SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
FORMAT ( HCOO-)
Indri Rachmawati
Pengertian Asam Formiat
• Kata formiat berasal dari nama sejenis semut
merah “formica rufa” yang dapat
mengeluarkan asam dan terbentuk sebagai
asam bebas.
• Asam ini banyak dijumpai pada beberapa
jenis tumbuhan, pada bulu-bulu jelatang dan
hasil dari fermentasi bakteri pada
karbohidrat.
Sifat Fisika
Asam Formiat Asam semut atau asam formiat atau
asam metanoat, yang memiliki rumus molekul HCOOH,
merupakan turunan pertama Asam karboksilat yang
paling kuat dengan gugus molekul yang paling pendek
dibandingkan dengan asam karboksilat yang lain.
Asam formiat termasuk dalam katagori asam
organik lemah, tapi bersifat sangat korosif, tidak
berwarna, mempunyai bau yang menyengat, dapat
menyebabkan iritasi pada mata, hidung, tenggorokan dan
dapat melepuhkan kulit. Asam formiat dapat melarut
sempurna dengan air, aseton,eter, etil asetat, metanol,
etanol, dan gliserin.
Sifat – sifat Fisik
 Nilai Berat molekul 46,03
gr/mol
 Titik didih (760 mmHg)
100,8 Oc
 Titik leleh 8,4 oC
 Spesifik gravity (20oC)
1,22647
 Konstanta ionisasi (20 oC)
1,765× 10-4
 Tegangan permukaan (22
 Viskositas (25 oC) 1,57 cp
 Kapasitas panas cairan (0
oC) 82,8 joulel/mol K
 Panas pembentukan laten
3031 kal/mol
 Panas penguapan laten
104 kal/mol
 Panas pembakaran cairan
(25 oC) – 60,9 kkal/mol
 Panas pembentukan
cairan (25 oC) – 101,52
kkal/mol
Sifat Kimia
• Asam Formiat Asam formiat dapat bercampur sempurna dengan air
dan sedikit larut dalam benzene, karbon tetra klorida, toluene dan
tidak larut dalam hidrokarbon alifatik seperti heptana dan oktana.
• Asam formiat dapat melarutkan nilon, poliamida tetapi tidak
melarutkan Poli Vinil Chlorida (PVC).
• Campuran Asam formiat dan air membentuk campuran azeotrop
(yaitu campuran larutan yang mempunyai titik didih mendekati titik
beku) dengan kandungan maksimum Asam formiat 77,5 % pada
tekanan atmosfer.
• Asam formiat akan terdekomposisi menjadi Karbon dioksida dan air
pada temperatur 100 oC atau dalam temperatur kamar bila
ditambahkan katalis Palladium.
• Asam formiat terhidrasi oleh Asam sulfat pekat dan menghasilkan
Karbon monoksida dan air.
Pembuatan Asam Formiat
•
1. Hidrolisis Metil Formiat
Pembuatan asam formiat pada proses ini diperoleh melalui dua tahap
reaksi, yaitu reaksi karbonisasi methanol dan reaksi hidrolisis metil
formiat. Reaksi ini berlangsung secara endotermis dan asam formiat yang
terbentuk bersifat otokatalis (Ziakowski & Bayne, 1980).
•
2. Sintesis Langsung Karbon Monoksida dengan Air
Asam formiat pada proses ini diperoleh dengan cara menghidrolisis gas
karbon monoksida secara lansung dengan menggunakan tembaga klorida
sebagai katalis.
•
3. Proses Formamid
Proses ini diperkenalkan pertama kali oleh Meyer dkk, dengan cara
mereaksikan karbon monoksida dan amonia pada 200oC dengan tekanan
150-200 atm, kemudian formamid yang terbentuk direaksikan dengan
asam sulfat menghasilkan asam formiat dan ammonium sulfat.
4. Oksidasi Alkana
Pada proses ini asam formiat yang diperoleh sebagai hasil
samping pada reaksi oksidasi butane dalam proses
pembuatan asam asetat. Asam formiat yang diperoleh
sebesar 5 % [w/w], dan proses ini kurang efektif untuk
pembuatan asam formiat secara besar-besaran.
5. Reaksi Alkali dengan Karbon Monoksida
Proses ini diawali dengan mereaksikan karbon monoksida
dengan natrium hidroksida membentuk natrium
asetat, kemudian natrium asetat yang terbentuk
direaksikan dengan asam sulfat membentuk asam formiat
dan garam natrium sulfat. Asam formiat yang terbentuk
mempunyai kapasitas kecil dan garam natrium sulfat yang
terbentuk sebagai produk samping dapat mengakibatkan
kerugian pada proses ini (Ziakowski & Bayne, 1980)
IDENTIFIKASI
+ Asam sulfat encer(panaskan)  bau yang
menyengat
HCOO- + H+  HCOOH
 + Asam sulfat pekat(panaskan)  gas co
HCOONa+H2SO4 CO + Na++HSO4-+H2O
+ Etanol dan asam sulfat pekat(panaskan) 
bau yang sedap
HCOONa+H2SO4 HCOOH+Na++ HSO4-
HCOOH+C2H5OH HCOO.C2H5 + H2O
 +Perak nitrat endapan putih perak format
HCOO- + Ag+ HCOOAg
2HCOOAg 2Ag +HCOOH+CO2
 +Besi(III)klorida  pewarnaan merah
6 HCOO- +Fe3+  [Fe(HCOO)6]3+
[Fe3(HCOO)6]3+ + 4H2O2Fe(OH)2HCOO +4HCOOH +Fe3+
 +Merkurium (II)klorida Endapan putih merkurium (I) klorida
2 HCOO- + 2HgCl2Hg2Cl2 +2Cl-+ CO + CO2 + H2O
2 HCOO- + 2Hg2Cl2  2Hg + CO + CO2 + H2O
c
KEGUNAAN DALAM SEHARI-HARI
1. Koagulasi Karet Alam
Sebagai koagulan aid yang akan menghasilkan kualitas
karet yang lebih baik.
2. Conditioner Pada Proses Pencelupan Tekstil
Digunakan sebagai bahan kimia pembantu dalam proses
pencelupan atau pewarnaan anti kusut dan anti ciut.
3. Conditioner Pada Proses Penyamakan Kulit
Digunakan dalam proses pembersihan, penghilangan zat
kapur dan pewarnaan kulit.
4. Silase
Untuk pencampuran pada makanan ternak
BAHAYA & PENANGANANNYA
BAHAYA
 Cairan dan uap yang mudah
terbakar
 Menyebabkan luka bakar
pada kulit dan kerusakan
mata yang serius.
PENANGANAN
 Jangan menghirup asap.
 Gunakan pakaian/
sarungtangan pelindung /
pelindung mata/ muka.
 JIKA TERTELAN: Berkumurlah.
JANGAN memancing muntah.
 JIKA TERKENA MATA: Bilas
secara hati-hati dengan air
selama beberapa menit. Lepas
lensa kontak, jika digunakan
dan mudah melakukannya.
Lanjutkan membilas.
 Jika terpapar atau Anda
merasa tidak sehat: Segera
telponlah PUSAT RACUN atau
dokter.

More Related Content

What's hot

Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium Sulfat
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium SulfatPenetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium Sulfat
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium SulfatRidwan Ajipradana
 
Penetapan Kadar Fe dalam Garam Tunjung
Penetapan Kadar Fe dalam Garam TunjungPenetapan Kadar Fe dalam Garam Tunjung
Penetapan Kadar Fe dalam Garam TunjungRidwan Ajipradana
 
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)DeviPurnama
 
Proses pembuatan asam sulfat & kegunaan
Proses pembuatan asam sulfat & kegunaan Proses pembuatan asam sulfat & kegunaan
Proses pembuatan asam sulfat & kegunaan Atiyah Yovers
 
Pembuatan amonia (nh3) sma 7 kota tangerang
Pembuatan amonia (nh3) sma 7 kota tangerangPembuatan amonia (nh3) sma 7 kota tangerang
Pembuatan amonia (nh3) sma 7 kota tangerangQonita Faadhilah
 
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfurProses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfurputrisagut
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatFirda Shabrina
 
Asam sulfat klmpok 1
Asam sulfat klmpok 1Asam sulfat klmpok 1
Asam sulfat klmpok 1dwi_92
 
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri SulfatPenetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri SulfatRidwan Ajipradana
 
Proses industri kimia i
Proses industri kimia iProses industri kimia i
Proses industri kimia iAde Alvian
 
Aluminium dan fosfort
Aluminium dan fosfortAluminium dan fosfort
Aluminium dan fosfortIsmail Rahman
 
perbekalan ujian Steril (Guttae opthalmicae Phenil Ephrine)
perbekalan ujian Steril (Guttae opthalmicae Phenil Ephrine)perbekalan ujian Steril (Guttae opthalmicae Phenil Ephrine)
perbekalan ujian Steril (Guttae opthalmicae Phenil Ephrine)nisha althaf
 
aluminium dan fosfor
aluminium dan fosforaluminium dan fosfor
aluminium dan fosforIsmail Rahman
 
Laporan prakytikum kimia anorganik
Laporan prakytikum kimia anorganikLaporan prakytikum kimia anorganik
Laporan prakytikum kimia anorganikNur Annisa
 
BORAX DAN SULFAT
BORAX DAN SULFATBORAX DAN SULFAT
BORAX DAN SULFATLinquini_
 
Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)
Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)
Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)Jeny Safitri
 
Penetapan Kadar Cr dalam Kalium Khromat
Penetapan Kadar Cr dalam Kalium KhromatPenetapan Kadar Cr dalam Kalium Khromat
Penetapan Kadar Cr dalam Kalium KhromatRidwan Ajipradana
 

What's hot (20)

Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium Sulfat
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium SulfatPenetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium Sulfat
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Ammonium Sulfat
 
Penetapan Kadar Fe dalam Garam Tunjung
Penetapan Kadar Fe dalam Garam TunjungPenetapan Kadar Fe dalam Garam Tunjung
Penetapan Kadar Fe dalam Garam Tunjung
 
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
 
Proses pembuatan asam sulfat & kegunaan
Proses pembuatan asam sulfat & kegunaan Proses pembuatan asam sulfat & kegunaan
Proses pembuatan asam sulfat & kegunaan
 
Pembuatan amonia (nh3) sma 7 kota tangerang
Pembuatan amonia (nh3) sma 7 kota tangerangPembuatan amonia (nh3) sma 7 kota tangerang
Pembuatan amonia (nh3) sma 7 kota tangerang
 
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfurProses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
 
Kimia sulfur-
Kimia  sulfur-Kimia  sulfur-
Kimia sulfur-
 
Sintesis garam rangkap
Sintesis garam rangkapSintesis garam rangkap
Sintesis garam rangkap
 
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoatLaporan praktikum - pembuatan asam benzoat
Laporan praktikum - pembuatan asam benzoat
 
Asam sulfat klmpok 1
Asam sulfat klmpok 1Asam sulfat klmpok 1
Asam sulfat klmpok 1
 
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri SulfatPenetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
Penetapan Kadar Cu dalam Kupri Sulfat
 
Proses industri kimia i
Proses industri kimia iProses industri kimia i
Proses industri kimia i
 
Aluminium dan fosfort
Aluminium dan fosfortAluminium dan fosfort
Aluminium dan fosfort
 
perbekalan ujian Steril (Guttae opthalmicae Phenil Ephrine)
perbekalan ujian Steril (Guttae opthalmicae Phenil Ephrine)perbekalan ujian Steril (Guttae opthalmicae Phenil Ephrine)
perbekalan ujian Steril (Guttae opthalmicae Phenil Ephrine)
 
aluminium dan fosfor
aluminium dan fosforaluminium dan fosfor
aluminium dan fosfor
 
Laporan prakytikum kimia anorganik
Laporan prakytikum kimia anorganikLaporan prakytikum kimia anorganik
Laporan prakytikum kimia anorganik
 
BORAX DAN SULFAT
BORAX DAN SULFATBORAX DAN SULFAT
BORAX DAN SULFAT
 
Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)
Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)
Praktikum kimia sma kelas x (redoks I)
 
Penetapan Kadar Cr dalam Kalium Khromat
Penetapan Kadar Cr dalam Kalium KhromatPenetapan Kadar Cr dalam Kalium Khromat
Penetapan Kadar Cr dalam Kalium Khromat
 
Asid Asetik
Asid AsetikAsid Asetik
Asid Asetik
 

Similar to Format analitik

identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatzakirafi
 
Prak 1 anfisko2
Prak 1 anfisko2 Prak 1 anfisko2
Prak 1 anfisko2 zakirafi
 
Asam Karboksilat dan Ester
Asam Karboksilat dan EsterAsam Karboksilat dan Ester
Asam Karboksilat dan EsterSonny Grimaldi
 
Ppt teknologi pembuatan formaldehid
Ppt teknologi pembuatan formaldehid Ppt teknologi pembuatan formaldehid
Ppt teknologi pembuatan formaldehid Ridho Majid
 
ASAM, BASA, DAN GARAM_ IPA KELAS VII.pptx
ASAM, BASA, DAN GARAM_ IPA KELAS VII.pptxASAM, BASA, DAN GARAM_ IPA KELAS VII.pptx
ASAM, BASA, DAN GARAM_ IPA KELAS VII.pptxermyv20
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasDila Adila
 
93617325-Proses-Pembuatan-Formaldehid-Dengan-Proses-Haldor.ppt
93617325-Proses-Pembuatan-Formaldehid-Dengan-Proses-Haldor.ppt93617325-Proses-Pembuatan-Formaldehid-Dengan-Proses-Haldor.ppt
93617325-Proses-Pembuatan-Formaldehid-Dengan-Proses-Haldor.pptNatijatulHabibah1
 
Produksi asam asetat secara fermentasi
Produksi asam asetat secara fermentasiProduksi asam asetat secara fermentasi
Produksi asam asetat secara fermentasiMeidina Yellisa
 
Bab 4 asam-basa_dan_redoks
Bab 4 asam-basa_dan_redoksBab 4 asam-basa_dan_redoks
Bab 4 asam-basa_dan_redoksRhianz Awalul
 

Similar to Format analitik (10)

identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
 
Prak 1 anfisko2
Prak 1 anfisko2 Prak 1 anfisko2
Prak 1 anfisko2
 
Asam Karboksilat dan Ester
Asam Karboksilat dan EsterAsam Karboksilat dan Ester
Asam Karboksilat dan Ester
 
Ppt teknologi pembuatan formaldehid
Ppt teknologi pembuatan formaldehid Ppt teknologi pembuatan formaldehid
Ppt teknologi pembuatan formaldehid
 
ASAM, BASA, DAN GARAM_ IPA KELAS VII.pptx
ASAM, BASA, DAN GARAM_ IPA KELAS VII.pptxASAM, BASA, DAN GARAM_ IPA KELAS VII.pptx
ASAM, BASA, DAN GARAM_ IPA KELAS VII.pptx
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan TawasLaporan Praktikum Pembuatan Tawas
Laporan Praktikum Pembuatan Tawas
 
93617325-Proses-Pembuatan-Formaldehid-Dengan-Proses-Haldor.ppt
93617325-Proses-Pembuatan-Formaldehid-Dengan-Proses-Haldor.ppt93617325-Proses-Pembuatan-Formaldehid-Dengan-Proses-Haldor.ppt
93617325-Proses-Pembuatan-Formaldehid-Dengan-Proses-Haldor.ppt
 
Produksi asam asetat secara fermentasi
Produksi asam asetat secara fermentasiProduksi asam asetat secara fermentasi
Produksi asam asetat secara fermentasi
 
Bab 4 asam-basa_dan_redoks
Bab 4 asam-basa_dan_redoksBab 4 asam-basa_dan_redoks
Bab 4 asam-basa_dan_redoks
 
Minyak dan Gas Bumi
Minyak dan Gas BumiMinyak dan Gas Bumi
Minyak dan Gas Bumi
 

Format analitik

  • 2. Pengertian Asam Formiat • Kata formiat berasal dari nama sejenis semut merah “formica rufa” yang dapat mengeluarkan asam dan terbentuk sebagai asam bebas. • Asam ini banyak dijumpai pada beberapa jenis tumbuhan, pada bulu-bulu jelatang dan hasil dari fermentasi bakteri pada karbohidrat.
  • 3. Sifat Fisika Asam Formiat Asam semut atau asam formiat atau asam metanoat, yang memiliki rumus molekul HCOOH, merupakan turunan pertama Asam karboksilat yang paling kuat dengan gugus molekul yang paling pendek dibandingkan dengan asam karboksilat yang lain. Asam formiat termasuk dalam katagori asam organik lemah, tapi bersifat sangat korosif, tidak berwarna, mempunyai bau yang menyengat, dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, tenggorokan dan dapat melepuhkan kulit. Asam formiat dapat melarut sempurna dengan air, aseton,eter, etil asetat, metanol, etanol, dan gliserin.
  • 4. Sifat – sifat Fisik  Nilai Berat molekul 46,03 gr/mol  Titik didih (760 mmHg) 100,8 Oc  Titik leleh 8,4 oC  Spesifik gravity (20oC) 1,22647  Konstanta ionisasi (20 oC) 1,765× 10-4  Tegangan permukaan (22  Viskositas (25 oC) 1,57 cp  Kapasitas panas cairan (0 oC) 82,8 joulel/mol K  Panas pembentukan laten 3031 kal/mol  Panas penguapan laten 104 kal/mol  Panas pembakaran cairan (25 oC) – 60,9 kkal/mol  Panas pembentukan cairan (25 oC) – 101,52 kkal/mol
  • 5. Sifat Kimia • Asam Formiat Asam formiat dapat bercampur sempurna dengan air dan sedikit larut dalam benzene, karbon tetra klorida, toluene dan tidak larut dalam hidrokarbon alifatik seperti heptana dan oktana. • Asam formiat dapat melarutkan nilon, poliamida tetapi tidak melarutkan Poli Vinil Chlorida (PVC). • Campuran Asam formiat dan air membentuk campuran azeotrop (yaitu campuran larutan yang mempunyai titik didih mendekati titik beku) dengan kandungan maksimum Asam formiat 77,5 % pada tekanan atmosfer. • Asam formiat akan terdekomposisi menjadi Karbon dioksida dan air pada temperatur 100 oC atau dalam temperatur kamar bila ditambahkan katalis Palladium. • Asam formiat terhidrasi oleh Asam sulfat pekat dan menghasilkan Karbon monoksida dan air.
  • 6. Pembuatan Asam Formiat • 1. Hidrolisis Metil Formiat Pembuatan asam formiat pada proses ini diperoleh melalui dua tahap reaksi, yaitu reaksi karbonisasi methanol dan reaksi hidrolisis metil formiat. Reaksi ini berlangsung secara endotermis dan asam formiat yang terbentuk bersifat otokatalis (Ziakowski & Bayne, 1980). • 2. Sintesis Langsung Karbon Monoksida dengan Air Asam formiat pada proses ini diperoleh dengan cara menghidrolisis gas karbon monoksida secara lansung dengan menggunakan tembaga klorida sebagai katalis. • 3. Proses Formamid Proses ini diperkenalkan pertama kali oleh Meyer dkk, dengan cara mereaksikan karbon monoksida dan amonia pada 200oC dengan tekanan 150-200 atm, kemudian formamid yang terbentuk direaksikan dengan asam sulfat menghasilkan asam formiat dan ammonium sulfat.
  • 7. 4. Oksidasi Alkana Pada proses ini asam formiat yang diperoleh sebagai hasil samping pada reaksi oksidasi butane dalam proses pembuatan asam asetat. Asam formiat yang diperoleh sebesar 5 % [w/w], dan proses ini kurang efektif untuk pembuatan asam formiat secara besar-besaran. 5. Reaksi Alkali dengan Karbon Monoksida Proses ini diawali dengan mereaksikan karbon monoksida dengan natrium hidroksida membentuk natrium asetat, kemudian natrium asetat yang terbentuk direaksikan dengan asam sulfat membentuk asam formiat dan garam natrium sulfat. Asam formiat yang terbentuk mempunyai kapasitas kecil dan garam natrium sulfat yang terbentuk sebagai produk samping dapat mengakibatkan kerugian pada proses ini (Ziakowski & Bayne, 1980)
  • 8. IDENTIFIKASI + Asam sulfat encer(panaskan)  bau yang menyengat HCOO- + H+  HCOOH  + Asam sulfat pekat(panaskan)  gas co HCOONa+H2SO4 CO + Na++HSO4-+H2O + Etanol dan asam sulfat pekat(panaskan)  bau yang sedap HCOONa+H2SO4 HCOOH+Na++ HSO4- HCOOH+C2H5OH HCOO.C2H5 + H2O
  • 9.  +Perak nitrat endapan putih perak format HCOO- + Ag+ HCOOAg 2HCOOAg 2Ag +HCOOH+CO2  +Besi(III)klorida  pewarnaan merah 6 HCOO- +Fe3+  [Fe(HCOO)6]3+ [Fe3(HCOO)6]3+ + 4H2O2Fe(OH)2HCOO +4HCOOH +Fe3+  +Merkurium (II)klorida Endapan putih merkurium (I) klorida 2 HCOO- + 2HgCl2Hg2Cl2 +2Cl-+ CO + CO2 + H2O 2 HCOO- + 2Hg2Cl2  2Hg + CO + CO2 + H2O c
  • 10. KEGUNAAN DALAM SEHARI-HARI 1. Koagulasi Karet Alam Sebagai koagulan aid yang akan menghasilkan kualitas karet yang lebih baik. 2. Conditioner Pada Proses Pencelupan Tekstil Digunakan sebagai bahan kimia pembantu dalam proses pencelupan atau pewarnaan anti kusut dan anti ciut. 3. Conditioner Pada Proses Penyamakan Kulit Digunakan dalam proses pembersihan, penghilangan zat kapur dan pewarnaan kulit. 4. Silase Untuk pencampuran pada makanan ternak
  • 11. BAHAYA & PENANGANANNYA BAHAYA  Cairan dan uap yang mudah terbakar  Menyebabkan luka bakar pada kulit dan kerusakan mata yang serius. PENANGANAN  Jangan menghirup asap.  Gunakan pakaian/ sarungtangan pelindung / pelindung mata/ muka.  JIKA TERTELAN: Berkumurlah. JANGAN memancing muntah.  JIKA TERKENA MATA: Bilas secara hati-hati dengan air selama beberapa menit. Lepas lensa kontak, jika digunakan dan mudah melakukannya. Lanjutkan membilas.  Jika terpapar atau Anda merasa tidak sehat: Segera telponlah PUSAT RACUN atau dokter.