SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
VI-147
BAB VI
KESIMPULAN
6.1 Pengukuran Dasar
1. Jangka sorong digunakan untuk mengukur
panjang, lebar, dantebal.
2. Micrometer skrup hanya dapat mengukur tebal
saja.
3. Neraca Teknis hanya digunakan untuk mengukur
benda kerja.
4. Mikrometer skrup memiliki tingkat ketelitian
yang lebih baik dari pada jangka sorong untuk
mengukur tebal 0.01 mm (micrometer skrup) : 0.5
mm (jangka sorong)
5. Pengukuran dilakukan sebanyak 5 (lima) kali
untuk mendapatkan nilai yang seakurat mungkin.
6. Hasil Pengukuran yang berbeda karena tidak
ratanya permukaan benda kerja tersebut.
7. Rata – rata panjang benda kerja 1 (Kuningan)
adalah 45.03 mm.
Rata – rata lebar benda kerja 1 (Kuningan) adalah
25.08 mm
BAB VI KESIMPULAN KEL 21
LABORATORIUM FISIKA DASAR 2014/2015 VI- 148
Rata – rata tebal benda kerja 1 (Kuningan) adalah
15.46 mm
8. Rata – rata panjang benda kerja 2 adalah 49.30
mm.
Rata – rata lebar benda kerja2 adalah 30.5 mm
Rata – rata tebal benda kerja 2 adalah 18.63 mm
9. Rata –rata panjang benda kerja 3 adalah 32.33
mm.
Rata – rata lebar benda kerja 3adalah 15.27 mm
Rata – rata tebal benda kerja 3adalah 9.42 mm
10. Berat benda kerja 1 adalah 166.51 gr
Berat benda kerja 2 adalah 190.9 gr
Berat benda kerja 3 adalah 49.6 gr
6.2 Pesawat Atwood modern dan Konvensional
1. Teori Gerak Lurus Beraturan tidak sesuai dengan
kenyataan karena beberapa factor dalam
pengukuran salah satunya kurang teliti dalam
mencatat waktu
2. Terbuktinya Hukum Newton II yang menyatakan
∑ F = m . a . Ketika beban ditambah maka gerak
benda semakin cepat. Pada pesawat atwood
konvensional.
BAB VI KESIMPULAN KEL 21
LABORATORIUM FISIKA DASAR 2014/2015 VI- 149
3. Dalam GLB pergerakan konstan sesuai dengan
akselerasi
4. Dalam GLBB percepatan konstan sesuai dengan
teori GLBB
5. Lebih teliti pada percobaan agar memberikan
hasil yang lebihbaikatauakurat.
6.3 Modulus Elastisitas
1. Hal-hal yang mempengaruhi nilai keelastisan
suatu benda adalah luas penampang, panjang
batang dan pertambah panjang
2. Nilai pelenturan dari ketiga batang mengalami
kenaikan dan penambahan beban
3. Adanya perubahan rasio yang berbeda antara
penambahan beban dan pengurangan beban
karena benda membutuhkan waktu untuk
kembali ke bentuk semula
4. Tidak berbanding lurus antara pelenturan dan
beban
5. Jenis batang mempengaruhi elastisitas dari
batang tersebut.
BAB VI KESIMPULAN KEL 21
LABORATORIUM FISIKA DASAR 2014/2015 VI- 150
6. Di dapatkan hasil modulus elastisitas ketiga
batang :
 Batang besar
E1 = 0 N/mm2 E6 = 13,23 N/mm2
E2 = 7,08 N/mm2 E7 = 13,55 N/mm2
E3 = 9,71 N/mm2 E8 = 13,75 N/mm2
E4 = 10,85 N/mm2 E9 = 12,55 Nmm2
E5 = 12,83 N/mm2
 Batang sedang
E1 = 0 N/mm2 ` E6 = 4,50 N/mm2
E2 = 3,90 N/mm2 E7 = 4,60 N/mm2
E3 = 3,91 N/mm2 E8 = 4,62 N/mm2
E4 = 4,13 N/mm2 E9 = 4,80 N/mm2
E5 = 4,35 N/mm2
 Batang kecil
E1 = ∞ N/mm2 E6 = 6,66 N/mm2
E2 = 6,44 N/mm2 E7 = 6,72 N/mm2
E3 = 6,17 N/mm2 E8 = 6,60 N/mm2
E4 = 6,42 N/mm2 E9 = 6,86 N/mm2
E5 = 6,60 N/mm2
BAB VI KESIMPULAN KEL 21
LABORATORIUM FISIKA DASAR 2014/2015 VI- 151
6.4 Bandul Sederhana dan Resonansi Bandul
Sederhana
1. Massa beban dapat mempengaruhi kecepatan.
2. Ada peningkatan kecepatan terhadap waktu dalam
keadaan percepatan tetap.
3. Beban tambahan pada percobaan berpengaruh
pada kecepatan dan waktu tempuh.
6.5 Resonansi Pada Pegas Heliks
1. Percobaan menggunakan pasak penumpu yang
menggunakan tangan tidak akurat.
2. Untuk menentukan frekuensi digunakkan
rumus 1/T0
3. Ayunan, massa dan waktu dapat
mempengaruhi perioda.
6.6 Hambatan Listrik
1. Kuat arus berbanding lurus dengan tegangan
dan berbanding terbalik dengan hambatan
listriknya
2. Hambatan berbanding terbalik dengan beda
potensial, jika hambatan besar maka beda
potensial akan kecil
BAB VI KESIMPULAN KEL 21
LABORATORIUM FISIKA DASAR 2014/2015 VI- 152
3. Besar hambatan kawat penghantar akan
berbanding terbalik dengan luas penampang,
karena hambatan makin kecil jika luas
penampangnya besar
4. Besar hambatan kawat sebanding dengan
panjang penghantar tersebut. Bila kawat
penghantar sangat panjang, maka tegangan
listrik akan turun diakibatkan energi yang
diperlukan sangat besar ketika melewati kawat
tersebut
5. Kawat dengan jenis berbeda akan berbeda pula
hambatannya
6.7 Elektromagnet
1. Penambahan voltase berpengaruh pada medan
magnet.
2. Arus listrikk dari catu daya berpengaruh pada
medan magnet.
3. Besar medan magnet dapat dipengaruhi oleh
banyaknya serbuk besi dan kuat arus.
BAB VI KESIMPULAN KEL 21
LABORATORIUM FISIKA DASAR 2014/2015 VI- 153
6.7 Kalorimeter
1. Penambahan kalor akan menambah suhu zat.
2. Pengurangan kalor akan mengurangi suhu
zat.
3. Kalorimeter alat untuk mengukur kalor jenis
suatu zat.
4. Perpindahan kalor yang terjadi dengan cara
konduksi yaitu dari perpindahan kalor zat ke
lingkkungan yang dilalui.

More Related Content

Similar to KESIMPULAN PENGUKURAN DASAR

Similar to KESIMPULAN PENGUKURAN DASAR (20)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab v
Bab vBab v
Bab v
 
Modul1 mikael timotius kenny 2015041002
Modul1 mikael timotius kenny 2015041002Modul1 mikael timotius kenny 2015041002
Modul1 mikael timotius kenny 2015041002
 
Isi makalah uji kuat tarik
Isi makalah uji kuat tarikIsi makalah uji kuat tarik
Isi makalah uji kuat tarik
 
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
1 b 11170163000059_laporan_modulus young dan ayunan puntir.docx
 
Laporan pengujian bahan
Laporan pengujian bahanLaporan pengujian bahan
Laporan pengujian bahan
 
Testing
TestingTesting
Testing
 
Pengbang redesain
Pengbang redesainPengbang redesain
Pengbang redesain
 
Modul Listrik Magnet
Modul Listrik Magnet Modul Listrik Magnet
Modul Listrik Magnet
 
586 2181-1-pb
586 2181-1-pb586 2181-1-pb
586 2181-1-pb
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Makalah Pengujian Tarik Tekan
Makalah Pengujian Tarik TekanMakalah Pengujian Tarik Tekan
Makalah Pengujian Tarik Tekan
 
Laporan Uji Bahan
Laporan Uji BahanLaporan Uji Bahan
Laporan Uji Bahan
 
Pesawat atwood
Pesawat atwoodPesawat atwood
Pesawat atwood
 
Modul praktikum gelombang 2013 (1)
Modul praktikum gelombang 2013 (1)Modul praktikum gelombang 2013 (1)
Modul praktikum gelombang 2013 (1)
 
Presentasi Praktikum Fisika Modul Alat Ukur Besaran Listrik listrik
Presentasi Praktikum Fisika Modul Alat Ukur Besaran Listrik listrikPresentasi Praktikum Fisika Modul Alat Ukur Besaran Listrik listrik
Presentasi Praktikum Fisika Modul Alat Ukur Besaran Listrik listrik
 
Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)
Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)
Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
BESARAN DAN SATUAN.pptx
BESARAN DAN SATUAN.pptxBESARAN DAN SATUAN.pptx
BESARAN DAN SATUAN.pptx
 

More from fajar shiddiq

More from fajar shiddiq (7)

Kata perngantar
Kata perngantarKata perngantar
Kata perngantar
 
Lembar pengesahan
Lembar pengesahanLembar pengesahan
Lembar pengesahan
 
Daftar tabel
Daftar tabelDaftar tabel
Daftar tabel
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 

Recently uploaded

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 

Recently uploaded (6)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 

KESIMPULAN PENGUKURAN DASAR

  • 1. VI-147 BAB VI KESIMPULAN 6.1 Pengukuran Dasar 1. Jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang, lebar, dantebal. 2. Micrometer skrup hanya dapat mengukur tebal saja. 3. Neraca Teknis hanya digunakan untuk mengukur benda kerja. 4. Mikrometer skrup memiliki tingkat ketelitian yang lebih baik dari pada jangka sorong untuk mengukur tebal 0.01 mm (micrometer skrup) : 0.5 mm (jangka sorong) 5. Pengukuran dilakukan sebanyak 5 (lima) kali untuk mendapatkan nilai yang seakurat mungkin. 6. Hasil Pengukuran yang berbeda karena tidak ratanya permukaan benda kerja tersebut. 7. Rata – rata panjang benda kerja 1 (Kuningan) adalah 45.03 mm. Rata – rata lebar benda kerja 1 (Kuningan) adalah 25.08 mm
  • 2. BAB VI KESIMPULAN KEL 21 LABORATORIUM FISIKA DASAR 2014/2015 VI- 148 Rata – rata tebal benda kerja 1 (Kuningan) adalah 15.46 mm 8. Rata – rata panjang benda kerja 2 adalah 49.30 mm. Rata – rata lebar benda kerja2 adalah 30.5 mm Rata – rata tebal benda kerja 2 adalah 18.63 mm 9. Rata –rata panjang benda kerja 3 adalah 32.33 mm. Rata – rata lebar benda kerja 3adalah 15.27 mm Rata – rata tebal benda kerja 3adalah 9.42 mm 10. Berat benda kerja 1 adalah 166.51 gr Berat benda kerja 2 adalah 190.9 gr Berat benda kerja 3 adalah 49.6 gr 6.2 Pesawat Atwood modern dan Konvensional 1. Teori Gerak Lurus Beraturan tidak sesuai dengan kenyataan karena beberapa factor dalam pengukuran salah satunya kurang teliti dalam mencatat waktu 2. Terbuktinya Hukum Newton II yang menyatakan ∑ F = m . a . Ketika beban ditambah maka gerak benda semakin cepat. Pada pesawat atwood konvensional.
  • 3. BAB VI KESIMPULAN KEL 21 LABORATORIUM FISIKA DASAR 2014/2015 VI- 149 3. Dalam GLB pergerakan konstan sesuai dengan akselerasi 4. Dalam GLBB percepatan konstan sesuai dengan teori GLBB 5. Lebih teliti pada percobaan agar memberikan hasil yang lebihbaikatauakurat. 6.3 Modulus Elastisitas 1. Hal-hal yang mempengaruhi nilai keelastisan suatu benda adalah luas penampang, panjang batang dan pertambah panjang 2. Nilai pelenturan dari ketiga batang mengalami kenaikan dan penambahan beban 3. Adanya perubahan rasio yang berbeda antara penambahan beban dan pengurangan beban karena benda membutuhkan waktu untuk kembali ke bentuk semula 4. Tidak berbanding lurus antara pelenturan dan beban 5. Jenis batang mempengaruhi elastisitas dari batang tersebut.
  • 4. BAB VI KESIMPULAN KEL 21 LABORATORIUM FISIKA DASAR 2014/2015 VI- 150 6. Di dapatkan hasil modulus elastisitas ketiga batang :  Batang besar E1 = 0 N/mm2 E6 = 13,23 N/mm2 E2 = 7,08 N/mm2 E7 = 13,55 N/mm2 E3 = 9,71 N/mm2 E8 = 13,75 N/mm2 E4 = 10,85 N/mm2 E9 = 12,55 Nmm2 E5 = 12,83 N/mm2  Batang sedang E1 = 0 N/mm2 ` E6 = 4,50 N/mm2 E2 = 3,90 N/mm2 E7 = 4,60 N/mm2 E3 = 3,91 N/mm2 E8 = 4,62 N/mm2 E4 = 4,13 N/mm2 E9 = 4,80 N/mm2 E5 = 4,35 N/mm2  Batang kecil E1 = ∞ N/mm2 E6 = 6,66 N/mm2 E2 = 6,44 N/mm2 E7 = 6,72 N/mm2 E3 = 6,17 N/mm2 E8 = 6,60 N/mm2 E4 = 6,42 N/mm2 E9 = 6,86 N/mm2 E5 = 6,60 N/mm2
  • 5. BAB VI KESIMPULAN KEL 21 LABORATORIUM FISIKA DASAR 2014/2015 VI- 151 6.4 Bandul Sederhana dan Resonansi Bandul Sederhana 1. Massa beban dapat mempengaruhi kecepatan. 2. Ada peningkatan kecepatan terhadap waktu dalam keadaan percepatan tetap. 3. Beban tambahan pada percobaan berpengaruh pada kecepatan dan waktu tempuh. 6.5 Resonansi Pada Pegas Heliks 1. Percobaan menggunakan pasak penumpu yang menggunakan tangan tidak akurat. 2. Untuk menentukan frekuensi digunakkan rumus 1/T0 3. Ayunan, massa dan waktu dapat mempengaruhi perioda. 6.6 Hambatan Listrik 1. Kuat arus berbanding lurus dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan hambatan listriknya 2. Hambatan berbanding terbalik dengan beda potensial, jika hambatan besar maka beda potensial akan kecil
  • 6. BAB VI KESIMPULAN KEL 21 LABORATORIUM FISIKA DASAR 2014/2015 VI- 152 3. Besar hambatan kawat penghantar akan berbanding terbalik dengan luas penampang, karena hambatan makin kecil jika luas penampangnya besar 4. Besar hambatan kawat sebanding dengan panjang penghantar tersebut. Bila kawat penghantar sangat panjang, maka tegangan listrik akan turun diakibatkan energi yang diperlukan sangat besar ketika melewati kawat tersebut 5. Kawat dengan jenis berbeda akan berbeda pula hambatannya 6.7 Elektromagnet 1. Penambahan voltase berpengaruh pada medan magnet. 2. Arus listrikk dari catu daya berpengaruh pada medan magnet. 3. Besar medan magnet dapat dipengaruhi oleh banyaknya serbuk besi dan kuat arus.
  • 7. BAB VI KESIMPULAN KEL 21 LABORATORIUM FISIKA DASAR 2014/2015 VI- 153 6.7 Kalorimeter 1. Penambahan kalor akan menambah suhu zat. 2. Pengurangan kalor akan mengurangi suhu zat. 3. Kalorimeter alat untuk mengukur kalor jenis suatu zat. 4. Perpindahan kalor yang terjadi dengan cara konduksi yaitu dari perpindahan kalor zat ke lingkkungan yang dilalui.