1. Kelompok 4
JUDUL:
Pemeran :
1. Vandana B. sebagai Ivan
2. Tazkia A. sebagai Elsa
3. Rizki Marianna sebagai Jessie
4. Ina Rozani sebagai Felisia
5. Fajar Rian W. sebagai Jasmine
6. Tyagita R. sebagai Frilly
7. Intan Setiawanty sebagai Iren
2. Suatu hari, di sebuah SMP yang berstandar Internasional ini kedatangan seorang siswa baru.
Siswa tersebut bernama Ivan, dia terkenal pendiam dan cuek tetapi karismanya membuat
semua siswi di sekolah ini terpesona olehnya. Termasuk Felisia.
Di kelas
Felisia : “Aduh! Kayanya aku mulai suka deh sama si anak baru. Si Ivan, Ivan itu…”
(Duduk di Bangku Sebelah Elsa)
Elsa : “Oh gitu.” (membolak-balik buku)
Felisia : “Kok tanggapan kamu gitu doang sih, kamu dengerin aku gak sih. Hoy
Elsa,Elsa,Elsa.” (kesal dan berteriak sambil melambaikan tangan ke depan muka
Elsa)
Elsa : “Eh ada Felisia. Ada apa ?” (melepas earphone)
Felisia : “OMG dari tadi kamu pake itu. Berarti aku ngomong panjang sepanjang jalan
kenangan kamu gak denger?” (membuka mulut)
Elsa : “nggak. Maafin aku ya.” (memandang Felisia)
Tiba-tiba Jasmine masuk ke dalam kelas
Jasmine : “Hei kalian, aku cariin kemana-mana ternyata kalian disini. Kita ke kantin yuk
laper nih.” (hendak menarik tangan Felisia dan Elsa)
Felisia : “enggak ah lagi badmood. Kamu ajak dia aja tuh.” (menunjuk Elsa)
Elsa : “Aku juga enggak deh mau terusin baca aja.” (kembali melihat buku)
Jasmine : “Felisia, emangnya kalau badmood ke kantin masalah? Terus Elsa, emangnya
baca buku di kantin gak bisa? Kalian kenapa sih?”
Felisia : “Enggak kok. Udah yang tadi lupain aja, anggep aja gak pernah terjadi.”
Jasmine : “Nah, gitu dong. Kita kan sudah berteman sejak lama masa gara-gara hal sepele
gitu aja kita berantem. Ya udah ayo ke kantin!”
Akhirnya mereka bertiga pun pergi ke kantin. Di kantin ternyata mereka melewati anak baru
tersebut. Pada saat Ivan lewat di depan ketiga sahabat itu….
Di kantin
Felisia : “Elsa liat itu dia, cool banget ya!” (melambai ke Ivan)
Sementara Ivan hanya lewat begitu saja tanpa membalas lambaian Felisia. Tetapi diam-diam
sebenarnya ia melirik kearah Elsa.
Elsa : “Iya sih tapi dia cuek banget.”
Jasmine : “hei ayo buruan, keburu jam istirahatnya abis nih. Tuh tinggal 10 menit lagi.”
(menunjuk jam tangannya)
Felisia : “Ya udah, di situ aja makannya ya!” (menuju ke meja yang kosong)
3. Setelah Ivan melihat Elsa ia jadi ingat seseorang yang dikenalnya. Ia mulai tertarik dengan
Elsa dan mulai mendekati Elsa.
Ivan : “Elsa aku boleh bicara sebentar ?” (memasang senyum manis)
Elsa : “Boleh.”
Ivan : “Jadi gini, aku kan anak baru di sekolah ini dan kayaknya aku udah ketinggalan
beberapa materi. Kamu bisa bantuin ngajarin aku gak ?”
Elsa : “bisa sih, tapi aku panggil temen aku dulu ya!”
Ivan : “Temen kamu yang namanya Felisia sama Jasmine kan?. Tadi aku liat mereka
lagi ulangan susulan.” (berusaha meyakinkan)
Elsa : “Ya udah deh. Kita mulai aja ya!”
Mereka berdua telah menjadi lebih akrab. Tak sengaja Felisia yang mengetahui hal itu marah
dan membenci Elsa dan Ivan. Sedangkan Elsa tidak mengerti apa yang sedang terjadi di
hadapannya. Felisia berlari menjauh. Elsa ikut berlari mengejar Felisia dan masih tidak mengerti
perasaan Felisia terhadap ivan.
Di koridor sekolah
Elsa : “Kenapa sih kamu lari gitu aja. Aku bingung deh aku salah apa ?”
Felisia : “Jangan pura-pura gak tau deh.” (menahan tangis)
Elsa : “Aku emang gak tau. Makanya kamu kasih tau aku. Ada apa?”
Felisia : “Coba kamu bayangin kamu suka sama cowok tapi temen kamu malah nusuk
kamu dari belakang. Gimana perasaan kamu?”
Elsa : “Oh aku ngerti, aku sama Ivan Cuma…..”
Felisia tanpa mau mendengar alasan Elsa pergi begitu saja. Di waktu yang sama Jasmine
datang.
Jasmine : “hai semua, lah itu Felisia kenapa pergi ?”
Elsa pun pergi meninggalkan Jasmine yang masih keliatan bingung.
Bel pulang berdering, “KRIIIIIIING.”
Di rumah Elsa
Elsa : “Assalamu’alaikum kak.” (dengan suara pelan)
Jessie : “Wa’alaikumsalam Elsa kamu udah pulang? kok kamu lemes gitu.
Elsa : “Lagi badmood kak.”
Jessie : “Kenapa?”
Elsa : “Enggak kok kak, aku lagi Berantem sama Felis.”
4. Jessie : “Tau gak dek, sepupu kita yang jutek itu mau sekolah di sekolah kamu loh.”
Elsa : “Yang bener kak?, aku jadi makin males deh sekolah di situ.”
Jessie : “Iya bener.Tadi mama yang cerita ke kakak. Serius deh, duarius deh.”
Elsa : “Ih kakak garing banget deh.”
Keduanya pun saling bertukar cerita karena Jessiedan Elsa sekolah di tempat yang berbeda.
Elsa di SBI (Sekolah Berstandar Internasional) sedangkan Jessie di SLB(Sekolah Luar Biasa) itu
karena Jessie pernah mengalami sebuah kecelakaan yang menyebabkan ia kehilangan
penglihatannya.
Di rumah Ivan
Ivan : “Iren, kamu dimana?”
Iren : “Iya kak.” (berjalan memakai tongkat)
Ivan : “Kamu baik-baik aja kan kakak tinggal sendiri di rumah?”
Iren : “Enggak apa-apa kok kak, kakak tenang aja nanti kalau ada yang macem-macem
tinggal aku pukul pake tongkat ini.” (menunjukan keahliannya)
Ivan pun berjalan menuju kamarnya tetapi Iren yang hendak masuk ke kamarnya tidak
sengaja menjatuhkan sebuah foto di depannya yang membuat Ivan teringat kembali akan
kejadian itu.
Keesokkan harinya….
Jasmine : “Felisia hari Minggu kita jalan yuk?”
Felisia : “Ya udah.”
Jasmine : “Aku boleh ngajak Elsa gak?”
Felisia : “Ya udah.”
Jasmine : “Kamu udah gak marah lagi sama Elsa?”
Felisia : “enggak. Jasmine, kamu nanya mulu deh kaya pembantu baru aja.” (sedikit
teriak)
Jasmine : “Felisia kok kamu nyamain aku sama pembantu baru, emangnya muka aku
mirip pembantu ya?” (menunduk sedih)
Felisia : “Ya udah aku minta maaf ya.”
Setelah itu datang Elsa bersama sepupunya yang bernama Frilly.
Frilly : “Euh, Elsa ini temen kamu? Gak berkelas banget sih.”
Elsa : “Iya mereka temen aku. Kalau kamu gak suka, sana cari temen lain!”
Saat Frilly hendak pergi Ivan lewat dihadapan mereka dan menyapa.
Ivan : “Hai Elsa, Felisia, Jasmine.”
Frilly : “Kenalin nama aku Frilly. Nama kamu siapa?” (menjabat tangan)
5. Ivan : “Ivan.” (langsung melangkah pergi)
Setelah Ivan pergi, Frilly juga pergi. Tinggal lah ketiga sahabat itu
Jasmine : “Elsa nanti hari Minggu kita jalan yuk, tadi Felis bilang dia udah gak marah lagi
sama kamu. Benerkan Felis ?” (menyenggol Felisia)
Elsa : “Boleh tuh, tapi aku ajak kakak aku ya?. Soalnya semenjak kejadian itu kakak
aku gak pernah keluar rumah lagi.”
Felisia : “Iya. Kita baikan kan?”
Elsa : “Pastinya, kita kan best friends forever.”
Jasmine : “Ya udah, masuk yuk.”
Setelah penat belajar seluruh siswa kini menuju kantin, sehingga kelas saat ini dalam
keadaan kosong. Tiba-tiba Ivan masuk ke kelas dan menaruh secarik kertas di atas meja Elsa.
Tanpa sengaja Frilly melihat kejadian itu.
Ivan : “Hahaha lihat saja nanti Jessie,Elsa.”
Frilly : “Itu si Ivan ngapain ngomong sendiri. Kok dia tau Jessie sih. Itu apaan lagi yang
ditaruhnya di meja Elsa?”(berbicara sendiri)
Saat Ivan keluar tanpa sengaja dompetnya jatuh tanpa ia sadari dan Frilly mengambilnya.
Dan ia melihat foto Jessiedan Elsa yang di belakangnya bertuliskan 13-03-2013. Sambil
berjalan ia terus memikirkannya.
Frilly : “Ini tanggal apaan ya? Eh Elsa, kebetulan banget aku mau tanya tanggal 13
Maret 2013 itu ada apaan sih?” (mencoba menyelidiki)
Elsa : “Tunggu.” (berfikir sejenak)
“Kenapa kamu nanya gitu apa kamu tau sesuatu?”
Frilly : “Enggak kok aku Cuma nanya. Emangnya ada apaan sih?”
Elsa : “Udah aku gak mau ingat kejadian itu lagi.” (bergegas pergi)
Di kelas, Elsa masuk dan menemukan secarik kertas di atas menjanya yang bertuliskan :
“Elsa kamu bisa gak ke rumah aku hari Senin sepulang sekolah.”
- Ivan -
Frilly : “Kamu mau ketemu Ivan ya, sa?.”
Elsa : (Terkejut) “Eh, iya.”
Frilly : “Jangan kesana sa. Kayanya Ivan mau ngelakuin sesuatu ke kamu.”
Elsa : “Apaan sih, konyol banget kamu. Aku tuh lebih banyak tau tentang Ivan daripada
Kamu! Sok tau abis kamu.” (Pergi)
Frilly : “Eh, sa. Tunggu..”
Lalu, Frilly pun menemui kedua sahabat Elsa yaitu Felisia dan Jasmine, untu k
membicarakan tentang Ivan.
6. Frilly : “Felis, Jasmine. Aku mau ngomong sesuatu yang penting!.” (nada serius)
Felisia : “Halah, paling ga penting.”
Jasmine : “Hush, Felis ga boleh gitu! Emang ada apa, Fril?.”
Frilly : “Tadi, pas aku ke kelas aku gak sengaja ngeliat Ivan, tapi ada yang mencurigakan
dari Ivan masa dia tau kak Jessie sih. Terus Aku juga denger dia ngomong sesuatu
yang aneh gitu.”
Felisia : “Haa.. Ngomong apa emangnya?.” (penasaran)
Frilly : “Kalau ga salah dengar dia ngomong “Lihat saja nanti Jessie.” Gitu.”
Felisia, Jasmine : “Apa… Yang bener?.” (Terkejut dan memandang satu sama lain)
Jasmine : “Terus, Elsa gimana? Kamu udah ngomong ke dia soal itu?.”
Frilly : “Nah, hari ini Elsa mau ketemu sama Ivan. Aku udah bilang tapi dia malah ngeyel
ga percaya”
Felisia : “Nahloh, terus gimana dong?.” (Panik)
Frilly : “Aku bakal cari tau tentang Ivan. Habis itu, nanti aku sama Felis jaga-jaga di
deket rumah Ivan untuk ngawasin mereka. Terus, Jasmine dan kak Jessie biar
sekalian telpon polisi. Soalnya kalo kita yang nelpon polisi ga bakal percaya sama
kita.”
Felisia, Jasmie : “Oke, siap!.”
Bel pulang berdering, “KRIIIIIIING.”
Frilly angsung berinisiatif mendatangi rumah Elsa untuk menananyakan suatu hal ke[ada
Kak Jessie.
Frilly : “Kak sebenarnya tanggal 13 Maret 2013 ada kejadian apa sih?”
Jessie : “Saat itu aku sedang mengendarai motor aku tidak sadar di depanku ada
seseorang. Akhirnya aku menabrak orang itu. Aku sangat sedih jika mengingat hal
itu.”
Frilly : “Oh gitu. Jangan-jangan Ivan orang yang kakak tabrak?”
Jessie : “Seingat ku yang aku tabrak adalah seorang perempuan.”
Di hari Minggu ketiga sahabt itu ditambah Jessie pergi ke mall seperti yang telah mereka
rencanakan di sekolah. Mereka pun memutuskan untuk ke toko buku dahulu.
Di toko buku, Jessie tidak sengaja menabrak seorang gadis. “BRUUK”
Jessie : “Maaf ya aku gak sengaja dan aku gak bisa liat.” (membereskan buku yang
berjatuhan)
Iren : “Maafin aku juga ya, mungkin aku yang ceroboh. Aku juga sama seperti kamu.”
(ikut membereskan buku)
Jessie : “Kenalin nama aku Jessie.”
Iren : “Jessie?”
7. Jessie : “Kenapa?”
Iren : “enggak kok. Nama aku Iren, Oh iya aku duluan ya sekali lagi aku minta maaf.”
Elsa : “Kakak, Kakak gak apa-apa?”
Jessie : “Enggak apa-apa. Ayo kita pulang!”
Keesokkan harinya
Elsa : “Loh, Ivan gak masuk ya?”
Frilly: “Jangan-jangan…….” (berfikir sejenak)
Elsa : “Jangan-jangan kenapa?”
Frilly: “ah enggak apa-apa”
Sepulang sekolah, Elsa langsung menuju ke rumah Ivan untuk menepati janjinya yaitu
bertemu dengannya.
Di Rumah Ivan
Ivan : “Dek, kakak akan balaskan dendam mu padanya, selangkah lagi.”
Iren : “Kak, lebih baik kakak berhenti sekarang atau kakak akan menyesal nanti.”
Ivan : “Kamu ngomong apaan sih dek, kakak tuh ngelakuin semua ini Cuma demi
kamu” (tersenyum licik)
Iren : “Kakak aku udah ketemu sama orang yang udah buat aku begini dan ternyata
dia orang yang baik. tapi mengapa dia sama seperti ku ?” (tampak bingung)
Ivan : “Kenapa? Kamu kasihan padanya?. Coba kamu pikir apa mereka pernah kasihan
pada kamu?” (sedikit berteriak)
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu, “tuk,tuk,tuk.” Ivan keluar dan melihat yang datang
ternyata Elsa
Elsa : “Hai Ivan kenapa kamu gak masuk sekolah tadi?”
Ivan : “Ga kok, aku gapapa. Ayo masuk!” (mempersilahkan masuk)
Frilly yang sejak tadi mengikuti Elsa dari belakang merasa curiga dengan Ivan. Dengan
terpaksa ia menelepon Kak Jessie, Jasmine dan Felisia.
Di dalam rumah Ivan. Ivan mengunci pintu dan mulai menyiapkan peralatannya. Ia tetep
membulatkan tekatnya meskipun adiknya sudah melarangnya.
Elsa : “Apa ini? Surat Keterangan Rumah Sakit Mulia atas nama Iren Tanggal 13 Maret
2013. Jangan-jangan Ivan ?” (mulai mencurigai Ivan)
Ivan : “Ya, Aku adalah Kakak dari Iren. Aku dendam kepada Jessiekarena gara-gara dia
adik ku jadi buta.” (sedikit berteriak)
“Kamu tau? Aku yang udah bikin kakak kesayangan kamu itu juga buta. Dengan
cara yang sama dan di tempat yang sama.”
Elsa : “Benarkah itu? Kamu kejam!”
8. Ivan : “Lalu apa bedanya dengan kakak kamu? Kakak kamu sama kejamnya dong kaya
aku?”
Elsa : “Jelas beda. Kalau kakak ku melakukannya dengan tidak sengaja. Tetapi kamu
melakukan itu dengan sengaja?”
Ivan : “Oh begitu ya.” (mengeluarkan pisaunya dan berjalan mendekat)
Elsa : “Apa yang akan kamu lakukan dengan pisau itu? Jangan mendekat.” (berjalan
mundur)
Di luar Felisia dan Frilly yang curiga pun langsung mendobrak pintu rumah Ivan
dan mencoba menyelamatkan Elsa
Felisia : “Ivan jangan lakuin itu!.” (Memukul Ivan)
Ivan : (Berteriak)
Ivan pun pingsan akibat dipukul oleh Felisia. Pada akhirnya Ivan di tangkap polisi. Sedangkan
adiknya kini akan tinggal bersama Elsa dan Jessie. Karena mama dan papa Elsa dan Jessie
akan mengadopsi Iren sebagai anakknya.
Di kamar baru Iren.
Jessie : “Maafin aku ya ren gara-gara aku…..”
Iren : “Ssstt. Udah gak usah di pikirin lagi. Aku udah maafin kakak kok. Sekarang aku
seneng deh punya saudara baru tapi gimana nasib kak Ivan?”
Elsa : “Ivan akan baik-baik aja kok. Kamu tenang aja ya.”
akhirnya Mereka bertiga berpelukan berbagi kebahagiaan dan kasih sayang.