SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
CARA MENANGANI GANGGUAN
SISTIM PENGUATAN
GENERATOR
SINGLE LINE DIAGRAM PENGUATAN GENERATORSINGLE LINE DIAGRAM PENGUATAN GENERATOR
HP G
10,5 / 150 KV
10,5 KV
520 v
LP
FIRING OF
THYRISTOR
(JP03)
KETERANGAN :
• TURBIN TEKANAN TINGGI (HP)
• TURBIN TEKANAN RENDAH (LP)
• GENERATOR (G)
• TRAFO AT (10,5 / 150 KV)
• BUSBAR 150 KV
• TRAFO EXC. (10,5 KV / 520 V)
• FIRING THYRISTOR (JP03)
• BRIDGE DIODE FOR INJECTION (JP04)
• TRAFO STEP DOWN (380 / 40 V)
RANGKAIAN
BRIDGE DIODE
FOR INJECTION
(JP04)
380 / 40 V
SLIP RING
BBUSBAR150KV
BBUSBAR380V
PENGUATAN GENERATORPENGUATAN GENERATOR
 SistemSistem penguatan generator (penguatan generator (eksitasieksitasi )) adalah sistem pasokanadalah sistem pasokan
listrik DC untuk belitan rotor sebagai pembangkit medan magnetlistrik DC untuk belitan rotor sebagai pembangkit medan magnet
untuk penguatan pada generator, sehingga suatu generatoruntuk penguatan pada generator, sehingga suatu generator
dapat menghasilkan energi listrik dengan besar. yang manadapat menghasilkan energi listrik dengan besar. yang mana
tegangan keluaran generator bergantung pada besarnya arustegangan keluaran generator bergantung pada besarnya arus
eksitasinya.eksitasinya.
Sistem Eksitasi pada generator listrik ini dapat dibedakanSistem Eksitasi pada generator listrik ini dapat dibedakan
menjadi 2 macam, yaitu:menjadi 2 macam, yaitu:
1.1. Sistem Eksitasi dengan menggunakan sikat (brushSistem Eksitasi dengan menggunakan sikat (brush excitation)excitation)
2.2. Sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation).Sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation).
1. SISTIM EKSITASI DENGAN MENGGUNAKAN SIKAT1. SISTIM EKSITASI DENGAN MENGGUNAKAN SIKAT
(BRUSH EXCITATION)(BRUSH EXCITATION)
 Pada Sistem Eksitasi menggunakan sikat, sumber tenaga listriknya berasal dariPada Sistem Eksitasi menggunakan sikat, sumber tenaga listriknya berasal dari
generator arus searah (DC) atau generator arus bolak balik (AC) yanggenerator arus searah (DC) atau generator arus bolak balik (AC) yang
 disearahkan terlebih dahulu dengan menggunakan rectifier.disearahkan terlebih dahulu dengan menggunakan rectifier.
Jika menggunakan sumber listrik listrik yang berasal dari generator AC atauJika menggunakan sumber listrik listrik yang berasal dari generator AC atau
menggunakan Permanent Magnet Generator (PMG) medan magnetnya adalahmenggunakan Permanent Magnet Generator (PMG) medan magnetnya adalah
magnet permanent. Dalam lemari penyearah, tegangan listrik arus bolak balikmagnet permanent. Dalam lemari penyearah, tegangan listrik arus bolak balik
diubah atau disearahkan menjadi tegangan arus searah untuk mengontroldiubah atau disearahkan menjadi tegangan arus searah untuk mengontrol
kumparan medan eksiter utama (main exciter).kumparan medan eksiter utama (main exciter).
Untuk mengalirkan arus Eksitasi dari main exciter ke rotor generatorUntuk mengalirkan arus Eksitasi dari main exciter ke rotor generator
menggunakan slip ring dan sikat arang.menggunakan slip ring dan sikat arang.
Gambar 1. Sistem Eksitasi dengan sikat (Brush Excitation)
Prinsip kerja pada sistem Eksitasi dengan sikatPrinsip kerja pada sistem Eksitasi dengan sikat
(Brush Excitation)(Brush Excitation)
 Generator penguat yang pertama, adalah generator arus searah hubungan shuntGenerator penguat yang pertama, adalah generator arus searah hubungan shunt
yang menghasilkan arus penguat bagi generator penguat kedua. Generatoryang menghasilkan arus penguat bagi generator penguat kedua. Generator
penguat (exciter) untuk generator sinkron merupakan generator utama yangpenguat (exciter) untuk generator sinkron merupakan generator utama yang
diambil dayanya.diambil dayanya.
 Pengaturan tegangan pada generator utama dilakukan dengan mengaturPengaturan tegangan pada generator utama dilakukan dengan mengatur
besarnya arus Eksitasi (arus penguatan) dengan cara mengatur potensiometerbesarnya arus Eksitasi (arus penguatan) dengan cara mengatur potensiometer
atau tahanan asut. Potensiometer atau tahanan asut mengatur arus penguatatau tahanan asut. Potensiometer atau tahanan asut mengatur arus penguat
generator pertama dan generator penguat kedua menghasilkan arus penguatgenerator pertama dan generator penguat kedua menghasilkan arus penguat
generator utama. Dengan cara ini arus penguat yang diatur tidak terlalu besargenerator utama. Dengan cara ini arus penguat yang diatur tidak terlalu besar
nilainya (dibandingkan dengan arus generator penguat kedua) sehingga kerugiannilainya (dibandingkan dengan arus generator penguat kedua) sehingga kerugian
daya pada potensiometer tidak terlalu besar. PMT arus penguat generator utamadaya pada potensiometer tidak terlalu besar. PMT arus penguat generator utama
dilengkapi tahanan yang menampung energi medan magnet generator utamadilengkapi tahanan yang menampung energi medan magnet generator utama
karena jika dilakukan pemutusan arus penguat generator utama harus dibuang kekarena jika dilakukan pemutusan arus penguat generator utama harus dibuang ke
dalam tahanan.dalam tahanan.
Prinsip kerja pada sistem Eksitasi dengan sikatPrinsip kerja pada sistem Eksitasi dengan sikat
(Brush Excitation)(Brush Excitation)
 Sekarang banyak generator arus bolak-balik yang dilengkapi penyearah untuk menghasilkan arusSekarang banyak generator arus bolak-balik yang dilengkapi penyearah untuk menghasilkan arus
searah yang dapat digunakan bagi penguatan generator utama sehingga penyaluran arus searahsearah yang dapat digunakan bagi penguatan generator utama sehingga penyaluran arus searah
bagi penguatan generator utamabagi penguatan generator utama oleh generator penguat kedua tidak memerlukan cincin geseroleh generator penguat kedua tidak memerlukan cincin geser,,
karena penyearah ikut berputar bersama poros generator. Cincin geser digunakan untukkarena penyearah ikut berputar bersama poros generator. Cincin geser digunakan untuk
menyalurkan arus dari generator penguat pertama ke medan penguat generator penguat kedua.menyalurkan arus dari generator penguat pertama ke medan penguat generator penguat kedua.
Nilai arus penguatan kecil sehingga penggunaan cincin geser tidak menimbulkan masalah.Nilai arus penguatan kecil sehingga penggunaan cincin geser tidak menimbulkan masalah.
 Pengaturan besarnya arus penguatan generator utama dilakukan dengan pengatur teganganPengaturan besarnya arus penguatan generator utama dilakukan dengan pengatur tegangan
otomatis supaya nilai tegangan klem generator konstan. Pengaturan tegangan otomatis padaotomatis supaya nilai tegangan klem generator konstan. Pengaturan tegangan otomatis pada
awalnya berdasarkan prinsip mekanis, tetapi sekarang sudah menjadi elektronik.awalnya berdasarkan prinsip mekanis, tetapi sekarang sudah menjadi elektronik.
 Perkembangan sistem eksitasi pada generator sinkron dengan sistem eksitasi tanpa sikat, karenaPerkembangan sistem eksitasi pada generator sinkron dengan sistem eksitasi tanpa sikat, karena
sikat dapat menimbulkan loncatan api pada putaran tinggi. Untuk menghilangkan sikatsikat dapat menimbulkan loncatan api pada putaran tinggi. Untuk menghilangkan sikat
digunakan dioda berputar yang dipasang pada jangkar. Gambar 2 menunjukkan sistem excitacydigunakan dioda berputar yang dipasang pada jangkar. Gambar 2 menunjukkan sistem excitacy
tanpa sikat.tanpa sikat.
2.2. SISTIM EKSITASI TANPA SIKATSISTIM EKSITASI TANPA SIKAT
(BRUSHLESS EXCITATION)(BRUSHLESS EXCITATION)
 Penggunaan sikat atau slip ring untuk menyalurkan arus excitasiPenggunaan sikat atau slip ring untuk menyalurkan arus excitasi
ke rotor generator mempunyai kelemahan karena besarnya aruske rotor generator mempunyai kelemahan karena besarnya arus
yang mampu dialirkan pada sikat arang relatif kecil. Untukyang mampu dialirkan pada sikat arang relatif kecil. Untuk
mengatasi keterbatasan sikat arang, digunakan sistem eksitasimengatasi keterbatasan sikat arang, digunakan sistem eksitasi
tanpa menggunakan sikat (brushless excitationtanpa menggunakan sikat (brushless excitation))..
 Keuntungan sistem eksitasi tanpa menggunakan sikat (brushlessKeuntungan sistem eksitasi tanpa menggunakan sikat (brushless
excitation), antara lain adalahexcitation), antara lain adalah ::
1)1) Energi yang diperlukan untuk Eksitasi diperoleh dari porosEnergi yang diperlukan untuk Eksitasi diperoleh dari poros
utama (main shaft), sehingga keandalannya tinggiutama (main shaft), sehingga keandalannya tinggi
2)2) Biaya perawatan berkurang karena pada sistem Eksitasi tanpaBiaya perawatan berkurang karena pada sistem Eksitasi tanpa
sikat (brushlessexcitation) tidak terdapat sikat, komutator dansikat (brushlessexcitation) tidak terdapat sikat, komutator dan
slip ring.slip ring.
3)3)Pada sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation) tidak terjadiPada sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation) tidak terjadi
kerusakan isolaskerusakan isolas karena melekatnya debu karbon pada farnishkarena melekatnya debu karbon pada farnish
akibat sikat arang.akibat sikat arang.
4) Mengurangi kerusakan ( trouble) akibat udara buruk (bad4) Mengurangi kerusakan ( trouble) akibat udara buruk (bad
atmosfere) sebab semuatmosfere) sebab semuaa peralatan ditempatkan pada ruangperalatan ditempatkan pada ruang
tertutuptertutup
5)5) Selama operasiSelama operasi tidak diperlukan pengganti sikat, sehinggatidak diperlukan pengganti sikat, sehingga
meningkatkanmeningkatkan keandalan operasi dapat berlangsung terus padakeandalan operasi dapat berlangsung terus pada
waktu yang lama.waktu yang lama.
6)6) Pemutus medan generator (Generator field breaker), fieldPemutus medan generator (Generator field breaker), field
generator dangenerator dan bus exciter ataubus exciter atau kabel tidak diperlukan lagikabel tidak diperlukan lagi
2.2. SISTIM EKSITASI TANPA SIKATSISTIM EKSITASI TANPA SIKAT
(BRUSHLESS EXCITATION)(BRUSHLESS EXCITATION)
7)7) Biaya pondasi berkurang, sebab aluran udara dan busBiaya pondasi berkurang, sebab aluran udara dan bus
exciter atau kabel tidak memerlukanexciter atau kabel tidak memerlukan pondasipondasi
Gambar 2.
Sistem Excitacy tanpa sikat (Brushless Escitacy)
Keterangan gambar:
ME : Main Exciter
MG : Main Generator
PE : Pilot Exciter
AVR : Automatic Voltage Regulator
V : Tegangan Generator
AC : Alternating Current (arus
bolak balik)
DC : Direct Current (arus searah)
PRINSIP KERJA SISTIM EKSITASI TANPA SIKAT
(BRUSHLESS EXCITATION)
 Generator penguat pertama disebut pilot exciter dan
generator penguat kedua disebut main exciter
(penguat utama). Main exciter adalah generator arus bolak-
balik dengan kutub pada statornya.
 Rotor menghasilkan arus bolak-balik disearahkan dengan
dioda yang berputar pada poros main exciter
(satu poros dengan generator utama).
 Arus searah yang dihasilkan oleh dioda berputar menjadi
arus penguat generator utama.
Gambar 3.
Sistem Eksitasi tanpa sikat
(Brushless Excitation)
Tegangan bolak-balik disearahkan oleh penyearah dioda
dan menghasilkan arus searah yang dialirkan
ke kutub-kutub magnet y ang ada pada stator main
exciter. Besar arus searah yang mengalir ke kutub
main exciter diatur oleh pengatur tegangan otomatis
(automatic voltage regulator/AVR).
 Pilot exciter pada generator arus bolak-balik dengan rotor
berupa kutub magnet permanen yang
berputar menginduksi pada lilitan stator.
PRINSIP KERJA SISTIM EKSITASI TANPA SIKAT
(BRUSHLESS EXCITATION)
 Besarnya arus berpengaruh pada besarnya arus yang dihasilkan
main exciter, maka besarnya arus main exciter juga
mempengaruhi besarnya tegangan yang dihasilkan oleh
generator utama.
 Pada sistem Eksitasi tanpa sikat, permasalahan timbul jika
terjadi hubung singkat atau gangguan hubung tanah di rotor
dan jika ada sekering lebur dari dioda berputar yang putus, hal
ini harus dapat dideteksi. Gangguan pada rotor yang berputar
dapat menimbulkan distorsi medan magnet pada generator
utama dan dapat menimbulkan vibrasi (getaran) berlebihan
pada unit pembangkit
PENGATUR ARUS PENGUATAN PADA EXCITER
 AVR (Autimatic Voltage Regulator)
 Prinsip kerja dari AVR adalah mengatur arus penguatan pada
exciter. Apabila terjadi penurunan tegangan output generator
dibawah tegangan nominal tegangan generator, maka AVR akan
berusaha memperbesar arus penguatan (exciyacy) pada exciter.
Dan sebaliknya , apabila terjadi kenaikan tegangan output generator
yang melebihi tegangan nominal generator, maka AVR secara
otomatis mengurangi arus penguatan (excitacy) pada exciter.
Dengan demikian, apabila terjadi kenaikan atau penurunan
tegangan output generator, maka secara otomatis AVR akan segera
menstabilkan tegangan output generator tersebut, karena didalam
rangkaian AVR sudah dilengkapi dengan set-point-2 dan juga
rangkaian pembatasan minimum ataupun maximum yang semuanya
bekerja secara otomatis.
 AVR dioperasikan dengan mendapat satu daya dari permanen
magnet generator (PMG) sebagai contoh AVR dengan tegangan
110V, 20A, 400Hz. Serta mendapat sensor dari potencial transformer
(PT) dan current transformer (CT).
BAGIAN – BAGIAN PADA UNIT AVR
a. Sensing circuit
Tegangan tiga phasa generator diberikan pada sensing circuit
melewati PT dan 90R terlebih dahulu, dan tegangan tiga phasa
keluaran dari 90R diturunkan kemudian disearahkan dengan
rangkaian dioda, dan diratakan oleh rangkaian kapasitor dan
resistor dan tegangan ini dapat diatur dengan VR (Variable
Resistant). Keuntungan dari sensing circuit adalah mempunyai
respon yang cepat terhadap tegangan output generator.
Output tegangan respon berbanding lurus dengan output
tegangan Generator berbanding lurus seperti ditinjukkan pada
Gambar 3.
Gambar 3.
Grafik hubungan sensing tegangan terhadap output of Generator
b. Comparative amplifier
Rangkaian comparative amplifier digunakan sebagai
pembanding antara sensing circuit dengan set voltage. Besar
sensing voltage dengan set voltage tidak mempunyai nilai yang
sama sehingga selisih/rentang besar tegangan tersebut. Selisih
tegangan disebut dengan error voltage. Ini akan dihilangkan
dengan cara memasang VR (variable resistance) pada set voltage
dan sensing voltage.
c. Amplifier circuit
Aliran arus dari D11, D12, dan R34 adalah rangkaian penguat
utama atau penguatan tingkat terendah. Keluaran dari
comparative amplifier dan keluaran dari over excitation limiter
(OEL) adalah tegangan negative dan dari tegangan negative
kemudian pada masukan OP201. Ketika over excitation limiter
(OEL) atau minimum excitation limiter (MEL) tidak operasi maka
keluaran dari comparative amplifier dikuatkan oleh OP201 dan
OP301 masukan dari OP301 dijumlahkan dengan keluaran dari
dumping circuit. OP401 adalah Amplifier untuk balance meter
hubungan antara tegangan masuk dan tegangan keluaran dari
OP201 dan OP401 diperlihatkan pada bagan berikut.
d. Automatic manual change over and mixer circuit
Rangkaian ini disusun secara Auto-manual pemindah hubungan
dan sebuah rangkaian untuk mengontrol tegangan
penguatanmedan generator. Auto-manual change over and
mixer circuit pada operasi manual pengaturan tegangan
penguatan medan generator dilakukan oleh 70E, dan pada saat
automatic manual change over and mixer circuit beroperasi
manual maka AVR (automatic voltage Rregulator) belum dapat
beroperasi. Dan apabila rangkaian ini pada kondisi auto maka
AVR sudah dapat bekerja untuk mengatur besar arus medan
generator.
BAGIAN – BAGIAN PADA UNIT AVR
e. Limited circuit
Limited circuit adalah untuk penentuan pembatasan lebih dan
kurang penguatan (excitation) untuk pengaturan tegangan output
pada sistem excitacy, VR125 untuk pembatas lebih dari keluaran
terminal C6 dan VR126 untuk pembatas minimal dari keluaran
terminal C6.
f. Phase syncronizing circuit
Unit tyristor digunakan untuk mengontrol tegangan output tyristor
dengan menggunakan sinyal kontrol yang diberikan pada gerbang
tyristor dengan cara mengubah besarnya sudut sinyal pada gerbang
tyristor. Rangkaian phase sinkronisasi berfungsi untuk mengubah
sudut gerbang tyristor yang sesuai dengan tegangan output dari
batas sinkronisasi dan juga sinyal kontrol yang diberikan pada
tyristor di bawah ini terdapat gambar sinkronisasi.
g. Thyristor firing circuit
Rangkaian ini sebagai pelengkap tyristor untuk memberikan
sinyal kontrol pada gerbang tyristor.
h. Dumping circuit
Dumping circuit akan memberikan sensor besarnya penguatan
tegangan dari AC exciter dan untuk diberikan ke amplifier circuit
dengan dijadikan feed back masukan terminal OP301.
i. Unit tyristor
Merupakan susunan dari tyristor dan dioda. Dan juga
menggunakan fuse (sekring) yang digunakan sebagai pengaman
lebur dan juga dilengkapi dengan indikator untuk memantau
kerja dari tyristor yang dipasang pada bagian depan tyristor untuk
tiap phase diberikan dua fuse yang disusun pararel dan ketika
terjadi kesalahan atau putus salah satunya masih dapat
beroperasi.
BAGIAN – BAGIAN PADA UNIT AVR
j. MEL (minimum excitacy limiter)
MEL (minimum eksitasi limiter) yaitu untuk mencegah terjadinya output yang berlebihan pada generator
dan adanya penambahan penguatan (excitacy) untuk meningkatkan tegangan terminal generator pada
level konstan. Rangkaian ini digunakan untuk mendeteksi operasional dari generator yaitu dengan
mendeteksi keluaran tegangan dan arus pada generator. Rangkaian inijuga digunakan untuk
membandingkan keluaran tegangan generator dengan eksitasi minimum yang telah diseting. Rangkaian ini
akan memberikan batas sinyal pada rangkaian AVR apabila melebihi eksitasi minimum, kemudian output
dari MEL (Minimum Eksitasi Limiter) dikuatkan oleh amplifier.
Gambar 5. Diagram Minimum Excitasi Limiter.
k. Automatic follower
Prinsip kerja dari alat ini adalah untuk melengkapi penguatan dengan pengaturan secara manual oleh 70E.
Untuk menyesuaikan pengoperasian generator dalam pembandingan fluktuasi dari tegangan terminal oleh
sinyal error. Hal tersebut digunakan untuk menjaga kesetabilan tegangan pada generator. Pengoperasian
ini digunakan untuk pengaturan manual (70E) untuk ketepatan tingkatan excitacy yang telah disesuaikan.
Kondisi pengoperasian generator dan pembandingan fluktuasi dari tegangan terminal oleh sinyal tegangan
error. Hal tersebut dijadikan pegangan untuk menjaga kestabilan tegangan pada generator dengan adanya
perubahan beban.
Automatic Follower digunakan untuk mendeteksi keluaran regulator dari sinyal tegangan error dan
pengoperasian otomatis manual adjuster dengan membuat nilai nol. Rangkaian ini untuk menaikkan sinyal
dan menurunkan sinyal yang dikendalikan oleh 70E. Dengan cara memutar 70E untuk mengendalikan sinyal
pada rangkaian ini.
PERALATAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK PERBAIKANPERALATAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK PERBAIKAN
SISTIM PENGUATAN GENERATORSISTIM PENGUATAN GENERATOR
• Hilf trafo (trafo bantu) : Belitan Primair (bintang) 380 Volt Belitan ScundairHilf trafo (trafo bantu) : Belitan Primair (bintang) 380 Volt Belitan Scundair
(delta / segitiga) 180 Volt(delta / segitiga) 180 Volt
• Kode BusbarKode Busbar trafo bantu : CA ; CB ; CC ; CD ; CF (unit 1 – 5)trafo bantu : CA ; CB ; CC ; CD ; CF (unit 1 – 5)
• Tang Ampere Meter : max. batas ukur 1000 Ampere untuk mengukurTang Ampere Meter : max. batas ukur 1000 Ampere untuk mengukur
arus kabel 3 phase sebelum masuk block Thyristorarus kabel 3 phase sebelum masuk block Thyristor
• Oscilloscop meter : Untuk memantau kondisi 6 impuls Firing of ThyristorOscilloscop meter : Untuk memantau kondisi 6 impuls Firing of Thyristor
• Dummy load : Tahanan 50 ohm watt tinggi, untuk membebaniDummy load : Tahanan 50 ohm watt tinggi, untuk membebani
output Block Thyristoroutput Block Thyristor
• Adoptor modul : minimal 2 buah, untuk mengukur dan memberiAdoptor modul : minimal 2 buah, untuk mengukur dan memberi
simulasi pada modul yang dicurigaisimulasi pada modul yang dicurigai
PERALATAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK PERBAIKANPERALATAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK PERBAIKAN
SISTIM PENGUATAN GENERATORSISTIM PENGUATAN GENERATOR
 Trenner Trafo 1 : 1 : Untuk suplay tegangan peralatan-peralatan ukur, agarTrenner Trafo 1 : 1 : Untuk suplay tegangan peralatan-peralatan ukur, agar
ground tegangan sumber tidak berhubungan langsungground tegangan sumber tidak berhubungan langsung
dengan peralatan ukur, sehingga tidak terjadi hubungdengan peralatan ukur, sehingga tidak terjadi hubung
singkat pada saat melakukan pengukuran pada modul -2singkat pada saat melakukan pengukuran pada modul -2
yang sedang diukuryang sedang diukur
 Multiset Meter : Secukupnya, digunakan untuk keperluan pengukuran danMultiset Meter : Secukupnya, digunakan untuk keperluan pengukuran dan
pengamatan pada saat dilakukan simulasipengamatan pada saat dilakukan simulasi
 Kabel ukur : Secukupnya, digunakan untuk menunjang peralatan ukur ,Kabel ukur : Secukupnya, digunakan untuk menunjang peralatan ukur ,
memberi simulasi dan bypass terminal kabelmemberi simulasi dan bypass terminal kabel
 Plingken : Secukupnya, untuk pengukuran pada pin modulPlingken : Secukupnya, untuk pengukuran pada pin modul
 Roll Kabel : Untuk power suplayRoll Kabel : Untuk power suplay
 Perkakas : Obeng kecil, obeng besar, kunci ring, kunci pas, untukPerkakas : Obeng kecil, obeng besar, kunci ring, kunci pas, untuk
membuka sekering pisaumembuka sekering pisau
PENGAMANAN DALAM PENAGANAN GANGGUANPENGAMANAN DALAM PENAGANAN GANGGUAN
SISTIM PENGUATAN GENERATORSISTIM PENGUATAN GENERATOR
A.A. KONDISI TURBIN GENERATOR OFFKONDISI TURBIN GENERATOR OFF
1.1. Sebelum melakukan apa-apa, sebaiknya buka dulu panelSebelum melakukan apa-apa, sebaiknya buka dulu panel
JP02 dan lakukan pencatatan signal-signal yang menyala saatJP02 dan lakukan pencatatan signal-signal yang menyala saat
ituitu
2.2. Melepas semua sikat arang dislipring, agar pada saatMelepas semua sikat arang dislipring, agar pada saat
dilakukan simulasi firing of Thyristor tidak terjadi arusdilakukan simulasi firing of Thyristor tidak terjadi arus
penguatan pada generator yang bisa mengakibatkanpenguatan pada generator yang bisa mengakibatkan
pengereman as turbin, sehingga poros turbin posisi steel-pengereman as turbin, sehingga poros turbin posisi steel-
stand (as duduk) yang bisa berakibat buruk pada kondisistand (as duduk) yang bisa berakibat buruk pada kondisi
bearing-bearing turbin generatorbearing-bearing turbin generator
PENGAMANAN DALAM PENAGANAN GANGGUANPENGAMANAN DALAM PENAGANAN GANGGUAN
SISTIM PENGUATAN GENERATORSISTIM PENGUATAN GENERATOR
A.A. KONDISI TURBIN GENERATOR OFFKONDISI TURBIN GENERATOR OFF
3. Melepas sekering pisau e2 dan e3 pada panel JP04, agar tidak3. Melepas sekering pisau e2 dan e3 pada panel JP04, agar tidak
terjadi tegangan injeksi tiba-tiba dari rangkaian diodeterjadi tegangan injeksi tiba-tiba dari rangkaian diode
penyearah kearah ouput block Thyristor yang tidak diinginkanpenyearah kearah ouput block Thyristor yang tidak diinginkan
4. Melepas busbar kopel Q17 ; Q18 dan Q194. Melepas busbar kopel Q17 ; Q18 dan Q19
5. Memasang trafo bantu pada klem ex kopel Q17 , Q18 dan Q195. Memasang trafo bantu pada klem ex kopel Q17 , Q18 dan Q19
kearah block Thyristor dan test kebenaran phase dengan alat Richtigkearah block Thyristor dan test kebenaran phase dengan alat Richtig
phasephase
6. Merubah tacho switch b11 keposisi “TEST “6. Merubah tacho switch b11 keposisi “TEST “
PENGAMANAN DALAM PENAGANAN GANGGUANPENGAMANAN DALAM PENAGANAN GANGGUAN
SISTIM PENGUATAN GENERATORSISTIM PENGUATAN GENERATOR
B.B. KONDISI TURBIN GENERATOR ON :KONDISI TURBIN GENERATOR ON :
1.1. Sebelum melakukan apa-apa, sebaiknya buka dulu panel JP02 dan lakukan pencatatan signal-signal yangSebelum melakukan apa-apa, sebaiknya buka dulu panel JP02 dan lakukan pencatatan signal-signal yang
menyala saat itumenyala saat itu
2.2. Melepas kabel proteksi pada terminal JP04.L2.17 , agar pada saat terjadi kesalahan dalam melakukanMelepas kabel proteksi pada terminal JP04.L2.17 , agar pada saat terjadi kesalahan dalam melakukan
kegiatan perbaikan tidak akan mengganggu turbin yang sedang beropersi (tidak trip)kegiatan perbaikan tidak akan mengganggu turbin yang sedang beropersi (tidak trip)
3.3. Melepas semua sikat arang dislipring, agar pada saat dilakukan simulasi firing of Thyristor tidak terjadiMelepas semua sikat arang dislipring, agar pada saat dilakukan simulasi firing of Thyristor tidak terjadi
arus penguatan yang mengakibatkan generator mengeluarkan tegangan karena turbin pada kondisiarus penguatan yang mengakibatkan generator mengeluarkan tegangan karena turbin pada kondisi
putaran 3000 rpmputaran 3000 rpm
4.4. Melepas sekering pisau e2 dan e3 pada panel JP04, agar tidak terjadi tegangan injeksi tiba-tiba dariMelepas sekering pisau e2 dan e3 pada panel JP04, agar tidak terjadi tegangan injeksi tiba-tiba dari
rangkaian diode penyearah kearah ouput block Thyristor yang tidak diinginkanrangkaian diode penyearah kearah ouput block Thyristor yang tidak diinginkan
5.5. Melepas busbar kopel Q17 ; Q18 dan Q19Melepas busbar kopel Q17 ; Q18 dan Q19
6.6. Memasang trafo bantu pada klem ex kopel Q17 , Q18 dan Q19 kearah block Thyristor dan testMemasang trafo bantu pada klem ex kopel Q17 , Q18 dan Q19 kearah block Thyristor dan test
kebenaran phase dengan alat Richtig phasekebenaran phase dengan alat Richtig phase
7.7. Merubah tacho switch b11 keposisi “TEST “Merubah tacho switch b11 keposisi “TEST “
PELAKSANAAN PENANGANAN GANGGUANPELAKSANAAN PENANGANAN GANGGUAN
SISTIM PENGUATAN GENERATORSISTIM PENGUATAN GENERATOR
1.1. Memasang dummy load pada klem ex sekering pisau e2 dan e3 kearah blockMemasang dummy load pada klem ex sekering pisau e2 dan e3 kearah block ThyristorThyristor
2.2. Memasang Voltmeter DC paralel dengan dummy loadMemasang Voltmeter DC paralel dengan dummy load
3.3. Memasang kabel bypass kabel terminal JP1.L2.63 dengan kabel terminal JP1.L2.73 untuk membuat seolah-olahMemasang kabel bypass kabel terminal JP1.L2.63 dengan kabel terminal JP1.L2.73 untuk membuat seolah-olah
turbin sudah putaran > 2700 rpm (n > 90%) yang merupakan syarat Exciter bisa dioperasikan (on)turbin sudah putaran > 2700 rpm (n > 90%) yang merupakan syarat Exciter bisa dioperasikan (on)
4.4. Merubah mode operasi exciter dari automatic ke posisi manual (bisa dilakukan dari control room atau denganMerubah mode operasi exciter dari automatic ke posisi manual (bisa dilakukan dari control room atau dengan
cara simulasi signal dari modul V16 x 14 (Manual – Balance – auto)cara simulasi signal dari modul V16 x 14 (Manual – Balance – auto)
5.5. Untuk menggeser pulsa firing Thyristor bisa dilakukan dengan memberikan tegangan positip pada modul V16 x 13Untuk menggeser pulsa firing Thyristor bisa dilakukan dengan memberikan tegangan positip pada modul V16 x 13
(menggeser pulsa kekanan/naik dengan memberi tegangan positip pada pin16 dan untuk menggeser kekiri /(menggeser pulsa kekanan/naik dengan memberi tegangan positip pada pin16 dan untuk menggeser kekiri /
turun pada pin 12)turun pada pin 12)
MACAM – MACAM SIGNAL GANGGUANMACAM – MACAM SIGNAL GANGGUAN
SISTIM PENGUATAN GENERATORSISTIM PENGUATAN GENERATOR
1.1. Fan Fault ( alarm + blocking)Fan Fault ( alarm + blocking)
2.2. Fan Standby (alarm)Fan Standby (alarm)
3.3. 380 V unit Auxiliary (alarm + blocking)380 V unit Auxiliary (alarm + blocking)
4.4. 24 V Battery (alarm + blocking)24 V Battery (alarm + blocking)
5.5. 220 V Battery (alarm + blocking)220 V Battery (alarm + blocking)
6.6. Supplies 24 / 24 V-DC Fault (alarm + blocking)Supplies 24 / 24 V-DC Fault (alarm + blocking)
7.7. Supplies 380 / 24 V Fault (alarm)Supplies 380 / 24 V Fault (alarm)
8.8. Bath Supplies Fault (alarm + blocking)Bath Supplies Fault (alarm + blocking)
9.9. Surge Suppression Alarm (alarm)Surge Suppression Alarm (alarm)
10.10. Surge Suppression Trip (alarm + blocking)Surge Suppression Trip (alarm + blocking)
11.11. Thyristor 1 (alarm)Thyristor 1 (alarm)
12.12. Thyristor 2 (alarm + blocking)Thyristor 2 (alarm + blocking)
13.13. No Field Flashing (alarm + blocking)No Field Flashing (alarm + blocking)
14.14. Auxiliary Voltage (alarm + blocking)Auxiliary Voltage (alarm + blocking)
15.15. Circuit Breaker (alarm + blocking)Circuit Breaker (alarm + blocking)

More Related Content

What's hot

Kuliah 1 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Pengantar, Kelistrikan di Indonesia, P...
Kuliah 1 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Pengantar, Kelistrikan di Indonesia, P...Kuliah 1 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Pengantar, Kelistrikan di Indonesia, P...
Kuliah 1 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Pengantar, Kelistrikan di Indonesia, P...Fathan Hakim
 
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1Faizin Pass
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorFauzi Nugroho
 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)mocoz
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik TransistorRyan Aryoko
 
Penyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor ListrikPenyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor ListrikRicky Bahar Syah
 
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanRumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanHerry SR
 
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnetahmad haidaroh
 
Motor asinkron
Motor asinkronMotor asinkron
Motor asinkronKevin Adit
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikMulia Damanik
 
Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)Kevin Adit
 
Pengetahuan Dasar Motor Listrik ( Motor AC 1 Fasa , Motor AC 3 Fasa , Motor D...
Pengetahuan Dasar Motor Listrik ( Motor AC 1 Fasa , Motor AC 3 Fasa , Motor D...Pengetahuan Dasar Motor Listrik ( Motor AC 1 Fasa , Motor AC 3 Fasa , Motor D...
Pengetahuan Dasar Motor Listrik ( Motor AC 1 Fasa , Motor AC 3 Fasa , Motor D...Andrean Yogatama
 
contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.
contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.
contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.Kevin Adit
 
Jelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik diodaJelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik diodaAdi S P
 
Motor ac sinkron
Motor ac sinkronMotor ac sinkron
Motor ac sinkronRahmat Dani
 
02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik ac02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik acEko Supriyadi
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor dayaSimon Patabang
 
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIKPEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK Politeknik Negeri Ujung Pandang
 

What's hot (20)

Laporan pk t
Laporan pk tLaporan pk t
Laporan pk t
 
Kuliah 1 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Pengantar, Kelistrikan di Indonesia, P...
Kuliah 1 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Pengantar, Kelistrikan di Indonesia, P...Kuliah 1 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Pengantar, Kelistrikan di Indonesia, P...
Kuliah 1 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Pengantar, Kelistrikan di Indonesia, P...
 
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
Analisa sistem tenaga(sistem per unit)-1
 
Ii Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik FasorIi Rangkaian Listrik Fasor
Ii Rangkaian Listrik Fasor
 
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
Mesin arus bolak_balik_(bahan_kuliah)
 
Karakteristik Transistor
Karakteristik TransistorKarakteristik Transistor
Karakteristik Transistor
 
Penyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor ListrikPenyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor Listrik
 
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkanRumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
Rumus menghitung kecepatan sinkron pada kelistrikkan
 
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
 
Motor asinkron
Motor asinkronMotor asinkron
Motor asinkron
 
Transmisi Daya Listrik
Transmisi Daya ListrikTransmisi Daya Listrik
Transmisi Daya Listrik
 
Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)Buku ast(yusreni warmi)
Buku ast(yusreni warmi)
 
Pengetahuan Dasar Motor Listrik ( Motor AC 1 Fasa , Motor AC 3 Fasa , Motor D...
Pengetahuan Dasar Motor Listrik ( Motor AC 1 Fasa , Motor AC 3 Fasa , Motor D...Pengetahuan Dasar Motor Listrik ( Motor AC 1 Fasa , Motor AC 3 Fasa , Motor D...
Pengetahuan Dasar Motor Listrik ( Motor AC 1 Fasa , Motor AC 3 Fasa , Motor D...
 
contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.
contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.
contoh-soal-motor-induksi-satu-phasa.
 
Jelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik diodaJelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
Jelaskan dan gambarkan karakteristik dioda
 
Motor ac sinkron
Motor ac sinkronMotor ac sinkron
Motor ac sinkron
 
02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik ac02 bab 05 motor listrik ac
02 bab 05 motor listrik ac
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya
 
Soal Ujian Utama Pembangkit
Soal Ujian Utama PembangkitSoal Ujian Utama Pembangkit
Soal Ujian Utama Pembangkit
 
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIKPEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK
 

Similar to CARA MENANGANI GANGGUAN PADA SISTEM PENGUATAN GENERATOR

Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptxzainal968005
 
Prinsip Kerja Generator Sinkron.pptx
Prinsip Kerja  Generator Sinkron.pptxPrinsip Kerja  Generator Sinkron.pptx
Prinsip Kerja Generator Sinkron.pptxKang Nabil
 
01 Dasar-Dasar Generator Sinkron.pptx
01 Dasar-Dasar Generator Sinkron.pptx01 Dasar-Dasar Generator Sinkron.pptx
01 Dasar-Dasar Generator Sinkron.pptxKang Nabil
 
Sistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitan
Sistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitanSistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitan
Sistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitanValentino Selayan
 
Kk02 mengoperasi generator untuk pembangkit
Kk02 mengoperasi generator untuk pembangkitKk02 mengoperasi generator untuk pembangkit
Kk02 mengoperasi generator untuk pembangkitEko Supriyadi
 
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator ac
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator acFatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator ac
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator acfatkhuls
 
02 pemeriksaan rutin
02 pemeriksaan rutin02 pemeriksaan rutin
02 pemeriksaan rutinmultiabd
 
Tugas TTL Generator AC paralel
Tugas TTL Generator AC paralelTugas TTL Generator AC paralel
Tugas TTL Generator AC paralelhanung hermawan
 
Tugas makalah mesin listrik (1)
Tugas makalah mesin listrik (1)Tugas makalah mesin listrik (1)
Tugas makalah mesin listrik (1)Mura Mura
 
Teknik tenaga listrik generator ac
Teknik tenaga listrik generator acTeknik tenaga listrik generator ac
Teknik tenaga listrik generator acyusupade
 
Generator induksi
Generator induksiGenerator induksi
Generator induksifhung_
 
Abdurrahaman wahid#1310502022#smester5#ttl#generator ac
Abdurrahaman wahid#1310502022#smester5#ttl#generator acAbdurrahaman wahid#1310502022#smester5#ttl#generator ac
Abdurrahaman wahid#1310502022#smester5#ttl#generator acabdurrahmanw1
 
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATORPRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATORAndri Ebo
 

Similar to CARA MENANGANI GANGGUAN PADA SISTEM PENGUATAN GENERATOR (20)

Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
 
Prinsip Kerja Generator Sinkron.pptx
Prinsip Kerja  Generator Sinkron.pptxPrinsip Kerja  Generator Sinkron.pptx
Prinsip Kerja Generator Sinkron.pptx
 
Umum generator
Umum generatorUmum generator
Umum generator
 
01 Dasar-Dasar Generator Sinkron.pptx
01 Dasar-Dasar Generator Sinkron.pptx01 Dasar-Dasar Generator Sinkron.pptx
01 Dasar-Dasar Generator Sinkron.pptx
 
Sistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitan
Sistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitanSistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitan
Sistem pengaturan kecepatan motor induksi rotor belitan
 
Generator arus searah (utilitas)
Generator arus searah (utilitas)Generator arus searah (utilitas)
Generator arus searah (utilitas)
 
Dari ayu new
Dari ayu newDari ayu new
Dari ayu new
 
Kk02 mengoperasi generator untuk pembangkit
Kk02 mengoperasi generator untuk pembangkitKk02 mengoperasi generator untuk pembangkit
Kk02 mengoperasi generator untuk pembangkit
 
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator ac
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator acFatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator ac
Fatkhul susyawan tugas teknik tenaga listrik generator ac
 
02 pemeriksaan rutin
02 pemeriksaan rutin02 pemeriksaan rutin
02 pemeriksaan rutin
 
Tugas TTL Generator AC paralel
Tugas TTL Generator AC paralelTugas TTL Generator AC paralel
Tugas TTL Generator AC paralel
 
Tugas makalah mesin listrik (1)
Tugas makalah mesin listrik (1)Tugas makalah mesin listrik (1)
Tugas makalah mesin listrik (1)
 
Teknik tenaga listrik generator ac
Teknik tenaga listrik generator acTeknik tenaga listrik generator ac
Teknik tenaga listrik generator ac
 
Generator induksi
Generator induksiGenerator induksi
Generator induksi
 
Abdurrahaman wahid#1310502022#smester5#ttl#generator ac
Abdurrahaman wahid#1310502022#smester5#ttl#generator acAbdurrahaman wahid#1310502022#smester5#ttl#generator ac
Abdurrahaman wahid#1310502022#smester5#ttl#generator ac
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
GENERATOR DC.pptx
GENERATOR DC.pptxGENERATOR DC.pptx
GENERATOR DC.pptx
 
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATORPRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
 
Generator dc
Generator dcGenerator dc
Generator dc
 

CARA MENANGANI GANGGUAN PADA SISTEM PENGUATAN GENERATOR

  • 1. CARA MENANGANI GANGGUAN SISTIM PENGUATAN GENERATOR
  • 2. SINGLE LINE DIAGRAM PENGUATAN GENERATORSINGLE LINE DIAGRAM PENGUATAN GENERATOR HP G 10,5 / 150 KV 10,5 KV 520 v LP FIRING OF THYRISTOR (JP03) KETERANGAN : • TURBIN TEKANAN TINGGI (HP) • TURBIN TEKANAN RENDAH (LP) • GENERATOR (G) • TRAFO AT (10,5 / 150 KV) • BUSBAR 150 KV • TRAFO EXC. (10,5 KV / 520 V) • FIRING THYRISTOR (JP03) • BRIDGE DIODE FOR INJECTION (JP04) • TRAFO STEP DOWN (380 / 40 V) RANGKAIAN BRIDGE DIODE FOR INJECTION (JP04) 380 / 40 V SLIP RING BBUSBAR150KV BBUSBAR380V
  • 3. PENGUATAN GENERATORPENGUATAN GENERATOR  SistemSistem penguatan generator (penguatan generator (eksitasieksitasi )) adalah sistem pasokanadalah sistem pasokan listrik DC untuk belitan rotor sebagai pembangkit medan magnetlistrik DC untuk belitan rotor sebagai pembangkit medan magnet untuk penguatan pada generator, sehingga suatu generatoruntuk penguatan pada generator, sehingga suatu generator dapat menghasilkan energi listrik dengan besar. yang manadapat menghasilkan energi listrik dengan besar. yang mana tegangan keluaran generator bergantung pada besarnya arustegangan keluaran generator bergantung pada besarnya arus eksitasinya.eksitasinya. Sistem Eksitasi pada generator listrik ini dapat dibedakanSistem Eksitasi pada generator listrik ini dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:menjadi 2 macam, yaitu: 1.1. Sistem Eksitasi dengan menggunakan sikat (brushSistem Eksitasi dengan menggunakan sikat (brush excitation)excitation) 2.2. Sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation).Sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation).
  • 4. 1. SISTIM EKSITASI DENGAN MENGGUNAKAN SIKAT1. SISTIM EKSITASI DENGAN MENGGUNAKAN SIKAT (BRUSH EXCITATION)(BRUSH EXCITATION)  Pada Sistem Eksitasi menggunakan sikat, sumber tenaga listriknya berasal dariPada Sistem Eksitasi menggunakan sikat, sumber tenaga listriknya berasal dari generator arus searah (DC) atau generator arus bolak balik (AC) yanggenerator arus searah (DC) atau generator arus bolak balik (AC) yang  disearahkan terlebih dahulu dengan menggunakan rectifier.disearahkan terlebih dahulu dengan menggunakan rectifier. Jika menggunakan sumber listrik listrik yang berasal dari generator AC atauJika menggunakan sumber listrik listrik yang berasal dari generator AC atau menggunakan Permanent Magnet Generator (PMG) medan magnetnya adalahmenggunakan Permanent Magnet Generator (PMG) medan magnetnya adalah magnet permanent. Dalam lemari penyearah, tegangan listrik arus bolak balikmagnet permanent. Dalam lemari penyearah, tegangan listrik arus bolak balik diubah atau disearahkan menjadi tegangan arus searah untuk mengontroldiubah atau disearahkan menjadi tegangan arus searah untuk mengontrol kumparan medan eksiter utama (main exciter).kumparan medan eksiter utama (main exciter). Untuk mengalirkan arus Eksitasi dari main exciter ke rotor generatorUntuk mengalirkan arus Eksitasi dari main exciter ke rotor generator menggunakan slip ring dan sikat arang.menggunakan slip ring dan sikat arang. Gambar 1. Sistem Eksitasi dengan sikat (Brush Excitation)
  • 5. Prinsip kerja pada sistem Eksitasi dengan sikatPrinsip kerja pada sistem Eksitasi dengan sikat (Brush Excitation)(Brush Excitation)  Generator penguat yang pertama, adalah generator arus searah hubungan shuntGenerator penguat yang pertama, adalah generator arus searah hubungan shunt yang menghasilkan arus penguat bagi generator penguat kedua. Generatoryang menghasilkan arus penguat bagi generator penguat kedua. Generator penguat (exciter) untuk generator sinkron merupakan generator utama yangpenguat (exciter) untuk generator sinkron merupakan generator utama yang diambil dayanya.diambil dayanya.  Pengaturan tegangan pada generator utama dilakukan dengan mengaturPengaturan tegangan pada generator utama dilakukan dengan mengatur besarnya arus Eksitasi (arus penguatan) dengan cara mengatur potensiometerbesarnya arus Eksitasi (arus penguatan) dengan cara mengatur potensiometer atau tahanan asut. Potensiometer atau tahanan asut mengatur arus penguatatau tahanan asut. Potensiometer atau tahanan asut mengatur arus penguat generator pertama dan generator penguat kedua menghasilkan arus penguatgenerator pertama dan generator penguat kedua menghasilkan arus penguat generator utama. Dengan cara ini arus penguat yang diatur tidak terlalu besargenerator utama. Dengan cara ini arus penguat yang diatur tidak terlalu besar nilainya (dibandingkan dengan arus generator penguat kedua) sehingga kerugiannilainya (dibandingkan dengan arus generator penguat kedua) sehingga kerugian daya pada potensiometer tidak terlalu besar. PMT arus penguat generator utamadaya pada potensiometer tidak terlalu besar. PMT arus penguat generator utama dilengkapi tahanan yang menampung energi medan magnet generator utamadilengkapi tahanan yang menampung energi medan magnet generator utama karena jika dilakukan pemutusan arus penguat generator utama harus dibuang kekarena jika dilakukan pemutusan arus penguat generator utama harus dibuang ke dalam tahanan.dalam tahanan.
  • 6. Prinsip kerja pada sistem Eksitasi dengan sikatPrinsip kerja pada sistem Eksitasi dengan sikat (Brush Excitation)(Brush Excitation)  Sekarang banyak generator arus bolak-balik yang dilengkapi penyearah untuk menghasilkan arusSekarang banyak generator arus bolak-balik yang dilengkapi penyearah untuk menghasilkan arus searah yang dapat digunakan bagi penguatan generator utama sehingga penyaluran arus searahsearah yang dapat digunakan bagi penguatan generator utama sehingga penyaluran arus searah bagi penguatan generator utamabagi penguatan generator utama oleh generator penguat kedua tidak memerlukan cincin geseroleh generator penguat kedua tidak memerlukan cincin geser,, karena penyearah ikut berputar bersama poros generator. Cincin geser digunakan untukkarena penyearah ikut berputar bersama poros generator. Cincin geser digunakan untuk menyalurkan arus dari generator penguat pertama ke medan penguat generator penguat kedua.menyalurkan arus dari generator penguat pertama ke medan penguat generator penguat kedua. Nilai arus penguatan kecil sehingga penggunaan cincin geser tidak menimbulkan masalah.Nilai arus penguatan kecil sehingga penggunaan cincin geser tidak menimbulkan masalah.  Pengaturan besarnya arus penguatan generator utama dilakukan dengan pengatur teganganPengaturan besarnya arus penguatan generator utama dilakukan dengan pengatur tegangan otomatis supaya nilai tegangan klem generator konstan. Pengaturan tegangan otomatis padaotomatis supaya nilai tegangan klem generator konstan. Pengaturan tegangan otomatis pada awalnya berdasarkan prinsip mekanis, tetapi sekarang sudah menjadi elektronik.awalnya berdasarkan prinsip mekanis, tetapi sekarang sudah menjadi elektronik.  Perkembangan sistem eksitasi pada generator sinkron dengan sistem eksitasi tanpa sikat, karenaPerkembangan sistem eksitasi pada generator sinkron dengan sistem eksitasi tanpa sikat, karena sikat dapat menimbulkan loncatan api pada putaran tinggi. Untuk menghilangkan sikatsikat dapat menimbulkan loncatan api pada putaran tinggi. Untuk menghilangkan sikat digunakan dioda berputar yang dipasang pada jangkar. Gambar 2 menunjukkan sistem excitacydigunakan dioda berputar yang dipasang pada jangkar. Gambar 2 menunjukkan sistem excitacy tanpa sikat.tanpa sikat.
  • 7. 2.2. SISTIM EKSITASI TANPA SIKATSISTIM EKSITASI TANPA SIKAT (BRUSHLESS EXCITATION)(BRUSHLESS EXCITATION)  Penggunaan sikat atau slip ring untuk menyalurkan arus excitasiPenggunaan sikat atau slip ring untuk menyalurkan arus excitasi ke rotor generator mempunyai kelemahan karena besarnya aruske rotor generator mempunyai kelemahan karena besarnya arus yang mampu dialirkan pada sikat arang relatif kecil. Untukyang mampu dialirkan pada sikat arang relatif kecil. Untuk mengatasi keterbatasan sikat arang, digunakan sistem eksitasimengatasi keterbatasan sikat arang, digunakan sistem eksitasi tanpa menggunakan sikat (brushless excitationtanpa menggunakan sikat (brushless excitation))..  Keuntungan sistem eksitasi tanpa menggunakan sikat (brushlessKeuntungan sistem eksitasi tanpa menggunakan sikat (brushless excitation), antara lain adalahexcitation), antara lain adalah :: 1)1) Energi yang diperlukan untuk Eksitasi diperoleh dari porosEnergi yang diperlukan untuk Eksitasi diperoleh dari poros utama (main shaft), sehingga keandalannya tinggiutama (main shaft), sehingga keandalannya tinggi
  • 8. 2)2) Biaya perawatan berkurang karena pada sistem Eksitasi tanpaBiaya perawatan berkurang karena pada sistem Eksitasi tanpa sikat (brushlessexcitation) tidak terdapat sikat, komutator dansikat (brushlessexcitation) tidak terdapat sikat, komutator dan slip ring.slip ring. 3)3)Pada sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation) tidak terjadiPada sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless excitation) tidak terjadi kerusakan isolaskerusakan isolas karena melekatnya debu karbon pada farnishkarena melekatnya debu karbon pada farnish akibat sikat arang.akibat sikat arang. 4) Mengurangi kerusakan ( trouble) akibat udara buruk (bad4) Mengurangi kerusakan ( trouble) akibat udara buruk (bad atmosfere) sebab semuatmosfere) sebab semuaa peralatan ditempatkan pada ruangperalatan ditempatkan pada ruang tertutuptertutup 5)5) Selama operasiSelama operasi tidak diperlukan pengganti sikat, sehinggatidak diperlukan pengganti sikat, sehingga meningkatkanmeningkatkan keandalan operasi dapat berlangsung terus padakeandalan operasi dapat berlangsung terus pada waktu yang lama.waktu yang lama. 6)6) Pemutus medan generator (Generator field breaker), fieldPemutus medan generator (Generator field breaker), field generator dangenerator dan bus exciter ataubus exciter atau kabel tidak diperlukan lagikabel tidak diperlukan lagi
  • 9. 2.2. SISTIM EKSITASI TANPA SIKATSISTIM EKSITASI TANPA SIKAT (BRUSHLESS EXCITATION)(BRUSHLESS EXCITATION) 7)7) Biaya pondasi berkurang, sebab aluran udara dan busBiaya pondasi berkurang, sebab aluran udara dan bus exciter atau kabel tidak memerlukanexciter atau kabel tidak memerlukan pondasipondasi Gambar 2. Sistem Excitacy tanpa sikat (Brushless Escitacy) Keterangan gambar: ME : Main Exciter MG : Main Generator PE : Pilot Exciter AVR : Automatic Voltage Regulator V : Tegangan Generator AC : Alternating Current (arus bolak balik) DC : Direct Current (arus searah)
  • 10. PRINSIP KERJA SISTIM EKSITASI TANPA SIKAT (BRUSHLESS EXCITATION)  Generator penguat pertama disebut pilot exciter dan generator penguat kedua disebut main exciter (penguat utama). Main exciter adalah generator arus bolak- balik dengan kutub pada statornya.  Rotor menghasilkan arus bolak-balik disearahkan dengan dioda yang berputar pada poros main exciter (satu poros dengan generator utama).  Arus searah yang dihasilkan oleh dioda berputar menjadi arus penguat generator utama.
  • 11. Gambar 3. Sistem Eksitasi tanpa sikat (Brushless Excitation) Tegangan bolak-balik disearahkan oleh penyearah dioda dan menghasilkan arus searah yang dialirkan ke kutub-kutub magnet y ang ada pada stator main exciter. Besar arus searah yang mengalir ke kutub main exciter diatur oleh pengatur tegangan otomatis (automatic voltage regulator/AVR).  Pilot exciter pada generator arus bolak-balik dengan rotor berupa kutub magnet permanen yang berputar menginduksi pada lilitan stator.
  • 12. PRINSIP KERJA SISTIM EKSITASI TANPA SIKAT (BRUSHLESS EXCITATION)  Besarnya arus berpengaruh pada besarnya arus yang dihasilkan main exciter, maka besarnya arus main exciter juga mempengaruhi besarnya tegangan yang dihasilkan oleh generator utama.  Pada sistem Eksitasi tanpa sikat, permasalahan timbul jika terjadi hubung singkat atau gangguan hubung tanah di rotor dan jika ada sekering lebur dari dioda berputar yang putus, hal ini harus dapat dideteksi. Gangguan pada rotor yang berputar dapat menimbulkan distorsi medan magnet pada generator utama dan dapat menimbulkan vibrasi (getaran) berlebihan pada unit pembangkit
  • 13. PENGATUR ARUS PENGUATAN PADA EXCITER  AVR (Autimatic Voltage Regulator)  Prinsip kerja dari AVR adalah mengatur arus penguatan pada exciter. Apabila terjadi penurunan tegangan output generator dibawah tegangan nominal tegangan generator, maka AVR akan berusaha memperbesar arus penguatan (exciyacy) pada exciter. Dan sebaliknya , apabila terjadi kenaikan tegangan output generator yang melebihi tegangan nominal generator, maka AVR secara otomatis mengurangi arus penguatan (excitacy) pada exciter. Dengan demikian, apabila terjadi kenaikan atau penurunan tegangan output generator, maka secara otomatis AVR akan segera menstabilkan tegangan output generator tersebut, karena didalam rangkaian AVR sudah dilengkapi dengan set-point-2 dan juga rangkaian pembatasan minimum ataupun maximum yang semuanya bekerja secara otomatis.  AVR dioperasikan dengan mendapat satu daya dari permanen magnet generator (PMG) sebagai contoh AVR dengan tegangan 110V, 20A, 400Hz. Serta mendapat sensor dari potencial transformer (PT) dan current transformer (CT).
  • 14. BAGIAN – BAGIAN PADA UNIT AVR a. Sensing circuit Tegangan tiga phasa generator diberikan pada sensing circuit melewati PT dan 90R terlebih dahulu, dan tegangan tiga phasa keluaran dari 90R diturunkan kemudian disearahkan dengan rangkaian dioda, dan diratakan oleh rangkaian kapasitor dan resistor dan tegangan ini dapat diatur dengan VR (Variable Resistant). Keuntungan dari sensing circuit adalah mempunyai respon yang cepat terhadap tegangan output generator. Output tegangan respon berbanding lurus dengan output tegangan Generator berbanding lurus seperti ditinjukkan pada Gambar 3. Gambar 3. Grafik hubungan sensing tegangan terhadap output of Generator
  • 15. b. Comparative amplifier Rangkaian comparative amplifier digunakan sebagai pembanding antara sensing circuit dengan set voltage. Besar sensing voltage dengan set voltage tidak mempunyai nilai yang sama sehingga selisih/rentang besar tegangan tersebut. Selisih tegangan disebut dengan error voltage. Ini akan dihilangkan dengan cara memasang VR (variable resistance) pada set voltage dan sensing voltage.
  • 16. c. Amplifier circuit Aliran arus dari D11, D12, dan R34 adalah rangkaian penguat utama atau penguatan tingkat terendah. Keluaran dari comparative amplifier dan keluaran dari over excitation limiter (OEL) adalah tegangan negative dan dari tegangan negative kemudian pada masukan OP201. Ketika over excitation limiter (OEL) atau minimum excitation limiter (MEL) tidak operasi maka keluaran dari comparative amplifier dikuatkan oleh OP201 dan OP301 masukan dari OP301 dijumlahkan dengan keluaran dari dumping circuit. OP401 adalah Amplifier untuk balance meter hubungan antara tegangan masuk dan tegangan keluaran dari OP201 dan OP401 diperlihatkan pada bagan berikut.
  • 17. d. Automatic manual change over and mixer circuit Rangkaian ini disusun secara Auto-manual pemindah hubungan dan sebuah rangkaian untuk mengontrol tegangan penguatanmedan generator. Auto-manual change over and mixer circuit pada operasi manual pengaturan tegangan penguatan medan generator dilakukan oleh 70E, dan pada saat automatic manual change over and mixer circuit beroperasi manual maka AVR (automatic voltage Rregulator) belum dapat beroperasi. Dan apabila rangkaian ini pada kondisi auto maka AVR sudah dapat bekerja untuk mengatur besar arus medan generator.
  • 18. BAGIAN – BAGIAN PADA UNIT AVR e. Limited circuit Limited circuit adalah untuk penentuan pembatasan lebih dan kurang penguatan (excitation) untuk pengaturan tegangan output pada sistem excitacy, VR125 untuk pembatas lebih dari keluaran terminal C6 dan VR126 untuk pembatas minimal dari keluaran terminal C6. f. Phase syncronizing circuit Unit tyristor digunakan untuk mengontrol tegangan output tyristor dengan menggunakan sinyal kontrol yang diberikan pada gerbang tyristor dengan cara mengubah besarnya sudut sinyal pada gerbang tyristor. Rangkaian phase sinkronisasi berfungsi untuk mengubah sudut gerbang tyristor yang sesuai dengan tegangan output dari batas sinkronisasi dan juga sinyal kontrol yang diberikan pada tyristor di bawah ini terdapat gambar sinkronisasi.
  • 19. g. Thyristor firing circuit Rangkaian ini sebagai pelengkap tyristor untuk memberikan sinyal kontrol pada gerbang tyristor. h. Dumping circuit Dumping circuit akan memberikan sensor besarnya penguatan tegangan dari AC exciter dan untuk diberikan ke amplifier circuit dengan dijadikan feed back masukan terminal OP301. i. Unit tyristor Merupakan susunan dari tyristor dan dioda. Dan juga menggunakan fuse (sekring) yang digunakan sebagai pengaman lebur dan juga dilengkapi dengan indikator untuk memantau kerja dari tyristor yang dipasang pada bagian depan tyristor untuk tiap phase diberikan dua fuse yang disusun pararel dan ketika terjadi kesalahan atau putus salah satunya masih dapat beroperasi.
  • 20. BAGIAN – BAGIAN PADA UNIT AVR j. MEL (minimum excitacy limiter) MEL (minimum eksitasi limiter) yaitu untuk mencegah terjadinya output yang berlebihan pada generator dan adanya penambahan penguatan (excitacy) untuk meningkatkan tegangan terminal generator pada level konstan. Rangkaian ini digunakan untuk mendeteksi operasional dari generator yaitu dengan mendeteksi keluaran tegangan dan arus pada generator. Rangkaian inijuga digunakan untuk membandingkan keluaran tegangan generator dengan eksitasi minimum yang telah diseting. Rangkaian ini akan memberikan batas sinyal pada rangkaian AVR apabila melebihi eksitasi minimum, kemudian output dari MEL (Minimum Eksitasi Limiter) dikuatkan oleh amplifier. Gambar 5. Diagram Minimum Excitasi Limiter. k. Automatic follower Prinsip kerja dari alat ini adalah untuk melengkapi penguatan dengan pengaturan secara manual oleh 70E. Untuk menyesuaikan pengoperasian generator dalam pembandingan fluktuasi dari tegangan terminal oleh sinyal error. Hal tersebut digunakan untuk menjaga kesetabilan tegangan pada generator. Pengoperasian ini digunakan untuk pengaturan manual (70E) untuk ketepatan tingkatan excitacy yang telah disesuaikan. Kondisi pengoperasian generator dan pembandingan fluktuasi dari tegangan terminal oleh sinyal tegangan error. Hal tersebut dijadikan pegangan untuk menjaga kestabilan tegangan pada generator dengan adanya perubahan beban. Automatic Follower digunakan untuk mendeteksi keluaran regulator dari sinyal tegangan error dan pengoperasian otomatis manual adjuster dengan membuat nilai nol. Rangkaian ini untuk menaikkan sinyal dan menurunkan sinyal yang dikendalikan oleh 70E. Dengan cara memutar 70E untuk mengendalikan sinyal pada rangkaian ini.
  • 21. PERALATAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK PERBAIKANPERALATAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK PERBAIKAN SISTIM PENGUATAN GENERATORSISTIM PENGUATAN GENERATOR • Hilf trafo (trafo bantu) : Belitan Primair (bintang) 380 Volt Belitan ScundairHilf trafo (trafo bantu) : Belitan Primair (bintang) 380 Volt Belitan Scundair (delta / segitiga) 180 Volt(delta / segitiga) 180 Volt • Kode BusbarKode Busbar trafo bantu : CA ; CB ; CC ; CD ; CF (unit 1 – 5)trafo bantu : CA ; CB ; CC ; CD ; CF (unit 1 – 5) • Tang Ampere Meter : max. batas ukur 1000 Ampere untuk mengukurTang Ampere Meter : max. batas ukur 1000 Ampere untuk mengukur arus kabel 3 phase sebelum masuk block Thyristorarus kabel 3 phase sebelum masuk block Thyristor • Oscilloscop meter : Untuk memantau kondisi 6 impuls Firing of ThyristorOscilloscop meter : Untuk memantau kondisi 6 impuls Firing of Thyristor • Dummy load : Tahanan 50 ohm watt tinggi, untuk membebaniDummy load : Tahanan 50 ohm watt tinggi, untuk membebani output Block Thyristoroutput Block Thyristor • Adoptor modul : minimal 2 buah, untuk mengukur dan memberiAdoptor modul : minimal 2 buah, untuk mengukur dan memberi simulasi pada modul yang dicurigaisimulasi pada modul yang dicurigai
  • 22. PERALATAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK PERBAIKANPERALATAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK PERBAIKAN SISTIM PENGUATAN GENERATORSISTIM PENGUATAN GENERATOR  Trenner Trafo 1 : 1 : Untuk suplay tegangan peralatan-peralatan ukur, agarTrenner Trafo 1 : 1 : Untuk suplay tegangan peralatan-peralatan ukur, agar ground tegangan sumber tidak berhubungan langsungground tegangan sumber tidak berhubungan langsung dengan peralatan ukur, sehingga tidak terjadi hubungdengan peralatan ukur, sehingga tidak terjadi hubung singkat pada saat melakukan pengukuran pada modul -2singkat pada saat melakukan pengukuran pada modul -2 yang sedang diukuryang sedang diukur  Multiset Meter : Secukupnya, digunakan untuk keperluan pengukuran danMultiset Meter : Secukupnya, digunakan untuk keperluan pengukuran dan pengamatan pada saat dilakukan simulasipengamatan pada saat dilakukan simulasi  Kabel ukur : Secukupnya, digunakan untuk menunjang peralatan ukur ,Kabel ukur : Secukupnya, digunakan untuk menunjang peralatan ukur , memberi simulasi dan bypass terminal kabelmemberi simulasi dan bypass terminal kabel  Plingken : Secukupnya, untuk pengukuran pada pin modulPlingken : Secukupnya, untuk pengukuran pada pin modul  Roll Kabel : Untuk power suplayRoll Kabel : Untuk power suplay  Perkakas : Obeng kecil, obeng besar, kunci ring, kunci pas, untukPerkakas : Obeng kecil, obeng besar, kunci ring, kunci pas, untuk membuka sekering pisaumembuka sekering pisau
  • 23. PENGAMANAN DALAM PENAGANAN GANGGUANPENGAMANAN DALAM PENAGANAN GANGGUAN SISTIM PENGUATAN GENERATORSISTIM PENGUATAN GENERATOR A.A. KONDISI TURBIN GENERATOR OFFKONDISI TURBIN GENERATOR OFF 1.1. Sebelum melakukan apa-apa, sebaiknya buka dulu panelSebelum melakukan apa-apa, sebaiknya buka dulu panel JP02 dan lakukan pencatatan signal-signal yang menyala saatJP02 dan lakukan pencatatan signal-signal yang menyala saat ituitu 2.2. Melepas semua sikat arang dislipring, agar pada saatMelepas semua sikat arang dislipring, agar pada saat dilakukan simulasi firing of Thyristor tidak terjadi arusdilakukan simulasi firing of Thyristor tidak terjadi arus penguatan pada generator yang bisa mengakibatkanpenguatan pada generator yang bisa mengakibatkan pengereman as turbin, sehingga poros turbin posisi steel-pengereman as turbin, sehingga poros turbin posisi steel- stand (as duduk) yang bisa berakibat buruk pada kondisistand (as duduk) yang bisa berakibat buruk pada kondisi bearing-bearing turbin generatorbearing-bearing turbin generator
  • 24. PENGAMANAN DALAM PENAGANAN GANGGUANPENGAMANAN DALAM PENAGANAN GANGGUAN SISTIM PENGUATAN GENERATORSISTIM PENGUATAN GENERATOR A.A. KONDISI TURBIN GENERATOR OFFKONDISI TURBIN GENERATOR OFF 3. Melepas sekering pisau e2 dan e3 pada panel JP04, agar tidak3. Melepas sekering pisau e2 dan e3 pada panel JP04, agar tidak terjadi tegangan injeksi tiba-tiba dari rangkaian diodeterjadi tegangan injeksi tiba-tiba dari rangkaian diode penyearah kearah ouput block Thyristor yang tidak diinginkanpenyearah kearah ouput block Thyristor yang tidak diinginkan 4. Melepas busbar kopel Q17 ; Q18 dan Q194. Melepas busbar kopel Q17 ; Q18 dan Q19 5. Memasang trafo bantu pada klem ex kopel Q17 , Q18 dan Q195. Memasang trafo bantu pada klem ex kopel Q17 , Q18 dan Q19 kearah block Thyristor dan test kebenaran phase dengan alat Richtigkearah block Thyristor dan test kebenaran phase dengan alat Richtig phasephase 6. Merubah tacho switch b11 keposisi “TEST “6. Merubah tacho switch b11 keposisi “TEST “
  • 25. PENGAMANAN DALAM PENAGANAN GANGGUANPENGAMANAN DALAM PENAGANAN GANGGUAN SISTIM PENGUATAN GENERATORSISTIM PENGUATAN GENERATOR B.B. KONDISI TURBIN GENERATOR ON :KONDISI TURBIN GENERATOR ON : 1.1. Sebelum melakukan apa-apa, sebaiknya buka dulu panel JP02 dan lakukan pencatatan signal-signal yangSebelum melakukan apa-apa, sebaiknya buka dulu panel JP02 dan lakukan pencatatan signal-signal yang menyala saat itumenyala saat itu 2.2. Melepas kabel proteksi pada terminal JP04.L2.17 , agar pada saat terjadi kesalahan dalam melakukanMelepas kabel proteksi pada terminal JP04.L2.17 , agar pada saat terjadi kesalahan dalam melakukan kegiatan perbaikan tidak akan mengganggu turbin yang sedang beropersi (tidak trip)kegiatan perbaikan tidak akan mengganggu turbin yang sedang beropersi (tidak trip) 3.3. Melepas semua sikat arang dislipring, agar pada saat dilakukan simulasi firing of Thyristor tidak terjadiMelepas semua sikat arang dislipring, agar pada saat dilakukan simulasi firing of Thyristor tidak terjadi arus penguatan yang mengakibatkan generator mengeluarkan tegangan karena turbin pada kondisiarus penguatan yang mengakibatkan generator mengeluarkan tegangan karena turbin pada kondisi putaran 3000 rpmputaran 3000 rpm 4.4. Melepas sekering pisau e2 dan e3 pada panel JP04, agar tidak terjadi tegangan injeksi tiba-tiba dariMelepas sekering pisau e2 dan e3 pada panel JP04, agar tidak terjadi tegangan injeksi tiba-tiba dari rangkaian diode penyearah kearah ouput block Thyristor yang tidak diinginkanrangkaian diode penyearah kearah ouput block Thyristor yang tidak diinginkan 5.5. Melepas busbar kopel Q17 ; Q18 dan Q19Melepas busbar kopel Q17 ; Q18 dan Q19 6.6. Memasang trafo bantu pada klem ex kopel Q17 , Q18 dan Q19 kearah block Thyristor dan testMemasang trafo bantu pada klem ex kopel Q17 , Q18 dan Q19 kearah block Thyristor dan test kebenaran phase dengan alat Richtig phasekebenaran phase dengan alat Richtig phase 7.7. Merubah tacho switch b11 keposisi “TEST “Merubah tacho switch b11 keposisi “TEST “
  • 26. PELAKSANAAN PENANGANAN GANGGUANPELAKSANAAN PENANGANAN GANGGUAN SISTIM PENGUATAN GENERATORSISTIM PENGUATAN GENERATOR 1.1. Memasang dummy load pada klem ex sekering pisau e2 dan e3 kearah blockMemasang dummy load pada klem ex sekering pisau e2 dan e3 kearah block ThyristorThyristor 2.2. Memasang Voltmeter DC paralel dengan dummy loadMemasang Voltmeter DC paralel dengan dummy load 3.3. Memasang kabel bypass kabel terminal JP1.L2.63 dengan kabel terminal JP1.L2.73 untuk membuat seolah-olahMemasang kabel bypass kabel terminal JP1.L2.63 dengan kabel terminal JP1.L2.73 untuk membuat seolah-olah turbin sudah putaran > 2700 rpm (n > 90%) yang merupakan syarat Exciter bisa dioperasikan (on)turbin sudah putaran > 2700 rpm (n > 90%) yang merupakan syarat Exciter bisa dioperasikan (on) 4.4. Merubah mode operasi exciter dari automatic ke posisi manual (bisa dilakukan dari control room atau denganMerubah mode operasi exciter dari automatic ke posisi manual (bisa dilakukan dari control room atau dengan cara simulasi signal dari modul V16 x 14 (Manual – Balance – auto)cara simulasi signal dari modul V16 x 14 (Manual – Balance – auto) 5.5. Untuk menggeser pulsa firing Thyristor bisa dilakukan dengan memberikan tegangan positip pada modul V16 x 13Untuk menggeser pulsa firing Thyristor bisa dilakukan dengan memberikan tegangan positip pada modul V16 x 13 (menggeser pulsa kekanan/naik dengan memberi tegangan positip pada pin16 dan untuk menggeser kekiri /(menggeser pulsa kekanan/naik dengan memberi tegangan positip pada pin16 dan untuk menggeser kekiri / turun pada pin 12)turun pada pin 12)
  • 27. MACAM – MACAM SIGNAL GANGGUANMACAM – MACAM SIGNAL GANGGUAN SISTIM PENGUATAN GENERATORSISTIM PENGUATAN GENERATOR 1.1. Fan Fault ( alarm + blocking)Fan Fault ( alarm + blocking) 2.2. Fan Standby (alarm)Fan Standby (alarm) 3.3. 380 V unit Auxiliary (alarm + blocking)380 V unit Auxiliary (alarm + blocking) 4.4. 24 V Battery (alarm + blocking)24 V Battery (alarm + blocking) 5.5. 220 V Battery (alarm + blocking)220 V Battery (alarm + blocking) 6.6. Supplies 24 / 24 V-DC Fault (alarm + blocking)Supplies 24 / 24 V-DC Fault (alarm + blocking) 7.7. Supplies 380 / 24 V Fault (alarm)Supplies 380 / 24 V Fault (alarm) 8.8. Bath Supplies Fault (alarm + blocking)Bath Supplies Fault (alarm + blocking) 9.9. Surge Suppression Alarm (alarm)Surge Suppression Alarm (alarm) 10.10. Surge Suppression Trip (alarm + blocking)Surge Suppression Trip (alarm + blocking) 11.11. Thyristor 1 (alarm)Thyristor 1 (alarm) 12.12. Thyristor 2 (alarm + blocking)Thyristor 2 (alarm + blocking) 13.13. No Field Flashing (alarm + blocking)No Field Flashing (alarm + blocking) 14.14. Auxiliary Voltage (alarm + blocking)Auxiliary Voltage (alarm + blocking) 15.15. Circuit Breaker (alarm + blocking)Circuit Breaker (alarm + blocking)