1. KELOMPOK
2
1. M. Alfin Riza
07
2. Rina Nur Haqiqi
11
3. M. Fakhruddin Arrozi
14
4. M. Syifa Jauhar FNS
18
5. Lina Hidayatuz Z
25
2.
3. QIṢ ĀṢ
PENGERTIAN
• Pembalasan dari sekecil apapun amal perbuatan manusia
7. Barangsiapa
yang
mengerjakan
kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya
dia akan menerima (balasan)nya.
8. dan barangsiapa yang mengerjakan
kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya
4. ULASAN
Semua amal perbuatan manusia akan mendapat balasan kelak di
akhirat. Sekecil apapun yang ia perbuat, niscaya Allah akan
membalasnya dengan Kuasa Keadilan-Nya.
Balasan atas setiap kebaikan adalah surga.
Balasan atas setiap keburukan adalah neraka.
Manusia akan mendapat balasan sesuai amal perbuatannya.
5. untuk menghilangkan kedengkian, kebencian dan dendam yang ada pada hati
manusia.
“dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka
merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.”
6. “Orang-orang yang beriman akan melaluinya seperti kerdipan mata, dan ada yang seperti
kilat, angin, burung, kuda yang baik dan unta. Maka merekalah yang selamat dan
diselamatkan. Ada pula yang dicabik-cabik (qishash) lalu dilepaskan dan ada pula yang
masuk ke dalam Neraka Jahannam.” (HR. Muttafaq ‘Alaih)
7. PERTANYAAN QISHOSH
1.
2.
3.
4.
5.
Bagaimana interpretasi pembalasan, hanya kpd manusia atau juga yang lain?
(Dian)
Yang sudah diqishosh di dunia, apakah juga diqishosh di akhirat? (Fahmi)
Kebaikan apakah dapat menutupi keburukan dlm mizan? (Izzati)
Setelah diqishosh di dunia, dosa sdh dilebur, lalu apakah di akhirat masih di
qishosh? (Izzati)
Bagaiamana bentuk/tata cara qishosh, apakah sama dengan mizan? (Fiki)
8. Ṣ IRĀT
PENGERTIAN
• Jembatan yang dibentangkan diatas neraka sebagai jalan
menuju surga
Daripada Abu Sa’id al-Khudri, katanya: “Telah sampai kepadaku bahawa jambatan
tersebut lebih halus dari sehelai rambut dan lebih tajam dari mata pedang.” (HR. Ibnu
Hibban, Dinilai sahih oleh Syu’aib Al Arnauth dan Al Albani)
9. ULASAN
Ṣ irāt sebagai jembatan searah surga. Dibawahnya Neraka
Jahannam. Ṣ irāt lebih kecil dari rambut dan lebih tajam dari
pedang.
Namun, hal ini ditentang oleh Kaum Mu’tazilah. Mereka
menganggap hal itu tidak mungkin, karena tersirat didalamnya
mengandung siksaan. Dan Allah tidak mungkin menyiksa
orang-orang mu’min.
10. SYAFĀ’AT
PENGERTIAN
Mencari-cari pertolongan dari orang-
orang berkedudukan tinggi
diberi keselamatan akhirat
agar
64. dan Kami tidak mengutus seseorang Rasul melainkan untuk ditaati
dengan seizin Allah. Sesungguhnya Jikalau mereka ketika Menganiaya
dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan
Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka
mendapati Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
{an-Nisa’ : 64}
11. ULASAN
Menurut sebagian cerita, kelak sebagaian
manusia akan larut dalam siksaan akhirat.
(Adapula yang menyebutkan hal ini terjadi
ketika
dikumpulkannya
di
padang
mahsyar, ketika matahari sangat dekat
diatas manusia). Mereka pun mencari-cari
penolong.
Mereka mendatangi Nabi Adam a.s.
Namun, beliau tidak dapat memberikan
pertolongan
apapun
untuk
mereka.
12. ULASAN
Akhirnya,
mereka
mendatangi
Nabi
Muhammad SAW. (Memang, setiap nabi
diberi doa yang pasti dikabulkan oleh
Allah.
Namun,
para
nabitelah
menggunakannya waktu didunia dan
hanya
Nabi
Muhammad
yang
menyimpannya sebagai syafa’at kelak di
akhirat).
Nabi pun bersujud kepada Allah hingga
kemudian
meminta
kepada
Allah
13. ULASAN
Berbeda dengan Kaum Mu’tazilah.
Mereka menganggap bahwasanya tidak
ada syafa’at di akhirat kelak.
Dan disebutkan dalam Buku I’tiqad
Ahlussunnah Wal Jama’ah karangan K.H.
Sirajuddin Abbas bahwasanya yang
menentang adanya syafa’at ini telah
menjadi sesat terlalu jauh. Karena,
periwayatan hadits tentang syafa’at
sangat banyak dan telah dishahihkan