SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Bab 1
   DASAR SISTEM PENGAJARAN
     Istilah sistem adalah suatu konsep yang abstrak. Definisi
tradisional menyatakan bahwa sistem adalah seperangkat
komponen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan.
     Pendidikan, latihan, pengajaran, dan teknologi
pendidikan. Istilah-istilah tersebut masing-masing memiliki
pengertian sendiri-sendiri, berbeda tapi berhubungan erat.
Pendidikan lebih menitikberatkan pada pembentukan dan
pengembangan kepribadian. Pendekatan sistem merupakan
suatu perangkat alat atau teknik. Alat-alat itu berbentuk
kemampuan (abilitas) dalam :
1. Merumuskan tujuan-tujuan secara operasional
2. Mengembangkan deskripsi tugas-tugas secara lengkap dan
akurat
3. Melaksanakan analisis tugas-tugas
Ada dua ciri pendekatan sistem pengajaran, yakni sebagai
berikut :
1. Pendekatan sistem merupakan suatu pendapat tertentu yang
mengarah ke proses belajar mengajar
2. Penggunaan metologi khusus untuk mendesain sistem
pengajaran.
     Ada tiga ciri khas yang terkandung dalam sistem
pengajaran, sebagai berikut :
1. Rencana
2. Kesalingtergantungan
3. Tujuan
     Ada tiga tahap dalam merencanakan desain suatu sistem,
yaitu :
1. Menganalisis tuntutan-tuntutan sistem
2. Mendesain sistem, dan
3. Mengevaluasi dampak sistem.
Komentar
     Berdasarkan penjelasan tersebut , saya berpendapat bahwa
dasar sistem pengajaran merupakan tujuan awal dari kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan . Pendidikan juga lebih
menitikberatkan      pada      pembentukan      pengembangan
kepribadian. Sistem pengajaran senantiasa ditandai oleh
organisasi dan interaksi antar komponen untuk mendidik siswa
itu sendiri.
Bab 2
KEDUDUKAN SISTEM PENGAJARAN
         SEKOLAH
     Sebelum menyusun perencanaan pengajaran, terlebih dahulu
guru perlu mengenali kedudukan sistem pengajaran di sekolah.
Pengenalan itu dimaksudkan agar guru atau calon guru
memperoleh informasi yang relevan tentang komponen sistem
pengajaran. Usaha pengenalan dilaksanakan dengan tiga
cara, yaitu :
1. Melakukan observasi langsung ke sekolah
2. Melakukan studi pengkajian terhadap tiap komponen sistem
pengajaran, dan
3. Pendalaman, penguatan, dan perluasan dengan mempelajari
berbagai teori yang relevan.
     Dalam rangka mewujudkan masyarakat budaya yang
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, pendidikan nasional
berfungsi sebagai alat :
1) Pengembangan pribadi
2) Pengembangan warga negara
3) Pengembangan kebudayaan, dan
4) Pengembangan bangsa
     Fungsi sekolah adalah :
1. Mendidik calon warga negara yang dewasa
2. Mempersiapkan calon warga negara masyarakat
3. Mengembangkan cita-cita profesi/kerja
4. Mempersiapkan calon pembentuk keluarga yang baru, dan
5. Pengembangan pribadi (realisasi diri)
     Guru harus mempunyai kemampuan dasar. Kemampuan itu
antara lain meliputi yang berikut ini :
a. Kemampuan menguasai bahan
b. Kemampuan mengelola program belajar mengajar
c. Kemampuan mengelola kelas dengan pengalaman belajar
d. Kemampuan menggunakan media/sumber dengan pengalaman
belajar
e. Kemampuan menguasai landasan-landasan kependidikan
dengan pengalaman belajar
f. Kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar dengan
pengalaman belajar
g. Kemampuan menilai prestasi siswa dengan pengalaman belajar
h. Kemampuan mengenal fungsi dan program pelayanan
bimbingan dan penyuluhan dengan pengalaman belajar
i. Kemampuan mengenal dan menyelenggarakan administrasi
sekolah dengan pengalaman belajar
j. Kemampuan memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-
hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran .
Komentar
      Dalam bab ini akan dibahas secara singkat tentang
sekolah sebagai suatu sistem sosial, pengkajian kurukulum
sekolah, pengkajian garis-garis program pengajaran bidang
studi, pengkajian ciri-ciri siswa, dan pengkajian ciri-
ciri guru profesional. Dan dalam sistem atau proses
pendidikan mana pun, guru tetap memegang
 peranan penting dimana tanpa bimbingan guru
yang mampu mengemban tugasnya dengan baik.
Bab 3
     MODEL-MODEL PERENCANAAN
           PENGAJARAN
     Pengembangan program instruksional dilaksanakan dengan
pendekatan sistemik. Pendekatan ini mempertimbangkan sumber
faktor dan komponen-komponen yang ada, sehingga pelaksanaan
program akan berjalan secara efisien dan efektif.
     Suatu model menggunakan pendekatan sistem dalam rangka
mengembangkancourse design, adalan sebagai berikut :
1) Identisikasi tugas-tugas
2) Analisis Tugas
3) Penetapan kemampuan
4) Spesifikasi pengetahuan, keterampilan, dan sikap
5) Identifikasi kebutuhan pendidikan dan latihan
6) Perumusan tujuan
7) Kriteria keberhasilan program
8) Organisasi sumber belajar
9) Pemilihan strategi pengajaran
10) Uji lapangan program
11) Pengukuran reliabilitas program
12) Perbaikan dan penyesuaian program
13) Pelaksanaan program
14) Monitoring program
     Teknik merancang sistem belajar berlangsung dalam tahap-
tahap sebagai berikut :
1. Menetapkan status sistem pengajaran
2. Merumuskan tujuan-tujuan pengajaran
3. merencanakan dan melaksanakan evaluasi
4. Mendeskripsikan dan mengkaji tugas
5. Melaksanakan prinsip-prinsip belajar.
Komentar
     Sudah kita ketahui, perencanaan pengajaran dalam proses
pengajaran pendidikan itu sangat penting, dimana sebuah
rencana itu adalah tahapan pertama atau sebuah target yang
akan dicapai. Ada lima teknik untuk merancang sistem belajar
berlangsung , kelima tahapan sistem ini mesti dilakukan
sedemikian rupa dan semuanya bagaikan komponen-
komponen sistem terpadu secara menyeluruh .
Bab 4
           PEKERJAAN, TUGAS,
           MATA AJARAN, TOPIK
     Penyusunan suatu perencanaan pengajaran yang efektif
membutuhkan pengkajian yang cermat. Pada dasarnya
penggunaan/telaah/analisis merupakan suatu bentuk penerapan
pendekatan sistem, yang disebut sistem analisis. Pendekatan
telaah dilaksanakan dalam langkah-langkah kerja dengan pola
dan ukuran tertentu. Langkah-langkah yang perlu ditempuh
dalam mengkaji pekerjaan, adalah sebagai berikut :
1). Memeriksa dan menyetujui kerangka acuan bersama antara
pimpinan dan bawahan
2). Periksa dan pelajari dokumentasi yang berkenaan dengan
pekerjaan
3). Mendaftar siapa saja yang terlibat dalam pekerjaan itu.
4). Diadakan diskusi dengan pihak-pihak yang terlibat pekerjaan
5). Menyusun suatu deskripsi pekerjaan sementara
6). Jika masih ada ketidak cocokan, maka dikakukan diskusi ulang
7). Memecahkan serta menyusun deskripsi dan spesifikasi pekerjaan
dalam bentuk final.
      Konsep suatu tugas tindakan mencakup tiga atribut utama, yauitu
:
1). Suatu interaksi antara orang dengan orang atau objek
2). Yang dapat mengalami perubahan, dan
3). Dimaksudkan untuk mencapai beberapa tujuan.
      Penyusunan dan penilaian deskripsi tugas hendaknya
mempehatikan kriteria sebagai berikut :
1. Deskripsi tugas harus lengkap
2. Hindarkan kata-kata atau ungkapan yang dapat menimbulkan
sirat, atau tafsiran yang berbeda-beda.
3. Tugas memiliki konsistensi internal, tidak menuntut seseorang agar
melakukan dua hal yang berbeda pada waktu yang sama .
Komentar
    Pada bab ini akan disajikan suatu sintesis tentang teknik
dan prosedur yang digunakan untuk melakukan pengkajian.
Dimana pekerjaan adalah mengkaji suatu pekerjaan menjadi
tugas-tugas, tugas merupakan dasar utama seseorang untuk
mengerjakan suatu pekerjaan, kedua hal ini memang sangat
berkaitan erat .
Bab 5
           TUJUAN PENGAJARAN
     Salah satu tahap dalam proses desain pengajaran adalak
merumuskan dan menulis tujuan-tujuan pengajaran. Suatu tujuan
pengajaran adalah sejumlah hasil pengajaran yang dinyatakan
dalam artian siswa belajar, yang secara umum mencakup
pengetahuan baru, keterapilan dan kecakapan , serta sikap-sikap
yang baru, yang diharapkan oleh guru dicapai oleh siswa sebagai
hasil pengajaran . Tujuan belajar merupakan cara yang akurat
untuk menentukan hasil pengajaran. Antara tujuan pengajaran
dan tujuan belajar ada perbedaan, tetapi memiliki hubungan
yang sangat erat antara satu dengan yang lainnya. Suatu tujuan
pengajaran, terdiri dari tiga komponen, yakni :
1)Tingkah laku terminal
2) Kondisi-kondisi tes, dan
3) Standar (ukuran)
Ada tiga jenis pendekatan yang dapat digunakan untuk
mengkasifikasikan tujuan pendidikan, yaitu sebagai berikut :
1. Imediasi : Jangka panjang/langsung
2. Tipe performance : Kognitif/afektif/psikomotor
3. Sumber (source) : Keterampilan kehidupan/metologis isi
(content)
     Teknik merumuskan tujuan pengajaran. Ada lima langkah
yang harus ditempuh dalam merumuskan tujuan belajar
mengajar, yakni sebagai berikut :
1. Merumuskan tujan umum
2. Merumuskan suatu situasi acuan
3. Merumuskan suatu tes situasi acuan
4. Menulis tujuan belajar mengajar
5. Menulis batas yang lebih rendah tentang stabilitas perilaku
Komentar
     Tujuan merupakan suatu yang sangat esensian sebab besar
maknanya, baik dalam rangka perencanaan maupun dalam
rangka penilaian. Dalam perencanaan, tujuan memberikan
petunjuk untuk memilih isi bahan ajaran, menata urutan topik-
topik, mengalokasikan waktu, petunjuk dalam memilih alat-
alat bantu pengajaran dan prosedur pengajaran, serta
menyediakan ukuran (standar) untuk mengukur
prestasi belajar siswa. Tujuan merupakan
kriteria untuk menilai mutu dan efisiensi
pengajaran.
Bab 6
          BAHAN PENGAJARAN
     Bahan pengajaran adalah bagian integral dalam kurikulum
sebagaimana yang telah ditentukan dalam garis-garis besar
program pengajaran. Dalam hubungan ini ada empat kategori
pendekatan yang dapat kita pertimbangkan :
1) Pendekatan kultural
2) Pendekatan multidimensional
3) Pendekatan manajerial, dan
4) Pendekatan profesional, yang dalam beberapa hal tidak
mengandung perbedaan secara fundamental.
     Menurut Rackam dan Morgan (1997), tingkah laku
alternatif diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Proposing, tingkah laku yang berada di depan suatu konsep
baru atau rangkaian tindakan.
b. Building, tingkah laku yang mengembangkan suatu proposal
yang telah dibuat oleh orang lain
c. Supporting, tingkah laku yang melibatkan kesadaran dan
deklarasi langsung tentang dukungan /persetujuan orang lain
d. Disagreing, tingkah laku yang melibatkan sadar, langsung,
dan rasional tentang perbedssn pendapat atau kritik mengenai
konsep orang lain
e. Deffending/attacking, (mempertahankan diri/menyerang),
adalah tingkah laku yang bersifat menyerang orang lain
f. Blocking/difficulty, mempertahankan diri pada kedudukannya
g. Membuat rintangan/menyatakan kesulitan tingkah laku
h. Testing understanding, ini menempatkan suatu kesulitan
rintangan dalam suatu usul atau konsep.
Komentar
     Pada hakikatnya pengajaran adalah isi kurikulum itu
sendiri. Dalam hubungan ini, ada dua hal yang perlu dikenal,
yakni masalah pendekatan eksplorasi isi kurikulum dan
pemetaan secara komperhensif isi kurikulum dan skala yang
luas. Bahan ajaran merupakan bagian yang penting dalam
proses belajar mengajar, yang menempati kedudukan yang
menentukan keberhasilan belajar mengajar yang
berkaitan dengan keterampilan tujuan pengajaran,
serta menempatkan kegiatan-kegiatan belajar mengajar.
Oleh karena itu, perencanaan bahan pengajaran perlu
mendapat pertimbangan secara cepat.
Bab 7
       PROSEDUR PENGAJARAN
     Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap
berkat latihan dan pengalaman. Hasil belajar tampak sebagai
terjadinya perubahan tingkah laku dari pada siswa, yang dapat
diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap
dan keterampilan.
     Masalah pokok yang dihadapi mengenai belajar adalah
bahwa proses belajar tidak dapat diamati secara langsung dan
kesulitan untuk menentukan kepada terjadinya perubahan
tingkah laku belajarnya. Cara memotivasi siswa belajar :
a. Kebermaknaan       siswa akan suka dan bermotivasi belajar
apabila hal-hal yang dipelajari memandang makna tertentu
baginya.
b. Modelling      siswa akan suka memperolehn tingkah laku
baru bila disaksikan dan ditirunya.
c. Komunikasi terbuka       Siswa lebih suka belajar bila penya-
jian terstruktur supaya pesan-pesan guru terbuka terhadap
pengawasan siswa.
d. Prasarat      apa yang telah dipelajari siswa sebelumnya munfkin
merupakan faktor penting yang menentukan berhasil atau gagalnya
siswa belajar.
e. Novelty       Siswa lebih senang belajar bila perhatiannya ditarik
oleh penyajian-penyajian yang baru atau masih asing.
f. Latihan/Praktek yang aktif dan bermanfaat       siswa lebih senang
belajar jika mengambil bagian yang aktif dalam latihan/praktek
untuk mencapai tujuan pengajaran.
g. Latihan Terbagi      siswa lebih senang belajar jika latihan dibagi-
bagi menjadi sejumlah kurun waktu yang pendek.
h. Kurangsi secara sistematik paksaan belajar       pada waktu mulai
belajar, siswa perlu diberikan paksaan atau pemompaan.
i. Kondisi yang menyenangkan siswa lebih senang melanjutkan
belajarnya jika kondisi pengajaran menyenangkan
Komentar
Bab 8
STRATEGI PENGAJARAN DAN MEDIA
          PENGAJARAN
     Strategi pengajaran merupakan penerjemahan filsafat atau
teori mengajar menjadi rumusan tentang cara mengajar yang
harus ditempuh dalam situasi-situasi khusus atau dalam keadaan
tertentu yang spesifik. Secara teoritik, ada juga pandangan
mengenai proses belajar mengajar, yang saling bertentangan
antara yang satu dengan yang lainnya .
1) Belajar penerimaan (reception learning). Pendukung utama
pandangan itu adalah Ausubel dan beberapa penganut
behavioristik lainnya.
2) Belajar penemuan (discovery learning). Pendukung utama
pendekatan itu adalah Piaget dan Bruner dan pada penganut
psikologi kognitif dan humanistik lainnya.
Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan dalam usaha
memilih media pengajaran, yakni sebagai berikut :
1) Dengan cara memilih media yang telah tersedia di pasaran
yang dapat dibeli guru dan langsung dapat digunakan dalam
proses pengajaran
2) Memilih berdasarkan kebutuhan nyata yang telah
direncanakan, khususnya yang berkenaan dengan tujuan yang
telah dirumuskan secara khusus dan bahan pelajaran yang
hendak disampingkan.
     Komunikasi yang efektif perlu mempertimbangkan faktor-
faktor berikut.
1) Faktor siswa, yang berkenaan dengan siapa yang belajar.
2) Faktor isi pelajaran, yang berkenaan dengan materi pelajaran
sesuai dengan mata ajaran dan topik-topik yang diajarkan.
3) Tujuan yang hendak dicapai,dalam arti jenis tujuan, apakah
tingkah laku terminal/final, apakah bersifat dan apakah harus
mastery atau individual.
Komentar
     Pendekatan proses belajar yang pertama dikembangkan
menjadi strategi ekspositif, sedangkan yang kedua
dikembangkan sbagai strategi discovery. Pengajaran ekspositif
yakni pengajaran kelas dapat berpedoman pada bermacam
ragam strategi dan taktik, sedangkan pengajaran discovery
yakni strategi belajar yang yang paling baik dilaksanakan
dalam kelompok belajar yang kecil. Alat bantu pengajaran
lebih banyak berguna membantu siswa belajar ketimbang
membantu guru mengajar. Itu sebabnya, mempelajari masalah
alat bantu belajar mengajar tidak bisa asal-asalan. Penggunaan
alat bantu pengajaran terpusat pada siswa, sebab berfungsi
membantu siswa belajar agar lebih berhasil.
Bab 9
 EVALUASI, KONTROL, DAN PERBAIKAN
       Evaluasi adalah suatu proses berkelanjutan tentang
  pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai
  keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu
  sistem    pengajaran.     Rumusan     itu   mempunyai     tiga
  implikasi, yaitu sebagai berikut :
• Evaluasi adalah suatu proses yang terus-menerus, bukan hanya
  pada akhir pengajaran, tetapi dimulai sebelum dilaksanakannya
  pengajaran sampai dengan berakhirnya pengajaran.
• Proses evaluasi senantiasa diarahkan ke tujuan tertentu, yakni
  untuk mendapatkan jawaban-jawaban tentang bagaimana
  memperbaiki pengajaran.
• Evaluasi menuntup pengalaman alat-alat ukur yang akurat dan
  bermakna untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan
  guna membuat keputusan.
Fungsi dan tujuan evaluasi, evaluasi pada umumnya
mengandung fungsi dan tujuan sebagai berikut :
Pertama, untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajar para
siswa.
Kedua, untuk menempatkan para siswa ke dalam situasi belajar yang
tepat dan serasi.
Ketiga, untuk mengenal latar belakang siswa.
Keempat, sebagai umpan balik bagi guru yang pada gilirannya dapat
digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
     Sehubungan dengan fungsi-fungsi evaluasi diatas maka dapat
ditentukan sejumlah jenis penilaian sebagai berikut :
1.Evaluasi sumatif         untuk menentukan angka kemajuan hasil
belajar para siswa
2.Evaluasi penempatan         menempatkan para siswa dalam situasi
belajar mengajar yang serasi
3.Evaluasi diagnostik        untuk membantu para siswa mengatasi
kesulitan-kesulitan belajar yang mereka hadapi
4.Penilaian formatif      berfungsi untuk memperbaiki proses belajar
mengajar.
Kontrol hasil (output) adalah faktor-faktor yang mengontrol
kapan dan bagaimana siswa dapat melaksanakan sistem. Faktor-faktor
terdiri atas sebagai berikut :
a. Waktu dalam sistem
b. Kebutuhan-kebutuhan individu siswa
c. Penguasaan isi atau tujuan
      Perbaikan pengajaran perlu mendapat perhatian guru, dengan
maksud berikut.
1) Meningkatkan hasil belajar siswa, baik kualitatif maupun
kuantitatif.
2) Membantu siswa mengalami kesulitan dan memecahkan masalah-
masalah belajar yang dihadapi oleh para siswa.
3) Perbaikan pengajaran mengandung guru-guru untuk meningkatkan
kemampuannya terus menerus.
4) Meningkatkan mutu proses belajar mengajar agar lebih serasi
dengan kondisi dan kebutuhan siswa.
5) Mempertimbangkan lebih seksama kemampuan awal siswa sebagai
bahan mentah dalam proses belajar mengajar.
Komentar
     Dalam rangka merancang sistem pengajaran,
setelah tujuan-tujuan dirumuskan, langkah pertama yang
harus dikrjakan adalah mempersiapkan rencana evaluasi
yang menyeluruh sebagai rencana awal. Orang-orang
yang mengontrol adalah orang-orang yang membuat
keputusan tentang kapan siswa harus melakukan get out,
kapan di harus melakukan recycle, dan option apa yang
harus diambilnya. Penilaian dan kontrol kadangkala
perlu dilanjutkan dengan usaha perbaikan yang
bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil-
hasil penilaian memberikan informasi balikan, baik bagi
siswa maupun bagi gurunya itu sendiri.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Melakukan TUjuan Instruksional Khusus
Melakukan TUjuan Instruksional KhususMelakukan TUjuan Instruksional Khusus
Melakukan TUjuan Instruksional KhususNailul Hasibuan
 
Makalah spi kelompok5
Makalah spi kelompok5Makalah spi kelompok5
Makalah spi kelompok5asikin1
 
Metode Penelitian - Dick and Carey
Metode Penelitian - Dick and CareyMetode Penelitian - Dick and Carey
Metode Penelitian - Dick and CareyDinar Firda Rosa
 
Desain pembelajaran dick and carey pada mata diklat k3
Desain pembelajaran dick and carey pada mata diklat k3Desain pembelajaran dick and carey pada mata diklat k3
Desain pembelajaran dick and carey pada mata diklat k3Syaifi Al-Mahfudzi
 
Persentasi model model pemgembangan instruksional
Persentasi model model pemgembangan  instruksionalPersentasi model model pemgembangan  instruksional
Persentasi model model pemgembangan instruksionalSusilo Ilo
 
Pembelajaran sebagai suatu sistem
Pembelajaran sebagai suatu sistemPembelajaran sebagai suatu sistem
Pembelajaran sebagai suatu sistemHam Dani
 
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSTUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSNailul Hasibuan
 
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...Dedy Wiranto
 
Model Desain Sistem Pembelajaran Dick and Carey
Model Desain Sistem Pembelajaran Dick and CareyModel Desain Sistem Pembelajaran Dick and Carey
Model Desain Sistem Pembelajaran Dick and CareyBambang Karyadi
 
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum SistematikDesain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum SistematikVina Serevina
 

What's hot (18)

Melakukan TUjuan Instruksional Khusus
Melakukan TUjuan Instruksional KhususMelakukan TUjuan Instruksional Khusus
Melakukan TUjuan Instruksional Khusus
 
Desain kelompok 2
Desain kelompok 2Desain kelompok 2
Desain kelompok 2
 
Makalah tp oke acc
Makalah tp oke accMakalah tp oke acc
Makalah tp oke acc
 
Makalah spi kelompok5
Makalah spi kelompok5Makalah spi kelompok5
Makalah spi kelompok5
 
Metode Penelitian - Dick and Carey
Metode Penelitian - Dick and CareyMetode Penelitian - Dick and Carey
Metode Penelitian - Dick and Carey
 
Model model pengembangan instruksional
Model model pengembangan instruksionalModel model pengembangan instruksional
Model model pengembangan instruksional
 
kurikulum dan pembelajaran
kurikulum dan pembelajarankurikulum dan pembelajaran
kurikulum dan pembelajaran
 
Desain pembelajaran dick and carey pada mata diklat k3
Desain pembelajaran dick and carey pada mata diklat k3Desain pembelajaran dick and carey pada mata diklat k3
Desain pembelajaran dick and carey pada mata diklat k3
 
Persentasi model model pemgembangan instruksional
Persentasi model model pemgembangan  instruksionalPersentasi model model pemgembangan  instruksional
Persentasi model model pemgembangan instruksional
 
Pembelajaran sebagai suatu sistem
Pembelajaran sebagai suatu sistemPembelajaran sebagai suatu sistem
Pembelajaran sebagai suatu sistem
 
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSTUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
 
Bab 13 evaluasi kurikulum
Bab 13 evaluasi kurikulumBab 13 evaluasi kurikulum
Bab 13 evaluasi kurikulum
 
540 akuntansi smk
540 akuntansi smk540 akuntansi smk
540 akuntansi smk
 
Desain pembelajaran
Desain pembelajaranDesain pembelajaran
Desain pembelajaran
 
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...
 
Model Desain Sistem Pembelajaran Dick and Carey
Model Desain Sistem Pembelajaran Dick and CareyModel Desain Sistem Pembelajaran Dick and Carey
Model Desain Sistem Pembelajaran Dick and Carey
 
Evaluasi kurikulum
Evaluasi kurikulumEvaluasi kurikulum
Evaluasi kurikulum
 
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum SistematikDesain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik
 

Viewers also liked

Energy Models in Data Parallel CPU/GPU Computations
Energy Models in Data Parallel CPU/GPU ComputationsEnergy Models in Data Parallel CPU/GPU Computations
Energy Models in Data Parallel CPU/GPU ComputationsAlessandro Lenzi
 
DARPA Breakthrough Technologies for National Security − 2015
DARPA Breakthrough Technologies for National Security − 2015DARPA Breakthrough Technologies for National Security − 2015
DARPA Breakthrough Technologies for National Security − 2015Ilya Klabukov
 
Grau garrigapel blog
Grau garrigapel blogGrau garrigapel blog
Grau garrigapel blogebmcoloraines
 
Costumes,props and actors
Costumes,props and actorsCostumes,props and actors
Costumes,props and actorsJoshh123
 
Parents hebrew
Parents   hebrewParents   hebrew
Parents hebrewmemkoff
 
O Bandeirante - n.260 - julho 2014
O Bandeirante - n.260 - julho 2014O Bandeirante - n.260 - julho 2014
O Bandeirante - n.260 - julho 2014Marcos Gimenes Salun
 
Monitoramento hidrometeorologico
Monitoramento hidrometeorologicoMonitoramento hidrometeorologico
Monitoramento hidrometeorologicoCassio Eskelsen
 
Release Results 4Q12
Release Results 4Q12Release Results 4Q12
Release Results 4Q12Embraer RI
 

Viewers also liked (20)

Energy Models in Data Parallel CPU/GPU Computations
Energy Models in Data Parallel CPU/GPU ComputationsEnergy Models in Data Parallel CPU/GPU Computations
Energy Models in Data Parallel CPU/GPU Computations
 
Conociendo los navegadores
Conociendo los navegadoresConociendo los navegadores
Conociendo los navegadores
 
Ppt act 3
Ppt act 3Ppt act 3
Ppt act 3
 
DARPA Breakthrough Technologies for National Security − 2015
DARPA Breakthrough Technologies for National Security − 2015DARPA Breakthrough Technologies for National Security − 2015
DARPA Breakthrough Technologies for National Security − 2015
 
Grau garrigapel blog
Grau garrigapel blogGrau garrigapel blog
Grau garrigapel blog
 
Costumes,props and actors
Costumes,props and actorsCostumes,props and actors
Costumes,props and actors
 
Parents hebrew
Parents   hebrewParents   hebrew
Parents hebrew
 
Evidence 1
Evidence 1Evidence 1
Evidence 1
 
Guia
GuiaGuia
Guia
 
Ahmad el-khatib
Ahmad el-khatibAhmad el-khatib
Ahmad el-khatib
 
Estratégia para minimizar a infeção causada por Phythophthora cinnamomi
Estratégia para minimizar a infeção causada por Phythophthora cinnamomiEstratégia para minimizar a infeção causada por Phythophthora cinnamomi
Estratégia para minimizar a infeção causada por Phythophthora cinnamomi
 
O Bandeirante - n.260 - julho 2014
O Bandeirante - n.260 - julho 2014O Bandeirante - n.260 - julho 2014
O Bandeirante - n.260 - julho 2014
 
Social learning theory
Social learning theorySocial learning theory
Social learning theory
 
Fin de año en el Sahara 2007
Fin de año en el Sahara 2007Fin de año en el Sahara 2007
Fin de año en el Sahara 2007
 
Monitoramento hidrometeorologico
Monitoramento hidrometeorologicoMonitoramento hidrometeorologico
Monitoramento hidrometeorologico
 
análisis dimensional
análisis dimensionalanálisis dimensional
análisis dimensional
 
El uso de la música en clase de lenguas extranjeras
El uso de la música en clase de lenguas extranjerasEl uso de la música en clase de lenguas extranjeras
El uso de la música en clase de lenguas extranjeras
 
Silabo 14202
Silabo 14202Silabo 14202
Silabo 14202
 
Release Results 4Q12
Release Results 4Q12Release Results 4Q12
Release Results 4Q12
 
4 Steps to the Epiphany
4 Steps to the Epiphany4 Steps to the Epiphany
4 Steps to the Epiphany
 

Similar to Bahan Ajar Optimal

Uas ppt teknologi pendidikan
Uas ppt teknologi pendidikanUas ppt teknologi pendidikan
Uas ppt teknologi pendidikansatunahponanda
 
Uas ppt teknologi pendidikan
Uas ppt teknologi pendidikanUas ppt teknologi pendidikan
Uas ppt teknologi pendidikansatunahpnanda
 
Portovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaranPortovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaranAde Mufti Kholil
 
Pengertian dan karakteristik pencapaian konsep
Pengertian dan karakteristik pencapaian konsepPengertian dan karakteristik pencapaian konsep
Pengertian dan karakteristik pencapaian konseprenatanurlaily77
 
Model tyler dan taba
Model tyler dan tabaModel tyler dan taba
Model tyler dan tabasyahmiamni
 
Komponen komponen kurikulum
Komponen komponen kurikulumKomponen komponen kurikulum
Komponen komponen kurikulumchytra Daud
 
Ppt uas tekno
Ppt uas teknoPpt uas tekno
Ppt uas teknouus_yuli
 
Model Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran LangsungModel Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran LangsungRose Lind
 
Pendekatan dan model pembelajaran
Pendekatan dan model pembelajaranPendekatan dan model pembelajaran
Pendekatan dan model pembelajaranlutfiana nauzia
 
Tugas P Point Nurjanah
Tugas P  Point NurjanahTugas P  Point Nurjanah
Tugas P Point Nurjanahnoerjanah
 
Tugas P Point Nurjanah
Tugas P  Point NurjanahTugas P  Point Nurjanah
Tugas P Point Nurjanahnurjanahimut
 
220202454 kemp-dan-addie
220202454 kemp-dan-addie220202454 kemp-dan-addie
220202454 kemp-dan-addieambarpingki
 
DESAIN & INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
DESAIN & INOVASI PEMBELAJARAN.pptxDESAIN & INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
DESAIN & INOVASI PEMBELAJARAN.pptxubhet1
 

Similar to Bahan Ajar Optimal (20)

PPt_Desain_Pembelajaran.pptx
PPt_Desain_Pembelajaran.pptxPPt_Desain_Pembelajaran.pptx
PPt_Desain_Pembelajaran.pptx
 
01.TUGAS.pptx
01.TUGAS.pptx01.TUGAS.pptx
01.TUGAS.pptx
 
Uas tekno dzurriatun
Uas tekno dzurriatunUas tekno dzurriatun
Uas tekno dzurriatun
 
Uas ppt teknologi pendidikan
Uas ppt teknologi pendidikanUas ppt teknologi pendidikan
Uas ppt teknologi pendidikan
 
Uas ppt teknologi pendidikan
Uas ppt teknologi pendidikanUas ppt teknologi pendidikan
Uas ppt teknologi pendidikan
 
Aan rukanda
Aan rukandaAan rukanda
Aan rukanda
 
Aan rukanda
Aan rukandaAan rukanda
Aan rukanda
 
Portovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaranPortovolio design pembelajaran
Portovolio design pembelajaran
 
Rancangan pembelajaran
Rancangan pembelajaranRancangan pembelajaran
Rancangan pembelajaran
 
7cpengembangan model-pembelajaran
7cpengembangan model-pembelajaran7cpengembangan model-pembelajaran
7cpengembangan model-pembelajaran
 
Pengertian dan karakteristik pencapaian konsep
Pengertian dan karakteristik pencapaian konsepPengertian dan karakteristik pencapaian konsep
Pengertian dan karakteristik pencapaian konsep
 
Model tyler dan taba
Model tyler dan tabaModel tyler dan taba
Model tyler dan taba
 
Komponen komponen kurikulum
Komponen komponen kurikulumKomponen komponen kurikulum
Komponen komponen kurikulum
 
Ppt uas tekno
Ppt uas teknoPpt uas tekno
Ppt uas tekno
 
Model Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran LangsungModel Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran Langsung
 
Pendekatan dan model pembelajaran
Pendekatan dan model pembelajaranPendekatan dan model pembelajaran
Pendekatan dan model pembelajaran
 
Tugas P Point Nurjanah
Tugas P  Point NurjanahTugas P  Point Nurjanah
Tugas P Point Nurjanah
 
Tugas P Point Nurjanah
Tugas P  Point NurjanahTugas P  Point Nurjanah
Tugas P Point Nurjanah
 
220202454 kemp-dan-addie
220202454 kemp-dan-addie220202454 kemp-dan-addie
220202454 kemp-dan-addie
 
DESAIN & INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
DESAIN & INOVASI PEMBELAJARAN.pptxDESAIN & INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
DESAIN & INOVASI PEMBELAJARAN.pptx
 

Bahan Ajar Optimal

  • 1.
  • 2.
  • 3. Bab 1 DASAR SISTEM PENGAJARAN Istilah sistem adalah suatu konsep yang abstrak. Definisi tradisional menyatakan bahwa sistem adalah seperangkat komponen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Pendidikan, latihan, pengajaran, dan teknologi pendidikan. Istilah-istilah tersebut masing-masing memiliki pengertian sendiri-sendiri, berbeda tapi berhubungan erat. Pendidikan lebih menitikberatkan pada pembentukan dan pengembangan kepribadian. Pendekatan sistem merupakan suatu perangkat alat atau teknik. Alat-alat itu berbentuk kemampuan (abilitas) dalam : 1. Merumuskan tujuan-tujuan secara operasional 2. Mengembangkan deskripsi tugas-tugas secara lengkap dan akurat 3. Melaksanakan analisis tugas-tugas
  • 4. Ada dua ciri pendekatan sistem pengajaran, yakni sebagai berikut : 1. Pendekatan sistem merupakan suatu pendapat tertentu yang mengarah ke proses belajar mengajar 2. Penggunaan metologi khusus untuk mendesain sistem pengajaran. Ada tiga ciri khas yang terkandung dalam sistem pengajaran, sebagai berikut : 1. Rencana 2. Kesalingtergantungan 3. Tujuan Ada tiga tahap dalam merencanakan desain suatu sistem, yaitu : 1. Menganalisis tuntutan-tuntutan sistem 2. Mendesain sistem, dan 3. Mengevaluasi dampak sistem.
  • 5. Komentar Berdasarkan penjelasan tersebut , saya berpendapat bahwa dasar sistem pengajaran merupakan tujuan awal dari kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan . Pendidikan juga lebih menitikberatkan pada pembentukan pengembangan kepribadian. Sistem pengajaran senantiasa ditandai oleh organisasi dan interaksi antar komponen untuk mendidik siswa itu sendiri.
  • 6. Bab 2 KEDUDUKAN SISTEM PENGAJARAN SEKOLAH Sebelum menyusun perencanaan pengajaran, terlebih dahulu guru perlu mengenali kedudukan sistem pengajaran di sekolah. Pengenalan itu dimaksudkan agar guru atau calon guru memperoleh informasi yang relevan tentang komponen sistem pengajaran. Usaha pengenalan dilaksanakan dengan tiga cara, yaitu : 1. Melakukan observasi langsung ke sekolah 2. Melakukan studi pengkajian terhadap tiap komponen sistem pengajaran, dan 3. Pendalaman, penguatan, dan perluasan dengan mempelajari berbagai teori yang relevan. Dalam rangka mewujudkan masyarakat budaya yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, pendidikan nasional berfungsi sebagai alat :
  • 7. 1) Pengembangan pribadi 2) Pengembangan warga negara 3) Pengembangan kebudayaan, dan 4) Pengembangan bangsa Fungsi sekolah adalah : 1. Mendidik calon warga negara yang dewasa 2. Mempersiapkan calon warga negara masyarakat 3. Mengembangkan cita-cita profesi/kerja 4. Mempersiapkan calon pembentuk keluarga yang baru, dan 5. Pengembangan pribadi (realisasi diri) Guru harus mempunyai kemampuan dasar. Kemampuan itu antara lain meliputi yang berikut ini : a. Kemampuan menguasai bahan b. Kemampuan mengelola program belajar mengajar c. Kemampuan mengelola kelas dengan pengalaman belajar d. Kemampuan menggunakan media/sumber dengan pengalaman belajar
  • 8. e. Kemampuan menguasai landasan-landasan kependidikan dengan pengalaman belajar f. Kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar dengan pengalaman belajar g. Kemampuan menilai prestasi siswa dengan pengalaman belajar h. Kemampuan mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan dengan pengalaman belajar i. Kemampuan mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah dengan pengalaman belajar j. Kemampuan memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil- hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran .
  • 9. Komentar Dalam bab ini akan dibahas secara singkat tentang sekolah sebagai suatu sistem sosial, pengkajian kurukulum sekolah, pengkajian garis-garis program pengajaran bidang studi, pengkajian ciri-ciri siswa, dan pengkajian ciri- ciri guru profesional. Dan dalam sistem atau proses pendidikan mana pun, guru tetap memegang peranan penting dimana tanpa bimbingan guru yang mampu mengemban tugasnya dengan baik.
  • 10. Bab 3 MODEL-MODEL PERENCANAAN PENGAJARAN Pengembangan program instruksional dilaksanakan dengan pendekatan sistemik. Pendekatan ini mempertimbangkan sumber faktor dan komponen-komponen yang ada, sehingga pelaksanaan program akan berjalan secara efisien dan efektif. Suatu model menggunakan pendekatan sistem dalam rangka mengembangkancourse design, adalan sebagai berikut : 1) Identisikasi tugas-tugas 2) Analisis Tugas 3) Penetapan kemampuan 4) Spesifikasi pengetahuan, keterampilan, dan sikap 5) Identifikasi kebutuhan pendidikan dan latihan 6) Perumusan tujuan 7) Kriteria keberhasilan program
  • 11. 8) Organisasi sumber belajar 9) Pemilihan strategi pengajaran 10) Uji lapangan program 11) Pengukuran reliabilitas program 12) Perbaikan dan penyesuaian program 13) Pelaksanaan program 14) Monitoring program Teknik merancang sistem belajar berlangsung dalam tahap- tahap sebagai berikut : 1. Menetapkan status sistem pengajaran 2. Merumuskan tujuan-tujuan pengajaran 3. merencanakan dan melaksanakan evaluasi 4. Mendeskripsikan dan mengkaji tugas 5. Melaksanakan prinsip-prinsip belajar.
  • 12. Komentar Sudah kita ketahui, perencanaan pengajaran dalam proses pengajaran pendidikan itu sangat penting, dimana sebuah rencana itu adalah tahapan pertama atau sebuah target yang akan dicapai. Ada lima teknik untuk merancang sistem belajar berlangsung , kelima tahapan sistem ini mesti dilakukan sedemikian rupa dan semuanya bagaikan komponen- komponen sistem terpadu secara menyeluruh .
  • 13. Bab 4 PEKERJAAN, TUGAS, MATA AJARAN, TOPIK Penyusunan suatu perencanaan pengajaran yang efektif membutuhkan pengkajian yang cermat. Pada dasarnya penggunaan/telaah/analisis merupakan suatu bentuk penerapan pendekatan sistem, yang disebut sistem analisis. Pendekatan telaah dilaksanakan dalam langkah-langkah kerja dengan pola dan ukuran tertentu. Langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam mengkaji pekerjaan, adalah sebagai berikut : 1). Memeriksa dan menyetujui kerangka acuan bersama antara pimpinan dan bawahan 2). Periksa dan pelajari dokumentasi yang berkenaan dengan pekerjaan 3). Mendaftar siapa saja yang terlibat dalam pekerjaan itu. 4). Diadakan diskusi dengan pihak-pihak yang terlibat pekerjaan
  • 14. 5). Menyusun suatu deskripsi pekerjaan sementara 6). Jika masih ada ketidak cocokan, maka dikakukan diskusi ulang 7). Memecahkan serta menyusun deskripsi dan spesifikasi pekerjaan dalam bentuk final. Konsep suatu tugas tindakan mencakup tiga atribut utama, yauitu : 1). Suatu interaksi antara orang dengan orang atau objek 2). Yang dapat mengalami perubahan, dan 3). Dimaksudkan untuk mencapai beberapa tujuan. Penyusunan dan penilaian deskripsi tugas hendaknya mempehatikan kriteria sebagai berikut : 1. Deskripsi tugas harus lengkap 2. Hindarkan kata-kata atau ungkapan yang dapat menimbulkan sirat, atau tafsiran yang berbeda-beda. 3. Tugas memiliki konsistensi internal, tidak menuntut seseorang agar melakukan dua hal yang berbeda pada waktu yang sama .
  • 15. Komentar Pada bab ini akan disajikan suatu sintesis tentang teknik dan prosedur yang digunakan untuk melakukan pengkajian. Dimana pekerjaan adalah mengkaji suatu pekerjaan menjadi tugas-tugas, tugas merupakan dasar utama seseorang untuk mengerjakan suatu pekerjaan, kedua hal ini memang sangat berkaitan erat .
  • 16. Bab 5 TUJUAN PENGAJARAN Salah satu tahap dalam proses desain pengajaran adalak merumuskan dan menulis tujuan-tujuan pengajaran. Suatu tujuan pengajaran adalah sejumlah hasil pengajaran yang dinyatakan dalam artian siswa belajar, yang secara umum mencakup pengetahuan baru, keterapilan dan kecakapan , serta sikap-sikap yang baru, yang diharapkan oleh guru dicapai oleh siswa sebagai hasil pengajaran . Tujuan belajar merupakan cara yang akurat untuk menentukan hasil pengajaran. Antara tujuan pengajaran dan tujuan belajar ada perbedaan, tetapi memiliki hubungan yang sangat erat antara satu dengan yang lainnya. Suatu tujuan pengajaran, terdiri dari tiga komponen, yakni : 1)Tingkah laku terminal 2) Kondisi-kondisi tes, dan 3) Standar (ukuran)
  • 17. Ada tiga jenis pendekatan yang dapat digunakan untuk mengkasifikasikan tujuan pendidikan, yaitu sebagai berikut : 1. Imediasi : Jangka panjang/langsung 2. Tipe performance : Kognitif/afektif/psikomotor 3. Sumber (source) : Keterampilan kehidupan/metologis isi (content) Teknik merumuskan tujuan pengajaran. Ada lima langkah yang harus ditempuh dalam merumuskan tujuan belajar mengajar, yakni sebagai berikut : 1. Merumuskan tujan umum 2. Merumuskan suatu situasi acuan 3. Merumuskan suatu tes situasi acuan 4. Menulis tujuan belajar mengajar 5. Menulis batas yang lebih rendah tentang stabilitas perilaku
  • 18. Komentar Tujuan merupakan suatu yang sangat esensian sebab besar maknanya, baik dalam rangka perencanaan maupun dalam rangka penilaian. Dalam perencanaan, tujuan memberikan petunjuk untuk memilih isi bahan ajaran, menata urutan topik- topik, mengalokasikan waktu, petunjuk dalam memilih alat- alat bantu pengajaran dan prosedur pengajaran, serta menyediakan ukuran (standar) untuk mengukur prestasi belajar siswa. Tujuan merupakan kriteria untuk menilai mutu dan efisiensi pengajaran.
  • 19. Bab 6 BAHAN PENGAJARAN Bahan pengajaran adalah bagian integral dalam kurikulum sebagaimana yang telah ditentukan dalam garis-garis besar program pengajaran. Dalam hubungan ini ada empat kategori pendekatan yang dapat kita pertimbangkan : 1) Pendekatan kultural 2) Pendekatan multidimensional 3) Pendekatan manajerial, dan 4) Pendekatan profesional, yang dalam beberapa hal tidak mengandung perbedaan secara fundamental. Menurut Rackam dan Morgan (1997), tingkah laku alternatif diklasifikasikan sebagai berikut : a. Proposing, tingkah laku yang berada di depan suatu konsep baru atau rangkaian tindakan. b. Building, tingkah laku yang mengembangkan suatu proposal yang telah dibuat oleh orang lain
  • 20. c. Supporting, tingkah laku yang melibatkan kesadaran dan deklarasi langsung tentang dukungan /persetujuan orang lain d. Disagreing, tingkah laku yang melibatkan sadar, langsung, dan rasional tentang perbedssn pendapat atau kritik mengenai konsep orang lain e. Deffending/attacking, (mempertahankan diri/menyerang), adalah tingkah laku yang bersifat menyerang orang lain f. Blocking/difficulty, mempertahankan diri pada kedudukannya g. Membuat rintangan/menyatakan kesulitan tingkah laku h. Testing understanding, ini menempatkan suatu kesulitan rintangan dalam suatu usul atau konsep.
  • 21. Komentar Pada hakikatnya pengajaran adalah isi kurikulum itu sendiri. Dalam hubungan ini, ada dua hal yang perlu dikenal, yakni masalah pendekatan eksplorasi isi kurikulum dan pemetaan secara komperhensif isi kurikulum dan skala yang luas. Bahan ajaran merupakan bagian yang penting dalam proses belajar mengajar, yang menempati kedudukan yang menentukan keberhasilan belajar mengajar yang berkaitan dengan keterampilan tujuan pengajaran, serta menempatkan kegiatan-kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, perencanaan bahan pengajaran perlu mendapat pertimbangan secara cepat.
  • 22. Bab 7 PROSEDUR PENGAJARAN Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku dari pada siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Masalah pokok yang dihadapi mengenai belajar adalah bahwa proses belajar tidak dapat diamati secara langsung dan kesulitan untuk menentukan kepada terjadinya perubahan tingkah laku belajarnya. Cara memotivasi siswa belajar : a. Kebermaknaan siswa akan suka dan bermotivasi belajar apabila hal-hal yang dipelajari memandang makna tertentu baginya. b. Modelling siswa akan suka memperolehn tingkah laku baru bila disaksikan dan ditirunya. c. Komunikasi terbuka Siswa lebih suka belajar bila penya-
  • 23. jian terstruktur supaya pesan-pesan guru terbuka terhadap pengawasan siswa. d. Prasarat apa yang telah dipelajari siswa sebelumnya munfkin merupakan faktor penting yang menentukan berhasil atau gagalnya siswa belajar. e. Novelty Siswa lebih senang belajar bila perhatiannya ditarik oleh penyajian-penyajian yang baru atau masih asing. f. Latihan/Praktek yang aktif dan bermanfaat siswa lebih senang belajar jika mengambil bagian yang aktif dalam latihan/praktek untuk mencapai tujuan pengajaran. g. Latihan Terbagi siswa lebih senang belajar jika latihan dibagi- bagi menjadi sejumlah kurun waktu yang pendek. h. Kurangsi secara sistematik paksaan belajar pada waktu mulai belajar, siswa perlu diberikan paksaan atau pemompaan. i. Kondisi yang menyenangkan siswa lebih senang melanjutkan belajarnya jika kondisi pengajaran menyenangkan
  • 25. Bab 8 STRATEGI PENGAJARAN DAN MEDIA PENGAJARAN Strategi pengajaran merupakan penerjemahan filsafat atau teori mengajar menjadi rumusan tentang cara mengajar yang harus ditempuh dalam situasi-situasi khusus atau dalam keadaan tertentu yang spesifik. Secara teoritik, ada juga pandangan mengenai proses belajar mengajar, yang saling bertentangan antara yang satu dengan yang lainnya . 1) Belajar penerimaan (reception learning). Pendukung utama pandangan itu adalah Ausubel dan beberapa penganut behavioristik lainnya. 2) Belajar penemuan (discovery learning). Pendukung utama pendekatan itu adalah Piaget dan Bruner dan pada penganut psikologi kognitif dan humanistik lainnya.
  • 26. Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan dalam usaha memilih media pengajaran, yakni sebagai berikut : 1) Dengan cara memilih media yang telah tersedia di pasaran yang dapat dibeli guru dan langsung dapat digunakan dalam proses pengajaran 2) Memilih berdasarkan kebutuhan nyata yang telah direncanakan, khususnya yang berkenaan dengan tujuan yang telah dirumuskan secara khusus dan bahan pelajaran yang hendak disampingkan. Komunikasi yang efektif perlu mempertimbangkan faktor- faktor berikut. 1) Faktor siswa, yang berkenaan dengan siapa yang belajar. 2) Faktor isi pelajaran, yang berkenaan dengan materi pelajaran sesuai dengan mata ajaran dan topik-topik yang diajarkan. 3) Tujuan yang hendak dicapai,dalam arti jenis tujuan, apakah tingkah laku terminal/final, apakah bersifat dan apakah harus mastery atau individual.
  • 27. Komentar Pendekatan proses belajar yang pertama dikembangkan menjadi strategi ekspositif, sedangkan yang kedua dikembangkan sbagai strategi discovery. Pengajaran ekspositif yakni pengajaran kelas dapat berpedoman pada bermacam ragam strategi dan taktik, sedangkan pengajaran discovery yakni strategi belajar yang yang paling baik dilaksanakan dalam kelompok belajar yang kecil. Alat bantu pengajaran lebih banyak berguna membantu siswa belajar ketimbang membantu guru mengajar. Itu sebabnya, mempelajari masalah alat bantu belajar mengajar tidak bisa asal-asalan. Penggunaan alat bantu pengajaran terpusat pada siswa, sebab berfungsi membantu siswa belajar agar lebih berhasil.
  • 28. Bab 9 EVALUASI, KONTROL, DAN PERBAIKAN Evaluasi adalah suatu proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu sistem pengajaran. Rumusan itu mempunyai tiga implikasi, yaitu sebagai berikut : • Evaluasi adalah suatu proses yang terus-menerus, bukan hanya pada akhir pengajaran, tetapi dimulai sebelum dilaksanakannya pengajaran sampai dengan berakhirnya pengajaran. • Proses evaluasi senantiasa diarahkan ke tujuan tertentu, yakni untuk mendapatkan jawaban-jawaban tentang bagaimana memperbaiki pengajaran. • Evaluasi menuntup pengalaman alat-alat ukur yang akurat dan bermakna untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan guna membuat keputusan.
  • 29. Fungsi dan tujuan evaluasi, evaluasi pada umumnya mengandung fungsi dan tujuan sebagai berikut : Pertama, untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajar para siswa. Kedua, untuk menempatkan para siswa ke dalam situasi belajar yang tepat dan serasi. Ketiga, untuk mengenal latar belakang siswa. Keempat, sebagai umpan balik bagi guru yang pada gilirannya dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Sehubungan dengan fungsi-fungsi evaluasi diatas maka dapat ditentukan sejumlah jenis penilaian sebagai berikut : 1.Evaluasi sumatif untuk menentukan angka kemajuan hasil belajar para siswa 2.Evaluasi penempatan menempatkan para siswa dalam situasi belajar mengajar yang serasi 3.Evaluasi diagnostik untuk membantu para siswa mengatasi kesulitan-kesulitan belajar yang mereka hadapi 4.Penilaian formatif berfungsi untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
  • 30. Kontrol hasil (output) adalah faktor-faktor yang mengontrol kapan dan bagaimana siswa dapat melaksanakan sistem. Faktor-faktor terdiri atas sebagai berikut : a. Waktu dalam sistem b. Kebutuhan-kebutuhan individu siswa c. Penguasaan isi atau tujuan Perbaikan pengajaran perlu mendapat perhatian guru, dengan maksud berikut. 1) Meningkatkan hasil belajar siswa, baik kualitatif maupun kuantitatif. 2) Membantu siswa mengalami kesulitan dan memecahkan masalah- masalah belajar yang dihadapi oleh para siswa. 3) Perbaikan pengajaran mengandung guru-guru untuk meningkatkan kemampuannya terus menerus. 4) Meningkatkan mutu proses belajar mengajar agar lebih serasi dengan kondisi dan kebutuhan siswa. 5) Mempertimbangkan lebih seksama kemampuan awal siswa sebagai bahan mentah dalam proses belajar mengajar.
  • 31. Komentar Dalam rangka merancang sistem pengajaran, setelah tujuan-tujuan dirumuskan, langkah pertama yang harus dikrjakan adalah mempersiapkan rencana evaluasi yang menyeluruh sebagai rencana awal. Orang-orang yang mengontrol adalah orang-orang yang membuat keputusan tentang kapan siswa harus melakukan get out, kapan di harus melakukan recycle, dan option apa yang harus diambilnya. Penilaian dan kontrol kadangkala perlu dilanjutkan dengan usaha perbaikan yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil- hasil penilaian memberikan informasi balikan, baik bagi siswa maupun bagi gurunya itu sendiri.