SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
OPTIMALISASI KINERJA KEJATI DI SULTRA

A.     Latar Belakang Masalah
         Kinerja organisasi merupakan hasil capaian dari aktivitas organisasi. Bentuk dan tujuan
     dari organisasi cukup beragam. Organisasi yang berorientasi non profit pada umumnya
     mengutamakan jasa dan dilaksanakan oleh pemerintah. Tujuan dari organisasi pemerintahan
     adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat, namun demikian pelayanan itu tidak
     terlaksana dengan sendirinya tanpa ada sentuhan dari sumber daya manusia yang potensial.
         Sumber daya manusia yang potensial dalam banyak hal adalah sumber daya manusia yang
     mampu dan berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan. Tidak semua semua sumber daya
     manusia dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik, baik tidak jarang terjadi konflik antara
     tuntutan pekerjaan dengan kemampuan sumber daya manusia itu sendiri.
         Kemampuan melaksanakan suatu pekerjaan hingga selesai tidak lepas dari kualitas sumber
     daya manusia. Penggunan sumber daya manusia dari sisi kualitas dapat menjadi sorotan penting
     ketika yang diharapkan adalah hasil kerja yang berkualitas dalam artian bahwa pekerja yang
     digunakan dalam pelaksanaan tugas harus dalam melaksanakan tugas tersebut dengan penuh
     tanggung jawab.
         Tanggung jawab seorang kepada pekerjaan menunjukkan pengabdian diri yang erat
     kaitannya dengan karier dan kinerja sehingga akan memberikan dorongan untuk menghasilkan
     prestasi kerja. Setiap pekerja memiliki harapan untuk menyelesaikan pekerjaan yang baik tetapi
     harapan tersebut pada kenyataannya hasil yang dicapai tidak sesuai dengan harapan tersebut
     Pencapaian tujuan merupakan bagian penting dari kinerja organisasi selain kualitas sumber daya
     manusia (Mangkunegara, 2002).
         Tujuan yang ada pada organisasi pemerintahan adalah tujuan sosial yang pada intinya adalah
     pelayanan publik. Optimalisasi dalam pelayanan publik membutuhkan adanya kebersamaan
     dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab terhadap pekerjaan. George (2000) memberikan
     kontribusi optimalisasi kerja pada organisasi melalui pemanfaatan sumber daya yang dimiliki
     baik aspek fisik maupun non fisik. Aspel fisik berkaitan dengan tujuan-tujuan linear dalam
     organisasi seperti penyediaan fasilitas kerja sementara aspek non fisik berkaitan dengan kualitas
     sumber daya manusia yang harus mampu memahami dan fleksibel terhadap tuntutan perubahan
     baik internal maupun eksternal organisasi.
         Kejaksaan Tingga merupakan salah satu organsasi pemerintahan yang memiliki tugas pokok
     dan fungsi yang kokoh dalam rangka penegakan supermasi hukum. Pelaksanaan tugas dan
     tanggung jawab tentunya berada pada aparatur kejaksaan. Optimalisasi kinerja dalam kejaksaan
     tinggi adalah pencapaian upaya penyelesaian perkara secara efektif dan efisien (Mulyadi, 2000).
         Berkaitan dengan upaya optimalisasi kinerja dalam lingkup Kejaksaan Tinggi, maka
     diharapkan adanya kebersamaan dalam menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab,
     namun demikian upaya optimalisasi bukan pekerjaan mudah. Hal yang sangat berpengaruh
     adalah sikap dan perilaku pegawai, kemudian kemampuan kerja, pengalaman dan pengetahuan
     sering membuat pegawai tidak dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik.
         Optimalisasi menurut Robertson (1998) adalah gairah kerja yang ditingkatkan dengan
     pengembangan diri dan penggunaan fasilitas kerja. Dikatakan bawah pegawan akan berkualitas
     jika fasilitas kerja tersedia digunakan. Hal ini berlaku untuk semua organisasi kerja termasuk
     Kejaksaan Tinggi sedangkan yang membedakan adalah tugas pokok dan fungsi dari masing-
     masing organisasi.
Optimaslisasi sumber daya manusia pada Kejaksaan Tinggi telah diimplementasikan melalui
kegiatan-kegiatan pendidikan dan pelatihan kerja baik internal maupun eksternal yang berkaitan
dengan tujuan kerja. Sumber daya manusia yang sangat berpengaruh adalah jaksa. Setiap jaksa
memiliki otoritas tanggung jawab yang telah ditetapkan. Jaksa diberikan wewenang untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawab di wilayah kerja masing-masing.
    Tugas-tugas seorang jaksa untuk menyelesaikan perkara atau masalah tidak lepas dari
kemampuan dan pengalaman jaksa terhadap berbagai masalah yang dihadapinya. Selain itu
pendidikan dan keterampilan menjadi bagian penting lainnya yang kemudian memberikan
dorongan untuk seorang jaksa dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik.
    Jaksa yang ada di wilayah kerja Kejaksanaan Tinggi Sulawesi Tenggara memiliki tugas dan
tanggung jawab yang sama seperti jaksa yang ada di Kejaksanaan Tinggi lainnya di Indonesi.
Kemampuan seorang jaksa menghadapi permasalahan dan menyelesaikannya membutuhkan
waktu yang relatif lama. Disisi lain permasalahan yang harus diselesaikan seorang jaksa setiap
saat bertambah. Salah satu sisinya adalah banyaknya permasalahan di dalam masyarakat yang
tertunda penyelesaiannya sebagai akibat kurangnya tenaga jaksa yang mampu menghadap
pekerjaan dan permasalahan yang harus diselesaikan tersebut. Optimalisasi sumber daya manusia
pada Kejaksaan Tinggi selama ini hanya dilakukan oleh pendidikan kekhususan dan apabila
dikaitkan dengan permasalahan yang harus diselesaikan, terkadang masih sangat jauh dari
harapan dan akibatnya sebagian jaksa menggunakan pengalaman kerjanya untuk menghadapi
setiap pemasaralah tersebut.
    Kejaksanaan Tinggi Kendari merupakan salah satu organisasi kerja yang ditunjang oleh
jaksa-jaksa yang profesional dalam menghadapi setiap permasalahan. Permasalahan yang
bersifat umum diselesaikan langsung oleh jaksa-jaksa yang ada di masing-masing kejaksaan
negeri. Sementara itu permasalahan pidana yang bersifat khusus diselesaikan oleh Kejaksanaan
tinggi Sulawesi Tenggara. Jumlah satuan kerja kejaksaan tinggi yang ada di daerah yaitu
kejaksanaan negeri sebanyak 9 kejaksaan yang masing-masing Kejaksaan Negeri Kendari,
Kejaksaan Negeri Bau-Bau, Kejaksaan Negeri Kolaka, Kejaksaan Negeri Raha, Kejaksaan
Negeri Wangi-Wangi, Kejaksaan Negeri Pasar Wajo, Kejaksaan Negeri Unaaha, Kejaksaan
Negeri Lasusua dan Kejaksaan Negeri Andoolo.
      Pelaksanaan pekerjaan pada kejaksaan diatur dari kejaksaan tinggi pusat di Jakarta dan
diteruskan ke kejaksaan tinggi di daerah-daerah serta satuan kerjanya dalam kapasitas yang
sama, namun terkadang pelayanan sumber daya manusia pada kejaksaan tinggi dihadapkan
dengan kemampuan dan pengalaman serta pendidikan dan latihan yang menunjang karier jaksa
dalam pelaksanaan tugasnya.
    Frnomena ini terlihat pada penyelesaikan kasus-kasus yang harus diselesaian dalam waktu
yang relatif lama oleh karena minimnya pengetahuan dan pengalaman yang pada gilirannya
ditangani oleh jaksa senior. Senioritas jaksa juga ditentukan oleh kemampuan dan kematangan
diri dalam menghadap kasus-kasus pidana yang dihadapi.
    Beranjak dari fenomena tersebut, maka diperlukan adalah optimalisasi sumber daya manusia
pada kajaksanaan tinggi. Optimalisasi tersebut membutuhkan adanya kerja sama yang sinergi
antara pusat dan daerah dalam lingkup kejaksaan tinggi Kegiatan-kegiatan dalam rangka
optimalisasi sumber daya manusia adalah program pendidikan dan pelatihan tetapi waktu
yang digunakan untuk kegiatan tersebut relatif pendek yakni 6 bulan. Bagi kejaksaan hal ini
telah efektf tetapi bagi sumber daya manusia di kejaksaan, waktu pendidikan dan pelatihan
tersebut sangat singat. Hal ini belum dapat memberikan efek berubah bagi seorang jaksa dalam
memperoleh pengetahuan sebagai penunjang pelaksanaan tugas, tetapi kenyataannya demikian
sehingga banyak jaksa yang harus didampingi dalam menyelesaikan perkara pidana dan ada juga
sebagian jaksa yang diikutkan dalam pendampingan kerja.

More Related Content

What's hot

Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
AGUS SETIYONO
 
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawanHubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
Ersha Amanah
 
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS DAN KOMPENSASI MELALUI MOTIVASI KERJA TERH...
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS DAN KOMPENSASI MELALUI MOTIVASI KERJA TERH...PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS DAN KOMPENSASI MELALUI MOTIVASI KERJA TERH...
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS DAN KOMPENSASI MELALUI MOTIVASI KERJA TERH...
Angga Debby Frayudha
 
Analisis penempatan pegawai
Analisis penempatan pegawaiAnalisis penempatan pegawai
Analisis penempatan pegawai
Koplax Gemblung
 
Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...
Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...
Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...
Operator Warnet Vast Raha
 
Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan serta Budaya Organisasi dan Disiplin Ker...
Pengaruh Pelatihan dan  Pengembangan serta Budaya Organisasi dan Disiplin Ker...Pengaruh Pelatihan dan  Pengembangan serta Budaya Organisasi dan Disiplin Ker...
Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan serta Budaya Organisasi dan Disiplin Ker...
Imam Taufiq HA
 
PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWANPENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
Zulla Jolie
 

What's hot (19)

Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Yuk belajar nulis....2
Yuk belajar nulis....2Yuk belajar nulis....2
Yuk belajar nulis....2
 
Samiaji pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen pns di daerah studi kasus ...
Samiaji pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen pns di daerah  studi kasus ...Samiaji pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen pns di daerah  studi kasus ...
Samiaji pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen pns di daerah studi kasus ...
 
Artikel andes fernando 56495
Artikel andes fernando 56495Artikel andes fernando 56495
Artikel andes fernando 56495
 
Skripsi SDM
Skripsi SDMSkripsi SDM
Skripsi SDM
 
Gg 2
Gg 2Gg 2
Gg 2
 
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawanHubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
Hubungan motivasi, kepuasan kerja, dan displin kerja terhadap kinerja karyawan
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI KANTOR SUKU DINA...
ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI KANTOR SUKU DINA...ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI KANTOR SUKU DINA...
ANALISIS FAKTOR MOTIVASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI KANTOR SUKU DINA...
 
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS DAN KOMPENSASI MELALUI MOTIVASI KERJA TERH...
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS DAN KOMPENSASI MELALUI MOTIVASI KERJA TERH...PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS DAN KOMPENSASI MELALUI MOTIVASI KERJA TERH...
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DINAS DAN KOMPENSASI MELALUI MOTIVASI KERJA TERH...
 
Pengaruh pendidikan dan pelatihan, motivasi, serta budaya organisasi terhadap...
Pengaruh pendidikan dan pelatihan, motivasi, serta budaya organisasi terhadap...Pengaruh pendidikan dan pelatihan, motivasi, serta budaya organisasi terhadap...
Pengaruh pendidikan dan pelatihan, motivasi, serta budaya organisasi terhadap...
 
Tabel seminar konsentrasi
Tabel seminar konsentrasiTabel seminar konsentrasi
Tabel seminar konsentrasi
 
Tesis 3
Tesis 3 Tesis 3
Tesis 3
 
Analisis penempatan pegawai
Analisis penempatan pegawaiAnalisis penempatan pegawai
Analisis penempatan pegawai
 
Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...
Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...
Hubungan pengetahuan, motivasi kerja, disiplin kerja dan saranan penunjang de...
 
Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan serta Budaya Organisasi dan Disiplin Ker...
Pengaruh Pelatihan dan  Pengembangan serta Budaya Organisasi dan Disiplin Ker...Pengaruh Pelatihan dan  Pengembangan serta Budaya Organisasi dan Disiplin Ker...
Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan serta Budaya Organisasi dan Disiplin Ker...
 
PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWANPENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
PENGARUH MOTIVASI DAN PENILAIAN PRESTASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN
 
Efektivitas Penempatan Aparatur
Efektivitas Penempatan AparaturEfektivitas Penempatan Aparatur
Efektivitas Penempatan Aparatur
 

Viewers also liked (7)

D2L Oklahoma RUF Custom Homepages
D2L Oklahoma RUF Custom HomepagesD2L Oklahoma RUF Custom Homepages
D2L Oklahoma RUF Custom Homepages
 
Biju Pillai_Curriculum Vitae
Biju Pillai_Curriculum VitaeBiju Pillai_Curriculum Vitae
Biju Pillai_Curriculum Vitae
 
Foredrag_Agrigrunder_041012
Foredrag_Agrigrunder_041012Foredrag_Agrigrunder_041012
Foredrag_Agrigrunder_041012
 
Cognitive analytics what s coming in 2016
Cognitive analytics what s coming in 2016Cognitive analytics what s coming in 2016
Cognitive analytics what s coming in 2016
 
The principles of design
The principles of designThe principles of design
The principles of design
 
10 cool facts about canada
10 cool facts about canada10 cool facts about canada
10 cool facts about canada
 
Spiders and Stingers
Spiders and StingersSpiders and Stingers
Spiders and Stingers
 

Similar to Optimalisasikinerjakejatisultra

Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
AGUS SETIYONO
 
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
AGUS SETIYONO
 
Otonomi vol13no1jan2013-02. r. erman soejaya
Otonomi vol13no1jan2013-02. r. erman soejayaOtonomi vol13no1jan2013-02. r. erman soejaya
Otonomi vol13no1jan2013-02. r. erman soejaya
AGUS SETIYONO
 
HUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJA
HUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJAHUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJA
HUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJA
Abby Lee
 
Contoh proposal sdm-libre
Contoh proposal sdm-libreContoh proposal sdm-libre
Contoh proposal sdm-libre
cokro habiba
 
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARUANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
KANDA IZUL
 

Similar to Optimalisasikinerjakejatisultra (20)

Sdm
SdmSdm
Sdm
 
Rosmaini, Hasrudy Tanjung.pdf
Rosmaini, Hasrudy Tanjung.pdfRosmaini, Hasrudy Tanjung.pdf
Rosmaini, Hasrudy Tanjung.pdf
 
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
 
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
 
Otonomi vol13no1jan2013-02. r. erman soejaya
Otonomi vol13no1jan2013-02. r. erman soejayaOtonomi vol13no1jan2013-02. r. erman soejaya
Otonomi vol13no1jan2013-02. r. erman soejaya
 
HUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJA
HUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJAHUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJA
HUBUNGAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJA
 
Skripsi : Peran Satpol Pamong Praja dalam Membantu Kepala Daerah untuk Mencip...
Skripsi : Peran Satpol Pamong Praja dalam Membantu Kepala Daerah untuk Mencip...Skripsi : Peran Satpol Pamong Praja dalam Membantu Kepala Daerah untuk Mencip...
Skripsi : Peran Satpol Pamong Praja dalam Membantu Kepala Daerah untuk Mencip...
 
Penilaian kinerja pegawai
Penilaian kinerja pegawaiPenilaian kinerja pegawai
Penilaian kinerja pegawai
 
Contoh proposal sdm-libre
Contoh proposal sdm-libreContoh proposal sdm-libre
Contoh proposal sdm-libre
 
Contoh proposal sdm
Contoh proposal sdmContoh proposal sdm
Contoh proposal sdm
 
ppt mpk.pptx
ppt mpk.pptxppt mpk.pptx
ppt mpk.pptx
 
Bahan Materi Forum Skpd Badiklat Dan Kepegawaian
Bahan Materi Forum Skpd Badiklat Dan KepegawaianBahan Materi Forum Skpd Badiklat Dan Kepegawaian
Bahan Materi Forum Skpd Badiklat Dan Kepegawaian
 
seminar sdm putri salsabilah11022002.docx
seminar sdm putri salsabilah11022002.docxseminar sdm putri salsabilah11022002.docx
seminar sdm putri salsabilah11022002.docx
 
Jurnal muhammad deni
Jurnal muhammad deniJurnal muhammad deni
Jurnal muhammad deni
 
Tesis pasca khalid utk sempro revisi ke 3 3 3 9 9 9
Tesis pasca khalid utk sempro revisi ke   3 3 3 9 9 9Tesis pasca khalid utk sempro revisi ke   3 3 3 9 9 9
Tesis pasca khalid utk sempro revisi ke 3 3 3 9 9 9
 
741-1336-1-SM.pdf
741-1336-1-SM.pdf741-1336-1-SM.pdf
741-1336-1-SM.pdf
 
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...
Be & gg, eka yulianto, hapzi ali, nilai budaya organisasi pada dinas penanama...
 
PENGARUH FASILITAS, KEMAMPUAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KAN...
PENGARUH FASILITAS, KEMAMPUAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KAN...PENGARUH FASILITAS, KEMAMPUAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KAN...
PENGARUH FASILITAS, KEMAMPUAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI KAN...
 
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARUANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
ANALISIS DISIPLIN KERJA PERAWAT PADA RUMAH SAKIT LANCANG KUNING PEKANBARU
 
Tugas uas man sdm
Tugas uas man sdmTugas uas man sdm
Tugas uas man sdm
 

Optimalisasikinerjakejatisultra

  • 1. OPTIMALISASI KINERJA KEJATI DI SULTRA A. Latar Belakang Masalah Kinerja organisasi merupakan hasil capaian dari aktivitas organisasi. Bentuk dan tujuan dari organisasi cukup beragam. Organisasi yang berorientasi non profit pada umumnya mengutamakan jasa dan dilaksanakan oleh pemerintah. Tujuan dari organisasi pemerintahan adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat, namun demikian pelayanan itu tidak terlaksana dengan sendirinya tanpa ada sentuhan dari sumber daya manusia yang potensial. Sumber daya manusia yang potensial dalam banyak hal adalah sumber daya manusia yang mampu dan berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan. Tidak semua semua sumber daya manusia dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik, baik tidak jarang terjadi konflik antara tuntutan pekerjaan dengan kemampuan sumber daya manusia itu sendiri. Kemampuan melaksanakan suatu pekerjaan hingga selesai tidak lepas dari kualitas sumber daya manusia. Penggunan sumber daya manusia dari sisi kualitas dapat menjadi sorotan penting ketika yang diharapkan adalah hasil kerja yang berkualitas dalam artian bahwa pekerja yang digunakan dalam pelaksanaan tugas harus dalam melaksanakan tugas tersebut dengan penuh tanggung jawab. Tanggung jawab seorang kepada pekerjaan menunjukkan pengabdian diri yang erat kaitannya dengan karier dan kinerja sehingga akan memberikan dorongan untuk menghasilkan prestasi kerja. Setiap pekerja memiliki harapan untuk menyelesaikan pekerjaan yang baik tetapi harapan tersebut pada kenyataannya hasil yang dicapai tidak sesuai dengan harapan tersebut Pencapaian tujuan merupakan bagian penting dari kinerja organisasi selain kualitas sumber daya manusia (Mangkunegara, 2002). Tujuan yang ada pada organisasi pemerintahan adalah tujuan sosial yang pada intinya adalah pelayanan publik. Optimalisasi dalam pelayanan publik membutuhkan adanya kebersamaan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab terhadap pekerjaan. George (2000) memberikan kontribusi optimalisasi kerja pada organisasi melalui pemanfaatan sumber daya yang dimiliki baik aspek fisik maupun non fisik. Aspel fisik berkaitan dengan tujuan-tujuan linear dalam organisasi seperti penyediaan fasilitas kerja sementara aspek non fisik berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia yang harus mampu memahami dan fleksibel terhadap tuntutan perubahan baik internal maupun eksternal organisasi. Kejaksaan Tingga merupakan salah satu organsasi pemerintahan yang memiliki tugas pokok dan fungsi yang kokoh dalam rangka penegakan supermasi hukum. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab tentunya berada pada aparatur kejaksaan. Optimalisasi kinerja dalam kejaksaan tinggi adalah pencapaian upaya penyelesaian perkara secara efektif dan efisien (Mulyadi, 2000). Berkaitan dengan upaya optimalisasi kinerja dalam lingkup Kejaksaan Tinggi, maka diharapkan adanya kebersamaan dalam menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, namun demikian upaya optimalisasi bukan pekerjaan mudah. Hal yang sangat berpengaruh adalah sikap dan perilaku pegawai, kemudian kemampuan kerja, pengalaman dan pengetahuan sering membuat pegawai tidak dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik. Optimalisasi menurut Robertson (1998) adalah gairah kerja yang ditingkatkan dengan pengembangan diri dan penggunaan fasilitas kerja. Dikatakan bawah pegawan akan berkualitas jika fasilitas kerja tersedia digunakan. Hal ini berlaku untuk semua organisasi kerja termasuk Kejaksaan Tinggi sedangkan yang membedakan adalah tugas pokok dan fungsi dari masing- masing organisasi.
  • 2. Optimaslisasi sumber daya manusia pada Kejaksaan Tinggi telah diimplementasikan melalui kegiatan-kegiatan pendidikan dan pelatihan kerja baik internal maupun eksternal yang berkaitan dengan tujuan kerja. Sumber daya manusia yang sangat berpengaruh adalah jaksa. Setiap jaksa memiliki otoritas tanggung jawab yang telah ditetapkan. Jaksa diberikan wewenang untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab di wilayah kerja masing-masing. Tugas-tugas seorang jaksa untuk menyelesaikan perkara atau masalah tidak lepas dari kemampuan dan pengalaman jaksa terhadap berbagai masalah yang dihadapinya. Selain itu pendidikan dan keterampilan menjadi bagian penting lainnya yang kemudian memberikan dorongan untuk seorang jaksa dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik. Jaksa yang ada di wilayah kerja Kejaksanaan Tinggi Sulawesi Tenggara memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama seperti jaksa yang ada di Kejaksanaan Tinggi lainnya di Indonesi. Kemampuan seorang jaksa menghadapi permasalahan dan menyelesaikannya membutuhkan waktu yang relatif lama. Disisi lain permasalahan yang harus diselesaikan seorang jaksa setiap saat bertambah. Salah satu sisinya adalah banyaknya permasalahan di dalam masyarakat yang tertunda penyelesaiannya sebagai akibat kurangnya tenaga jaksa yang mampu menghadap pekerjaan dan permasalahan yang harus diselesaikan tersebut. Optimalisasi sumber daya manusia pada Kejaksaan Tinggi selama ini hanya dilakukan oleh pendidikan kekhususan dan apabila dikaitkan dengan permasalahan yang harus diselesaikan, terkadang masih sangat jauh dari harapan dan akibatnya sebagian jaksa menggunakan pengalaman kerjanya untuk menghadapi setiap pemasaralah tersebut. Kejaksanaan Tinggi Kendari merupakan salah satu organisasi kerja yang ditunjang oleh jaksa-jaksa yang profesional dalam menghadapi setiap permasalahan. Permasalahan yang bersifat umum diselesaikan langsung oleh jaksa-jaksa yang ada di masing-masing kejaksaan negeri. Sementara itu permasalahan pidana yang bersifat khusus diselesaikan oleh Kejaksanaan tinggi Sulawesi Tenggara. Jumlah satuan kerja kejaksaan tinggi yang ada di daerah yaitu kejaksanaan negeri sebanyak 9 kejaksaan yang masing-masing Kejaksaan Negeri Kendari, Kejaksaan Negeri Bau-Bau, Kejaksaan Negeri Kolaka, Kejaksaan Negeri Raha, Kejaksaan Negeri Wangi-Wangi, Kejaksaan Negeri Pasar Wajo, Kejaksaan Negeri Unaaha, Kejaksaan Negeri Lasusua dan Kejaksaan Negeri Andoolo. Pelaksanaan pekerjaan pada kejaksaan diatur dari kejaksaan tinggi pusat di Jakarta dan diteruskan ke kejaksaan tinggi di daerah-daerah serta satuan kerjanya dalam kapasitas yang sama, namun terkadang pelayanan sumber daya manusia pada kejaksaan tinggi dihadapkan dengan kemampuan dan pengalaman serta pendidikan dan latihan yang menunjang karier jaksa dalam pelaksanaan tugasnya. Frnomena ini terlihat pada penyelesaikan kasus-kasus yang harus diselesaian dalam waktu yang relatif lama oleh karena minimnya pengetahuan dan pengalaman yang pada gilirannya ditangani oleh jaksa senior. Senioritas jaksa juga ditentukan oleh kemampuan dan kematangan diri dalam menghadap kasus-kasus pidana yang dihadapi. Beranjak dari fenomena tersebut, maka diperlukan adalah optimalisasi sumber daya manusia pada kajaksanaan tinggi. Optimalisasi tersebut membutuhkan adanya kerja sama yang sinergi antara pusat dan daerah dalam lingkup kejaksaan tinggi Kegiatan-kegiatan dalam rangka optimalisasi sumber daya manusia adalah program pendidikan dan pelatihan tetapi waktu yang digunakan untuk kegiatan tersebut relatif pendek yakni 6 bulan. Bagi kejaksaan hal ini telah efektf tetapi bagi sumber daya manusia di kejaksaan, waktu pendidikan dan pelatihan tersebut sangat singat. Hal ini belum dapat memberikan efek berubah bagi seorang jaksa dalam memperoleh pengetahuan sebagai penunjang pelaksanaan tugas, tetapi kenyataannya demikian
  • 3. sehingga banyak jaksa yang harus didampingi dalam menyelesaikan perkara pidana dan ada juga sebagian jaksa yang diikutkan dalam pendampingan kerja.