2. Ayat Renungan
"Apakah karena tidak ada kuburan di Mesir,
maka engkau membawa kami untuk mati di
padang gurun ini? Apakah yang kauperbuat
ini terhadap kami dengan membawa kami
keluar dari Mesir?" (Keluaran 14:11)
3. BERSUNGUT-SUNGUT ATAU BERSUKACITA.?
PILIHLAH
Dalam kehidupan ini terkadang "langit tampak
cerah dan tak berawan", tapi ada kalanya
"mendung dan gelap terpampang di langit".
Ada ujian dan rintangan. Namun kita harus
percaya bahwa di balik "hujan" selalu ada
"pelangi yang indah".
Jangan pernah mengharapkan pelangi tanpa
hujuan. Demikian juga kehidupan. Kehidupan
yang berbahagia tidak pernah muncul tanpa
perjuangan, dan tanpa aral dan rintangan
4. Seringkali berpusat pada satu pintu yang
tertutup kemudian kecewa, tanpa
memperhatikan puluhan pintu yang sedang
terbuka yang berada didepan kita
Boleh jadi pintu yang tertutup itu Allahlah
yang menutupnya karena Ia tau pintu itu tidak
aman bagi kita untuk dilalui
5. Kesedihan atau persungutan adalah pilihan
kita. Itu tidak akan hadir dalam kehidupan kita
tanpa kesediaan kita mengadirkan dalam
kehidupan kita
Untuk membuka atau menutup pintu
kekecewaan kuncinya terletak di tangan kita.
Tuhan telah meberikan arahan dan petunjuk,
bahkan undangan yang sangat jelas melalui
Alkitab
6. Matius 11:28-30 Marilah kepada-Ku, semua
yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan
memberi kelegaan kepadamu.
11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan
belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut
dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat
ketenangan.
11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan
beban-Ku pun ringan."
7. Ketika Tuhan tidak memeberikan apa yang kita
minta, percayalah Tuhana tidak akan
memberikan sesuatuyang mutunya kurang dari
apa yang kita minta, namum Ia akan memberikan
sesuatu yang lebih baik
8. Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui
rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku
mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN,
yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan
rancangan kecelakaan, untuk memberikan
kepadamu hari depan yang penuh harapan.
9. Bila semuanya diijinkan terjadi, percayalah
bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan dan
membiarkan kita bergumul sendirian.
Pemazmur berkata, "TUHAN menetapkan
langkah-langkah orang yang hidupnya
berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh,
tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN
menopang tangannya." (Mazmur 37:23-24).
10. Yesaya 41:10 janganlah takut, sebab
Aku menyertai engkau, janganlah
bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku
akan meneguhkan, bahkan akan
menolong engkau; Aku akan
memegang engkau dengan tangan
kanan-Ku yang membawa
kemenangan.
11. Firman Tuhan yang kita baca hari ini
mencontohkan kehidupan bangsa Israel yang
tidak pernah mensyukuri kebaikan Tuhan.
Hari-hari mereka dipenuhi dengan
ketidakpuasan dan keluh kesah. Padahal
bangsa Israel adalah bangsa yang dicintai,
dikasihi dan diberkati Tuhan. Banyak mujizat
yang telah mereka lihat, alami, dan rasakan,
namun tetap saja mereka bersungut-sungut
setiap harinya, dari mulutnya tidak pernah
keluar ucapan syukur.
12. Berbagai mujizat yang terjadi ternyata tidak
cukup untuk mengubah sikap hati bangsa
Israel untuk tidak bersungut-sungut, tetapi
justru semakin menjadi-jadi.
Ayat Alkitab di atas menunjukkan bahwa
bangsa Israel lebih senang hidup dalam
perhambaan di Mesir daripada menjadi
bangsa yang merdeka. Bahkan mereka pun
berani melawan Tuhan dengan membuat
patung anak lembu emas untuk disembah
karena tidak sabar menantikan Musa (baca
Keluaran 32).
13. Bukankah kita juga sering tidak sabar
menantikan pertolongan dari Tuhan, lalu kita
pun bersungut-sungut dan menggerutu setiap
hari? Karena persungutan, kita pun
kehilangan sukacita. Kata sukacita semakin
jauh dari kamus hidup kita. Perhatikanlah:
sukacita itu sesungguhnya diawali dari iman
yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Tidak
hanya itu, Tuhan juga melengkapinya dengan
pengharapan, dan pengharapan itu tidak
mengecewakan (baca Roma 5:5).
Karena imanlah maka segala ketakutan,
kecemasan dan kekuatiran akan hilang.
14. Bila kita dalam masa susah dan fokus kita
hanya kepada kesusahan maka akan
melahirkan persungutan, akan tetapi jika
dalam kesusahan kita merenungkan
penyertaan Tuhan di waktu yang lalu-lalu
maka kita akan bersukacita bahwa kesusahan
yang dialami sekarang kita akan sanggup lalui
dengan pertolongan Tuhan yang sama.
15. Tidak selayaknya kita bersungut-sungut
kepada Tuhan. Seharusnya hati kita
senantiasa bersukacita karena kasih dan
kebaikan-Nya melimpah atas kita.
Fokus kepada masalah dan melupakan
penyertaan Tuhan selama kita hidup akan
merebut sukacita kita dan melahirkan
persungutan.
16. Jangan bersungut-sungut, kurangi
persungutan dan perbanyak pujian kepada
Allah dalam segala hal maka kita akan
menemukan kedamaian dalam hati.