Penderita hipertensi dan diabetes memiliki risiko lebih besar terhadap masalah kesehatan gigi dan mulut seperti gigi berlubang, penyakit gusi, dan infeksi jamur. Hal ini disebabkan pengobatan hipertensi yang dapat menurunkan produksi air liur, serta kadar gula darah yang tinggi pada diabetes yang memudahkan pertumbuhan bakteri penyebab masalah gigi. Oleh karena itu, pasien perlu menjaga kesehatan gigi secar
2. • Penderita hipertensi umumnya harus mengosumsi
obat-obatan khusus untuk mengendalikan
kondisinya. Sayangnya, sebagian obat
antihipertensi dapat menganggu produksi air liur
sehingga menimbulkan keluhan mulut kering
(xerostomia).
• Kondisi ini dapat meningkatkan risiko gigi
berlubang, karena fungsi air liur
sebagai ”pembersih alami” menjadi tidak optimal.
• Lebih lanjut, saat kerusakan gigi sudah terjadi dan
tidak ada tindakan penanganan, penderita
hipertensi akan mengalami rasa nyeri yang tidak
tertahankan.
• Keluhan ini dapat menimbulkan stres, sehingga
memicu lonjakan tekanan darah. Alhasil,
perawatan hipertensi akan lebih sulit untuk
dilakukan.
• Di sisi lain, apabila penderita hipertensi
memutuskan untuk mengatasi sakit gigi, tindakan
3. Penderita hipertensi perlu terlebih dahulu mengontrol tekanan
darah agar berada di rentang optimal. Setelah itu barulah tindak
lanjut masalah sakit gigi bisa dilakukan. Jika tidak demikian,
perdarahan hebat sangat mungkin terjadi.
Contoh, penderita hipertensi mengalami gigi berlubang sehingga
harus dilakukan tindakan pencabutan. Apabila penderita
hipertensi tidak mengontrol tekanan darah agar tetap optimal,
terjadinya pecah pembuluh darah tak bisa dihindari lagi.
Maka, apabila Anda adalah penderita penyakit tekanan darah
tinggi yang juga mengalami keluhan sakit gigi, rutinlah
mengontrol kondisi kesehatan, baik ke dokter umum maupun
dokter gigi agar terjadinya komplikasi bisa dihindari.
4.
5. GIGI BERLUBANG
Bakteri dalam mulut Anda hidup dengan mencerna gula dari
makanan dan minuman yang Anda konsumsi. Proses ini
menghasilkan plak yang kian menumpuk seiring waktu.
Asam dari plak lama-kelamaan bisa merusak lapisan email
dan mahkota gigi.
Semakin tinggi kadar gula darah, semakin besar risiko
kerusakan gigi karena bakteri mulut karena pasokan gula
yang banyak.
Tanpa perawatan gigi yang memadai, plak bisa menyebabkan
gigi berlubang dan kerusakan lebih parah pada penderita
diabetes.
6. PENYAKIT GUSI
Diabetes mengganggu kemampuan tubuh dalam melawan
bakteri. Jika Anda tidak rutin menyikat gigi, plak dapat
mengeras dan menjadi karang gigi.
Berbeda dengan plak gigi, karang gigi hanya bisa
dihilangkan dengan scaling oleh dokter gigi.
penumpukan karang gigi bisa menyebabkan peradangan dan
bengkak pada gusi penderita diabetes. Jika dibiarkan,
kondisi yang dikenal sebagai gingivitis ini dapat berkembang
menjadi komplikasi lebih lanjut berupa periodontitis (gigi
goyang)
7. MULUT KERING
Beberapa penderita diabetes mengalami kekurangan produksi
liur sehingga mulutnya menjadi kering. Selain faktor tersebut,
perawatan gigi yang kurang memadai juga kerap menjadi
penyebab mulut kering pada penderita diabetes.
Air liur mempunyai peran penting bagi kesehatan gigi dan mulut.
Tanpa produksi air liur yang cukup, Anda berisiko lebih besar
untuk mengalami kerusakan gigi, penyakit gusi, serta infeksi
jamur.
8. INFEKSI JAMUR
Mulut Anda merupakan habitat alamiah bagi jamur Candida. Namun, pada
penderita diabetes, pertumbuhan mikroba ini sering kali jadi tidak terkendali.
Akibatnya, penderita diabetes lebih rentan mengalami infeksi jamur mulut alias
kandidiasis oral.
Infeksi jamur menimbulkan bercak-bercak merah atau putih pada bagian dalam
mulut. Bercak-bercak ini bisa menyebar ke langit-langit mulut dan belakang
tenggorokan. Cara terbaik untuk mencegahnya ialah dengan menjaga
kebersihan mulut.
9.
10. TIPS UNTUK MENCEGAH
MASALAH GIGI DAN
MULUT
Menyikat gigi secara rutin
Menggunakan benang gigi
Mengontrol gula darah dan tekanan darah
Mengunjungi dokter gigi secara rutin
Jangan merokok
Hindari minuman asam