SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
II. PROGRAM MODELING
(SIMULASI SISTIM DINAMIS)
Struktur dan Perilaku Sistem Dinamis
■ Setiap gejala, baik fisik maupun non-fisik, bagaimanapun
rumitnya dapat disederhanakan menjadi STRUKTUR
yaitu mekanisme INPUT-PROSES-OUTPUT dan
UMPAN BALIK.
■ Kata kunci dari STRUKTUR adalah INTERAKSI atau
MEKANISME.
■ Mekanisme kerja yang berkelanjutan dan berubah menurut
waktu disebut SISTIM DINAMIS.
■ Perubahan tsb menghasilkan KINERJA (Unjuk Kerja) sistim
yang dapat diamati perilakunya.
CONTOH :
Pada sistim hidup (tubuh manusia) :
► INPUT
: makanan
► PROSES : pencernaan
► OUTPUT : energi
► UMPAN BALIK :
energi digunakan beraktivitas sehingga terjadi
pengurangan energi  menimbulkan rasa lapar untuk
memberikan input berikutnya (makanan).
CATATAN :
Karena energi yang masuk lebih besar dari yang dipakai
maka terjadi penumpukan energi  sehingga tubuh
berubah dari kecil menjadi besar (perilaku perubahan
sistim yang dapat diamati).
Kerja

Kinerja
Umpan
Balik

► Mengapa tubuh manusia tidak tumbuh menjadi RAKSASA
walau makan sebanyak-banyaknya, justru setelah dewasa
cenderung mengecil ?
Kerja

Umpan
Balik

Rusak
Alami

Batas
Kinerj
a

Karena pada sistim ada intervensi (faktor yang berpengaruh) yaitu :
- dari dalam sistim (Endogen) : ensim untuk membuang kotoran
- dari luar sistim (Eksogen)
: kuman yang menyebabkan
pencernaan terganggu, juga
diakibatkan pertambahan umur.
► Berdasarkan interaksi dunia nyata ke dunia model (I – P - O - UB)
dihubungkan dgn berpikir sistemik, maka : Mekanisme agar sistim
tetap berfungsi sesuai dgn keinginan atau tujuan (panjang umur/
tidak sakit/pertumbuhan normal)  perlu pengendalian untuk
mengurangi kerusakan pencernaan.

Rusak
Alami

Kerj
a
Tindakan

Kesenjangan

Batas
Kinerj
a
Kinerja
Yang
Diinginkan
■ Diagram Sebab - Akibat
► Diagram sebab akibat adalah pengungkapan tentang
kejadian hubungan sebab-akibat kedalam bahasa
gambar.
► Ketentuannya :
● Sebab maupun Akibat atau salah satu diantaranya
(sebab saja atau Akibat saja) harus terukur :
 kualitatif untuk keadaan yang dirasakan
(perceived)
 kuantitatif untuk keadaan nyata (actual).
● Logikanya adalah :
 proses (rate) sebagai sebab yang menghasilkan
keadaan (level) sebagai akibat, atau sebaliknya.
CONTOH :
1)
Gizi
(Keadaan)
Gizi
(Keadaan)
2) Makan
(Proses)

Kesehatan
(Keadaan)
Laju Serap
(Proses)

Aktivitas
(Proses)
Energi
(Keadaan)

Makan
(Proses)

Makan
(Proses)

Kesehatan
(Keadaan)
Energi
(Keadaan)

Aktivitas
(Proses)
Energi
(Keadaan)

Aktivitas
(Proses)
3)

Lahir
(Proses)
Mati
(Proses)

Penduduk
(Keadaan)
Penduduk
(Keadaan)

Lahir
(Proses)
Mati
(Proses)

► Selanjutnya identifikasi akibat yang ditimbulkan :
 jika hubungannya searah : positif (+)
 jika hubungannya berlawanan arah : negatif (-)
CONTOH :
1.
2.

+ Laju Serap
+ Energi

Mati
3.

Gizi
Makan

+ Kesehatan
Energi
+ Aktivitas

- Penduduk

- Mati

Lahir

+ Penduduk

+ Lahir
► Selanjutnya buat menjadi struktur umpan balik
(Causal Loop) :
1)
Makan
-

(-)

2)
Lahir
+

(+)

+
Energi
-

(-)

(-)

+
Penduduk

+
Aktivitas

+
Mati

-

Catatan :
● Diagram umpan balik positif mempunyai perilaku PERCEPATAN
atau PERLAMBATAN
● Diagram umpan balik negatif mempunyai perilaku menuju
SASARAN atas limit. Ada 2 jenis sasaran :
- sasaran menuju eksplisit (>0)
- sasaran menuju implisit (mendekati nol).
► Diagram sebab-akibat ini merupakan alat bantu untuk
mempermudah membentuk struktur sistim
► Struktur diagram sebab-akibat ini harus dibuat secara
terperinci.
Bukan berarti membuat sistim menjadi kompleks tapi
sesuai tujuan berpikir sistemik yakni justru untuk
mengungkapkan suatu masalah yang kompleks secara
sederhana.

■ Perilaku Dinamis Sistem & Pola Dasar
1. Perilaku Dinamis Sistem
● Pola struktur dinamis diagram umpan balik ini
berbeda-beda.
● Hal ini penting diketahui untuk menganalisis output
hasil simulasi.
● Perilaku dinamis diagram umpan balik ini secara garis
besar terdiri dari 4 jenis :
a. Non – Lineritas :
yaitu perubahan perilaku sistim yang tidak berbanding lurus.
Misalnya, apabila input 1 unit, setelah di proses tidak selalu
menghasilkan output 3 unit tetapi kadang 5 unit dan juga
bisa nol. Penyebabnya diantaranya faktor RANDOM (Acak)
terhadap variabel.

Non-Linieritas

Waktu
b. Pembelajaran
yaitu perubahan perilaku sistim akibat respon suatu unsur
terhadap unsur lainnya atau terhadap lingkungan.
Misalnya, dalam organisasi, butir-butir keberhasilan masa
lampau adalah kekuatan yang perlu di tingkatkan untuk
masa datang. Berarti ada proses pembelajaran menciptakan
pengalaman baru untuk adaptasi berikutnya.

Pembelajaran
(umpan balik positif)

Waktu
c. Emergensi
yaitu perubahan perilaku sistim dimana muncul realitas baru yang
tdk terduga dalam sistim. Realitas tsb hasil interaksi didalam unsur
atau menjadi realitas unsur yang dapat mempengaruhi sistim dan
tdk selalu dpt mengendalikan sistim. Misalnya, dalam organisasi
Gugus Pengendalian Mutu muncul ide-ide baru melalui proses
pembelajaran di tingkat bawah (low management), dpt mempengaruhi unsur-unsur manajemen tingkat atas dan bukan bagian dari
keputusan strategis manajemen tingkat atas.

Batas ide baru
Emergensi

Waktu
d. Ko-evolusi
yaitu perubahan perilaku sistim dimana perilaku mikro dapat
mempengaruhi perilaku makro ( biasanya memerlukan
waktu tunda). Setelah mencapai puncak, proses tsb tidak
menuju keadaan stabil, tapi terus bergerak untuk mencapai
puncak yang lebih tinggi.
Contohnya adalah persaingan dalam bisnis.

3

2

Ko-evolusi

Waktu
2. Pola Dasar
Dari hasil pengkajian oleh pakar secara empiris terhadap
puluhan bahkan ratusan kasus perilaku dinamis, telah dapat
di identifikasi 9 (sembilan) pola dasar perilaku dinamis dari
struktur sistim dinamis.
a. Pola Tindakan Koreksi Dengan Penundaan.
yaitu tindakan koreksi tidak langsung menghasilkan perbaikan
thd kejadian aktual, akibatnya masalah akan meningkat sehingga
tindakan koreksi kedua lebih besar dari yang pertama.
koreksi tertunda
batas koreksi

Waktu
b. Pola Sasaran Yang Berubah
mirip dengan tindakan koreksi, perbedaannya adalah untuk
memecahkan masalah juga dilakukan pergeseran kejadian
yang diinginkan atau tujuan.

Perubahan tujuan

tujuan

Emergensi

Waktu
c. Pola Batas Keberhasilan
Pada tahap awal masalah dan tindakan koreksi adalah
besar, makin lama makin kecil menuju nol. Jika terdapat
penundaan tindakan koreksi pada saat nilainya mengecil,
maka tindakan koreksi berikutnya akan melewati batas
kejadian yg diinginkan untuk selanjutnya menurun kembali

batas

Waktu
d. Pola Kesulitan Bersama
jika terjadi perlombaan menuju satu tujuan yang sama.
Pada tahap awal, masalah dan tindakan koreksi dalah
besar, makin lama makin kecil menuju nol, sehingga kinerja
masing-masing kompenen juga mulanya besar, selanjutnya
mengecil kemudian nol dan bahkan dapat menjadi minus.
Keadaan yang menunjukkan penurunan hasil setelah
perebutan ini disebut sebagai tragedi.
batas

b.

Kesulitan Bersama

a.
Waktu
e. Pola Kemajuan dan Kekurangan Modal
Sistim ini adalah modifikasi dari sistim batas pertumbuhan.
Modifikasinya adalah pada unsur kejadian diinginkan
(perencanaan modal) dikembangkan menjadi subkomponen tersendiri berdasarkan masalah yang telah terjadi.

Kapasitas

Pertumbuhan

Waktu
f. Pola Pemindahan Beban
Pola ini adalah kombinasi dua pola tindakan koreksi.
Tindakan koreksi yg pertama bersifat langsung dan sebaliknya tindakan koreksi yg kedua mengalami penundaan.
Disamping itu, tindakan koreksi pertama akan menjadi
beban berkepanjangan .

efek beban baru

Koreksi 1

Koreksi 2

Waktu
g. Pola Perbaikan Yang Gagal
Pola ini adalah kombinasi dua pola tindakan koreksi.
Tetapi tindakan koreksi adalah gagal memecahkan masalah,
yang bahkan menimbulkan dampak yang tidak diinginkan
sehingga menambah masalah. Dengan demikian semakin
besar upaya tindakan koreksi semakin besar pula dampak
yang ditimbulkan & semakin bertambah masalah.
perbaikan

gagal

koreksi

dampak

Waktu
h. Pola Eskalasi / Percepatan
Pola ini adalah kombinasi dua pola tindakan koreksi.
Tindakan koreksi yang pertama dipengaruhi oleh kejadian
aktual yang kedua, dan sebaliknya tindakan koreksi yang
kedua dipengaruhi oleh kejadian aktual yang pertama,
sehingga terjadi peningkatan persaingan atau eskalasi.
Persaingan itu dapat berhenti jika terjadi kelambatan
respon antara satu dengan lainnya

tindakan 1

tindakan 2

Waktu
i. Pola Menang Bagi Yang Berhasil
Pola ini adalah persaingan dua pola tindakan koreksi.
Dlm hal ini, fraksi masalah bagi masing-masing komponen
adalah ditentukan oleh pangsa sumber daya masing2.
Semakin besar pangsa semakin besar hasil. Ttp, komponen
yg pangsanya kecil dapat menang jika berhasil menggarap
sasaran bersama sebanyak mungkin.
hasil 2

sumber 2

hasil 1
sumber 1

CATATAN :
► Semua pola tersebut diatas adalah hasil interaksi unsur2
dalam sebuah struktur sistim tertentu.
► Pola-pola tersebut diperoleh melalui SIMULASI MODEL

More Related Content

Similar to Vi. minggu keenam

Struktur dan perilaku sistem
Struktur dan perilaku sistemStruktur dan perilaku sistem
Struktur dan perilaku sistemPepen Mahale
 
Cover sistem kendali tugas 1
Cover sistem kendali tugas 1Cover sistem kendali tugas 1
Cover sistem kendali tugas 1Ibrohim Ibrohim
 
Sistem pengendalian
Sistem pengendalianSistem pengendalian
Sistem pengendalianAika Hartini
 
Teori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahan
Teori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahanTeori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahan
Teori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahanDayana Florencia
 
Berpikir Sistem=Paparan Dinamika Sistem V0
Berpikir Sistem=Paparan Dinamika Sistem V0Berpikir Sistem=Paparan Dinamika Sistem V0
Berpikir Sistem=Paparan Dinamika Sistem V0Randy Wrihatnolo
 
Makalah laju reaksi
Makalah laju reaksiMakalah laju reaksi
Makalah laju reaksiilmanafia13
 
Meeting I sistem kendali Proses alimuddin agus 2017.ppt
Meeting I sistem kendali Proses alimuddin agus 2017.pptMeeting I sistem kendali Proses alimuddin agus 2017.ppt
Meeting I sistem kendali Proses alimuddin agus 2017.pptFahmiUlhaq1
 
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksi
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksiDeskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksi
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksiDedi Yulianto
 
TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, INFORMASI...
TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, INFORMASI...TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, INFORMASI...
TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, INFORMASI...Marini Khalishah Khansa
 
10.-Konsep-Sistem.pptx
10.-Konsep-Sistem.pptx10.-Konsep-Sistem.pptx
10.-Konsep-Sistem.pptxArhamSyaukani2
 
Kinetika dan katalisis (1)
Kinetika dan katalisis (1)Kinetika dan katalisis (1)
Kinetika dan katalisis (1)imeldaimelda20
 

Similar to Vi. minggu keenam (20)

Struktur dan perilaku sistem
Struktur dan perilaku sistemStruktur dan perilaku sistem
Struktur dan perilaku sistem
 
170 376-1-sm
170 376-1-sm170 376-1-sm
170 376-1-sm
 
Tugas sistem kendali
Tugas sistem kendaliTugas sistem kendali
Tugas sistem kendali
 
Cover sistem kendali tugas 1
Cover sistem kendali tugas 1Cover sistem kendali tugas 1
Cover sistem kendali tugas 1
 
Sistem pengendalian
Sistem pengendalianSistem pengendalian
Sistem pengendalian
 
Teori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahan
Teori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahanTeori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahan
Teori dan Pengembangan Organisasi - Perubahan organisasi & model perubahan
 
Berpikir Sistem=Paparan Dinamika Sistem V0
Berpikir Sistem=Paparan Dinamika Sistem V0Berpikir Sistem=Paparan Dinamika Sistem V0
Berpikir Sistem=Paparan Dinamika Sistem V0
 
Makalah
Makalah Makalah
Makalah
 
Amdal
AmdalAmdal
Amdal
 
Sistem kendali
Sistem kendaliSistem kendali
Sistem kendali
 
Makalah laju reaksi
Makalah laju reaksiMakalah laju reaksi
Makalah laju reaksi
 
Bifurcation
BifurcationBifurcation
Bifurcation
 
Meeting I sistem kendali Proses alimuddin agus 2017.ppt
Meeting I sistem kendali Proses alimuddin agus 2017.pptMeeting I sistem kendali Proses alimuddin agus 2017.ppt
Meeting I sistem kendali Proses alimuddin agus 2017.ppt
 
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksi
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksiDeskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksi
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksi
 
TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, INFORMASI...
TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, INFORMASI...TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, INFORMASI...
TUGAS SIM, MARINI KHALISHAH KHANSA, YANANTO MIHADI PUTRA, SE, M.Si, INFORMASI...
 
TERMODINAMIKA
TERMODINAMIKATERMODINAMIKA
TERMODINAMIKA
 
Dasar sistem kontrol
Dasar sistem kontrolDasar sistem kontrol
Dasar sistem kontrol
 
10.-Konsep-Sistem.pptx
10.-Konsep-Sistem.pptx10.-Konsep-Sistem.pptx
10.-Konsep-Sistem.pptx
 
Rpp kesetimbangan kimia
Rpp kesetimbangan kimiaRpp kesetimbangan kimia
Rpp kesetimbangan kimia
 
Kinetika dan katalisis (1)
Kinetika dan katalisis (1)Kinetika dan katalisis (1)
Kinetika dan katalisis (1)
 

More from Isna Aryanty

More from Isna Aryanty (14)

Materi 6 sistematika
Materi 6 sistematikaMateri 6 sistematika
Materi 6 sistematika
 
Materi 8 pengolahan dan analisa data
Materi 8 pengolahan dan analisa dataMateri 8 pengolahan dan analisa data
Materi 8 pengolahan dan analisa data
 
Materi 7 pengumpulan data
Materi 7 pengumpulan  dataMateri 7 pengumpulan  data
Materi 7 pengumpulan data
 
Materi 5 studi pustaka
Materi 5 studi pustakaMateri 5 studi pustaka
Materi 5 studi pustaka
 
Materi 4
Materi 4Materi 4
Materi 4
 
Materi 3
Materi 3Materi 3
Materi 3
 
Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2
 
Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2
 
Materi 9 penulisan laporan
Materi 9 penulisan laporanMateri 9 penulisan laporan
Materi 9 penulisan laporan
 
Materi 1
Materi 1Materi 1
Materi 1
 
iii. minggu ketiga
iii. minggu ketigaiii. minggu ketiga
iii. minggu ketiga
 
ii. minggu kedua
ii. minggu keduaii. minggu kedua
ii. minggu kedua
 
i. minggu pertama
i. minggu pertamai. minggu pertama
i. minggu pertama
 
Probabilitas konsepsi peluang
Probabilitas konsepsi peluangProbabilitas konsepsi peluang
Probabilitas konsepsi peluang
 

Vi. minggu keenam

  • 1. II. PROGRAM MODELING (SIMULASI SISTIM DINAMIS) Struktur dan Perilaku Sistem Dinamis ■ Setiap gejala, baik fisik maupun non-fisik, bagaimanapun rumitnya dapat disederhanakan menjadi STRUKTUR yaitu mekanisme INPUT-PROSES-OUTPUT dan UMPAN BALIK. ■ Kata kunci dari STRUKTUR adalah INTERAKSI atau MEKANISME. ■ Mekanisme kerja yang berkelanjutan dan berubah menurut waktu disebut SISTIM DINAMIS. ■ Perubahan tsb menghasilkan KINERJA (Unjuk Kerja) sistim yang dapat diamati perilakunya.
  • 2. CONTOH : Pada sistim hidup (tubuh manusia) : ► INPUT : makanan ► PROSES : pencernaan ► OUTPUT : energi ► UMPAN BALIK : energi digunakan beraktivitas sehingga terjadi pengurangan energi  menimbulkan rasa lapar untuk memberikan input berikutnya (makanan). CATATAN : Karena energi yang masuk lebih besar dari yang dipakai maka terjadi penumpukan energi  sehingga tubuh berubah dari kecil menjadi besar (perilaku perubahan sistim yang dapat diamati).
  • 3. Kerja Kinerja Umpan Balik ► Mengapa tubuh manusia tidak tumbuh menjadi RAKSASA walau makan sebanyak-banyaknya, justru setelah dewasa cenderung mengecil ?
  • 4. Kerja Umpan Balik Rusak Alami Batas Kinerj a Karena pada sistim ada intervensi (faktor yang berpengaruh) yaitu : - dari dalam sistim (Endogen) : ensim untuk membuang kotoran - dari luar sistim (Eksogen) : kuman yang menyebabkan pencernaan terganggu, juga diakibatkan pertambahan umur.
  • 5. ► Berdasarkan interaksi dunia nyata ke dunia model (I – P - O - UB) dihubungkan dgn berpikir sistemik, maka : Mekanisme agar sistim tetap berfungsi sesuai dgn keinginan atau tujuan (panjang umur/ tidak sakit/pertumbuhan normal)  perlu pengendalian untuk mengurangi kerusakan pencernaan. Rusak Alami Kerj a Tindakan Kesenjangan Batas Kinerj a Kinerja Yang Diinginkan
  • 6. ■ Diagram Sebab - Akibat ► Diagram sebab akibat adalah pengungkapan tentang kejadian hubungan sebab-akibat kedalam bahasa gambar. ► Ketentuannya : ● Sebab maupun Akibat atau salah satu diantaranya (sebab saja atau Akibat saja) harus terukur :  kualitatif untuk keadaan yang dirasakan (perceived)  kuantitatif untuk keadaan nyata (actual). ● Logikanya adalah :  proses (rate) sebagai sebab yang menghasilkan keadaan (level) sebagai akibat, atau sebaliknya.
  • 7. CONTOH : 1) Gizi (Keadaan) Gizi (Keadaan) 2) Makan (Proses) Kesehatan (Keadaan) Laju Serap (Proses) Aktivitas (Proses) Energi (Keadaan) Makan (Proses) Makan (Proses) Kesehatan (Keadaan) Energi (Keadaan) Aktivitas (Proses) Energi (Keadaan) Aktivitas (Proses)
  • 8. 3) Lahir (Proses) Mati (Proses) Penduduk (Keadaan) Penduduk (Keadaan) Lahir (Proses) Mati (Proses) ► Selanjutnya identifikasi akibat yang ditimbulkan :  jika hubungannya searah : positif (+)  jika hubungannya berlawanan arah : negatif (-) CONTOH : 1. 2. + Laju Serap + Energi Mati 3. Gizi Makan + Kesehatan Energi + Aktivitas - Penduduk - Mati Lahir + Penduduk + Lahir
  • 9. ► Selanjutnya buat menjadi struktur umpan balik (Causal Loop) : 1) Makan - (-) 2) Lahir + (+) + Energi - (-) (-) + Penduduk + Aktivitas + Mati - Catatan : ● Diagram umpan balik positif mempunyai perilaku PERCEPATAN atau PERLAMBATAN ● Diagram umpan balik negatif mempunyai perilaku menuju SASARAN atas limit. Ada 2 jenis sasaran : - sasaran menuju eksplisit (>0) - sasaran menuju implisit (mendekati nol).
  • 10. ► Diagram sebab-akibat ini merupakan alat bantu untuk mempermudah membentuk struktur sistim ► Struktur diagram sebab-akibat ini harus dibuat secara terperinci. Bukan berarti membuat sistim menjadi kompleks tapi sesuai tujuan berpikir sistemik yakni justru untuk mengungkapkan suatu masalah yang kompleks secara sederhana. ■ Perilaku Dinamis Sistem & Pola Dasar 1. Perilaku Dinamis Sistem ● Pola struktur dinamis diagram umpan balik ini berbeda-beda. ● Hal ini penting diketahui untuk menganalisis output hasil simulasi. ● Perilaku dinamis diagram umpan balik ini secara garis besar terdiri dari 4 jenis :
  • 11. a. Non – Lineritas : yaitu perubahan perilaku sistim yang tidak berbanding lurus. Misalnya, apabila input 1 unit, setelah di proses tidak selalu menghasilkan output 3 unit tetapi kadang 5 unit dan juga bisa nol. Penyebabnya diantaranya faktor RANDOM (Acak) terhadap variabel. Non-Linieritas Waktu
  • 12. b. Pembelajaran yaitu perubahan perilaku sistim akibat respon suatu unsur terhadap unsur lainnya atau terhadap lingkungan. Misalnya, dalam organisasi, butir-butir keberhasilan masa lampau adalah kekuatan yang perlu di tingkatkan untuk masa datang. Berarti ada proses pembelajaran menciptakan pengalaman baru untuk adaptasi berikutnya. Pembelajaran (umpan balik positif) Waktu
  • 13. c. Emergensi yaitu perubahan perilaku sistim dimana muncul realitas baru yang tdk terduga dalam sistim. Realitas tsb hasil interaksi didalam unsur atau menjadi realitas unsur yang dapat mempengaruhi sistim dan tdk selalu dpt mengendalikan sistim. Misalnya, dalam organisasi Gugus Pengendalian Mutu muncul ide-ide baru melalui proses pembelajaran di tingkat bawah (low management), dpt mempengaruhi unsur-unsur manajemen tingkat atas dan bukan bagian dari keputusan strategis manajemen tingkat atas. Batas ide baru Emergensi Waktu
  • 14. d. Ko-evolusi yaitu perubahan perilaku sistim dimana perilaku mikro dapat mempengaruhi perilaku makro ( biasanya memerlukan waktu tunda). Setelah mencapai puncak, proses tsb tidak menuju keadaan stabil, tapi terus bergerak untuk mencapai puncak yang lebih tinggi. Contohnya adalah persaingan dalam bisnis. 3 2 Ko-evolusi Waktu
  • 15. 2. Pola Dasar Dari hasil pengkajian oleh pakar secara empiris terhadap puluhan bahkan ratusan kasus perilaku dinamis, telah dapat di identifikasi 9 (sembilan) pola dasar perilaku dinamis dari struktur sistim dinamis. a. Pola Tindakan Koreksi Dengan Penundaan. yaitu tindakan koreksi tidak langsung menghasilkan perbaikan thd kejadian aktual, akibatnya masalah akan meningkat sehingga tindakan koreksi kedua lebih besar dari yang pertama. koreksi tertunda batas koreksi Waktu
  • 16. b. Pola Sasaran Yang Berubah mirip dengan tindakan koreksi, perbedaannya adalah untuk memecahkan masalah juga dilakukan pergeseran kejadian yang diinginkan atau tujuan. Perubahan tujuan tujuan Emergensi Waktu
  • 17. c. Pola Batas Keberhasilan Pada tahap awal masalah dan tindakan koreksi adalah besar, makin lama makin kecil menuju nol. Jika terdapat penundaan tindakan koreksi pada saat nilainya mengecil, maka tindakan koreksi berikutnya akan melewati batas kejadian yg diinginkan untuk selanjutnya menurun kembali batas Waktu
  • 18. d. Pola Kesulitan Bersama jika terjadi perlombaan menuju satu tujuan yang sama. Pada tahap awal, masalah dan tindakan koreksi dalah besar, makin lama makin kecil menuju nol, sehingga kinerja masing-masing kompenen juga mulanya besar, selanjutnya mengecil kemudian nol dan bahkan dapat menjadi minus. Keadaan yang menunjukkan penurunan hasil setelah perebutan ini disebut sebagai tragedi. batas b. Kesulitan Bersama a. Waktu
  • 19. e. Pola Kemajuan dan Kekurangan Modal Sistim ini adalah modifikasi dari sistim batas pertumbuhan. Modifikasinya adalah pada unsur kejadian diinginkan (perencanaan modal) dikembangkan menjadi subkomponen tersendiri berdasarkan masalah yang telah terjadi. Kapasitas Pertumbuhan Waktu
  • 20. f. Pola Pemindahan Beban Pola ini adalah kombinasi dua pola tindakan koreksi. Tindakan koreksi yg pertama bersifat langsung dan sebaliknya tindakan koreksi yg kedua mengalami penundaan. Disamping itu, tindakan koreksi pertama akan menjadi beban berkepanjangan . efek beban baru Koreksi 1 Koreksi 2 Waktu
  • 21. g. Pola Perbaikan Yang Gagal Pola ini adalah kombinasi dua pola tindakan koreksi. Tetapi tindakan koreksi adalah gagal memecahkan masalah, yang bahkan menimbulkan dampak yang tidak diinginkan sehingga menambah masalah. Dengan demikian semakin besar upaya tindakan koreksi semakin besar pula dampak yang ditimbulkan & semakin bertambah masalah. perbaikan gagal koreksi dampak Waktu
  • 22. h. Pola Eskalasi / Percepatan Pola ini adalah kombinasi dua pola tindakan koreksi. Tindakan koreksi yang pertama dipengaruhi oleh kejadian aktual yang kedua, dan sebaliknya tindakan koreksi yang kedua dipengaruhi oleh kejadian aktual yang pertama, sehingga terjadi peningkatan persaingan atau eskalasi. Persaingan itu dapat berhenti jika terjadi kelambatan respon antara satu dengan lainnya tindakan 1 tindakan 2 Waktu
  • 23. i. Pola Menang Bagi Yang Berhasil Pola ini adalah persaingan dua pola tindakan koreksi. Dlm hal ini, fraksi masalah bagi masing-masing komponen adalah ditentukan oleh pangsa sumber daya masing2. Semakin besar pangsa semakin besar hasil. Ttp, komponen yg pangsanya kecil dapat menang jika berhasil menggarap sasaran bersama sebanyak mungkin. hasil 2 sumber 2 hasil 1 sumber 1 CATATAN : ► Semua pola tersebut diatas adalah hasil interaksi unsur2 dalam sebuah struktur sistim tertentu. ► Pola-pola tersebut diperoleh melalui SIMULASI MODEL