1. Cara Ternak Ayam Bangkok
Mengawinkan induk bukanlah pekerjaan yang sulit, terutama bagi peternak yang sudah
berpengalaman. Hal yang sulit adalah mencari bakal Pejantan dan Indukan yang
berkualitas tinggi. Mengawinkan induk bisa dilakukan di kandang umbaran atau dengan
sistem kawin tembak (doddogan). Caranya induk betina dipegangi, lalu induk jantan
akan mengawini si betina. Cara ini terkenal paling efektif dan cepat menghasilkan
keturunan. Induk jantan yang baik biasanya tidak terlalu sulit dikawinkan dengan cara
dogdogan. Jika induk jantan tidak mau mengawini induk betina dengan cara dogdogan,
sebaiknya induk jantan dan induk betina dikawinkan di dalam kandang umbaran.
Satu ekor pejantan bisa mengawini 3-4 induk betina. Perkawinan juga bisa dilakukan
secara inseminasi buatan, tetapi cara ini jarang dilakukan karena cara perkawinan
alamiah terhitung cukup gampang dilakukan dan tidak perlu mengeluarkan biaya
khusus untuk membeli peralatan inseminasi.
Induk yang telah dikawinkan akan bertelur seminggu setelah dikawinkan. Induk betina
ayam bangkok bertelur terbatas, tidak lebih dari 20 butir setiap periodenya. Hal ini
berbeda dengan ayam kampung yang bisa bertelur sampai 40 butir untuk setiap
periode. Telur-telur tersebut bisa dierami oleh induknya atau ditetaskan di dalam mesin
tetas. Untuk usaha skala kecil, penetasan bisa dilakukan oleh induknya, tetapi untuk
usaha berskala besar, terutama peternakan yang menjual anakan (DOC), penetasan
dengan mesin tetas dapat mempercepat kapasitas produksinya.
align="justify">
Anak ayam menetas setelah dierami oleh induknya selama 21 hari atau sama dengan
penetasan menggunakan mesin tetas. Anak ayam yang baru menetas bisa ditempatkan
dikandang postal setelah berumur dua hari. Kandang postal anak ayam dilengkapi
dengan pemanas yang berfungsi sebagai induk buatan. Satu hal yang perlu
diperhatikan dalam mengawinkan ayam bangkok adalah tidak mengawinkan saudara
sekandung (berinduk sama). Namun perkawinan antara induk (F1) dan anak (F2) masih
diperkenankan. Begitu juga dengan perkawinan antara induk (F1) dan cucu (F3).
Teknik Pemberian Pakan Ayam Bangkok
Pakan yang diberikan harus mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh ayam. Zat-zat
yang dibutuhkan tersebut sebagi berikut :
Protein. Berfungsi sebagai zat pembangun tubuh. Protein berguna untuk
meningkatkan jumlah otot serta daging, sehingga sangat dibutuhkan oleh anak
ayam yang sedang tumbuh sampai berumur 6 bulan dan yang sedang dipersiapkan
untuk diadu. Untuk menambahkan protein, para pemilik ayam sabung sering
menambahkan cincangan daging kambing dalam pakan untuk ayamnya.
2.
Lemak. Zat ini juga dibutuhkan ayam yang sedang tumbuh. Bagi ayam yang akan
disabung, lemak tidak terlalu perlu. Ayam sabung justru harus langsing, singset, dan
padat tubuhnya. Jika terlalu banyak lemak, ayam akan keberatan badan sehingga
mudah lelah atau tidak mapu untuk memukul.
Karbohidrat. Zat ini sangat dibutuhkan oleh ayam sabung untuk menjaga stamina.
Stamina ayam memang harus diperhatikan karena harus bertarung 5-6 ronde,
setiap ronde lamanya 15 menit.
Vitamin dan mineral. Dua zat ini bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh
serta kelincahan ayam sewaktu bertarung, meskipun jumlah yang dibutuhkan tidak terlalu
banyak, hanya 1-2% dari total ransum. Vitamin dan mineral juga berguna sebagai katalisator
dalam proses metabolisme. Pemberian vitamin B kompleks sangat dibutuhkan untuk
meningkatkan aktivitas ayam sabung. Kedua unsur tersebut sangat dibutuhkan untuk
metabolisme dan pertumbuhan fisik ayam, seperti pertumbuhan tulang, mencegah kelumpuhan,
dan menghindarkan kecacatan pada kaki.
Air. Selain pakan, ayam juga membutuhkan air. Air ini antara lain digunakan untuk
proses metabolisme. Air juga diperlukan sebagai pelarut. Hampir 60% tubuh ayam
terdiri atas air yang juga berguna dalam proses pencernaan, mengatur suhu badan,
dan menyeimbangkan atau mengatur berbagai zat di dalam tubuh ayam.
Hijauan. Hijauan merupakan pakan tambahan bagi ayam bangkok. Biasanya
hijauan diberikan sejak anak ayam berumur dua bulan. Pakan hijauan berupa
kecambah kacang hijau (taoge), kangkung, daun pisang, dan hijauan lainnya yang
mengandung air dan tidak memberikan efek racun bagi ayam.
Grit. Grit adalah bahan yang digunakan untuk membantu pencernaan ayam di
tembolok, yaitu berupa kulit kerang atau cangkang bekicot. Grit bisa diberikan
kepada ayam muda di dalam kandang umbaran. Grit tidak boleh diberikan kepada
anak ayam di bawah umur tiga bulan karena akan mengganggu atau melukai
pencernaannya.