SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Nama Mata Kuliah / Modul Kinematika Dinamika / 01
Fakultas / Jurusan FTI / Teknik Mesin
Tahun Akademik 2009 / 20010
Semester Ganjil
Revisi ke 3
Nama Penyusun Ir. Dadang Suhendra P, M.Si
Tanggal Penyusunan 14 Juli 2009
Tanda Tangan Penyususn
Tanggal Pemeriksaan
Tanda Tangan Pemeriksa
Tanggal Pengesahan
Tanda Tangan Pengesahan
KINEMATIKA DAN DINAMIKA TEKNIK
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir Dadang S Peramana, M.Si KINEMATIKA DINAMIKA 1
Dalam perancangan konstruksi mesin dicakup subjek-subjek antara lain statika,
kekuatan bahan, kinematika dan dinamika. Tahapan awal dalam perancangan
mesin dimaksudkan untuk memenuhi aspek kekuatan dan kekakuan. Sebuah
komponen mesin dirancang untuk tidak patah dan tidak bengkok. Dalam mata
kuliah statika struktur telah dipelajari gaya-gaya yang bekerja pada komponen-
komponen mesin. Gaya-gaya tersebut adalah gaya statik yang antara lain
disebabkan oleh berat komponen itu sendiri maupun gaya aksi dari komponen lain
yang tersambung dengan komponen yang bersangkutan. Gaya-gaya statik
diperoleh ketika mesin dalam keadaan diam.
Aspek lain yang mendapat perhatian lebih besar karena adanya pemakaian mesin-
mesin kecepatan tinggi adalah efek-efek dinamik yang diakibatkan oleh kecepatan
tinggi. Dalam hal ini, komponen mesin bukan hanya menerima gaya-gaya statik,
tetapi juga gaya-gaya dinamik yang diakibatkan oleh bergeraknya komponen yang
bersangkutan. Untuk mesin-mesin kecepatan tinggi, gaya dinamik yang ditimbulkan
bahkan jauh lebih besar dari gaya-gaya statik.
Kinematika adalah ilmu yang mempelajari gerak suatu benda, yang meliputi
penentuan kecepatan dan percepatannya. Sedangkan Dinamika adalah ilmu yang
menentukan gaya-gaya yang terjadi akibat bergeraknya suatu benda.
KECEPATAN DAN PERCEPATAN LINEAR
Kecepatan
Kecepatan didefinisikan sebagai laju perubahan perpindahan. Jika sebuah kereta
api berpindah 20 m setiap detik maka kecepatan kereta api disebut 20 m/dt.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir Dadang S Peramana, M.Si KINEMATIKA DINAMIKA 2
Latihan:
1. Jika jarak antara Jakarta dan Bandung 80 km (80.000 m) ditempuh oleh
kereta api dengan kecepatan konstan 20 m/dt, berapa waktu yang dibutuhkan?
Jawab: Diket : V = 20 m/s, s = 80 km = 80.000 m, t = ….. ?
V = s/t, s = V x T, T = s / V
T = s / V
= 80.000 m : 20 m/s = 4.000 s
1 2
40
20
80.000
?
Perpindahan,s(m)
Kecepatan, v (m/dt)
ds
dt
Waktu, t (dt)
Dari gambar diatas kecepatan v dapat dinyatakan dengan ds/dt, yang juga adalah
kemiringan garis.
Percepatan
Bagaimana menghitung kecepatan jika kurvanya bukan berupa garis lurus?
Percepatan didefinisikan sebagai laju perubahan kecepatan, dinyatakan dengan
dt
dva =
Hubungan kecepatan dengan percepatan adalah
2
2
dt
sd
dt
dt
ds
d
dt
dv
a =






==
Perpindahan,s(m)
Kecepatan, v (m/dt)
ds
dt
Waktu, t (dt)
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir Dadang S Peramana, M.Si KINEMATIKA DINAMIKA 3
Kecepatan dan Percepatan Sudut
Kecepatan sudut didefinisikan sebagai laju perubahan sudut, dinyatakan dengan
dt
dθω =
Percepatan sudut didefinisikan sebagai laju perubahan kecepatan sudut, dinyatakan
dengan
dt
dωα =
Hubungan kedcepatan sudut dengan percepatan sudut adalah
2
2
dt
d
dt
dt
d
d
dt
d θ
θ
ω
α =






==
Garis acuan
A
B
A’
B’
Kecepatan dan percepatan , baik linear maupun sudut adalah besaran-besaran
vektor yang dapat dioperasikan seerti vektor-vektor lainnya.
Soal
Sebuah rotor dengan radius R berputar dengan kecepatan sudut ( )dt
radω .
Tentukan kecepatan linear sebuah titik A (lihat gambar)
A
R
v
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir Dadang S Peramana, M.Si KINEMATIKA DINAMIKA 4
Jawab:
Misalkan rotor berputar satu kali dalam satu detik. Dengan demikian kecepatan
linear titik A adalah jarak yang ditempuh (keliling lingkaran) dalam satu detik.
dt
R
V
π2
=
Sedangkan kecepatan sudut adalah besarnya sudut yang di”sapu” dalam satu detik,
yaitu
dt
π
ω
2
=
Dengan mensubstitusikan persamaan kecepatan sudut ke persamaan kecepatan
linear diperoleh
RV ω=
dimana arah kecepatan linear selalu tegak lurus terhadap jari-jari lingkaran.
Kecepatan dan Percepatan Relatif
Untuk dapat mendefinisikan kecepatan, kita perlu menyepakati suatu titik/benda
acuan yang kita anggap memiliki kecepatan nol. Kita bisa mengatakan kecepatan
kereta api sebesar 20 m/dt dengan menganggap kita sedang berdiri diatas tanah
yang sedang diam (v=0 m/dt). Jika kita sedang berada diatas mobil yang bergerak
dengan v= 15 m/dt searah dengan kereta api, maka kereta api hanya mempunyai
kecepatan 5m/dt terhadap mobil; kita merasakan seolah-olah kereta api bergerak
meninggalkann mobil yang sedang diam.
VK=20 m/dt
VM=15 m/dt
Kecepatan Kereta Api (VK) adalah kecepatan mobil (VM) ditambah kecepatan
relativ kereta api terhadap mobil (VKM)
Secara Vektor dapat dituliskan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir Dadang S Peramana, M.Si KINEMATIKA DINAMIKA 5
KMMK VVV +=
Hubungan Kecepatan Dua Buah Titik pada Satu Batang
Perhatikan sebuah garis A-B, seperti terlihat pada gambar 3-3a, yang mempunyai
gerak kombinasi translasi dan rotasi. Untuk menempatkan titik B, ambil koordinat
titik A sebagai XA dan YA, ambil R sebagai jarak antara A dan B, dan ambil θ yang
merupakan sudut yang dibuat garis dengan sumbu x.
Sehingga koordinat titik B adalah
θcosRXx AB +=
θsinRYy AB +=
Deferensiasikan masing-masing persamaan diatas terhadap waktu, dengan R
hanyalah besaran konstanta
dt
d
R
dt
dX
dt
dx AB θ
θsin−=
dt
d
R
dt
dY
dt
dy AB θ
θcos+=
Interpretasi dari masing-masing besaran adalah sebagai berikut:
dt
dxB
adalah kecepatan titik B dalam arah x, dinyatakan dengan VB
x
dt
dxA
adalah kecepatan titik A dalam arah x, dinyatakan dengan VA
x
dt
dyB
adalah kecepatan titik B dalam arah y, dinyatakan dengan VB
y
dt
dyA
adalah kecepatan titik A dalam arah y, dinyatakan dengan VA
Y
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir Dadang S Peramana, M.Si KINEMATIKA DINAMIKA 6
dt
dθ
adalah kecepatan sudut garis A-B, dinyatakan dengan ω.
Dengan demikian diperoleh
θω sinRVV
x
A
x
B −=
θω cosRVV
y
A
y
B +=
Vektor-vektor ini ditunjukkan posisinya pada gambar 3-3b. Vektor-vektor pada ruas
kanan kedua persamaan harus dijumlahkan secara vektor untuk memberikan
kecepatan total titik B. Urutan dalam menjumlahkan vektor boleh sembarang.
Marilah kita kelompokkan besaran-besarannya:
( ) ( )θωθω cossin RRVVV
y
A
x
AB +++=
Karena ( )y
A
x
A VV + adalah keceatan total titik A, VA, dan
( ) ωθωθω RRR =+ cossin , maka persamaan diatas dapat dinyatakan dengan
ωRVV AB +=
dimana ωR adalah vektor kecepatan yang tegak lurus ke garis A-B dan dalam
arah yang sama dengan kecepatan sudut.
Selanjutnya anggaplah titik A sebagai suatu titik yang diam, dan batang AB berputar
mengelilingi titik A. Kecepatan titik B adalah ωR yang merupakan kecepatan relatif
terhaddap A, yang didefinisikan sebagai VBA. Konsekuensinya, kecepatan relatif titik
B terhadap titik A adala
ωRVBA =
Sehingga untuk dua buah titik pada satu penghubung kaku berlaku persamaan
ωRVV AB +=
BAAB VVV +=
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir Dadang S Peramana, M.Si KINEMATIKA DINAMIKA 7
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir Dadang S Peramana, M.Si KINEMATIKA DINAMIKA 8

More Related Content

What's hot

Bab ii distribusi momen
Bab ii distribusi momenBab ii distribusi momen
Bab ii distribusi momendika andika
 
Laporan Resmi Praktikum Tensile Test
Laporan Resmi Praktikum Tensile TestLaporan Resmi Praktikum Tensile Test
Laporan Resmi Praktikum Tensile TestRichoOdys
 
52691511 contoh-soal-dan-pembahasan-tentang-gerak-melingkar
52691511 contoh-soal-dan-pembahasan-tentang-gerak-melingkar52691511 contoh-soal-dan-pembahasan-tentang-gerak-melingkar
52691511 contoh-soal-dan-pembahasan-tentang-gerak-melingkaryan sofyan
 
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersiacontoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersiaRenny Aniwarna
 
Percobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturanPercobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturanKLOTILDAJENIRITA
 
Contoh soal dan pembahasan
Contoh soal dan pembahasanContoh soal dan pembahasan
Contoh soal dan pembahasanRenny Aniwarna
 
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURANFISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURANPRAMITHA GALUH
 
Gerak lurus beraturan
Gerak lurus beraturanGerak lurus beraturan
Gerak lurus beraturanDeny Ardianto
 
Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda
Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda
Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda Ilham A
 
Modul 5-muatan tidak langsung, pada statika dan mekanika dasar
Modul 5-muatan tidak langsung, pada statika dan mekanika dasarModul 5-muatan tidak langsung, pada statika dan mekanika dasar
Modul 5-muatan tidak langsung, pada statika dan mekanika dasarMOSES HADUN
 
KESETIMBANGAN
KESETIMBANGANKESETIMBANGAN
KESETIMBANGANDwi Ratna
 
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)umammuhammad27
 
Soal momen gaya dan momen inersia
Soal momen gaya dan momen inersiaSoal momen gaya dan momen inersia
Soal momen gaya dan momen inersiaAkihisa Kunisada
 

What's hot (20)

Bab ii distribusi momen
Bab ii distribusi momenBab ii distribusi momen
Bab ii distribusi momen
 
Laporan Resmi Praktikum Tensile Test
Laporan Resmi Praktikum Tensile TestLaporan Resmi Praktikum Tensile Test
Laporan Resmi Praktikum Tensile Test
 
Latihan osp fisika soal 93
Latihan osp fisika soal 93Latihan osp fisika soal 93
Latihan osp fisika soal 93
 
52691511 contoh-soal-dan-pembahasan-tentang-gerak-melingkar
52691511 contoh-soal-dan-pembahasan-tentang-gerak-melingkar52691511 contoh-soal-dan-pembahasan-tentang-gerak-melingkar
52691511 contoh-soal-dan-pembahasan-tentang-gerak-melingkar
 
Glb
GlbGlb
Glb
 
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersiacontoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
contoh soal dan pembahasan momen gaya dan momen inersia
 
Percobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturanPercobaan gerak lurus beraturan
Percobaan gerak lurus beraturan
 
Contoh soal dan pembahasan
Contoh soal dan pembahasanContoh soal dan pembahasan
Contoh soal dan pembahasan
 
Bab ii1
Bab ii1Bab ii1
Bab ii1
 
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURANFISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
FISIKA - GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
 
Gerak lurus beraturan
Gerak lurus beraturanGerak lurus beraturan
Gerak lurus beraturan
 
12.graf gerakan
12.graf gerakan12.graf gerakan
12.graf gerakan
 
Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda
Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda
Soal dan penyelesaian kesetimbangan benda
 
Modul 5-muatan tidak langsung, pada statika dan mekanika dasar
Modul 5-muatan tidak langsung, pada statika dan mekanika dasarModul 5-muatan tidak langsung, pada statika dan mekanika dasar
Modul 5-muatan tidak langsung, pada statika dan mekanika dasar
 
Curve Adha
Curve AdhaCurve Adha
Curve Adha
 
Gmb gmbb
Gmb gmbbGmb gmbb
Gmb gmbb
 
GLB dan GLBB
GLB dan GLBBGLB dan GLBB
GLB dan GLBB
 
KESETIMBANGAN
KESETIMBANGANKESETIMBANGAN
KESETIMBANGAN
 
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
1 b 11170163000059_laporan akhir pa (pesawat atwood)
 
Soal momen gaya dan momen inersia
Soal momen gaya dan momen inersiaSoal momen gaya dan momen inersia
Soal momen gaya dan momen inersia
 

Similar to Kinematika dan Dinamika Teknik

Materi vektor pada bidang kelas XI SMA Fase F
Materi vektor pada bidang kelas XI SMA Fase FMateri vektor pada bidang kelas XI SMA Fase F
Materi vektor pada bidang kelas XI SMA Fase FRenitaPutriLestari
 
PPT Kinematika dan Dinamika.pptx
PPT Kinematika dan Dinamika.pptxPPT Kinematika dan Dinamika.pptx
PPT Kinematika dan Dinamika.pptxHamamBedul
 
Prediksi soal ulangan akhir semester gasal
Prediksi  soal ulangan akhir semester gasalPrediksi  soal ulangan akhir semester gasal
Prediksi soal ulangan akhir semester gasalHasto Harjadi
 
Osn 2007 soal jawab_teori
Osn       2007 soal jawab_teoriOsn       2007 soal jawab_teori
Osn 2007 soal jawab_teorianggawibisono91
 
Modul 5-muatan tidak langsung
Modul 5-muatan tidak langsungModul 5-muatan tidak langsung
Modul 5-muatan tidak langsungMOSES HADUN
 
Un fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_x)-soalujian.net
Un fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_x)-soalujian.netUn fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_x)-soalujian.net
Un fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_x)-soalujian.netEko Supriyadi
 
Soal osn fisika 2007 nas+sol
Soal osn fisika 2007 nas+solSoal osn fisika 2007 nas+sol
Soal osn fisika 2007 nas+solجوكو كوتو
 
Wahdania eka p s081908015
Wahdania eka p s081908015Wahdania eka p s081908015
Wahdania eka p s081908015wahdania4
 
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja) Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja) NitaMewaKameliaSiman
 
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner waganiaFani Diamanti
 
Penjumlahan vektor bagian 1
Penjumlahan vektor bagian 1Penjumlahan vektor bagian 1
Penjumlahan vektor bagian 1Taufiq Fariz
 
Makalah fisika terapan
Makalah fisika terapanMakalah fisika terapan
Makalah fisika terapanArief Nuryadi
 
Kinematika satu dimensi
Kinematika satu dimensiKinematika satu dimensi
Kinematika satu dimensijajakustija
 

Similar to Kinematika dan Dinamika Teknik (20)

Materi vektor pada bidang kelas XI SMA Fase F
Materi vektor pada bidang kelas XI SMA Fase FMateri vektor pada bidang kelas XI SMA Fase F
Materi vektor pada bidang kelas XI SMA Fase F
 
PPT Kinematika dan Dinamika.pptx
PPT Kinematika dan Dinamika.pptxPPT Kinematika dan Dinamika.pptx
PPT Kinematika dan Dinamika.pptx
 
Prediksi soal ulangan akhir semester gasal
Prediksi  soal ulangan akhir semester gasalPrediksi  soal ulangan akhir semester gasal
Prediksi soal ulangan akhir semester gasal
 
2
  2  2
2
 
Osn 2007 soal jawab_teori
Osn       2007 soal jawab_teoriOsn       2007 soal jawab_teori
Osn 2007 soal jawab_teori
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Modul 5-muatan tidak langsung
Modul 5-muatan tidak langsungModul 5-muatan tidak langsung
Modul 5-muatan tidak langsung
 
Un fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_x)-soalujian.net
Un fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_x)-soalujian.netUn fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_x)-soalujian.net
Un fisika smk_2010_(latihan_soal_dan_kunci_jawaban_kelas_x)-soalujian.net
 
Gerak Lurus Beraturan(glb)
Gerak Lurus Beraturan(glb)Gerak Lurus Beraturan(glb)
Gerak Lurus Beraturan(glb)
 
Osn 2007 teori (soal & solusi)
Osn 2007 teori (soal & solusi)Osn 2007 teori (soal & solusi)
Osn 2007 teori (soal & solusi)
 
Soal osn fisika 2007 nas+sol
Soal osn fisika 2007 nas+solSoal osn fisika 2007 nas+sol
Soal osn fisika 2007 nas+sol
 
Osn2007 soal jawab_teori
Osn2007 soal jawab_teoriOsn2007 soal jawab_teori
Osn2007 soal jawab_teori
 
Wahdania eka p s081908015
Wahdania eka p s081908015Wahdania eka p s081908015
Wahdania eka p s081908015
 
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja) Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
Pembebanan jembatan rangka (revisi profil baja)
 
P3_VEKTOR DAN SKALAR.pptx
P3_VEKTOR DAN SKALAR.pptxP3_VEKTOR DAN SKALAR.pptx
P3_VEKTOR DAN SKALAR.pptx
 
kinematika gerak
kinematika gerakkinematika gerak
kinematika gerak
 
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
'Mekanika' tugas fisdas dari mner wagania
 
Penjumlahan vektor bagian 1
Penjumlahan vektor bagian 1Penjumlahan vektor bagian 1
Penjumlahan vektor bagian 1
 
Makalah fisika terapan
Makalah fisika terapanMakalah fisika terapan
Makalah fisika terapan
 
Kinematika satu dimensi
Kinematika satu dimensiKinematika satu dimensi
Kinematika satu dimensi
 

Kinematika dan Dinamika Teknik

  • 1. Nama Mata Kuliah / Modul Kinematika Dinamika / 01 Fakultas / Jurusan FTI / Teknik Mesin Tahun Akademik 2009 / 20010 Semester Ganjil Revisi ke 3 Nama Penyusun Ir. Dadang Suhendra P, M.Si Tanggal Penyusunan 14 Juli 2009 Tanda Tangan Penyususn Tanggal Pemeriksaan Tanda Tangan Pemeriksa Tanggal Pengesahan Tanda Tangan Pengesahan KINEMATIKA DAN DINAMIKA TEKNIK PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir Dadang S Peramana, M.Si KINEMATIKA DINAMIKA 1
  • 2. Dalam perancangan konstruksi mesin dicakup subjek-subjek antara lain statika, kekuatan bahan, kinematika dan dinamika. Tahapan awal dalam perancangan mesin dimaksudkan untuk memenuhi aspek kekuatan dan kekakuan. Sebuah komponen mesin dirancang untuk tidak patah dan tidak bengkok. Dalam mata kuliah statika struktur telah dipelajari gaya-gaya yang bekerja pada komponen- komponen mesin. Gaya-gaya tersebut adalah gaya statik yang antara lain disebabkan oleh berat komponen itu sendiri maupun gaya aksi dari komponen lain yang tersambung dengan komponen yang bersangkutan. Gaya-gaya statik diperoleh ketika mesin dalam keadaan diam. Aspek lain yang mendapat perhatian lebih besar karena adanya pemakaian mesin- mesin kecepatan tinggi adalah efek-efek dinamik yang diakibatkan oleh kecepatan tinggi. Dalam hal ini, komponen mesin bukan hanya menerima gaya-gaya statik, tetapi juga gaya-gaya dinamik yang diakibatkan oleh bergeraknya komponen yang bersangkutan. Untuk mesin-mesin kecepatan tinggi, gaya dinamik yang ditimbulkan bahkan jauh lebih besar dari gaya-gaya statik. Kinematika adalah ilmu yang mempelajari gerak suatu benda, yang meliputi penentuan kecepatan dan percepatannya. Sedangkan Dinamika adalah ilmu yang menentukan gaya-gaya yang terjadi akibat bergeraknya suatu benda. KECEPATAN DAN PERCEPATAN LINEAR Kecepatan Kecepatan didefinisikan sebagai laju perubahan perpindahan. Jika sebuah kereta api berpindah 20 m setiap detik maka kecepatan kereta api disebut 20 m/dt. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir Dadang S Peramana, M.Si KINEMATIKA DINAMIKA 2 Latihan: 1. Jika jarak antara Jakarta dan Bandung 80 km (80.000 m) ditempuh oleh kereta api dengan kecepatan konstan 20 m/dt, berapa waktu yang dibutuhkan? Jawab: Diket : V = 20 m/s, s = 80 km = 80.000 m, t = ….. ? V = s/t, s = V x T, T = s / V T = s / V = 80.000 m : 20 m/s = 4.000 s
  • 3. 1 2 40 20 80.000 ? Perpindahan,s(m) Kecepatan, v (m/dt) ds dt Waktu, t (dt) Dari gambar diatas kecepatan v dapat dinyatakan dengan ds/dt, yang juga adalah kemiringan garis. Percepatan Bagaimana menghitung kecepatan jika kurvanya bukan berupa garis lurus? Percepatan didefinisikan sebagai laju perubahan kecepatan, dinyatakan dengan dt dva = Hubungan kecepatan dengan percepatan adalah 2 2 dt sd dt dt ds d dt dv a =       == Perpindahan,s(m) Kecepatan, v (m/dt) ds dt Waktu, t (dt) PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir Dadang S Peramana, M.Si KINEMATIKA DINAMIKA 3
  • 4. Kecepatan dan Percepatan Sudut Kecepatan sudut didefinisikan sebagai laju perubahan sudut, dinyatakan dengan dt dθω = Percepatan sudut didefinisikan sebagai laju perubahan kecepatan sudut, dinyatakan dengan dt dωα = Hubungan kedcepatan sudut dengan percepatan sudut adalah 2 2 dt d dt dt d d dt d θ θ ω α =       == Garis acuan A B A’ B’ Kecepatan dan percepatan , baik linear maupun sudut adalah besaran-besaran vektor yang dapat dioperasikan seerti vektor-vektor lainnya. Soal Sebuah rotor dengan radius R berputar dengan kecepatan sudut ( )dt radω . Tentukan kecepatan linear sebuah titik A (lihat gambar) A R v PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir Dadang S Peramana, M.Si KINEMATIKA DINAMIKA 4
  • 5. Jawab: Misalkan rotor berputar satu kali dalam satu detik. Dengan demikian kecepatan linear titik A adalah jarak yang ditempuh (keliling lingkaran) dalam satu detik. dt R V π2 = Sedangkan kecepatan sudut adalah besarnya sudut yang di”sapu” dalam satu detik, yaitu dt π ω 2 = Dengan mensubstitusikan persamaan kecepatan sudut ke persamaan kecepatan linear diperoleh RV ω= dimana arah kecepatan linear selalu tegak lurus terhadap jari-jari lingkaran. Kecepatan dan Percepatan Relatif Untuk dapat mendefinisikan kecepatan, kita perlu menyepakati suatu titik/benda acuan yang kita anggap memiliki kecepatan nol. Kita bisa mengatakan kecepatan kereta api sebesar 20 m/dt dengan menganggap kita sedang berdiri diatas tanah yang sedang diam (v=0 m/dt). Jika kita sedang berada diatas mobil yang bergerak dengan v= 15 m/dt searah dengan kereta api, maka kereta api hanya mempunyai kecepatan 5m/dt terhadap mobil; kita merasakan seolah-olah kereta api bergerak meninggalkann mobil yang sedang diam. VK=20 m/dt VM=15 m/dt Kecepatan Kereta Api (VK) adalah kecepatan mobil (VM) ditambah kecepatan relativ kereta api terhadap mobil (VKM) Secara Vektor dapat dituliskan PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir Dadang S Peramana, M.Si KINEMATIKA DINAMIKA 5
  • 6. KMMK VVV += Hubungan Kecepatan Dua Buah Titik pada Satu Batang Perhatikan sebuah garis A-B, seperti terlihat pada gambar 3-3a, yang mempunyai gerak kombinasi translasi dan rotasi. Untuk menempatkan titik B, ambil koordinat titik A sebagai XA dan YA, ambil R sebagai jarak antara A dan B, dan ambil θ yang merupakan sudut yang dibuat garis dengan sumbu x. Sehingga koordinat titik B adalah θcosRXx AB += θsinRYy AB += Deferensiasikan masing-masing persamaan diatas terhadap waktu, dengan R hanyalah besaran konstanta dt d R dt dX dt dx AB θ θsin−= dt d R dt dY dt dy AB θ θcos+= Interpretasi dari masing-masing besaran adalah sebagai berikut: dt dxB adalah kecepatan titik B dalam arah x, dinyatakan dengan VB x dt dxA adalah kecepatan titik A dalam arah x, dinyatakan dengan VA x dt dyB adalah kecepatan titik B dalam arah y, dinyatakan dengan VB y dt dyA adalah kecepatan titik A dalam arah y, dinyatakan dengan VA Y PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir Dadang S Peramana, M.Si KINEMATIKA DINAMIKA 6
  • 7. dt dθ adalah kecepatan sudut garis A-B, dinyatakan dengan ω. Dengan demikian diperoleh θω sinRVV x A x B −= θω cosRVV y A y B += Vektor-vektor ini ditunjukkan posisinya pada gambar 3-3b. Vektor-vektor pada ruas kanan kedua persamaan harus dijumlahkan secara vektor untuk memberikan kecepatan total titik B. Urutan dalam menjumlahkan vektor boleh sembarang. Marilah kita kelompokkan besaran-besarannya: ( ) ( )θωθω cossin RRVVV y A x AB +++= Karena ( )y A x A VV + adalah keceatan total titik A, VA, dan ( ) ωθωθω RRR =+ cossin , maka persamaan diatas dapat dinyatakan dengan ωRVV AB += dimana ωR adalah vektor kecepatan yang tegak lurus ke garis A-B dan dalam arah yang sama dengan kecepatan sudut. Selanjutnya anggaplah titik A sebagai suatu titik yang diam, dan batang AB berputar mengelilingi titik A. Kecepatan titik B adalah ωR yang merupakan kecepatan relatif terhaddap A, yang didefinisikan sebagai VBA. Konsekuensinya, kecepatan relatif titik B terhadap titik A adala ωRVBA = Sehingga untuk dua buah titik pada satu penghubung kaku berlaku persamaan ωRVV AB += BAAB VVV += PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir Dadang S Peramana, M.Si KINEMATIKA DINAMIKA 7
  • 8. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir Dadang S Peramana, M.Si KINEMATIKA DINAMIKA 8