Dokumen tersebut membahas tentang program modeling sistem dinamis yang meliputi struktur dan perilaku sistem dinamis, contoh sistem tubuh manusia, diagram sebab akibat, dan pola perilaku dinamis sistem.
1. II. PROGRAM MODELING
(SIMULASI SISTIM DINAMIS)
Struktur dan Perilaku Sistem Dinamis
■ Setiap gejala, baik fisik maupun non-fisik, bagaimanapun
rumitnya dapat disederhanakan menjadi STRUKTUR
yaitu mekanisme INPUT-PROSES-OUTPUT dan
UMPAN BALIK.
■ Kata kunci dari STRUKTUR adalah INTERAKSI atau
MEKANISME.
■ Mekanisme kerja yang berkelanjutan dan berubah menurut
waktu disebut SISTIM DINAMIS.
■ Perubahan tsb menghasilkan KINERJA (Unjuk Kerja) sistim
yang dapat diamati perilakunya.
2. CONTOH :
Pada sistim hidup (tubuh manusia) :
► INPUT
: makanan
► PROSES : pencernaan
► OUTPUT : energi
► UMPAN BALIK :
energi digunakan beraktivitas sehingga terjadi
pengurangan energi menimbulkan rasa lapar untuk
memberikan input berikutnya (makanan).
CATATAN :
Karena energi yang masuk lebih besar dari yang dipakai
maka terjadi penumpukan energi sehingga tubuh
berubah dari kecil menjadi besar (perilaku perubahan
sistim yang dapat diamati).
4. Kerja
Umpan
Balik
Rusak
Alami
Batas
Kinerj
a
Karena pada sistim ada intervensi (faktor yang berpengaruh) yaitu :
- dari dalam sistim (Endogen) : ensim untuk membuang kotoran
- dari luar sistim (Eksogen)
: kuman yang menyebabkan
pencernaan terganggu, juga
diakibatkan pertambahan umur.
5. ► Berdasarkan interaksi dunia nyata ke dunia model (I – P - O - UB)
dihubungkan dgn berpikir sistemik, maka : Mekanisme agar sistim
tetap berfungsi sesuai dgn keinginan atau tujuan (panjang umur/
tidak sakit/pertumbuhan normal) perlu pengendalian untuk
mengurangi kerusakan pencernaan.
Rusak
Alami
Kerj
a
Tindakan
Kesenjangan
Batas
Kinerj
a
Kinerja
Yang
Diinginkan
6. ■ Diagram Sebab - Akibat
► Diagram sebab akibat adalah pengungkapan tentang
kejadian hubungan sebab-akibat kedalam bahasa
gambar.
► Ketentuannya :
● Sebab maupun Akibat atau salah satu diantaranya
(sebab saja atau Akibat saja) harus terukur :
kualitatif untuk keadaan yang dirasakan
(perceived)
kuantitatif untuk keadaan nyata (actual).
● Logikanya adalah :
proses (rate) sebagai sebab yang menghasilkan
keadaan (level) sebagai akibat, atau sebaliknya.
9. ► Selanjutnya buat menjadi struktur umpan balik
(Causal Loop) :
1)
Makan
-
(-)
2)
Lahir
+
(+)
+
Energi
-
(-)
(-)
+
Penduduk
+
Aktivitas
+
Mati
-
Catatan :
● Diagram umpan balik positif mempunyai perilaku PERCEPATAN
atau PERLAMBATAN
● Diagram umpan balik negatif mempunyai perilaku menuju
SASARAN atas limit. Ada 2 jenis sasaran :
- sasaran menuju eksplisit (>0)
- sasaran menuju implisit (mendekati nol).
10. ► Diagram sebab-akibat ini merupakan alat bantu untuk
mempermudah membentuk struktur sistim
► Struktur diagram sebab-akibat ini harus dibuat secara
terperinci.
Bukan berarti membuat sistim menjadi kompleks tapi
sesuai tujuan berpikir sistemik yakni justru untuk
mengungkapkan suatu masalah yang kompleks secara
sederhana.
■ Perilaku Dinamis Sistem & Pola Dasar
1. Perilaku Dinamis Sistem
● Pola struktur dinamis diagram umpan balik ini
berbeda-beda.
● Hal ini penting diketahui untuk menganalisis output
hasil simulasi.
● Perilaku dinamis diagram umpan balik ini secara garis
besar terdiri dari 4 jenis :
11. a. Non – Lineritas :
yaitu perubahan perilaku sistim yang tidak berbanding lurus.
Misalnya, apabila input 1 unit, setelah di proses tidak selalu
menghasilkan output 3 unit tetapi kadang 5 unit dan juga
bisa nol. Penyebabnya diantaranya faktor RANDOM (Acak)
terhadap variabel.
Non-Linieritas
Waktu
12. b. Pembelajaran
yaitu perubahan perilaku sistim akibat respon suatu unsur
terhadap unsur lainnya atau terhadap lingkungan.
Misalnya, dalam organisasi, butir-butir keberhasilan masa
lampau adalah kekuatan yang perlu di tingkatkan untuk
masa datang. Berarti ada proses pembelajaran menciptakan
pengalaman baru untuk adaptasi berikutnya.
Pembelajaran
(umpan balik positif)
Waktu
13. c. Emergensi
yaitu perubahan perilaku sistim dimana muncul realitas baru yang
tdk terduga dalam sistim. Realitas tsb hasil interaksi didalam unsur
atau menjadi realitas unsur yang dapat mempengaruhi sistim dan
tdk selalu dpt mengendalikan sistim. Misalnya, dalam organisasi
Gugus Pengendalian Mutu muncul ide-ide baru melalui proses
pembelajaran di tingkat bawah (low management), dpt mempengaruhi unsur-unsur manajemen tingkat atas dan bukan bagian dari
keputusan strategis manajemen tingkat atas.
Batas ide baru
Emergensi
Waktu
14. d. Ko-evolusi
yaitu perubahan perilaku sistim dimana perilaku mikro dapat
mempengaruhi perilaku makro ( biasanya memerlukan
waktu tunda). Setelah mencapai puncak, proses tsb tidak
menuju keadaan stabil, tapi terus bergerak untuk mencapai
puncak yang lebih tinggi.
Contohnya adalah persaingan dalam bisnis.
3
2
Ko-evolusi
Waktu
15. 2. Pola Dasar
Dari hasil pengkajian oleh pakar secara empiris terhadap
puluhan bahkan ratusan kasus perilaku dinamis, telah dapat
di identifikasi 9 (sembilan) pola dasar perilaku dinamis dari
struktur sistim dinamis.
a. Pola Tindakan Koreksi Dengan Penundaan.
yaitu tindakan koreksi tidak langsung menghasilkan perbaikan
thd kejadian aktual, akibatnya masalah akan meningkat sehingga
tindakan koreksi kedua lebih besar dari yang pertama.
koreksi tertunda
batas koreksi
Waktu
16. b. Pola Sasaran Yang Berubah
mirip dengan tindakan koreksi, perbedaannya adalah untuk
memecahkan masalah juga dilakukan pergeseran kejadian
yang diinginkan atau tujuan.
Perubahan tujuan
tujuan
Emergensi
Waktu
17. c. Pola Batas Keberhasilan
Pada tahap awal masalah dan tindakan koreksi adalah
besar, makin lama makin kecil menuju nol. Jika terdapat
penundaan tindakan koreksi pada saat nilainya mengecil,
maka tindakan koreksi berikutnya akan melewati batas
kejadian yg diinginkan untuk selanjutnya menurun kembali
batas
Waktu
18. d. Pola Kesulitan Bersama
jika terjadi perlombaan menuju satu tujuan yang sama.
Pada tahap awal, masalah dan tindakan koreksi dalah
besar, makin lama makin kecil menuju nol, sehingga kinerja
masing-masing kompenen juga mulanya besar, selanjutnya
mengecil kemudian nol dan bahkan dapat menjadi minus.
Keadaan yang menunjukkan penurunan hasil setelah
perebutan ini disebut sebagai tragedi.
batas
b.
Kesulitan Bersama
a.
Waktu
19. e. Pola Kemajuan dan Kekurangan Modal
Sistim ini adalah modifikasi dari sistim batas pertumbuhan.
Modifikasinya adalah pada unsur kejadian diinginkan
(perencanaan modal) dikembangkan menjadi subkomponen tersendiri berdasarkan masalah yang telah terjadi.
Kapasitas
Pertumbuhan
Waktu
20. f. Pola Pemindahan Beban
Pola ini adalah kombinasi dua pola tindakan koreksi.
Tindakan koreksi yg pertama bersifat langsung dan sebaliknya tindakan koreksi yg kedua mengalami penundaan.
Disamping itu, tindakan koreksi pertama akan menjadi
beban berkepanjangan .
efek beban baru
Koreksi 1
Koreksi 2
Waktu
21. g. Pola Perbaikan Yang Gagal
Pola ini adalah kombinasi dua pola tindakan koreksi.
Tetapi tindakan koreksi adalah gagal memecahkan masalah,
yang bahkan menimbulkan dampak yang tidak diinginkan
sehingga menambah masalah. Dengan demikian semakin
besar upaya tindakan koreksi semakin besar pula dampak
yang ditimbulkan & semakin bertambah masalah.
perbaikan
gagal
koreksi
dampak
Waktu
22. h. Pola Eskalasi / Percepatan
Pola ini adalah kombinasi dua pola tindakan koreksi.
Tindakan koreksi yang pertama dipengaruhi oleh kejadian
aktual yang kedua, dan sebaliknya tindakan koreksi yang
kedua dipengaruhi oleh kejadian aktual yang pertama,
sehingga terjadi peningkatan persaingan atau eskalasi.
Persaingan itu dapat berhenti jika terjadi kelambatan
respon antara satu dengan lainnya
tindakan 1
tindakan 2
Waktu
23. i. Pola Menang Bagi Yang Berhasil
Pola ini adalah persaingan dua pola tindakan koreksi.
Dlm hal ini, fraksi masalah bagi masing-masing komponen
adalah ditentukan oleh pangsa sumber daya masing2.
Semakin besar pangsa semakin besar hasil. Ttp, komponen
yg pangsanya kecil dapat menang jika berhasil menggarap
sasaran bersama sebanyak mungkin.
hasil 2
sumber 2
hasil 1
sumber 1
CATATAN :
► Semua pola tersebut diatas adalah hasil interaksi unsur2
dalam sebuah struktur sistim tertentu.
► Pola-pola tersebut diperoleh melalui SIMULASI MODEL