan Muslim mengembangkan kritik terhadap astrologi. Meskipun begitu, astrologi tetap populer di kalangan penguasa dan elit, kadang-kadang hal ini menyebabkan ketegangan atas ilmu astronomi. Hal ini mungkin telah menjadi penyebab penutupan observatorium Istanbul, tetapi ada juga motif politis yang lain di balik insiden itu. Penelitian astronomi memerlukan penggunaan instrumen tertentu. Muslim mewarisi beberapa pengetahuan pembuatan instrumen dari karya Ptolemeus Almagest, tetapi mereka telah menemukan banyak instrumen baru selama delapan abad termasuk instrumen observasional serta komputer analog. Kuadran, instrumen navigasi dan setengah lingkaran, alat penggaris, dan alat- alat pengamatan lain yang digunakan untuk menentukan ketinggian dan azimut; instrumen model semesta digunakan untuk mengukur deklinasi, busur, dan lintang yang berkaitan dengan ekliptika. Konstelasi ekuatorial dan busur bipartit sebagai jenis ketiga instrumen pengamatan, digunakan untuk menentukan jarak sudut antar benda-benda angkasa. Al-Biruni dalam karyanya The Determination of the Coordinates juga menyediakan informasi tentang perkembangan berbagai instrumen. Misalnya, penggunaan kuadran mural adalah perkembangan penting dalam astronomi praktis dan akurasinya tidak kalah dari instrumen optik. Penemuan kuadran mural umumnya dikatakan penemuan Tycho Brahe dan dinamai menurut namanya; penemuan baru- baru ini menunjukkan bahwa apa yang disebut Tycho‘s Mural Quadrany (Tichonicus) sudah digunakan di dunia Muslim pada masa Nasir Al-Din Al-Tusi; Observatorium Taqi Al-Din di Istanbul memiliki kuadran mural dengan radius 6 m, sedangkan jari-jari kuadran Tycho hanya 194 cm (Dizer, 2001:248). Instrumen lainnya yang dikembangkan atau ditingkatkan oleh Muslim termasuk lingkup model semesta, pertama kali dijelaskan oleh Ptolemeus namun tampaknya dibangun oleh Muslim. Variasi pada instrumen ini dilakukan di observatorium Maragha yang memiliki lima cincin dan
  • 5. instrumen pengukur sudut dari enam cincin. Hal ini meningkatkan kenyamanan pengguna tanpa mengurangi akurasinya. Komputer analog yang paling penting digunakan umat Islam adalah astrolabe. Berasal dari pra- Islam, tetapi berkelanjutan dan mendapat fokus perhatian umat Islam yang penggunaannya disempurnakan dan membuat banyak perbaikan dalam desainnya. “Kemampuan peradaban Islam yang sempurna itu diwariskan”, kata Oliver Hoare, “dan sebuah berkah yang cantik diungkapkan dari astrolabe” (King, 1999:17). Sebuah deskripsi singkat dan kegunaan dari alat ini mungkin membantu. Astrolabe adalah sebuah representasi dua dimensi dari tiga dimensi bola langit. Jaringan anatomis berupa fondasi berbagai bintang terang dan lingkaran yang mewakili ekliptika—bagian ‘surgawi’ dari instrumen—bisa memutar melalui salah satu dari serangkaian piringan lintang spesifik—ini menjadi bagian ‘darat’ dari instrumen—ditandai dengan cakrawala dan meridian yang disertai ketinggian dan kurva azimut. Peninjauan perangkat pada belakang instrumen memungkinkan seseorang untuk mengukur ketinggian matahari atau bintang apa pun; kemudian menempatkan tanda yang sesuai pada jaringan anatomis di atas sesuai ketinggian lingkaran pada plat untuk lintang tersebut. Instrumen kemudian menunjukkan konfigurasi langit sehubungan dengan cakrawala lokal (King, 1999:18-19). Astrolabe digunakan di dunia Muslim pada awal masa Al-Fazari yang meninggal pada tahun 777. Pada akhir abad kedelapan, pembuatan Astrolabe telah menjadi seni penting dalam dunia Islam. Di antara para penulis terkenal yang menulis risalah tentang astrolabe adalah Al- Marwarrudhi dan muridnya Ali bin Isa yang dijuluki Al-Asturlabi. Al-Khawarizmi juga telah menghasilkan suatu ringkasan dari masalah yang dapat dikerjakan dengan astrolabe dan sebuah risalah pengembangannya (Dizer, 2001:257). Sejarah astrolabe selanjutnya merupakan cerita menarik dari koordinasi dan penggabungan berbagai seni dan kerajinan Islam yang sesuai dengan kebutuhan praktis astronomi. Astrolabe yang semakin canggih banyak dibuat dari kayu, kuningan, dan logam lain yang berada di berbagai koleksi seluruh dunia. Menunggu studi yang tepat selanjutnya (King, 1999:17). SUMBER : https://isepmalik.wordpress.com/2011/02/05/fase-fase-hubungan-islam-dan-sains- astronomi/ Diaksespadatanggal 4 Oktober2016 pukul 21.02, di downloadpadatanggal 4 Oktober2016 pukul 21.02
  • 6. Astronomi Islam Menguak Rahasia Langit Menurutpara ahli sejarah,kedekatanduniaIslamdengandunialamayangdipelajarinyamenjadi faktor berkembangnyaastronomiIslam. Selainitu,begitubanyaktekskarya-karyaahli astronomi yangmenggunakanbahasaYunani Kuno,dan Persiayangditerjemahkanke dalam bahasaArabselamaabadke-9.Prosesini dipertinggidengan toleransi terhadapsarjanadari agamalain.Sayang,dominasi itutakbisadipertahankanumatIslam. Jejak Abadi di Kawah Bulan IlmuwanIslambegitubanyakmemberi kontribusi bagi pengembanganduniaastronomi.Buahpikirdan hasil kerjakeraspara sarjanaIslamdi eratamadunitu diadopsi sertadikagumi parasaintisBarat. Inilahbeberapaahli astronomi Islamdankontribusi yangtelahdisumbangkannyabagi pengembangan `ratu sains'itu: Al-Battani (858-929) Sejumlahkaryatentangastronomi terlahirdari buahpikirnya.Salahsatukaryanyayangpalingpopuler adalahAl-Zij Al-Sabi.Kitabitusangatbernilai dandijadikanrujukanparaahli astronomi Baratselama beberapaabad,selepasAl-Battani meninggal dunia. Ia berhasil menentukanperkiraanawal bulanbaru,perkiraanpanjangmatahari,danmengoreksi hasil kerjaPtolemeusmengenai orbitbulandanplanet-planettertentu.Al-Battani jugamengembangkan metode untukmenghitunggerakandanorbitplanet-planet.Iamemiliki peranyangutamadalam merenovasi astronomimodernyangberkembangkemudiandi Eropa. Al-Sufi (903-986 M) Orang Barat menyebutnyaAzophi.NamalengkapnyaadalahAbdurRahmanAs-Sufi.Al-Sufimerupakan sarjanaIslamyang mengembangkanastronomi terapan.Iaberkontribusibesardalammenetapkanarah laluanbagi matahari,bulan,danplanetdanjuga pergerakanmatahari. DalamKitabAl-Kawakib as-Sabitah Al-Musawwar,Azhopimenetapkanciri-ciri bintang, memperbincangkankedudukanbintang,jarak,danwarnanya.Iajugaada menulismengenai astrolabe (perkakaskunoyangbiasadigunakanuntukmengukurkedudukanbendalangitpadabolalangit) dan seribusatucara penggunaannya. Al-Biruni (973-1050 M) Ahli astronomi yangsatuini,turutmemberi sumbangandalambidangastrologipadazaman Renaissance.Iatelahmenyatakanbahwabumi berputarpadaporosnya.Padazamanitu, Al-Biruni juga telahmemperkirakanukuranbumi danmembetulkanarahkotaMakkah secarasaintifikdari berbagai arah di dunia.Dari 150 hasil buahpikirnya,35diantaranyadidedikasikanuntukbidangastronomi.
  • 7. Ibnu Yunus(1009 M) Sebagai bentukpengakuanduniaastronomi terhadapkiprahnya,namanyadiabadikanpadasebuah kawahdi permukaanbulan.Salahsatukawahdi permukaanbulanadayang dinamakanIbnuYunus.Ia menghabiskanmasahidupnyaselama30tahun dari 977-1003 M untukmemerhatikanbenda-bendadi angkasa.Denganmenggunakanastrolabe yangbesar,hinggaberdiameter1,4meter,IbnuYunustelah membuatlebihdari 10 ribucatatan mengenai kedudukanmatahari sepanjangtahun. Al-Farghani Nama lengkapnyaAbul AbbasAhmadibnuMuhammadibnuKathirAl-Farghani.Iamerupakansalah seorangsarjanaIslamdalambidangastronomi yangamat dikagumi.Al-Farghani merupakansalah seorangahli astronomi padamasa KhalifahAl-Ma'mun.Diamenulismengenai astrolabedan menerangkanmengenai teori matematikdi balikpenggunaanperalatanastronomiitu.Kitabnyayang palingpopuleradalah FiHarakatAl-Samawiyah wa JaamaiIlmal-Nujumtentangkosmologi. Al-Zarqali (1029-1087 M) SaintisBarat mengenalnyadenganpanggilanArzachel.WajahAl-Zarqali diabadikanpadasetemdi Spanyol,sebagai bentukpenghargaanatassumbangannyaterhadappenciptaanastrolabeyanglebih baik.Ia telahmenciptakanjadwal Toledandanjugamerupakanseorangahli yangmenciptakanastrolabe yang lebihkompleksbernamaSafiha. Jabir Ibn Aflah (1145 M) SejatinyaJabirIbnuAflahatauGeberadalahseorangahli matematikaIslamberbangsaSpanyol.Namun, Jabirpun ikutmemberi warnadankontribusi dalampengembanganilmuastronomi.Geber,begituorang barat menyebutnya,adalahilmuwanpertamayangmenciptakansferacakrawalamudahdipindahkan untukmengukurdanmenerangkanmengenai pergerakanobjeklangit.Salahsatukaryanyayangpopuler adalahKitab Al-Hay'ah. SUMBER : http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/12/02/13/lzc8lh-astronomi- islam-menguak-rahasia-langit-3 Diaksespadatanggal 4 Oktober2016 pukul 21.05, dan di downloadpadatanggal 4 Oktober2016 pukul 21.07 HUBUNGANANTARAISLAM,SAINS,ASTRONOMIDANKA'BAH Sinkronisasi AntaraAl-Qur'andanSainsTentangKeajaibanMekkahdanKa'bah FirmanAllahTa'alayang artinya:"AllahtelahmenjadikanKa'bah,rumahsuci itusebagai pusatbagi manusia."(SurahMaa'idah:97) "Neil AmstrongtelahmembuktikanbahwakotaMekahyangterletak Ka'bah adalahpusatke planetBumi." Sebenarnyadi dalamAl-Qur'anterlebihdahulumembicarakanhal ini, sebagai hambaAllahyangdiberikanakal pikiranperlumeneliti danberpikir dibalikrahasia-rahasia yang terkandungdidalamayat-ayatsuci Al-QuranAl-Karim. FirmanAllah:"DemikianlahKami wahyukan kepadamual-QurandalambahasaArab supayakamu memberi peringatankepadaUmmul Qura
  • 8. (pendudukMekah) dansekalianpendudukduniadi sekelilingnya(negeri-negeri di sekitarnya)."(Asy- Syura:7) Kata "Ummul Qura" berarti indukbagi kota-kotalain,dankota-kotadi sekelilingnya, menunjukkanMekahadalahpusatuntukkota-kotalain,dan yanglainhanyalahberadadi sekelilingnya. Lebihdari itu,kata "ummu"(ibu) memilikiarti yangcukuppentingdanluas di dalamperadabanIslam. Sebagaimanaseorangibuadalahsumberdari keturunan,makaMakkahjugamerupakansumberdari semuanegeri lain sertakeunggulandi atassemuakota. Allahberfirmanyangartinya:"Wahai jindan manusia,jikakamusanggupmenembus(melintasi) penjuru langitdanbumi,makalintasilah,kamutidak dapat menembusnyakecualidengankekuatan(ilmupengetahuan)."(Ar-Rahman:33) Kata "aqthar" adalahbentukjamakdari kata "qutr" yangberarti diameter, daniamengacupada langitdanbumi yang memilikibanyakdiameter. Berdasarkanayatini dapatdipahami bahwadiameterlapisan-lapisanlangit itudi atas diameterbumi (tujuhlempenganbumi).JikaMakkah beradadi tengah-tengahbumi,dengan ituberarti bahwaMakkah juga beradadi tengah-tengahlapisan-lapisanlangit. Selainituadahaditsyang menjelaskanbahwaMasjidil Haramdi Mekah, tempatKa'bahberadaitu ada di tengah-tengahtujuh lapisanlangitdan tujuhlapisanyangmembentukbumi. Nabi MuhammadSAWbersabda:"Wahai orang- orang Mekkah,wahai orang-orangQuraisy,sesungguhnyakalianberadadi bawahpertengahan langit." Berdasarkanpenelitiandi atas,bahwaMekahberadapada tengah-tengahbumi (pusatdunia),maka benar-benardiyakini bahwaKotaSuci Makkah, bukanGreenwich,yangseharusnyadijadikanrujukan waktudunia. - (Dikutipdari Eramuslim"MakkahSebagai PusatBumi"OlehDr.Mohamad Daudah) Neil AmstrongmembuktikanbahwakotaMekahyangterletakKa'bah adalahpusat ke planetBumi, sedangkanAl-Quransejak1400 tahunyang lalutelahberbicaramengenai kotaMekahdanKa'bah adalahpusat bumi ini. Ketikakali pertamaNeil Amstrongmelakukanperjalananke luarangkasa dan mengambil gambarplanetBumi,diaberkata,"Planet Bumi ternyatabertumpudi areayangsangat gelap,dandi manakah iaberbasis?."Fakta ini telahditeliti melalui sebuahpenelitianIlmiah. Para astronottelahmenemukanbahwaplanetBumi itumengeluarkansatu radiasi,secararesmi mereka mengumumkannyadi Internet,tetapisayangnya21hari kemudianwebsitetersebuthilangdanseperti ada alasantersembunyi dibalikpenghapusanlamawebtersebut. Setelahmelakukanpenelitianlebih lanjut,ternyatalahradiasi tersebut berpusatdi kotaMekah,dan tepatnyaberasal dari Ka'bah.Yang mengejutkanadalahradiasi tersebutbersifatinfinite(tidakberakhir).Hal ini terbukti ketikamereka mengambil fotoplanetMars,radiasi tersebutmasih berlanjut.ParapenelitiMuslimmempercayai bahwaradiasi ini memiliki karakteristikdanmenghubungkanantaraKa'Bahdi planetBumi dengan Ka'bah di alam akhirat.ZeroMagnetismArea Di tengah-tengahantarakutubutaradan kutubselatan, ada suatu areayang bernama'ZeroMagnetismArea',di manaapabilakitamengeluarkan kompasdi area tersebut,makajarumkompastersebuttidakakan bergeraksamasekali karenadayatarikyang sama besarantara keduakutub. Itulahsebabnyajikaseseorangtinggal di Mekah,makadiaakan hidup lebihlama,lebihsehat,dantidakbanyakdipengaruhi olehbanyakkekuatangravitasi.Olehsebabitulah ketikakitamengelilingiKa'bah, makaseakan-akandiri kitadiisi olehsuatuenergi misteriusyang menyebabkankitabertenagaketikamengelilingiKa'bahdanini adalah faktayang telahdibuktikan secara ilmiah. PenelitianlainnyamenyatakanbahwabatuHajar Aswadmerupakanbatu tertuadi dunia dan jugabisamengambangdi air.Di sebuahmuseumdi negaraInggris,adatiga buahpotonganbatu tersebut(dari Ka'bah) dan pihakmusiumjugamengatakanbahwabongkahan batu-batutersebutbukan berasal dari tata surya kita. RasulullahSAWbersabda: "Hajar Aswadituditurunkandari surga,warnanyalebihputihdari susu,dan dosa-dosaanakcucu
  • 9. Adamlahyangmenjadikannyahitam."(Jami 'al-Tirmidzi al-Hajj) "HajarAswaddari batu-batuansurga dan tidakada suatubendadi bumi yang turunnyadari surga selainbatuitu."(HR.Thabrani) Wallahu'alam.... ParaastronottelahmenemukanbahwaplanetBumi itumengeluarkan semacam radiasi,secararesmi merekamengumumkannyadi Internet, tetapisayangnya21 hari kemudianwebsite tersebutraibyangsepertinya adaalasantersembunyi dibalikpenghapusanwebsitetersebut. PenelitianProfesorHusainKamal Prof.HussainKamelmenemukansuatufaktamengejutkanbahwa Makkah adalahpusat bumi. Padamulanyaiamenelitisuatucarauntuk menentukan arahkiblatdi kota- kota besardi dunia. Untuk tujuanini,iamenarikgaris-garispadapeta,dansesudahituia mengamati denganseksamaposisi ketujuhbenuaterhadapMakkahdan jarak masing-masing.Iamemulai untuk menggambargaris-garissejajarhanyauntukmemudahkanproyeksi garisbujurdangarislintang. Setelahduatahundari pekerjaanyangsulitdanberatitu,ia terbantuoleh program-programkomputer untukmenentukanjarak-jarakyangbenardanvariasi-variasi yangberbeda,sertabanyakhal lainnya.Ia kagumdenganapa yang ditemukan,bahwaMakkahmerupakanpusatbumi. Iamenyadari kemungkinan menggambarsuatulingkarandenganMakkah sebagai titikpusatnya,dangarisluarlingkaranituadalah benua-benuanya. Danpadawaktuyangsama, ia bergerakbersamaandengan kelilingluarbenua-benua tersebut.(Majalahal-Arabiyyah,edisi 237,Agustus1978). Gambar-gambarSatelit,yangmuncul kemudianpadatahun90-an, menekankanhasil yangsamaketikastudi-studi lebihlanjutmengarah kepadatopografi lapisan-lapisanbumi dangeografi waktudaratanitu diciptakan. Telahmenjadi teori yang mapansecara ilmiahbahwalempengan-lempenganbumi terbentukselamausiageologi yang panjang,bergeraksecarateraturdi sekitarlempenganArab.Lempengan-lempenganiniterus menerusmemusatke arahituseolah-olahmenunjukke Makkah. Studi ilmiahinidilaksanakanuntuk tujuanyang berbeda,bukandimaksud untukmembuktikanbahwaMakkahadalahpusatdari bumi. Bagaimanapun,studi ini diterbitkandi dalambanyakmajalahsaindi Barat. SUMBER : http://ableh111.blogspot.co.id/2012/12/hubungan-antara-islamsainsastronomi-dan.html Diaksespadatanggal 4 Oktober2016 pukul 21.08, dan di downloadpadatanggal 4 Oktober2016 pukul 21.12 HubunganantaraAstronomi,AstrologidanIlmufalak Astronomi, falak dan astrologi merupakan istilah yang memiliki kedekatan dari aspek objek kajian, yakni mengkaji masalah yang berhubungan dengan benda langit meskipun terdapat perbedaan dalam orientasi, tujuan dan ruang lingkup kajiannya. Tulisan ini lebih lanjut akan menyoroti perbedaan dan hubungan ketiganya. Astronomi adalah studi ilmiah terhadap benda-benda langit seperti bintang- bintang, bulan, planet, galaksi, materi gelap dan lain-lain yang dilakukan menggunakan metode scientific. Objeknya adalah fisik benda langit, proses terjadinya suatu benda langit, gerak, ukuran dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya. Basis ilmu yang mendukung studi astronomi antara lain matematika, fisika dan kimia. Di era modern ini astronomi didukung oleh berbagai sarana pengamatan seperti teleskop (optik dan radio) dan pesawat antariksa.
  • 10. Berbeda dengan astronomi, astrologi memiliki keunikan tersendiri, yang karena keunikannya disiplin ini sering mendapatkan sorotan tajam dari dunia sains. Secara umum, astrologi adalah bahasa, seni dan ilmu pengetahuan yang mempelajari keterkaitan antara siklus benda-benda langit dan kehidupan manusia di muka bumi. Inti astrologi adalah berawal dari wawasan kosmologi manusia yang memandang adanya pengaruh peredaran benda langit terhadap kehidupan manusia di bumi. Pada tahapan ini wawasan kosmologi manusia masih diselimuti kabut mitos. Mitos kosmologi ini telah berjasa membangkitkan perhatian yang besar manusia di masa lalu terhadap alam semesta khususnya benda-benda langit yang diyakini memberi pengaruh pada kehidupan manusia. Dari sini pengamatan secara terstruktur terus dilakukan hingga ribuan tahun. Hasil pengamatan astrologi ini pada gilirannya berhasil memetakan benda-benda langit yang dengan sentuhan metode dan pendekatan baru akhirnya melahirkan disiplin astronomi. Dengan demikian astrologi telah berjasa besar dalam meletakan fondasi astronomi. Landasan astrologi sama seperti astronomi yang juga didasarkan pada observasi atau pengamatan. Itulah sebabnya astrologi di kalangan pendukungnya dinyatakan sesuatu yang memiliki landasan ilmiah yang sama dengan sains. Astrologi tidak ada hubungannya dengan dunia klenik dan mistik, sehingga seseorang yang berniat untuk mempelajari astrologi tidak perlu mempunyai indra keenam dan kekuatan ghoib seperti yang orang sebut kekuatan supranatural. Di masyarakat luas, pandangan tentang astrologi umumnya selalu dikaitkan dengan ramalan, namun para astrolog sendiri lebih suka menyebutnya sebagai perkiraan atau prediksi. Sebagaimana ilmuwan memprediksikan cuaca atau seorang pialang saham memperkirakan nilai saham, demikian pula para astrolog berupaya memperkirakan peristiwa-peristiwa apa yang bakal terjadi di masa mendatang. Bedanya hanya basis data yang dipergunakan. Ilmuwan mempergunakan data-data iklim suatu negara sebagai tolok ukurnya, pialang saham memanfaatkan data-data fluktuasi harga saham dimasa lampau, sedangkan para astrolog menggunakan letak benda-benda langit sebagai acuan penelaahannya. Astrologi itu sebenarnya tidak berhubungan dengan dunia mistik. Pembuatan peta langit astrologis tidak didasari oleh ilmu ghaib, tetapi melalui serangkaian perhitungan matematis dan astronomis yang rumit. Para astrolog semenjak zaman ribuan tahun yang lampau telah melakukan pengamatan terhadap posisi relatif benda-benda langit satu sama lain. Astrologi bukanlah sains murni, tetapi ia merupakan perpaduan antara ilmu pengetahuan, seni dan filosofi. Astrologi ini mempelajari tentang pengaruh sitem tata surya pada beragam bentuk kehidupan
  • 11. dan efeknya pada manusia dan yang berkaitan dengan bumi. Astrologi juga memberikan panduan pada semua aspek kehidupan, harmonisasi pikiran, tubuh, jiwa. Astrologi memudahkan seseorang untuk memprediksi masa depan. Prediksi ini berdasarkan pengamatan, persepsi, perhitungan dan serangkaian uji coba. Karena sifatnya yang hanya prediksi, analisis dengan astrologi mungkin saja meleset, hal itu disadari karena alam memiliki keragaman hukum kausalitas yang saling bertautan dan rumit. Semakin banyak kemampuan manusia untuk mengidentifikasi dan memahami hukum kausalitas di alam semesta, akan membantu manusia untuk dapat melakukan rekayasa dalam kehidupan dan memanipulasi kondisi- kondisi buruk yang dipredikasikan akan terjadi. Di dalam astrologi manusia dipandang memiliki kehendak bebas dalam memanfaatkan berbagai energi di alam semesta ini dan pastinya ada yang terkandung positif atau negatif. Astronomi juga berbeda dengan astrologi dari segi konsepsi grand theory. Teori astrologi bernuansa geosentrisme-anthromorfisme. Di sini bumi dipandang sebagai pusat dari alam semesta, dan benda-benda langit yang mengitari bumi masing-masing memberikan pengaruh pada kehidupan manusia yang hidup di bumi. Teori itu dalam perkembangan selanjutnya disanggah oleh Coppernicus yang mengetengahkan konsep bahwa bumilah yang sesungguhnya mengelilingi matahari dan mataharilah yang menjadi pusat alam semesta. Teori Copernicus yang disebut heliosentrisme mematahkan anggapan yang bertahan selama berabad-abad. Inilah tonggak berdirinya ilmu astronomi yang kemudian disambut oleh masyarakat sedunia. Meskipun sebenarnya teori geosentrisme masih ada dianut oleh berbagai kalangan secara minoritas. Yang ingi penulis kemukakan di sini adalah bahwa Ilmu astrologi memberikan sumbangsih yang besar kepada perkembangan ilmu alam dan menginspirasi ilmuwan besar seperti Pythagoras, Plato, Aristotle, Galen, Paracelsus, Girolamo Cardan, Nicholas Copernicus, sehingga pada gilirannya melahirkan para astronom besar seperti Galileo Galilei, Tycho Brahe, Johannes Kepler, Carl Jung dan lain sebagainya. Dewasa ini astronomi berkembang menjadi cabang sains yang bukan hanya mengkaji posisi dan pergerakan benda-benda langit, tetapi juga fisis dan evolusinya. Perkembangannya demikian pesat yang menimbulkan lahirnya cabang-cabang baru, misalnya astrofisika (menitikberatkan pada segi struktur dan komposisi fisis, bukan lagi posisi dan pergerakan benda langit), kosmogoni (menitikberatkan pada asal-usul dan evolusi tata surya), kosmologi (menitikberatkan pada asal-usul dan evolusi alam semesta), dan yang baru adalah bioastronomi (menitik beratkan kemungkinan adanya kehidupan di luar bumi). Teori-teorinya senantiasa diperbarui bila ada bukti-bukti lain yang menyempurnakan atau menggugurkan teori semula. Melalui astronomi, manusia mencoba mendeskripsikan apa dan bagaimana proses fenomena alam bisa terjadi dalam konteks eksperimen dan pengamatan, dengan parameter yang bisa diamati dan
  • 12. diukur, yang bisa benar bisa pula salah. Agama memperluas lagi spektrum makna alam semesta bagi manusia tentang kehadiran benda-benda alam semesta Dengan demikian astrologi dan astronomi merupakan sebuah rangkaian perkembangan peradaban manusia yang perlu dilihat secara utuh, meskipun keduanya kini telah bercerai disimpang jalan. Mempelajari astrologi dan pembacaan horoskop tidaklah selalu merugikan dan harus dituding sebagai barang haram, sebab di balik itu semua ilmu astrologi menyimpan rahasia-rahasia dunia yang tak terjawab oleh astronomi, yang menanti untuk dikuak oleh manusia. Terlepas dari benar tidaknya anggapan bahwa astrologi adalah mitos, namun manusia secara nature tidak bisa melepaskan diri sepenuhnya dari mitos. Sejarah membuktikan betapa mitos diperlukan oleh manusia sebagai jawaban sementara sebelum sains. Mitos pula yang menggugah rasa ingin tahu manusia dengan hasrat yang begitu besar. Ilmu Falak Falak merupakan istilah arab (‫)الفلك‬ yang diserap dari bahasa Babilonia yaitu fulukku yang berarti edar. Dalam berbagai literatur objek kajian falak sebenarnya sama dengan objek kajian astronomi, yakni benda-benda langit, termasuk dalam pembahasannya adalah keadaan benda langit, ukuran, jarak, posisi, gerak edar dan berbagai efek yang diakibatkan dari pola hubungan antar benda-benda langit tersebut, seperti gerhana. Dengan demikian menurut hemat penulis kajian ilmu falak pada dasarnya amat luas, sehingga dapat disamakan dengan kajian astronomi dan idealnya tidak perlu ada dikotomi antara astronomi dan ilmu falak, hanya saja dewasa ini di dunia Islam terminologi ilmu falak dipergunakan terbatas untuk keperluan ibadah seperti menentukan arah kiblat, waktu salat, puasa dan hari raya. Mengacu pada kenyataan dan praktik yang demikian maka dapat dimaknai bahwa falak merupakan astronomi spesifik dalam ruang lingkup kajian yang lebih sempit. Dewasa ini, ruang lingkup kajian falak yang sempit perlu dikembalikan pada kedudukannya sebagai disiplin keilmuan yang sejajar dengan astronomi dengan obyek kajian dan terminologi tidak terbatas seperti sekarang ini. Para astronom muslim di masa lalu tidak membatasi ruang lingkup kajiannya pada bumi, matahari dan bulan yang tujuannya untuk kepentingan ibadah semata, tetapi mereka melakukan pengamatan dan penelitian benda-benda angkasa luar yang lebih luas lagi, berkaitan juga dengan teori-teori eksak dan alat-alat teknologi ruang angkasa. Salah seorang tokoh ilmu falak yang sangat berpengaruh di dunia Islam adalah al-Khawarizmi dengan karyanya al-Mughtashar fi Hisab al- jabr Wa al-muqabalah, sangat berpengaruh terhadap cendekiawan-cendikiawan Eropa. Buku tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa latin oleh Robert Chester pada tahun 1140 M dengan judul Algebras et
  • 13. almucabala. Kemudian pada tahun 1831 M, buku itu diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Federic Rasen. Selain Khawarizmi, tokoh astronom muslim lainnya adalah Abu Raihan al-Biruni, karyanya yang berjudul al-Qanun al-Mas’udi merupakan buku terlengkap mengenai astronomi pada masanya, karena menerangkan gerak planet-planet di angkasa raya. Karyanya yang lain berjudul al-Atsar al- Baqiyah, secara khusus membahas tentang rotasi bumi (yang pada waktu itu masih diperdebatkan) dan menetapkan dengan teliti garis-garis lintang dan garis bujur. Satu lagi tokoh yang terkenal adalah al- Haitsam dengan julukan bapak optik, salah satu karyanya adalah buku yang berjudul al-Muntakhab fi ’Ilal ’Ain, buku ini mengupas mengenai petunjuk perawatan mata, selain itu banyak artikel-artikel yang mengenai matematika, astronomi, fisika dan kedokteran. Berdasarkan sumbangan ilmu pengetahuan para tokoh tersebut, sudah semestinya ilmu falak sekarang tidak membatasi luang lingkupnya pada kajian bumi, bulan dan matahari saja tetapi lebih diarahkan lagi kepada upaya pengembangan lebih jauh untuk melakukan observasi dan usaha-usaha yang lebih serius berkaitan dengan kajian ruang angkasa. Kajian falak harus sejajar dengan astronomi dalam objek dan ruang lingkupnya. Falak hanyalah adalah pintu masuk untuk memahami dimensi alam semesta yang lebih luas lagi. SUMBER : http://gardabala.blogspot.co.id/2013/01/hubungan-antara-astronomi-astrologi-dan.html Diaksespadatanggal 4 Oktober2016 pukul 21.28, dan di downloadpadatanggal 4 Oktober2016 pukul 21.29 SEJARAHPERADABANDANHUBUNGANASTRONOMI(ILMUFALAK)DENGANASTROLOGI Dimaklumi,lapanganpembahasanilmufalakadalahlangitdengansegalayangberada didalamdan sekitarnya.Bangsa-bangsakunoBabilonia,Mesir,Cina,India,Persia,Yunani,dll.dimasanyamasing- masingtelahmelakukanaktifitasAstronomi (falak)danAstrologi (nujum)secarabersamaandengan model masing-masing. Peradaban(bangsa) Sumeriayangtelahmuncul sekitartahun4500 SM didugasebagai cikal bakal lahirnyailmupengetahuanterkhususkajianAstronomi-Astrologibagi peradabansesudahnya. PeradabanBabilonia(IraqSelatan)adalahlanjutanperadabanSumeriatersebutyangpunyapengaruh yang sangatkuat. Orang-orangBabiloniadikenalhobi denganilmueksperimental,membuatperadaban ini bertahandanberkembangdalamsejarah.Sumbangsihbesar,sekaligusmasalahbesarBabiloniayang telahmengakarhinggasaatini adalahAstrologi.Astrologilahirsekitar2000 tahunSM di Lembah Mesopotamia(diantarasungai EufratdanTigris).Dapatdibayangkan,langityangbegemerlapanoleh
  • 14. ribuanbintang-bintangdenganketiadaanlamputamandankotaketikaitu,tentunyasangatinspiratif untukpara AstrologdanpendetaBabilonia,merekamengamati danmemandangsekaligusmeramal kejadiandilangit,merekaberanggapanbahwasetiapgerakbenda-bendadilangitadalahpesandari penguasaalamyang harusditerjemahkan.Ramalanyangpadamulanyadiperuntukkanuntukrajadan negara,tetapi jugamerembesuntukmeramal kehidupansehari-hariorangbiasa.Kenapademikian? KarenaAstrologi bicaratentangmanusiasehari-hari dengansegalakemungkinansukadandukanya. Namun,sejauhmanakitamerelakanperuntunganpadabenda-bendaangkasatersebut?, atau,apakah Islammelegalisiraktifitasini…! Astronomi denganAstrologisangatlahberbeda,meski kedua-duanyasama,samadalam menerjemahkanalamraya(langit),keduanyamemangtidaklepasdari pemaknaaanbenda-bendalangit. Astrologi mempelajari hubungankedudukanrasi bintang(zodiak),planet,matahari danbulanterhadap karakterdan nasibseseorang.SementaraAstronomitidakhanyamempelajariplanet,matahari,bulan, bintang,tapi jugagalaksi,blackhole,pulsar,danbenda-bendaangkasalainnya.Astronomi mempelajari alamsecara fisika-matematikadanhukum-hukumalamnya.Sehinggakesimpulannyabahwabenda- bendadi atas sana adalahbendalangit,bukandewa-dewi ataumakhlukluarbiasa. DimasaperadabanBabilonia,telahmuncul tabel-tabel peredaranbenda-bendalangit,penyiapan kalenderpergantianmusimdanperubahanwajahbulan,pemetaaanlangit,danperamalanterjadinya Gerhanayang merupakanembrioAstronomi modern.Sumbangsihpentinglaindari peradabanini adalah,bangsaBabiloniamenetapkansebuahlingkaranmenjadi 360derajat,berdasarkanitujuga, Babiloniamenjadikankeadaanbumi (muhithal ardh/muhithal falak) 360derajat.Dan lagi,Babilonia telahmenetapkansatuhari = 24 jam,satu jam = 60 menitdan satumenit = 60 detik. Sementaraitu,peradabanMesirkunopunyasegudangtalentasejarahyangpanjangnanbanyak memenuhi halamanbuku-bukusejarah.Khususdalamkaitankajianperbintangan,Mesirkunomemang tidakpunyabegitubanyakperhatianterhadapobservasi Gerhanadangerakanbulandanplanet-planet lainnya,namunperadabanMesirkunopunyakepercayaanyangmengakardalampenanggalan.Melalui rutinitasbanjirsungai Nil setiaptahunyangselalubertepatandenganmunculnyabintangSirius(najm syi'ryyamany) dibagiantimurpadamalambulanmusimpanassekitartanggal 19 Tamuz/ ‫موز‬ ‫ت‬ (Juli) dan mulai bersinardiakhirbulanAb/ ‫آب‬(Agustus).Karenamunculnyabintangini selalubersamaandengan datangnyabanjirsungai Nil setiaptahun,Mesirkunomenjadikanfenomenaalamini sebagai dasar penanggalanyangterusdigunakanhinggasaatini.Diperadabanini juga,Mesirkunotelahmengenal dan menciptakanjammatahari (mizwalah) yangmuncul lebihkurangtahun1500 SM. PeradabanChina,takkalahbesarpengaruhyadenganperadabanlainnya,diperadabanini telahada perhitungangerakbenda-bendaangkasaseperti menghitungterjadinyagerhana seperti dipelopori oleh Konfusius(w.±abadV SM). Dimasaini telahadapulasistempenanggalandengansegalaplus-minusnya, didugapula,bangsaChinakunotelahdanpernahmelakukanpengkajian-perhitunganterhadapNova dan Supernova.AstronomChinasilam, Shi Shen,kononsudahberhasilmenyususnkatalogbintang- bintangyangsangat bolehjadi sebagai katalog'tertua'yangterdiri 800 entri padatahun350 SM.
  • 15. PeradabanIndiadanPersia Dua peradaban(bangsa) ini,adalahperadabanyangpunyakedudukanistimewa.Dari duaperadaban inilah-secaralangsung- muncul danlahirnyaperadabanfalakArab(Islam),disampingperadabanYunani kunoyang telahmengakar.PeradabanIndiaadalahyangterkuatdalampengaruhnyaterhadapIslam (Arab) dibandingPersia.BangasaIndiakuno,yangtelahmemulaiperadabannyasedikitnyasejak3000 tahunSM di lembahsungai Indusdi Mahenjo-DaroatauHarappa punyagambaran mitosmenarik tentangjagadraya, merekapercayabumi ini adalahdatar bersanggadiataspunggungbeberapaekor gajah raksasa;gajah-gajahituberdiri diataspunggungseekorkura-kuramahabesar.Langittidaklain adalahseekorularkobraraksasa yang badannyamelingkari bumi,padamalamhari sisik-sisikularitu mengkilatberkilauansebagai bintang-bintang. BukuSind Hind/ ‫ند‬ ‫س‬ ‫ند‬‫ه‬ dari bahasa asli ‫سد‬ ‫بهط‬ ‫س‬ ‫م‬‫راه‬ ‫ب‬‫ت‬ ‫ان‬‫ه‬ punyapengaruhbesardalam perkembanganperadabanfalakArabIslam, denganpuncaknyapadaDinasti Abbasiyahmasa pemerintahanAl Manshur,diturunkanSK(baca:perintah) untukmeringkasdanmenerjemahkanbuku ini kedalambahasaArab.Ibrahimal Fazzari (w…?) adalahorang yang menerimaperintahuntuk menerjemahkanbukuini,sekaliguspulaiamelahirkanbukupenjelas"AsSanadHindal Kabir",dan buku ini terusbertahanhinggamasaAl MakmunDinasti Umawiyah.Perkembanganberikutnya,bermunculan karya-karyafalakArabnan banyaklagi beragamdimasaDinasti AbbasiyahdanUmawiyah,namun kesemuanyasenantiasabernuansagayafalakala-SindHindtersebut. PeradabanPersia,beradapadaurutankeduasetelahIndiadalampengaruhnyadalamIslam, peradaban ini jugamengambil (belajar) dari peradabanIndiadisampingperadabanlainnya.Namundemikian, pengaruhperadabanPersiatetaplahsignifikan,terbuktidipemerintahanAbbasiyahmasaAl Manshuria mengumpulkanpembesar-pembesarahli perbintanganPersiauntukberdiskusiseperti Nubekhtal Farisy (w.326 H), Umar bin al Farkhan (w.±200 H), Ibrahimal Fazzary (w...?),dll. Diantara istilahfalakPersiayangterusdipakai dalamIslamhinggasaatini antara lain;zayj (zig),awj (Aphelion),dll.Sementarabuku-bukufalakbahasaPersiayangbanyakmendapatperhatianArabIslam antara lain;‫ج‬ ‫زي‬ ‫ار‬ ‫شهري‬ ‫ال‬ dan‫ج‬ ‫زي‬ ‫شاة‬ ‫ال‬ yangmerupakanephemiris(Zig) yangcukupmasyhurketikaitu. BerikutnyaAl Khawarizmi (w.232H) jugamembuatZig-nya(Ta'adil al Kawakib) dalamcorakmazhab Persia,demikianlagi AbuMa'syaral Falaky(w.272 H), dll.Buku-bukufalakPersiayangdinukil kedalam bahasa Arabantara lainbuku" ‫ذج‬ ‫بزي‬ ‫ال‬‫ى‬ ‫ف‬ ‫يد‬ ‫موال‬ ‫ال‬ " yangdinisbahkanpada‫زرجمهر‬ ‫ب‬ , dan "Shuwaral Wujuh"karya ‫لوس‬ ‫ك‬ ‫ن‬ ‫ت‬. PeradabanYunani Seperti disebutdiatas,pengamatanfenomenajagadrayatelahdilakukansejakdahulukalaolehorang- orang peradabanBabilonia,Cina,Mesirkuno,dll.NamunAstronomi sebagai ilmupengetahuanbaru berkembangpadaperadaban Yunani padaabad ke-6SM. AdalahThalesdidugasebagai yang
  • 16. memeloporiilmuAstronomi klasikdi Yunani.IaberpendapatbahwaBumi merupakansebuahdataran yang luas.Di waktuyang sama,PhytagorasmelontarkanpendapatyangberbedadenganThales, menurutPhytagoras,bentukbumi adalahbulat,meski belumdidukungbanyakbukti. TerobosanAstronomi lainnyadilakukanolehAristarchus(w.±250SM) di abad 3 SM. Ia berpendapat, Bumi bukanpusat alamsemesta.Iamengungkapbahwabumi berputardanberedarmengelilingi matahari (Heliosentris).Walaupunteoritersebutakhirnyaterbukti benar,tapi saatitutidakbanyakyang mendukungnya.Justeruyangdidukungadalahteori yangdilontarkanolehHiparchus(±tahun190 – 125 SM.).Ia menyatakanbahwaBumi itudiam, danmatahari,bulan,sertaplanet-planetlainmengelilingi bumi (Geosentris).SistemGeosentrisini disempurnakansekaliguspopulerkanlagi olehCladius Ptolomeus(w.160M) danlebihdikenal sebagai SistemPtolomeusyangterekamdalammahakaryanya Almagest,yangmenjadi bukupedomanAstronomi hinggadimasaawal abadpertengahanselama berabad-abad. Sekitartigabelasabadkemudian,sistemGeosentrisruntuholehNicholasCopernicus(w.1543M) di tahun1512. Ia menuturkan,planetdanbintangbergerakmengelilingi matahari denganorbitlingkaran (da'iry).JohanesKepler(w.1630M) mendukunggagasanitudi tahun1609 melalui teorinyabahwa matahari adalahpusat tata surya,Keplerjugamemperbaiki orbitplanetmenjadi bentukelips(ihlijy) yang dikenal dengantigahukumKepler-nya.Di tahunyangsama, GalileoGalilei (w.1642M) menciptakanTeleskopmonumentaldi dunia.Dari pengamatannya,iaberkesimpulanbahwabumi bukan pusatgerak.PenemuanTeleskoptersebut,selainmemperkuatkonsepHeliosentrisCopernicus,juga membukalembaranbarudalamperkembanganilmuAstronomi. FalakPasca Jahiliyah(EraIslam) DalamIslam,pada awalnyaIlmuFalakjugatidaklebihhanyasebagai kajian'nujumisme'(Astrologi).Hal ini terjadi antaralaindenganduaalasan; 1.) Kebisaanhidup merekadipadangpasiryangluasserta kecintaanmerekapadabintang-bintanguntukmengetahui tempatterbitdanterbenamnya,mengetahui pergantianmusim,dll.2.) Keterpengaruhanmerekaterhadapkebiasaanbangsa-bangsayang berdekatandenganmerekayangpunyakebiasaanyangsama(Astrologi). DatangnyaRasulullahS.a.w.besertarisalah-nyadenganmembawacahayaAl-Quran,menjelaskan bahwamasa bagi AllahS.w.t.adalahsama,tidakada bahagiadan tidakada celaka,bahagiadancelaka mutlakdalamkekuasaanAllahS.w.t.Perkembanganberikutnyaaktifitasfalakterusberkembangdengan kontrol Al Qur'an,hinggalahirlahbanyaksarjana-sarjanafalakberpengaruhdalamIslam. AdalahDinasti Abbasiyyah -tepatnyamasapemerintahanJa'faral Mansur- berjasameletakkanIlmu Falakpada posisi istimewa,setelahIlmuTauhid,Fikih,danKedokteran.Ketikaitu,IlmuFalak -dikenal jugaAstronomi- tidakhanyadipelajari dandilihatdalamperspektifkeperluanpraktisibadahsaja,namun lebihdari itu,ilmuini lebihdikembangkan sebagai pondasi dasarterhadapperkembanganscience lain seperti;ilmupelayaran,pertanian,kemiliteran,pemetaan,dll.Tidaktanggung-tanggung,KhalifahAl- Manshur membelanjakandananegaracukupbesardalamrangka mengembangkankajianIlmuFalak. IlmuFalak-punterusberkembanghinggazamanpemerintahanUmawiyah,denganpuncak kecemerlanganperkembangannyadipemerintahanKhalifahAl-Makmun.KajianAstronomi dibuatsecara
  • 17. sistematikdanintensif yangmelahirkansarjana-sarjanaFalakIslamsemisalAl Battani (w.317H), Al Buzjani (w.387 H),Ibn Yunus(399 H), AtThusy (w.672 H), Biruny(w.442 H),dll.Di era peradabanArab- Islaminilahkajianfalakmulai berkembangsecaraalamiahdanilmiahdenganberbagaipembenahan teori,terjemah,cetakulang,perbaikan,danta'lif denganberbagaipenambahandanpenemuan.Khusus dalamkepentinganibadah,Qudama'Arabtelahmelakukanperhitunganwaktu-waktushalat,arah kiblat,rukyathilal,perhitunganmusim,dll. DimasaAl Makmun, mulai marakpulagerakanpenerjemahan literatur-literaturFalakasingkedalam bahasa Arab,seperti buku"MiftahanNujum"yangdinisbahkanpadaHermesAgung(Hermesal Hakim) dimasaUmawiyah,menyusul bukuSindHindtahun154 H/ 771 M yang diterjemahkanolehIbrahimal Fazzary(w...?),AlmagestPtolomaeusyangditerjemahkanolehYahyabinKhalidal Barmakydan disempurnakanolehal Hajjaj binMutharr danTsabit binQurrah (w.288 H),dll. Hal pentingyangperludicatat -seperti ditegaskandiatas- ,perkembanganperadabanfalakArab-Islam memangtidakbisadilepaskandari peradabansebelumnya,dalambahasayangagak 'ekstrim',Arab memangberhutangterhadapperadabansebelumnya.Namunterdapatbeberapakeistimewaandibalik keberhutangantersebut,antaralainsbb.; 1.] Meski Arab menukil dari peradabansebelumnya,namunsenantiasadisertai dengankoreksi (tashihal akhtha'),penjelasanulangteori (syarh),penambahaninformasi,yangberikutnyamembuatkarya-karya (ta'alif ) tersendiri yangpunyaciri dankeunggulan. 2.] PeradabanfalakArab-Islamtidakhanyaterhentidalamsebatastinjauanteoritissaja(dirasat nazhariyyah),namunmempolanyadalambentukilmu-ilmupasti seperti mate-matika,fisika,kimia,dll., hal ini palingtidakdapatdilihatdari karya-karya(alat-alat) observasiyangada. 3.] Dalamhal perbintangan(Astrologi),Arab-Islammemangtidakmampumenghapushabistradisi ini, bahkanpraktekini tetapada dalamkehidupanmasyarakatsehari-hari hinggasaatini.Alasannya -seperti disebutkandiatas-,Astrologi bicaratentangdiri seseorangdengansegalakemungkinansukadan dukanya.Wallaha'lam. Rekonstruksi Fakta Setiapkali bicaratentangorbitbenda-bendalangit,kitapasti akanbersentuhandenganhukumKepler. Hukumini digagasolehJohannesKeplerpadaawal abadke-15 M. Keplermendasarkanhukumnya berdasarkandatayang dikumpulkanolehAstronomDenmark,TychoBrahe.Hukumini memangtelah diakui sebagai terbenardalamabadini.HukumKeplerterdiri dari tigapostulatyangmenjelaskan tentangorbitplanet.Secarasingkat,HukumKeplerpertamamenjelaskanbahwaplanet-planet mengorbit(mengelilingi)matahari denganlintasanberbentukelips(ihlijy) denganMatahari padasalah satu fokusnya.HukumkeduaKeplermenjelaskantentangpergerakanplanet.Dalamsaturentangwaktu yang sama, planetbergerakmenyapudaerahyangsamapanjangnya.Karenaorbitplanetberbentuk elips,makakonsekuensinyamakindekatjarakplanetke Matahari,makincepatpulagerakorbitnya. Terakhir,hukumketigaKeplermenyatakanbahwakuadratdari periodeplanet (waktuyangdiperlukan untukmenempuhsatuorbit) adalahsebandingdenganpangkattigajarakrata-rataplanetitudari
  • 18. matahari.Pernyataanini dituangkandalampersamaanmatematis:P2= a3, dimanaP adalahperiode planetmengelilingi Matahari (dihitungdalamtahun) danaadalah jarakplanetke Matahari (dalam SatuanAstronomi).Konsekuensidari hukumini adalahsemakinjauhjarakplanet,makinlambatpula pergerakannya. Terhadaptiga hukumKeplerdiatas,Prof.Dr.MuhammadShalihan-Nawawy(GuruBesarFalak UniversitasKairo) menyatakan(menulis)dalammakalahnyaberjudul"IbnSyathirwaNashiruddinat Thusywa Dawa'ir al Aflak"yangdipresentasikanpadaseminarinternasional sejarahilmupengetahuan tanggal 28-30 September2004 M di PerpustakaanIskandariah-Mesir,iamengungkap,bahwateori tersebutpadadasarnyatelahdikemukakanatausetidak-tidaknyadisinggungolehIbnSyathir(w.777H) diabad8 H melalui karyanya"KitabTa'liqal Arshad"dan"Nihayatal Ghayat fi [l] a'mal al Falakiyyat". Lebihlanjut,melalui diskusi (bincang-bincang) penulisdenganDr.MuhammadAbdul WahabJalal (mantanGuru Besarfalak-riyadhiyyatdanSejarahIlmuPengetahuan(HistoryScience) Universitas Perancis) menyatakan;NicholasCopernicusdalamteori "bulatbumi"-nya,ternyatakomposisi jadwal Astronomi yangiabuat sama persisseperti teori(jadwal) yangdibuatIbnSyathirdalamjadwal (Zig)-nya. Wallaha'lam Defenisi &Terminologi Falak 25 Februari 2009 8:44 IlmuFalak(Astronomi) adalahIlmuyangmempelajari tentangtatalintasbenda-bendaangkasa (terutamabulan,bumi danmatahari) secarasistematisdanilmiah,demi kepentinganmanusia.Ilmuini terhitungsebagai cabangilmupengetahuantertua,sebabilmuini adasemenjakjagadrayaini terbentuk.Kata'falak'pluralnya'aflak'bermaknaorbitedarnyabenda-bendaangkasa(al madaryasbah fihi al jirmas samawy).IbnKhaldun(w.808H) mendefenisikanilmuini sebagai ilmuyangmembahas tentangpergerakanbintang-bintang(planet-planet)yangtetap,bergerakdangumpalan-gumpalanawan yang beterbangan. HUBUNGANILMUFALAK DAN ASTROLOGI PenamaanIlmuFalaksangatberagamdalamkhazanahturats sebelumdansesudahIslamseiringdengan kadar kemampuanmanusiadalammenerjemahkanfenomenaangkasaraya.DalamIslam, peranbangsa Yunani (Greek) agaknyatidakbisadilepaskan,justeruistilahAstronomi yangtelahmengakartersebut berasal dari bahasa ini.Astroberarti Bintang,danNomiaberarti Ilmu. Secara alami,ilmuini terusberkembangseiringperkembangannalarmanusia,sehinggamembawa konsekuensi kepadaberubahnyapenamaanilmuini kepadaberbagai macampenamaanmeskiobyeknya tetapsama. Diantaraberagampenamaantersebutyangbanyakmenghiasi buku-bukuklasikantaralain; 'Ilman Nujum,'IlmHay'ah, 'IlmHay'ah al Aflak,'IlmHay'ahal 'Alam, 'Ilmal Aflak,'IlmShina'ahan Nujum,'Ilmat Tanjim,'IlmShina'ahat Tanjim, 'IlmAhkamanNujum, dll. Di abad pertengahan(±abadIX H) ilmuini lebihdikenal dengannama'ilmal hay'ahatau 'ilmal hay'ahal aflak.Sementaraitupenggunaankata'ilmal falaktidakbegitumasyhur,pulatidakbanyakberedar, meski kataini tetapada menghiasi buku-bukuklasikdenganmaksuddantujuanyangsama.Antara lain, Ibnan-Nadim(w.388 H) dalam Al Fihrist-nya,ketikamenjelaskanbiografiYa'qubbin Thariqmenyebut
  • 19. kata ini (baca:falak/ilmufalak)sebagai cabangilmuyangdimaksud.Kata'falak',denganmakna'edar' sebagai dimaksuddalamdisiplin'IlmuFalak'banyakterteradalamAl Qur'an,antara lainQS.Yasinayat 40: ‫ال‬ ‫شمس‬ ‫ال‬ ‫غي‬‫ب‬ ‫ن‬ ‫ي‬‫ها‬ ‫ل‬‫أن‬ ‫درك‬ ‫ت‬ ‫مرال‬ ‫ق‬‫ال‬ ‫و‬ ‫يل‬ ‫ل‬ ‫ال‬‫ق‬ ‫ساب‬ ‫نهار‬ ‫ال‬‫ل‬ ‫وك‬ ‫ى‬ ‫ف‬ ‫لك‬ ‫ف‬‫بحون‬ ‫س‬ ‫ي‬ CarloNillino,GuruBesarIlmuFalakUniversitasFu'adAwwal (Jami'ahal Misriyyah) sekarangJami'ahal Qahirahdan UniversitasPallermoItaliamenyatakan;katafalakyangbanyakberedardalamAl Qur'an bukanberasal dari bahasa Arab,akan tetapi teradopsi dari bahasaBabiloniayaitu'Pulukku'yangberarti 'edar'. Wallaha'lam Perkembanganselanjutnya,ilmufalakterusberkembangdenganberbagai elaborasi danakselerasi ilmiahhinggaakhirnyailmuini dengankhasnama'IlmuFalak'mengakardiperadabanIslamsampai detik ini.Terlihat,diperguruan-perguruantinggi,instansi-instansi pemerintah,organisasi keislamanmuncul kajian-kajiandanmatakuliahIlmuFalakdalamteori danpraktek.Secaralebihkhusus,IlmuFalak berperansecaradetil dalamkepentinganumatIslamdalamempathal,yaitu:[1].Menentukanawal bulanQamariyah,[2].Menentukanjadwal shalat,[3].Menentukanbayang(arah) kiblat,[4]. Menentukankapandandimanaterjadinyagerhana. Astronomi,falak danastrologi merupakanistilahyangmemiliki kedekatan dari aspek objek kajian,yakni mengkaji masalah yang berhubungan dengan benda langit meskipun terdapat perbedaan dalamorientasi,tujuandanruanglingkupkajiannya.Tulisan ini lebih lanjut akan menyoroti perbedaan dan hubungan ketiganya. Astronomi adalahstudi ilmiahterhadapbenda-bendalangitseperti bintang-bintang, bulan, planet, galaksi, materi gelap dan lain-lain yang dilakukan menggunakan metode scientific. Objeknya adalah fisik benda langit, proses terjadinya suatu benda langit, gerak, ukuran dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya. Basis ilmu yang mendukung studi astronomi antara lain matematika, fisika dan kimia. Di era modern ini astronomi didukung oleh berbagai sarana pengamatan seperti teleskop (optik dan radio) dan pesawat antariksa. Berbedadenganastronomi,astrologimemiliki keunikantersendiri,yangkarenakeunikannya disiplinini sering mendapatkan sorotan tajam dari dunia sains. Secara umum, astrologi adalah bahasa, seni dan ilmu pengetahuan yang mempelajari keterkaitan antara siklus benda-benda langit dan kehidupanmanusiadi mukabumi.Inti astrologi adalah berawal dari wawasan kosmologi manusia yang memandang adanya pengaruh peredaran benda langit terhadap kehidupan manusia di bumi. Pada tahapan ini wawasan kosmologi manusia masih diselimuti kabut mitos.
  • 20. Mitos kosmologi ini telah berjasa membangkitkan perhatian yang besar manusia di masa lalu terhadap alam semesta khususnya benda-benda langit yang diyakini memberi pengaruh pada kehidupanmanusia.Dari sini pengamatansecaraterstruktur terus dilakukan hingga ribuan tahun. Hasil pengamatan astrologi ini pada gilirannya berhasil memetakan benda-benda langit yang dengan sentuhan metode dan pendekatan baru akhirnya melahirkan disiplin astronomi. Dengan demikian astrologi telah berjasa besar dalam meletakan fondasi astronomi. Landasan astrologi sama seperti astronomi yang juga didasarkan pada observasi atau pengamatan. Itulah sebabnya astrologi di kalangan pendukungnya dinyatakan sesuatu yang memiliki landasan ilmiah yang sama dengan sains. Astrologi tidak ada hubungannya dengan dunia klenik dan mistik, sehingga seseorang yang berniat untuk mempelajari astrologi tidak perlu mempunyai indra keenam dan kekuatan ghoib seperti yang orang sebut kekuatan supranatural. Di masyarakat luas, pandangan tentang astrologi umumnya selalu dikaitkan dengan ramalan, namun para astrolog sendiri lebih suka menyebutnya sebagai perkiraan atau prediksi. Sebagaimanailmuwanmemprediksikancuacaatau seorangpialangsaham memperkirakan nilai saham, demikian pula para astrolog berupaya memperkirakan peristiwa-peristiwa apa yang bakal terjadi di masa mendatang. Bedanya hanya basis data yang dipergunakan. Ilmuwan mempergunakan data-data iklim suatu negara sebagai tolok ukurnya, pialang saham memanfaatkan data-data fluktuasi harga saham dimasalampau,sedangkanparaastrologmenggunakan letak benda-benda langit sebagai acuan penelaahannya. Astrologi itu sebenarnya tidak berhubungan dengan dunia mistik. Pembuatan peta langit astrologis tidak didasari oleh ilmu ghaib, tetapi melalui serangkaian perhitungan matematis dan astronomis yang rumit. Para astrolog semenjak zaman ribuan tahun yang lampau telah melakukan pengamatan terhadap posisi relatif benda-benda langit satu sama lain. Astrologi bukanlah sains murni, tetapi ia merupakan perpaduan antara ilmu pengetahuan, seni dan filosofi. Astrologi ini mempelajari tentang pengaruh sitem tata surya pada beragam bentuk kehidupan dan efeknya pada manusia dan yang berkaitan dengan bumi. Astrologi juga memberikan panduan pada semua aspek kehidupan, harmonisasi pikiran, tubuh, jiwa. Astrologi memudahkan seseoranguntukmemprediksi masadepan.Prediksiini berdasarkanpengamatan,persepsi,perhitungan dan serangkaian uji coba. Karena sifatnya yang hanya prediksi, analisis dengan astrologi mungkin saja meleset,hal itudisadari karena alam memiliki keragaman hukum kausalitas yang saling bertautan dan
  • 21. rumit.Semakinbanyakkemampuanmanusiauntukmengidentifikasi dan memahami hukum kausalitas di alam semesta, akan membantu manusia untuk dapat melakukan rekayasa dalam kehidupan dan memanipulasi kondisi-kondisi buruk yang dipredikasikan akan terjadi. Di dalam astrologi manusia dipandang memiliki kehendak bebas dalam memanfaatkan berbagai energi di alam semesta ini dan pastinya ada yang terkandung positif atau negatif. Astronomi juga berbeda dengan astrologi dari segi konsepsi grand theory. Teori astrologi bernuansageosentrisme-anthromorfisme.Di sini bumi dipandangsebagai pusatdari alam semesta, dan benda-benda langit yang mengitari bumi masing-masing memberikan pengaruh pada kehidupan manusia yang hidup di bumi. Teori itu dalam perkembangan selanjutnya disanggah oleh Coppernicus yang mengetengahkan konsep bahwa bumilah yang sesungguhnya mengelilingi matahari dan mataharilah yang menjadi pusat alam semesta. Teori Copernicus yang disebut heliosentrisme mematahkan anggapan yang bertahan selama berabad-abad. Inilahtonggakberdirinyailmuastronomi yangkemudiandisambutolehmasyarakatsedunia. Meskipun sebenarnya teori geosentrisme masih ada dianut oleh berbagai kalangan secara minoritas. Yang ingi penulis kemukakan di sini adalah bahwa Ilmu astrologi memberikan sumbangsih yang besar kepadaperkembanganilmualamdanmenginspirasi ilmuwanbesarseperti Pythagoras, Plato, Aristotle, Galen, Paracelsus, Girolamo Cardan, Nicholas Copernicus, sehingga pada gilirannya melahirkan para astronom besar seperti Galileo Galilei, Tycho Brahe, Johannes Kepler, Carl Jung dan lain sebagainya. Dewasaini astronomi berkembangmenjadicabangsains yang bukan hanya mengkaji posisi dan pergerakanbenda-bendalangit,tetapi jugafisisdanevolusinya.Perkembangannya demikian pesat yang menimbulkan lahirnya cabang-cabang baru, misalnya astrofisika (menitikberatkan pada segi struktur dan komposisi fisis, bukan lagi posisi dan pergerakan benda langit), kosmogoni (menitikberatkanpadaasal-usul danevolusi tatasurya),kosmologi (menitikberatkan pada asal-usul dan evolusi alam semesta), dan yang baru adalah bioastronomi (menitik beratkan kemungkinan adanya kehidupan di luar bumi). Teori-teorinya senantiasa diperbarui bila ada bukti-bukti lain yang menyempurnakan atau menggugurkan teori semula. Melalui astronomi, manusia mencoba mendeskripsikanapadanbagaimana prosesfenomenaalambisaterjadi dalamkontekseksperimen dan pengamatan, dengan parameter yang bisa diamati dan diukur, yang bisa benar bisa pula salah. Agama memperluas lagi spektrum makna alam semesta bagi manusia tentang kehadiran benda-benda alam semesta
  • 22. Dengan demikian astrologi dan astronomi merupakan sebuah rangkaian perkembangan peradaban manusia yang perlu dilihat secara utuh, meskipun keduanya kini telah bercerai disimpang jalan. Mempelajari astrologi dan pembacaan horoskop tidaklah selalu merugikan dan harus dituding sebagai barang haram, sebab di balik itu semua ilmu astrologi menyimpan rahasia-rahasia dunia yang tak terjawab oleh astronomi, yang menanti untuk dikuak oleh manusia. Terlepas dari benar tidaknya anggapan bahwa astrologi adalah mitos, namun manusia secara nature tidak bisa melepaskan diri sepenuhnyadari mitos.Sejarah membuktikan betapa mitos diperlukan oleh manusia sebagai jawaban sementara sebelum sains. Mitos pula yang menggugah rasa ingin tahu manusia dengan hasrat yang begitu besar. Ilmu Falak Falak merupakan istilah arab (‫)الفلك‬ yang diserap dari bahasa Babilonia yaitu fulukku yang berarti edar. Dalam berbagai literatur objek kajian falak sebenarnya sama dengan objek kajian astronomi, yakni benda-benda langit, termasuk dalam pembahasannya adalah keadaan benda langit, ukuran, jarak, posisi, gerak edar dan berbagai efek yang diakibatkan dari pola hubungan antar benda- bendalangittersebut,seperti gerhana.Dengandemikianmenuruthematpenulis kajian ilmu falak pada dasarnya amat luas, sehingga dapat disamakan dengan kajian astronomi dan idealnya tidak perlu ada dikotomi antara astronomi dan ilmu falak, hanya saja dewasa ini di dunia Islam terminologi ilmu falak dipergunakanterbatasuntukkeperluanibadahseperti menentukan arah kiblat, waktu salat, puasa dan hari raya. Mengacu pada kenyataan dan praktik yang demikian maka dapat dimaknai bahwa falak merupakan astronomi spesifik dalam ruang lingkup kajian yang lebih sempit. Dewasaini,ruanglingkupkajianfalakyangsempit perlu dikembalikan pada kedudukannya sebagai disiplin keilmuan yang sejajar dengan astronomi dengan obyek kajian dan terminologi tidak terbatas seperti sekarang ini. Para astronom muslim di masa lalu tidak membatasi ruang lingkup kajiannya pada bumi, matahari dan bulan yang tujuannya untuk kepentingan ibadah semata, tetapi merekamelakukanpengamatandanpenelitianbenda-bendaangkasaluaryanglebihluaslagi,berkaitan jugadenganteori-teori eksakdanalat-alatteknologi ruangangkasa.Salahseorangtokohilmufalakyang sangat berpengaruhdi duniaIslamadalahal-Khawarizmi dengankaryanyaal-MughtasharfiHisab al-jabr Wa al-muqabalah, sangat berpengaruh terhadap cendekiawan-cendikiawan Eropa. Buku tersebut diterjemahkanke dalambahasa latin oleh Robert Chester pada tahun 1140 Mdengan judul Algebras et almucabala. Kemudian pada tahun 1831 M, buku itu diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Federic Rasen.
  • 23. Selain Khawarizmi, tokoh astronom muslim lainnya adalah Abu Raihan al-Biruni, karyanya yang berjudul al-Qanun al-Mas’udi merupakan buku terlengkap mengenai astronomi pada masanya, karena menerangkan gerak planet-planet di angkasa raya. Karyanya yang lain berjudul al-Atsar al- Baqiyah,secarakhususmembahastentangrotasi bumi (yangpadawaktu itu masih diperdebatkan) dan menetapkan dengan teliti garis-garis lintang dan garis bujur. Satu lagi tokoh yang terkenal adalah al- Haitsam dengan julukan bapak optik, salah satu karyanya adalah buku yang berjudul al-Muntakhab fi ’Ilal ’Ain,bukuini mengupasmengenaipetunjuk perawatan mata, selain itu banyak artikel-artikel yang mengenai matematika, astronomi, fisika dan kedokteran. Berdasarkansumbanganilmupengetahuanparatokohtersebut,sudahsemestinyailmufalaksekarang tidakmembatasi luanglingkupnyapadakajianbumi,bulandanmatahari sajatetapi lebihdiarahkanlagi kepadaupayapengembanganlebihjauhuntuk melakukanobservasi danusaha-usahayanglebihserius berkaitandengankajianruangangkasa.Kajianfalakharussejajardenganastronomi dalamobjekdan ruang lingkupnya.Falakhanyalahadalahpintumasukuntukmemahamidimensi alamsemestayang lebihluaslagi. SUMBER : http://rosanakmakassar.blogspot.co.id/2010/12/sejarah-peradaban-dan-hubungan.html Diaksespadatanggal 4 Oktober2016 pukul 21.32, di downloadpadatanggal 4 Oktober2016 pukul 21.32 Inilah Beberapa Ayat Suci Al'quran Yang Membahas Tentang Astronomi Astronesia-Al-Qur’ān (Alquran, Arab: ‫قرآن‬ ‫ال‬) adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melalui perantaraan Malaikat Jibril. Dan berikut beberapa ayat suci Al'quran yang membahas tentang astronomi: 1. Peristiwa Big-Bang ‫أ‬َ‫و‬َ‫ل‬َ‫م‬َْ ‫أ‬َ‫ر‬ََ ‫َََّأ‬ِ‫ي‬‫ن‬‫ل‬َ َ‫م‬‫ف‬‫ر‬ََُ‫ا‬ ‫َّنأ‬َْ ‫أ‬ِ‫س‬ََ‫ام‬ََ‫ن‬‫ت‬‫َل‬ ََ‫أم‬ََ َ‫ر‬َ ََ ‫ا‬َ‫ا‬ََ‫َا‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ت‬َ‫ا‬َ‫ر‬ ‫ا‬ََ‫ف‬‫ت‬‫ا‬َََ‫ت‬َ‫ا‬ََُ‫ا‬ ‫أ‬ ‫ا‬َََ‫ع‬َ‫ل‬َ‫ن‬َ‫م‬ ‫ََّأ‬َِ ‫أ‬ِْ‫ا‬َََ‫ل‬َ ‫أ‬‫ن‬‫ل‬‫ف‬‫ا‬ ‫أ‬ََْ‫ء‬ٍَ ‫أ‬َ‫ي‬‫ء‬ٍَّ ‫أ‬ ‫أ‬َ‫ف‬َ‫ا‬َْ ‫مََّأ‬‫ف‬َََِ‫ن‬‫ف‬َ
  • 24. Artinya : Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? (Surat Al-Anbiyâ´ ayat 30) 2. Garis Edar Planet Dan Benda-benda Angkasa Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur'an, ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu. ‫أ‬َ‫م‬‫ف‬‫ت‬َ‫م‬ ‫ِا‬‫ي‬‫ن‬‫ل‬َ ‫أ‬َ‫ل‬َ‫ع‬ََ ‫أ‬َ‫ل‬ََ‫ن‬‫ع‬‫َل‬ ‫أ‬َ‫ار‬ََّ‫ن‬َ‫َل‬َ‫م‬ ‫أ‬َ‫ا‬ََ‫ن‬ٍ‫َل‬َ‫م‬ ‫أ‬َ‫ر‬َََ‫ت‬َ‫ل‬ََ‫م‬ ‫أ‬ ‫أ‬ُ‫ل‬‫ف‬‫ا‬ ‫ء‬ِ‫ا‬ ‫أ‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ا‬ ‫مََّأ‬‫ف‬ٍََُّ‫ت‬ََ Artinya : Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing- masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. (Surat Al-Anbiyâ´ ayat 30) ‫أ‬‫ف‬‫ا‬ََ‫ن‬ٍ‫َل‬َ‫م‬ ‫ا‬ ِ‫ر‬َ‫ن‬َ‫ا‬ ‫أ‬َ‫ي‬‫ر‬َ‫ت‬َ‫ا‬َ‫ت‬‫ف‬َِ‫ل‬ ‫ا‬َََّ‫ل‬ ‫لَأ‬ِ‫ل‬َ‫ي‬ ‫أ‬‫ف‬‫َر‬َِِ‫ت‬َ‫ا‬ ‫أ‬َِْ َِْ‫ل‬َ‫ل‬َ ‫أ‬ِ‫َو‬ِ‫ع‬َ‫ل‬َ‫ل‬َ Artinya : "Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (QS Yasin : 38) ‫أ‬ِْ‫ا‬ََ‫ن‬‫ت‬‫َل‬َ‫م‬ ‫أ‬ِ‫س‬ََ‫ي‬ ‫أ‬ِ‫ل‬‫ف‬ُ‫ف‬ٍَّ‫ل‬َ Artinya : "Demi langit yang mempunyai jalan-jalan." (QS Adz-Dzariat : 7) 3. Penciptaan Alam Semesta ‫أ‬‫ف‬‫د‬ََُِِ ‫أ‬ِ‫س‬ََ‫ام‬ََ‫ن‬‫ت‬‫َل‬ ‫أ‬َِ َ‫ر‬َ ََََ‫م‬ ‫أ‬ ‫أ‬َ‫ن‬‫ن‬ََْ ‫فمَّفأ‬‫ا‬ََ ‫أ‬‫ف‬‫ه‬َ‫ل‬ ‫و‬َِ‫ل‬َ‫م‬ ‫أ‬َ‫و‬َ‫ل‬َ‫م‬ ‫أ‬ََّ‫ف‬‫ا‬َ‫ا‬ ‫أ‬‫ف‬‫ه‬َ‫ل‬ ‫أ‬‫و‬‫ا‬َُ ٍِّ‫ا‬ٌَ ‫أ‬ ‫أ‬َ‫ل‬َ‫ع‬َََ‫م‬ ‫أ‬‫ن‬‫ل‬‫ف‬‫ا‬ ‫أ‬ََْ‫ء‬ٍَ ‫أ‬ ‫أ‬َ‫م‬‫ف‬‫ت‬َ‫م‬ ‫أ‬ِ‫ي‬‫ل‬‫ف‬‫ا‬ُِ ‫أ‬ََْ‫ء‬ٍَ ‫أ‬‫و‬‫و‬َِ‫ع‬ٌَ
  • 25. Artinya : Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu. (Surat Al-An'am ayat 101) 4. Bentuk Bumi Yang Bulat ‫أ‬َ‫ل‬َ‫ع‬ََ ‫أ‬ِ‫س‬ََ‫ام‬ََ‫ن‬‫ت‬‫َل‬ ‫أ‬ََ َ‫ر‬َ ََََ‫م‬ ‫أ‬ِ‫ي‬‫ل‬ٍََّ‫ل‬‫ا‬ُِ ‫أ‬ ‫أ‬‫ف‬‫ر‬ِ‫ي‬‫َم‬‫ا‬‫ف‬َ ‫أ‬َ‫ل‬ََ‫ن‬‫ع‬‫َل‬ ‫ن‬َ‫ع‬ٌَ ‫أ‬ِ‫ار‬ََّ‫ن‬َ‫َل‬ ‫أ‬‫ف‬‫ر‬ِ‫ي‬‫َم‬‫ا‬‫ف‬ََ‫م‬ ‫أ‬َ‫ار‬ََّ‫ن‬َ‫َل‬ ‫ن‬َ‫ع‬ٌَ ‫أ‬ِ‫ل‬ََ‫ن‬‫ع‬‫َل‬ ‫أ‬ ‫أ‬َ‫ر‬‫ن‬ََ‫ت‬َ‫م‬ ‫أ‬َ‫ا‬ََ‫ن‬ٍ‫َل‬ ‫أ‬َ‫ر‬َََ‫ت‬َ‫ل‬ََ‫م‬ ‫أ‬ ‫أ‬ُ‫ل‬‫ف‬‫ا‬ ‫ا‬ ِ‫ر‬َ‫ن‬ََ ‫أ‬َ‫ل‬َ‫ن‬َ َِ ‫ن‬ََُ‫ت‬‫ف‬َ ‫أ‬ ‫أ‬َ‫ل‬َْ ‫أ‬َ‫م‬‫ف‬‫ت‬ ‫أ‬‫ف‬َْ َِْ‫ل‬َ‫ل‬َ ‫أ‬‫ف‬‫ار‬‫ن‬َُ‫ا‬َ‫ل‬َ Artinya : Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (Az-Zumar ayat 5) 5.Alam Semesta Mengambang ‫أ‬‫ف‬ ‫ن‬‫َه‬ ‫ِا‬‫ي‬‫ن‬‫ل‬َ ‫أ‬َ‫د‬َ‫ا‬َ‫ر‬ ‫أ‬ِ‫س‬ََ‫ام‬ََ‫ن‬‫ت‬‫َل‬ ‫أ‬ِ‫ر‬َََ‫ا‬ُِ ‫أ‬ٌََََِ ‫ا‬ََََّ َ‫م‬َ‫ر‬َ‫ا‬ ‫أ‬ ‫أ‬‫ن‬‫و‬‫ف‬َّ ‫أ‬ََْ‫م‬َ‫ا‬َ‫ت‬َ ‫أ‬ٌَ‫ن‬َ‫ع‬ ‫أ‬ِْ َ‫ر‬َ‫ل‬َ‫ل‬َ ‫أ‬ ‫أ‬َ‫ر‬‫ن‬ََ‫ت‬َ‫م‬ ‫أ‬َ‫ا‬ََ‫ن‬ٍ‫َل‬ ‫أ‬َ‫ر‬َََ‫ت‬َ‫ل‬ََ‫م‬ ‫أ‬ ‫أ‬ُ‫ل‬‫ف‬‫ا‬ ‫ا‬ ِ‫ر‬َ‫ن‬ََ ‫أ‬َ‫ل‬َ‫ن‬َ َِ ‫ن‬ََُ‫ت‬‫ف‬َ ‫أ‬ ‫أ‬‫ف‬‫ر‬ِ‫ي‬َُِ‫ف‬َ ‫أ‬َ‫ر‬َََ َََ ‫أ‬‫ف‬‫ل‬ ِ‫ي‬ٌَُ‫ف‬َ ‫أ‬ِ‫س‬‫ا‬ََ َ َ ‫أ‬َ‫و‬‫ف‬‫ا‬‫ن‬‫ع‬َ‫ل‬َ‫ل‬ ‫أ‬ِْ‫ا‬َ‫ت‬ِ‫ع‬ُِ ‫أ‬َ‫و‬‫ف‬‫ا‬ِ‫ي‬َُ‫ر‬ ‫مََّأ‬‫ف‬َِ‫و‬‫م‬‫ف‬‫ا‬ Artinya : Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas ´Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan(mu) dengan Tuhanmu.(QS: Ar-Ra'd Ayat: 2) 6. Bahayanya Meteor Dan Asteroid
  • 26. ‫أ‬َ‫و‬َْ ‫أ‬َ‫و‬‫ف‬‫ا‬ََََِْ ‫أ‬ََََّ ‫ء‬ِ‫ا‬ ‫أ‬ِْ‫ا‬ََ‫ن‬‫ت‬‫َل‬ ‫أ‬َََّْ ‫أ‬َ‫ل‬ِ‫ت‬ َ‫ر‬‫ف‬َ ‫أ‬َ‫و‬‫ف‬‫ا‬َََ‫ع‬ٌَ ‫ا‬َُ ٌِ‫ا‬ٍَّ ‫أ‬ ‫مََّأ‬‫ف‬ََ‫ع‬َ‫ل‬َ‫ا‬َ‫ت‬َ‫ا‬ ‫أ‬َ‫ي‬َََ‫ا‬ ‫أ‬ِ‫َر‬ِ‫ي‬ََ Artinya : Atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku?(Surat Al Mulk ayat 17) 7. Gugus Bintang Dan Galaksi-galaksi ‫أ‬ََِ‫ت‬َ‫ل‬َ‫م‬ ‫ا‬َََ‫ع‬َ‫ل‬َ‫ن‬ ‫ء‬ِ‫ا‬ ‫أ‬ِْ‫ا‬ََ‫ن‬‫ت‬‫َل‬ ‫ا‬َ‫ن‬‫م‬‫ف‬‫ر‬‫ف‬ُ ‫ا‬َ‫ت‬‫ا‬‫ن‬َ‫ن‬َََْ‫م‬ ‫َََّأ‬ ِ‫ر‬ِِ‫ا‬‫ن‬َ‫ع‬ِ‫ل‬ Artinya Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang(nya). (Qs. Al Hijr : 16) ‫أ‬ِْ‫ا‬ََ‫ن‬‫ت‬‫َل‬َ‫م‬ ‫أ‬ِ‫س‬ََ‫ي‬ ‫أ‬ِْ‫م‬‫ف‬‫ر‬‫ف‬َُ‫ل‬َ Artinya : Demi langit yang mempunyai gugusan bintang (Qs. Al Buruuj ayat 1) Maha suci Allah Yang menguasai langit dan Bumi SUMBER : http://astronesia.blogspot.co.id/2013/07/inilah-beberapa-ayat-suci-alquran-yang.html Diaksespadatanggal 4 Oktober2016 pukul 21.35, di downloadpadatanggal 4 Oktober2016 pukul 21.36
  • 27. Astronomi islam Pada masa sebelum Islam, orang-orang arabjahiliah telahmemiliki pengetahuan pengetahuan dasar tentang ilmu astronomi. Namun pengetahuan yang mereka miliki belum berbentuk rumusan-rumusan ilmiah sehingga tidak pantas untuk disebut sebagai ilmu pengetahuan. Ilmu astronomi dalam islam dapat dikatakan muncul dengan gemilang pada masa pemerintahan Khalifah Abbasiah.Hal itu terjadi berkat hubungan mereka dengan berbagai macam kebudayaan dunia yang mereka salin dari kitab -kitab klasik karangan orang-orang Indiadan orang-orang Yunani. Besarnya perhatian orang-orang arab terhadap ilmu astronomi didorong oleh kebutuhan mereka terhadap air hujan. Sebagai bangsa pengembala mereka membutuhkan rumput yang segar. Maka untuk mengetahui di mana letak tanah yang telah dituruni hujan, mereka mencatat perputaran musim. Ahmad Ali al Ma'la mengatakan di dalam bukunya Atsarul ‘Ulamail Muslimin Fil Hadlarah Al Auribuah, “Orang- orang senang menyaksikan keindahan bintang gemintang. Dia menyaksikan geraknya kemudian meneliti pertambahan dan kurangnya bulan hari demi hari.Selanjutnya bulan demi bulan dia menyaksikan miringnya matahari. Maka mereka pun membuat petunjuk-petunjuk dari matahari, bulan, dan bintang, untuk menghitung hari dan bulan, musim dan tahun, tanda-tanda waktu mengembara berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.” Para ilmuan muslim mulai terjun ke dalam penelitian astronomis semenjak turunnya ayat suci al-Quran surat Y asin/36ayat 38-40 dan surat Y unus/10 ayat 5 sebagai berikut. “Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa Lagi Maha Mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah,sehingga (setelah ia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya (falak).” (QS. Y asin/36:38-40). “Dia-lah yang menjadikan matahari bersinardan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah- manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.”(QS. Y unus/10:5). Hisab Secara harfiyah bermakna 'perhitungan'. Hisab adalah melakukan perhitungan untuk mengetahui posisi bulan secara matematis dan astronomis dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender hijriah. Hisab merupakan alat bantu untuk mengetahui kapan dan di mana hilal (bulan sabit pertama setelah bulan baru) dapat terlihat. Hisab seringkali dilakukan untuk membantu sebelum melakukan rukyat. Pentingnya penentuan posisi matahari karena umat Islam untuk ibadah shalatnya menggunakan posisi matahari sebagai patokannya. Sedangkan penentuan posisi bulan untuk mengetahui terjadinya hilal sebagai penanda masuknya periode bulan baru dalam Kalender Hijriyah. Ini penting terutama untuk menentukan awal Ramadhan saat orang mulai berpuasa, awal Syawwal saat orang mangakhiri puasa dan merayakan Idul Fithri, serta awal Dzul-Hijjah saat orang akan wukuf haji di Arafah (9 Dzul-Hijjah) dan ber-Idul Adha (10 Dzul-Hijjah). Dalam al-Qur'an surat Y unus (10) ayat5 dikatakan bahwa Tuhan memang sengaja menjadikan matahari dan bulan sebagai alat menghitung tahun dan perhitungan lainnya. Juga dalam surat Ar-Rahman (55) ayat 5 disebutkan bahwa matahari dan bulan beredar menurut perhitungan. "Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan."(QS. Ar-Rahman/55:5) Karena ibadah-ibadah dalam Islam terkait langsung dengan posisi benda-benda astronomis (khususnya matahari dan bulan) maka umat Islam sudah sejak awal mula muncul peradaban Islam menaruh perhatian besarterhadap ilmu astronomi (disebutIlmu Falak).
  • 28. Rukyatul Hilal Rukyatul Hilal adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang nampak pertama kali setelah terjadinya ijtimak (bulan baru).Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang, atau dengan alat bantu optik seperti teleskop. Apabila hilal terlihat, maka pada petang (Maghrib) waktu setempat telah memasuki bulan (kalender) baru hijriah. Apabila hilal (b ulan sabit) tidak terlihat(atau gagal terlihat), maka bulan (kalender) digenapkan (istikmal) menjadi 30 hari. Kriteria ini berpegangan pada Hadits Nabi Muhammad SAW : “Berpuasalah kamu sekalian jika melihat hilal dan berbukalah kamu jika melihat hilal. Jika terhalang maka sempurnakanlah bilangan bulan sya’ban menjadi 30 hari (istikmal)."(HR. Imam Bukhori Muslim, dari Sahabat Abu Hurairah). Hisab Rukyat Lajnah Falakiyah Al-Husiniyah Sampai saat ini tim hisab lajnah sudah berhasil menerapkan dua belas metodesebagai rujukan hisab, antara lain;Sullamun Nayyiroin,Fathur Ro’ufAl Mannan, Syamsul Hilal, Ittifaq Dzatil Bain, Irsyadul Murid, Khulasotul Wafiyah, Badi’atul Mitsal, Nurul Anwar, New Comb, Jean Meeus, Almanak Nautika, dan Ephemeris Hisab Rukyat. Tim Hisab Lajnah terus berusaha mempelajari metode-metodelainnya untuk menambah rujukan terutama dalam melaksanakan rukyatul hilal. Untuk dapat melaksanakan Rukyatul Hilal, hasil hisab harus Imkanurrukyah (kepastian bahwa bulan sudah dapat dilihat sesuai dengan ketinggiannya) dengan data ketinggian bulan minimal 2 derajat untuk metode Sullamun Nayyiroin dan kedudukan hilal (utara atau selatan matahari) yang disebut dengan Fii 'Ilmillah. Rukyatul hilal ini dilakukan setelah waktu maghribtiba, sejak matahari terbenam sampai ± sepuluh menit ke depan. Tim Rukyat Lajnah Falakiyah Al-Husiniyah melakukan cara yang agak berbeda dan kemungkinan besar tidak dilakukan oleh Lajnah Falakiyah yang lain. Secara rutinitas bulanan, tim rukyatjuga selalu memperhatikan kedudukan bulan pada tanggal 25 dan seterusnya sampai akhir tanggal pada waktu pagi hari atau setelah sholat subuh, karena menurutpengalaman, munculnya hilal/bulan baru tidak akan berbeda kedudukannya pada akhir bulan. Rukyatul hilal adalah proses perpaduan antarakemampuan manusia dengan kekuasaan Allah SWT, walau hilal setinggi berapa derajat pun ketika Allah tidak memperkenankan kita untuk melihat hilal, maka mustahil hilal dapat dilihat. Kita pun tetap akan kesulitan melihat hilal walaupun dibantu dengan alat teknologi canggih, sementara mata kita tidak awas. Apalagi ilmu falak, hisab, dan rukyat -nya belum paham. Intinya, mata dan ilmu adalah modal utama. Kemampuan teleskop/ teropong hanya dapatmenjangkau sekitar satu bulatan bulan dan ketinggian hilal minimal 4 derajat. Berbeda dengan menggunakan mata telanjang, yang penting kita set patok kita berdasarkan perhitungan, lalu pantau hilal dengan mata awas. Kemungkinan besarrukyatul hilal akan berhasil. Untuk itu, walaupun sudah ada teknologi canggih seperti teropong, perlu dilestarikan metode rukyat secara tradisional. Semua metode hisab adalah buatan manusia yang berupa data perkiraan hasil penelitian manusia, jadi semua hasil hisab hanyalah sebuah patokan dalam melakukan rukyatul hilal. Apalagi dengan menggunakan teleskop yang hanya menjangkau sekitar satu bulatan bulan dan berkemampuan meneropong hilal di atas 3 derajat, kemungkinan berhasilnya me -rukyat dengan teropong lebih kecil daripada dengan mata telanjang. SUMBER : http://hanyakawan.blogspot.com/2011/11/astronomi-islam.html Diaksespadatanggal 4 Oktober2016 pukul 21.35, di downloadpadatanggal 4 Oktober2016 pukul 21.38
  • 29. Kerukunan Agama dan Astronomi Pekan lalu terjadi fenomena menarik di ruang angkasa yang disebut “Malam Langit Gelap”. Dimana tepat Sabtu (8/8), terjadi malam tanpa bulan, atau kelangkaan langit malam yang gelap (dark sky). Hanya sayang akibat polusi cahaya bumi, keindahan galaksi Milky Way atau Bima Sakti kurang dapat dinikmati warga perkotaan. Menurut Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin, saat dark sky planet merah Mars dan planet bercincin Saturnus bersanding dengan bintang raksasa merah Antares (Suara Merdeka, 6/8). Hanya saja keindahan dan keagungan Sang Maha Pencipta kurang diapresiasi masyarakat luas. Padahal pembelajaran ruang angkasa atau dikenal sebagai ilmu Astronomi bisa menjadi sarana dan prasarana kerukunan agama. Bagaimana Astronomi bisa menjadi perekat kerukunan anak bangsa? Praktik kerukunan agama di daerah tidak bisa lepas dari peran tim ahli Badan Hisab Rukyat (BHR) Kementerian Agama setempat, disokong pondok pesantren berbasis Nahdlatul Ulama (NU). Maklum mereka sudah terbiasa menggunakan teropong bintang dan memiliki alat canggih tersebut yang berharga ratusan juta rupiah.. Di bawah bimbingan tim ahli BHR dan pondok pesantren NU, umat lintas agama dilatih melihat keindahan jagad raya misalkan dilibatkan penentuan hilal. Dari interaksi ini diharapkan muncul pemahaman ada peristiwa penting di luar keyakinan umat lain. Dari kerjasama ini diharapkan muncul benih-benih pemahaman antarpemeluk agama lain. Praktek kerukunan agama melalui astronomi bisa dijadikan model pembinaan untuk meningkatkan semangat pluralisme. Perekatan hubungan antarpribadi mudah dikembangkan melalui pendekatan dan sentuhan hubungan melalui sebuah media tertentu terutama ilmu pengetahuan. Meski sama-sama mengakui keagungan Tuhan Yang Maha Kuasa, seringkali kekakuan dan ego individu mengalahkan hubungan umat beragama. Dibutuhkan kearifan dan kebijakan semua pihak supaya kerukunan umat beragama selalu terpelihara di bumi Pancasila ini. Sebagai contoh nyata beberapa tahun silam kecintaan olahraga tenis bisa meruntuhkan sekat- sekat permusuhan antarnegara. Siapa yang tidak kenal pasangan ganda putra Aisam-Ul-Haq Qureshi dan Rohan Bopanna, satu orang Pakistan dan satunya warga India. Mereka tidak pernah berpikir negara-negara yang mereka wakili selalu bermusuhan sampai sekarang. Keduanya selalu berusaha menjauhkan politik dari dunia tenis yang mereka cintai. Kerukunan antarumat beragama melalui pendekatan ilmu pengetahuan seperti Astronomi memberi sejumlah manfaat khususnya para pelajar. Pertama sebagai pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang tengah gencar digalakkan pemerintah. Maklum selama ini ilmu perbintangan hanya selintas dipelajari di mata pelajaran IPS dan IPA terpadu.
  • 30. Manfaat kedua, lebih mengoptimalkan fungsi dan kegunaan peralatan astronomi yang harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah. Selama ini peralatan yang mahal harganya ini hanya dipunyai instansi resmi pemerintah seperti Badan Hisab Rukyat Kabupaten atau Provinsi serta pondok pesantren yang mengembangkan ilmu falak. Serta manfaat ketiga, meningkatkan kecintaan Astronomi di kalangan masyarakat luas terutama pelajar sekolah. Astronomi sebagai ilmu pengetahuan kuno hanya terbatas ditindaklanjuti dan dipelajari mendalam kalangan tertentu saja utamanya terkait masalah keagamaan seperti melihat peristiwa hilal untuk menentukan jatuhnya 1 Ramadhan dan Idul Fitri. Untuk mengoptimalkan kerukunan agama di kalangan pelajar perlu dibentuk klub Astronomi tingkat kabupaten. Motor penggerak klub ini adalah pondok pesantren pengembang ilmu falak dan tim ahli Badan Hisab Rukyat karena merekalah yang punya perlengkapan astronomi canggih dan mahal harganya. Tinggal bagaimana mengemas kerja sama Astronomi ini menjadi lebih menarik dan bermanfaat bagi semua pihak. Bagaimanapun ilmu pengetahuan-termasuk Astronomi-menjadi milik bersama. Bagaimanapun Astronomi sudah muncul ribuan tahun silam dan menjadi pegangan bersama umat manusia. Keragaman dan perbedaan keyakinan seyogyanga menguat iman mereka terhadap Sang Khalik. Keragaman bukan untuk dipertentangkan namun dijadikan acuan bersama menuju ke arah kehidupan lebih baik. Siapa yang mau jadi motor penggerak kerukunan agama melalui Astronomi? (*) SUMBER : http://www.koranmuria.com/2016/08/15/43235/kerukunan-agama-dan-astronomi.html Diaksespadatanggal 4 Oktober2016 pukul 22.18, di downloadpadatanggal 4 Oktober2016 pukul 22.19 PENGERTIANDANRUANG LINGKUPASTRONOMIDALAM ISLAM Astronomi ialahcabangilmualamyangmelibatkanpengamatanbenda-bendalangit(seperti halnya bintang,planet,komet,nebula,gugusbintang,ataugalaksi) sertafenomena-fenomenaalamyang terjadi di luaratmosferBumi (misalnyaradiasi latarbelakangkosmik).Ilmuinisecarapokokmempelajari pelbagai sisi dari benda-bendalangit,sepertiasal-usul,sifatfisika/kimia,meteorologi,gerakdan bagaimanapengetahuanakanbenda-bendatersebutmenjelaskanpembentukandanperkembangan alamsemesta. Astronomi adalahsebagai salahsatuilmuyangtertua,sebagaimanadiketahui dari artifak-artifak
  • 31. astronomisyangberasal dari era prasejarah;misalnyamonumen-monumendari MesirdanNubia,atau Stonehenge yangberasal dari Britania.Orang-orangdari peradaban-peradabanawal semacam Babilonia,Yunani,Cina, India,danMaya jugadidapati telahmelakukanpengamatanyangmetodologis atas langitmalam.Akantetapi meskipunmemiliki sejarahyangpanjang,astronomi barudapat berkembangmenjadi cabangilmupengetahuanmodernmelalui penemuanteleskop.[1] Dewasaini astronomi berkembangmenjadi cabangsainsyangbukanhanyamengkaji posisidan pergerakanbenda-bendalangit,tetapi jugafisisdanevolusinya.Perkembangannyademikianpesatyang menimbulkanlahirnyacabang-cabangbaru,misalnyaastrofisika(menitikberatkanpadasegi strukturdan komposisi fisis,bukanlagi posisi danpergerakanbendalangit),kosmogoni (menitikberatkanpadaasal- usul dan evolusi tatasurya),kosmologi (menitikberatkanpadaasal-usul danevolusialamsemesta),dan yang baruadalah bioastronomi (menitikberatkankemungkinanadanyakehidupandi luarbumi).Teori- teorinyasenantiasadiperbaruibilaadabukti-bukti lainyangmenyempurnakanataumenggugurkanteori semula.Melalui astronomi,manusiamencobamendeskripsikanapadanbagaimanaprosesfenomena alambisa terjadi dalamkontekseksperimendanpengamatan,denganparameteryangbisadiamati dan diukur,yangbisabenarbisapula salah.[2] Dalamastronomi Islam,ahli sejarahsains,DonaldRoutledge Hill membagisejarahastronomiislam dalamempatpriode.Periode pertama(700-825), masa asimilasi danpenyatuanawal dari astronomi Yunani,India,danSasanid.Periode kedua(825-1025),masainvestigasi besar-besarandanpenerimaan sertamodifikasi sistemPtolemaeus.Periode ketiga(1025-1450), masa kemajuansistemastronomi Islam.Periode keempat( 1450-1900), masa stagnasi,hanyasedikitkonstribusiyangdihasilkan.[3] Adapuntokoh- tokohastronomi dalamIslamantaralain: · Muhammad bin al-Khawarizmi(830) memperkenalkankonsepastronomiIndiadanptolemaeuske dalamilmupengetahuanIslam · As-Sufi(903-986) berkonstribusibesardalammenetapkanarahlaluanbagi Matahari,bulan,planet sertapergerakanmatahari. · Ali bin Ridwan (988-1061) mengamati SN 1006, supernova(bintang meledak)yangterekamsejarah · Ja’farbin Muhammad Abu Ma’sharal-Bakhri(787-886) mengembangkanmodelplanetyang ditafsirkansebagai model heliosentris. · Al-Battani(853-929) menentukanperkiranawal bulanbaru,perkiraanpanjangmatahari,dan mengoreksi hasilkerjaPtolemeusmengenaiorbitbulandanplanettertentu,sertamengembangkan metode untukmenghitunggerakdanorbitplanetyangdijadikanrujukanastronomi barat ·Abu Rayhan al-Biruni(973-1050) menemukangalaksi bimasakti sebagai koleksibintangsamaryang sangat banyak.[4] Dalam Al-Qur’ansendiri terdapatbanyakayat-ayatyangmenyinggungtentangalamsemesta besertaunsur-unsuryangterkandungdi langitdanbumi,termasukpenghuninyadanfenomenayang terjadidi dalamlebihdari seribuayat.Tujuanayat-ayatAlqur’anyangbersinggungandenganmasalah alamdan alam semestaini tidakbertujuanuntukmemberikandatailmiah.AllahSWTmenginginkanagar prosespencarian/penyerapanilmupengetahuandilakukandenganmekanismepengamatan,
  • 32. penyimpulan(dedukatif),daneksperimendalamjangkapanjangakibatketerbtasankemampuanindra manusiadankarakter ilmuyangbersifatkomulatif.Meskipundemikia,ayat-ayatAlQur’andipastikan mengandungsejumlahhakikatdanfaktailmiahyangtidakterbantahkantentangalamsemestaini karenaia merupakanwahyudari SangKhalik,AllahSWTyangmerupakanstatuskebenaranyang absolut.[5] Diantaraayat-ayattentangastronomi ialah: 1. QS.Yasin(36:40) Tidaklah mungkin bagimataharimendapatkan bulan dan malampun tidakdapatmendahuluisiang.dan masing-masingberedarpada garisedarnya. 2. QS. Fatir(35:13) Dia memasukkan malamkedalamsiang dan memasukkan siang kedalammalamdan menundukkan mataharidan bulan,masing-masing berjalan menurutwaktu yang ditentukan.yang(berbuat) demikian Itulah Allah Tuhanmu,kepunyaan-Nyalahkerajaan.dan orang-orang yangkamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyaiapa-apa walaupun setipiskulitari. 3. QS. Ali Imron (3:190) Sesungguhnya dalampenciptaan langitdan bumi,dan silih bergantinya malamdan siang terdapat tanda-tanda kebesaran bagiorang-orangyang berakal. 4. QS. Al-Waqi’ah(56:75-76) Maka Aku bersumpah dengan tempatberedarnya bintang-bintang.Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besarkalau kamu Mengetahui. 5. QS. Al-Hijr(15:16) Dan Sesungguhnya kamiTelah menciptakan gugusan bintang-bintang (dilangit) dan dan menjadikannya terasa indah bagiorang-orang yang memandang (nya). 6. QS. Fussilat(41:11-12) Kemudian dia menuju kelangitdan langit itu masih merupakan asap,lalu dia Berkata kepadanyadan kepada bumi:"Datanglah kamu keduanya menurutperintah-Ku dengan patuh atau terpaksa".keduanya menjawab:"Kamidatang denganpatuh". Maka dia menjadikannya tujuh langitdalamdua masa.dia mewahyukanpada tiap-tiaplangiturusannya. Kemudian langityang dekat(dengan bumi) kamihiasi dengan bintang-bintang yangdan (kamiciptakan itu) untukmemelihara.Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagiMaha Mengetahui. 7. QS. Al-Anbiya’(21:32) Dan kami menjadikan langititusebagaiatap yang terpelihara,namun mereka tetap berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) itu(matahari,bulan,angin,awan dan lain-lain).[6] SUMBER : http://multazam-einstein.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-dan-ruang-lingkup- astronomi.htm Diaksespadatanggal 4 Oktober2016 pukul 22.23, di downloadpadatanggal 4 Oktober2016 pukul 22.23
  • 33. Islam dan Astronomi Jadi gini,sehubungandenganbanyaknyaseluruhpengetahuanyangbertopangpadaAl-Qur`an,saya cuman inginmenghubungkannyasajadenganastronomi.Kenapa?yakarenasemuaorangyang berada di dekatsaya banyakyang menyukai Astronomi.KenapanggakFisika?Matematika?yah,nanti Insya ALLAH di bahas satusatu di postinganberikutnya! HubunganMuslim danAstronomi sangatkuat,karenasejumlahpraktikajaranIslammembutuhkan sejumlahpengetahuanAstronomi.Peredaranbulandanmatahari sangatpentingbagi kehidupan Muslimsehari hari.Bulanbagi kaummuslimbergunauntukmenentukanPuasa;Astronomi dibutuhkan untukmenentukanarahKiblatke Ka`bahketikashalat.WajarkanjikaseandainyarujukanAl`Qur`an tentanglangitbulandanmatahari dipandangsebagai ilhamkaummusliminuntukmempelajari astronomi.AstronomMuslimahyangpertamatamamembangunobservatoriumadalahHulaqu,putra JengisKhan(Khan,bukanHan.Kayakfilmapa saudara?) di Persia.SelainitukaumMusliminmenemukan kalendermatahari palingtepat,lebihungguldari kalender Julian. Referensi : KalenderJulian diusulkanolehastronom Sosigenes,diberlakukanoleh JuliusCaesarsejak1Januari 45 sebelumMasehi.Setiap3tahunterdapat365 hari,setiaptahunke-4terdapat366 hari.Terlambat1 hari dari ekuinoks setiap128 tahun. Era sebelumtahun45SM, dinamakanerabingung,karenaJuliusCaesarmenyisipkan90 hari ke dalam kalendertradisional Romawi,untuklebihmendekati ketepatanpergantianmusim. Penyisipanini sedemikiancerobohnyasehinggabulan-bulandalamkalenderitutidaklagi tepat.Akhirnyadengansaran Sosigenes,seorangastronomdari Iskandariyah,Caesarmenetapkankalendernyamenjadi 12bulan, masing-masingdenganjumlahhari tertentusepertisekarang,denganpenetapantahunkabisatsetiap4 tahun,dengankeyakinanbahwapanjang1tahun suryaadalah365,25 hari saat itu.Dengancara ini setiap128 tahun,kalenderini kebanyakansatuhari. Selainituyangsangatmembuktikanyakawan!adalah penamaansejumlahbintangyangmenggunakan bahasa Arab,seperti AldebarandanAltair,Alnitak,Alnilam, Mintaka(tigabintangterangdi sabukOrion), Aldebaran,Algol,Altair, Betelgeus. Selainitu,astronomiIslamjugamewariskanbeberapaistilahdalam `ratu sains’ituyang hinggakini masihdigunakan,seperti alhidade,azimuth,almucantar,almanac, denab,zenit,nadir,danvega.Kumpulantulisandari astronomi Islamhinggakinimasihtetaptersimpan dan jumlahnyamencapaii10ribu manuskrip. Yang palingmembuatsayaterkagumkagum(entahkaliansudahmengetahui ataubelum)adalah tentangAhli astronomi yangmenjadi inspirasi bagi parailmuwanilmuwanEropa.
  • 34. Ahli astronomi lainnya,sepertiAl-Batanni banyakmengoreksi perhitunganPtolomeusmengenai orbit bulandan planet-planettertentu.Diamembuktikankemungkinangerhanamatahari tahunandan menghitungsecaralebihakuratsudutlintasanmatahari terhadapbumi,perhitunganyangsangatakurat mengenai lamanyasetahunmatahari 365 hari,5 jam, 46 menitdan24 detik. AstronomIslamjugamerevisi orbitbulandanplanet-planet.Al-Battani mengusulkanteori baruuntuk menentukankondisi dapatterlihatnyabulanbaru.Takhanya itu,ia jugaberhasil mengubahsistem perhitungansebelumnyayangmembagi satuhari ke dalam60 bagian(jam) menjadi 12bagian(12 jam), dan setelahditambah12jam waktumalamsehinggaberjumlah24 jam. Bukufenomenal karyaAl-BattanipunditerjemahkanBarat.Buku‘De ScientaStelarumDe Numeris Stellarum’itukini masihdisimpandi Vatikan.Tokoh-tokohastronomi Eropaseperti Copernicus, Regiomantanus,KeplerdanPeubachtakmungkinmencapai suksestanpajasaAl-Batani.Copernicus dalambukunya‘De RevoltionibusOrbiumClestium’ mengakuberutangbudi padaAl-Battani. Duniaastronomi jugatak bisalepasdari bidangoptik.Melalui bukunyaMizanAl-Hikmah,Al Haitham mengupaskerapatanatmofser.Iamengembangkanteori mengenai hubunganantarakerapatan atmofserdan ketinggiannya.Hasil penelitiannyamenyimpulkanketinggianatmosfirakanhomogendi ketinggianlimapuluhmil. Teori yang dikemukakanIbnAl-Syatirtentangbumi mengelilingi matahari telahmenginspirasi Copernicus.Akibatnya,Copernicusdimusuhi gerejadandianggappengikutsetan.DemikianjugaGalileo, yang merupakanpengikutCopernicus,secararesmi dikucilkanolehGerejaKatolikdandipaksauntuk bertobat,namundiamenolak. Menurutpara ahli sejarah,kedekatanduniaIslamdengandunialamayangdipelajarinyamenjadi faktor berkembangnyaastronomiIslam.Selainitu,begitubanyaktekskarya-karyaahli astronomi yang menggunakanbahasaYunani Kuno,danPersiayangditerjemahkanke dalambahasaArabselamaabad kesembilan.Prosesini dipertinggi dengantoleransiterhadapsarjanadari agamalain.Sayang,dominasi itutak bisadipertahankanumatIslam. KeajaibanAl-Qur`an "Dan apakahorang-orangyang kafirtidakmengetahui bahwasanyalangitdanbumi itukeduanyadahulu adalahsuatu yangpadu,kemudianKami pisahkanantarakeduanya.Dandari air Kami jadikansegala sesuatuyanghidup.Maka mengapakahmerekatiadajugaberiman?"(Al Qur'an,21:30) Kawan!Sejenakkita kaji ayatini kembali berdasarkanpengetahuanini.Dalamayattersebut,langitdan bumi adalah subyekdari kata sifat"fatq".Keduanyalaluterpisah("fataqa") satusamalain.Menariknya, ketikamengingatkembali tahap-tahapawal peristiwaBigBang,kitapahami bahwasatu titiktunggal berisi seluruhmateri di alamsemesta.Dengankatalain,segala sesuatu,termasuk"langitdanbumi" yang saat itubelumlahdiciptakan,jugaterkandungdalamtitiktunggal yangmasihberadapadakeadaan "ratq" ini.Titiktunggal ini meledaksangatdahsyat,sehinggamenyebabkanmateri-materi yang
  • 35. dikandungnyauntuk"fataqa"(terpisah),dandalamrangkaianperistiwatersebut,bangunandantatanan keseluruhanalamsemestaterbentuk. Ketikakitabandingkanpenjelasanayattersebutdenganberbagaipenemuanilmiah,akankitapahami bahwakeduanyabenar-benarbersesuaiansatu samalain.Yangsungguhmenariklagi,penemuan- penemuanini belumlahterjadi sebelumabadke-20 "Dan Kami menjadikanlangititusebagai atapyangterpelihara,sedangmerekaberpalingdari segala tanda-tanda(kekuasaanAllah) yangadapadanya."(Al Qur'an, 21:32) Atmosfiryangmelingkupi bumiberperansangatpentingbagi berlangsungnyakehidupan.Dengan menghancurkansejumlahmeteor,besarataupunkecil ketikamerekamendekati bumi,atmosfir mencegahmerekajatuhke bumi danmembahayakanmakhlukhidup Masih banyakkawanayat ayat ilmiahyangberhubungandenganastronomi ini!Marilahkitamengkaji lagi kitabAL-Qur`an.Karenaketikaandamembacabeberapatebal bukuensiklopediaitu,semuanya telahterangkumberabadabadtahunlaludi dalamAl Qur`an SUMBER : http://fittaemikesari-tellmenosecret.blogspot.co.id/2011/07/islam-dan-astronomi.html Diaksespadatanggal 4 Oktober2016 pukul 22.26, di downloadpadatanggal 4 Oktober2016 pukul 22.27 NAMA : JAMALUDDIN MADEALI NIM: C111 15 109 KELAS : B PRODI: PENDIDIKAN DOKTERUMUM FAKULTAS: KEDOKTERAN