Dokumen tersebut membahas tentang tata kota menurut Islam. Islam menganjurkan pembangunan mesjid, taman kota, dan memastikan keadilan serta menghilangkan kemiskinan melalui zakat. Kota ideal menurut Islam adalah yang rapi, hijau, dan adil bagi seluruh warganya.
2. 1. Memahami Fikih IslamTentang penataan Kota.
Fikih penataan perkotaan, menurut penulis, termasuk dalam ruang lingkup
fikih siyasi ( alfiq h as – siyasi ). Dalam “ensiklopedia hukum islam” ( editor :
Abdul Azis Dahlan, adalah ilmu tentang seluk beluk pengaturan kepentingan
umat manusia pada umumnya dan Negara pada khususnya, berupa hukum,
peraturan, dan kebijaksanaan yang di buat oleh pemegang kekuasaan yang
bernapaskan ajaran islam untuk mewujudkan kepentingan orang banyak.”
Perbedaaan yang jelas dan mencolok antara kota – kota yang menerapkan
syariat islam dan yang sama sekali meninggalkan syariat islam misalnya
masalah pembuatan patung. Tugu –tugu patung, walaupun dengan alas an
estetika atau landm ark kota. Itulah sebabnya jika kita ke mekkah dan madinah
atau ke kota – kota yang menerapkan syariat islam, maka kita sama sekali tidak
menemukan adanya patung manusia dan hewan.
Kita tidaklah mesti “latah” membangun sebuah kota dengan dihiasi patung
– patung orang terkenal dengan alasan menghargai dan mengenang jasa
mereka. Umat islam juga dilarang membuat gambar yang mempunyai bayang –
bayang, yaitu yang terbuat dari gibsun, tembaga, atau batu lainnya. Itulah yang
disebut timsal (patung). Dikaitkan dengan pembuatan patung ini allah berfirman,
3. “para jin itu m e m buat untuk sulaim an apa yang di ke he ndakinya dari g e dung – g e dung yang ting g i dan
patung – patung dan piring – piring yang (be sarnya) se pe rti ko lam dan pe riuk yang te tap (be rada di
atas tung ku). Be ke rjalah hai ke luarg a daud untuk be rsyukur (ke pada Allah). Dan se dikit se kali dari
ham ba ku yang be rte rim a kasih.
Gambar : Piramida dan patung Sphinx (manusia singa rakasasa)
Sum be r : Se arching O f G o o g le .
Piramida dan patung Sphinx (manusia singa rakasasa) di Mesir yang merupakan symbol para
penyembah berhala (paganisme).
4. Dari ayat alquran kita juga dapat membaca bahwa pada zaman dahulu
orang membuat kota dengan dilengkapi pintu gerbang, hal ini banyak diberitakan
dalam al-quran. Dikaitkan dengan ini allah berfirman,
“be rkatalah dua o rang di antara o rang – o rang yang takut (kapada allah) yang
allah te lah m e m be ri nikm at atas ke duanya, ”se rbulah m e re ka de ng an m e lalui
pintu g e rbang (ko ta) itu, m aka bila kam u m e m asukinya niscaya kam u akan
m e nang , dan hanya ke pada allah he ndaknya kam u be rtawakal, jika kam u be nar
– be nar o rang yang be rim an. ” (al-ma’idah : 23).
Dengan adanya gerbang kota, maka kota akan menjadi lebih indah. Selain
itu dengan adanya pintu gerbang akan menjadi pembatas wilayah administrasi
pemerintahan suatu daerah.
5. 2. Menata dan Membangun Kota Menurut Fikih Islam
a. Nabi Muhammad Mengutamakan Membangun Mesjid
Sebagai rumah (baitullah), mesjid adalah tempat turunnya rahmat allah dan malaikat. Oleh
karena itu, mesjid dalam pandanagan Islam merupakan tempat yang paling baik dan mulia di muka
bumi. Di mesjid pula kamu muslimin menemukan ketenangan dan ketentraman hidup serta kesucian
jiwa, karena tempat ini dilaksanakannya forum-forum terhormat.
Rasulullah bersabda:
“ barang siapa pe rg i ke m e sjid atau pulang dari m e sjid, m aka allah m e nye diakan untuknya jam uan
dalam surg a se tiap ia pe rg i dan pulang itu. ”(HR Al-Bukhari,muslim, dan Ahmad bin Hanbal.)
• Membangun Mesjid Quba.
• Membangun Mesjid Nabawi.
b. Membangunkan lahan tidur
Rasulullah bersabda,”siapa yang m e m punyai tanah, he ndaklah itu ditanam inya.
Se andainya ia tidak suka m e m be rikannya ke pada o rang lain, m aka he ndaklah tanah itu
te tap m iliknya. ” (HR Al-Bukhari)
6. C. Membangun Taman Kota
Rasulullah sangat menganjurkan umat islam untuk menanam pohon, walau kelak
pohon yang di tanamnya tersebut kayu atau buahnya tidak sempat di nikmatinya, namun
ia tetap mendapat pahala . Rasulullah bersabda, “ se se o rang m uslim yang m e nanam
po ho n atau tanam an, lalu se bag ian hasilnya dim akan burung , m anusia, atau binatang ,
m aka o rang yang m e nanam itu m e ndapat pahala. ” (HR Al-Bukhari)
Dengan dibangunnya taman kota sebagai suatu lansekap, maka tanaman kota juga
berfungsi membentuk estetika kota. Semua warga merasa bangga akan keindahan dan
fungsinya yang memberikan kesejukan bagi yang lewat di sekitarnya. Allah subhanahu wa
Ta’ala menegaskan bahwa taman atau kebun akan menimbulkan keindahan dan perlu
dilestarikan.
7. 3. Membangun akhlakmasyarakat
Dalam menindak pelanggaran hukum kita bersifat seperti pedang
bermata 2, yang dibawah dipakai memotong sementara mata pedang
atasnya tidak di gunakan apa – apa. Artinya penjahat kelas teri dan
kelas kakap.
Hal ini pernah terjadi pada zaman rasuullah ketika ada seorang
ningrat yang melakukan kesalahan (mencuri) namun oleh sebagian
sahabat tidak ditindak / dibiarkan saja. Rasulullah sangat marah sekali
mendengar hal ini, sehingga beliau bersabda,”se andainya Fatim ah
anakku m e ncuri m aka aku tidak se g an – se g an m e m o to ng tang annya, ”
jadi perlakuan hukunm harus seimbang dan adil tidak pandang bulu.
Hal ini pernah terjadi pada zaman rasuullah ketika ada seorang
ningrat yang melakukan kesalahan (mencuri) namun oleh sebagian
sahabat tidak ditindak / dibiarkan saja. Rasulullah sangat marah sekali
mendengar hal ini, sehingga beliau bersabda,”se andainya Fatim ah
anakku m e ncuri m aka aku tidak se g an – se g an m e m o to ng tang annya, ”
jadi perlakuan hukum harus seimbang dan adil tidak pandang bulu.
8. Jika kemudian allah menimpakan bala bencana bagi penghuninya sebagaimana
allah pernah menimpakan bencana pada dua buah kota zaman nabi luth yaitu kota sedum
dan gamurah karena mereka melakukan homoseksual (liwath) dan perbuatan maksiat
lainnya. Demikian pula kota Aad dan Iram yang juga di hancurkan allah karena
penduduknya berbuat zalim dan melakukan maksiat. Dikaitkan dengan hal ini allah
berfirman:
“ be rapalah banyaknya ko ta yang kam i m e m binasakannya, yang pe nduduknya dalam
ke adaan zalim , m aka (te m bo k – te m bo k) ko ta itu ro bo h m e nutupi atapnya dan (be rapa
banyak pula) sum ur yang te lah diting g alkan dan istana yang ting g i (tidak ada
pe ng huninya). ” (Al- Hajj:45)
Azab allah tersebut banyak bentuknya, bisa berupa banjir bandang (zaman Nabi Nuh),
penyakit menular (zaman nabi Musa), hujan batu (zaman Nabi Luth), dan gempa bumi
9. Syariat islam yang datangnya dari allah – yang maha mengetahui permasalahan manusia
secara jeli – mengatur upaya pemberantasan kemiskinan perkotaan melalui mekanisme zakat, yang
justru diperuntukkan kepada masyarakat yang dhuafa atau termaginalkan. Masyarakat penerima
tersebut disebut m ustahik sebagaimana firman allah dalam Al-Qu’an.
“se sung g uhnya zakat- zakat itu hanya untuk o rang fakir, o rang -o rang m iskin, pe ng urus-pe ng urus
zakat, para m uallaf yang dibujuk hatinya, untuk (m e m e rde kakan) budak o rang -o rang yang be rhutang ,
untuk jalan Allah dan untuk m e re ka yang se dang dalam pe rjalanan, se bag ai suatu ke te tapan yang
diwajibkan Allah, dan Allah Maha Me ng e tahui lag i Maha Bijaksana. ”(At-Taubah: 6 0 )
Dengan begitu, orang – orang yang berhak delapan golongan.
Dikondisikan agar mereka kreatif, produktif, dan inovatif dalam mengahadapi masalah-masalah
hidup. Artinya, dengan dana yang berasal dari zakat mereka dibina dan dibimbing serta dipersiapkan
mengahadapi tantangan hidup dalam masyarakat.