SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tujuan pendidikan pada Jurusan Muamalah (Syari’ah),
khususnya Program Sarjana (S-1) adalah untuk menyiapkan para mahasiswa
agar memiliki kemampuan akademik dan penerapannya dalam memecahkan
masalah berdasarkan bidang keahlian meraka. Oleh karena itu, diperlukan
pengenalan terhadap berbagai masalah dalam masyarakat, khususnya tentang
berbagai perkara yang diterima, diperiksa dan diselesaikan kegiatan yang
berkaitan dengan muamalah. Hal itu dapat dilakukan dengan pengenalan
perkara secara langsung yang dilaksanakan di Bank Syari’ah, Baitul Mal Wat
Tanwil, Koperasi dan di Instansi Lainnya.
Untuk tujuan tersebut diperlukan penyusunan suatu kegiatan yang
berencana dan terorganisasi, serta terarah dan mencapai hasil yang optimal.
Kegiatan itu adalah Kuliah Kerja Lapangan yang merupakan salah satu
kegiatan belajar dan pengenalan di luar kegiatan perkuliahan, namun saling
berhubungan satu sama lain. Di samping itu KKL melibatkan pula berbagai
unsur, yaitu para mahasiswa sebagai peserta; para dosen sebagai
pembimbing; ketua dan pimpinan Lembaga/Intansi sebagai pembimbing;
serta penyelenggara kegiatan secara umum.
B. Dasar Penyelenggaraan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
Adapun yang menjadi dasar dari penyelenggaraan KKL Lapangan ini
adalah :
1. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 110 Tahun 1982 tentang
Pembidangan Ilm-Ilmu Agama Islam
2. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 122 Tahun 1998 tentang
Kurikulum Program Sarjana (S-1)
2
3. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
4. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan
Tinggi
5. Keputusan Dewan Pengurus Yayasan Al-Husaeniyah Nomor :
005/YHS/Nomor .-1254.HT.03.01/1999
6. SK. BAN PT,Nomor: 204/SK/BAN-PT/Akred/VII/2014 TANGGAL
12 Juli 2014 tentang status Terakreditasi STAI Al-Andina
7. SK.Dirjen Pendis Kemenag Nomor : Dj.I-421/2007 tgl 1 Nopember
2007
8. Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Nomor 05/Ak/SK-
PAN KKL STAI AL-ANDINA/III/2015 Tahun 2015 tentang Susunan
Panitia Kuliah Kerja Lapangan
C. Tujuan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
Tujuan Kuliah Kerja Lapangan adalah :
1. Memberikan pemahaman dan pengalaman praktis kepada mahasiswa
mengenai proses pengelolaan keuangan di lembaga/intansi keuangan
sayari’ah, yaitu penerimaan, pemeriksaan dan penyelesaian perkara
yang di kelola Bank Syari’ah, BMT & Koperasi.
2. Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan
(secara lisan maupun tulisan) mengenai perkembangan dan
permasalahan yang diamati dan dialami di dalam lembaga keuangan
syari’ah.
3. Memberikan pemahaman dan pengalaman praktis tentang Bank
Syari’ah atau Manajemen Baitul Mal Wat Tanwil, Koperasi dan
penerapannya.
3
D. Tempat dan Waktu Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
Kuliah Kerja Lapangan diselenggarakan di Luar lingkungan Sekolah
Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Andina Sukabumi, seperti BAZNAS, Bank
Syari’ah, BMT & Koperasi dan Lembaga/Instansi lain yang berbasis Ekonomi
Syari’ah yang berada di Lingkungan Kota/Kab Sukabumi.
Kegiatan pembekalan dilaksanakan di Kampus STAI Al-Andina
Sukabumi, dan Program KKL dilaksanakan di Lembaga/Intansi.
E. Status Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan salah satu kegiatan
Akademika yang wajib di ikuti oleh seluruh mahasiswa-mahasiswi Sekolah
Tinggi Agama Islam Al-Andina Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah
(Muamalat) yang mempunyai bobot 2 (dua) SKS.
F. Persyaratan Mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
Untuk mengikuti Kuliah Kerja Lapanganadalah para Mahasiswa/iyang
telah memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Sudah registrasi dan melunasi semua administrasi keuangan;
2. Mendaftarkan diri kepada panitia penyelenggara/ staf tata usaha;
3. Telah mengikuti kuliah hukum dan Ekonomi Islam yang berbasis
syari’ah, dan
4. Telah menyelesaikan Program Semester 1 – 5.
G. Penyelenggaraan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
Penyelenggara Praktek Kuliah Kerja Lapangan (KKL) penanggung
jawab adalah Ketua STAI Al-Andina, sedangkan pelaksanaannya dipimpin
oleh Panitia Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang ditunjuk oleh Ketua STAI
Al-Andina Sukabumi.
4
BAB II
LAPORAN KULIAH KERJA LAPANAGAN (KKL) PADA
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS)
KABUPATEN SUKABUMI
A. Company Profil Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten
Sukabumi
1. Profil Lembaga
Nama Lembaga : Badan Amil Zakat Nasional
( BAZNAS ) Kabupaten Sukabumi
Nama Pimpinan : Drs. H. Mustafa Kamal Ruthfi
Alamat Lengkap : Gedung 1000 Komplek Islamic
Centre Cisaat Sukabumi 43152
Jawa Barat
Telepon/ Fax : ( 0266 ) 215757
Email : baznaskab.sukabumi@baznas.or.id
2. Aspek Legalitas
1. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi No. 12 Tahun 2005 Tentang
Pengelolaan Zakat
2. Peraturan BUPATI Sukabumi No 17 Tahun 2008 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Peraturan Daerah No 12 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Zakat
3. SK. BUPATI Sukabumi No.141 Tahun 2006 tentang Susunan
Pengurus BAZ Kabupaten Sukabumi Periode 2006 – 2009
4. SK BUPATI No. 451.49/Kep.426-BK/2009
5. SK BUPATI No. 451.49/Kep.470-BK/2012 Tahun 2012 Tentang
Penetapan kembali Susunan Pengurus BAZNAS Kabupaten Sukabumi
Periode 2009-2012dan Penetapan kembali pengurus BAZNAS
Kabupaten Sukabumi.
5
3. Visi dan Misi Lembaga
VISI
“Mewujudkan Perubahan BAZNAS Kabupaten Sukabumi Menjadi
Lembaga yang Amanah & Profesional menuju Kabupaten Sukabumi
Sejahtera”
MISI
• Membangun Sumber Daya Amilin yang Amanah dan Produktif
• Memantapkan Positioning BAZNAS sebagai lembaga pengelolaan
Zakat yang Profesional
• Menumbuhkembangkan Zakat sebagai basis Ekonomi Syariah yang
berorientasi pada kerakyatan
ICON PERGERAKAN ZAKAT
Membangun peradaban zakat
Zakat membangun peradaban
4. Rencana Strategis
A. Pendahuluan
Terdapat pemahaman yang sama dan sudah sering kita dengar, baik di
tataran nasiomal bgitupula di KABSI ; “Bahwa zakat adalah sesuatu yang
potensial, kekuatan nya dianggap bak raksasa yang masih tertidur, namun
kenyataan nya “Jauh panggang dari api” atau pajiin-jiin” menurut keseharian
orang sunda. Begitu lebar gap antara konsep/idealisme/teori dengan aplikasi
atau implementasinya.
Konsensus nasional yang akhirnya melahirkan UU No 38 Tahun 199
tentang pengelolaan zakat dimaksud untuk mendorong potensi zakat agar
terkelola secara optimal, karena UU itu sendiri telah memandang zakat
sebagai sumber dana potensial yang dapat diarahkan untuk tercapainya salah
satu tujuan berbangsa yaitu mewujudkan keadilan sosial guna terciptanya
kesejahteraan rakyat.
6
Layaknya sebuah kebijakan formal, peraturan tentang pengelolaan
zakat mengharuskan adnya institusi pengelolaan sebagai instrumen pokok
dalam pelaksanaan pengelolaan zakat. Hal tersebut telah dipenuhi dan
ditetapkan ke dalam keputusan Bupati Sukabumi Nomor : 451.49/Kep.426-
BK/2009 Tanggal 30 Agustus 2006 Tentang PenetapanPengurus BAZ Kabsi
masa bakti 2009-2012. Pengurus BAZ inilah yang sekarang mengemban
tugas besar mewujudkan potensi zakat sebagai potensi rill/factual yang hari
ini bleh dianggap masih sebagai potensi konsepsional.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 38 tahun 1999 Tentang pengelolaan Zakat;
2. Undang-U-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah daerah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan
pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai daerah otonom;
4. Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009
5. Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2003 Tentang
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang
Pengelolaan Zakat;
6. Keputusan Direktur Jenderal Bimas Islam dan Urusan Haji Nomor :
D/291 Tahun 2000 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 12 Tahun 2005
Tentang Pengelolaan Zakat , Infaq dan Shodaqoh;
8. Peraturan BUPATI Sukabumi No 17 Tahun 2008 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Peraturan Daerah No 12 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Zakat.
7
B. Tugas dan Fungsi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten
Sukabumi
Tugas Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kab. Sukabumi
yaitu menampung atau mengumpulkan Zakat baik itu Zakat Mal, Zakat
Propesi, Zakat Fitrah, Shodaqoh dan Infak dari berbagai sumber dan
Muzaki di Kabupaten Sukabumi, Seperti UPZ Sekolah, UPZ Dinas, UPZ
Masjid, dan lainnya, Juga dari Muzaki yang sifat nya Individu.
Selain Mengumpulkan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
Kab. Sukabumi Juga berperan untuk menyalurkan atau mendayagunakan
Zakat dari berbagai sumber tadi melalui Program – Program yang telah
dibuat dan di setujui oleh para pengurus Badan Amil Zakat Nasional
(BAZNAS) dan diketahui oleh Bapak Bupati.
C. PROGRAM – PROGRAM UNGGULAN
a. Program Bangkit Usaha Mandiri Sukabumi ( BUMI DPZ )
b. Program 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana
c. Program Komunitas Usaha Mikro Muamalat berbasis Masjid ( KUM3
) kerjasama BMM Pusat
d. Program RUmah TIdak LAyak HUni ( RUTILAHU )
e. Program Pembinaan Rumah Singgah Mualaf dan Santri LAPAS
f. Program Peduli Guru MD dan Peduli Pegawai Honorer dilingkungan
PNS
g. Program Pembinaan Fundraising Zakat
h. Dll
8
1. Program – Program Keseluruhan Badan Amil Zakat Nasional
(BAZNAS) Kabupaten Sukabumi
PROGRAM UNGGULAN
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL KABUPATEN SUKABUMI
TAHUN 2015
2. SUKABUMI MAKMUR
1. PROGRAM BANGKIT USAHA MANDIRI SUKABUMI (BUMI)
2. DIKLAT KETERAMPILAN USAHA SAUDAGAR MUDA
3. PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA MASYARAKAT MISKIN
4. MUSTAHIK DILINGKUNGAN UPZ OPD DAN PENDIDIKAN
5. BANTUAN QORDUN HASAN
6. Rintisan Lembaga Keuangan Bank Mustahik Muzaki (BMM)
1. SUKABUMI CERDAS
1. BANTUAN PENDIDIKAN SANTRI KHUSUS
2. BANTUAN PENDIDIKAN KADER ULAMA (PKU)
3. BANTUAN PENDIDIKAN TINGKAT DASAR & MENENGAH
4. BANTUAN PENDIDIKAN MAHASISWA MISKIN
5.
DUKUNGAN PEMBANGUNAN GEDUNG FKDT KAB.
SUKABUMI
6.
BANTUAN DAWAH PENDIDIKAN AGAMA DI DAERAH
KHUSUS
7. SATU KELUARGA MISKIN SATU SARJANA (1KM 1S)
3. SUKABUMI SEHAT
1. STIMULAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI RUTILAHU
2. BANTUAN PENGOBATAN MASYARAKAT MISKIN
3. DUKUNGAN PELAYANAN KESEHATAN MASYAKAT MISKIN
4. BANTUAN LAYANAN AMBULANCE
5. KHITANAN MASSAL
9
5. SUKABUMI PEDULI
1 MUSTAHIK DILINGKUNGAN UPZ OPD DAN PENDIDIKAN
3 SANTUNAN ANAK YATIM
4 SANTUNAN MASYARAKAT MISKIN DI DAERAH BINAAN
5 BANTUAN MUALLAF
6 BANTUAN BAGI ORANG DALAM TEKANAN JIWA (RHIQOB)
7 PEDULI NASIB GURU MADRASAH HONOR
8
BANTUAN ORANG DALAM PERJALANAN MUSAFIR/IBNU
SABIL
9 SANTUNAN MASYARAKAT MISKIN
4. SUKABUMI TAQWA
1 BANTUAN LEMBAGA KEAGAMAAN
2
BANTUAN DAWAH PENDIDIKAN AGAMA DI DAERAH
KHUSUS
3 BANTUAN SARANA KEAGAMAAN
4 BANTUAN ALIM ULAMA PONDOK PESANTREN
5 KEGIATAN PENANGANAN PEKAT DAN ANJAL
6 PEMBANGUNAN RUMAH SINGGAH MUALLAF
7 KEGIATAN DAKWAH DAN SOSIALISASI ZAKAT
10
Program Bangkit Usaha Mandiri Sukabumi (BUMI)
1) Philosofi Kebijakan Dasar dan Pengembangan BUMI-DPZ
A. Latar Belakang
Kemiskinan merupakan permasalahan umat yang senantiasa menjadi
problematika kehidupan di setiap daerah, merupakan pekerjaan rumah yang
memerlukan penaganan khusus bukan saja mengenai pembiayaan hidup
untuk diri dan keluarganya akan tetapi permasalahan kehidupan itu sendiri
atau perilaku hidup, yang bersumber sebagian besar permasalahan
kemiskinan pada rendahnya pendidikan dan ketrampilan atau skill yang
rendah, di samping paktor alam yang tidak bisa dihindari oleh manusia
semisal bencana alam.
Keterbatasan lahan usaha , langkanya lapangan kerja dan terbatasnya
investasi, kesalahan manajemen ,keterbatasan akses permodalan dan juga
terbatasnya akses informasi melengkapi penyebab kemiskinan itu sendiri
secara makro.
Anngaran kemiskinan yang setiap tahun meningkat, merupakan
indicator program pengentasan kemiskinan belum tepat mengenai sasaran,
walaupun berbagai program pengentasan kemiskinan senanatisa selalu
melakukan perbaikan – perbaikan atau penyempuranaan, sebagai informasi :
 Pada tahun 2004 anggaran kemiskinan mencapai 18 %
 Pada tahun 2005 anggaran kemiskinan mencapai 23 %
 Pada tahun 2006 anggaran kemiskinan mencapai 42 %
 Pada tahun 2007 anggaran kemiskinan mencapai 51 %
 Pada tahun 2008 anggaran kemiskinan mencapai 65,5%- 80 %
 Pada tahun 2009 anggaran kemiskinan mencapai 40 % - 60 %
Sumber dana pada program kemiskinan bersumber pada dana
pinjaman, untuk tahun 2008 anngaran kemiskinan 80 % utang pada Word
Bank, JBIC ( Japan Bank for International Cooperation ).
Pada kondisi keprihatinan kita ditengah meningkatnya laju angka
kemiskinan dan peningkatan utang negara, sedikit informasi yang
11
memberikan kegembiraan dan harapan adalah meningkatnya jumlah
Lembaga Amil Zakat (LAZ–LAZ) dan juga penghimpunan dana Zakat, Infaq
dan Shodaqoh dari masyarakat, melalui lembaga–lembaga zakat (LAZ)
ataupun Badan Amil Zakat ( BAZ ) .
Lingkaran kemiskinan yang tidak pernah terputus dari permaslahan;
pengetahuan rendah, daya beli pendidikan dan informasi rendah, pendapatan
rendah, produksi rendah, kinerja rendah, modal kecil, konsumsi rendah,
kesehatan rendah, status gizi rendah, papan dan sarana dasar rendah menjadi
akumulasi tingkat kemiskinan yang seharusnya program–program kemiskinan
bukan hanya pada stu mata rantai linkaran kecil saja, akan tetapi menjadi
program–program yang utuh menyeluruh pada lingkaran kemiskinan yang
ada.
B. Akar Masalah
Secara struktural akar permasalahan kemiskinan mudah diidentifikasi
ada 4 hal, dalam hal ini secara struktural akar permasalahan kemiskinan
yaitu:
1. Sistem Ekonomi Ribawi .
2. Tatanan Ekonomi Kapitalistik .
3. Perilaku Politis Oportunitis
4. Sistim Pendidikan Materrialistik
Bukan hanya secara struktural akar permasalahan kemiskianan
muncul akan tetapi secara Kultural mempunyai peranan yang dominan di
dalam kehidupan masyarakat kita yaitu :
1. Lemah Iman
2. Budaya Kebaratan
3. Perilaku Individualistis
4. Sekulerisasi Agama .
12
C. Perbaikan Ekonomi
Secara makro banyak banyak hal yang harus dilkukan dalam
perbaikan ekonomi ini, selain Menghilangkan Riba (sebagian besar aktivitas
perekonomian Indonesia), Menata Sektor Riil, Menggunakan Uang sebagai
Alat Tukar saja, Menggunkan Mata Uang Dinar dan Dirham, Menggerakan
Instrumen Zakat selain yang utama adalah Mengoptimalkan FUNGSI
MASJID.
Fungsi Masjid sebagaimana di dalam Al-Quran surat At–taubah ayat
18;






Artinya : “Hanyalah yang memakmurakan masjid – majid Allah ialah orang
– orang yang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian ,serta tetap
mendirikan shalat ,menunaikan zakat dan tidak takut ( kepada siappapun )
selain kepada Allah , maka merekalah orang – orang yang diharapkan
termasuk golongan orang – orang yang mendapat petunjuk “.
Masjid bukan saja merupakan tempat ibadah dalam rangka
mendekatkan diri kepada Allah SWT, akan tetapi masjid merupakan tempat
berkumpul dan berinteraksi sosial masyarakat luas dari berbagai kalangan,
dimana masjid menjadi media silaturahim tanpa membedakan satu sama
lainnya, ukhuwah yang terjalin akan menimbulkan kepedulian antar sesama
sehingga masjid juga merupakn tempat masyarakat meminta tolong ataupun
bantuan, tempat pengumpulan dana, dan gotong – royong.
Masjid sebagai pusat pembinaan dan sumber keilmuan menjadikan
media yang paling efektif dalam perubahan perilaku masyarakat, karena pada
dasarnya perilaku masyarakat tergantung dari pemahamannya terhadap
sesuatu, kemudahan akses informasi dan juga kemudahan komunikasi
13
diantara pengurus menjadikan masyarakat akan lebih terbuka di dalam
menyampaikan segala permasalahan kehidupan yang dihadapinya.
Masjid sebagai Unit Pelayanan Zakat (UPZ Masjid) akan mampu
memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarkat yang menjadi
amanahnya (dhuafa) dari dana yang terhimpun berupa zakat, infaq, shodaqoh
dan juga wakaf ataupun hibah secara maksimal karena sasaran yang menjadi
tanggungjawabnya adalah jamaah masjidnya, yang sudah dikenal.
Program pembinaan perbaikan ekonomi yang dilakukan di Masjid
ataupun berbasis masjid mengacu pada Prinsip Ekonomi Islam dimana :
1. Kekayaan merupakan amanah Allah SWT yang tidak di miliki oleh
siapapun secara mutlak.
2. Manusia diberi kebebasan dalam muamalah selama tidak melanggar
syariah.
3. Manusia merupakan wakil Allah dalam memakmurkan bumi.
4. Menjungjung tinggi kedilan serta menolak setiap bentuk ribawi dan
pemusatan sumber dana ekonomi pada segelintir orang atau
sekelompok orang kaya saja.
5. Pengelolaan kegiatan usaha sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
D. Philosofi BUMI-DPZ
Masjid sebagai pusat pembianan ruhiyah akan melahirkan masyarakat
yang perilaku kehidupannya bukan lagi kepada tuntutan keadaan akan tetapi
lebih kepada tuntunan yang telah di dapat dari hasil pembinaan dalam arti
nila–nilai yang terkandung di dalam syariah, bukan saja pada perilaku
kehidupan akan tetapi menyeluruh pada aktifitas dibidang usahanya yang
akan tercermin pada sikap jujur (amanah), konsisten (istiqomah), mempunyai
komitmen dalam pengembangan ekonomi syariah.
Ukhuwah yang di sampaikan pada pembinaan ruhiyah akan
menemukan muaranya pada komunitas usaha yang dijalankan bersama
kelompok–kelompoknya, kebersamaan untuk saling menolong, ta’auniyah
membanggun usaha dalam kemandirian, segala permaslahan yang ada di
selesaikan dengan cara musyawarah baik masalah usaha yang sedang di jalani
14
ataupun permasalahan–permasalahan yang lainnya yang menyangkut
kehidupannya
2) Program BUMI-DPZ
A. Kebijakan Program BUMI-DPZ
Arah kebijakan Program Bangkit Usaha Mikro Sukabumi berbasis
Masjid DPZ adalah sebagai berikut :
a) Merupakan penyaluran dana zakat dan dana sosial lain dengan
tujuan mengubah mustahik menjadi munfiq dan selanjutnya
menjadi muzaki.
b) Di Masjid sebagai basis utama (tempat pertemuan warga atau
mushola)
c) Program utama KUMMI adalah berupa :
 Pembinaan Islam yang intergral dan berkelanjutan .
 Pendampingan usaha yang tersistem dan terencana.
 Pertumbuhan kepedulian social disekitar wilayah
pemberdayaan.
d) Pola hubungan konstruktif dan produktif antara masjid dan
lembaga pemberi dana (LAZ, BAZ, Perusahaan/CSR), dan masjid
serta masjid dan para aghnia (muzaki).
e) Jangka waktu pelaksanaan program adalah 2 tahun.
f) Pada akhir masa program KUMMI peserta akan di arahkan untuk
dapat melakukan kemandirian dalam bentuk legalisasi kepemilikan
dana amanah kepada peserta KUMM.
B. Konsep Dasar BUMI-DPZ
1. Latar belakang Filosofi
I. Perintah Allah SWT untuk memakmurkan masjid
 “Hanya yang memakmurkan masjid–masjid Allah, orang – orang
yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, mendirikan shalat,
menunaikan zakat, dan tidak takut kepada siapapun selain kepada
15
Allah SWT, mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”
(At-Taubah : 18)
 “Dalam masjid yang telah diizinkan Allah menghormatinya dan
menyebut nama-Nya dalam masjid itu, serta bertasbih di dalamnya
di waktu pagi dan petang. Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh
perniagaan dan tidak pula oleh jual beli dari mengingat Allah, dan
dari mendirikan shalat dan dari membayar zakat. Mereka takut
kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatannya
menjadi goncang” ( An Nur : 36-37 )
 “Dan sesungguhnya masjid–masjid (tempat sujud) itu adalah milik
Allah, maka janganlah kamu menyembah seorangpun di dalamnya
selain menyembah Allah” (Al Jin : 18)
 “Sesungguhnya rumah–rumah_Ku di bumi ialah masjid-masjid dan
para pengunjungnya adalah orang-orang yang memakmurkannya”
(HR Abu Naim dari Sal’id al Khudri r.a)
 “Sesungguhnya orang-orang yang memakmurkan masjid adalah
keluarga (yang dicintai) Allah“ ( HR Anas)
 “Apabila kalian melihat seseorang yang terbiasa mengunjungi
masjid, yakinlah bahwa orang tersebut telah beriman” (HR Ahmad)
 “Amr bin Maimun al Audi berkata: aku sering bertemu dengan para
sahabat Rosulullah SAW, mereka sering berkata bahwa masji itu
adalah ruamah Allah di bumi. Karena itu wajiblah memuliakan
dalam masjid tersebut orang-orang yang mengunjunginya”
(HR.Abu Razak)
 “Demi kemulian dan keagungan-Ku, seseungguhnya aku
bermaksud menurunkan siksaan kepada penduduk bumi, tetapi
ketika Aku melihat penghuninya sedang memakmurkan rumahku
(masjid). saling mengasihi sesamanya karena Aku, selalu
melakukan istighfar di waktu sahur, Aku palingkan siksaan itu dari
mereka.
II. Perintah Allah SWT untuk mempersiapkan hari depan.
16
 “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telalh diperbuatnya
untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan“
(Al-Hasyr :18)
 “Hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang
tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh
ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir gandum yang hijau
dantujuh lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang –orang
itu, agar mereka mengetahuinya. Yusup berkata: supaya kamu
bertanam tujuh tahun lamanya sebagaimana biasa; maka apa yang
kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk
kamu makan. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang
amat sulit, yang maenghabiskan apa yang kamu simpan untuk
menghadapinya (tahun sulit). Kecuali sedikit dari (bibit gandum)
yang kamu simpan. Kemudian setelah itu akan datang tahun yang
padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan dimasa itu mereka
memeras anggur“ (Yusuf : 46-49 )
III. Firman Allah SWT Tentang Prinsip Bermuamalah
 “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu,…

(Al-Maidah:1)
 “Hai orang –orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku atas suka sama suka diantara kamu. Dan
janganlah kamu nmembunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah
Maha Penyanyang kepadamu.....”( An Nisa : 29)




17


 “Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai)
sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah
ada barang tanggungan yang dipegang oleh orang yang berpiutang,
akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain,
maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya
(hutangnya) dan hendaklah ia bertaqwa kepadaallah tuhannya. dan
janganlah kamu para saksi menyembunyikan persaksian, barang
siapa menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang
yang berdosa hatinya; dan allah maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” (Al-Baqarah :283)








 “Daud berkata : sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu
dengan meminta kambingmu itu untuk bias ditambahkan kepada
kambingnya.dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang
berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian
yang lain,kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
saleh;dan amat sedikitiah mereka ini,dan daud mengetahui bahwa
kami mengujinya;maka ia meminta ampun kepada tuhannya lalu
menyukur sujud dan bertaubat.”(Shad : 24)
IV. Perintah Allah SWT untuk saling bertanggungjawab.
 “Kedudukan persaudaraan orang yang beriman satu dengan yang
lain ibarat satu tubuh, bilamana tubuh sakit, maka akan dirasakan
18
sakitnya oleh seluruh anggota tubuh yang lainnya“ (HR.Bukhari
Muslim)
 “Setiap mukmin dengan mukmin yang lainnya dalam satu
masyarakat ibarat seluruh bangunan , yang mana tiap bagian dalam
bangunan itu mengukuhkan bagian lainnya” ( HR. BukhariMuslim )
 “Setiap orang dari kamu , adalah pemikul tenggung jawab dan setiap
kamu bertanggung jawab terhadap orang-orang yang dibawah
tanggung jawab kamu “ ( HR.Bukhari Muslim)
 “Seseorang tidak boleh dianggap beriman sehingga ia mengasihi
saudaranya sebagaimana ia mengasihi dirinya sendiri” (HR Bukhari)
V. Perintah Allah untuk saling bekerjasama dan bantu membantu.
 “ Hai orang-orang yang beriman ,janganlah kamu melanggar syiar-
syiar Allah ,dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram
,jangan mengganggu binatang hadya dan binatang-binatang qalaid,
dan jangan pula mengganggu orang-orang yang mengunjungi
Baitullah sedang mereka mencari karunia dan keridhoan dari
Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji ,maka
bolehlah berburu . Dan jangan sekali-kali kebencian kamu kepada
suatu kaum karena menghalangi-halangi kamu dari Masjidil Haram,
mendorongmu berbuat aniaya kepada mereka. Dan tolong
menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa, dan janganlah tolong
menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksanya” (Al-
Maidah:2)
 “Bukanlah menghadapkan wajahmu kearah timur dan barat itu suatu
kebajikan ,akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah kamu
beriman kepada Allah ,hari kemudian ,malaikat-malaikat ,kitab-kitab
,nabi-nabi ,dan memberikan harta yang dicintainya kepada
kerabatnya ,anak-anak yatim ,orang-orang miskin ,musafir ( yang
memerlukan pertolongan dan orang yang meminta-minta ,dan
membebaskan hamba sahaya ,mmendirikan shalat ,dan menunaikan
19
zakat ,dan orang-orang yang menepati janjinya apabila berjanji ,dan
orang-prang yang sabar dalam kesempitan ,penderitan dan
peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar ( imannya );dan
mereka itulah orang-orang yang bertakwa .”( Al Baqoroh : 177 )
 “Dan mengapa kalian tidak berperang di jalan Allah padahal kaum
mustadhafin dari golongan laki-laki ,perempuan dan anak-anak telah
bermohon kepada Allah : Ya Allah ,keluarkan kami dari negeri yang
penduduknya zalim ini,dan berilah kami dari sisi Engkau pelindung
dan berilah dari sisi Engkau penolong “ ( An Nisa : 75 )
 “ Barangsiapa memenuhi hajat saudaranya , Allah akan memenuhi
hajatnya “ ( HR Bukhari Muslim )
 “ Allah senantiasa menolong seorang hamba selagi hamba itu
menolong saudaranya “.( HR Ahmad dan Abu Daud )
VI. Perintah Allah saling melinduni dalam keadaan susah.
 “ Yang telah member makanan kepada mereka untuk menghilankan
lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan “.( al Quaisy:4).
 “Sesungguhnya orang yang beriman ialah siapa yang memberikan
keselamatan dan perlindungan terhadap harta dan jiwa
manusia”.(HR Ibnu Majah)
 “ Demi diriku yang dalam kekuasaan Allah ,tidaklah masuk surge
orang-orang yang tidak memeberikan perlindungan tetangganya
yang dalam kesusahan”.( HR Ahmad )
 “Tidaklah beriman seseorang ,kalau ia dapat tidur nyenyak dengan
perut kenyang sedangkan tetangganya dalam keadaan lapar”.( HR Al
Bazzaar ).
VII. Hadist Nabi tentang prinsip Muamalah.
 “Perdamaian dapat dilakukan diantara muslimin ,kecuali perdamaian
yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram,dan
kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat
20
yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram”.(
HR Tirmidzi dari Amr bin Auf ).
 Dari Abu Said Al Khudri bahwa Roosulullah Saw bersabda
:”Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan atas suka sama suka”.(
HR Al Baihaqi & Ibnu Majah ).
 “Tidak boleh membahayakan diri sendiri ,maupun orang lain “.( HR
Ibnu Majah,Daruqutni & lainnya).
 “Allah menolong hamba selama hamba menolong saudaranya”.( HR
Muslim )
2. Latar Belakang Kondisional
Paradigma mendasar yang mengilhami kehadiran program BUMI
DPZ adalah keprihatinan terhadap kemiskinan di Indonesia. Kemiskinan di
Indonesia tidak sekedar terjadi karena struktur budaya masyarakat.
Kemiskinan juga tak hanya disebabkan oleh sulitnya masyarakat miskin
mendapatkan akses sumber permodalan ( Faktor Produksi ).
Lebih dari itu bagi kami menyakini bahwa kemiskinan sangat erat
kaitannya dengan persoalan keimanan dan ketakwaan masyarakat .
Sebagaimana termaktub dalam Al Quran :





Artinya : “Dan sekiranya penduduk negri beriman dan bertakwa ,pasti kami
kan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi ,tetapi mereka
ternyata mendustakan ayat-ayat kami ,maka kami siksa mereka sesuai
dengan apa yang telah mereka kerjakan “( Al A’raf : 96 ).
Untuk itu pendekatan pemberdayaan masyarakat dalam mengentaskan
kemiskinan, khususnya di bidang ekonomi haruslah dimulai dari
pembangunan aspek maknawiyah masyarakat. yang dimaksud dengan aspek
21
maknawiyah adalah kesadaran yang kuat bahwa keimanan dan ketakwaan
kepada Allah akan mendatangkan keberkahan hidup.
Parameter kekuatan iman dan takwa yang dimaksud adalah terwujud
dengan salimul aqidah, sohihul ibadah, matinul khuluk dan salihul muamalat,
dalam membangun aspek maknawiyah, masjid bisa menjadi salah satu
medianya, Masjid adalah symbol bagi umat Islam, Masjid dan segala bentuk
aktifitas pembinaan (dakwah) umat di dalamnya merupakan saran efektif
membangun aspek maknawiyah, Masjid juga merupakan wahana sosialisasi
dan mobilisasi umat. Di dalamnya berhimpun berbagai komunitas dan
pemimpin opini, sehingga masjid merupakan media atau sarana strategis
membangun kesadaran kolektif umat.
C. Definisi
BUMI DPZ (Bangkit Usaha Mandiri Sukabumi Berbasis Masjid Desa
Peradaban Zakat) adalah salah satu program pendayagunaan dana ZIS WAH
(Zakat, Infak, Shodaqoh, Wakaf dan Hibah), yang bertujuan membangun
keimanan dan ketaqwaan mustahik, serta pada saat yang bersamaan
mendorong peningkatan pendapatan mustahik melalui pembinaan usaha dan
pemberian dana amanah.
D. Tujuan / Prinsip Kerja BUMI-DPZ
Program BUMI DPZ tegak di atas tiga prinsip dasar , yaitu :
 Penyaluran dana Ziswah yang tepat sasaran sesuai kaidah Syar’I
 Membentuk sasaran program (mustahik) menjadi pribadi sholeh dan
muslih
 Mendorong mustahik menumbuhkan usaha dan atau meningkatkan
usahanya dengan sentuhan – sentuhan bisnis modern.
E. Visi dan Misi
 Visi
22
“Terwujudnya Komunitas Usaha Mikro Berbasis Masjid yang
Berkarakter, Tumbuh, dan Peduli”
 Misi
a. Menfasilitasi komunitas usaha mikro melalui pendayagunaan
dana ZISWAH.
b. Meningkkatkan peran masjid dan Memakmurkannya.
c. Mendorong tumbuh dan meningkatnya kesalihan peserta dan
pihak yang terlibat didalamnya, dan mendorong berkembangnya
usaha peserta.
d. Mendorong tumbuhnya kepedulian peserta.
F. Strategi
 Fokus pada satu sasaran yakni mustahik yang berminat dan
memiliki potensi berwirausaha.
 Menumbuhkan kelompok-kelompok mustahik yang bersedia untuk
dibina dan berada pada satu komunitas berbasis masjid.
 Melakukan pembinaan dalam bentuk pelatihan kewirausahaan dan
keagamaan.
 Memberikan permodalan usaha.
 Memusatkan aktivitas ekonomi dan pembinaan di area sekitar
masjid.
 Melibatkan partisipasi komponen masyarakat dalam pelaksanaan
program.
 Fasilitasi kelompok BUMI DPZ untuk menumbuhkan kelembagaan
baru atau penggabungan pada kelembagaan usaha yang sudah ada
 Melakukan replikasi program secara nasional sehingga terbentuk
sebuah kekuatan jaringan ekonomi mikro nasional.
G. Bentuk Kegiatan
BUMI DPZ Terdiri atas beberapa aktivitas :
 Pembinaan mental spiritual melalui kegiatan keagamaan (pengajian)
rutin tiap pekan.
23
 Pendampingan usaha melalui kegiatan pelatihan dan pemagangan
usaha mikro.
 Pemberian dana amanah ( Bantuan modal usaha dengan dana zakat ).
 Kemandirian lokal.
H. Sasaran ( OBYEK PROGRAM )
Mustahik (fakir atau miskin) yang akan dijadikan objek program
adalah, Mustahik yang belum memiliki usaha tetapi memiliki potensi untuk
berwirausaha dan mustahik yang telah memiliki usaha tetapi masih dalam
kategori miskin di sekitar wilayah masjid.
Keterangan Fakir dan Miskin :
A. Fakir :
 Seseorang yang memiliki harta atau usaha namun hanya mampu
mencukupi 50 % (atau kurang) dari kebutuhan dasar.
 Jika di rata–rata maka penghasilan seseorang yang dikategorikan fakir
berjumlah Rp 1.040.000,- ( kota ) atau Rp 602.000,- ( desa ) setiap
bulannya.
B. Miskin:
 Seseorang yang memiliki harta atau usaha namun hanya mampu
mencukupi 60% - 90% dari kebutuhan dasar.
 Jika di rata-rata maka penghasilan seseorang yang dikategorikan
miskin berjumlah Rp 2.080.000,- ( kota ) atau Rp 1.204.166,- ( desa )
setiap bulannya.
 Memiliki atau menjalankan usaha untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
 Jenis usaha ( mustahik ) yang dibantu harus sesuai dengan kriteri
sebagai berikut :
 Omset perbulan usaha tidak lebih dari Rp 10.000.000,-
 Kepemilikan usaha milik sendiri.
 Berumur antara 17-55 tahun.
24
 Telah berdomisili di sekitar lokasi program / wilayah masjid
minimal tiga tahun.
 Prioritas program ditujukan untuk Penanggung jawab utama
pencari nafkah bagi mustahik baik yang belum memiliki usaha
atau telah memiliki usaha namun usahanya masih masuk dalam
kategori sasaran program.
 Berstatus telah menikah, kepala rumah tangga dan atau
memiliki tanggungan atau janda.
3) Persiapan Program BUMI-DPZ
A. Penetapan Lokasi
Sebelum program BUMI DPZ dijalankan .Hal pertama yang harus
dilakukan adalah menetapkan wilayah sasaran program. Penetapan lokasi
pelaksanaan BUMI DPZ didasarkan pada :
 Perencanaan internal SMESI yang ditetapkan dalam rapat kerja dan
anggaran atau program kerja pemberdayaan ekonomi umat.
 Adanya permohonan program BUMI DPZ dari masyarakat .
 Ketika wilayah sasaran program BUMI DPZ adalah sebagai berikut :
 Wilayah sasaran harus masuk dalam kategori wilayah yang
penduduknya lebih banyak dengan tingkat kesejahteraan di bawah
rata-rat ( wilayah miskin ). Adapun parameter yang menjadi acuannya
adalah sebagai berikutt :
• Pendapatan rata-rata perbulan di bawah Rp 2.000.000,-
• Khusus wilayah perkotaan ,kondisi fisik lingkungan termasuk
dalam kategori pemukimam padat ,kumuh dengan kualitas
sanitasi di bawah standar kesehatan.
• Masyarakat rata-rat berprofesi sebagai pengusaha mikro
• Terdapat masjid atau musholah.
B. Kriteria ( Pra Kondisi ) Mesjid
25
Setelah mendapatkan lokasi yang sesuai dengan criteria yang
ditetapkan ,langkah selanjutnya adalah menyeleksi masjid yang akan
dijadikan mitra program BUMI DPZ .
Masjid sebagai basis pelaksanaan program BUMI DPZ harus memiliki
beberapa kondisi. Hal ini dimaksudkan agar program BUMI DPZ dapat
dioperasikan secara sempurna di lapangan. Adapun pra kondisi yang menjadi
dasar penetapan sebuah masjid dapat menjadi mitra program BUMI DPZ
adalah sebagai berikut :
 Terdapat struktur kepengurusan DKM dan program kerja yang
berjalan efektif.
 Posisi masjid berdekatan dengan lokasi tempat tinggal calon peserta .
 Tidak ada konflik golongan,kelompok dan keluarga.
 Tidak ada resistensi masyarakat terhadap program atau gagasan baru
yang datangnya dari luar lingkungan mereka.
 Kesedian ( tertulis ) struktur DKM untuk bekerjasama dan mendukung
program BUMI DPZ.
 Jika di lokasi yang ditentukan belum ada masjid maka dapat
menggunakan saran pertemuan warga atau mushola terdekat .
4) Tahap Pembentukan BUMI-DPZ
A. Survey
1. Tujuan
 Memetakan kantong kemiskinan /kemustahikan desa
 Kondisi potensi usaha masyarakat desa
 Dukungan dan hambatan terhadap program.
2. Kegiatan
 Observasi
 Wawancara
 Membuat peta kemiskinan dalam satu wilayah yang disurvey.
 Tanda, untuk orang miskin
 Tanda, kondisi Sedang, dan
26
 Tanda, kondisi kaya
B. Silaturahmi dalam Rangka Sosialisasi dengan Tokoh Masyarakat dan
DKM
1. Tujuan :
 Memberikan pemahaman yang purna tentang filosofi program
BUMI DPZ yang akan diluncurkan.
 Tersampaikannya tahapan penumbuhan BUMI DPZ.
 Tokoh masyarakat dan DKM memberikan dukungan riil,
termasuk dalam membantu memetakan calon peserta BUMI
DPZ.
2. Kegiatan
 Dimulai dengan Silatuirahmi khusus kepada kepada tokoh
masyarakat dan DKM yang paling berpengaruh untuk mendapat
dukungan.
 Selanjutnya silaturahmi dilakukan secara umum dengan
melibatkan warga masyarakat.
 Menyiapkan pertemuan warga yang difasilitasi dan didukung
tokoh masyarakat, RT/RW dan DKM setempat.
C. Pertemuan Umum
1. Tujuan
 Tindak lanjut dari silaturahmi dan sosialisasi dengan para
tokoh dan DKM
 Dimengertinya program penumbuahan BUMI DPZ oleh
masyarakat secara lebih mendalam.
2. Kegiatan
27
 Menyusun rencana pertemuan umum berikut agenda acara
tersebut.
 Menjelaskan maksud dan tujuan program BUMI DPZ dalam
suasana akrab dan menarik
 Menjelaskan Proses pelayanan program.
 Syarat-syarat dan alur pembiayaan.
 Lokasi kegiatan dalam tempat terbuka dan letaknya tidak
jauh dari pemukiman warga.
 Dalam forum itu, harus ditutup dengan komitmen pertemuan
lanjutan (pertemuan khusus) bagi yang berminat. Meliputi
tempat, waktu dan siapa saja yang akan hadir.
D. Pertemuan Khusus
1. Tujuan
 Tindak lanjut dari pertemuan dengan calon peserta pertemuan
umum yang berminat.
 Pendalaman informasi
 Registrasi kepesertaan warga pada proses selanjutnya
2. Kegiatan
 Pendalaman informasi program.
 Minimal dihadiri 30 orang yang berminat.
 Menjelaskan Proses yang harus diikuti peserta.
 Yang disampaikan adalah jadwal Uji Kelompok (UK), Pra
Training Wajib Kelompok (Pra TWK).
 Rencana jadwal Uji Pengesahan Kelompok (UPK).
 Dalam pertemuan ini peserta harus hadir bersama
pasangannya.
E. Uji Kelayakan
1. Tujuan
 Memastikan kelayakan peserta berdasarkan kemustahikannya
28
 Memastikan kelayakan calon anggota berdasarkan
persyaratan domisili dan usaha.
 assesment dengan Indeks kemiskinan dengan scoring
board.Kegiatan
 Informasi kemustahikan dengan menggunakan scoring board
sytem. Yang akan menilai : Indeks rumah, Asset, dan
Keluarga.
 Adanya informasi potensi usaha atau kondisi usaha yang
dijalankan
 Adanya rencana pengembangan usaha dan kebutuhan
permodalan usaha
 Sumber Pendapatan dan pengeluaran keluarga.
 Langkahnya :
• Menyiapkan form UK dan alat tulis.
• Daftar warga yang akan dikunjungi.
• Mengunjungi rumah warga yang akan di UK.
• Wawancara relevan.
• Mengolah data hasil UK. dan memutuskan calon yang
bersangkutan lulus UK atau tidak
 Peserta yang di UK adalah warga yang telah mendaftarkan
diri pada saat PU
 Metodenya ;
• Mendatangi rumah dan tempat usaha calon anggota.
• Wawancara.
• Memeriksa dokumen (KTP, Kartu Keluarga dll).
• Analisis hasil UK
• Hasil UK diputuskan dalam komite UK
F. Pra Training Wajib Kelompok (PRA TWK)
1. Tujuan
 Terbentuknya kelompok TWK
 Memastikan komitmen pelaksanaan TWK.
29
2. Kegiatan
 Peserta Pra TWK adalah yang lolos UK.
 Lankahnya dimulai dari :
• Mengumumkan hasil UK
• Membentuk kelompok
• Penyampaian peraturan TWK
• Menentukan Jadwal TWK dan UPK (Uji Pengesahan
Kelompok).
G. Training Wajib Kelompok (TWK)
1. Tujuan
 Mendidik kedisiplinan calon anggota.
 Memberikan gambaran dan pengertian kepada para calon
anggota tentang :
• Prinsip, tujuan dan kegunaannya dari program
penyaluran dana.
• rosedur pelaksanaannya.
• Hak, kewajiban dan tanggung jawab para
pemanfaat.maupun keluarga anggota
2. Kegiatan
 Kegiatan TWK terdiri dari 5 Hari Pertemuan.
 Hari Pertama :
• Pengenalan petugas dan calon anggota
• Pengenalan program dan lembaga
• Apa dan mengapa harus TWK
• TWK adalah pertemuan selama 5 hari berturut-turut,
merupakan kegiatan pendidikan yang wajib diikuti oleh
setiap calon anggota setelah dinyatakan layak
berdasarkan hasil UK.
• Syarat dilaksanakannya TWK adalah telah terbentuk
minimal 3 kelompok (15 orang)
30
• Tujuan TWK:
o Mempersiapkan para anggota kumpulan agar
lulus dalam UPK;
o Memberikan gambaran dan pengertian yang
sejelas-jelasnya mengenai tata cara pengajuan dan
pengembalian pinjaman dalam program pinjaman
ini;
o Sebagai wahana menanamkan disiplin para
anggota dan menumbuhkan rasa kebersamaan
diantara anggota pengguna pinjaman;
o Mempersiapkan anggota kumpulan agar benar-
benar mengerti tentang peranan dan tanggung
jawabnya sebagai anggota.
• Peraturan TWK
 empat LWK tepat waktu.
 Tidak boleh diwakilkan.
 Duduk rapi sesuai kelompok.
 Apabila dalam satu kelompok tidak hadir maka
kelompok tersebut akan dibubarkan.
 Membawa uang kertas Rp. 1.000;- per hari.Uang
yang terkumpul hari pertama Rp 5.000,-
diserahkan pada orang pertama.
• Hari kedua, diserahkan pada orang kedua,
• Hari ketiga pada orang ketiga, dan
• Hari keempat membawa Rp.2.000,- diserahkan pada oreang
keempat dan kelima. Semua uang kertas yang terkumpul harus
telah tercatat nomer serinya.
• Sebelum dan sesudah TWK membaca doa.
• Apabila calon anggota melanggar peraturan selama TWK,
maka:
a) Anggota yang melanggar peraturan dikeluarkan dari
kelompok atau tidak diterima
31
b) Kelompok atau MUSKEL yang melanggar dibubarkan
atau tidak lulus
c) LWK ditambah 1 hari
d) LWK pada hari itu ditunda
• Sistem Penyaluran PembiayaanMenjelaskan tentang system
penyaluran pembiayaan 2 – 2 – 1, dalam 1 kelompok yang
terdiri dari 5 orang anggota adalah :
a. Minggu 1 : Pengajuan pembiayaan 2 orang
b. Minggu 2 : Penerimaan pembiayaan 2 orang
danpengajuan pembiayaan 2 orang
c. Minggu 3 : Penerimaan pembiayaan 2 orang, pengajuan
pembiayaan 1 orang dan pembayaran angsuran 2 orang
d. Minggu 4 : Penerimaan pembiayaan 1 orang (ketua
kelompok) dan 4 orang membayar angsuran
e. Minggu 5 : Pembayaran angsuran 5 orang
Menjelaskan mengapa penerimaan
pembiayaan 2 – 2 – 1
Karena system ini anggota diminta untuk bermusyawarah menentukan
siapa yang menjadi ketua, siapa yang mendapat pembiayaan pertama dan
kedua. Sehingga kelompok akan diuji kekompakan, saling pengertian, saling
membantu dan mengalah untuk mendahulukan temannya untuk mendapatkan
pembiayaan lebih dulu. Dengan system 2 – 2 - 1 akan terlihat kekompakan
suatu kelompok. Selain itu system 2 – 2 - 1 memberikan pendidikan kepada
anggota bahwa untuk mendapatkan sesuatu mereka harus belajar bersabar,
berusaha, bermusyawarah, dan yakin bahwa mereka akan mendapatkan
sesuatu yang diinginkan itu.
• Ikrar
32
• Menjelaskan tentang tujuan dan manfaat dari membaca ikrar
sebelum dan sesudah acara mingguan berlangsung.
• Makna dari masing-masing poin di ikrar
I. Semoga keselamatam dan keuntungan dalam berusaha,
tidak macet, tidak terkena musibah sehingga kesejahteraan
keluarga kita meningkat.
II. Setelah kesejahteraan meningkat, semoga kita dapat
menyekolahkan anak kita sehingga berguna bagi masa
depan anak kita, mempunyai anak yang sholeh dan
berbakti pada orang tua, nusa, bangsa dan agama.
III. Semoga kita bisa menggunakan pembiayaan ini untuk
usaha yang baik, usaha berjalan lancar sehingga diberikan
kemudahan dalam memenuhi kewajiban untuk membayar
angsuran pembiayaan seminggu sekali sesuai janji sebagai
anggota.
IV. Semoga pembiayaan ini menjadi barokah untuk usaha dan
keluarga kita semua.
• Kenapa kita harus membaca do’a disetiap akhir pertemuan :
a. Do’a yang dibaca isinya sangat baik untuk usaha dan
keluarga kita, sehingga dengan membaca do’a tersebut
usaha dan keluarga kita selalu dilindungi oleh Allah SWT.
b. Kadang kita lupa untuk berdo’a mengenai usaha dan
keluarga kita, dengan adanya kumpulan ini seminggu
sekali kita selalu diingatkan bahwa kita membutuhkan
do’a untuk menjaga usaha dan keluarga kita.
c. Orang yang selalu berdo’a berarti dia termasuk orang yang
beriman kepada Allah, karena kalau kita sudah tidak mau
berdo’a berarti kita telah sombong kepada Allah, karena
kita tidak membutuhkan pertolongan dari Allah.
d. Dengan kita membaca do’a terus menerus Insya Allah
do’a kita akan didengar dan dikabulkan oleh Allah.
33
• Berikan PR kepada calon anggota untuk memilih
a. Ketua kelompok
b. Wakil ketua kelompok
c. Urutan penerima penyaluran pembiayaan
 Hari Kedua
1. Review hari Pertama
2. Menjelaskan Kewajiban/tugas Anggota
a. Hadir dipertemuan mingguan
b. Membayar angsuran pokok dan bagi hasil
c. Menabung sesuai aturan lembaga
d. pembiayaan untuk usaha
e. Siap dan mau tanggung renteng
3. Menjelaskan tugas ketua dan wakil ketua kelompok
 Tugas Ketua Kelompok antara lain :
 Menjaga kekompakan dan kerukunan anggota
kelompoknya
 Melakukan pengajuan pembiayaan untuk anggotanya
 Menandatangani formulir pengajuan pembiayaan
anggotanya
 Mengumpulkan buku angsuran setiap pertemuan center
dan menyerahkan kepada petugas
 Menulis angsuran dan tabungan di buku angsuran dan
tabungan setiap anggotanya (bila ketua tidak bisa ditunjuk
wakilnya, bila ketua dan wakil tidak bisa ditunjuk salah
satu anggota yang bisa menulis).
 Mengetahui alasan setiap anggotanya apabila ada yang
tidak hadir di pertemuan Rembug.
 Tugas Wakil Ketua Kelompok :
 Mengajukan pembiayaan untuk ketua kelompoknya.
34
 Membantu ketua kelompok untuk menjalankan tugasnya.
 Menggantikan tugas ketua kelompok, apabila ketua
berhalangan hadir.
Setelah calon anggota memahami tugas ketua dan wakil
ketua, semua kelompok diminta untuk memilih ketua dan
wakil ketua dalam kelompok tersebut.
Dalam pemilihan ketua dan wakil ketua, sebaiknya
petugas lapang jangan intervensi atau menunjuk salah satu
anggota untuk menjadi ketua dan wakil kelompok. Petugas
lapang sebatas memberikan gambaran, bahwa tugas ketua
dan wakil adalah seperti diatas, sehingga anggota harus
memilih ketua dan wakilnya yang kira-kira sanggup untuk
menjalankan tugasnya, karena apabila mereka memiliki
ketua dan wakil ketua yang bagus, maka kelompok itu
akan bagus pula, sehingga kedepan tidak akan ada
masalah di kelompok tersebut. Ketua dan wakil ketua
yang terpilih atas pilihan semua anggotanya diharapkan
akan lebih bertanggung jawab karena telah mendapatkan
kepercayaan dan amanah dari anggotanya.
 Menjelaskan tentang kelompok dan Pertemuan Kelompok
adalah kumpulan 5 orang yang sepakat membuat
kumpulan, yang terdiri dari satu orang sebagai ketua, satu
orang sebagai wakil dan tiga lainya sebagai anggota dan
mereka sanggup berkumpul satu minggu sekali ditempat
yang telah disepakati.Rembug adalah gabungan dari
kelompok-kelompok yang sepakat untuk mengadakan
pertemuan bersama-sama di waktu dan tempat yang sama
dan diketuai oleh satu ketua Rembug dan satu wakil ketua
Rembug. Dalam satu Rembug minimal ada dua kelompok
dan maksimal 8 kelompok.
35
4. Menjelaskan tugas ketua Rembug dan wakil
 ketua Rembug
 Tugas ketua center adalah :
• Memimpin kegiatan pertemuan Rembug (membuka dan
menutup acara).
• Menandatangani berbagai formulir pembiayaan.
• Menjaga kekompakan dan kerukunan anggota Rembug
• Menjaga hubungan baik dengan petugas dan lembaga.
• Mewakili anggota untuk berkomunikasi dengan
lembaga.
 Tugas Wakil ketua Rembug adalah :
• Mewakili atau menggantikan semua tugas ketua
Rembug apabila ketua Rembug berhalangan hadir.
• Membantu tugas ketua Rembug.
• Harus bertanggung jawab untuk merekomendasikan
pengajuan pembiayaan kepada anggota.
 Hari Ketiga
1. Review Hari Kedua
2. Syarat pengajuan dan penerimaan pembiayaan
a. Pengajuan pembiayaan harus dilakukan sendiri dan tidak boleh
diwakilkan
b. Ketua center harus hadir
c. Ketua kelompok hadir
d. Semua anggota Rembug harus hadir
e. Dilakukan di pertemuan Rembug atau mingguan
Apabila syarat tersebut tidak terpenuhi maka pengajuan maupun
penerimaan pembiayaan akan ditunda pada pertemuan Rembug
minggu yang akan datang.
3. Cara pengajuan pembiayaan
36
Ketua kelompok mengajukan secara lisan anggotanya yang akan
melakukan pengajuan pada hari itu. Hal-hal yang disampaikan oleh
ketua kelompok adalah :
a. Nama ketua kelompok
b. “Saya sebagai ketua kelompok………., Rembug………….,
mengajukan permohonan pembiayaan kepada Koperasi ……….
untuk …….anggota saya, yang bernama …………..
Setelah ketua kelompok selesai melakukan pengajuan
pembiayaan, kemudian:
a. Anggota berdiri didepan anggota Rembug
b. Menyampaikan akad pembiayaan, yaitu ;
Menyampaikan secara lisan dan jelas hal-hal sebagai
berikut :
 Nama anggota
 Nama Suami
 Alamat tempat tinggal
 “Saya anggota kelompok ………., Rembug ………,
mengajukan permohonan pembiayaan kepada
Koperasi ……… sebesar ………, untuk modal
usaha ………. dengan jangka waktu ...............
 Setelah menyampaikan akad pembiayaan, anggota
harus menandatangani formulir pengajuan.
 Kemudian ketua kelompok dan ketua Rembug harus
menandatangani formulir tersebut sebagai tanda
persetujuan bahwa anggota tersebut berhak
memperoleh pembiayaan.
 Apabila ketua kelompok yang akan pengajuan
pembiayaan, maka tugas wakil ketua kelompok
untuk mengajukan ketua kelompoknya.
4. Cara mengangsur pembiayaan
a. Angsuran dilakukan mingguan
37
b. Angsuran dilakukan di pertemuan Rembug
c. Anggota harus hadir sendiri (tidak boleh dititipkan atau
diwakilkan)
d. Angsuran diserahkan pada masing-masing ketua kelompok,
setelah ditulis dan dicek, ketua kelompok menyerahkan kepada
petugas.
e. Setelah selesai pembukuan di Rembug, semua buku
dikembalikan kepada masing-masing anggota dan dicek kembali
oleh anggota.
5. Monitoring Pembiayaan
Menjelaskan bahwa akan ada monitoring pembiayaan oleh petugas
pemasaran setelah satu minggu menerima pembiayaan.
6. Cara memperoleh Pembiayaan Kedua dst
a. Pembiayaan sebelumnya harus lunas
b. Kelompok dan Rembug masih aktif dan kompak
c. Kehadiran dalam pertemuan Rembug bagus
d. Angsuran bagus dan tidak menyusahkan anggota lain
e. Usaha berkembang dan masih berjalan
 Hari Keempat
1. Review hari Ke tiga
2. Materi Hari Keempat
3. Menjelaskan tentang tabungan dan sumber-sumbernya
4. Menjelaskan kemungkinan permasalahan yang akan muncul dalam
kelompok
5. Review Hari Pertama sampai keempat untuk mempersiapkan calon
anggota agar lulus UPK
 Hari Kelima
1. Review hari Ke Empat
38
2. Dan Uji pengesahan kelompok (UPK).
H. Uji Pengesahan Kelompok (UPK)
1. Tujuan
 Menguji atau mengetahui pemahaman calon anggota tentang
materi-materi yang telah disampaikan.
 Terbentuknya kelompok-kelompok yang tergabung dalam
MUSKEL yang terdiri dari 5 orang perkelompoknya yang
dinyatakan telah lulus UPK.
 Terbangunnyakesepahaman mengenai program pemberdayaan
melalui penumbuhan BUMI DPZ
2. Kegiatan
 calon anggota kelompok
 Mencocokkan catatan tabungan pada saat TWK sebesar Rp.
5.000,- (dengan mengecek nomer serinya)
 Penjelasan tentang Surat Pernyataan Kelompok /SPK dan
penandatanganan oleh semua anggota kelompok
 Pengumuman Kelulusan
 Pengumuman jadwal pertemuan MUSKEL Tanya jawab secara
lisan kepada setiap calon anggota kelompok.
 Memastikan dukungan pasangan
 Kriteria kelulusan :
• Disiplin, meliputi disiplin waktu dan disiplin duduk
• Kompak
• Calon anggota mampu menjawab minimal 50% dari
pertanyaan yang diajukan
• Lolos Uji Kepercayaan, dimana uang yang dikumpulkan
sebesar Rp. 5.000,- sesuaikan dengan nomor serinya yang
telah tercatat.
 3 Sikap yang bisa diambil Bila tidak lolos UPK :
39
• Pengajuannya diundur
• Jumlah Pembiayaan dikurangi
 Kelompok dibubarkan
I. Musyawarah Kelompok (MUSKEL)
1. Tujuan ,
 Merekatkan hubungan sosial antar sesama anggota
 Membangun kerja sama dan semngat solidaritas antar sesama
anggota
 Memonitor perkembangan anggota dan problematika usaha
anggota
 Seluruh agenda kelompok terlaksana pada waktunya, termasuk
pelayanan transaksi keuangan dan pembinaan anggota
2. Kegiatan
 Muskel dilakukan 1 jam pada tempat, jam dan hari yang sama
dan jumlah yang sama.
 Dalam MUSKEL dilakukan :
• Pengajuan pembiayaan
• Pencairan pembiayaan
• Pengembalian pembiayaan
• Penerimaan dan pengambilan tabungan
• Pembinaan anggota
 Susunan acara Pelaksanaan MUSKEL :
• Pembukaan
• Pembacaan Ikrar
• Laporan Kehadiran/Absensi
• Pelaksanaan Transaksi Jasa Keuangan
• Pembinaan Anggota
• Pembacaan Doa
• Penutup
40
J. Pengakhiran Prgram (EXIT PROGREM)
Kemandirian dan Indikator Keberhasilan.
Pada akhir program BUMI DPZ peserta diarahkan untuk dapat
melakukan kemandirian dalam bentuk legalisasi kepemilikan dana amanah
dari SMESI kepada peserta program BUMI DPZ.
Exit Stratregi ( PENGAKHIRAN PROGRAM )adalah kondisi ideal
yang dicapai peserta dan atau kelompok dalam jangka waktu program
berdasarkan kriteria-kriteria yang mengacu kepada tujuan program.
Program BUMI DPZ di satu wilayah maksimal berlangsung selama
dua tahun ,setelah melalui prosesn evaluasi baik secaera kualitatif maupun
kuantitatif sesuai indikator keberhasilan program maka dibentuklah
LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH,tolak ukur yang dimaksud
meliputi :
Kualitatif :
 Telah terbangunnya mentalitas peserta sesuai sesuai dengan
tujuan program.
 Telah terbangunnya silaturrahmi antar sesama anggota kelompok
,pendamping ,DKM / Tamir masjid dan atau tokoh masyarakat .
 Lahirnya kesadaran di kalangan peserta untuk bertransaksi
muamalah bebas Maghrib ( maisir ,ghoror ,riba ) serta
menumbuhkembangkan kebiasaan sodakoh dalam kehidupan
sehari-hari.
 Terwujudnya pengusaha mikro ( anggota kelompok binaan ) yang
terampil ,mandiri dalam mengelola usahanya.
Kuantitatif :
 Terwujudnya peningkatan pendapatan usaha ekonomi mikro
minimal 70 % dalam tiga kali revolving ( satu tahun berjalan )
dari tempat yang ditentukan .
 Terdistribusikannya dana zakat kepada mustahik .
 Minimal 70 % peserta tidak meninggalkan shalat lima waktu .
41
 Ibadah shalat dhuha ,tahajud ,diamalkan minimal 50 % oleh
peserta .
 Tingkat partisipasi peserta dalam setiap pembinaan wajib minimal
70 %.
 Tercapainya target tabungan minimal 30 % dari jumlah modal.
Program Peduli Rumah Layak Huni (RUHANI) Bagi Para Guru
Ngaji
1. Jumlah Sasaran Tahun 2015 Sebanyak 420 Rumah @ Rp.
4.000.000,- dengan Total Anggaran @ Rp. 1.680.000.000,- dengan
rincian :
a) 386 diperuntukan Program Reguler satu desa satu sasaran
b) 34 diperuntukan untuk sasaran yang Bersifat Insidentil atau
sesuai peristiwa yang terjadi yang tidak dapat diprediksi.
2. Kriteria Sasaran adalah sebagai berikut :
a) Kategori Fakir, Miskin, dan Sabilillah;
b) Bila ada diutamakan dari pemilik / pemanfaat yang
berprofesi sebagai Guru Ngaji;
c) Rumah bekas kandang Hewan dan Rumah tidak sehat /
Rumah tidak Layak Huni;
3. Syarat Kelengkapan Administrasi :
a) Bukti Identitas diri (KTP dan KK)
b) Berita Acara Hasil Musyawarah penetapan sasaran
c) Surat Keterangan Status Tanah dan pernyataan tidak sengketa
d) Tidak pernah mendapat dan sedang proses menerima bantuan
dari pihak lain
e) Surat Pernyataan Kesiapan melaksanakan Program
f) Surat Usulan dari Kepala Desa diketahui oleh Camat dan
Ketua BAZ Kecamatan
42
Program 1 KM 1 S ( Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana Nyantri
yang Mandiri )
BAZNAS
Nasab dan Nasib Guru Madrasah Kabupaten Sukabumi
Program ini adalah salah satu program Unggulan BAZNAS
Kabupaten Sukabumi yang bertujuan untuk membantu mewujudkan
kesejahtraan bagi para guru honorer yang tidak bersertifikasi, dan guru
dengan predikat seperti itu berjumlah, Kurang lebih 5.240 orang.
Hal inilah yang mendorong BAZNAS Kabupaten Sukabumi Untuk
berperan serta dalam mewujudkan kesejahteraan bagi para guru honor
tersebut, dan wujud peran serta tersebut sudah kami awali dengan
memberikan penghargaan pada HAB ( Hari Amal Bakti ) Kementrian
Agama Ke – 63 Senilai @ Rp 25.000.000,- Kepada 25 Orang Guru Honor
dengan pengabdian lebih dari 30 Tahun.
1 KM 1 SBadan / Lembaga Mitra Perguruan Tinggi
Sarjana Nyantri Mandiri
43
D. Poblematika Pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
Kabupaten Sukabumi

More Related Content

What's hot

Presentase Program KNPI Indramayu
Presentase Program KNPI IndramayuPresentase Program KNPI Indramayu
Presentase Program KNPI Indramayu
Jarak Desa
 
Makalah rapat kerja ph kmi 2013 2014
Makalah rapat kerja ph kmi 2013 2014Makalah rapat kerja ph kmi 2013 2014
Makalah rapat kerja ph kmi 2013 2014
Kmi Korea
 
Contoh proposal dana kegiatan
Contoh proposal dana kegiatanContoh proposal dana kegiatan
Contoh proposal dana kegiatan
Jamaludin ..
 

What's hot (20)

Presentase Program KNPI Indramayu
Presentase Program KNPI IndramayuPresentase Program KNPI Indramayu
Presentase Program KNPI Indramayu
 
Revisi rancangan proyek perubahan
Revisi rancangan  proyek perubahanRevisi rancangan  proyek perubahan
Revisi rancangan proyek perubahan
 
Sk bendahara
Sk bendaharaSk bendahara
Sk bendahara
 
Sk paud marwahsaji
Sk paud marwahsajiSk paud marwahsaji
Sk paud marwahsaji
 
Ppls kua sukawangi
Ppls kua sukawangiPpls kua sukawangi
Ppls kua sukawangi
 
7 contoh-sk-gty
7 contoh-sk-gty7 contoh-sk-gty
7 contoh-sk-gty
 
Makalah rapat kerja ph kmi 2013 2014
Makalah rapat kerja ph kmi 2013 2014Makalah rapat kerja ph kmi 2013 2014
Makalah rapat kerja ph kmi 2013 2014
 
Keputusan kepala sekolah tk
Keputusan kepala sekolah tkKeputusan kepala sekolah tk
Keputusan kepala sekolah tk
 
Sk yayasan labunia
Sk yayasan labuniaSk yayasan labunia
Sk yayasan labunia
 
Proposal Proyek Perubahan. PENINGKATAN DISIPLIN GURU
Proposal  Proyek Perubahan. PENINGKATAN DISIPLIN GURUProposal  Proyek Perubahan. PENINGKATAN DISIPLIN GURU
Proposal Proyek Perubahan. PENINGKATAN DISIPLIN GURU
 
Proposal bantuan sarana dan prasaran olahraga
Proposal bantuan sarana dan prasaran olahragaProposal bantuan sarana dan prasaran olahraga
Proposal bantuan sarana dan prasaran olahraga
 
Tugas Belajar - Peraturan Gubernur Prov DKI Jakarta No 74 Tahun 2014
Tugas Belajar - Peraturan Gubernur Prov DKI Jakarta No 74 Tahun 2014 Tugas Belajar - Peraturan Gubernur Prov DKI Jakarta No 74 Tahun 2014
Tugas Belajar - Peraturan Gubernur Prov DKI Jakarta No 74 Tahun 2014
 
Sk koperasi new
Sk koperasi newSk koperasi new
Sk koperasi new
 
Program kerja-pramuka
Program kerja-pramukaProgram kerja-pramuka
Program kerja-pramuka
 
Rumusan hasil-rakernas-2020
Rumusan hasil-rakernas-2020Rumusan hasil-rakernas-2020
Rumusan hasil-rakernas-2020
 
Contoh proposal dana kegiatan
Contoh proposal dana kegiatanContoh proposal dana kegiatan
Contoh proposal dana kegiatan
 
Ppls kua sukawangi
Ppls kua sukawangi Ppls kua sukawangi
Ppls kua sukawangi
 
Contoh sk-operator
Contoh sk-operatorContoh sk-operator
Contoh sk-operator
 
Sk tk gtt kepala dinas
Sk tk gtt kepala dinasSk tk gtt kepala dinas
Sk tk gtt kepala dinas
 
Sk tk al amin
Sk tk al aminSk tk al amin
Sk tk al amin
 

Similar to Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

PROGRAM KERJA DKM JAMI'ATUL QULUUB.pptx
PROGRAM KERJA DKM JAMI'ATUL QULUUB.pptxPROGRAM KERJA DKM JAMI'ATUL QULUUB.pptx
PROGRAM KERJA DKM JAMI'ATUL QULUUB.pptx
HadiFebriano1
 
Visi misi & progja dkm
Visi misi & progja dkmVisi misi & progja dkm
Visi misi & progja dkm
MTs Panjalin
 
Proposal program-kerja-pramuka-mi-ath-thahiriyah
Proposal program-kerja-pramuka-mi-ath-thahiriyahProposal program-kerja-pramuka-mi-ath-thahiriyah
Proposal program-kerja-pramuka-mi-ath-thahiriyah
Cep Tea
 
Bukukumpulanperaturandanpedomanlpmaarifnu2 151207124907-lva1-app6892
Bukukumpulanperaturandanpedomanlpmaarifnu2 151207124907-lva1-app6892Bukukumpulanperaturandanpedomanlpmaarifnu2 151207124907-lva1-app6892
Bukukumpulanperaturandanpedomanlpmaarifnu2 151207124907-lva1-app6892
madmualif68
 
Praktek pendalaman lapangan syariah, kurniawan
Praktek pendalaman lapangan syariah, kurniawanPraktek pendalaman lapangan syariah, kurniawan
Praktek pendalaman lapangan syariah, kurniawan
Kurniawan Sukawangi
 
Ppls kua kecamatan sukawangi bekasi, kurniawan
Ppls kua kecamatan sukawangi bekasi, kurniawanPpls kua kecamatan sukawangi bekasi, kurniawan
Ppls kua kecamatan sukawangi bekasi, kurniawan
Kurniawan Sukawangi
 
Revitalisasi Bpk
Revitalisasi BpkRevitalisasi Bpk
Revitalisasi Bpk
arwidodo
 

Similar to Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA (20)

LAPORAN PKL BANK JATIM
LAPORAN PKL BANK JATIMLAPORAN PKL BANK JATIM
LAPORAN PKL BANK JATIM
 
PROGRAM KERJA DKM JAMI'ATUL QULUUB.pptx
PROGRAM KERJA DKM JAMI'ATUL QULUUB.pptxPROGRAM KERJA DKM JAMI'ATUL QULUUB.pptx
PROGRAM KERJA DKM JAMI'ATUL QULUUB.pptx
 
Visi misi & progja dkm
Visi misi & progja dkmVisi misi & progja dkm
Visi misi & progja dkm
 
Bendelan keputusan mugus
Bendelan keputusan mugusBendelan keputusan mugus
Bendelan keputusan mugus
 
Proposal
ProposalProposal
Proposal
 
Uraian Tugas Pengurus Masjid Muniroh Sukmajaya Depok
Uraian Tugas Pengurus Masjid Muniroh Sukmajaya DepokUraian Tugas Pengurus Masjid Muniroh Sukmajaya Depok
Uraian Tugas Pengurus Masjid Muniroh Sukmajaya Depok
 
Rapat Yayasan Masjid Al Muhajirin Bukit Kencana Tiga
Rapat Yayasan Masjid Al Muhajirin Bukit Kencana TigaRapat Yayasan Masjid Al Muhajirin Bukit Kencana Tiga
Rapat Yayasan Masjid Al Muhajirin Bukit Kencana Tiga
 
Ad hasil rapat tgl 3 5 3012
Ad hasil rapat tgl 3 5 3012Ad hasil rapat tgl 3 5 3012
Ad hasil rapat tgl 3 5 3012
 
Proposal program-kerja-pramuka-mi-ath-thahiriyah
Proposal program-kerja-pramuka-mi-ath-thahiriyahProposal program-kerja-pramuka-mi-ath-thahiriyah
Proposal program-kerja-pramuka-mi-ath-thahiriyah
 
Buku kumpulan peraturan dan pedoman lp ma arif nu 2
Buku kumpulan peraturan dan pedoman lp ma arif nu 2Buku kumpulan peraturan dan pedoman lp ma arif nu 2
Buku kumpulan peraturan dan pedoman lp ma arif nu 2
 
Bukukumpulanperaturandanpedomanlpmaarifnu2 151207124907-lva1-app6892
Bukukumpulanperaturandanpedomanlpmaarifnu2 151207124907-lva1-app6892Bukukumpulanperaturandanpedomanlpmaarifnu2 151207124907-lva1-app6892
Bukukumpulanperaturandanpedomanlpmaarifnu2 151207124907-lva1-app6892
 
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALATPERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
PERLAKUAN AKUNTANSI DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BANK MUAMALAT
 
Dewan syuro
Dewan syuroDewan syuro
Dewan syuro
 
Sijil Tinggi Muammalat 3 - Slide baitulmal 2015
Sijil Tinggi Muammalat 3 - Slide baitulmal 2015Sijil Tinggi Muammalat 3 - Slide baitulmal 2015
Sijil Tinggi Muammalat 3 - Slide baitulmal 2015
 
STANDAR_OPERASIONAL_PROSEDUR_UNIT_PENGEL.doc
STANDAR_OPERASIONAL_PROSEDUR_UNIT_PENGEL.docSTANDAR_OPERASIONAL_PROSEDUR_UNIT_PENGEL.doc
STANDAR_OPERASIONAL_PROSEDUR_UNIT_PENGEL.doc
 
program BK.docx
program BK.docxprogram BK.docx
program BK.docx
 
Laporan K K L B I Part 1
Laporan  K K L  B I Part 1Laporan  K K L  B I Part 1
Laporan K K L B I Part 1
 
Praktek pendalaman lapangan syariah, kurniawan
Praktek pendalaman lapangan syariah, kurniawanPraktek pendalaman lapangan syariah, kurniawan
Praktek pendalaman lapangan syariah, kurniawan
 
Ppls kua kecamatan sukawangi bekasi, kurniawan
Ppls kua kecamatan sukawangi bekasi, kurniawanPpls kua kecamatan sukawangi bekasi, kurniawan
Ppls kua kecamatan sukawangi bekasi, kurniawan
 
Revitalisasi Bpk
Revitalisasi BpkRevitalisasi Bpk
Revitalisasi Bpk
 

Recently uploaded

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Laporan KKL IMRON STAI AL-ANDINA

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan pendidikan pada Jurusan Muamalah (Syari’ah), khususnya Program Sarjana (S-1) adalah untuk menyiapkan para mahasiswa agar memiliki kemampuan akademik dan penerapannya dalam memecahkan masalah berdasarkan bidang keahlian meraka. Oleh karena itu, diperlukan pengenalan terhadap berbagai masalah dalam masyarakat, khususnya tentang berbagai perkara yang diterima, diperiksa dan diselesaikan kegiatan yang berkaitan dengan muamalah. Hal itu dapat dilakukan dengan pengenalan perkara secara langsung yang dilaksanakan di Bank Syari’ah, Baitul Mal Wat Tanwil, Koperasi dan di Instansi Lainnya. Untuk tujuan tersebut diperlukan penyusunan suatu kegiatan yang berencana dan terorganisasi, serta terarah dan mencapai hasil yang optimal. Kegiatan itu adalah Kuliah Kerja Lapangan yang merupakan salah satu kegiatan belajar dan pengenalan di luar kegiatan perkuliahan, namun saling berhubungan satu sama lain. Di samping itu KKL melibatkan pula berbagai unsur, yaitu para mahasiswa sebagai peserta; para dosen sebagai pembimbing; ketua dan pimpinan Lembaga/Intansi sebagai pembimbing; serta penyelenggara kegiatan secara umum. B. Dasar Penyelenggaraan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Adapun yang menjadi dasar dari penyelenggaraan KKL Lapangan ini adalah : 1. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 110 Tahun 1982 tentang Pembidangan Ilm-Ilmu Agama Islam 2. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 122 Tahun 1998 tentang Kurikulum Program Sarjana (S-1)
  • 2. 2 3. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional 4. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi 5. Keputusan Dewan Pengurus Yayasan Al-Husaeniyah Nomor : 005/YHS/Nomor .-1254.HT.03.01/1999 6. SK. BAN PT,Nomor: 204/SK/BAN-PT/Akred/VII/2014 TANGGAL 12 Juli 2014 tentang status Terakreditasi STAI Al-Andina 7. SK.Dirjen Pendis Kemenag Nomor : Dj.I-421/2007 tgl 1 Nopember 2007 8. Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Nomor 05/Ak/SK- PAN KKL STAI AL-ANDINA/III/2015 Tahun 2015 tentang Susunan Panitia Kuliah Kerja Lapangan C. Tujuan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Tujuan Kuliah Kerja Lapangan adalah : 1. Memberikan pemahaman dan pengalaman praktis kepada mahasiswa mengenai proses pengelolaan keuangan di lembaga/intansi keuangan sayari’ah, yaitu penerimaan, pemeriksaan dan penyelesaian perkara yang di kelola Bank Syari’ah, BMT & Koperasi. 2. Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan (secara lisan maupun tulisan) mengenai perkembangan dan permasalahan yang diamati dan dialami di dalam lembaga keuangan syari’ah. 3. Memberikan pemahaman dan pengalaman praktis tentang Bank Syari’ah atau Manajemen Baitul Mal Wat Tanwil, Koperasi dan penerapannya.
  • 3. 3 D. Tempat dan Waktu Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Kuliah Kerja Lapangan diselenggarakan di Luar lingkungan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Andina Sukabumi, seperti BAZNAS, Bank Syari’ah, BMT & Koperasi dan Lembaga/Instansi lain yang berbasis Ekonomi Syari’ah yang berada di Lingkungan Kota/Kab Sukabumi. Kegiatan pembekalan dilaksanakan di Kampus STAI Al-Andina Sukabumi, dan Program KKL dilaksanakan di Lembaga/Intansi. E. Status Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan salah satu kegiatan Akademika yang wajib di ikuti oleh seluruh mahasiswa-mahasiswi Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Andina Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah (Muamalat) yang mempunyai bobot 2 (dua) SKS. F. Persyaratan Mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Untuk mengikuti Kuliah Kerja Lapanganadalah para Mahasiswa/iyang telah memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Sudah registrasi dan melunasi semua administrasi keuangan; 2. Mendaftarkan diri kepada panitia penyelenggara/ staf tata usaha; 3. Telah mengikuti kuliah hukum dan Ekonomi Islam yang berbasis syari’ah, dan 4. Telah menyelesaikan Program Semester 1 – 5. G. Penyelenggaraan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Penyelenggara Praktek Kuliah Kerja Lapangan (KKL) penanggung jawab adalah Ketua STAI Al-Andina, sedangkan pelaksanaannya dipimpin oleh Panitia Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yang ditunjuk oleh Ketua STAI Al-Andina Sukabumi.
  • 4. 4 BAB II LAPORAN KULIAH KERJA LAPANAGAN (KKL) PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KABUPATEN SUKABUMI A. Company Profil Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sukabumi 1. Profil Lembaga Nama Lembaga : Badan Amil Zakat Nasional ( BAZNAS ) Kabupaten Sukabumi Nama Pimpinan : Drs. H. Mustafa Kamal Ruthfi Alamat Lengkap : Gedung 1000 Komplek Islamic Centre Cisaat Sukabumi 43152 Jawa Barat Telepon/ Fax : ( 0266 ) 215757 Email : baznaskab.sukabumi@baznas.or.id 2. Aspek Legalitas 1. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi No. 12 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Zakat 2. Peraturan BUPATI Sukabumi No 17 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Daerah No 12 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Zakat 3. SK. BUPATI Sukabumi No.141 Tahun 2006 tentang Susunan Pengurus BAZ Kabupaten Sukabumi Periode 2006 – 2009 4. SK BUPATI No. 451.49/Kep.426-BK/2009 5. SK BUPATI No. 451.49/Kep.470-BK/2012 Tahun 2012 Tentang Penetapan kembali Susunan Pengurus BAZNAS Kabupaten Sukabumi Periode 2009-2012dan Penetapan kembali pengurus BAZNAS Kabupaten Sukabumi.
  • 5. 5 3. Visi dan Misi Lembaga VISI “Mewujudkan Perubahan BAZNAS Kabupaten Sukabumi Menjadi Lembaga yang Amanah & Profesional menuju Kabupaten Sukabumi Sejahtera” MISI • Membangun Sumber Daya Amilin yang Amanah dan Produktif • Memantapkan Positioning BAZNAS sebagai lembaga pengelolaan Zakat yang Profesional • Menumbuhkembangkan Zakat sebagai basis Ekonomi Syariah yang berorientasi pada kerakyatan ICON PERGERAKAN ZAKAT Membangun peradaban zakat Zakat membangun peradaban 4. Rencana Strategis A. Pendahuluan Terdapat pemahaman yang sama dan sudah sering kita dengar, baik di tataran nasiomal bgitupula di KABSI ; “Bahwa zakat adalah sesuatu yang potensial, kekuatan nya dianggap bak raksasa yang masih tertidur, namun kenyataan nya “Jauh panggang dari api” atau pajiin-jiin” menurut keseharian orang sunda. Begitu lebar gap antara konsep/idealisme/teori dengan aplikasi atau implementasinya. Konsensus nasional yang akhirnya melahirkan UU No 38 Tahun 199 tentang pengelolaan zakat dimaksud untuk mendorong potensi zakat agar terkelola secara optimal, karena UU itu sendiri telah memandang zakat sebagai sumber dana potensial yang dapat diarahkan untuk tercapainya salah satu tujuan berbangsa yaitu mewujudkan keadilan sosial guna terciptanya kesejahteraan rakyat.
  • 6. 6 Layaknya sebuah kebijakan formal, peraturan tentang pengelolaan zakat mengharuskan adnya institusi pengelolaan sebagai instrumen pokok dalam pelaksanaan pengelolaan zakat. Hal tersebut telah dipenuhi dan ditetapkan ke dalam keputusan Bupati Sukabumi Nomor : 451.49/Kep.426- BK/2009 Tanggal 30 Agustus 2006 Tentang PenetapanPengurus BAZ Kabsi masa bakti 2009-2012. Pengurus BAZ inilah yang sekarang mengemban tugas besar mewujudkan potensi zakat sebagai potensi rill/factual yang hari ini bleh dianggap masih sebagai potensi konsepsional. B. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 38 tahun 1999 Tentang pengelolaan Zakat; 2. Undang-U-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah daerah; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai daerah otonom; 4. Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009 5. Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2003 Tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat; 6. Keputusan Direktur Jenderal Bimas Islam dan Urusan Haji Nomor : D/291 Tahun 2000 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat; 7. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 12 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Zakat , Infaq dan Shodaqoh; 8. Peraturan BUPATI Sukabumi No 17 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Daerah No 12 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Zakat.
  • 7. 7 B. Tugas dan Fungsi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sukabumi Tugas Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kab. Sukabumi yaitu menampung atau mengumpulkan Zakat baik itu Zakat Mal, Zakat Propesi, Zakat Fitrah, Shodaqoh dan Infak dari berbagai sumber dan Muzaki di Kabupaten Sukabumi, Seperti UPZ Sekolah, UPZ Dinas, UPZ Masjid, dan lainnya, Juga dari Muzaki yang sifat nya Individu. Selain Mengumpulkan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kab. Sukabumi Juga berperan untuk menyalurkan atau mendayagunakan Zakat dari berbagai sumber tadi melalui Program – Program yang telah dibuat dan di setujui oleh para pengurus Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan diketahui oleh Bapak Bupati. C. PROGRAM – PROGRAM UNGGULAN a. Program Bangkit Usaha Mandiri Sukabumi ( BUMI DPZ ) b. Program 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana c. Program Komunitas Usaha Mikro Muamalat berbasis Masjid ( KUM3 ) kerjasama BMM Pusat d. Program RUmah TIdak LAyak HUni ( RUTILAHU ) e. Program Pembinaan Rumah Singgah Mualaf dan Santri LAPAS f. Program Peduli Guru MD dan Peduli Pegawai Honorer dilingkungan PNS g. Program Pembinaan Fundraising Zakat h. Dll
  • 8. 8 1. Program – Program Keseluruhan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sukabumi PROGRAM UNGGULAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2015 2. SUKABUMI MAKMUR 1. PROGRAM BANGKIT USAHA MANDIRI SUKABUMI (BUMI) 2. DIKLAT KETERAMPILAN USAHA SAUDAGAR MUDA 3. PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA MASYARAKAT MISKIN 4. MUSTAHIK DILINGKUNGAN UPZ OPD DAN PENDIDIKAN 5. BANTUAN QORDUN HASAN 6. Rintisan Lembaga Keuangan Bank Mustahik Muzaki (BMM) 1. SUKABUMI CERDAS 1. BANTUAN PENDIDIKAN SANTRI KHUSUS 2. BANTUAN PENDIDIKAN KADER ULAMA (PKU) 3. BANTUAN PENDIDIKAN TINGKAT DASAR & MENENGAH 4. BANTUAN PENDIDIKAN MAHASISWA MISKIN 5. DUKUNGAN PEMBANGUNAN GEDUNG FKDT KAB. SUKABUMI 6. BANTUAN DAWAH PENDIDIKAN AGAMA DI DAERAH KHUSUS 7. SATU KELUARGA MISKIN SATU SARJANA (1KM 1S) 3. SUKABUMI SEHAT 1. STIMULAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI RUTILAHU 2. BANTUAN PENGOBATAN MASYARAKAT MISKIN 3. DUKUNGAN PELAYANAN KESEHATAN MASYAKAT MISKIN 4. BANTUAN LAYANAN AMBULANCE 5. KHITANAN MASSAL
  • 9. 9 5. SUKABUMI PEDULI 1 MUSTAHIK DILINGKUNGAN UPZ OPD DAN PENDIDIKAN 3 SANTUNAN ANAK YATIM 4 SANTUNAN MASYARAKAT MISKIN DI DAERAH BINAAN 5 BANTUAN MUALLAF 6 BANTUAN BAGI ORANG DALAM TEKANAN JIWA (RHIQOB) 7 PEDULI NASIB GURU MADRASAH HONOR 8 BANTUAN ORANG DALAM PERJALANAN MUSAFIR/IBNU SABIL 9 SANTUNAN MASYARAKAT MISKIN 4. SUKABUMI TAQWA 1 BANTUAN LEMBAGA KEAGAMAAN 2 BANTUAN DAWAH PENDIDIKAN AGAMA DI DAERAH KHUSUS 3 BANTUAN SARANA KEAGAMAAN 4 BANTUAN ALIM ULAMA PONDOK PESANTREN 5 KEGIATAN PENANGANAN PEKAT DAN ANJAL 6 PEMBANGUNAN RUMAH SINGGAH MUALLAF 7 KEGIATAN DAKWAH DAN SOSIALISASI ZAKAT
  • 10. 10 Program Bangkit Usaha Mandiri Sukabumi (BUMI) 1) Philosofi Kebijakan Dasar dan Pengembangan BUMI-DPZ A. Latar Belakang Kemiskinan merupakan permasalahan umat yang senantiasa menjadi problematika kehidupan di setiap daerah, merupakan pekerjaan rumah yang memerlukan penaganan khusus bukan saja mengenai pembiayaan hidup untuk diri dan keluarganya akan tetapi permasalahan kehidupan itu sendiri atau perilaku hidup, yang bersumber sebagian besar permasalahan kemiskinan pada rendahnya pendidikan dan ketrampilan atau skill yang rendah, di samping paktor alam yang tidak bisa dihindari oleh manusia semisal bencana alam. Keterbatasan lahan usaha , langkanya lapangan kerja dan terbatasnya investasi, kesalahan manajemen ,keterbatasan akses permodalan dan juga terbatasnya akses informasi melengkapi penyebab kemiskinan itu sendiri secara makro. Anngaran kemiskinan yang setiap tahun meningkat, merupakan indicator program pengentasan kemiskinan belum tepat mengenai sasaran, walaupun berbagai program pengentasan kemiskinan senanatisa selalu melakukan perbaikan – perbaikan atau penyempuranaan, sebagai informasi :  Pada tahun 2004 anggaran kemiskinan mencapai 18 %  Pada tahun 2005 anggaran kemiskinan mencapai 23 %  Pada tahun 2006 anggaran kemiskinan mencapai 42 %  Pada tahun 2007 anggaran kemiskinan mencapai 51 %  Pada tahun 2008 anggaran kemiskinan mencapai 65,5%- 80 %  Pada tahun 2009 anggaran kemiskinan mencapai 40 % - 60 % Sumber dana pada program kemiskinan bersumber pada dana pinjaman, untuk tahun 2008 anngaran kemiskinan 80 % utang pada Word Bank, JBIC ( Japan Bank for International Cooperation ). Pada kondisi keprihatinan kita ditengah meningkatnya laju angka kemiskinan dan peningkatan utang negara, sedikit informasi yang
  • 11. 11 memberikan kegembiraan dan harapan adalah meningkatnya jumlah Lembaga Amil Zakat (LAZ–LAZ) dan juga penghimpunan dana Zakat, Infaq dan Shodaqoh dari masyarakat, melalui lembaga–lembaga zakat (LAZ) ataupun Badan Amil Zakat ( BAZ ) . Lingkaran kemiskinan yang tidak pernah terputus dari permaslahan; pengetahuan rendah, daya beli pendidikan dan informasi rendah, pendapatan rendah, produksi rendah, kinerja rendah, modal kecil, konsumsi rendah, kesehatan rendah, status gizi rendah, papan dan sarana dasar rendah menjadi akumulasi tingkat kemiskinan yang seharusnya program–program kemiskinan bukan hanya pada stu mata rantai linkaran kecil saja, akan tetapi menjadi program–program yang utuh menyeluruh pada lingkaran kemiskinan yang ada. B. Akar Masalah Secara struktural akar permasalahan kemiskinan mudah diidentifikasi ada 4 hal, dalam hal ini secara struktural akar permasalahan kemiskinan yaitu: 1. Sistem Ekonomi Ribawi . 2. Tatanan Ekonomi Kapitalistik . 3. Perilaku Politis Oportunitis 4. Sistim Pendidikan Materrialistik Bukan hanya secara struktural akar permasalahan kemiskianan muncul akan tetapi secara Kultural mempunyai peranan yang dominan di dalam kehidupan masyarakat kita yaitu : 1. Lemah Iman 2. Budaya Kebaratan 3. Perilaku Individualistis 4. Sekulerisasi Agama .
  • 12. 12 C. Perbaikan Ekonomi Secara makro banyak banyak hal yang harus dilkukan dalam perbaikan ekonomi ini, selain Menghilangkan Riba (sebagian besar aktivitas perekonomian Indonesia), Menata Sektor Riil, Menggunakan Uang sebagai Alat Tukar saja, Menggunkan Mata Uang Dinar dan Dirham, Menggerakan Instrumen Zakat selain yang utama adalah Mengoptimalkan FUNGSI MASJID. Fungsi Masjid sebagaimana di dalam Al-Quran surat At–taubah ayat 18;       Artinya : “Hanyalah yang memakmurakan masjid – majid Allah ialah orang – orang yang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian ,serta tetap mendirikan shalat ,menunaikan zakat dan tidak takut ( kepada siappapun ) selain kepada Allah , maka merekalah orang – orang yang diharapkan termasuk golongan orang – orang yang mendapat petunjuk “. Masjid bukan saja merupakan tempat ibadah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT, akan tetapi masjid merupakan tempat berkumpul dan berinteraksi sosial masyarakat luas dari berbagai kalangan, dimana masjid menjadi media silaturahim tanpa membedakan satu sama lainnya, ukhuwah yang terjalin akan menimbulkan kepedulian antar sesama sehingga masjid juga merupakn tempat masyarakat meminta tolong ataupun bantuan, tempat pengumpulan dana, dan gotong – royong. Masjid sebagai pusat pembinaan dan sumber keilmuan menjadikan media yang paling efektif dalam perubahan perilaku masyarakat, karena pada dasarnya perilaku masyarakat tergantung dari pemahamannya terhadap sesuatu, kemudahan akses informasi dan juga kemudahan komunikasi
  • 13. 13 diantara pengurus menjadikan masyarakat akan lebih terbuka di dalam menyampaikan segala permasalahan kehidupan yang dihadapinya. Masjid sebagai Unit Pelayanan Zakat (UPZ Masjid) akan mampu memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarkat yang menjadi amanahnya (dhuafa) dari dana yang terhimpun berupa zakat, infaq, shodaqoh dan juga wakaf ataupun hibah secara maksimal karena sasaran yang menjadi tanggungjawabnya adalah jamaah masjidnya, yang sudah dikenal. Program pembinaan perbaikan ekonomi yang dilakukan di Masjid ataupun berbasis masjid mengacu pada Prinsip Ekonomi Islam dimana : 1. Kekayaan merupakan amanah Allah SWT yang tidak di miliki oleh siapapun secara mutlak. 2. Manusia diberi kebebasan dalam muamalah selama tidak melanggar syariah. 3. Manusia merupakan wakil Allah dalam memakmurkan bumi. 4. Menjungjung tinggi kedilan serta menolak setiap bentuk ribawi dan pemusatan sumber dana ekonomi pada segelintir orang atau sekelompok orang kaya saja. 5. Pengelolaan kegiatan usaha sesuai dengan ketentuan syariat Islam. D. Philosofi BUMI-DPZ Masjid sebagai pusat pembianan ruhiyah akan melahirkan masyarakat yang perilaku kehidupannya bukan lagi kepada tuntutan keadaan akan tetapi lebih kepada tuntunan yang telah di dapat dari hasil pembinaan dalam arti nila–nilai yang terkandung di dalam syariah, bukan saja pada perilaku kehidupan akan tetapi menyeluruh pada aktifitas dibidang usahanya yang akan tercermin pada sikap jujur (amanah), konsisten (istiqomah), mempunyai komitmen dalam pengembangan ekonomi syariah. Ukhuwah yang di sampaikan pada pembinaan ruhiyah akan menemukan muaranya pada komunitas usaha yang dijalankan bersama kelompok–kelompoknya, kebersamaan untuk saling menolong, ta’auniyah membanggun usaha dalam kemandirian, segala permaslahan yang ada di selesaikan dengan cara musyawarah baik masalah usaha yang sedang di jalani
  • 14. 14 ataupun permasalahan–permasalahan yang lainnya yang menyangkut kehidupannya 2) Program BUMI-DPZ A. Kebijakan Program BUMI-DPZ Arah kebijakan Program Bangkit Usaha Mikro Sukabumi berbasis Masjid DPZ adalah sebagai berikut : a) Merupakan penyaluran dana zakat dan dana sosial lain dengan tujuan mengubah mustahik menjadi munfiq dan selanjutnya menjadi muzaki. b) Di Masjid sebagai basis utama (tempat pertemuan warga atau mushola) c) Program utama KUMMI adalah berupa :  Pembinaan Islam yang intergral dan berkelanjutan .  Pendampingan usaha yang tersistem dan terencana.  Pertumbuhan kepedulian social disekitar wilayah pemberdayaan. d) Pola hubungan konstruktif dan produktif antara masjid dan lembaga pemberi dana (LAZ, BAZ, Perusahaan/CSR), dan masjid serta masjid dan para aghnia (muzaki). e) Jangka waktu pelaksanaan program adalah 2 tahun. f) Pada akhir masa program KUMMI peserta akan di arahkan untuk dapat melakukan kemandirian dalam bentuk legalisasi kepemilikan dana amanah kepada peserta KUMM. B. Konsep Dasar BUMI-DPZ 1. Latar belakang Filosofi I. Perintah Allah SWT untuk memakmurkan masjid  “Hanya yang memakmurkan masjid–masjid Allah, orang – orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut kepada siapapun selain kepada
  • 15. 15 Allah SWT, mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk” (At-Taubah : 18)  “Dalam masjid yang telah diizinkan Allah menghormatinya dan menyebut nama-Nya dalam masjid itu, serta bertasbih di dalamnya di waktu pagi dan petang. Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak pula oleh jual beli dari mengingat Allah, dan dari mendirikan shalat dan dari membayar zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatannya menjadi goncang” ( An Nur : 36-37 )  “Dan sesungguhnya masjid–masjid (tempat sujud) itu adalah milik Allah, maka janganlah kamu menyembah seorangpun di dalamnya selain menyembah Allah” (Al Jin : 18)  “Sesungguhnya rumah–rumah_Ku di bumi ialah masjid-masjid dan para pengunjungnya adalah orang-orang yang memakmurkannya” (HR Abu Naim dari Sal’id al Khudri r.a)  “Sesungguhnya orang-orang yang memakmurkan masjid adalah keluarga (yang dicintai) Allah“ ( HR Anas)  “Apabila kalian melihat seseorang yang terbiasa mengunjungi masjid, yakinlah bahwa orang tersebut telah beriman” (HR Ahmad)  “Amr bin Maimun al Audi berkata: aku sering bertemu dengan para sahabat Rosulullah SAW, mereka sering berkata bahwa masji itu adalah ruamah Allah di bumi. Karena itu wajiblah memuliakan dalam masjid tersebut orang-orang yang mengunjunginya” (HR.Abu Razak)  “Demi kemulian dan keagungan-Ku, seseungguhnya aku bermaksud menurunkan siksaan kepada penduduk bumi, tetapi ketika Aku melihat penghuninya sedang memakmurkan rumahku (masjid). saling mengasihi sesamanya karena Aku, selalu melakukan istighfar di waktu sahur, Aku palingkan siksaan itu dari mereka. II. Perintah Allah SWT untuk mempersiapkan hari depan.
  • 16. 16  “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telalh diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan“ (Al-Hasyr :18)  “Hai orang yang amat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir gandum yang hijau dantujuh lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang –orang itu, agar mereka mengetahuinya. Yusup berkata: supaya kamu bertanam tujuh tahun lamanya sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang maenghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit). Kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan. Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras anggur“ (Yusuf : 46-49 ) III. Firman Allah SWT Tentang Prinsip Bermuamalah  “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu,…  (Al-Maidah:1)  “Hai orang –orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku atas suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu nmembunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyanyang kepadamu.....”( An Nisa : 29)    
  • 17. 17    “Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang oleh orang yang berpiutang, akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertaqwa kepadaallah tuhannya. dan janganlah kamu para saksi menyembunyikan persaksian, barang siapa menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Baqarah :283)          “Daud berkata : sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk bias ditambahkan kepada kambingnya.dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain,kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh;dan amat sedikitiah mereka ini,dan daud mengetahui bahwa kami mengujinya;maka ia meminta ampun kepada tuhannya lalu menyukur sujud dan bertaubat.”(Shad : 24) IV. Perintah Allah SWT untuk saling bertanggungjawab.  “Kedudukan persaudaraan orang yang beriman satu dengan yang lain ibarat satu tubuh, bilamana tubuh sakit, maka akan dirasakan
  • 18. 18 sakitnya oleh seluruh anggota tubuh yang lainnya“ (HR.Bukhari Muslim)  “Setiap mukmin dengan mukmin yang lainnya dalam satu masyarakat ibarat seluruh bangunan , yang mana tiap bagian dalam bangunan itu mengukuhkan bagian lainnya” ( HR. BukhariMuslim )  “Setiap orang dari kamu , adalah pemikul tenggung jawab dan setiap kamu bertanggung jawab terhadap orang-orang yang dibawah tanggung jawab kamu “ ( HR.Bukhari Muslim)  “Seseorang tidak boleh dianggap beriman sehingga ia mengasihi saudaranya sebagaimana ia mengasihi dirinya sendiri” (HR Bukhari) V. Perintah Allah untuk saling bekerjasama dan bantu membantu.  “ Hai orang-orang yang beriman ,janganlah kamu melanggar syiar- syiar Allah ,dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram ,jangan mengganggu binatang hadya dan binatang-binatang qalaid, dan jangan pula mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari karunia dan keridhoan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji ,maka bolehlah berburu . Dan jangan sekali-kali kebencian kamu kepada suatu kaum karena menghalangi-halangi kamu dari Masjidil Haram, mendorongmu berbuat aniaya kepada mereka. Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa, dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksanya” (Al- Maidah:2)  “Bukanlah menghadapkan wajahmu kearah timur dan barat itu suatu kebajikan ,akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah kamu beriman kepada Allah ,hari kemudian ,malaikat-malaikat ,kitab-kitab ,nabi-nabi ,dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya ,anak-anak yatim ,orang-orang miskin ,musafir ( yang memerlukan pertolongan dan orang yang meminta-minta ,dan membebaskan hamba sahaya ,mmendirikan shalat ,dan menunaikan
  • 19. 19 zakat ,dan orang-orang yang menepati janjinya apabila berjanji ,dan orang-prang yang sabar dalam kesempitan ,penderitan dan peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar ( imannya );dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa .”( Al Baqoroh : 177 )  “Dan mengapa kalian tidak berperang di jalan Allah padahal kaum mustadhafin dari golongan laki-laki ,perempuan dan anak-anak telah bermohon kepada Allah : Ya Allah ,keluarkan kami dari negeri yang penduduknya zalim ini,dan berilah kami dari sisi Engkau pelindung dan berilah dari sisi Engkau penolong “ ( An Nisa : 75 )  “ Barangsiapa memenuhi hajat saudaranya , Allah akan memenuhi hajatnya “ ( HR Bukhari Muslim )  “ Allah senantiasa menolong seorang hamba selagi hamba itu menolong saudaranya “.( HR Ahmad dan Abu Daud ) VI. Perintah Allah saling melinduni dalam keadaan susah.  “ Yang telah member makanan kepada mereka untuk menghilankan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan “.( al Quaisy:4).  “Sesungguhnya orang yang beriman ialah siapa yang memberikan keselamatan dan perlindungan terhadap harta dan jiwa manusia”.(HR Ibnu Majah)  “ Demi diriku yang dalam kekuasaan Allah ,tidaklah masuk surge orang-orang yang tidak memeberikan perlindungan tetangganya yang dalam kesusahan”.( HR Ahmad )  “Tidaklah beriman seseorang ,kalau ia dapat tidur nyenyak dengan perut kenyang sedangkan tetangganya dalam keadaan lapar”.( HR Al Bazzaar ). VII. Hadist Nabi tentang prinsip Muamalah.  “Perdamaian dapat dilakukan diantara muslimin ,kecuali perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram,dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat
  • 20. 20 yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram”.( HR Tirmidzi dari Amr bin Auf ).  Dari Abu Said Al Khudri bahwa Roosulullah Saw bersabda :”Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan atas suka sama suka”.( HR Al Baihaqi & Ibnu Majah ).  “Tidak boleh membahayakan diri sendiri ,maupun orang lain “.( HR Ibnu Majah,Daruqutni & lainnya).  “Allah menolong hamba selama hamba menolong saudaranya”.( HR Muslim ) 2. Latar Belakang Kondisional Paradigma mendasar yang mengilhami kehadiran program BUMI DPZ adalah keprihatinan terhadap kemiskinan di Indonesia. Kemiskinan di Indonesia tidak sekedar terjadi karena struktur budaya masyarakat. Kemiskinan juga tak hanya disebabkan oleh sulitnya masyarakat miskin mendapatkan akses sumber permodalan ( Faktor Produksi ). Lebih dari itu bagi kami menyakini bahwa kemiskinan sangat erat kaitannya dengan persoalan keimanan dan ketakwaan masyarakat . Sebagaimana termaktub dalam Al Quran :      Artinya : “Dan sekiranya penduduk negri beriman dan bertakwa ,pasti kami kan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi ,tetapi mereka ternyata mendustakan ayat-ayat kami ,maka kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan “( Al A’raf : 96 ). Untuk itu pendekatan pemberdayaan masyarakat dalam mengentaskan kemiskinan, khususnya di bidang ekonomi haruslah dimulai dari pembangunan aspek maknawiyah masyarakat. yang dimaksud dengan aspek
  • 21. 21 maknawiyah adalah kesadaran yang kuat bahwa keimanan dan ketakwaan kepada Allah akan mendatangkan keberkahan hidup. Parameter kekuatan iman dan takwa yang dimaksud adalah terwujud dengan salimul aqidah, sohihul ibadah, matinul khuluk dan salihul muamalat, dalam membangun aspek maknawiyah, masjid bisa menjadi salah satu medianya, Masjid adalah symbol bagi umat Islam, Masjid dan segala bentuk aktifitas pembinaan (dakwah) umat di dalamnya merupakan saran efektif membangun aspek maknawiyah, Masjid juga merupakan wahana sosialisasi dan mobilisasi umat. Di dalamnya berhimpun berbagai komunitas dan pemimpin opini, sehingga masjid merupakan media atau sarana strategis membangun kesadaran kolektif umat. C. Definisi BUMI DPZ (Bangkit Usaha Mandiri Sukabumi Berbasis Masjid Desa Peradaban Zakat) adalah salah satu program pendayagunaan dana ZIS WAH (Zakat, Infak, Shodaqoh, Wakaf dan Hibah), yang bertujuan membangun keimanan dan ketaqwaan mustahik, serta pada saat yang bersamaan mendorong peningkatan pendapatan mustahik melalui pembinaan usaha dan pemberian dana amanah. D. Tujuan / Prinsip Kerja BUMI-DPZ Program BUMI DPZ tegak di atas tiga prinsip dasar , yaitu :  Penyaluran dana Ziswah yang tepat sasaran sesuai kaidah Syar’I  Membentuk sasaran program (mustahik) menjadi pribadi sholeh dan muslih  Mendorong mustahik menumbuhkan usaha dan atau meningkatkan usahanya dengan sentuhan – sentuhan bisnis modern. E. Visi dan Misi  Visi
  • 22. 22 “Terwujudnya Komunitas Usaha Mikro Berbasis Masjid yang Berkarakter, Tumbuh, dan Peduli”  Misi a. Menfasilitasi komunitas usaha mikro melalui pendayagunaan dana ZISWAH. b. Meningkkatkan peran masjid dan Memakmurkannya. c. Mendorong tumbuh dan meningkatnya kesalihan peserta dan pihak yang terlibat didalamnya, dan mendorong berkembangnya usaha peserta. d. Mendorong tumbuhnya kepedulian peserta. F. Strategi  Fokus pada satu sasaran yakni mustahik yang berminat dan memiliki potensi berwirausaha.  Menumbuhkan kelompok-kelompok mustahik yang bersedia untuk dibina dan berada pada satu komunitas berbasis masjid.  Melakukan pembinaan dalam bentuk pelatihan kewirausahaan dan keagamaan.  Memberikan permodalan usaha.  Memusatkan aktivitas ekonomi dan pembinaan di area sekitar masjid.  Melibatkan partisipasi komponen masyarakat dalam pelaksanaan program.  Fasilitasi kelompok BUMI DPZ untuk menumbuhkan kelembagaan baru atau penggabungan pada kelembagaan usaha yang sudah ada  Melakukan replikasi program secara nasional sehingga terbentuk sebuah kekuatan jaringan ekonomi mikro nasional. G. Bentuk Kegiatan BUMI DPZ Terdiri atas beberapa aktivitas :  Pembinaan mental spiritual melalui kegiatan keagamaan (pengajian) rutin tiap pekan.
  • 23. 23  Pendampingan usaha melalui kegiatan pelatihan dan pemagangan usaha mikro.  Pemberian dana amanah ( Bantuan modal usaha dengan dana zakat ).  Kemandirian lokal. H. Sasaran ( OBYEK PROGRAM ) Mustahik (fakir atau miskin) yang akan dijadikan objek program adalah, Mustahik yang belum memiliki usaha tetapi memiliki potensi untuk berwirausaha dan mustahik yang telah memiliki usaha tetapi masih dalam kategori miskin di sekitar wilayah masjid. Keterangan Fakir dan Miskin : A. Fakir :  Seseorang yang memiliki harta atau usaha namun hanya mampu mencukupi 50 % (atau kurang) dari kebutuhan dasar.  Jika di rata–rata maka penghasilan seseorang yang dikategorikan fakir berjumlah Rp 1.040.000,- ( kota ) atau Rp 602.000,- ( desa ) setiap bulannya. B. Miskin:  Seseorang yang memiliki harta atau usaha namun hanya mampu mencukupi 60% - 90% dari kebutuhan dasar.  Jika di rata-rata maka penghasilan seseorang yang dikategorikan miskin berjumlah Rp 2.080.000,- ( kota ) atau Rp 1.204.166,- ( desa ) setiap bulannya.  Memiliki atau menjalankan usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.  Jenis usaha ( mustahik ) yang dibantu harus sesuai dengan kriteri sebagai berikut :  Omset perbulan usaha tidak lebih dari Rp 10.000.000,-  Kepemilikan usaha milik sendiri.  Berumur antara 17-55 tahun.
  • 24. 24  Telah berdomisili di sekitar lokasi program / wilayah masjid minimal tiga tahun.  Prioritas program ditujukan untuk Penanggung jawab utama pencari nafkah bagi mustahik baik yang belum memiliki usaha atau telah memiliki usaha namun usahanya masih masuk dalam kategori sasaran program.  Berstatus telah menikah, kepala rumah tangga dan atau memiliki tanggungan atau janda. 3) Persiapan Program BUMI-DPZ A. Penetapan Lokasi Sebelum program BUMI DPZ dijalankan .Hal pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan wilayah sasaran program. Penetapan lokasi pelaksanaan BUMI DPZ didasarkan pada :  Perencanaan internal SMESI yang ditetapkan dalam rapat kerja dan anggaran atau program kerja pemberdayaan ekonomi umat.  Adanya permohonan program BUMI DPZ dari masyarakat .  Ketika wilayah sasaran program BUMI DPZ adalah sebagai berikut :  Wilayah sasaran harus masuk dalam kategori wilayah yang penduduknya lebih banyak dengan tingkat kesejahteraan di bawah rata-rat ( wilayah miskin ). Adapun parameter yang menjadi acuannya adalah sebagai berikutt : • Pendapatan rata-rata perbulan di bawah Rp 2.000.000,- • Khusus wilayah perkotaan ,kondisi fisik lingkungan termasuk dalam kategori pemukimam padat ,kumuh dengan kualitas sanitasi di bawah standar kesehatan. • Masyarakat rata-rat berprofesi sebagai pengusaha mikro • Terdapat masjid atau musholah. B. Kriteria ( Pra Kondisi ) Mesjid
  • 25. 25 Setelah mendapatkan lokasi yang sesuai dengan criteria yang ditetapkan ,langkah selanjutnya adalah menyeleksi masjid yang akan dijadikan mitra program BUMI DPZ . Masjid sebagai basis pelaksanaan program BUMI DPZ harus memiliki beberapa kondisi. Hal ini dimaksudkan agar program BUMI DPZ dapat dioperasikan secara sempurna di lapangan. Adapun pra kondisi yang menjadi dasar penetapan sebuah masjid dapat menjadi mitra program BUMI DPZ adalah sebagai berikut :  Terdapat struktur kepengurusan DKM dan program kerja yang berjalan efektif.  Posisi masjid berdekatan dengan lokasi tempat tinggal calon peserta .  Tidak ada konflik golongan,kelompok dan keluarga.  Tidak ada resistensi masyarakat terhadap program atau gagasan baru yang datangnya dari luar lingkungan mereka.  Kesedian ( tertulis ) struktur DKM untuk bekerjasama dan mendukung program BUMI DPZ.  Jika di lokasi yang ditentukan belum ada masjid maka dapat menggunakan saran pertemuan warga atau mushola terdekat . 4) Tahap Pembentukan BUMI-DPZ A. Survey 1. Tujuan  Memetakan kantong kemiskinan /kemustahikan desa  Kondisi potensi usaha masyarakat desa  Dukungan dan hambatan terhadap program. 2. Kegiatan  Observasi  Wawancara  Membuat peta kemiskinan dalam satu wilayah yang disurvey.  Tanda, untuk orang miskin  Tanda, kondisi Sedang, dan
  • 26. 26  Tanda, kondisi kaya B. Silaturahmi dalam Rangka Sosialisasi dengan Tokoh Masyarakat dan DKM 1. Tujuan :  Memberikan pemahaman yang purna tentang filosofi program BUMI DPZ yang akan diluncurkan.  Tersampaikannya tahapan penumbuhan BUMI DPZ.  Tokoh masyarakat dan DKM memberikan dukungan riil, termasuk dalam membantu memetakan calon peserta BUMI DPZ. 2. Kegiatan  Dimulai dengan Silatuirahmi khusus kepada kepada tokoh masyarakat dan DKM yang paling berpengaruh untuk mendapat dukungan.  Selanjutnya silaturahmi dilakukan secara umum dengan melibatkan warga masyarakat.  Menyiapkan pertemuan warga yang difasilitasi dan didukung tokoh masyarakat, RT/RW dan DKM setempat. C. Pertemuan Umum 1. Tujuan  Tindak lanjut dari silaturahmi dan sosialisasi dengan para tokoh dan DKM  Dimengertinya program penumbuahan BUMI DPZ oleh masyarakat secara lebih mendalam. 2. Kegiatan
  • 27. 27  Menyusun rencana pertemuan umum berikut agenda acara tersebut.  Menjelaskan maksud dan tujuan program BUMI DPZ dalam suasana akrab dan menarik  Menjelaskan Proses pelayanan program.  Syarat-syarat dan alur pembiayaan.  Lokasi kegiatan dalam tempat terbuka dan letaknya tidak jauh dari pemukiman warga.  Dalam forum itu, harus ditutup dengan komitmen pertemuan lanjutan (pertemuan khusus) bagi yang berminat. Meliputi tempat, waktu dan siapa saja yang akan hadir. D. Pertemuan Khusus 1. Tujuan  Tindak lanjut dari pertemuan dengan calon peserta pertemuan umum yang berminat.  Pendalaman informasi  Registrasi kepesertaan warga pada proses selanjutnya 2. Kegiatan  Pendalaman informasi program.  Minimal dihadiri 30 orang yang berminat.  Menjelaskan Proses yang harus diikuti peserta.  Yang disampaikan adalah jadwal Uji Kelompok (UK), Pra Training Wajib Kelompok (Pra TWK).  Rencana jadwal Uji Pengesahan Kelompok (UPK).  Dalam pertemuan ini peserta harus hadir bersama pasangannya. E. Uji Kelayakan 1. Tujuan  Memastikan kelayakan peserta berdasarkan kemustahikannya
  • 28. 28  Memastikan kelayakan calon anggota berdasarkan persyaratan domisili dan usaha.  assesment dengan Indeks kemiskinan dengan scoring board.Kegiatan  Informasi kemustahikan dengan menggunakan scoring board sytem. Yang akan menilai : Indeks rumah, Asset, dan Keluarga.  Adanya informasi potensi usaha atau kondisi usaha yang dijalankan  Adanya rencana pengembangan usaha dan kebutuhan permodalan usaha  Sumber Pendapatan dan pengeluaran keluarga.  Langkahnya : • Menyiapkan form UK dan alat tulis. • Daftar warga yang akan dikunjungi. • Mengunjungi rumah warga yang akan di UK. • Wawancara relevan. • Mengolah data hasil UK. dan memutuskan calon yang bersangkutan lulus UK atau tidak  Peserta yang di UK adalah warga yang telah mendaftarkan diri pada saat PU  Metodenya ; • Mendatangi rumah dan tempat usaha calon anggota. • Wawancara. • Memeriksa dokumen (KTP, Kartu Keluarga dll). • Analisis hasil UK • Hasil UK diputuskan dalam komite UK F. Pra Training Wajib Kelompok (PRA TWK) 1. Tujuan  Terbentuknya kelompok TWK  Memastikan komitmen pelaksanaan TWK.
  • 29. 29 2. Kegiatan  Peserta Pra TWK adalah yang lolos UK.  Lankahnya dimulai dari : • Mengumumkan hasil UK • Membentuk kelompok • Penyampaian peraturan TWK • Menentukan Jadwal TWK dan UPK (Uji Pengesahan Kelompok). G. Training Wajib Kelompok (TWK) 1. Tujuan  Mendidik kedisiplinan calon anggota.  Memberikan gambaran dan pengertian kepada para calon anggota tentang : • Prinsip, tujuan dan kegunaannya dari program penyaluran dana. • rosedur pelaksanaannya. • Hak, kewajiban dan tanggung jawab para pemanfaat.maupun keluarga anggota 2. Kegiatan  Kegiatan TWK terdiri dari 5 Hari Pertemuan.  Hari Pertama : • Pengenalan petugas dan calon anggota • Pengenalan program dan lembaga • Apa dan mengapa harus TWK • TWK adalah pertemuan selama 5 hari berturut-turut, merupakan kegiatan pendidikan yang wajib diikuti oleh setiap calon anggota setelah dinyatakan layak berdasarkan hasil UK. • Syarat dilaksanakannya TWK adalah telah terbentuk minimal 3 kelompok (15 orang)
  • 30. 30 • Tujuan TWK: o Mempersiapkan para anggota kumpulan agar lulus dalam UPK; o Memberikan gambaran dan pengertian yang sejelas-jelasnya mengenai tata cara pengajuan dan pengembalian pinjaman dalam program pinjaman ini; o Sebagai wahana menanamkan disiplin para anggota dan menumbuhkan rasa kebersamaan diantara anggota pengguna pinjaman; o Mempersiapkan anggota kumpulan agar benar- benar mengerti tentang peranan dan tanggung jawabnya sebagai anggota. • Peraturan TWK  empat LWK tepat waktu.  Tidak boleh diwakilkan.  Duduk rapi sesuai kelompok.  Apabila dalam satu kelompok tidak hadir maka kelompok tersebut akan dibubarkan.  Membawa uang kertas Rp. 1.000;- per hari.Uang yang terkumpul hari pertama Rp 5.000,- diserahkan pada orang pertama. • Hari kedua, diserahkan pada orang kedua, • Hari ketiga pada orang ketiga, dan • Hari keempat membawa Rp.2.000,- diserahkan pada oreang keempat dan kelima. Semua uang kertas yang terkumpul harus telah tercatat nomer serinya. • Sebelum dan sesudah TWK membaca doa. • Apabila calon anggota melanggar peraturan selama TWK, maka: a) Anggota yang melanggar peraturan dikeluarkan dari kelompok atau tidak diterima
  • 31. 31 b) Kelompok atau MUSKEL yang melanggar dibubarkan atau tidak lulus c) LWK ditambah 1 hari d) LWK pada hari itu ditunda • Sistem Penyaluran PembiayaanMenjelaskan tentang system penyaluran pembiayaan 2 – 2 – 1, dalam 1 kelompok yang terdiri dari 5 orang anggota adalah : a. Minggu 1 : Pengajuan pembiayaan 2 orang b. Minggu 2 : Penerimaan pembiayaan 2 orang danpengajuan pembiayaan 2 orang c. Minggu 3 : Penerimaan pembiayaan 2 orang, pengajuan pembiayaan 1 orang dan pembayaran angsuran 2 orang d. Minggu 4 : Penerimaan pembiayaan 1 orang (ketua kelompok) dan 4 orang membayar angsuran e. Minggu 5 : Pembayaran angsuran 5 orang Menjelaskan mengapa penerimaan pembiayaan 2 – 2 – 1 Karena system ini anggota diminta untuk bermusyawarah menentukan siapa yang menjadi ketua, siapa yang mendapat pembiayaan pertama dan kedua. Sehingga kelompok akan diuji kekompakan, saling pengertian, saling membantu dan mengalah untuk mendahulukan temannya untuk mendapatkan pembiayaan lebih dulu. Dengan system 2 – 2 - 1 akan terlihat kekompakan suatu kelompok. Selain itu system 2 – 2 - 1 memberikan pendidikan kepada anggota bahwa untuk mendapatkan sesuatu mereka harus belajar bersabar, berusaha, bermusyawarah, dan yakin bahwa mereka akan mendapatkan sesuatu yang diinginkan itu. • Ikrar
  • 32. 32 • Menjelaskan tentang tujuan dan manfaat dari membaca ikrar sebelum dan sesudah acara mingguan berlangsung. • Makna dari masing-masing poin di ikrar I. Semoga keselamatam dan keuntungan dalam berusaha, tidak macet, tidak terkena musibah sehingga kesejahteraan keluarga kita meningkat. II. Setelah kesejahteraan meningkat, semoga kita dapat menyekolahkan anak kita sehingga berguna bagi masa depan anak kita, mempunyai anak yang sholeh dan berbakti pada orang tua, nusa, bangsa dan agama. III. Semoga kita bisa menggunakan pembiayaan ini untuk usaha yang baik, usaha berjalan lancar sehingga diberikan kemudahan dalam memenuhi kewajiban untuk membayar angsuran pembiayaan seminggu sekali sesuai janji sebagai anggota. IV. Semoga pembiayaan ini menjadi barokah untuk usaha dan keluarga kita semua. • Kenapa kita harus membaca do’a disetiap akhir pertemuan : a. Do’a yang dibaca isinya sangat baik untuk usaha dan keluarga kita, sehingga dengan membaca do’a tersebut usaha dan keluarga kita selalu dilindungi oleh Allah SWT. b. Kadang kita lupa untuk berdo’a mengenai usaha dan keluarga kita, dengan adanya kumpulan ini seminggu sekali kita selalu diingatkan bahwa kita membutuhkan do’a untuk menjaga usaha dan keluarga kita. c. Orang yang selalu berdo’a berarti dia termasuk orang yang beriman kepada Allah, karena kalau kita sudah tidak mau berdo’a berarti kita telah sombong kepada Allah, karena kita tidak membutuhkan pertolongan dari Allah. d. Dengan kita membaca do’a terus menerus Insya Allah do’a kita akan didengar dan dikabulkan oleh Allah.
  • 33. 33 • Berikan PR kepada calon anggota untuk memilih a. Ketua kelompok b. Wakil ketua kelompok c. Urutan penerima penyaluran pembiayaan  Hari Kedua 1. Review hari Pertama 2. Menjelaskan Kewajiban/tugas Anggota a. Hadir dipertemuan mingguan b. Membayar angsuran pokok dan bagi hasil c. Menabung sesuai aturan lembaga d. pembiayaan untuk usaha e. Siap dan mau tanggung renteng 3. Menjelaskan tugas ketua dan wakil ketua kelompok  Tugas Ketua Kelompok antara lain :  Menjaga kekompakan dan kerukunan anggota kelompoknya  Melakukan pengajuan pembiayaan untuk anggotanya  Menandatangani formulir pengajuan pembiayaan anggotanya  Mengumpulkan buku angsuran setiap pertemuan center dan menyerahkan kepada petugas  Menulis angsuran dan tabungan di buku angsuran dan tabungan setiap anggotanya (bila ketua tidak bisa ditunjuk wakilnya, bila ketua dan wakil tidak bisa ditunjuk salah satu anggota yang bisa menulis).  Mengetahui alasan setiap anggotanya apabila ada yang tidak hadir di pertemuan Rembug.  Tugas Wakil Ketua Kelompok :  Mengajukan pembiayaan untuk ketua kelompoknya.
  • 34. 34  Membantu ketua kelompok untuk menjalankan tugasnya.  Menggantikan tugas ketua kelompok, apabila ketua berhalangan hadir. Setelah calon anggota memahami tugas ketua dan wakil ketua, semua kelompok diminta untuk memilih ketua dan wakil ketua dalam kelompok tersebut. Dalam pemilihan ketua dan wakil ketua, sebaiknya petugas lapang jangan intervensi atau menunjuk salah satu anggota untuk menjadi ketua dan wakil kelompok. Petugas lapang sebatas memberikan gambaran, bahwa tugas ketua dan wakil adalah seperti diatas, sehingga anggota harus memilih ketua dan wakilnya yang kira-kira sanggup untuk menjalankan tugasnya, karena apabila mereka memiliki ketua dan wakil ketua yang bagus, maka kelompok itu akan bagus pula, sehingga kedepan tidak akan ada masalah di kelompok tersebut. Ketua dan wakil ketua yang terpilih atas pilihan semua anggotanya diharapkan akan lebih bertanggung jawab karena telah mendapatkan kepercayaan dan amanah dari anggotanya.  Menjelaskan tentang kelompok dan Pertemuan Kelompok adalah kumpulan 5 orang yang sepakat membuat kumpulan, yang terdiri dari satu orang sebagai ketua, satu orang sebagai wakil dan tiga lainya sebagai anggota dan mereka sanggup berkumpul satu minggu sekali ditempat yang telah disepakati.Rembug adalah gabungan dari kelompok-kelompok yang sepakat untuk mengadakan pertemuan bersama-sama di waktu dan tempat yang sama dan diketuai oleh satu ketua Rembug dan satu wakil ketua Rembug. Dalam satu Rembug minimal ada dua kelompok dan maksimal 8 kelompok.
  • 35. 35 4. Menjelaskan tugas ketua Rembug dan wakil  ketua Rembug  Tugas ketua center adalah : • Memimpin kegiatan pertemuan Rembug (membuka dan menutup acara). • Menandatangani berbagai formulir pembiayaan. • Menjaga kekompakan dan kerukunan anggota Rembug • Menjaga hubungan baik dengan petugas dan lembaga. • Mewakili anggota untuk berkomunikasi dengan lembaga.  Tugas Wakil ketua Rembug adalah : • Mewakili atau menggantikan semua tugas ketua Rembug apabila ketua Rembug berhalangan hadir. • Membantu tugas ketua Rembug. • Harus bertanggung jawab untuk merekomendasikan pengajuan pembiayaan kepada anggota.  Hari Ketiga 1. Review Hari Kedua 2. Syarat pengajuan dan penerimaan pembiayaan a. Pengajuan pembiayaan harus dilakukan sendiri dan tidak boleh diwakilkan b. Ketua center harus hadir c. Ketua kelompok hadir d. Semua anggota Rembug harus hadir e. Dilakukan di pertemuan Rembug atau mingguan Apabila syarat tersebut tidak terpenuhi maka pengajuan maupun penerimaan pembiayaan akan ditunda pada pertemuan Rembug minggu yang akan datang. 3. Cara pengajuan pembiayaan
  • 36. 36 Ketua kelompok mengajukan secara lisan anggotanya yang akan melakukan pengajuan pada hari itu. Hal-hal yang disampaikan oleh ketua kelompok adalah : a. Nama ketua kelompok b. “Saya sebagai ketua kelompok………., Rembug…………., mengajukan permohonan pembiayaan kepada Koperasi ………. untuk …….anggota saya, yang bernama ………….. Setelah ketua kelompok selesai melakukan pengajuan pembiayaan, kemudian: a. Anggota berdiri didepan anggota Rembug b. Menyampaikan akad pembiayaan, yaitu ; Menyampaikan secara lisan dan jelas hal-hal sebagai berikut :  Nama anggota  Nama Suami  Alamat tempat tinggal  “Saya anggota kelompok ………., Rembug ………, mengajukan permohonan pembiayaan kepada Koperasi ……… sebesar ………, untuk modal usaha ………. dengan jangka waktu ...............  Setelah menyampaikan akad pembiayaan, anggota harus menandatangani formulir pengajuan.  Kemudian ketua kelompok dan ketua Rembug harus menandatangani formulir tersebut sebagai tanda persetujuan bahwa anggota tersebut berhak memperoleh pembiayaan.  Apabila ketua kelompok yang akan pengajuan pembiayaan, maka tugas wakil ketua kelompok untuk mengajukan ketua kelompoknya. 4. Cara mengangsur pembiayaan a. Angsuran dilakukan mingguan
  • 37. 37 b. Angsuran dilakukan di pertemuan Rembug c. Anggota harus hadir sendiri (tidak boleh dititipkan atau diwakilkan) d. Angsuran diserahkan pada masing-masing ketua kelompok, setelah ditulis dan dicek, ketua kelompok menyerahkan kepada petugas. e. Setelah selesai pembukuan di Rembug, semua buku dikembalikan kepada masing-masing anggota dan dicek kembali oleh anggota. 5. Monitoring Pembiayaan Menjelaskan bahwa akan ada monitoring pembiayaan oleh petugas pemasaran setelah satu minggu menerima pembiayaan. 6. Cara memperoleh Pembiayaan Kedua dst a. Pembiayaan sebelumnya harus lunas b. Kelompok dan Rembug masih aktif dan kompak c. Kehadiran dalam pertemuan Rembug bagus d. Angsuran bagus dan tidak menyusahkan anggota lain e. Usaha berkembang dan masih berjalan  Hari Keempat 1. Review hari Ke tiga 2. Materi Hari Keempat 3. Menjelaskan tentang tabungan dan sumber-sumbernya 4. Menjelaskan kemungkinan permasalahan yang akan muncul dalam kelompok 5. Review Hari Pertama sampai keempat untuk mempersiapkan calon anggota agar lulus UPK  Hari Kelima 1. Review hari Ke Empat
  • 38. 38 2. Dan Uji pengesahan kelompok (UPK). H. Uji Pengesahan Kelompok (UPK) 1. Tujuan  Menguji atau mengetahui pemahaman calon anggota tentang materi-materi yang telah disampaikan.  Terbentuknya kelompok-kelompok yang tergabung dalam MUSKEL yang terdiri dari 5 orang perkelompoknya yang dinyatakan telah lulus UPK.  Terbangunnyakesepahaman mengenai program pemberdayaan melalui penumbuhan BUMI DPZ 2. Kegiatan  calon anggota kelompok  Mencocokkan catatan tabungan pada saat TWK sebesar Rp. 5.000,- (dengan mengecek nomer serinya)  Penjelasan tentang Surat Pernyataan Kelompok /SPK dan penandatanganan oleh semua anggota kelompok  Pengumuman Kelulusan  Pengumuman jadwal pertemuan MUSKEL Tanya jawab secara lisan kepada setiap calon anggota kelompok.  Memastikan dukungan pasangan  Kriteria kelulusan : • Disiplin, meliputi disiplin waktu dan disiplin duduk • Kompak • Calon anggota mampu menjawab minimal 50% dari pertanyaan yang diajukan • Lolos Uji Kepercayaan, dimana uang yang dikumpulkan sebesar Rp. 5.000,- sesuaikan dengan nomor serinya yang telah tercatat.  3 Sikap yang bisa diambil Bila tidak lolos UPK :
  • 39. 39 • Pengajuannya diundur • Jumlah Pembiayaan dikurangi  Kelompok dibubarkan I. Musyawarah Kelompok (MUSKEL) 1. Tujuan ,  Merekatkan hubungan sosial antar sesama anggota  Membangun kerja sama dan semngat solidaritas antar sesama anggota  Memonitor perkembangan anggota dan problematika usaha anggota  Seluruh agenda kelompok terlaksana pada waktunya, termasuk pelayanan transaksi keuangan dan pembinaan anggota 2. Kegiatan  Muskel dilakukan 1 jam pada tempat, jam dan hari yang sama dan jumlah yang sama.  Dalam MUSKEL dilakukan : • Pengajuan pembiayaan • Pencairan pembiayaan • Pengembalian pembiayaan • Penerimaan dan pengambilan tabungan • Pembinaan anggota  Susunan acara Pelaksanaan MUSKEL : • Pembukaan • Pembacaan Ikrar • Laporan Kehadiran/Absensi • Pelaksanaan Transaksi Jasa Keuangan • Pembinaan Anggota • Pembacaan Doa • Penutup
  • 40. 40 J. Pengakhiran Prgram (EXIT PROGREM) Kemandirian dan Indikator Keberhasilan. Pada akhir program BUMI DPZ peserta diarahkan untuk dapat melakukan kemandirian dalam bentuk legalisasi kepemilikan dana amanah dari SMESI kepada peserta program BUMI DPZ. Exit Stratregi ( PENGAKHIRAN PROGRAM )adalah kondisi ideal yang dicapai peserta dan atau kelompok dalam jangka waktu program berdasarkan kriteria-kriteria yang mengacu kepada tujuan program. Program BUMI DPZ di satu wilayah maksimal berlangsung selama dua tahun ,setelah melalui prosesn evaluasi baik secaera kualitatif maupun kuantitatif sesuai indikator keberhasilan program maka dibentuklah LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH,tolak ukur yang dimaksud meliputi : Kualitatif :  Telah terbangunnya mentalitas peserta sesuai sesuai dengan tujuan program.  Telah terbangunnya silaturrahmi antar sesama anggota kelompok ,pendamping ,DKM / Tamir masjid dan atau tokoh masyarakat .  Lahirnya kesadaran di kalangan peserta untuk bertransaksi muamalah bebas Maghrib ( maisir ,ghoror ,riba ) serta menumbuhkembangkan kebiasaan sodakoh dalam kehidupan sehari-hari.  Terwujudnya pengusaha mikro ( anggota kelompok binaan ) yang terampil ,mandiri dalam mengelola usahanya. Kuantitatif :  Terwujudnya peningkatan pendapatan usaha ekonomi mikro minimal 70 % dalam tiga kali revolving ( satu tahun berjalan ) dari tempat yang ditentukan .  Terdistribusikannya dana zakat kepada mustahik .  Minimal 70 % peserta tidak meninggalkan shalat lima waktu .
  • 41. 41  Ibadah shalat dhuha ,tahajud ,diamalkan minimal 50 % oleh peserta .  Tingkat partisipasi peserta dalam setiap pembinaan wajib minimal 70 %.  Tercapainya target tabungan minimal 30 % dari jumlah modal. Program Peduli Rumah Layak Huni (RUHANI) Bagi Para Guru Ngaji 1. Jumlah Sasaran Tahun 2015 Sebanyak 420 Rumah @ Rp. 4.000.000,- dengan Total Anggaran @ Rp. 1.680.000.000,- dengan rincian : a) 386 diperuntukan Program Reguler satu desa satu sasaran b) 34 diperuntukan untuk sasaran yang Bersifat Insidentil atau sesuai peristiwa yang terjadi yang tidak dapat diprediksi. 2. Kriteria Sasaran adalah sebagai berikut : a) Kategori Fakir, Miskin, dan Sabilillah; b) Bila ada diutamakan dari pemilik / pemanfaat yang berprofesi sebagai Guru Ngaji; c) Rumah bekas kandang Hewan dan Rumah tidak sehat / Rumah tidak Layak Huni; 3. Syarat Kelengkapan Administrasi : a) Bukti Identitas diri (KTP dan KK) b) Berita Acara Hasil Musyawarah penetapan sasaran c) Surat Keterangan Status Tanah dan pernyataan tidak sengketa d) Tidak pernah mendapat dan sedang proses menerima bantuan dari pihak lain e) Surat Pernyataan Kesiapan melaksanakan Program f) Surat Usulan dari Kepala Desa diketahui oleh Camat dan Ketua BAZ Kecamatan
  • 42. 42 Program 1 KM 1 S ( Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana Nyantri yang Mandiri ) BAZNAS Nasab dan Nasib Guru Madrasah Kabupaten Sukabumi Program ini adalah salah satu program Unggulan BAZNAS Kabupaten Sukabumi yang bertujuan untuk membantu mewujudkan kesejahtraan bagi para guru honorer yang tidak bersertifikasi, dan guru dengan predikat seperti itu berjumlah, Kurang lebih 5.240 orang. Hal inilah yang mendorong BAZNAS Kabupaten Sukabumi Untuk berperan serta dalam mewujudkan kesejahteraan bagi para guru honor tersebut, dan wujud peran serta tersebut sudah kami awali dengan memberikan penghargaan pada HAB ( Hari Amal Bakti ) Kementrian Agama Ke – 63 Senilai @ Rp 25.000.000,- Kepada 25 Orang Guru Honor dengan pengabdian lebih dari 30 Tahun. 1 KM 1 SBadan / Lembaga Mitra Perguruan Tinggi Sarjana Nyantri Mandiri
  • 43. 43 D. Poblematika Pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sukabumi