Pembangunan nasional Orde Baru berfokus pada pemerataan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dalam kerangka stabilitas politik dan ekonomi melalui program-program seperti trilogi pembangunan, delapan jalur pemerataan, dan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita)."
2. G30S/PKI
KETIDAKSTABILAN POLITIK 1965
MASA PEMERINTAHAN ORBA
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
mengawali
mengeluarkan
SEJARAH SMA KELAS XII / IPA
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012-2013
3. Gerakan 30 September
Gerakan 30 September atau yang sering
disingkat G 30 S PKI, G-30S/PKI, Gestapu
(Gerakan September Tiga Puluh), Gestok
(Gerakan Satu Oktober) adalah sebuah
peristiwa yang terjadi selewat malam
tanggal 30 September sampai di awal 1
Oktober 1965 di mana enam perwira tinggi
militer Indonesia beserta beberapa orang
lainnya dibunuh dalam suatu usaha
percobaan kudeta yang kemudian
dituduhkan kepada anggota Partai Komunis
Indonesia.Perayaan Milad PKI yang ke 45
di Jakarta pada awal tahun
1965
4. Pengangkatan Jenazah di
Lubang Buaya
Korban
Keenam pejabat tinggi yang dibunuh tersebut adalah:
Letjen TNI Ahmad Yani (Menteri/Panglima Angkatan Darat/Kepala
Staf Komando Operasi Tertinggi)
Mayjen TNI Raden Suprapto (Deputi II Menteri/Panglima AD bidang
Administrasi)
Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono (Deputi III Menteri/Panglima
AD bidang Perencanaan dan Pembinaan)
Mayjen TNI Siswondo Parman (Asisten I Menteri/Panglima AD
bidang Intelijen)
Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan (Asisten IV Menteri/Panglima AD
bidang Logistik)
Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman/Oditur
Jenderal Angkatan Darat)
Jenderal TNI Abdul Harris Nasution yang menjadi sasaran utama,
selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Sebaliknya, putrinya Ade
Irma Suryani Nasution dan ajudan beliau, Lettu CZI Pierre Andreas
Tendean tewas dalam usaha pembunuhan tersebut.
Selain itu beberapa orang lainnya juga turut menjadi korban:
Bripka Karel Satsuit Tubun (Pengawal kediaman resmi Wakil Perdana
Menteri II dr.J. Leimena)
Kolonel Katamso Darmokusumo (Komandan Korem 072/Pamungkas,
Yogyakarta)
Letkol Sugiyono Mangunwiyoto (Kepala Staf Korem 072/Pamungkas,
Yogyakarta)
5. Surat Perintah Sebelas Maret atau Surat
Perintah 11 Maret yang disingkat menjadi
Supersemar adalah surat perintah yang
ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia
Soekarno pada tanggal 11 Maret 1966.
Surat ini berisi perintah yang menginstruksikan
Soeharto, selaku Panglima Komando Operasi
Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib)
untuk mengambil segala tindakan yang dianggap
perlu untuk mengatasi situasi keamanan yang
buruk pada saat itu.
Lima bulan setelah itu, pada tanggal 11 Maret 1966, Sukarno
memberi Suharto kekuasaan tak terbatas melalui Surat Perintah
Sebelas Maret. Ia memerintah Suharto untuk mengambil "langkah-
langkah yang sesuai" untuk mengembalikan ketenangan dan untuk
melindungi keamanan pribadi dan wibawanya. Kekuatan tak terbatas
ini pertama kali digunakan oleh Suharto untuk melarang PKI. Sebagai
penghargaan atas jasa-jasanya, Sukarno dipertahankan sebagai
presiden tituler diktatur militer itu sampai Maret 1967
Surat Perintah (11 Maret 1966)
6. Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) tahun 1966 merupakan dasar
legalitas dimulainya pemerintahan Orde Baru di Indonesia. Orde Baru
merupakan tatanan seluruh kehidupan rakyat, bangsa, dan negara, yang
diletakan pada kemurnian pelaksanaan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945. Dan juga dapat dikatakan bahwa Orde Baru merupakan
koreksi terhadap penyelewangan pada masa lampau, dan berusaha untuk
menyusun kembali kekuatan bangsa untuk menumbuhkan stabilitas
nasional guna mempercepat proses pembangunan bangsa.
Ketetapan No. XXXIII/MPRS/1967 tertanggal 12 Maret 1967, yang secara
resmi mencabut seluruh kekuasaan pemerintahan Negara dari Presiden
Soekarno[rujukan?], dan mengangkat Soeharto sebagai pejabat presiden
Republik Indonesia. Dengan dikeluarkannya Ketetapan MPRS itu, situasi
konflik yang telah menyebabkan terjadinya instabilitas politik nasional
dapat teratasi. Dan pada tanggal 27 Maret 1968 Soeharto diangkat
sebagai presiden Republik Indonesia berdasarkan Ketetapan MPRS No.
XLIV/MPRS/1968, sampai presiden baru hasil pemilu ditetapkan.[
Melalui Ketetapan MPRS No. XIII/MPRS/1966, Letjen Soeharto ditugaskan
oleh MPRS untuk membentuk Kabinet Ampera
Sesuai dengan Ketetapan MPRS No. XIII/MPRS/1966, menyebabkan
kekuasaan pemerintahan di tangan Soeharto semakin besar sejak awal
tahun 1967
7. Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden
Soeharto di Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama
yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno. Orde Baru
hadir dengan semangat "koreksi total" atas penyimpangan
yang dilakukan oleh Soekarno pada masa Orde Lama.
Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Dalam
jangka waktu tersebut, ekonomi Indonesia berkembang pesat
meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi
yang merajalela di negara ini. Selain itu, kesenjangan antara
rakyat yang kaya dan miskin juga semakin melebar.[rujukan?]
Pada 1968, MPR secara resmi melantik Soeharto untuk masa
jabatan 5 tahun sebagai presiden, dan dia kemudian dilantik
kembali secara berturut-turut pada tahun 1973, 1978, 1983,
1988, 1993, dan 1998.
8. KEBIJAKAN BIDANG POLITIK ORBA
Presiden Soeharto memulai "Orde Baru" dalam dunia politik Indonesia dan
secara dramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan
yang ditempuh Soekarno pada akhir masa jabatannya
A. Indonesia menjadi anggota PBB lagi
B. menggelar Mahkamah Militer Luar Biasa untuk mengadili pihak yang
dikonstruksikan Soeharto sebagai pemberontak
C. Pembubaran PKI dan Organisasi massanya
D. Penyederhanaan Partai Politik
Tigakekuatan social politik itu adalah:[rujukan?]
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang merupakan gabungan dari NU,
Parmusi, PSII, dan PERTI
Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang merupakan gabungan dari PNI, Partai
Katolik, Partai Murba, IPKI, dan Parkindo
Golongan Karya
E. Pemilihan Umum, Selama masa Orde Baru pemerintah berhasil melaksanakan
enam kali pemilihan umum, yaitu tahun 1971, 1977, 1985, 1987, 1992, dan 1997
F. Peran Ganda (Dwi Fungsi) ABRI, Untuk menciptakan stabilitas politik,
pemerintah Orde Baru memberikan peran ganda kepada ABRI, yaitu peran Hankam
dan sosial
G. Pedomanan Pengahayatan dan Pengamalan Pancasila (P4)
Pada tanggal 12 April 1976 Presiden Soeharto mengemukakan Ekaprasatya Pancakarsa
Untuk pelaksanaan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 secara murni dan konsekuen,
9. Pemilihan Umum ORBA
Selama masa Orde Baru pemerintah berhasil melaksanakan enam kali pemilihan
umum, yaitu tahun 1971, 1977, 1985, 1987, 1992, dan 1997. Dalam setiap Pemilu
yang diselenggarakan selama masa pemerintahan Orde Baru, Golkar selalu
memperoleh mayoritas suara dan memenangkan Pemilu.[rujukan?] Pada Pemilu
1997 yang merupakan pemilu terakhir masa pemerintahan Orde Baru, Golkar
memperoleh 74,51 % dengan perolehan 325 kursi di DPR, dan PPP memperoleh
5,43 %dengan peroleh 27 kursi.[rujukan?] Dan PDI mengalami kemorosotan
perolehan suara hanya mendapat11 kursi. Hal disebabkan adanya konflik intern di
tubuh partai berkepala banteng tersebut, dan PDI pecah menjadi PDI Suryadi dan
PDI Megawati Soekarno Putri yang sekarang menjadi PDIP .Penyelenggaraan
Pemilu yang teratur selama masa pemerintahan Orde Baru telah menimbulkan
kesan bahwa demokrasi di Indonesia telah berjalan dengan baik.[rujukan?] Apalagi
Pemilu berlangsung dengan asas LUBER (langsung, umum, bebas, dan rahasia).
Namun dalamkenyataannya Pemilu diarahkan untuk kemenangan salah satu
kontrestan Pemilu yaituGolkar
Keadaan ini telah memungkinkan Soeharto menjadi Presiden
Repupublik Indonesia selama enam periode, karena pada masa Orde
Baru presiden dipilih oleh anggota MPR. Selain itu setiap
pertanggungjawaban, rancangan Undang-undang, dan usulan lainnya
dari pemerintah selalu mendapat persetujuan MPR dan DPR tanpa
catatan.[rujukan?]
10. KEBIJAKAN BIDANG EKONOMI ORBA
B. Pembentukan Kabinet Pembangunan
Kabinet pertama pada masa peralihan kekuasaan adalah Kabinet Ampera dengan
tugasnya Dwi Darma Kabinat Ampera yaitu menciptakan stabilitas politik dan
stabilitasekonomi sebagai persyaratan untuk melaksanakan pembangunan
nasional.[rujukan?] Program Kabinet Ampera terkenal dengan nama Catur Karya
Kabinet Ampera yakni[rujukan?]
a. Memperbaiki kehidupan rakyat terutama di bidang sandang dan pangan
b. Melaksanakan pemilihan umum dalam batas waktu yang ditetapkan, yaitu tanggal
5 Juli 1968
c. Melaksanakan politik luar negeri yang bebas aktif untuk kepentingan nasional
d. Melanjutkan perjuangan anti imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk
dan manifestasinya
Setelah MPRS pada tanggal 27 Maret 1968 menetapkan Soeharto sebagai presiden
RI untuk masa jabatan lima tahun, maka dibentuklah kabinet Pembangunan dengan
tugasnya yang disebut Panca Krida.
A. perbaikan dan perkembangan ekonomi sebagai
tujuan utamanya dan menempuh kebijakannya
melalui struktur administratif yang didominasi militer
11. Kabinet Pembangunan dengan tugasnya yang disebut Panca
Krida yang meliputi:
1. Menciptakan stabilitas politik dan ekonomi
2. Menyusun dan melaksanakan Repelita pertama
3. Melaksanakan Pemilihan Umum
4. Mengikis habis sisa-sisa Gerakan 30 September
5. . Membersihkan aparatur Negara di pusat dan daerah dari pengaruh PKI.
C. Stabilisasi dan Rehabilitasi Ekonomi
Untuk mengatasi keadaan ekonomi yang kacau sebagai
peninggalan pemerintah Orde Lama, pemerintah Orde Baru
melakukan langkah-langkah:
Memperbaharui kebijakan ekonomi, keuangan, dan
pembangunan. Kebijakan ini didasari oleh Ketetapan MPRS
No. XXIII/MPRS/1966.[rujukan?]
MPRS mengeluarkan garis program pembangunan, yakni
program penyelamatan, program stabilisasi dan rehabilitasi
12. Yang dimaksud dengan stabilisasi ekonomi berarti
mengendalikan inflasi agar harga barang-barang tidak
melonjak terus. Dan rehabilitasi ekonomi adalah perbaikan
secara fisik sarana dan prasarana ekonomi
Hakikat dari kebijakan ini adalah pembinaan sistem ekonomi
berencana yang menjamin berlangsungnya demokrasi
ekonomi ke arah terwujudnya masyarakat adil dan makmur
berdasarkan Pancasila
Program stabilsasi ini dilakukan dengan cara membentung
laju inflasi. Dan pemerintah Orde Baru berhasil membendung
laju inflasi pada akhir tahun 1967-1968, tetapi harga bahan
kebutuhan pokok naik melonjak
Program rehabilitasi dilakukan dengan berusaha memulihkan
kemampuan berproduksi. Selama sepuluh tahun terakhir masa
pemerintahan Orde Lama, Indonesia mengalami kelumpuhan dan
kerusakan pada prasarana social dan ekonomi
13. D. Pembangunan Nasional
Trilogi Pembangunan
1. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju kepada
terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
2. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
3. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
Dan Delapan Jalur Pemerataan yang dicanangkan pemerintah Orde
Baru adalah:[rujukan?]
1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat khususnya pangan,
sandang dan perumahan.
2. Pemerataan memperoleh kesempatan pendidikan dan pelayanan
kesehatan
3. Pemerataan pembagian pendapatan.
4. Pemerataan kesempatan kerja
5. Pemerataan kesempatan berusaha
6. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan,
khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita.
7. Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah Tanah Air
8. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.
14. Pelaksanaan Pembangunan Nasional yang dilaksanakan pemerintah
Orde Baru berpedoman pada Trilogi Pembangunan dan Delapan jalur
Pemerataan. Inti dari kedua pedoman tersebut adalah kesejahteraan bagi
semua lapisan masyarakat dalam suasana politik dan ekonomi yang
stabil.
Pembangunan nasional adalah rangkaian upaya
pembangunan yang berkesinambungan yang meliputi
seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa, dan Negara.
Pembangunan nasional dilaksanakan dalam upaya
mewujudkan tujuan nasional yang tertulis dalam
pembukaan UUD 1945 yaitu:[rujukan?]
a. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
Indonesia
b. Meningkatkan kesejahteraan umum
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
15. MOBILITAS PENDUDUK ORBA
Penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan nasional. Sebagai
modal dasar atau aset pembangunan, penduduk tidak hanya sebagai sasaran
pembangunan, tetapi juga merupakan pelaku pembangunan. Sementara itu jumlah
penduduk yang besar bukan jaminan keberhasilan suatu pembangunan. Peningkatan
jumlah penduduk yang besar tanpa adanya peningkatan kesejahteraan justru bisa
menjadi bencana, yang pada gilirannya dapat menimbulkan gangguan terhadap
program-program pembangunan yang sedang dilaksanakan. Selain itu juga akan
dapat menimbulkan berbagai kesulitan bagi generasi yang akan datang
Maka dari itu peningkatan jumlah penduduk harus diimbangi dengan pemerataan
jumlah penduduk di daerah-daerah. Salah itu program yang dapat dilakukan untuk
memecahkan masalah tersebut adalah transmigrasi. Transmigrasi adalah bagian dari
migrasi. ”Migrasi merupakan salah satu dari 3 faktor determinan Geogtafi (Sutomo,
2010:1)”. Konsep dasar dari migrasi adalah mobilitas penduduk. Menurut Yulianto
(___:2) menyatakan bahwa ”migarsi merupakan salah satu dari ketiga faktor dasar
yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, sedangkan faktor lain adalah kelahiran
dan kematian”.
Migrasi adalah ”perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu
tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas
politik/negara (migrasi internasional)” (Chotib, ____:3).
16. Pada jaman orde baru, tujuan utama transmigrasi tidak sematamata
memindahkan penduduk dari pulau Jawa ke luar Jawa, namun ada
penekanan pada tujuan memproduksi beras dalam kaitan pencapaian
swasembada pangan
Pada periode rencana pembangunan lima tahun (repelita) ke-2 antara
tahunn 1974-1979, konsep transmigrasi diintegrasikan ke dalam
pembangunan nasional. Dalam kerangka pembangunan nasional tersebut,
transmigrasi diharapapkan dapat meningkatkan ketahanan nasional, baik di
bidang ekonomi, sosial, maupun budaya, serta meningkatkan produksi
pangan dan komoditi eksport.
Masa selanjutnya, pada repelita ke-3 (1979-1983) ada penekanan yang
lebih mendalam terhadap kepentingan pertahanan dan keamanan.
Pelaksanaan transmigrasi spontan lebih didorong lagi dengan
mengembangkan kegiatan ekonomi di luar pulau Jawa guna menarik minat
calon transmigran
Pada periode ini diintroduksi konsep tentang pelestarian
lingkungan, sehingga transmigrasi juga diberi misi agar bisa memulihkan
sumber daya alam yang sudah tereksploitasi dan memelihara lingkungan
hidup.
18. Penerapan Revolusi Hijau pada Masa Orde Baru
Kebijakan modernisasi pertanian pada masa Orde baru dikenal dengan sebutan
Revolusi Hijau.
Revolusi Hijau merupakan perubahan cara bercocok tanam dari cara tradisional ke
cara modern.
Revolusi Hijau (Green Revolution) merupakan suatu revolusi produksi biji-bijian dari
hasil penemuan-penemuan ilmiah berupa benih unggul baru dari berbagai varietas,
gandum, padi, dan jagung yang mengakibatkan tingginya hasil panen komoditas
tersebut.
Tujuan Revolusi hijau adalah mengubah petani-petani gaya lama (peasant)
menjadi petani-petani gaya baru (farmers), memodernisasikan pertanian gaya lama
guna memenuhi industrialisasi ekonomi nasional. Revolusi hijau ditandai dengan
semakin berkurangnya ketergantungan para petani pada cuaca dan alam karena
peningkatan peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam peningkatan produksi
bahan makanan.
Latar belakang munculnya revolusi Hijau adalah karena munculnya masalah
kemiskinan yang disebabkan karena pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat
pesat tidak sebanding dengan peningkatan produksi pangan. Sehingga dilakukan
pengontrolan jumlah kelahiran dan meningkatkan usaha pencarian dan penelitian
binit unggul dalam bidang Pertanian. Upaya ini terjadi didasarkan pada penelitian
yang dilakukan oleh Thomas Robert Malthus.
19. Upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk menggalakan revolusi hijau
ditempuh dengan cara :
1. Intensifikasi Pertanian
Intensifikasi Pertanian di Indonesia dikenal dengan nama Panca Usaha Tani yang
meliputi:
a. Pemilihan Bibit Unggul
b. Pengolahan Tanah yang baik
c. Pemupukan
d. Irigasi
e. Pemberantasan Hama
2. Ekstensifikasi Pertanian
Ekstensifikasi pertanian, yaitu Memperluas lahan tanah yang dapat ditanami dengan
pembukaan lahan-lahan baru (misal mengubah lahan tandus menjadi lahan yang dapat
ditanami, membuka hutan, dsb).
3. Diversifikasi Pertanian
Usaha penganekaragaman jenis tanaman pada suatu lahan pertanian melalui sistem
tumpang sari. Usaha ini menguntungkan karena dapat mencegah kegagalan panen
pokok, memperluas sumber devisa, mencegah penurunan pendapatan para petani.
4. Rehabilitasi Pertanian
Merupakan usaha pemulihan produktivitas sumber daya pertanian yang kritis, yang
membahayakan kondisi lingkungan, serta daerah rawan dengan maksud untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah tersebut. Usaha pertanian tersebut
akan menghasilkan bahan makanan dan sekaligus sebagai stabilisator lingkungan.
20. Pelaksanaan Penerapan Revolusi Hijau:
Pemerintah memberikan penyuluhan dan bimbingan kepada petani.
Kegiatan pemasaran hasil produksi pertanian berjalan lancar sering
perkembangan teknologi dan komunikasi.
Tumbuhan yang ditanam terspesialisasi atau yang dikenal dengan monokultur,
yaitu menanami lahan dengan satu jenis tumbuhan saja.
Pengembangan teknik kultur jaringan untuk memperoleh bibit unggul yang
diharapkan yang tahan terhadap serangan penyakit dan hanya cocok ditanam
di lahan tertentu.
Petani menggunakan bibit padi hasil pengembagan Institut Penelitian Padi
Internasional (IRRI=International Rice Research Institute) yang bekerjasama
dengan pemerintah, bibit padi unggul tersebut lebih dikenal dengan bibit IR.
Pola pertanian berubah dari pola subsistensi menjadi pola kapital dan
komersialisasi.
Negara membuka investasi melalui pembangunan irigasi modern dan
pembagunan industri pupuk nasional.
Pemerintah mendirikan koperasi-koperasi yang dikenal dengan KUD (Koperasi
Unit Desa).
Sumber: http://army-as.web.id/2010/11/makalah-revolusi-hijau/
21. . Keuntungan Revolusi Hijau bagi umat manusia, antara lain
sebagai berikut
a. Revolusi Hijau menyebabkan munculnya tanaman jenis unggul berumur
pendek sehingga intensitas penanaman per tahun menjadi bertambah (dari satu kali
menjadi dua kali atau tiga kali per dua tahun). Akibatnya, tenaga kerja yang dibutuhkan
lebih banyak. Demikian juga keharusan pemupukan, pemberantasan hama dan
penyakit akan menambah kebutuhan tenaga kerja
b. Revolusi Hijau dapat meningkatkan pendapatan petani. Dengan paket teknologi,
biaya produksi memang bertambah. Namun, tingkat produksi yang dihasilkannya akan
memberikan sisa keuntungan jauh lebih besar daripada usaha pertanian tradisional.
c. Revolusi Hijau dapat merangsang kesadaran petani dan masyarakat pada
umumnya akan pentingnya teknologi. Dalam hal ini, terkandung pandangan atau
harapan bahwa dengan masuknya petani ke dalam arus utama kehidupan ekonomi,
petani, dan masyarakat pada umumnya akan menjadi sejahtera.
d. Revolusi Hijau merangsang dinamika ekonomi masyarakat karena dengan hasil
melimpah akan melahirkan pertumbuhan ekonomi yang meningkat pula di
masyarakat. Hal ini sudah terjadi di beberapa negara, misalnya di Indonesia.
22. Dampak negatif munculnya Revolusi Hijau bagi para petani
Indonesia, antara lain sebagai berikut.
a. Sistem bagi hasil mengalami perubahan. Sistem panen secara
bersama sama pada masa sebelumnya mulai digeser oleh sistem
upah. Pembeli memborong seluruh hasil dan biasanya menggunakan
sedikit tenaga kerja. Akibatnya, kesempatan kerja di pedesaan
menjadi berkurang.
b. Pengaruh ekonomi uang di dalam berbagai hubungan sosial di
daerah pedesaan makin kuat.
c. Ketergantungan pada pupuk kimia dan zat kimia pembasmi
hama juga
berdampak pada tingginya biaya produksi yang harus ditanggung
petani.d. Peningkatan produksi pangan tidak diikuti oleh pendapatan
petani secara keseluruhan karena penggunaan teknologi modern
hanya dirasakan oleh petani kaya.
23. PERKEMBANGAN TEKHNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi menampakkan kemajuan
sekitar abad ke-19, ketika para ilmuan berhasil menemukan berbagai
penemuan penting. Misalnya penemuan di bidang keasehatan yang
memungkinkan kesehatan manusia menjadi lebih baik. Perkembangan itu
sampai sekarang masih berlangsung dan telah mengubah cara kehidupan
manusia diseluruh dunia. Namun yang paling menakjubkan dalam penemuan
itu adalah perkembangan di bidang tekhnologi informasi dan komunikasi.
A. System informasi dan komunikasi.
Teknologi informasi merupakan gabungan antara teknologi perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software). Pengembangan teknologi hardware
cenderung menuju ukuran yang kecil dengan kemampuan serta kapasitas yang tinggi.
Namun diupayakan harga yang relatif semakin murah. Perkembangan teknologi
informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat
dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat sehingga dapat meningkatkan
produktivitas kerja. Perkembangan teknologi informasi telah memunculkan berbagai
jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi, seperti : e-government, e- commerce, e-
education, e-medicine, e-laboratory, dan lainnya, yang kesemuanya itu berbasiskan
elektronika.
24. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
meliputi : memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data
dengan berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas. Informasi yang
dibutuhkan akan relevan, akurat, dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan
pribadi, bisnis, dan pemerintahan yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem
jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai
dengan kebutuhan.
Dengan ditunjang teknologi informasi telekomunikasi data dapat
disebar dan diakses secara global. Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi
teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi
seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian
untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi
profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan
pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu,
negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat
menghambat bertukar pikiran
25. B. Perkembangan media komunikasi Massa di Indonesia.
Komunikasi massa dikenal di Indonesia sejak abad ke-18, tahun 1744 ketika sebuah
surat kabar bernama Bataviasche Nouvelles diterbitkan oleh pengusahaan Belanda.
Kemudian terbit Vendu Niews tahun 1776 yang mengutamakan diri pada berita
pelelangan. Ketika memasuki abad ke-19, terbit berbagai surat kabar lainnya yang
semuanya diusahakan oleh orang-orang Belanda untuk para pembaca Belanda dan
segelintir kaum pribumi yang mengerti bahasa Belanda. Kemudian media massa yang
dikelola oleh pribumi mulai dengan terbitnya majalah Bianglala tahun 1854 dan
Bomartani 1885, keduanya di Weltevreden.
Pada masa Orde Baru pers Indonesia disebut sebagai pers pancasila, cirinya adalah bebas
dan bertanggungjawab. Di mana selanjutnya mendapat penegasan dari Tap MPR No.IV/1973
dan Tap MPR No.III/1983 agar pers di Indonesia dijadikan sebagai pers sehat, yaitu pers yang
menjalankan fungsinya sebagai penyebar infomasi yang objektif, menyalurkan aspirasi rakyat
serta memperluas komunikasi dan partisipasi rakyat.
Aturan yang menindas pers itu terus dilestarikan pada era Soeharto, represi sudah
dijalankan bahkan sejak pada awal era Orde Baru yang menjanjikan keterbukaan. Sejumlah
Koran menjadi korban, antara lain majalah Sendi terjerat delik pers, pada 1972, karena memuat
tulisan yang dianggap menghina Kepala Negara dan keluarga. Surat ijin terbit Sendi dicabut,
pemimpin redaksi-nya dituntut di pengadilan. Setahun kemudian, 1973, Sinar Harapan, dilarang
terbit seminggu karena dianggap membocorkan rahasia negara akibat menyiarkan Rencana
Anggaran Belanja yang belum dibicarakan di parlemen.
26. Ilmu pengetahuan ialah sejumlah pengetahuan yang tersusun secara
sistematis dan rasional sehingga dapat dibuktikan kebenarannya oleh
siapapun. Kebenaran ilmu bersifat objektif dan rasional. Teknologi ialah
penerapan praktis dari ilmu. Hubungan ilmu dan teknologi sangat erat.
Keduanya sulit dipisahkan dan saling membutuhkan. Tanpa ilmu tidak ada
penerapan baru dalam teknologi dan tanpa teknologi sulit dapat menikmati
penemuan ilmu. Manfaat Iptek bagi kemajuan bangsa yaitu manusia dapat
hidup lebih sejahtera. Kegiatan manusia lebih efektif dan efisien.
IPTEK DAN LINGKUNGAN HIDUP ORBA
Tujuan pembangunan berwawasan lingkungan.
1. Membina hubungan keseimbangan, keselarasan,
dan keserasian antara manusia dengan lingkungannya.
2. Melestarikan SDA agar dapat dimanfaatkan oleh
generasi penerus.
3. Meningkatkan manusia sebagai Pembina lingkungan
bukan sebagai perusak lingkungan.
27. 1. Kemajuan dan Manfaat Iptek
a. Limbah ternak untuk pupuk (kompos).
b. Sampah dimanfaatkan menjadi gas bio yang berguna untuk keperluan memasak,
penerangan, dan tenaga gerak.
c. Dengan detoksifikasi surya yaitu sistim pengolahan air yang terkontaminasi dengan
memanfaatkan panas matahari/ultraviolet sehingga menghasilkan air yang bersih.
d. Dalam bidang komunikasi (radio, TV, telepon, handpone, internet) sehingga
penggunaan waktu lebih efisien dan cepat mendapatkan informasi.
e. Dapat mendatangkan kemudahan hidup dengan adanya kalkulator, alat rumah
tangga elektronik, pesawat terbang, kereta api, dan sebagainya.
f. Kemajuan bidang kedokteran dan kesehatan sehingga ditemukan berbagai macam
penyakit termasuk alat kontrasepsi yang berguna mengatur dan membatasi kelahiran.
g. Pada bidang pertanian (traktor, alat pemotong padi, pupuk buatan) menjadi lebih
efektif dan efisien dan meningkatkan produktivitas pertanian dengan teknik mutasi
buatan dapat menghasilkan buah-buahan yang besar tidak berbiji (contoh buah
semangka tanpa biji).
h. Memperluas lapangan kerja karena dibukanya industry-industri baru.
i. Meningkatkan produksi barang-barang kebutuhan masyarakat (sandang, pangan,
kendaraan, alat elektronika, dan sebagainya).
j. Pengolahan SDA lebih berkualitas dan optimal.
k. Kemajuan bidanga pertahanan keamanan dengan persenjataan yang canggih
(rudal, patriot, nukl;ir, bom atom, dan lain-lain) bermanfaat untuk mempertahankan
pertahanan dan keamanan wilayahnya.
l. Peningkatan dan pemanfaatan sumber energi baru.
28. Upaya untuk mencegah atau mengurangi dampak iptek
antara lain dengan cara:
1) Pengembangan iptek harus memerhatikan asas ekosistem.
2) Selalu mengadakan monitoring, analisis, dan evaluasi
sehingga dapat diketahui sejauh mana gangguan/dampak yang
diakibatkan oleh perkembangan iptek.
3) Mengembangkan teknologi proteksi yaitu mengembangkan
teknologi yang dilengkapi dengan usaha-usaha pencegahan
terhadap dampak yang mungkin terjadi.
4) Mengembangkan teknologi daur ulang untuk pemrosesan
kembali limbah untuk mengurangi pencemaran.
5) Mengembangkan teknologi tepat guna dengan ciri-ciri:
a) Tidak memerlukan pengetahuan teknik yang tinggi;
b) Sederhana sehingga mudah dilaksanakan;
c) Bermanfaat bagi orang banyak;
d) Dapat mendukung teknologi di bidang lain;
e) Dapat menigkatkan nilai sumber daya alam (SDA).
29. Terjadinya masalah lingkungan hidup disebabkan oleh
tidak seimbangnya antara penggunaan teknologi dan
lingkungan hidup.
Untuk menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi
dengan lingkungan hidup, maka perlu diupayakan hal-hal berikut
ini.
1. Memelihara lingkungan terutama penggunaan air tanah.
2. Pelaksanaan pembangunan berwawasan lingkungan.
3. Pemeliharaan hutan tropis sebgai paru-paru dunia dengan
menghindari pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
4. Mendirikan unit-unit pengolahan limbah industry untuk
megelola limbah industry.
5. Pengendalian pencemaran sektoral terhadap lingkungan.
6. Pengembangan kesadaran lingkungan di kalangan
masyarakat melalui kegiatan PKK, Karang Taruna, diskusi, cerdas
cermat, lomba kelompencapir, kerja bakti, gotong royong.
30. KESIMPULAN
v Revolusi Hijau merupakan bagian dari perubahan-perubahan yang
terjadi dalam sistem pertanian pada abad sekarang ini. Revolusi Hijau
pada dasarnya adalah suatu perubahan cara bercocok tanam dari cara
tradisional ke cara modern. Lahirnya Revolusi Hijau melalui proses
panjang dan akhirnya meluas ke wilayah Asia dan Afrika. Revolusi Hijau
mulai mendapat perhatian setelah Thomas Robert Malthus (1766–1834)
mulai melakukan penelitian dan memaparkan hasilnya
v Upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produksi
pertanian yaitu dengan cara Intensifikasi pertanian, Ekstensifikasi
pertanian, Diversifikasi pertanian, dan Rehabilitasi pertanian
v Industrialisasi merupakan salah satu dampak dari adanya revolusi
hijau, dimana ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu industi
pertanian, dan industry nonpertanian.
v Tekhnologi informasi dan komunikasi berkembang pesat di
Indonesia, ini dapat dilihat dari perkembangan media massa di
Indonesia yang semakin pesat, bukan hanya itu tapi perkembangan radi,
satelit domestic, dan juga radio pun berkembang pesat.
31. Kelebihan sistem Pemerintahan Orde Baru
Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968
hanya AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari
AS$1.565[rujukan?]
Sukses transmigrasi
Sukses KB
Sukses memerangi buta huruf
Sukses swasembada pangan
Pengangguran minimum
Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)
Sukses Gerakan Wajib Belajar
Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh
Sukses keamanan dalam negeri
Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia
Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam
negeri[rujukan?]
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MASA ORDE BARU
32. Kekurangan Sistem Pemerintahan Orde Baru
[rujukan?]
Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme
Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan
antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar
disedot ke pusat
Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan pembangunan,
terutama di Aceh dan Papua
Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperoleh
tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya
Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya
dan si miskin)
Pelanggaran HAM kepada masyarakat non pribumi (terutama masyarakat Tionghoa)
Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan
Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan majalah yang dibredel
Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain dengan program
"Penembakan Misterius"
Tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke pemerintah/presiden selanjutnya)
Menurunnya kualitas birokrasi Indonesia yang terjangkit penyakit Asal Bapak Senang, hal ini
kesalahan paling fatal Orde Baru karena tanpa birokrasi yang efektif negara pasti
hancur.[rujukan?]
Menurunnya kualitas tentara karena level elit terlalu sibuk berpolitik sehingga kurang
memperhatikan kesejahteraan anak buah.
Pelaku ekonomi yang dominan adalah lebih dari 70% aset kekayaaan negara dipegang oleh
swasta