Beberapa fakta dalam kasus kebakaran hutan dan lahan di Riau yang menunjukkan bahwa PT NSP tidak bersalah meliputi: (1) areal konsesi yang terbakar dapat dilewati publik sehinga kebakaran bisa disebabkan oleh kesalahan pelintas, (2) faktor musim panas yang melanda Riau menurut ahli meteorologi, (3) masih banyak faktor lain yang membebaskan PT NSP dari kesalahan.
Kasus Karhutla PT NSP by Eris ariaman Direktur Utama PT NSP
1. Fakta Lengkap Kasus PT NSP dalam Karhutla Riau
Pada 16 Januari 2015, dibacakan pledooi dalam kasus Karhutla PT NSP di Riau. Pembacaan pledooi yang
dilakukan oleh pihak kuasa hukum ditunjuk yaitu O.C. Kaligis & Associate ini menerangkan beberapa hal
yang bisa dijadikan bukti bahwa PT Nasional Sago Prima adalah sebagai pihak yang tidak bersalah dalam
kasus kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kepulauan Meranti Kepulauan Riau di bulan Januari
2014 lalu. Pada pledooi ini dijelaskan mengenai beberapa fakta yang bisa dipertimbangkan antara lain
soal faktor alam yang menjadi penyebab terjadinya kebakaran pada lahan sagu milik PT NSP di Meranti
tersebut. Pada pembacaan pledooi tersebut diterangkan hal hal sebagai berikut :
Terungkapnya beberapa fakta pada kasus PT NSP di Riau
Fakta yang ada menunjukkan bahwa PT NSP tidak bersalah dalam pledooi tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Areal konsesi yang terbakar merupakan areal yang bebas dilewati dan dilintasi oleh para pejalan
kaki dan juga orang lain yang memang memiliki akses kedalam lahan tersebut. Dengan dapat
dilintasinya daerah tersebut oleh orang lain, dapat dimungkinkan ada kesempatan para pelintas
dapat melakukan kesalahan kecil yang dapat berakibat fatal seperti membuang puntung rokok
sembarangan.
2. Faktor musim panas yang melanda Riau saat itu, menurut Idung Risdiyanto seorang ahli
Meteorologi dari Departemen Geofisika dan Meteorologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (FMIPA – IPA)
Dan masih banyak sekali faktor faktor yang membuat PT NSP merasa terpojok dan tercemar nama
baiknya karena ini merupakan murni bukan kesalahan PT Nasional Sago Prima.