2. PERKEMBANGAN BISNIS RITEL
• Sebelum 1960-an, Era Ritel Tradisional
• Tahun 1960-an, Era Perkenalan Ritel Modern Dengan Hadirnya
Sarinah
• Tahun 1970-1980-an, Era Perkembangan Ritel Modern
Supermarket Dan Departemen Store Yaitu Matahari, Hero,
Golden Truly, Pasaraya, Dan Ramayana.
• Tahun 1990-an Era Perkembangan Convenience Store (C-store)
Yaitu Pesatnya Indomaret, Makro, Goro, Indo Grosir, Dan Alfa.
High Class Departemen Store Dan Branded Boutique Seperti
Sogo, Metro, Seibu.
• Tahun 2000-2010 Era Perkembangan Hypermarket, Factory
Outlet, Category Killer, Dan E-retailling. Yaitu Family Apparel,
Dan Computer Sporting Goods
• Tahun 2010-2020 Adalah Era Perkembangan Hard Discounter
Store Dan Catalog Services. Era Ini Ditandai Dengan Pesatnya
Perkembangan E-Commerce. 2
RITEL MODERN PERTAMA
4. JALUR DISTRIBUSI BARANG
• Perusahaan/pabrikan bertugas untuk mendesain, membuat, memberi merek,
menetapkan harga , mempromosikan, menjual, dan tidak menjual langsung pada
konsumen.
• Pedagang Besar melakukan fungsi pembelian, stocking, promosi, penjualan,
pengiriman, dan pembayaran kepada produsen, tidak menjual langsung pada
konsumen.
• Ritel menjalankan fungsi pembelian, stocking, promosi, penjualan, pengiriman, dan
pembayaran kepada agen atau distributor, tetapi tidak memproduksi barang dan
tidak melakukan penjualan kepada peritel lainnya.
PERUSAHAAN
PEDAGANG
BESAR
RITEL
KONSUMEN
AKHIR
5. • Menurut Kotler, ritel meliputi semua kegiatan yang
melibatkan penjualan barang atau jasa secara
langsung kepada konsumen akhir untuk
penggunaan pribadi dan bukan bisnis
• Menurut Gilbert, Ritel yakni segala usaha bisnis
yang secara langsung mengarahkan kemampuan
pemasarannya untuk memuaskan konsumen akhir
berdasarkan organisasi penjualan barang dan jasa
sebagai inti dari distribusi
• Menurut Tjiptono, Ritel adalah semua kegiatan
penjualan barang dan jasa secara langsung kepada
konsumen akhir untuk pemakaian pribadi dan
rumah tangga, bukan untuk keperluan bisnis.
Bisnis Ritel Adalah Segala Aktivitas Bisnis Yang Terkait Dengan Penjualan
Dan Pemberian Layanan Kepada Konsumen Untuk Penggunaan Yang
Bersifat Individu, Baik Pribadi Maupun Keluarga.
MENURUT BEBERAPA AHLI
4
6. Lima Unsur Penting Yang Menghasilkan Pengalaman Dan Pelayanan Yang Baik
1. Engagement, menjalin hubungan baik
• Bersikap ramah dan sopan saat memberi
informasi produk dan mendengarkan keluhan
pelanggan
2. Executional excellence, menjalankan
operasional ritel dengan sempurna
• Memastikan stok harus tersedia , menguasai
product knowledge, dan dapat menjelaskannya
dengan baik
3.Brand Experience, Memiliki Brand yang Unik
• Menciptakan brand dan desain yang unik agar
lebih berkesan
5
4.Expenditing, Mempermudah Proses Berbelanja
• Produk harus ditata dan dikelompokkan di tempat
yang mudah dijangkau dan kasir bekerja lebih
cepat untu menghindari antrean
5.Problem Recovery, Penanganan Masalah
• Kesalahan dalam pelayanan adalah hal yang
wajar asalkan dapat ditangani dengan baik
7. FUNGSI BISNIS RITEL
Fungsi Dasar Bisnis Ritel Dalam Saluran Pemasaran Atau Proses Distribusi Adalah
Sebagai Perantara Antara Produsen (Atau Pedagang Besar Dan Perantara Yang
Lain) Dengan Konsumen Akhir
1. Mempermudah Konsumen Mendapatkan Produk
2. Membantu Promosi Produk
3. Menawarkan Barang dengan Harga yang Beragam
8. Menurut Bermans Dan Evans Terdapat 3 Karakteristik Bisnis Ritel Yaitu
6
1
Bisnis ritel menjual barang dalam porsi
kecil, dengan jumlah yang cukup untuk
dikonsumsi dalam waktu tertentu
Kuantitas yang kecil ( Small Enough Quality)
2 Pembelian Impulsif ( Small Enough Quality)
Pilihan yang banyak dan harga yang ditawarkan
membuat konsumen ingin membelinya.
Konsumen sering memutuskan pembelian di luar
daftar belanjaannya
3 Kondisi Toko ( Store Condition)
Dipengaruhi oleh lokasi toko, efektivitas
penanganan barang, jam buka toko, dan tingkat
harga yang bersaing
9. FAKTOR-FAKTOR PENTING YG MEMPENGARUHI DUNIA RITEL
• Kompetitor
• Pelanggan: Perilaku Konsumen
• Teknologi
• Ekonomi
• Demografi
• Sosial & Budaya
10. Perbedaan Paradigma Ritel Tradisional dan Ritel Modern
Paradigma Ritel
Tradisional
Kurang memilih lokasi
Tidak memperhitungkan
potensi pembeli.
Jenis barang dagagan
tidak terarah
Tidak ada seleksi merek.
Kurang memperhatikan
pemasok.
Pencatatan penjualan
sangat sederhana
Keuntungan per produk
tidak dievaluasi
Melayani hutang
Kurang memperhatikan
efisiensi
Arus Kas tak terencana
Keuangan tercampur
dengan keuangan
pribadi/keluarga
Pengembangan bisnis tak
Modern
Pemilihan lokasi sangat
diperhatikan
Potensi pembeli
diprediksi dan terus
dievaluasi
Jenis barang dagangan
terfokus dan disesuaikan
dengan target pasar
Seleksi merek barang dg
ketat
Ketat dalam seleksi
pemasok
Penjualan dicatat dan
dipelajari
Keuntungan per produk
dievaluasi utk
menetapkan strategi
bauran ritel
Penjualan secara tunai
atau dg kartu kredit.
Sangat memperhatikan
efisiensi
Arus kas sangat
terencana
11. Tren dalam Bisnis Ritel di Masa Depan
•Motivasi konsumen berbelanja tidak hanya utk membeli produk dalam upaya
memenuhi kebutuhan hidupnya tetapi juga memiliki motivasi untuk
mendapatkan hiburan serta untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.
Experience
Shopping
•Konsumen ingin sesuatu yang simpel dan instan sehingga pebisnis ritel dapat
memudahkan konsumen di dalam berbelanja, mulai dari kemudahan dalam
mendapatan informasi, membandingkan alternatif pilihan merek dan
produk, melakukan pembayaran, mengonsumsi produk, serta kemudahan
dalam melakuka komplain.
Simplicity
•Teknologi telah mengubah banyak segi dalam aspek kehidupan manusia
termasuk memberikan pengaruh yg sangat besar dalam industri ritel.
Pebisnis ritel harus dapat memanfaatkan teknologi secara optimal untuk
meningkatkan penjualan produk dan mengembangkan bisnis yang ada.
Utilization Of
Technology
•Konsumen khususnya di negara maju semakin menyadari pentignya
pemeliharaan lingkungan hidup dalam pengelolaan bisnisnya.
Green
Retailing