كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan” (QS. Ali ‘Imran : 185)
1. ُكَورُجُأ َن ْوَّفَوُت اَمَّنِإَو ِت ْوَمْلا ُةَقِئاَذ ٍسْفَن ُّلُكَماَيِقْلا َم ْوَي ْمَل ِْخدُأَو ِارَّنال َِنع َح ِزْحُز ْنَمَف ِةْدَقَف َةَّنَجْلااَمَو َازَف
ِورُرُغْلا ُعاَتَم ََّّلِإ اَيْنُّدال ُةاَيَحْلا
“TIAP-TIAP YANG BERJIWA AKAN MERASAKAN MATI. DAN SESUNGGUHNYA PADA
HARI KIAMAT SAJALAH DISEMPURNAKAN PAHALAMU. BARANGSIAPA DIJAUHKAN
DARI NERAKA DAN DIMASUKKAN KE DALAM SURGA, MAKA SUNGGUH IA TELAH
BERUNTUNG. KEHIDUPAN DUNIA ITU TIDAK LAIN HANYALAH KESENANGAN YANG
MEMPERDAYAKAN” (QS. ALI ‘IMRAN : 185)
4. ،اَهوُورُزَف ََّلَأ ِورُبُقْلا ِةَارَي ِز َْنع ْمُكُتْيَهَن ُتْنُكْلا ُّق ِرُي ُهَّنِإَفُِّرِكَذُتَو ،َنْيَعْلا ُعِْمدُتَو ،َبْلَقَت ََّلَو ،َةَر ِخ ْاْلواُلوُق
اًرْجُه
“
“Dahulu aku melarang kalian untuk berziarah kubur, sekarang berziarahlah karena ziarah dapat
melembutkan hati, membuat air mata menetes, dan mengingatkan akhirat. Dan janganlah kalian
mengucapkan al hujr (ucapan yang bathil) (HR. Al hakim)
“Nabi pernah menziarahi makam ibu beliau. Lalu beliau menangis. Tangisan beliau
tersebut membuat menangis orang-orang disekitarnya. Lalu beliau bersabda : “Aku
meminta izin kepada Rabb-ku untuk memintakan ampunan untuk ibuku. Tapi Dia tidak
mengizinkannya. Dan aku meminta izin untuk menziarahi makam ibuku, maka Dia
mengizinkannya. Maka berziarahlah kalian karena ziarah tersebut dapat mengingatkan
kalian kepada kematian” (HR. Muslim)
5. ADAB BERZIARAH KUBUR
• Mengingat tujuan utama berziarah, yakni memberikan pengingat kepada kita
tentang kematian yang pasti akan kita alami dan memohon ampunan kepada
ALLAH atas dosa orang yang telah meninggal
• Mengucapkan salam ketika masuk kompleks pekuburan
• “Dari Buraidah Radhiyallahu ‘Anhu, Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa
Sallam Mengajarkan Mereka (Para Shahabat) Jika Mereka Keluar Menuju Pekuburan Agar
Mengucapkan :
ُمَالَّسلَاْيِمِلْسُمْال َو َْنيِنِمْؤُمْال َنِم ِارَيِِّدال َلْهَأ ْمُكْيَلَعَل ُهلل َََاَ ْنِِ اَّنِِ َو َنَانَل َهلل ُلََْسَن َن ْوُُ َِِالَةَيِفاَعْال ُمُكَل َو
“Salam keselamatan atas penghuni rumah-rumah (kuburan) dan kaum mu’minin dan
muslimin, mudah-mudahan allah merahmati orang-orang yang terdahulu dari kita
dan orang-orang yang belakangan, dan kami insya allah akan menyusul kalian, kami
memohon kepada allah keselamatan bagi kami dan bagi kalian”
6. • Mendo’akan mayit jika dia seorang muslim
Dari ‘aisyah radhiyallahu ‘anha
“Nabi pernah keluar ke baqi’, lalu beliau mendo’akan mereka. Maka ‘aisyah menanyakan
hal tersebut kepada beliau. Lalu beliau menjawab : “sesungguhnya aku diperintahkan
untuk mendo’akan mereka””
• Diperbolehkan menangis tetapi tidak boleh meratapi mayit
Menangis yang wajar diperbolehkan sebagaimana nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam menangis ketika menziarahi kubur ibu beliau sehingga membuat orang-orang
disekitar beliau ikut menangis. Tetapi jika sampai tingkat meratapi mayit, menangis
dengan histeris, menampar pipi, merobek kerah, maka hal ini diharamkan.
8. Wahai Allah, Ampunilahrahmatailah, Bebaskanlah Dan Lepaskanlah Dia. Dan
Muliakanlah Tempat Tinggalnya, Luaskanlah Dia. Dan Muliakanlah Tempat
Tinggalnya, Luaskanlah Jalan Masuknya Cucilah Dia Dengan Air Yang Jernih Lagi
Sejuk, Dan Bersihkanlah Dia Dari Segala Kesalahan Bagaikan Baju Putih Yang
Bersih Dari Kotoran, Dan Gantilan Rumahnya Dengan Rumah Yang Lebih Baik
Daripada Yang Ditinggalkannya, Dan Keluarga Yang Lebih Baik, Dari Yang
Ditinggalkan, Serta Suami (Istri) Yang Lebih Baik Dari Yang Ditinggalkannya Pula.
Masukkanlah Dia Kedalam Surga, Dan Lindungilah Dari Siksanya Kubur Serta
Fitnahnya, Dan Dari Siksa Api Neraka. Wahai Allah Berikanlah Ampun, Kami Yang
Masih Hidup Dan Kami Yang Telah Meninggal Dunia, Kami Yang Hadir, Kami Yang
Ghoib, Kami Yang Kecil-kecil Kami Yang Dewasa, Kami Yang Pria Maupun Wanita.
Wahai Allah, Siapapun Yang Engkau Hidupkan Dari Kami, Maka Hidupkanlah
Dalam Keadaan Iman. Wahai Allah Janganlah Engkau Menghalangi Kami, Akan
Pahala Beramal Kepadanya Dan Janganlah Engkau Menyesatkan Kami Sepeninggal
Dia Dengan Mendapat Rahmat-mu Wahai Tuhan Lebih Belas Kasihan. Segala Puji
Bagi Allah Tuhan Semesta Alam.