SlideShare a Scribd company logo
1 of 61
MANAJEMEN ALAT BERAT
1. Agus Trisyanto
2. Dean Hadi Wardana
3. Enjels Natasya
4. Lukman Fahreza N.
5. Michael
(Dosen Pengampu: Ir. Ary Setyawan, M.Sc., Ph.D)
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret
2014
BIAYA ALAT BERAT
Biaya Alat Berat
Owning Cost
(biaya kepemilikan)
Dipengaruhi oleh umur
ekonomis alat yang tidak
dapat
diramalkan dengan tepat,
suku bunga, pajak dan
asuransi, yang setiap
waktu dapat berubah-
ubah
besarnya.
Operating Cost
(biaya operasi)
Dipengaruhi oleh
pemakaian
bahan bakar, minyak
pelumas untuk mesin dan
hidrolis,
umur ban, reparasi atau
pemeliharaan,
penggantian
suku cadang khusus dan
upah operator
Owning Cost
Biaya kepemilikan alat yang harus
diperhitungkan selama alat yang
bersangkutan dioperasikan, apabila alat
tersebut milik sendiri
Depresiasi
Suku Bunga
Asuransi
Pajak
OWNING COST
Ada beberapa metode seperti berikut ini:
Straight line method dan Reducing Charge
Method (Sum of Year's Digit Method dan
Declining Balance Method )
STRAIGHT LINE METHOD
 Metode untuk menentukan nilai depresiasi alat
tiap tahunnya sama besar atau sering disebut
dengan metode garis lurus.
 Pada metode ini nilai depresiasi tiap tahun
diperoleh dengan membagi nilai reproduksi
dengan umur ekonomis alat.
STRAIGHT LINE METHOD
Contoh:
Harga beli alat : Rp. 100.000.000,-
Umur ekonomis : 5 tahun
Nilai residu : Rp. 20.000.000,-
Nilai reproduksi
=100.000.000 – 20.000.000
= 80.000.000
Depresiasi : 80.000.000 / 5
: Rp. 16.000.000,- per tahun
REDUCING CHARGE METHOD
 Metode untuk menentukan jumlah depresiasi
yang menurun atau berkurang jumlahnya untuk
tiap tahunnya.
 Pertimbangan cara ini adalah semakin tua alat,
akan semakin menurun produksinya.
Reducing Charge
Method
Declining
Balance Method
Sum of Year’s
Digit Method
Jumlah
depresiasi dari
tahun ke tahun
adalah sebesar
presentase
tertentu
terhadap nilai
buku
Besarnya
depresiasi tiap
tahun
berdasarkan
pada rasio
terhadap umur
ekonomis
DECLINING BALANCE METHOD
Tahun ke % Depresiasi Depresiasi
(Rp.)
Nilai buku
(Rp.)
1 40 12.000.000 30.000.000
2 40 7.200.000 18.000.000
3 40 4.320.000 10.800.000
4 40 2.592.000 6.480.000
5a 40 1.555.200 3.888.000
5b - - 4.000.000
SUM OF YEAR’S DIGIT METHOD
Tahun ke Rasio
Depresiasi
Nilai
Reproduksi
(Rp.)
Depresiasi
(Rp.)
Nilai buku
(Rp.)
0 0 75.000.000 0 100.000.000
1 5/15 75.000.000 25.000.000 75.000.000
2 4/15 75.000.000 20.000.000 55.000.000
3 3/15 75.000.000 15.000.000 40.000.000
4 2/15 75.000.000 10.000.000 30.000.000
5 1/15 75.000.000 5.000.000 25.000.000
BIAYA INVESTASI
 Investasi bisa diartikan penanaman modal.
Dengan adanya modal konsekuensi dari si
penanam modal dibebani bunga, pajak,
sedangkan alatnya sendiri perlu diasuransikan
demi keamanan
 I = i.{(n+1)/2n}.Harga Pokok
dimana:
I = Bunga investasi rata-rata per tahun
i = Bunga modal rata-rata per tahun
n = Umur ekonomi
OPERATING COST
 Operating cost atau biaya operasi alat ialah biaya-
biaya yang dikeluarkan selama alat tersebut
digunakan. Biaya operasi ini meliputi bahan bakar,
minyak pelumas atau minyak hidrolis, penggantian
ban, perbaikan atau pemeliharaan, penggantian suku
cadang khusus, misalnya mata pisau pada dozer dan
gaji operator.
Operating Cost Biaya-biaya yang dikeluarkan selama
alat tersebut digunakan
Bahan Bakar
Minyak Pelumas
Minyak Gemuk (Grease)
Minyak Hidrolis
Biaya Ban
Pemakaian Filter
Biaya Perbaikan/pemeliharaan
Penggantian Suku Cadang
Khusus
Gaji Operator
M
e
l
i
p
u
t
i
BAHAN BAKAR
 Konsumsi bahan bakar tergantung dari besar
kecilnya daya mesin, atau kondisi medan
 Pabrik pembuat alat biasanya memberikan
prakiraan konsumsi bahan bakar sesaui daya
mesin alat yang dinyatakan dalam liter/jam atau
galon/jam
 Apabila tidak ada prakiraan konsumsi bahan
bakar dapat digunakan pendekatan berikut
a. 0,3 galon/jam HP untuk mesin dengan
bahan bakar bensin.
b. 0,2 galon/jam HP untuk mesin dengan
bahan balar solar/disel
CONTOH
 Suatu mesin diesel 100 HP bekerja dengan
kemampuan 80% selama 50 menit tiap jam.
Berapakah pemakaian bahan bakar per jamnya ?
 Pemakaian bahan bakar perjamnya
= 0.8 x 50/60 x 100 x 0.2
= 13.33 galon/jam
MINYAK PELUMAS
 Kebutuhan minyak pelumas dan minyak hidrolis
tergantung pada besarnya bak karter (crank case) dan
lamanya periode penggantian minyak pelumas, biasanya
antara 100 sampai 200 jam pemakaian
 Apabila dari pabrik tidak diberikan prakiraan konsumsi
minyak pelumas. maka dapat dipekirakan sebagai berikut
q = (HP*F)/195,5 + (C/t)
Keterangan:
Q = kebutuhan minyak pelumas (lt/jam)
HP = daya mesin (HP atau daya kuda)
F = Faktor koreksi
C = kapasitas bak karter (liter)
t = waktu pemakaian (jam)
MINYAK HIDROLIS
 Banyaknya minyak hidrolis yang dipakai dapat
dihitung berdasarkan rumus umum berikut ini:
H = (C/t) +1,2
Dimana:
H = Kebutuhan munyak hidrolis (lt/jam)
C = Kapasitas pengisian minyak hidrolis (liter)
T = periode penggantian minyak hidrolis (jam)
MINYAK GEMUK (GREASE)
 Penggunaan gemuk (grease) pada beberapa
macam alat berat besarnya dapat dilihat pada
Tabel 7.5.
 Pemakaian minyak hidrolis dan gemuk biasanya
banyaknya diberikan oleh pabrik
PEMAKAIAN FILTER
 Pemakaian filter dapat dihitung dengan rumus umum
sebagai berikut:
Pemakaian Filter = Harga Filter/Umur Filter
 Secara kasar biaya pemakaian filter dapat ditentukan
sebesar 50% dari biaya pemakain pelumas total
BIAYA BAN
 Biaya ban tergantung dari harga ban di tempat alat
yang bersangkutan dioperasikan dan prakiraan umur
ban menurut pengalaman atau menurut rekomendasi
pabrik pembuatnya.
 Besarnya biaya penggantian ban ditentukan sebagai
berikut:
= Harga Ban (rupiah) / Prakiraan umur ban
(jam)
Atau
= 12,5% - 17,5%*harga alat (rupiah) / 100*2000
(jam)
BIAYA PERBAIKAN/PEMELIHARAAN
 Faktor yang mempengaruhi besarnya biaya
perbaikan alat adalah kondisi pemakaian alat,
kecakapan operator dan adanya perawatan yang
memadai
= Faktor Perbaikan/Pemeliharaan * (Harga Alat
-Harga Ban) / Prakiraan umur ekonomis (jam)
PENGGANTIAN SUKU CADANG KHUSUS
 Suku cadang khusus yang dimaksud adalah
bajak, ujung mata pisau pada Bulldozer dan
alat-alat khusus lainnya yang kerusakannya
lebih cepat dibanding suku cadang yang lain
 Waktu kerusakannya tidak tertentu, tergantung
pemakaian dan medan kerja
 Untuk menghitung biaya suku cadang khusus ini
tidak termasuk dalam pos perbaikan dan
pemeliharaan tetapi dihitung dalam pos
tersendiri
GAJI OPERATOR
 Untuk menentukan gaji atau upah operator yang
mempengaruhi ialah kecakapan dan pengalaman
operator, kemampuan pemilik alat serta kondisi
sosial negara yang bersangkutan
BIAYA SEWA
 DPU mengeluarkan buku Pedoman Tata Cara
Penggunaan Peralatan, yang menyangkut juga
besarnya nilai sewa alat-alat berat yang
dipengaruhi oleh unsur ekonomis alat dan
penetapan tarif sewa
 Untuk menentukan harga sewa dapat digunakan
tabel 7.9
CONTOH
 Sebuah Bulldozer Komatsu D53A mengerjakan pemotongan
tanah (cutting), kemampuan 110 HP kapasitas blade 2.85 m3,
kecepatan maju 6 km/jam (max), kecepatan mundur 7 km/jam
(max), jarak angkut 50 m, kondisi pekerjaan sedang, rencana
kerja 50 jam per minggu, efisiensi kerja 50 menit/jam. Harga
pokok alat Rp.300.000.000,-, bunga modal 20% per tahun,
harga bahan bakar Rp. 1800/liter, harga pelumas Rp. 5000,- ,
harga grease Rp. 6500, biaya upah total Rp. 10.000,- per jam,
biaya tidak langsung 5% Tentukan harga satuan pekerjaan
pemotongan tanah tersebut per m3 (tidak termasuk pajak dan
keuntungan) ?
PENYUSUNAN JADWAL
PENYUSUNAN JADWAL
Hal – hal yang dibutuhkan:
 Durasi kegiatan
 Jenis dan volume kegiatan
 Jumlah dan jenis pekerjaan
PENYUSUNAN JADWAL
Perencanaan penyusunan jadwal biasanya
berbentuk barchart.
Langkah menyusun bar chart:
 menyusun daftar kegiatan proyek beserta
volume pekerjaan
 Menghitung waktu dan sumber daya yang
dibutuhkan
PENYUSUNAN JADWAL
 Menggambarkan setiap kegiatan menjadi
barchart mendatar dengan skala tertentu
 Menata kegiatan tersebut diatas sebuah bagan
balok (barchart)
CONTOH
Perusahaan mengambil material dari quarry area,
jalan angkut 5km. Untuk itu dilakukan clearing 11
m dan stripping setebal 30cm. Lokasi relatif datar.
Berat volume tanah 1440 kg/m3 (LM)., swell 11%.
Lahan berupa semak dgn Ф < 6 inch. Disediakan
bulldozer D7U, 120 HP, sulit dipotong dengan tilt
silinder, roda rantai operator baik, cara operasi slot
dozing dgn jarak gusur rerata 40m.
Kemudian setelah clearing mencapai 50%, dipakai
1 buah bulldozer lagi untuk stripping. Setelah
stripping 75%, lahan ditimbun dengan sirtu. Sirtu
diratakan dengan Motor Grader GD.500R-2, sudut
pisau 60 derajat dan pekerjaan finishing
diperlukan 5 kali pass, kecepatan operasi 3 km/jam
dan produksi motor grader 1200m3/jam (LM).
Setelah spreading 50%, dilakukan pemampatan
setebal 30 cm, shrinkage 14% dengan compactor
berat 15 ton dan kecepatan 3 km/jam. Lebar
pemampatan 2.5m, jumlah pass 5 kali dan tiap
lapis 15 cm.
Diketahui:
 Clearing Rp.114,000.00/hari
 Stripping Rp.216,000.00/hari
 Spreading Rp.136,000.00/hari
 Pemampatan Rp.176,000.00/hari
 Mobilisasi alat 3 hari = Rp.350,000.00
 Demobilisasi alat 4 hari = Rp.450,000.00
 Keadaan medan baik, manajemen baik
 Bekerja 8jam/hari.
Hitung:
 Waktu untuk masing – masing pekerjaan
 Buat rencana kegiatan berupa barchart dan
kurva S
Rencana Kerja:
 Mobilisasi alat
 Clearing dgn bulldozer D7U, 120 HP
 Stripping, setelah clearing 50%
 Spreading, setelah stripping 75% dgn Motor Grader
GD.500R-2
 Pemampatan, setelah spreading 50% dgn compactor
15 ton
 Demobilisasi
Uraian Pekerjaan:
 Mobilisasi alat = 3 hari
 Clearing
Produksi ideal clearing = 1200 sq-yd/jam
JM = 0.81
Produksi Clearing = 1200*0.81 = 972 sq-yd/jam
= 812.59 m2/jam
Luas lahan = 5000*11 = 55000 m2
Waktu pekerjaan = (55000/812.59) = 67.68 jam
= 8.46 hari = 9 hari
 Stripping
Produksi ideal = 400 m3/jam (LM)
Faktor koreksi
Operator baik = 1.00
tilt silinder = 0.80
slot dozing = 1.20
Berat volume tanah = (1370/1440) = 0.95
Landai relatif datar = 1.00
JM= 0.81
Produksi = 400*1*0.8*1.2*0.95*1*0.81
= 295 m3/jam (LM)
Volume strpping = 5000*11*0.3 = 16500 m3 (BM)
= 16500*1.11 = 18315 m3 (LM)
Waktu pekerjaan = (18315/295) = 62.08 jam
= 8 hari
 Spreading
Produksi = 1200 m3/jam, v=3km/jam
Sudutpisau 60derajat >> Le-Lo = 2910m
JM = 0.81
Jumlahlintasan =
𝑊
(𝐿𝑒−𝐿𝑜)
*n =
11
2910
*5 = 19 kali
Waktupekerjaan =
𝑁∗𝐷
𝑣∗𝐽𝑀
=
19∗5
3∗0.81
= 39.1 jam
= 5 hari
 Pemampatan
Lintasan 3 kali, v = 3km/jam
Lebarpemampatan = 2.5 m
L = 2.5 – 0.2 = 2.3 m (overlap diambil 0.2 m)
JM = 0.81
F =
𝐿∗𝑣∗𝐽𝑀
𝑁
=
2.3∗3000∗0.81
3
= 1863 m2/lapis/jam
Produksi = 1863*0.15 =279.45 m3/jam (LM)
= 245.13 m3/jam (CM)
Volume compact = 5000*11*0.3
= 16500 m3 (CM)
Waktupekerjaan =
16500
245.13
= 67.31 jam = 9 hari
 Demobilisasi
Waktu = 4 hari
HASIL PERHITUNGAN BOBOT DAN WAKTU
NO Kegiatan Waktu Satuan Biaya Bobot
1 Mobilisasi alat 3 hari 1 ls Rp.350.000,00 6.02%
2 Clearing 9 hari Rp.114.000,00 Rp.1.026.000,00 17.63%
3 Stripping 8 hari Rp.216.000,00 Rp.1.728.000,00 29.70%
4 Spreading 5 hari Rp.136.000,00 Rp.680.000,00 11.69%
5 Pemampatan 9 hari Rp.176.000,00 Rp.1.584.000,00 27.23%
6 Demobilisasi
alat
4 hari 1 ls Rp.450.000,00 7.73%
Jumlah 35 hari Rp.5.818.000,00 100%
DIAGRAM BATANG DAN KURVA S HASIL
PERHITUNGAN
PEMELIHARAAN ALAT
BERAT
FUNGSI
Pemeliharaan mesin dan alat berat yang rutin
memiliki beberapa keuntungan, seperti
 Menurunkan kemungkinan terjadinya
kecelakaan alat
 Menghindarkan kerusakan dan biaya perbaikan
yang lebih tinggi
 Meminimalisir biaya pembelian alat yang
dibutuhkan
Pemeliharaan mesin dan alat berat dapat dibagi
atas beberapa hal yaitu :
 Pembersihan
 Pencegahan Kerusakan
 Pekerjaan Pemeliharaan
 Tujuan Pemeliharaan
 Pengontrolan Pemeliharaan
1. PEMBERSIHAN
Pada lokasi proyek yang terorganisir,
pembersihan mesin dan alat dilakukan setiap sore
hari selesai bekerja dengan menggunakan air
sebagai bahan pembersih yang murah dan efisien.
Setelah dilakukan pembersihan, sebaiknya
mesin dan alat berat dilumasi pada semua tempat
pelumasan sehingga air yang masuk dapat dipres
keluar oleh gemuk baru.
2. PENCEGAHAN KERUSAKAN
Merupakan seluruh tindakan pemeliharaan dan
pekerjaan lain atas dasar pengawasan/kontrol
mesin dan alat.
3. PEKERJAAN PEMELIHARAAN
a) Pemeliharaan
Tindakan perlindungan dan penyediaan inventaris
bergerak dalam keadaan baik. Pemeliharaan
terdiri dari : perawatan, inspeksi, dan perbaikan.
b) Perawatan
Tindakan perlindungan bagi peralatan dalam
keadaan baik. Perawatan dapat berupa
pelumasan, pembersihan dan penyetelan yang
tepat.
c) Inspeksi
Kontrol dan pertimbangan keadaan sebagai dasar
penentuan pekerjaan perbaikan dan servis
d) Perbaikan
Tindakan bagi peralatan agar dapat dalam keadaan
baik lagi.
e) Pemeliharaan Pencegahan
Inspeksi dan servis dilakukan secara teratur walaupun
mesin atau alat masih dalam keadaan baik.
4. TUJUAN PEMELIHARAAN
Berupa :
 Penetapan standar dan nilai inventaris, agar alat
dan mesin selalu dapat dipergunakan dan
terhindar dari kemungkinan kerusakan.
 Meminimalisasi biaya-biaya perbaikan,
gangguan dan suku cadang pengganti
5. PENGONTROLAN PEMELIHARAAN
a) Pengontrolan Alat dan Suku Cadang
Pengontrolan perlu dilakukan dengan
teratur supaya dapat diketahui masih tidaknya
stok alat dan suku cadang yang disimpan.
Alat dan bahan bakar yang masuk dan
keluar harus selalu dicatat secara teliti mengenai
jumlah, merk dan sebagainya.
b) Pengontrolan Perilaku Pemeliharaan
1. Kontrol Harian
Setiap alat harus diperiksa secara teratur dengan tanggung
jawab dari seseorang.
2. Wajib Lapor
Setiap orang wajib melaporkan atas segala kerusakan,
pengausan, kehilangan yang terjadi.
3. Ganti Oli
Pergantian oli dilakukan secara teratur seperti 250 jam jalan
bagi mesin disel dan 125 jam jalan bagi mesin bensin.
4. Pelumasan dan Servis
Pelumasan dan servis harus dilakukan secara teratur,
sebaiknya setiap dua minggu sekali seperti pembersihan
saringan udara, oli dan bahan bakar.
REFERENSI
 Hartono, Widi. Pemindahan Tanah Mekanik.
2005. Surakarta: Lembaga Pengembangan
Pendidikan (LPP), UPT Penerbitan dan
Pencetakan (UNS Press).
 Rostiyanti, Susy Fatena, Ir., M.Sc. Alat Berat
untuk Proyek Konstruksi. 2002. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
 Tauro, Stefi Priescha dkk. Analisis Biaya
Penggunaan Alat Berat pada Pekerjaan Tanah.
2013. Jurnal Sipil Statik vol.1 No.12, ISSN:
2337-6732.

More Related Content

What's hot

87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainaseMiftakhul Yaqin
 
Manajemen konstruksi 1 iman soeharto
Manajemen konstruksi 1 iman soehartoManajemen konstruksi 1 iman soeharto
Manajemen konstruksi 1 iman soehartoTaufick Max Ir
 
SOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan KonstruksiSOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan KonstruksiJocky Nahor
 
Metode teknis dan flow chart of work
Metode teknis dan  flow chart of workMetode teknis dan  flow chart of work
Metode teknis dan flow chart of workZinet Yeha
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Harsanty Seran
 
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaanOperasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaaninfosanitasi
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012فهرودين سفي
 
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakanModul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakanLusnia S Multianti
 
makalah menejemen konstruksi proyek
makalah menejemen konstruksi proyekmakalah menejemen konstruksi proyek
makalah menejemen konstruksi proyekrenol abadi
 
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet PileMetoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet PileIMRA MORALDY
 
Analisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan airAnalisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan airinfosanitasi
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangMira Pemayun
 
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesrakesword
 
Barchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekBarchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekNurul Angreliany
 
Modul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan Konstruksi
Modul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan KonstruksiModul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan Konstruksi
Modul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan KonstruksiPPGHybrid1
 
Analisa biaya penggunaan alat berat
Analisa biaya penggunaan alat beratAnalisa biaya penggunaan alat berat
Analisa biaya penggunaan alat beratAbdulRohmanHadi
 
bangunan irigasi pelengkap ppt
bangunan irigasi pelengkap pptbangunan irigasi pelengkap ppt
bangunan irigasi pelengkap pptzadha
 
Gambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseGambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseinfosanitasi
 
makalah saluran pengelak pada bendungan
makalah saluran pengelak pada bendungan makalah saluran pengelak pada bendungan
makalah saluran pengelak pada bendungan BremaRizky
 

What's hot (20)

87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase
 
Manajemen konstruksi 1 iman soeharto
Manajemen konstruksi 1 iman soehartoManajemen konstruksi 1 iman soeharto
Manajemen konstruksi 1 iman soeharto
 
SOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan KonstruksiSOP Pekerjaan Konstruksi
SOP Pekerjaan Konstruksi
 
Metode teknis dan flow chart of work
Metode teknis dan  flow chart of workMetode teknis dan  flow chart of work
Metode teknis dan flow chart of work
 
Presentasi Seminar KP
Presentasi Seminar KPPresentasi Seminar KP
Presentasi Seminar KP
 
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
Peraturan perencanaan geometrik jalan antar kota no.38 tbm 1997 (2)
 
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaanOperasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
Operasi dan pemeliharaan sistem drainase perkotaan
 
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
Kuliah minggu ke 9 struktur jembatan,06 nopb2012
 
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakanModul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
Modul 2 konsep perencanaan pengembangan sumber daya air, kebijakan
 
makalah menejemen konstruksi proyek
makalah menejemen konstruksi proyekmakalah menejemen konstruksi proyek
makalah menejemen konstruksi proyek
 
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet PileMetoda pelaksanaan Sheet Pile
Metoda pelaksanaan Sheet Pile
 
Analisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan airAnalisa struktur bangunan air
Analisa struktur bangunan air
 
Struktur Beton Bertulang
Struktur Beton BertulangStruktur Beton Bertulang
Struktur Beton Bertulang
 
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
 
Barchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyekBarchart dan Penjadwalan proyek
Barchart dan Penjadwalan proyek
 
Modul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan Konstruksi
Modul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan KonstruksiModul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan Konstruksi
Modul TKP M6KB2 - Menghitung Volume Pekerjaan Konstruksi
 
Analisa biaya penggunaan alat berat
Analisa biaya penggunaan alat beratAnalisa biaya penggunaan alat berat
Analisa biaya penggunaan alat berat
 
bangunan irigasi pelengkap ppt
bangunan irigasi pelengkap pptbangunan irigasi pelengkap ppt
bangunan irigasi pelengkap ppt
 
Gambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainaseGambar teknis perencanaan drainase
Gambar teknis perencanaan drainase
 
makalah saluran pengelak pada bendungan
makalah saluran pengelak pada bendungan makalah saluran pengelak pada bendungan
makalah saluran pengelak pada bendungan
 

Viewers also liked

Perhitungan biaya alat berat
Perhitungan biaya alat beratPerhitungan biaya alat berat
Perhitungan biaya alat beratMuhamad Ramdhani
 
Pengetahuan alat alat berat
Pengetahuan alat alat beratPengetahuan alat alat berat
Pengetahuan alat alat beratJanu Diarto
 
Teknik Alat Berat jilid 2
Teknik Alat Berat jilid 2Teknik Alat Berat jilid 2
Teknik Alat Berat jilid 2Eko Supriyadi
 
Perawatan Engine dan Unit Alat Berat
Perawatan Engine dan Unit Alat Berat Perawatan Engine dan Unit Alat Berat
Perawatan Engine dan Unit Alat Berat lombkTBK
 
Manajemen Perawatan dan Perbaikan kendaraan dan alat berat dengan software be...
Manajemen Perawatan dan Perbaikan kendaraan dan alat berat dengan software be...Manajemen Perawatan dan Perbaikan kendaraan dan alat berat dengan software be...
Manajemen Perawatan dan Perbaikan kendaraan dan alat berat dengan software be...sutjiharso suwargo
 
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2Selphiepuspita
 
Laporan Industri Alat Berat Indonesia 2017
Laporan Industri Alat Berat Indonesia 2017Laporan Industri Alat Berat Indonesia 2017
Laporan Industri Alat Berat Indonesia 2017PT Indo Analisis
 
Produktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat DozerProduktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat DozerElis Wahyuni
 
Manajemen Perawatan dan Perbaikan Kendaraan dan Alat Berat
Manajemen Perawatan dan Perbaikan Kendaraan dan Alat BeratManajemen Perawatan dan Perbaikan Kendaraan dan Alat Berat
Manajemen Perawatan dan Perbaikan Kendaraan dan Alat Beratsutjiharso suwargo
 
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatik
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatikBuku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatik
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatikAriyandi Yuda Prahara
 
Inspeksi alat-berat-tambang
Inspeksi alat-berat-tambangInspeksi alat-berat-tambang
Inspeksi alat-berat-tambangAyu Wulansari
 
2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat berat2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat beratAhmad Wiratama
 
kalibrasi controler
kalibrasi controlerkalibrasi controler
kalibrasi controlersomad79
 
Alat Berat Tambang dan fungsinya
Alat Berat Tambang dan fungsinyaAlat Berat Tambang dan fungsinya
Alat Berat Tambang dan fungsinyaMario Yuven
 
2. sni-2835-2008-pekerjaan-tanah
2. sni-2835-2008-pekerjaan-tanah2. sni-2835-2008-pekerjaan-tanah
2. sni-2835-2008-pekerjaan-tanahEka Faisal
 

Viewers also liked (20)

Perhitungan biaya alat berat
Perhitungan biaya alat beratPerhitungan biaya alat berat
Perhitungan biaya alat berat
 
Pengetahuan alat alat berat
Pengetahuan alat alat beratPengetahuan alat alat berat
Pengetahuan alat alat berat
 
Teknik Alat Berat jilid 2
Teknik Alat Berat jilid 2Teknik Alat Berat jilid 2
Teknik Alat Berat jilid 2
 
Perawatan Engine dan Unit Alat Berat
Perawatan Engine dan Unit Alat Berat Perawatan Engine dan Unit Alat Berat
Perawatan Engine dan Unit Alat Berat
 
Manajemen Perawatan dan Perbaikan kendaraan dan alat berat dengan software be...
Manajemen Perawatan dan Perbaikan kendaraan dan alat berat dengan software be...Manajemen Perawatan dan Perbaikan kendaraan dan alat berat dengan software be...
Manajemen Perawatan dan Perbaikan kendaraan dan alat berat dengan software be...
 
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
 
Alat berat
Alat beratAlat berat
Alat berat
 
Laporan Industri Alat Berat Indonesia 2017
Laporan Industri Alat Berat Indonesia 2017Laporan Industri Alat Berat Indonesia 2017
Laporan Industri Alat Berat Indonesia 2017
 
Produktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat DozerProduktivitas Alat Berat Dozer
Produktivitas Alat Berat Dozer
 
MAINTENANCE PEMELIHARAAN
MAINTENANCE PEMELIHARAANMAINTENANCE PEMELIHARAAN
MAINTENANCE PEMELIHARAAN
 
Manajemen Perawatan dan Perbaikan Kendaraan dan Alat Berat
Manajemen Perawatan dan Perbaikan Kendaraan dan Alat BeratManajemen Perawatan dan Perbaikan Kendaraan dan Alat Berat
Manajemen Perawatan dan Perbaikan Kendaraan dan Alat Berat
 
Wellhead hanger xmastree
Wellhead hanger xmastreeWellhead hanger xmastree
Wellhead hanger xmastree
 
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatik
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatikBuku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatik
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Sistem pneumatik
 
organisasi maintenance
organisasi maintenanceorganisasi maintenance
organisasi maintenance
 
Inspeksi alat-berat-tambang
Inspeksi alat-berat-tambangInspeksi alat-berat-tambang
Inspeksi alat-berat-tambang
 
2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat berat2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat berat
 
Buku pintar migas
Buku pintar migasBuku pintar migas
Buku pintar migas
 
kalibrasi controler
kalibrasi controlerkalibrasi controler
kalibrasi controler
 
Alat Berat Tambang dan fungsinya
Alat Berat Tambang dan fungsinyaAlat Berat Tambang dan fungsinya
Alat Berat Tambang dan fungsinya
 
2. sni-2835-2008-pekerjaan-tanah
2. sni-2835-2008-pekerjaan-tanah2. sni-2835-2008-pekerjaan-tanah
2. sni-2835-2008-pekerjaan-tanah
 

Similar to Metode konstruksi manajemen alat berat

Metode konstruksi tugas 2
Metode konstruksi tugas 2Metode konstruksi tugas 2
Metode konstruksi tugas 2ABDILLAH13
 
Prosedur standar sistem operasi dan pembiayaan op iplt
Prosedur standar sistem operasi dan pembiayaan op ipltProsedur standar sistem operasi dan pembiayaan op iplt
Prosedur standar sistem operasi dan pembiayaan op ipltinfosanitasi
 
10 prosedur standar_sistem_operasi_dan_pembiayaan_op_iplt
10 prosedur standar_sistem_operasi_dan_pembiayaan_op_iplt10 prosedur standar_sistem_operasi_dan_pembiayaan_op_iplt
10 prosedur standar_sistem_operasi_dan_pembiayaan_op_ipltminatinjunju
 
Pengelolaan traktor roda dua untuk usaha tani
Pengelolaan traktor roda dua untuk usaha taniPengelolaan traktor roda dua untuk usaha tani
Pengelolaan traktor roda dua untuk usaha tanidewi inne kumalasari
 
Pemilihan alat dan mesin pertanian (timeliness cost)
Pemilihan alat dan mesin pertanian (timeliness cost)Pemilihan alat dan mesin pertanian (timeliness cost)
Pemilihan alat dan mesin pertanian (timeliness cost)Iqrimha Lairung
 
Slide-CIV-312-pertemuan-7.pptx
Slide-CIV-312-pertemuan-7.pptxSlide-CIV-312-pertemuan-7.pptx
Slide-CIV-312-pertemuan-7.pptxGlennGodjang
 
1 bab-1-biaya-operasi-kendaraan-dr-gito-sugiyanto
1 bab-1-biaya-operasi-kendaraan-dr-gito-sugiyanto1 bab-1-biaya-operasi-kendaraan-dr-gito-sugiyanto
1 bab-1-biaya-operasi-kendaraan-dr-gito-sugiyantoHendra Syahputra
 
Penyelenggaraan_Kenderaan
Penyelenggaraan_KenderaanPenyelenggaraan_Kenderaan
Penyelenggaraan_KenderaanApech Ranger
 
alat berat BOM BOM.pptx
alat berat BOM BOM.pptxalat berat BOM BOM.pptx
alat berat BOM BOM.pptxShafiyahNayla
 
Laporan alsintan2
Laporan alsintan2Laporan alsintan2
Laporan alsintan2Yuwan Kilmi
 
Makalah tune up kendaraan
Makalah tune up kendaraanMakalah tune up kendaraan
Makalah tune up kendaraaniyoes tobing
 
Analisa kelayakan mesin penggiling padi
Analisa kelayakan mesin penggiling padiAnalisa kelayakan mesin penggiling padi
Analisa kelayakan mesin penggiling padidewi inne kumalasari
 
Analisa kelayakan mesin penggiling padi
Analisa kelayakan mesin penggiling padiAnalisa kelayakan mesin penggiling padi
Analisa kelayakan mesin penggiling padidewi inne kumalasari
 
Budget HET 2017
Budget HET 2017Budget HET 2017
Budget HET 2017Rahmat Ali
 
Makalah PPT Estimator Jalan.pptx
Makalah PPT Estimator Jalan.pptxMakalah PPT Estimator Jalan.pptx
Makalah PPT Estimator Jalan.pptxandrew893849
 

Similar to Metode konstruksi manajemen alat berat (20)

Contoh soal produktivitas_alat_berat_scr
Contoh soal produktivitas_alat_berat_scrContoh soal produktivitas_alat_berat_scr
Contoh soal produktivitas_alat_berat_scr
 
Metode konstruksi tugas 2
Metode konstruksi tugas 2Metode konstruksi tugas 2
Metode konstruksi tugas 2
 
Prosedur standar sistem operasi dan pembiayaan op iplt
Prosedur standar sistem operasi dan pembiayaan op ipltProsedur standar sistem operasi dan pembiayaan op iplt
Prosedur standar sistem operasi dan pembiayaan op iplt
 
10 prosedur standar_sistem_operasi_dan_pembiayaan_op_iplt
10 prosedur standar_sistem_operasi_dan_pembiayaan_op_iplt10 prosedur standar_sistem_operasi_dan_pembiayaan_op_iplt
10 prosedur standar_sistem_operasi_dan_pembiayaan_op_iplt
 
Pengelolaan traktor roda dua untuk usaha tani
Pengelolaan traktor roda dua untuk usaha taniPengelolaan traktor roda dua untuk usaha tani
Pengelolaan traktor roda dua untuk usaha tani
 
Pemilihan alat dan mesin pertanian (timeliness cost)
Pemilihan alat dan mesin pertanian (timeliness cost)Pemilihan alat dan mesin pertanian (timeliness cost)
Pemilihan alat dan mesin pertanian (timeliness cost)
 
Slide-CIV-312-pertemuan-7.pptx
Slide-CIV-312-pertemuan-7.pptxSlide-CIV-312-pertemuan-7.pptx
Slide-CIV-312-pertemuan-7.pptx
 
1 bab-1-biaya-operasi-kendaraan-dr-gito-sugiyanto
1 bab-1-biaya-operasi-kendaraan-dr-gito-sugiyanto1 bab-1-biaya-operasi-kendaraan-dr-gito-sugiyanto
1 bab-1-biaya-operasi-kendaraan-dr-gito-sugiyanto
 
Penyelenggaraan_Kenderaan
Penyelenggaraan_KenderaanPenyelenggaraan_Kenderaan
Penyelenggaraan_Kenderaan
 
Ptm
PtmPtm
Ptm
 
alat berat BOM BOM.pptx
alat berat BOM BOM.pptxalat berat BOM BOM.pptx
alat berat BOM BOM.pptx
 
Laporan alsintan2
Laporan alsintan2Laporan alsintan2
Laporan alsintan2
 
Present Work Order
Present Work OrderPresent Work Order
Present Work Order
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Makalah tune up kendaraan
Makalah tune up kendaraanMakalah tune up kendaraan
Makalah tune up kendaraan
 
Analisa kelayakan mesin penggiling padi
Analisa kelayakan mesin penggiling padiAnalisa kelayakan mesin penggiling padi
Analisa kelayakan mesin penggiling padi
 
Analisa kelayakan mesin penggiling padi
Analisa kelayakan mesin penggiling padiAnalisa kelayakan mesin penggiling padi
Analisa kelayakan mesin penggiling padi
 
Motor grader
Motor graderMotor grader
Motor grader
 
Budget HET 2017
Budget HET 2017Budget HET 2017
Budget HET 2017
 
Makalah PPT Estimator Jalan.pptx
Makalah PPT Estimator Jalan.pptxMakalah PPT Estimator Jalan.pptx
Makalah PPT Estimator Jalan.pptx
 

Metode konstruksi manajemen alat berat

  • 1. MANAJEMEN ALAT BERAT 1. Agus Trisyanto 2. Dean Hadi Wardana 3. Enjels Natasya 4. Lukman Fahreza N. 5. Michael (Dosen Pengampu: Ir. Ary Setyawan, M.Sc., Ph.D) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret 2014
  • 3. Biaya Alat Berat Owning Cost (biaya kepemilikan) Dipengaruhi oleh umur ekonomis alat yang tidak dapat diramalkan dengan tepat, suku bunga, pajak dan asuransi, yang setiap waktu dapat berubah- ubah besarnya. Operating Cost (biaya operasi) Dipengaruhi oleh pemakaian bahan bakar, minyak pelumas untuk mesin dan hidrolis, umur ban, reparasi atau pemeliharaan, penggantian suku cadang khusus dan upah operator
  • 4. Owning Cost Biaya kepemilikan alat yang harus diperhitungkan selama alat yang bersangkutan dioperasikan, apabila alat tersebut milik sendiri Depresiasi Suku Bunga Asuransi Pajak
  • 5. OWNING COST Ada beberapa metode seperti berikut ini: Straight line method dan Reducing Charge Method (Sum of Year's Digit Method dan Declining Balance Method )
  • 6. STRAIGHT LINE METHOD  Metode untuk menentukan nilai depresiasi alat tiap tahunnya sama besar atau sering disebut dengan metode garis lurus.  Pada metode ini nilai depresiasi tiap tahun diperoleh dengan membagi nilai reproduksi dengan umur ekonomis alat.
  • 7. STRAIGHT LINE METHOD Contoh: Harga beli alat : Rp. 100.000.000,- Umur ekonomis : 5 tahun Nilai residu : Rp. 20.000.000,- Nilai reproduksi =100.000.000 – 20.000.000 = 80.000.000 Depresiasi : 80.000.000 / 5 : Rp. 16.000.000,- per tahun
  • 8. REDUCING CHARGE METHOD  Metode untuk menentukan jumlah depresiasi yang menurun atau berkurang jumlahnya untuk tiap tahunnya.  Pertimbangan cara ini adalah semakin tua alat, akan semakin menurun produksinya.
  • 9. Reducing Charge Method Declining Balance Method Sum of Year’s Digit Method Jumlah depresiasi dari tahun ke tahun adalah sebesar presentase tertentu terhadap nilai buku Besarnya depresiasi tiap tahun berdasarkan pada rasio terhadap umur ekonomis
  • 10. DECLINING BALANCE METHOD Tahun ke % Depresiasi Depresiasi (Rp.) Nilai buku (Rp.) 1 40 12.000.000 30.000.000 2 40 7.200.000 18.000.000 3 40 4.320.000 10.800.000 4 40 2.592.000 6.480.000 5a 40 1.555.200 3.888.000 5b - - 4.000.000
  • 11. SUM OF YEAR’S DIGIT METHOD Tahun ke Rasio Depresiasi Nilai Reproduksi (Rp.) Depresiasi (Rp.) Nilai buku (Rp.) 0 0 75.000.000 0 100.000.000 1 5/15 75.000.000 25.000.000 75.000.000 2 4/15 75.000.000 20.000.000 55.000.000 3 3/15 75.000.000 15.000.000 40.000.000 4 2/15 75.000.000 10.000.000 30.000.000 5 1/15 75.000.000 5.000.000 25.000.000
  • 12. BIAYA INVESTASI  Investasi bisa diartikan penanaman modal. Dengan adanya modal konsekuensi dari si penanam modal dibebani bunga, pajak, sedangkan alatnya sendiri perlu diasuransikan demi keamanan  I = i.{(n+1)/2n}.Harga Pokok dimana: I = Bunga investasi rata-rata per tahun i = Bunga modal rata-rata per tahun n = Umur ekonomi
  • 13. OPERATING COST  Operating cost atau biaya operasi alat ialah biaya- biaya yang dikeluarkan selama alat tersebut digunakan. Biaya operasi ini meliputi bahan bakar, minyak pelumas atau minyak hidrolis, penggantian ban, perbaikan atau pemeliharaan, penggantian suku cadang khusus, misalnya mata pisau pada dozer dan gaji operator.
  • 14. Operating Cost Biaya-biaya yang dikeluarkan selama alat tersebut digunakan Bahan Bakar Minyak Pelumas Minyak Gemuk (Grease) Minyak Hidrolis Biaya Ban Pemakaian Filter Biaya Perbaikan/pemeliharaan Penggantian Suku Cadang Khusus Gaji Operator M e l i p u t i
  • 15. BAHAN BAKAR  Konsumsi bahan bakar tergantung dari besar kecilnya daya mesin, atau kondisi medan  Pabrik pembuat alat biasanya memberikan prakiraan konsumsi bahan bakar sesaui daya mesin alat yang dinyatakan dalam liter/jam atau galon/jam  Apabila tidak ada prakiraan konsumsi bahan bakar dapat digunakan pendekatan berikut a. 0,3 galon/jam HP untuk mesin dengan bahan bakar bensin. b. 0,2 galon/jam HP untuk mesin dengan bahan balar solar/disel
  • 16. CONTOH  Suatu mesin diesel 100 HP bekerja dengan kemampuan 80% selama 50 menit tiap jam. Berapakah pemakaian bahan bakar per jamnya ?  Pemakaian bahan bakar perjamnya = 0.8 x 50/60 x 100 x 0.2 = 13.33 galon/jam
  • 17. MINYAK PELUMAS  Kebutuhan minyak pelumas dan minyak hidrolis tergantung pada besarnya bak karter (crank case) dan lamanya periode penggantian minyak pelumas, biasanya antara 100 sampai 200 jam pemakaian  Apabila dari pabrik tidak diberikan prakiraan konsumsi minyak pelumas. maka dapat dipekirakan sebagai berikut q = (HP*F)/195,5 + (C/t) Keterangan: Q = kebutuhan minyak pelumas (lt/jam) HP = daya mesin (HP atau daya kuda) F = Faktor koreksi C = kapasitas bak karter (liter) t = waktu pemakaian (jam)
  • 18. MINYAK HIDROLIS  Banyaknya minyak hidrolis yang dipakai dapat dihitung berdasarkan rumus umum berikut ini: H = (C/t) +1,2 Dimana: H = Kebutuhan munyak hidrolis (lt/jam) C = Kapasitas pengisian minyak hidrolis (liter) T = periode penggantian minyak hidrolis (jam)
  • 19. MINYAK GEMUK (GREASE)  Penggunaan gemuk (grease) pada beberapa macam alat berat besarnya dapat dilihat pada Tabel 7.5.  Pemakaian minyak hidrolis dan gemuk biasanya banyaknya diberikan oleh pabrik
  • 20. PEMAKAIAN FILTER  Pemakaian filter dapat dihitung dengan rumus umum sebagai berikut: Pemakaian Filter = Harga Filter/Umur Filter  Secara kasar biaya pemakaian filter dapat ditentukan sebesar 50% dari biaya pemakain pelumas total
  • 21. BIAYA BAN  Biaya ban tergantung dari harga ban di tempat alat yang bersangkutan dioperasikan dan prakiraan umur ban menurut pengalaman atau menurut rekomendasi pabrik pembuatnya.  Besarnya biaya penggantian ban ditentukan sebagai berikut: = Harga Ban (rupiah) / Prakiraan umur ban (jam) Atau = 12,5% - 17,5%*harga alat (rupiah) / 100*2000 (jam)
  • 22. BIAYA PERBAIKAN/PEMELIHARAAN  Faktor yang mempengaruhi besarnya biaya perbaikan alat adalah kondisi pemakaian alat, kecakapan operator dan adanya perawatan yang memadai = Faktor Perbaikan/Pemeliharaan * (Harga Alat -Harga Ban) / Prakiraan umur ekonomis (jam)
  • 23. PENGGANTIAN SUKU CADANG KHUSUS  Suku cadang khusus yang dimaksud adalah bajak, ujung mata pisau pada Bulldozer dan alat-alat khusus lainnya yang kerusakannya lebih cepat dibanding suku cadang yang lain  Waktu kerusakannya tidak tertentu, tergantung pemakaian dan medan kerja  Untuk menghitung biaya suku cadang khusus ini tidak termasuk dalam pos perbaikan dan pemeliharaan tetapi dihitung dalam pos tersendiri
  • 24. GAJI OPERATOR  Untuk menentukan gaji atau upah operator yang mempengaruhi ialah kecakapan dan pengalaman operator, kemampuan pemilik alat serta kondisi sosial negara yang bersangkutan
  • 25. BIAYA SEWA  DPU mengeluarkan buku Pedoman Tata Cara Penggunaan Peralatan, yang menyangkut juga besarnya nilai sewa alat-alat berat yang dipengaruhi oleh unsur ekonomis alat dan penetapan tarif sewa  Untuk menentukan harga sewa dapat digunakan tabel 7.9
  • 26. CONTOH  Sebuah Bulldozer Komatsu D53A mengerjakan pemotongan tanah (cutting), kemampuan 110 HP kapasitas blade 2.85 m3, kecepatan maju 6 km/jam (max), kecepatan mundur 7 km/jam (max), jarak angkut 50 m, kondisi pekerjaan sedang, rencana kerja 50 jam per minggu, efisiensi kerja 50 menit/jam. Harga pokok alat Rp.300.000.000,-, bunga modal 20% per tahun, harga bahan bakar Rp. 1800/liter, harga pelumas Rp. 5000,- , harga grease Rp. 6500, biaya upah total Rp. 10.000,- per jam, biaya tidak langsung 5% Tentukan harga satuan pekerjaan pemotongan tanah tersebut per m3 (tidak termasuk pajak dan keuntungan) ?
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 34. PENYUSUNAN JADWAL Hal – hal yang dibutuhkan:  Durasi kegiatan  Jenis dan volume kegiatan  Jumlah dan jenis pekerjaan
  • 35. PENYUSUNAN JADWAL Perencanaan penyusunan jadwal biasanya berbentuk barchart. Langkah menyusun bar chart:  menyusun daftar kegiatan proyek beserta volume pekerjaan  Menghitung waktu dan sumber daya yang dibutuhkan
  • 36. PENYUSUNAN JADWAL  Menggambarkan setiap kegiatan menjadi barchart mendatar dengan skala tertentu  Menata kegiatan tersebut diatas sebuah bagan balok (barchart)
  • 37. CONTOH Perusahaan mengambil material dari quarry area, jalan angkut 5km. Untuk itu dilakukan clearing 11 m dan stripping setebal 30cm. Lokasi relatif datar. Berat volume tanah 1440 kg/m3 (LM)., swell 11%. Lahan berupa semak dgn Ф < 6 inch. Disediakan bulldozer D7U, 120 HP, sulit dipotong dengan tilt silinder, roda rantai operator baik, cara operasi slot dozing dgn jarak gusur rerata 40m.
  • 38. Kemudian setelah clearing mencapai 50%, dipakai 1 buah bulldozer lagi untuk stripping. Setelah stripping 75%, lahan ditimbun dengan sirtu. Sirtu diratakan dengan Motor Grader GD.500R-2, sudut pisau 60 derajat dan pekerjaan finishing diperlukan 5 kali pass, kecepatan operasi 3 km/jam dan produksi motor grader 1200m3/jam (LM).
  • 39. Setelah spreading 50%, dilakukan pemampatan setebal 30 cm, shrinkage 14% dengan compactor berat 15 ton dan kecepatan 3 km/jam. Lebar pemampatan 2.5m, jumlah pass 5 kali dan tiap lapis 15 cm.
  • 40. Diketahui:  Clearing Rp.114,000.00/hari  Stripping Rp.216,000.00/hari  Spreading Rp.136,000.00/hari  Pemampatan Rp.176,000.00/hari  Mobilisasi alat 3 hari = Rp.350,000.00  Demobilisasi alat 4 hari = Rp.450,000.00  Keadaan medan baik, manajemen baik  Bekerja 8jam/hari.
  • 41. Hitung:  Waktu untuk masing – masing pekerjaan  Buat rencana kegiatan berupa barchart dan kurva S
  • 42. Rencana Kerja:  Mobilisasi alat  Clearing dgn bulldozer D7U, 120 HP  Stripping, setelah clearing 50%  Spreading, setelah stripping 75% dgn Motor Grader GD.500R-2  Pemampatan, setelah spreading 50% dgn compactor 15 ton  Demobilisasi
  • 43. Uraian Pekerjaan:  Mobilisasi alat = 3 hari  Clearing Produksi ideal clearing = 1200 sq-yd/jam JM = 0.81 Produksi Clearing = 1200*0.81 = 972 sq-yd/jam = 812.59 m2/jam Luas lahan = 5000*11 = 55000 m2 Waktu pekerjaan = (55000/812.59) = 67.68 jam = 8.46 hari = 9 hari
  • 44.  Stripping Produksi ideal = 400 m3/jam (LM) Faktor koreksi Operator baik = 1.00 tilt silinder = 0.80 slot dozing = 1.20 Berat volume tanah = (1370/1440) = 0.95 Landai relatif datar = 1.00 JM= 0.81
  • 45. Produksi = 400*1*0.8*1.2*0.95*1*0.81 = 295 m3/jam (LM) Volume strpping = 5000*11*0.3 = 16500 m3 (BM) = 16500*1.11 = 18315 m3 (LM) Waktu pekerjaan = (18315/295) = 62.08 jam = 8 hari
  • 46.  Spreading Produksi = 1200 m3/jam, v=3km/jam Sudutpisau 60derajat >> Le-Lo = 2910m JM = 0.81 Jumlahlintasan = 𝑊 (𝐿𝑒−𝐿𝑜) *n = 11 2910 *5 = 19 kali Waktupekerjaan = 𝑁∗𝐷 𝑣∗𝐽𝑀 = 19∗5 3∗0.81 = 39.1 jam = 5 hari
  • 47.  Pemampatan Lintasan 3 kali, v = 3km/jam Lebarpemampatan = 2.5 m L = 2.5 – 0.2 = 2.3 m (overlap diambil 0.2 m) JM = 0.81 F = 𝐿∗𝑣∗𝐽𝑀 𝑁 = 2.3∗3000∗0.81 3 = 1863 m2/lapis/jam Produksi = 1863*0.15 =279.45 m3/jam (LM) = 245.13 m3/jam (CM)
  • 48. Volume compact = 5000*11*0.3 = 16500 m3 (CM) Waktupekerjaan = 16500 245.13 = 67.31 jam = 9 hari  Demobilisasi Waktu = 4 hari
  • 49. HASIL PERHITUNGAN BOBOT DAN WAKTU NO Kegiatan Waktu Satuan Biaya Bobot 1 Mobilisasi alat 3 hari 1 ls Rp.350.000,00 6.02% 2 Clearing 9 hari Rp.114.000,00 Rp.1.026.000,00 17.63% 3 Stripping 8 hari Rp.216.000,00 Rp.1.728.000,00 29.70% 4 Spreading 5 hari Rp.136.000,00 Rp.680.000,00 11.69% 5 Pemampatan 9 hari Rp.176.000,00 Rp.1.584.000,00 27.23% 6 Demobilisasi alat 4 hari 1 ls Rp.450.000,00 7.73% Jumlah 35 hari Rp.5.818.000,00 100%
  • 50. DIAGRAM BATANG DAN KURVA S HASIL PERHITUNGAN
  • 52. FUNGSI Pemeliharaan mesin dan alat berat yang rutin memiliki beberapa keuntungan, seperti  Menurunkan kemungkinan terjadinya kecelakaan alat  Menghindarkan kerusakan dan biaya perbaikan yang lebih tinggi  Meminimalisir biaya pembelian alat yang dibutuhkan
  • 53. Pemeliharaan mesin dan alat berat dapat dibagi atas beberapa hal yaitu :  Pembersihan  Pencegahan Kerusakan  Pekerjaan Pemeliharaan  Tujuan Pemeliharaan  Pengontrolan Pemeliharaan
  • 54. 1. PEMBERSIHAN Pada lokasi proyek yang terorganisir, pembersihan mesin dan alat dilakukan setiap sore hari selesai bekerja dengan menggunakan air sebagai bahan pembersih yang murah dan efisien. Setelah dilakukan pembersihan, sebaiknya mesin dan alat berat dilumasi pada semua tempat pelumasan sehingga air yang masuk dapat dipres keluar oleh gemuk baru.
  • 55. 2. PENCEGAHAN KERUSAKAN Merupakan seluruh tindakan pemeliharaan dan pekerjaan lain atas dasar pengawasan/kontrol mesin dan alat.
  • 56. 3. PEKERJAAN PEMELIHARAAN a) Pemeliharaan Tindakan perlindungan dan penyediaan inventaris bergerak dalam keadaan baik. Pemeliharaan terdiri dari : perawatan, inspeksi, dan perbaikan. b) Perawatan Tindakan perlindungan bagi peralatan dalam keadaan baik. Perawatan dapat berupa pelumasan, pembersihan dan penyetelan yang tepat.
  • 57. c) Inspeksi Kontrol dan pertimbangan keadaan sebagai dasar penentuan pekerjaan perbaikan dan servis d) Perbaikan Tindakan bagi peralatan agar dapat dalam keadaan baik lagi. e) Pemeliharaan Pencegahan Inspeksi dan servis dilakukan secara teratur walaupun mesin atau alat masih dalam keadaan baik.
  • 58. 4. TUJUAN PEMELIHARAAN Berupa :  Penetapan standar dan nilai inventaris, agar alat dan mesin selalu dapat dipergunakan dan terhindar dari kemungkinan kerusakan.  Meminimalisasi biaya-biaya perbaikan, gangguan dan suku cadang pengganti
  • 59. 5. PENGONTROLAN PEMELIHARAAN a) Pengontrolan Alat dan Suku Cadang Pengontrolan perlu dilakukan dengan teratur supaya dapat diketahui masih tidaknya stok alat dan suku cadang yang disimpan. Alat dan bahan bakar yang masuk dan keluar harus selalu dicatat secara teliti mengenai jumlah, merk dan sebagainya.
  • 60. b) Pengontrolan Perilaku Pemeliharaan 1. Kontrol Harian Setiap alat harus diperiksa secara teratur dengan tanggung jawab dari seseorang. 2. Wajib Lapor Setiap orang wajib melaporkan atas segala kerusakan, pengausan, kehilangan yang terjadi. 3. Ganti Oli Pergantian oli dilakukan secara teratur seperti 250 jam jalan bagi mesin disel dan 125 jam jalan bagi mesin bensin. 4. Pelumasan dan Servis Pelumasan dan servis harus dilakukan secara teratur, sebaiknya setiap dua minggu sekali seperti pembersihan saringan udara, oli dan bahan bakar.
  • 61. REFERENSI  Hartono, Widi. Pemindahan Tanah Mekanik. 2005. Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP), UPT Penerbitan dan Pencetakan (UNS Press).  Rostiyanti, Susy Fatena, Ir., M.Sc. Alat Berat untuk Proyek Konstruksi. 2002. Jakarta: PT. Rineka Cipta.  Tauro, Stefi Priescha dkk. Analisis Biaya Penggunaan Alat Berat pada Pekerjaan Tanah. 2013. Jurnal Sipil Statik vol.1 No.12, ISSN: 2337-6732.