2. SATKER/PPK : PELAKSANA JALAN NASIONAL WILAYAH I/ PPK-
1.2.PELAKSANAAN PRESERVASI DAN PENINGKATAN KAPASITAS
JALAN JEMBATAN NASIONAL BASO – BATAS RIAU
NAMA KEGIATAN : PENGGANTIAN JEMBATAN LUBUK ALAHAN ( LELANG ULANG ) RUAS
JALAN BATAS PROVINSI RIAU – BATAS KOTA PAYAKUMBUH
PAKET : PENGGANTIAN JEMBATAN LUBUK ALAHAN ( LELANG ULANG ) RUAS
JALAN BATAS PROVINSI RIAU – BATAS KOTA PAYAKUMBUH
PPK : MOCHAMAD SAKTIANTO ST, MT
LOKASI : SUMATERA BARAT / KABUPATEN 50 KOTA PAYAKUMBUH
SUMBER DANA : APBN
TAHUN ANGGARAN: 2018
NOMOR KONTRAK : 19/PPK/SK-PJN1-Bb.03.23.1.2/VII/2018
TANGGAL KONTRAK : 3 JULI 2018
NILAI KONTRAK : RP.6.059.677.000,00 ( ENAM MILYAR LIMA PULUH SEBILAN JUTA ENAM
RATUS TUJUH PULUH RIBU RUPIAH )
3. No. KONTRAK ADD.I : ADD.I/19/PPK/SK-PJN1-Bb.03.23.1.2/X/2018
TANGGAL KONTRAK : 3 OKTOBER 2018
No. KONTRAK ADD.II : ADD.II/19/PPK/SK-PJN1-Bb.03.23.1.2/XII/2018
TANGGAL KONTRAK : 13 DESEMBER 2018
NILAI KONTRAK : RP.6.665.644.000,00 ( ENAM MILYAR ENAM RATUS ENAM PULUH LIMA
JUTA ENAM RATUS EMPAT PULUH EMPAT RIBU RUPIAH)
KONTRAKTOR PELAKSANA :
KONSULTAN PENGAWAS : PT.TERASIS EROJAYA KSO PT. TRANSIMA CITRA INDO
CONSULTANT
MASA PELAKSANAAN : 175 ( SERATUS TUJUH PULUH LIMA ) HARI KALENDER
MASA PEMELIHARAAN : 365 ( TIGA RATUS ENAM PULUH LIMA ) HARI KALENDER
4. LINGKUP PEKERJAAN :
A. STRUKTUR JEMBATAN
1. PONDASI
- PONDASI ABT 1 SUMURAN DIAMETER 3.5 M TINGGI 5 M
- PONDASI ABT 1 SUMURAN DIAMETER 3.5 M TINGGI 5 M
A1 A2
16000
2500 2500
EL. 14.790 EL. 14.790
Pondasi Sumuran D-350
1x2=2Pcs, L= 5 M
Pondasi Sumuran D-350
1x2=2Pcs, L= 5 M
MAB EL.17.97 m
PAYAKUMBUH PEKANBARU
0.000%
5500
5500
POTONGAN MEMANJANG
Skala 1:200
8. PPK/Satker : PPK.1.2.Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan dan Jembatan Nasional Baso -Bts.Riau
Nama Pekerjaan : Penggantian Jembatan Lubuk Alahan ( Lelang Ulang )
Ruas Jalan : Bts.Prov.Riau - Bts.Kota Payakumbuh ( N.036 )
Prov / Kab / Kodya : Sumatera Barat / Kabupaten 50 Kota Payakumbuh
Nomor Kontral : 19/PPK/SK-PJN1-Bb.03.23.1.2/VII/2018
Tanggal : 03 Juli 2018
M in ggu 1 M in ggu 2 M in ggu 3 M in ggu 4 M in ggu 5 M in ggu 6 M in ggu 7 M in ggu 8 M in ggu 9 M in ggu 1 0 M in ggu 1 1 M in ggu 1 2 M in ggu 1 3 M in ggu 1 4 M in ggu 1 5 M in ggu 1 6 M in ggu 1 7 M in ggu 1 8 M in ggu 1 9 M in ggu 2 0 M in ggu 2 1 M in ggu 2 2 M in ggu 2 3 M in ggu 2 4 M in ggu 2 5
03/07/2018 09/07/2018 16/07/2018 23/07/2018 30/07/2018 06/08/2018 13/08/2018 20/08/2018 27/08/2018 03/09/2018 10/09/2018 17/09/2018 24/09/2018 01/10/2018 08/10/2018 15/10/2018 22/10/2018 29/10/2018 05/11/2018 12/11/2018 19/11/2018 26/11/2018 03/12/2018 10/12/2018 17/12/2018
08/07/2018 15/07/2018 22/07/2018 29/07/2018 05/08/2018 12/08/2018 19/08/2018 26/08/2018 02/09/2018 09/09/2018 16/09/2018 23/09/2018 30/09/2018 07/10/2018 14/10/2018 21/10/2018 28/10/2018 04/11/2018 11/11/2018 18/11/2018 25/11/2018 02/12/2018 09/12/2018 16/12/2018 24/12/2018
A C G 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 7 Hari 8 Hari
DIVISI 1. Mobilisasi
1.2 Mobilisasi LS 1,73 0,87 0,87
1.8.(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas LS 0,52 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
1.8.(2) Jembatan Sementara LS 2,45 0,82 0,82 0,82
1.20.(1) Pengeboran, termasuk SPT dan Laporan M1 1,10 0,37 0,37 0,37
1,21 Manajemen Mutu LS 0,46 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
DIVISI 2. Drainase
2.1.(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air M3 0,03 0,03
2.2.(1) Pasangan Batu dengan Mortar M3 1,36 0,68 0,68
DIVISI 3. Pekerjaan Tanah
3.1.(1a) Galian Biasa M3 0,36 0,18 0,18
3.1.(3) Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter M3 0,27 0,09 0,09 0,09
3.2.(1a) Timbunan Biasa dari Sumber Galian M3 1,77 0,89 0,89
3.2.(2a) Timbunan Pilihan dari Sumber Galian M3 3,66 0,91 0,91 0,91 0,91 -
3.3(1) Penyiapan Badan Jalan M2 0,01 0,01
3.4.(1) Pembersihan dan Pengupasan Lahan M2 0,05 0,05
3.4.(2) Pemotongan Pohon Pilihan diameter 15 – 30 cm buah 0,02 0,02
DIVISI 4. Pelebaran Perkerasan dan Bahu Jalan
4.2.(2b) Lapis Pondasi Agregat Kelas S M3 0,33 0,33
DIVISI 5. Perkerasan Berbutir
5.1.(1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A M3 0,54 0,54
5.1.(2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B M3 0,81 0,81
DIVISI 6. Perkerasan Aspal
6.1 (1)(a) Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair Liter 0,18 0,18
6.1 (2)(a) Lapis Perekat - Aspal Cair Liter 0,11 0,11
6.3(5a) Laston Lapis Aus (AC-WC) Ton 1,18 1,18
6.3(6a) Laston Lapis Antara (AC-BC) Ton 1,70 1,70
6.3(7a) Laston Lapis Pondasi (AC-Base) Ton 1,55 1,55
6.3.(8) Aditif anti pengelupasan Kg 0,05 0,05
DIVISI 7. Struktur
7.1 (5) a Beton Mutu Sedang fc'30 Mpa Lantai Jembatan M3 2,30 1,15 1,15
7.1 (5) b Beton mutu sedang fc’30 MPa Untuk Abutment M3 11,93 1,70 1,70 1,70 1,70 1,70 1,70 1,70
7.1 (7) a Beton mutu sedang fc’20 Mpa M3 2,26 0,75 0,75 0,75
7.1 (9) Beton Siklop fc’15 Mpa M3 1,50 0,38 0,38 0,38 0,38
7.1 (10) Beton mutu rendah fc’10 Mpa M3 0,46 0,15 0,15 0,15
7.2 (1a) Penyediaan Unit Pracetak Gelagar Tipe 1 Bentang 16 Meter Buah 27,32 2,73 2,73 2,73 2,73 2,73 2,73 2,73 2,73 2,73 2,73
7.2 (2a) Pemasangan Unit Pracetak Gelegar tipe 1 Bentang 16 Meter Buah 6,56 0,82 0,82 0,82 0,82 0,82 0,82 0,82 0,82
7.2.(10) Beton Diafragma fc’ 30 MPa termasuk pekerjaan penegangan setelah pengecoran (post tension) Buah 0,37 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07
7.3 (1) Baja Tulangan U 24 Polos Kg 0,63 0,16 0,16 0,16 0,16
7.3 (4) Baja Tulangan U 39 Ulir Kg 15,47 1,03 1,03 1,03 1,03 1,03 1,03 1,03 1,03 1,03 1,03 1,03 1,03 1,03 1,03 1,03
7.7.(1) Dinding Sumuran Silinder terpasang, Diameter 3500 mm M1 2,63 0,53 0,53 0,53 0,53 0,53
7.9.(1) Pasangan Batu M3 2,05 0,68 0,68 0,68
7.11.(1) a. Expansion Joint Tipe Asphaltic Plug, Fixed M1 0,50 0,50
7.11.(1) b. Expansion Joint Tipe Asphaltic Plug, Moveable M1 0,41 0,41
7.12.(3) Perletakan Elastomerik Alam Ukuran 300 mm x 350 mm x 36 mm buah 0,43 0,43
7.13.(1) Sandaran (Railing) M1 0,27 0,27
7.14.(1) Papan Nama Jembatan buah 0,02 0,02
7.15.(2) Pembongkaran Beton M3 0,20 0,07 0,07 0,07
7.15.(6) Pembongkaran Balok Baja (Steel Stringers) M' 0,17 0,08 0,08
7.16.(2).a Pipa Drainase Baja diameter 75 mm M' 0,18 0,09 0,09
SS 7.12(5)a Fixed Anchore Buah 0,14 0,07 0,07
SS 7.12(5)b Moved Anchore Buah 0,07 0,07
DIVISI 8 Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor
8.4.(1) Marka Jalan Termoplastik M2 0,36 0,36
8.4.(4a) Rambu Jalan Tunggal dengan Pemantul High Intensity Grade Buah 0,23 0,23
8.4.(5) Patok Pengarah Buah 0,03 0,03
8.4.(7) Rel Pengaman M1 2,85 0,71 0,71 0,71 0,71
8.4.(10a) Kerb Pracetak Jenis 1 (Peninggi/Mountable) M1 0,09 0,09
DIVISI 9. Pekerjaan Harian
9.1.(1) Mandor JAM 0,01 0,01
9.1.(2) Pekerja Biasa JAM 0,01 0,01
9.1.(3) Tukang Kayu, Tukang Batu, dsb JAM 0,02 0,02
9.1.(4) a Dump Truck, kapasitas 3 - 4 m³ JAM 0,10 0,10
9.1.(11) Alat Penggali (Excavator) 80 - 140 PK JAM 0,09 0,09
9.1.(12) Crane 10 - 15 Ton JAM 0,07 0,07
9.1.(18) Mesin Pengaduk beton (Molen) 0.3 - 0.6 M3 JAM 0,02 0,02
9.1.(19) Pompa Air 70 - 100 mm JAM 0,02 0,02
100,0000
PERMINGGU 1,25 4,23 6,18 5,71 6,14 5,75 4,71 5,88 5,51 6,69 6,33 3,68 3,82 4,93 4,15 3,17 5,14 4,52 4,68 1,98 1,01 1,35 1,44 0,87 0,87
KOMULATIF
0
1,25 5,48 11,67 17,38 23,52 29,27 33,98 39,86 45,37 52,06 58,39 62,07 65,90 70,82 74,98 78,15 83,29 87,81 92,48 94,46 95,47 96,82 98,27 99,13 100,00
PERMINGGU
KOMULATIF
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN - 1.2 ( PPK ) KONSULTAN SUPERVISI Padang, ......................... 2018
Pelaksana Preservasi Dan Peningkatan Kapasitas Jalan Jembatan Nasional PT. TERASIS EROJAYA KSO PT. TRANSIMA CITRA INDO CONSULTANT KONTRAKTOR PELAKSANA
Baso - Batas Riau PT.DAWAS GEMILANG MANDIRI
MOCHAMAD SAKTIANTO ST, MT Ir. SASTRA MULIA YAN ARIF BUDIMAN, ST
Nip. 19811001 201012 1 001 Supervisor Engineering General Superintendet
Uraian Ket %
J AD W AL P ELAKSANAAN P EKER J AAN
No.Mata
P embayaran
Satuan
B obot
P ekerjaan
W AKTU P ELAKSANAAN D ALAM MINGGU
B
BOBOT RENCANA
BOBT REALISASI
JUMLAH
Waktu Pelaksanaan : 175 ( Seratus Tujuh Puluh lima ) Hari Kalender
9.
10. KE PADANG KE PEKANBARU
KELOK
SEMBILAN
JEMBATAN
ALAHAN
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20. 1. Mobilisasi
**Mobilisasi Personil Lapangan
Mobilisasi personil lapangan meliputi Staf Inti dan tenaga kerja. Staf Inti Proyek
meliputi General Superintendent, Quantity Egineer 1, Quantity Egineer 2, Quality Egineer, Pelaksana 1,
Pelaksana 2, Surveyor, dan Administrasi Keuangan yang akan dimobilisasi pada minggu pertama sejak
dimulainya pekerjaan proyek. Untuk tenaga kerja diutamakan penduduk/masyarakat setempat (Lokasi
Proyek).
21. **Kantor Lapangan
Barak kerja untuk tenaga kerja, tempat gudang, dan kantor urusan ADM Proyek
Kontraktor. Untuk barak pekerja akan disewa rumah – rumah penduduk di sekitar lokasi proyek.
**Mobilisasi Peralatan Proyek
Mobilisasi peralatan pekerjaan seperti Dump truck, Exavator Motor Grader, Wheel Loader Tandem Roller
Water Tanker, Concrete pump, Pile Driver + Hammer, Hidrolic Jack., Grouting Pump,Crane On Track dan
peralatan penunjang pekerjaan lainnya.Semua perlengkapan dan peralatan lapangan telah siap tersedia.
Pekerjaan yang tertera diatas dikerjakan pada minggu pertama kontrak berjalan.
Pelaksanaan mobilisasi ini akan dilaksanakan sesuai dengan time schedule pada minggu ke 1 sampai minggu
ke 3 sedangkan untuk demobilisasi sendiri akan kami laksanakan ada minggu ke 25.
2. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
Persiapan dengan peninjauan ke lokasi pekerjaan daerah mana sekiranya trafic yang diperlukan pengaturan
saat proses pekerjaan agar tidak menganggu dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
Menempatkan Personil Pengatur lalu lintas pada dua arah jalan di bagian depan dan bagian belakang untuk
buka tutup jalan.
Menempatkan rambu-rambu jalan baik yang kerucut dan juga dibuat dari papan rambu yang menunjukan
arah jalan dan peringatan hati-hati ada pekerjaan jembatan lainnya dan dapat dilihat dengan jelas oleh
pengendara kendaraan untuk menghindari resiko terjadinya kecelakaan dijalan dan pelaksanaan pekerjaan
tidak terganggu.
22.
23. 2. Jalan sementara
Untuk Pengalihan Jalan selama Pekerjaan Berajalan kita membuat jalan sementara, dengan menggunakan
metoda penimbunan jalan pada titik akses pengalihan. Untuk aliran sungai kita menggunakan gorong gorong
bertulang diameter 1.5 meter dengan lebar jalan 8 meter.
24. EL.+14.177
Btng Kelapa D 30cm
Beton
Bertulang
D
1.5m
EL.+6.58 (MAN)
Btng Kelapa D 30cm
Jalan Sirtu
EL.+19.178 EL.+19.178
Gorong
gorong
batang Kelapa d 30 cm
Soilbag Untuk
Penahan Tanah
Timbunan Tanah
30. PEMBERSIHAN DAN PENGELUPASAN LAHAN
Pesiapan dan Langkah Kerja :
• Sebelum memulai pekerjaan terlebih dahulu kami akan mengajukan reques pekerjaan kepada direksi
pekerjaan untuk pekerjaan Pembersihan dan pengupasan lahan
• Setelah mendapatkan izin pelaksanaan maka kami akan langsung mempersiapkan tenaga kerja dan
peralata yang akan kamibtuhkan dilapangan
• Jalan di bersihkan dari akar-akar yang akan meganggu proses pelaksanaan pekerjaan
• Setelah dibersihkan kemudian dilaksanakan pemadatan dengan alat pemadat
• Peralatan dan bahan sudah siap untuk pekerjaan dilapangan, tumpuk peralatan pada suatu tempat yang
tidak akan mengganggu pekerjaan lain
• Hasil dari pembersihan badan jalan ditumpuk pada tempat tertentu sehingga tidak menganggu pekerjaan
yang lain juga warga yang ada di sekitar lokasi proyek.
• Lakukan penimbuan bahan penimbunan secara merata lapis demi lapis secara berkelanjutan
• Lakukan pemedatan dengan seksama sehingga terlihat rapi dan rata
31. PEMBERSIHAN DAN PENGELUPASAN LAHAN
• Pengangkutan sampah dan akar-akar dari hasil penyiapan badan jalan keluar lokasi proyek dengan
mengunakan dump truk ke lokasi yang sudah mendapatkan izin dari pengawas lapangan
• Setelah pekerjaan penyiapan badan jalan selesai dilaksanakan lakukan selanjutnya periksakan kembali
kepengawas lapangan apakah sudah sesuai dengan gambar kerja dan sesuai dengan rencana
pelaksanaan
42. • Sebelum kami memulai pelaksanaan pekerjaan kami akan mengajukan request pekerjaan. Kontraktor
menyerahkan kepada Direksi pekerjaan gambar detail, dan gambar-gambar tersebut harus memperoleh
persetujuan dari Direksi Pekerjaan sebelum melaksanakan Pengadaan dan Pemasangan Unit Pracetak
Gelagar Tipe 1 Bentang 16 meter
Penyediaan Unit Pracetak Gelagar Tipe 1 Bentang 16 Meter
43.
44.
45. • Untuk penyediaan unit pracetak gelagar sudah di buat pada tempat pabrikasi gelagar, kalau umur beton
gelagar sudah mencukupi akan dilakukan mobilisasi pengangkutan ke lokasi proyek.
• Gelagar jembatan itu sendiri mempunyai fungsi sebagai pemikul beban bergerak (kendaraan mobil,
kereta api, dan manusia). Gelagar ini dapat dibuat dari beton, baja, atau kayu. Tetapi dalam metode
pelaksanaan ini membahas menggunakan gelagar beton. Penggunaan dari bentuk gelagar yang
dilaksanakan sebagai pekerjaan yang ini perlu diperhitungkan kemiringan sudutnya yang diberikan dalam
persamaan trigonometri. Dalam perencanaan pembangunan jembatan ini diperlukan perencanaan awal
yang matang, salah satunya adalah perencanaan gelagar. Pekerjaan pemasangan gelagar dilaksanakan
setelah pekerjaan pondasi jembatan selesai. Pelaksanaan pekerjaan pemasangan gelagar terdiri dari :
Menurunkan gelagar dan plat dari kendaraan truk trailer menggunakan cran
46. Pemasangan Unit Pracetak Gelegar tipe 1 Bentang 16 Meter
Untuk perakitan gelagar jembatan ini dibutuhkan suatu daerah persiapan yang mempunyai panjang sebesar
bentang gelagar. Sebagai tambahan diperlukan pula daerah untuk menyimpan balok-balok beton yang
nantinya berfungsi sebagai penopang sementara gelagar. Kemudian dengan menggunakan crane gelagar
diletakkan pada posisi memanjang di atas alat bantuan tumpuan, lalu dilakukan penyatuan gelagar, dengan
menggunakan metode stressing atau post tension.
- Pembuatan landasan launcing
59. Pemasangan Unit Pracetak Gelegar tipe 1 Bentang 16 Meter
- setelah selesai balok pertama maka dilakukan pemidahan landasan
60. Pemasangan Unit Pracetak Gelegar tipe 1 Bentang 16 Meter
- setelah selesai balok pertama maka dilakukan pemidahan landasan
sampai balok girder semua terpasangan
61. Pemasangan Unit Pracetak Gelegar tipe 1 Bentang 16 Meter
Metode stressing dilakukan apabila kekuatan beton sudah memenuhi persyaratan sesuai dengan initial
jacking force yang telah diapproval. Langkah-langkah stressing adalah sebagai berikut :
1. Masukkan Strand
66. Beton Diafragma fc’ 30 MPa termasuk pekerjaan penegangan setelah pengecoran
(post tension)
Diafragma adalah elemen struktur yang berfungsi untuk memberikan ikatan antara gelagarsehingga akan
memberikan kestabilan pada masing-masing gelagar dalam arah horisontal.Pengikat tersebut dilakukan
dalam bentuk pemberian. Stressing pada diafragma dan gelagarsehingga dapat bekerja sebagai satu
kesatuan.
67. Lakukan pembesian baja tulangan U 24 polos dan Baja Tulangan U 39 Ulir untuk perletakan ABT jembatan
sesuai dengan gambar rencana.
Pekerja dan tukang memotong besi sesuai dengan ukuran dan dan di susun sesuai dengan kebutuhan
masing – masing item pekerjaan dan di ikat dengan kawat ikat sampai dengan memenuhi kebutuhan semua
pembesian selesai.
Periksa sesuai gambar kerja dan minta persetujan pengawas lapangan .Selesai pembesian baja tulangan
U 24 polos
Pemeriksaan pembesian oleh pengawas lapangan dan minta persetujuan pengawas lapangan.
Baja Tulangan U 24 Polos Baja tulangan U 39 Ulir
70. Persiapan Dan Langkah Kerja :
1. Penentuan titik pondasi sumuran yang akan dibuat
2. Setelah Elevasi Didapat, maka kita lakukan galian sedalam 3 meter dengan menggunakan alat
excavator pada titik pondasi sumuran yang akan dibuat
3. Kemudian kita letak begisting sumuran pada galian tersebut, untuk pertama kita masukan
bekisting sumuran bagian luar dengan diameter 3 m
Dinding Sumuran Silinder terpasang, Diameter 3500 mm
71. Persiapan Dan Langkah Kerja :
4. Pabrikasi besi tulangan pondasi sumuran
2. Setelah pabrikasi besi besi selesai, kemudian dimasukan bekisting sumuran diameter luar yaitu
3,5 meter
3. Setelah selesai baru kita lakukan Pengecoran terhadap dinding sumuran tersebut
4. Untuk kedalam 5 meter galian kita lakukan secara manual
Dinding Sumuran Silinder terpasang, Diameter 3500 mm
72.
73. Jenis struktur siar muai bergantung pada jenis pergerakan struktur yang disambungkan dan sesuai
gambar rencana. Siar muai jenis Aspaltic Plug mampu menahan pergerakan struktur secara longitudinal,
transversal dan rotasi. Bahan Aspaltic Plug juga mampu menahan fleksibel, menahan air, tahan terhadap
cuaca, dan dapat menahan beban dinamis kendaraan dapat memberikan kenyamanan kepada penguna
jalan. Ketebalan siar muai jenis ini sangat tergantung ukuran celah sambungan dan besarnya pergerakan
dengan tebal minimum 50 mm dan lebar minimum terisi oleh bahan aspaltic 300 mm. Siar muai jenis ini
termasuk jenis siar muai type tertutup, siar muai lainya ialah siar muai type NJ Joint.
Expansion Joint Tipe Asphaltic Plug, Fixed
74. Pelaksanaan
a. Pemotongan Lapisan Aspal dan Pembongkaran
Garis terlebih dahulu aspal yang akan dipotong dengan menggunakan kapur. Pemotongan dilakukan dengan
menggunakan alat Cutter Concrate yang memiliki mata pisau yang sangat tajam. Pelaksanaan pemotongan
dan pembongkaran lapisan aspal harus dilakukan minimal selebar disaign yang telah direncanakan.
Pembongkaran dapat dilakukan dengan menggunakan alat Jack Hammer.
75. Setelah dilaksanakan pemotongan dan pembongkaran bagian tersebut harus dibersihkan dari kotoran dan
sisa-sisa aspal. Pembersihan dilakukan dari debu dan kotoran-kotoran dimaksudkan agar aspal bitumen
dapat menempel pada sisi-sisi lapis permukaan lama sehingga membuat ikatan atara aspal lama dengan
aspal baru menjadi sangat kuat dan juga lentur sehingga dapat menerima beban yang bekerja secara
bersamaan.
76. b. Pemasangan Tali dan Plat Baja
Setelah sambungan yang dibongkar dalam kondisi siap, maka pada bagian celah dalam 30 mm
dari bagian dasar dimasukkan tali tambang. Lapisi seluruh sisi yang dibongkar dengan menggunakn aspal
bitumen yang berfungsi sebagai pengikat antara bagian aspal lama dengan aspal baru. Pasangkan baja
dalam kondisi datar tidak ada beda tinggi antara sisi-sisinya ini dimaksudkan agar pada saat menerima
beban dari atas plat baja tidak bergerak yang menyebabkan siar muairetak.
77. c. Pemasangan Agregat
Agregat sebelum digelar harus dipanaskan terlebh dahulu sampai suhu 200 derajat dengan alat pemanas
tertentu (indirect heating) dimana suhu dapat terkontrol dengan baik dan dapat menghasilkan panas yang
merata pada seluruh agregat. Penghamparan lapis pertama setebal 40 mm yang kemudian dicor dengan
aspal karet yang sudah dipanaskan dengan cara indirect heating sampai suhu 200 derajat agar aspal karet
tersebut dapat berpenetrasi kedalam semua rongga antar agregat.
78. Proses ini diulangi untuk ketebalan selanjutnya, sampai elevasi yang ditentukan. Setelah penghamparan
agregat selesai selanjutnya dipadatkan dengan menggunakan alat compector sampai agregat saling
mengunci dan padat.
79. d. Penghamparan aspal bitumen
Setelah semua agregat padan selanjutnya cor kembali dengan aspal bitumen yang berfungsi sebagai
waterproofing agar air tidak masuk kedalam bagian agregat.
80. • TATA CARA PENGATURAN
PELAKSANAAN PEKERJAAN
• Pengajuan dan Persetujuan untuk memulai Pekerjaan
• Pembuatan Gambar Kerja
• Rapat Evaluasi dan Program Kerja
• Pelaporan
• Tata Cara Pembayaran
• Penyerahan Pekerjaan Sementara ( PHO )
• Penyerahan Pekerjaan Akhir ( FHO )
82. A. REQUEST
KONTRAKTOR
REQUEST FOR WORK/REQUEST FOR CHECKING
(2 Hari sebelum kerja)
PERIKSA :
KONSULTAN SUPERVISI.
PERIKSA :
DIREKSI
PELAKSANAAN PEKERJAAN
OK
OK
TIDAK
TIDAK
83. B. GAMBAR KERJA
Diajukan oleh Kontraktor
Konsultan Supervisi
Periksa
Tdk OK
Direksi
Periksa
OK
Tidak OK
OK
Gambar Pelaksanaan
84. Mengajukan Draft MC
(Kontraktor)
25
26
SPP
Usulan MC Harus Diserahkan Pada Setiap Bulan Periode Pelaksanaan
Diadakan Rapat (Pejabat Pembuat Komitmen, SE & General Superintendent)
27
28
28
29
30
31
Evaluasi
Max 2 hari
Selesai diperiksa BA. MC
)
85. Komitmen yang nyata didalam
Mengutamakan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, serta berkeinginan
memberikan jaminan dan perlindungan
terhadap Keselamatan dan Kesehatan
Kerja kepada semua pekerja yang terlibat
dalam operasi proyek, para pelanggan,
pemasok, pengunjung dan masyarakat
diarea kerja proyek dan sekitarnya.
Project Safety
Management
• PERENCANAAN K3 (SAFETY
PLAN),
• PENANGANAN K3 DAN
• PELAKSANAAN ADMINISTRASI
DAN PELAPORAN
86. 1. MENJAMIN AGAR DALAM PELAKSANAAN PROYEK TIDAK
TERJADI KECELAKAAN & PENYAKIT AKIBAT KERJA
2. MENJAMIN PRODUKTIFITAS TIDAK TERGANGGU
3. MENUJU KONDISI NOL KECELAKAAN (ZER0 ACCIDENT)
1. MEMBENTUK TIM SAFETY PATROLI YANG SECARA PERIODIK
MELAKSANAKAN INSPEKSI
2. TINDAKAN LANGSUNG DILAPANGAN UNTUK HAL-HAL YANG
MEMBAHAYAKAN
3. LAPORAN/RECORD HASIL SAFETY PATROL UNTUK DIBAHAS
DALAM RAPAT LAPANGAN
IMPLEMENTASI
87. >2. HOUSE KEEPING LOKASI KERJA :
A. JALAN KERJA/LOGISTIK
B. TEMPAT PARKIR
C. LOS KERJA
D. TEMPAT PERALATAN
E. PENERANGAN KERJA
F. PEMBUANGAN DAN PENEMPATAN
SAMPAH
G. SUMBER AIR & INSTALASI
H. LOKASI PEKERJAAN FISIK PROYEK
HOUSE KEEPING
HOUSE KEEPING ADALAH KERUMAHTANGGAAN
DILOKASI KERJA YANG MENYANGKUT KEBERSIHAN
DAN KERAPIHANNYA
RUANG LINGKUP HOUSE KEEPING TERBAGI
ATAS :
1. HOUSE KEEPING SARANA PENUNJANG
2. HOUSE KEEPING LOKASI KERJA
>1. HOUSE KEEPING SARANA PENUNJANG :
A. PAPAN NAMA PROYEK
B. PAGAR PROYEK
D. KANTOR PROYEK
F. WC / KM
G. GUDANG TERTUTUP
H. GUDANG TERBUKA
I. BARAK KERJA
89. • dilebarkan
1. Pemasangan rambu-rambu darurat
2. Pemasangan Pagar PEMBATAS dan
Barrier diarea Pekerjaan
3. Pemasangan Pembatas/Pengarah arus
lalu lintas dengan Plastic Cone/Tolo-tolo
Penempatan flagman untuk:
• menjaga dan mengatur lalu lintas saat mob.
Demob alat
• Keluar masuknya kendaraan proyek untuk
pembuangan material hasil galian pada
situasi lalu lintas padat