2. Pengertian Asam Formiat
• Kata formiat berasal dari nama sejenis semut
merah “formica rufa” yang dapat
mengeluarkan asam dan terbentuk sebagai
asam bebas.
• Asam ini banyak dijumpai pada beberapa
jenis tumbuhan, pada bulu-bulu jelatang dan
hasil dari fermentasi bakteri pada
karbohidrat.
3. Sifat Fisika
Asam Formiat Asam semut atau asam formiat atau
asam metanoat, yang memiliki rumus molekul HCOOH,
merupakan turunan pertama Asam karboksilat yang
paling kuat dengan gugus molekul yang paling pendek
dibandingkan dengan asam karboksilat yang lain.
Asam formiat termasuk dalam katagori asam
organik lemah, tapi bersifat sangat korosif, tidak
berwarna, mempunyai bau yang menyengat, dapat
menyebabkan iritasi pada mata, hidung, tenggorokan dan
dapat melepuhkan kulit. Asam formiat dapat melarut
sempurna dengan air, aseton,eter, etil asetat, metanol,
etanol, dan gliserin.
4. Sifat – sifat Fisik
Nilai Berat molekul 46,03
gr/mol
Titik didih (760 mmHg)
100,8 Oc
Titik leleh 8,4 oC
Spesifik gravity (20oC)
1,22647
Konstanta ionisasi (20 oC)
1,765× 10-4
Tegangan permukaan (22
Viskositas (25 oC) 1,57 cp
Kapasitas panas cairan (0
oC) 82,8 joulel/mol K
Panas pembentukan laten
3031 kal/mol
Panas penguapan laten
104 kal/mol
Panas pembakaran cairan
(25 oC) – 60,9 kkal/mol
Panas pembentukan
cairan (25 oC) – 101,52
kkal/mol
5. Sifat Kimia
• Asam Formiat Asam formiat dapat bercampur sempurna dengan air
dan sedikit larut dalam benzene, karbon tetra klorida, toluene dan
tidak larut dalam hidrokarbon alifatik seperti heptana dan oktana.
• Asam formiat dapat melarutkan nilon, poliamida tetapi tidak
melarutkan Poli Vinil Chlorida (PVC).
• Campuran Asam formiat dan air membentuk campuran azeotrop
(yaitu campuran larutan yang mempunyai titik didih mendekati titik
beku) dengan kandungan maksimum Asam formiat 77,5 % pada
tekanan atmosfer.
• Asam formiat akan terdekomposisi menjadi Karbon dioksida dan air
pada temperatur 100 oC atau dalam temperatur kamar bila
ditambahkan katalis Palladium.
• Asam formiat terhidrasi oleh Asam sulfat pekat dan menghasilkan
Karbon monoksida dan air.
6. Pembuatan Asam Formiat
•
1. Hidrolisis Metil Formiat
Pembuatan asam formiat pada proses ini diperoleh melalui dua tahap
reaksi, yaitu reaksi karbonisasi methanol dan reaksi hidrolisis metil
formiat. Reaksi ini berlangsung secara endotermis dan asam formiat yang
terbentuk bersifat otokatalis (Ziakowski & Bayne, 1980).
•
2. Sintesis Langsung Karbon Monoksida dengan Air
Asam formiat pada proses ini diperoleh dengan cara menghidrolisis gas
karbon monoksida secara lansung dengan menggunakan tembaga klorida
sebagai katalis.
•
3. Proses Formamid
Proses ini diperkenalkan pertama kali oleh Meyer dkk, dengan cara
mereaksikan karbon monoksida dan amonia pada 200oC dengan tekanan
150-200 atm, kemudian formamid yang terbentuk direaksikan dengan
asam sulfat menghasilkan asam formiat dan ammonium sulfat.
7. 4. Oksidasi Alkana
Pada proses ini asam formiat yang diperoleh sebagai hasil
samping pada reaksi oksidasi butane dalam proses
pembuatan asam asetat. Asam formiat yang diperoleh
sebesar 5 % [w/w], dan proses ini kurang efektif untuk
pembuatan asam formiat secara besar-besaran.
5. Reaksi Alkali dengan Karbon Monoksida
Proses ini diawali dengan mereaksikan karbon monoksida
dengan natrium hidroksida membentuk natrium
asetat, kemudian natrium asetat yang terbentuk
direaksikan dengan asam sulfat membentuk asam formiat
dan garam natrium sulfat. Asam formiat yang terbentuk
mempunyai kapasitas kecil dan garam natrium sulfat yang
terbentuk sebagai produk samping dapat mengakibatkan
kerugian pada proses ini (Ziakowski & Bayne, 1980)
8. IDENTIFIKASI
+ Asam sulfat encer(panaskan) bau yang
menyengat
HCOO- + H+ HCOOH
+ Asam sulfat pekat(panaskan) gas co
HCOONa+H2SO4 CO + Na++HSO4-+H2O
+ Etanol dan asam sulfat pekat(panaskan)
bau yang sedap
HCOONa+H2SO4 HCOOH+Na++ HSO4-
HCOOH+C2H5OH HCOO.C2H5 + H2O
9. +Perak nitrat endapan putih perak format
HCOO- + Ag+ HCOOAg
2HCOOAg 2Ag +HCOOH+CO2
+Besi(III)klorida pewarnaan merah
6 HCOO- +Fe3+ [Fe(HCOO)6]3+
[Fe3(HCOO)6]3+ + 4H2O2Fe(OH)2HCOO +4HCOOH +Fe3+
+Merkurium (II)klorida Endapan putih merkurium (I) klorida
2 HCOO- + 2HgCl2Hg2Cl2 +2Cl-+ CO + CO2 + H2O
2 HCOO- + 2Hg2Cl2 2Hg + CO + CO2 + H2O
c
10. KEGUNAAN DALAM SEHARI-HARI
1. Koagulasi Karet Alam
Sebagai koagulan aid yang akan menghasilkan kualitas
karet yang lebih baik.
2. Conditioner Pada Proses Pencelupan Tekstil
Digunakan sebagai bahan kimia pembantu dalam proses
pencelupan atau pewarnaan anti kusut dan anti ciut.
3. Conditioner Pada Proses Penyamakan Kulit
Digunakan dalam proses pembersihan, penghilangan zat
kapur dan pewarnaan kulit.
4. Silase
Untuk pencampuran pada makanan ternak
11. BAHAYA & PENANGANANNYA
BAHAYA
Cairan dan uap yang mudah
terbakar
Menyebabkan luka bakar
pada kulit dan kerusakan
mata yang serius.
PENANGANAN
Jangan menghirup asap.
Gunakan pakaian/
sarungtangan pelindung /
pelindung mata/ muka.
JIKA TERTELAN: Berkumurlah.
JANGAN memancing muntah.
JIKA TERKENA MATA: Bilas
secara hati-hati dengan air
selama beberapa menit. Lepas
lensa kontak, jika digunakan
dan mudah melakukannya.
Lanjutkan membilas.
Jika terpapar atau Anda
merasa tidak sehat: Segera
telponlah PUSAT RACUN atau
dokter.