SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
MAKALAH LISTRIK MAGNET
“EFEK MEDAN MAGNET”

Oleh :
Kelompok VI
 Alifah Nur Rochmah (20600111004)
 Cici Anita Sari (20600111018)
 Erni R. Manara (20600111022)
 Endang Kusmiati (20600111021)
 Hasnidar (20600111032)

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2013
KATA PENGANTAR

Segala puji atas kebesaran Sang Khalik yang telah menciptakan alam
semesta dalam suatu keteraturan hingga dari lisan terpetik berjuta rasa syukur
kehadirat ALLAH SWT. Karena atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nyalah
sehingga kami diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat menyelesaikan
makalah listrik magnet ini dengan judul “efek medan magnet ” yang merupakan
tugas kami dalam mata kuliah listrik magnet di semester lima ini. Shalawat dan
salam senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang diutus
ke permukaan bumi ini menuntun manusia dari lembah kebiadaban menuju ke
puncak peradaban seperti sekarang ini.
Kami menyadari sepenuhnya,dalam penyusunan makalah ini tidak
lepas dari tantangan dan hambatan. Namun berkat usaha dan motivasi dari
pihak-pihak langsung maupun tidak langsung yang memperlancar jalannya
penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat kami susun seperti
sekarang ini. Olehnya itu, secara mendalam kami ucapkan banyak terima kasih
atas bantuan dan motivasi yang diberikan sehingga Penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa hanya
kepada ALLAH SWT jugalah kita menyerahkan segalanya. Semoga makalah ini
dapat menjadi referensi dan tambahan materi pembelajaran bagi kita semua,
Aamiin Yaa Robb.

Makassar, 9 Desember 2013

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai
suatu medan magnet. Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi
yang mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut bisa dalam
berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang
sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan. Ada
beberapa cara untuk membuat magnet diantaranya dengan cara
menggosok, mengaliri arus listrik dan dengan cara induksi.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara
(north/N) dan kutub selatan (south/S). Walaupun magnet itu
dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki
dua kutub. Garis gaya magnet adalah arah medan magnet yang
berupa garis-garis yang menghubungkan kutub-kutub magnet. Garis
gaya magnet memiliki arah meninggalkan kutub utara dan menuju
kutub selatan.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan
tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak
semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet.
Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik
yang tinggi oleh magnet. kemudain aluminium adalah bahan yang
dapat

ditarik

dengan

lemah

oleh

magnet

yang

termasuk

paramagnetik sedangkan kertas merupakan contoh materi yang tidak
dapat ditarik oleh magnet karena kertas merupakan nonmagnetik.
Magnet juga mempunyai

kemampuan untuk menunjuk ke

arah utara dan selatan geografis bumi, walau ada penyimpangan
antara penunjukan magnet dan arah utara dn selatan geografis bumi.
Adalah Hans Cristhian Oerstad menyadari bahwa adanya hubungan
antara sifat kemagnetan dan kelistrikan, sehingga beliau melakukan
percobaan dengan menggunakan kompas. Dini oerstad meletakkan
kawat berarus diatas sebuah kom pas yang diam dan setelah kawat
diarusi listrik kompas dapat begerak menyimpang mengikuti arah
kawat berarus. Percobaan inilah yang dilakukan oleh Oerstad
sehingga dia menarik kesimpulan bahwa Arus listik menghasilkan
medan magnet.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana bunyi hukum Coulomb?
2. Apa yang dimaksud dengan medan magnet?
3. Bagaimana medan magnet disekitar penghantar berarus?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui bunyi hukum Coulomb.
2. Untuk memahami pengertian medan magnet.
3. Untuk memahami medan magnet disekitar penghantar berarus.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kemagnetan (Magnetostika)
1. Hukum Coulomb
Definisi : Besarnya gaya tolak-menolak atau gaya tarik menarik
antara kutub-kutub magnet, sebanding dengan kuat kutubnya
masing-masing dan berbanding terbalik dengan kwadrat jaraknya.

0

F

.

4

m1 . m 2
R

2

(2.1)

F = gaya tarik menarik/gaya tolak menolak dalam newton.
R = jarak dalam meter.
m1 dan m2 kuat kutub magnet dalam Ampere-meter.
0

= permeabilitas hampa.
Nilai

4

= 107 Weber/A.m

(2.2)

0

Nilai permeabilitas benda-benda, ternyata tidak sama dengan
permeabilitas hampa. Perbandingan antara permeabilitas suatu zat
debgan permeabilitas hampa disebut permeabilitas relatif zat itu.
(2.3)

r
0

r

= Permeabilitas relatif suatu zat.

= permeabilitas zat itu
0

= permeabilitas hampa.

2. Pengertian Medan Magnet
Medan magnet adalah ruangan di sekitar kutub magnet, yang
gaya tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain.
Kuat Medan ( H ) = Itensity
Kuat medan magnet di suatu titik di dalam medan magnet ialah
besar gaya pada suatu satuan kuat kutub di titik itu di dalam
medan magnet m adalah kuat kutub yang menimbulkan medan
magnet dalam Ampere-meter. R jarak dari kutub magnet sampai
titik yang bersangkutan dalam meter. dan H = kuat medan titik itu
dalam :

N
A.m

atau dalam

W eb er
m

2

a. Garis Gaya Magnet
1. Garis-garis gaya magnet tidak pernah memutus satu sama
lain.
2. Garis-garis gaya magnet selalu masuk di selatan dan keluar
di utara magnet dan membentuk kurva tertutup.

Gambar 2.1 pola garis-garis gaya magnet
b. Rapat Garis-Garis Gaya ( FLUX DENSITY ) = B
Definisi : Jumlah garis gaya tiap satuan luas yang tegak lurus
kuat medan.
B
A

(2.4)
Kuat medan magnet di suatu titik sebanding dengan rapat
garis-garis

gaya

dan

berbanding

terbalik

dengan

permeabilitasnya.
B

H
B

(2.5)
H

r.

(2.6)

o. H

B = rapat garis-garis gaya.
= Permeabilitas zat itu.
H = Kuat medan magnet.
catatan : rapat garis-garis gaya menyatakan kebesaran induksi
magnetik.
Medan

magnet

yang

rapat

garis-garis

disebut:medan magnet serba sama

gayanya

sama

( homogen )

Gambar 2.2 medan magnetik
Bila rapat garis-garis gaya dalam medan yang serba sama B,
maka banyaknya garis-garis gaya (

) yang menembus

bidang seluar A m2 dan mengapit sudut

dengan kuat medan

adalah :

= B.A Sin

Satuanya : Weber.

c. Sifat-sifat magnet ditinjau dari bahannya
Berdasarkan kemampuan benda menarik benda lain dibedakan
menjadi dua yaitu benda magnet dan benda bukan magnet.
Benda yang dapat ditarik oleh magnet disebut benda magnet.
 Benda diamagnetik : bahan yang tidak dapat ditarik oleh
magnet. Contohnya emas.
 Benda paramagnetik : bahan yang dapat ditarik dengan
lemah oleh magnet. Contohnya: aluminium
 Benda feromagnetik : Benda-benda yang mempunyai effek
magnet yang sangat besar, sangat kuat ditarik oleh magnet
dan mempunyai permeabilitas relatif sampai beberapa ribu.
Contoh: Besi, baja, nikel, cobalt dan campuran logam
tertentu ( almico )
3. Medan magnet di sekitar penghantar berarus
a. Percobaan OERSTED
Di atas

jarum kompas yang seimbang dibentangkan seutas

kawat, sehingga kawat itu sejajar dengan jarum kompas. jika
kedalam kaewat dialiri arus listrik, ternyata jarum kompas
berkisar dari keseimbangannya. Kesimpulan : Disekitar arus
listrik ada medan magnet.

Gambar 2.3 percobaan Oerstad
Cara menentukan arah perkisaran jarum.
 Bila arus listrik yang berada anatara telapak tangan kanan dan
jarum magnet mengalir dengan arah dari pergelangan tangan
menuju ujung-ujung jari, kutub utara jarum berkisar ke arah
ibu jari.
 Bila arus listrik arahnya dari pergelangan tangan kanan
menuju ibu jari, arah melingkarnya jari tangan menyatakan
perkisaran kutub Utara.

Pola garis-garis gaya di sekitar arus lurus.
Pada sebidang karton datar ditembuskan sepotong kawat tegak
lurus, di atas karbon ditaburkan serbuk besi menempatkan diri
berupa lingkaran-lingkaran yang titik pusatnya pada titik
tembus kawat. Kesimpulan : Garis-garis gaya di sekitar arus
lurus berupa lingkaran-lingkaran yang berpusatkan pada arus
tersebut.

Gambar 2.4 pola garis-garis gaya disekitar arus lurus
Cara menentukan arah medan magnet
Bila arah dari pergelangan tangan menuju ibu jari, arah
melingkar jari tangan menyatakan arah medan magnet.
b. Hukum BIOT SAVART.
Definisi : Besar induksi magnetik di satu titik di sekitar elemen
arus, sebanding dengan panjang elemen arus, besar kuat arus, sinus
sudut yang diapit arah arus dengan jaraknya sampai titik tersebut
dan berbanding terbalik dengan kwadrat jaraknya.
 sin

I.

B=k.

r

2

(2.7)

k adalah tetapan, di dalam sistem Internasional
k=

= 10-7

0

4

W eb er
A. m

(2.8)

Vektor B tegak lurus pada l dan r, arahnya dapat ditentukan
denagan tangan kanan. Jika l sangat kecil, dapat diganti dengan dl.
dB =

0

 sin

I.

r

4

2

(2.9)

Persamaan ini disebut hukum Ampere.

4. Induksi Magnetik
Induksi magnetik di sekitar arus lurus.

Besar induksi magnetik di titik A yang jaraknya a dari kawat
sebanding dengan kuat arus dalam kawat dan berbanding terbalik
dengan jarak titik ke kawat.
B=

0

2

.

I

B dalam W/m2
I dalam Ampere
a dalam meter

.a

(2.10)
Kuat medan dititik
B

H=

B

=

=

r .

I
2

(2.11)

.a

0

r udara = 1

Jika kawat tidak panjang maka harus digunakan Rumus :
i
0

B
4

(cos
a

1

cos

2

(2.12)

)

Induksi Induksi magnetik di pusat arus lingkaran.

Gambar 2.5 gambar induksi magnetik di pusar arus lingkaran
Titik A berjarak x dari pusat kawat melingkar besarnya induksi
magnetik di A dirumuskan :
Jika kawat itu terdiri atas N lilitan maka :
B=

0

2

.

a. I . N
r

2

2

. sin

1

atau

B=

0

2

.

a .I. N
r

3

Induksi magnetik di pusat lingkaran.
Dalam hal ini r = a dan

= 900

Besar induksi magnetik di pusat lingkaran.
B=

0

2

.

I. N
a

(2.13)
B dalam W/m2.
I dalam ampere.
N jumlah lilitan.
a jari-jari lilitan dalam meter.
Arah medan magnetik dapat ditentukan dengan aturan tangan
kanan.
Jika arah arus sesuai dengan arah melingkar jari tangan kanan arah
ibu jari menyatakan arah medan magnet.

Solenoide
Solenoide adalah gulungan kawat yang di gulung seperti spiral.
Bila kedalam solenoide dialirkan arus listrik, di dalam selenoide
terjadi medan magnet dapat ditentukan dengan tangan.

Gambar 2.6 Solenoida
Besar induksi magnetik dalam solenoide.
Jari-jari penampang solenoide a, banyaknya lilitan N dan panjang
solenoide 1. Banyaknya lilitan pada dx adalah :

N



.dx

atau n dx, n

banyaknya lilitan tiap satuan panjang di titik P.
Bila 1 sangat besar dibandingkan dengan a, dan p berada di tengahtengah maka

1=

0 0 dan

2

= 180 0

Induksi magnetik di tengah-tengah solenoide :
0

B

(2.14)

n I . 2

2

B

(2.15)

n I
0

Bila p tepat di ujung-ujung solenoide

1=

0 0 dan

2

= 90 0

0

n I . 1

(2.16)

0

B

n I

(2.17)

2

B
2

Toroida
Sebuah

solenoide

yang

dilengkungkan sehingga sumbunya

membentuk lingkaran di sebut Toroida. Bila keliling sumbu toroida
1 dan lilitannya berdekatan, maka induksi magnetik pada sumbu
toroida.
B

(2.18)

n I

n dapat diganti dengan

N
2

R

N banyaknya lilitan dan R jari-jari toroida.

5. Gaya Lorentz
Pada percobaan oersted telah dibuktikan pengaruh arus
listrik terhadap kutub magnet, bagaimana pengaruh kutub magnet
terhadap arus listrik akan dibuktikan dari percobaan berikut :
Seutas kawat PQ ditempatkan diantara kutub-kutub magnet
ladam kedalam kawat dialirkan arus listrik ternyata kawat
melengkung kekiri.
Gejala ini menunjukkan bahwa medan magnet mengerjakan
gaya pada arus listrik, disebut Gaya Lorentz. Vektor gaya Lorentz
tegak lurus pada I dan B. Arah gaya Lorentz dapat ditentukan
dengan tangan kanan. Bila arah melingkar jari-jari tangan kanan
sesuai dengan putaran dari I ke B, maka arah ibu jari menyatakan
arah gaya Lorents.
Besar Gaya Lorentz.
Hasil-hasil yang diperoleh dari percobaan menyatakan bahwa
besar gaya Lorentz dapat dirumuskan sebagai :
F=BI



sin

(2.19)

F = gaya Lorentz.
B = induksi magnetik medan magnet.
I = kuat arus.



= panjang kawat dalam medan magnet.
= sudut yang diapit I dan B.

Satuan Kuat Arus.
Kedalam kawat P dan Q yang sejajar dialirkan arus listrik. Bila arah
arus dalam kedua kawat sama, kawat itu saling menarik.
Penjelasannya sebagai berikut :
Dilihat dari atas arus listrik P menuju kita digambarkan sebagai
arus listrik dalam kawat P menimbulkan medan magnet. Medan
magnet ini mengerjakan gaya Lorentz pada arus Q arahnya seperti
dinyatakan anak panah F. Dengan cara yang sama dapat dijelaskan
gaya Lorentz yang bekerja pada arus listrik dalam kawat P.

Gambar 2.7 gaya Lorentz
Kesimpulan :
Arus listrik yang sejajar dan searah tarik-menarik dan yang berlawanan
arah tolak- menolak.
Bila jarak kawat P dan Q adalah a, maka besar induksi magnetik
arus P pada jarak a :
IP

0

B
2

(2.20)

a

Besar gaya Lorentz pada arus dalam kawat Q
F

(2.21)

B. I Q . Q

Besar gaya Lorentz tiap satuan panjang
F

(2.22)

B. I Q

0

2

0

F
2

IP
a

IQ

I P IQ
a

(2.23)

(2.24)
F tiap satuan panjang dalam N/m.
Ip dan IQ dalam Ampere dan a dalam meter.
Bila kuat arus dikedua kawat sama besarnya, maka :
I

0

F

2
0

a

2

2I

2

2 .10

a

4

7

I

2

a

(2.25)

Untuk I = 1 Ampere dan a = 1 m maka F = 2.10-7 N/m
Kesimpulan :
1 Ampere adalah kuat arus dalam kawat sejajar yang jaraknya 1 meter dan
menimbulkan gaya Lorentz sebesar 2.10-7 N tiap meter.
Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Listrik .
Pertambahan energi kinetik.

Partikel A yang massanya m dan muatannya q berada dalam
medan listrik serba sama, kuat medannya E arah vektor E kekanan.
Pada partikel bekerja gaya sebasar F = qE, oleh sebab itu partikel
memperoleh percepatan : a

q. E
m

Usaha yang dilakukan gaya medan listrik setelah partikel
berpindah d adalah :
W = F . d = q . E .d

(2.26)

Usaha yang dilakukan gaya sama dengan perubahan energi kinetik
Ek = q . E .d
1
2

mv2

2

1
2

m v1

2

q. E .d

(2.27)

v1 kecepatan awal partikel dan v2 kecepatannya setelah menempuh
medan listrik

sejauh d.
Lintasan partikel jika v tegak lurus E.

Didalam medan listrik serba sama yang kuat medannya E, bergerak
partikel bermuatan positif dengan kecepatan vx.
Dalam hal ini partikel mengalami dua gerakan sekaligus, yakni
gerak lurus beraturan sepanjang sumbu x dan gerak lurus berubah
beraturan sepanjang sumbu y.
Oleh sebab itu lintasannya berupa parabola. Setelah melintasi
medan listrik, lintasannya menyimpang dari lintasannya semula.


t

v

d

1
2

at

2

1
2

.

q. E
m

.



2

vX

(2.28)

2

Kecepatan pada saat meninggalkan medan listrik.
v

vY

a.t

q. E
m

.

vX

2

vY

2



Arah kecepatan dengan bidang horisontal
tg

(2.29)

vX

:

vY
vX

Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Magnet

(2.30)
Besar gaya Lorentz pada partikel.

Pada arus listrik yang berada dalam medan magnet bekerja gaya
Lorentz.
F=B.I.



sin

(2.31)

Arus listrik adalah gerakan partikel-partikel yang kecepatannya
tertentu, oleh sebab itu rumus di atas dapat diubah menjadi :
F=B.

q
t

. v . t sin

F = B . q . v sin

(2.32)

F adalah gaya Lorentz pada partikel yang muatannya q dan
kecepatannya v, B besar induksi magnetik medan magnet,

sudut

yang diapit vektor v dan B.
Lintasan partikel bermuatan dalam medan magnet.

Gambar 2.8 Medan magnet
Tanda x menyatakan titik tembus garis-garis gaya kemagnetan
yang arah induksi magnetiknya ( B ) meninggalkan kita. Pada
partikel yang kecepatannya v, bekerja gaya Lorentz.
F = B . q . v sin 900
F=B.q.v

(2.33)

Vektor F selalu tegak lurus pada v, akibatnya partikel bergerak
didalam medan magnet dengan lintasan bentuk : LINGKARAN.
Gaya centripetalnya yang mengendalikan gerak ini adalah gaya
Lorentz.
Fc = F Lorentz
m v
R

2

=B.q.v
R=

m v
B q

R jari-jari lintasan partikel dalam magnet.
m massa partikel.
v kecepatan partikel.
q muatan partikel.
Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan kadah tangan kanan
bila tangan kanan di buka : Ibu jari menunjukkan ( i ), keempat jari
menunjukkan ( B ) dan arah telapak tangan menunjukkan ( F )

Gambar 2.9 arah gaya Lorentz dengan kaidah tangan kanan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami utarakan adalah sebagai berikut:
1. Bunyi hukum Coulomb: “Besarnya gaya tolak-menolak atau gaya
tarik menarik antara kutub-kutub magnet, sebanding dengan kuat
kutubnya masing-masing dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jaraknya”.
2. Medan magnet adalah ruangan di sekitar kutub magnet, yang gaya
tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain.
3. Medan magnet di sekitar penghantar berarus ada beberapa
misalnya saja pada penghantar lurus berarus, penghantar
melingkar dan disekitar kumparan.
B. Saran
Saran yang dapat kami sampaikan pada makalah ini yaitu:
1. Diharapkan kepada para pembaca agar memberikan perbaikan
yang semestinya demi kesempuranaan makalah ini.
2. Diharapkan agar pembaca memberikan koreksi terhadap materimateri medan magnet yang sekiranya ada tidak sesuai dengan
yang sebenarnya.
3. Diharapkan kepada para pembaca untuk mencari referensi lain
agar dapat menambah wawasan.
DAFTAR PUSTAKA
http://azharifx.blogspot.com/2012_10_01_archive.html
http://nary-junary.blogspot.com/2013/03/makalah-medan-listrik.html
http://www.engineeringtown.com/kids/index.php/percobaanlainnya/1
52-membuat-magnet-sederhana
http://aqudanfisika.blogspot.com/2010/08/blog-post.html.

More Related Content

What's hot

PPT praktikum Fisika Dasar 2 (Listrik Magnet 1)
PPT praktikum Fisika Dasar 2 (Listrik Magnet 1)PPT praktikum Fisika Dasar 2 (Listrik Magnet 1)
PPT praktikum Fisika Dasar 2 (Listrik Magnet 1)Lyta Damayanti
 
Percobaan magnet
Percobaan magnetPercobaan magnet
Percobaan magnetXINYOUWANZ
 
Fisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan Bahan
Fisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan BahanFisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan Bahan
Fisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan BahanWa Ode Aisyah Aisyah
 
Kemagnetan dan pemanfaatanya dalam produk teknologi
Kemagnetan dan pemanfaatanya dalam produk teknologiKemagnetan dan pemanfaatanya dalam produk teknologi
Kemagnetan dan pemanfaatanya dalam produk teknologiAys Valentina
 
Magnet dan Elektromagnet
Magnet dan ElektromagnetMagnet dan Elektromagnet
Magnet dan ElektromagnetLusi Mirawati
 
Medan magnetik
Medan magnetikMedan magnetik
Medan magnetikauliarika
 
Teori Kemagnetan
Teori KemagnetanTeori Kemagnetan
Teori KemagnetanAchmad Reza
 
resume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnetresume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnetsilvi novrian
 
Kemagnetan ipa
Kemagnetan ipaKemagnetan ipa
Kemagnetan ipahaqisyafiq
 
Bahan ajar kemagnetan
Bahan ajar kemagnetanBahan ajar kemagnetan
Bahan ajar kemagnetanZaina Rita
 

What's hot (18)

PPT praktikum Fisika Dasar 2 (Listrik Magnet 1)
PPT praktikum Fisika Dasar 2 (Listrik Magnet 1)PPT praktikum Fisika Dasar 2 (Listrik Magnet 1)
PPT praktikum Fisika Dasar 2 (Listrik Magnet 1)
 
Magnet 1 (2)
Magnet 1 (2)Magnet 1 (2)
Magnet 1 (2)
 
Percobaan magnet
Percobaan magnetPercobaan magnet
Percobaan magnet
 
Kemagnetan
KemagnetanKemagnetan
Kemagnetan
 
Magnet
MagnetMagnet
Magnet
 
Fisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan Bahan
Fisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan BahanFisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan Bahan
Fisika Kelas XII SMA - Medan Magnet dan Sifat Kemagnetan Bahan
 
4. Medan Magnet
4. Medan Magnet4. Medan Magnet
4. Medan Magnet
 
Kemagnetan dan pemanfaatanya dalam produk teknologi
Kemagnetan dan pemanfaatanya dalam produk teknologiKemagnetan dan pemanfaatanya dalam produk teknologi
Kemagnetan dan pemanfaatanya dalam produk teknologi
 
Microprocessor
MicroprocessorMicroprocessor
Microprocessor
 
Kemagnetan
KemagnetanKemagnetan
Kemagnetan
 
9 Medan Magnet
9 Medan Magnet9 Medan Magnet
9 Medan Magnet
 
Magnet dan Elektromagnet
Magnet dan ElektromagnetMagnet dan Elektromagnet
Magnet dan Elektromagnet
 
Medan magnetik
Medan magnetikMedan magnetik
Medan magnetik
 
medan magnet
medan magnet medan magnet
medan magnet
 
Teori Kemagnetan
Teori KemagnetanTeori Kemagnetan
Teori Kemagnetan
 
resume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnetresume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnet
 
Kemagnetan ipa
Kemagnetan ipaKemagnetan ipa
Kemagnetan ipa
 
Bahan ajar kemagnetan
Bahan ajar kemagnetanBahan ajar kemagnetan
Bahan ajar kemagnetan
 

Viewers also liked

Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Ernhy Hijoe
 
выборы в координационный совет оппозиции
выборы в координационный совет оппозициивыборы в координационный совет оппозиции
выборы в координационный совет оппозицииТимур Зильберштейн
 
Metodology penel ernhy
Metodology penel ernhyMetodology penel ernhy
Metodology penel ernhyErnhy Hijoe
 
Makalah fisika inti pltn
Makalah fisika inti pltnMakalah fisika inti pltn
Makalah fisika inti pltnErnhy Hijoe
 
Motivational interviewing, role of assessment and case planning in community ...
Motivational interviewing, role of assessment and case planning in community ...Motivational interviewing, role of assessment and case planning in community ...
Motivational interviewing, role of assessment and case planning in community ...Brigid Morgan
 
Laporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikaLaporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikakurniapw
 
Pengaruh gaya terhadap bentuk dan garak suatu benda
Pengaruh gaya terhadap bentuk dan garak suatu bendaPengaruh gaya terhadap bentuk dan garak suatu benda
Pengaruh gaya terhadap bentuk dan garak suatu bendaBetari94
 
Makalah fisika inti
Makalah fisika intiMakalah fisika inti
Makalah fisika intiErnhy Hijoe
 
Bg sejarah sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg sejarah sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bg sejarah sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg sejarah sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Randy Ikas
 

Viewers also liked (19)

Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
 
Demi malaysia
Demi malaysiaDemi malaysia
Demi malaysia
 
выборы в координационный совет оппозиции
выборы в координационный совет оппозициивыборы в координационный совет оппозиции
выборы в координационный совет оппозиции
 
HIV i AIDS
HIV i AIDSHIV i AIDS
HIV i AIDS
 
Metodology penel ernhy
Metodology penel ernhyMetodology penel ernhy
Metodology penel ernhy
 
Bab ii terbaru
Bab ii terbaruBab ii terbaru
Bab ii terbaru
 
Antykoncepcja
AntykoncepcjaAntykoncepcja
Antykoncepcja
 
Makalah fisika inti pltn
Makalah fisika inti pltnMakalah fisika inti pltn
Makalah fisika inti pltn
 
2. rpp fisika kuantum
2.  rpp fisika kuantum2.  rpp fisika kuantum
2. rpp fisika kuantum
 
Laporan lengka1
Laporan lengka1Laporan lengka1
Laporan lengka1
 
Motivational interviewing, role of assessment and case planning in community ...
Motivational interviewing, role of assessment and case planning in community ...Motivational interviewing, role of assessment and case planning in community ...
Motivational interviewing, role of assessment and case planning in community ...
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
 
Laporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikaLaporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisika
 
Laporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atomLaporan praktikum spektrometer atom
Laporan praktikum spektrometer atom
 
Rumus medan magnet
Rumus medan magnetRumus medan magnet
Rumus medan magnet
 
Pengaruh gaya terhadap bentuk dan garak suatu benda
Pengaruh gaya terhadap bentuk dan garak suatu bendaPengaruh gaya terhadap bentuk dan garak suatu benda
Pengaruh gaya terhadap bentuk dan garak suatu benda
 
medan magnet
medan magnetmedan magnet
medan magnet
 
Makalah fisika inti
Makalah fisika intiMakalah fisika inti
Makalah fisika inti
 
Bg sejarah sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg sejarah sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Bg sejarah sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Bg sejarah sma kelas xi kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 

Similar to EFEKMEDAN

Contoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetContoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetHendri saputra
 
Pertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikPertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikadeenurhayati
 
Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01
Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01
Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01Sinta Novita
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnetprihase
 
Medan magnetik Fisika SMA Negeri 7 Tangerang
Medan magnetik Fisika SMA Negeri 7 TangerangMedan magnetik Fisika SMA Negeri 7 Tangerang
Medan magnetik Fisika SMA Negeri 7 TangerangCristy Chan
 
Fisikaaaaaaaaa
FisikaaaaaaaaaFisikaaaaaaaaa
Fisikaaaaaaaaanasrul ah
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnetumammuhammad27
 
Gaya dan Medan Magnet.pptx
Gaya dan Medan Magnet.pptxGaya dan Medan Magnet.pptx
Gaya dan Medan Magnet.pptxKimAydiw1
 
P12 0809 magnet
P12 0809 magnetP12 0809 magnet
P12 0809 magnetStudent
 
ppt medan magnet_1.pptx
ppt medan magnet_1.pptxppt medan magnet_1.pptx
ppt medan magnet_1.pptxSriNurkoimah06
 
Medan Magnet 2 XII IPA1.pdf
Medan Magnet 2 XII IPA1.pdfMedan Magnet 2 XII IPA1.pdf
Medan Magnet 2 XII IPA1.pdfssuser6a8634
 
bab6kemagnetandanpemanfaatannya-210118005809.pdf
bab6kemagnetandanpemanfaatannya-210118005809.pdfbab6kemagnetandanpemanfaatannya-210118005809.pdf
bab6kemagnetandanpemanfaatannya-210118005809.pdfRinNurUlfah
 
Bab 6 Kemagnetan dan Pemanfaatannya
Bab 6 Kemagnetan dan PemanfaatannyaBab 6 Kemagnetan dan Pemanfaatannya
Bab 6 Kemagnetan dan PemanfaatannyaLin Hidayati
 
Efek medan magnet
Efek medan magnetEfek medan magnet
Efek medan magnetErnhy Hijoe
 
Bab 12-listrik-magnet
Bab 12-listrik-magnetBab 12-listrik-magnet
Bab 12-listrik-magnetHeny Suvita
 

Similar to EFEKMEDAN (20)

Medan magnetik
Medan magnetikMedan magnetik
Medan magnetik
 
Medan magnetik[1]
Medan magnetik[1]Medan magnetik[1]
Medan magnetik[1]
 
Contoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetContoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika Magnet
 
Pertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetikPertemuan 5 medan magnetik
Pertemuan 5 medan magnetik
 
MAGNET MRI.pptx
MAGNET MRI.pptxMAGNET MRI.pptx
MAGNET MRI.pptx
 
Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01
Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01
Medanelektromagnetkel 150328020555-conversion-gate01
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
 
Medan magnetik Fisika SMA Negeri 7 Tangerang
Medan magnetik Fisika SMA Negeri 7 TangerangMedan magnetik Fisika SMA Negeri 7 Tangerang
Medan magnetik Fisika SMA Negeri 7 Tangerang
 
Fisikaaaaaaaaa
FisikaaaaaaaaaFisikaaaaaaaaa
Fisikaaaaaaaaa
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
 
Gaya dan Medan Magnet.pptx
Gaya dan Medan Magnet.pptxGaya dan Medan Magnet.pptx
Gaya dan Medan Magnet.pptx
 
P12 0809 magnet
P12 0809 magnetP12 0809 magnet
P12 0809 magnet
 
ppt medan magnet_1.pptx
ppt medan magnet_1.pptxppt medan magnet_1.pptx
ppt medan magnet_1.pptx
 
Rpp 3.14 jun
Rpp 3.14 junRpp 3.14 jun
Rpp 3.14 jun
 
Medan Magnet 2 XII IPA1.pdf
Medan Magnet 2 XII IPA1.pdfMedan Magnet 2 XII IPA1.pdf
Medan Magnet 2 XII IPA1.pdf
 
bab6kemagnetandanpemanfaatannya-210118005809.pdf
bab6kemagnetandanpemanfaatannya-210118005809.pdfbab6kemagnetandanpemanfaatannya-210118005809.pdf
bab6kemagnetandanpemanfaatannya-210118005809.pdf
 
Bab 6 Kemagnetan dan Pemanfaatannya
Bab 6 Kemagnetan dan PemanfaatannyaBab 6 Kemagnetan dan Pemanfaatannya
Bab 6 Kemagnetan dan Pemanfaatannya
 
Efek medan magnet
Efek medan magnetEfek medan magnet
Efek medan magnet
 
Bab 12-listrik-magnet
Bab 12-listrik-magnetBab 12-listrik-magnet
Bab 12-listrik-magnet
 

EFEKMEDAN

  • 1. MAKALAH LISTRIK MAGNET “EFEK MEDAN MAGNET” Oleh : Kelompok VI  Alifah Nur Rochmah (20600111004)  Cici Anita Sari (20600111018)  Erni R. Manara (20600111022)  Endang Kusmiati (20600111021)  Hasnidar (20600111032) JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2013
  • 2. KATA PENGANTAR Segala puji atas kebesaran Sang Khalik yang telah menciptakan alam semesta dalam suatu keteraturan hingga dari lisan terpetik berjuta rasa syukur kehadirat ALLAH SWT. Karena atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nyalah sehingga kami diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat menyelesaikan makalah listrik magnet ini dengan judul “efek medan magnet ” yang merupakan tugas kami dalam mata kuliah listrik magnet di semester lima ini. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang diutus ke permukaan bumi ini menuntun manusia dari lembah kebiadaban menuju ke puncak peradaban seperti sekarang ini. Kami menyadari sepenuhnya,dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari tantangan dan hambatan. Namun berkat usaha dan motivasi dari pihak-pihak langsung maupun tidak langsung yang memperlancar jalannya penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat kami susun seperti sekarang ini. Olehnya itu, secara mendalam kami ucapkan banyak terima kasih atas bantuan dan motivasi yang diberikan sehingga Penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa hanya kepada ALLAH SWT jugalah kita menyerahkan segalanya. Semoga makalah ini dapat menjadi referensi dan tambahan materi pembelajaran bagi kita semua, Aamiin Yaa Robb. Makassar, 9 Desember 2013 Penyusun
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan. Ada beberapa cara untuk membuat magnet diantaranya dengan cara menggosok, mengaliri arus listrik dan dengan cara induksi. Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/N) dan kutub selatan (south/S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub. Garis gaya magnet adalah arah medan magnet yang berupa garis-garis yang menghubungkan kutub-kutub magnet. Garis gaya magnet memiliki arah meninggalkan kutub utara dan menuju kutub selatan. Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. kemudain aluminium adalah bahan yang dapat ditarik dengan lemah oleh magnet yang termasuk paramagnetik sedangkan kertas merupakan contoh materi yang tidak dapat ditarik oleh magnet karena kertas merupakan nonmagnetik. Magnet juga mempunyai kemampuan untuk menunjuk ke arah utara dan selatan geografis bumi, walau ada penyimpangan antara penunjukan magnet dan arah utara dn selatan geografis bumi.
  • 4. Adalah Hans Cristhian Oerstad menyadari bahwa adanya hubungan antara sifat kemagnetan dan kelistrikan, sehingga beliau melakukan percobaan dengan menggunakan kompas. Dini oerstad meletakkan kawat berarus diatas sebuah kom pas yang diam dan setelah kawat diarusi listrik kompas dapat begerak menyimpang mengikuti arah kawat berarus. Percobaan inilah yang dilakukan oleh Oerstad sehingga dia menarik kesimpulan bahwa Arus listik menghasilkan medan magnet. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada makalah ini yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimana bunyi hukum Coulomb? 2. Apa yang dimaksud dengan medan magnet? 3. Bagaimana medan magnet disekitar penghantar berarus? C. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui bunyi hukum Coulomb. 2. Untuk memahami pengertian medan magnet. 3. Untuk memahami medan magnet disekitar penghantar berarus.
  • 5. BAB II PEMBAHASAN A. Kemagnetan (Magnetostika) 1. Hukum Coulomb Definisi : Besarnya gaya tolak-menolak atau gaya tarik menarik antara kutub-kutub magnet, sebanding dengan kuat kutubnya masing-masing dan berbanding terbalik dengan kwadrat jaraknya. 0 F . 4 m1 . m 2 R 2 (2.1) F = gaya tarik menarik/gaya tolak menolak dalam newton. R = jarak dalam meter. m1 dan m2 kuat kutub magnet dalam Ampere-meter. 0 = permeabilitas hampa. Nilai 4 = 107 Weber/A.m (2.2) 0 Nilai permeabilitas benda-benda, ternyata tidak sama dengan permeabilitas hampa. Perbandingan antara permeabilitas suatu zat debgan permeabilitas hampa disebut permeabilitas relatif zat itu. (2.3) r 0 r = Permeabilitas relatif suatu zat. = permeabilitas zat itu 0 = permeabilitas hampa. 2. Pengertian Medan Magnet
  • 6. Medan magnet adalah ruangan di sekitar kutub magnet, yang gaya tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain. Kuat Medan ( H ) = Itensity Kuat medan magnet di suatu titik di dalam medan magnet ialah besar gaya pada suatu satuan kuat kutub di titik itu di dalam medan magnet m adalah kuat kutub yang menimbulkan medan magnet dalam Ampere-meter. R jarak dari kutub magnet sampai titik yang bersangkutan dalam meter. dan H = kuat medan titik itu dalam : N A.m atau dalam W eb er m 2 a. Garis Gaya Magnet 1. Garis-garis gaya magnet tidak pernah memutus satu sama lain. 2. Garis-garis gaya magnet selalu masuk di selatan dan keluar di utara magnet dan membentuk kurva tertutup. Gambar 2.1 pola garis-garis gaya magnet b. Rapat Garis-Garis Gaya ( FLUX DENSITY ) = B Definisi : Jumlah garis gaya tiap satuan luas yang tegak lurus kuat medan. B A (2.4)
  • 7. Kuat medan magnet di suatu titik sebanding dengan rapat garis-garis gaya dan berbanding terbalik dengan permeabilitasnya. B H B (2.5) H r. (2.6) o. H B = rapat garis-garis gaya. = Permeabilitas zat itu. H = Kuat medan magnet. catatan : rapat garis-garis gaya menyatakan kebesaran induksi magnetik. Medan magnet yang rapat garis-garis disebut:medan magnet serba sama gayanya sama ( homogen ) Gambar 2.2 medan magnetik Bila rapat garis-garis gaya dalam medan yang serba sama B, maka banyaknya garis-garis gaya ( ) yang menembus bidang seluar A m2 dan mengapit sudut dengan kuat medan adalah : = B.A Sin Satuanya : Weber. c. Sifat-sifat magnet ditinjau dari bahannya Berdasarkan kemampuan benda menarik benda lain dibedakan menjadi dua yaitu benda magnet dan benda bukan magnet. Benda yang dapat ditarik oleh magnet disebut benda magnet.
  • 8.  Benda diamagnetik : bahan yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Contohnya emas.  Benda paramagnetik : bahan yang dapat ditarik dengan lemah oleh magnet. Contohnya: aluminium  Benda feromagnetik : Benda-benda yang mempunyai effek magnet yang sangat besar, sangat kuat ditarik oleh magnet dan mempunyai permeabilitas relatif sampai beberapa ribu. Contoh: Besi, baja, nikel, cobalt dan campuran logam tertentu ( almico ) 3. Medan magnet di sekitar penghantar berarus a. Percobaan OERSTED Di atas jarum kompas yang seimbang dibentangkan seutas kawat, sehingga kawat itu sejajar dengan jarum kompas. jika kedalam kaewat dialiri arus listrik, ternyata jarum kompas berkisar dari keseimbangannya. Kesimpulan : Disekitar arus listrik ada medan magnet. Gambar 2.3 percobaan Oerstad Cara menentukan arah perkisaran jarum.  Bila arus listrik yang berada anatara telapak tangan kanan dan jarum magnet mengalir dengan arah dari pergelangan tangan menuju ujung-ujung jari, kutub utara jarum berkisar ke arah ibu jari.
  • 9.  Bila arus listrik arahnya dari pergelangan tangan kanan menuju ibu jari, arah melingkarnya jari tangan menyatakan perkisaran kutub Utara. Pola garis-garis gaya di sekitar arus lurus. Pada sebidang karton datar ditembuskan sepotong kawat tegak lurus, di atas karbon ditaburkan serbuk besi menempatkan diri berupa lingkaran-lingkaran yang titik pusatnya pada titik tembus kawat. Kesimpulan : Garis-garis gaya di sekitar arus lurus berupa lingkaran-lingkaran yang berpusatkan pada arus tersebut. Gambar 2.4 pola garis-garis gaya disekitar arus lurus Cara menentukan arah medan magnet Bila arah dari pergelangan tangan menuju ibu jari, arah melingkar jari tangan menyatakan arah medan magnet. b. Hukum BIOT SAVART. Definisi : Besar induksi magnetik di satu titik di sekitar elemen arus, sebanding dengan panjang elemen arus, besar kuat arus, sinus sudut yang diapit arah arus dengan jaraknya sampai titik tersebut dan berbanding terbalik dengan kwadrat jaraknya.
  • 10.  sin I. B=k. r 2 (2.7) k adalah tetapan, di dalam sistem Internasional k= = 10-7 0 4 W eb er A. m (2.8) Vektor B tegak lurus pada l dan r, arahnya dapat ditentukan denagan tangan kanan. Jika l sangat kecil, dapat diganti dengan dl. dB = 0  sin I. r 4 2 (2.9) Persamaan ini disebut hukum Ampere. 4. Induksi Magnetik Induksi magnetik di sekitar arus lurus. Besar induksi magnetik di titik A yang jaraknya a dari kawat sebanding dengan kuat arus dalam kawat dan berbanding terbalik dengan jarak titik ke kawat. B= 0 2 . I B dalam W/m2 I dalam Ampere a dalam meter .a (2.10)
  • 11. Kuat medan dititik B H= B = = r . I 2 (2.11) .a 0 r udara = 1 Jika kawat tidak panjang maka harus digunakan Rumus : i 0 B 4 (cos a 1 cos 2 (2.12) ) Induksi Induksi magnetik di pusat arus lingkaran. Gambar 2.5 gambar induksi magnetik di pusar arus lingkaran Titik A berjarak x dari pusat kawat melingkar besarnya induksi magnetik di A dirumuskan : Jika kawat itu terdiri atas N lilitan maka : B= 0 2 . a. I . N r 2 2 . sin 1 atau B= 0 2 . a .I. N r 3 Induksi magnetik di pusat lingkaran. Dalam hal ini r = a dan = 900 Besar induksi magnetik di pusat lingkaran. B= 0 2 . I. N a (2.13)
  • 12. B dalam W/m2. I dalam ampere. N jumlah lilitan. a jari-jari lilitan dalam meter. Arah medan magnetik dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan. Jika arah arus sesuai dengan arah melingkar jari tangan kanan arah ibu jari menyatakan arah medan magnet. Solenoide Solenoide adalah gulungan kawat yang di gulung seperti spiral. Bila kedalam solenoide dialirkan arus listrik, di dalam selenoide terjadi medan magnet dapat ditentukan dengan tangan. Gambar 2.6 Solenoida Besar induksi magnetik dalam solenoide.
  • 13. Jari-jari penampang solenoide a, banyaknya lilitan N dan panjang solenoide 1. Banyaknya lilitan pada dx adalah : N  .dx atau n dx, n banyaknya lilitan tiap satuan panjang di titik P. Bila 1 sangat besar dibandingkan dengan a, dan p berada di tengahtengah maka 1= 0 0 dan 2 = 180 0 Induksi magnetik di tengah-tengah solenoide : 0 B (2.14) n I . 2 2 B (2.15) n I 0 Bila p tepat di ujung-ujung solenoide 1= 0 0 dan 2 = 90 0 0 n I . 1 (2.16) 0 B n I (2.17) 2 B 2 Toroida Sebuah solenoide yang dilengkungkan sehingga sumbunya membentuk lingkaran di sebut Toroida. Bila keliling sumbu toroida 1 dan lilitannya berdekatan, maka induksi magnetik pada sumbu toroida. B (2.18) n I n dapat diganti dengan N 2 R N banyaknya lilitan dan R jari-jari toroida. 5. Gaya Lorentz
  • 14. Pada percobaan oersted telah dibuktikan pengaruh arus listrik terhadap kutub magnet, bagaimana pengaruh kutub magnet terhadap arus listrik akan dibuktikan dari percobaan berikut : Seutas kawat PQ ditempatkan diantara kutub-kutub magnet ladam kedalam kawat dialirkan arus listrik ternyata kawat melengkung kekiri. Gejala ini menunjukkan bahwa medan magnet mengerjakan gaya pada arus listrik, disebut Gaya Lorentz. Vektor gaya Lorentz tegak lurus pada I dan B. Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan tangan kanan. Bila arah melingkar jari-jari tangan kanan sesuai dengan putaran dari I ke B, maka arah ibu jari menyatakan arah gaya Lorents. Besar Gaya Lorentz. Hasil-hasil yang diperoleh dari percobaan menyatakan bahwa besar gaya Lorentz dapat dirumuskan sebagai : F=BI  sin (2.19) F = gaya Lorentz. B = induksi magnetik medan magnet. I = kuat arus.  = panjang kawat dalam medan magnet. = sudut yang diapit I dan B. Satuan Kuat Arus. Kedalam kawat P dan Q yang sejajar dialirkan arus listrik. Bila arah arus dalam kedua kawat sama, kawat itu saling menarik. Penjelasannya sebagai berikut :
  • 15. Dilihat dari atas arus listrik P menuju kita digambarkan sebagai arus listrik dalam kawat P menimbulkan medan magnet. Medan magnet ini mengerjakan gaya Lorentz pada arus Q arahnya seperti dinyatakan anak panah F. Dengan cara yang sama dapat dijelaskan gaya Lorentz yang bekerja pada arus listrik dalam kawat P. Gambar 2.7 gaya Lorentz Kesimpulan : Arus listrik yang sejajar dan searah tarik-menarik dan yang berlawanan arah tolak- menolak. Bila jarak kawat P dan Q adalah a, maka besar induksi magnetik arus P pada jarak a : IP 0 B 2 (2.20) a Besar gaya Lorentz pada arus dalam kawat Q F (2.21) B. I Q . Q Besar gaya Lorentz tiap satuan panjang F (2.22) B. I Q 0 2 0 F 2 IP a IQ I P IQ a (2.23) (2.24)
  • 16. F tiap satuan panjang dalam N/m. Ip dan IQ dalam Ampere dan a dalam meter. Bila kuat arus dikedua kawat sama besarnya, maka : I 0 F 2 0 a 2 2I 2 2 .10 a 4 7 I 2 a (2.25) Untuk I = 1 Ampere dan a = 1 m maka F = 2.10-7 N/m Kesimpulan : 1 Ampere adalah kuat arus dalam kawat sejajar yang jaraknya 1 meter dan menimbulkan gaya Lorentz sebesar 2.10-7 N tiap meter. Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Listrik . Pertambahan energi kinetik. Partikel A yang massanya m dan muatannya q berada dalam medan listrik serba sama, kuat medannya E arah vektor E kekanan. Pada partikel bekerja gaya sebasar F = qE, oleh sebab itu partikel memperoleh percepatan : a q. E m Usaha yang dilakukan gaya medan listrik setelah partikel berpindah d adalah : W = F . d = q . E .d (2.26) Usaha yang dilakukan gaya sama dengan perubahan energi kinetik Ek = q . E .d 1 2 mv2 2 1 2 m v1 2 q. E .d (2.27) v1 kecepatan awal partikel dan v2 kecepatannya setelah menempuh medan listrik sejauh d.
  • 17. Lintasan partikel jika v tegak lurus E. Didalam medan listrik serba sama yang kuat medannya E, bergerak partikel bermuatan positif dengan kecepatan vx. Dalam hal ini partikel mengalami dua gerakan sekaligus, yakni gerak lurus beraturan sepanjang sumbu x dan gerak lurus berubah beraturan sepanjang sumbu y. Oleh sebab itu lintasannya berupa parabola. Setelah melintasi medan listrik, lintasannya menyimpang dari lintasannya semula.  t v d 1 2 at 2 1 2 . q. E m .  2 vX (2.28) 2 Kecepatan pada saat meninggalkan medan listrik. v vY a.t q. E m . vX 2 vY 2  Arah kecepatan dengan bidang horisontal tg (2.29) vX : vY vX Gerak Partikel Bermuatan Dalam Medan Magnet (2.30)
  • 18. Besar gaya Lorentz pada partikel. Pada arus listrik yang berada dalam medan magnet bekerja gaya Lorentz. F=B.I.  sin (2.31) Arus listrik adalah gerakan partikel-partikel yang kecepatannya tertentu, oleh sebab itu rumus di atas dapat diubah menjadi : F=B. q t . v . t sin F = B . q . v sin (2.32) F adalah gaya Lorentz pada partikel yang muatannya q dan kecepatannya v, B besar induksi magnetik medan magnet, sudut yang diapit vektor v dan B. Lintasan partikel bermuatan dalam medan magnet. Gambar 2.8 Medan magnet Tanda x menyatakan titik tembus garis-garis gaya kemagnetan yang arah induksi magnetiknya ( B ) meninggalkan kita. Pada partikel yang kecepatannya v, bekerja gaya Lorentz. F = B . q . v sin 900 F=B.q.v (2.33) Vektor F selalu tegak lurus pada v, akibatnya partikel bergerak didalam medan magnet dengan lintasan bentuk : LINGKARAN.
  • 19. Gaya centripetalnya yang mengendalikan gerak ini adalah gaya Lorentz. Fc = F Lorentz m v R 2 =B.q.v R= m v B q R jari-jari lintasan partikel dalam magnet. m massa partikel. v kecepatan partikel. q muatan partikel. Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan kadah tangan kanan bila tangan kanan di buka : Ibu jari menunjukkan ( i ), keempat jari menunjukkan ( B ) dan arah telapak tangan menunjukkan ( F ) Gambar 2.9 arah gaya Lorentz dengan kaidah tangan kanan.
  • 20. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat kami utarakan adalah sebagai berikut: 1. Bunyi hukum Coulomb: “Besarnya gaya tolak-menolak atau gaya tarik menarik antara kutub-kutub magnet, sebanding dengan kuat kutubnya masing-masing dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya”. 2. Medan magnet adalah ruangan di sekitar kutub magnet, yang gaya tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain. 3. Medan magnet di sekitar penghantar berarus ada beberapa misalnya saja pada penghantar lurus berarus, penghantar melingkar dan disekitar kumparan. B. Saran Saran yang dapat kami sampaikan pada makalah ini yaitu: 1. Diharapkan kepada para pembaca agar memberikan perbaikan yang semestinya demi kesempuranaan makalah ini. 2. Diharapkan agar pembaca memberikan koreksi terhadap materimateri medan magnet yang sekiranya ada tidak sesuai dengan yang sebenarnya. 3. Diharapkan kepada para pembaca untuk mencari referensi lain agar dapat menambah wawasan.