SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
PANGGILAN HIDUP BERKELUARGA
Kompetensi Dasar : Memahami panggilan hidupnya sebagai umat Allah dengan menentukan
langkah yang tepat dalam menjawab panggilan hidup tersebut.
Indikator : - Menjelaskan pemahaman tentang keluarga dalam kehidupan masyarakat
- Menjelaskan ajaran Kitab Suci tentang keluarga (Matius 19 : 1 -13)
- Menjelaskan ajaran gereja tentang Keluarga
- Menjelaskan makna keluarga sebagai panggilan
PENDALAMAN MATERI
Gereja Katolik secara tegas mengajarkan bahwa perkawinan katolik adalah sakramen,
sehingga setiap pasang suami interi harus menjaga kesucian perkawinan. Karena itu, sifat perkawinan
Katolik adalah monogami dan tidak terceraikan, kecuali oleh maut; ”karena apa yang dipersatukan
Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia ” Matius 19 : 6. sakramen perkawinan sebagai akar
pembentukan keluarga Katolikhendaknya dijaga kesuciannya. Karena keluarga merupakan Gereja
kecil/miniatau ecclesia domentica. Artinya , antara lain bahwa keluarga-keluarga kristen merupakan
pusat iman yang hidup, tempat pertama iman akan Kristus ditawarkan dan sekolah pertama tentang
doa, kebajikan-kebajikan dan cinta kasih kristen (bdk. KGK 1656 dan 1666).
Gereja Katolik secara tegas mengajarkan bahwa perkawinan Katolik adalah Sakramen,sehingga setiap
pasang suami istri harus menjaga kesucian perkawinan. Karena itu, sifat perkawinan Katolik adalah
monogami dan tidak terceraikan, kecuali oleh maut; “karena apa yang dipersatukan Allah tidak boleh
diceraikan oleh manusia” (Mat 19:6). Sakramen Perkawinan sebagai akar pembentukan keluarga Katolik
hendaknya dijaga kesuciannya,karena keluarga merupakan Gereja kecil/mini atau ecclesia domestica.
Artinya, antaralain bahwa keluarga-keluarga Kristiani merupakan pusat iman yang hidup, tempat
pertama iman akan Kristus diwartakan dan sekolah pertama tentang doa, kebajikan-
kebajikan dan cinta kasih Kristen (bdk. KGK 1656 dan 1666).
Gereja Katolik secara tegas mengajarkan bahwa perkawinan Katolik adalah Sakramen, sehingga
setiap pasang suami istri harus menjaga kesucian perkawinan. Karena itu, sifat perkawinan Katolik
adalah monogami dan tidak terceraikan, kecuali oleh maut; “karena apa yang dipersatukan Allah tidak
boleh diceraikan oleh manusia” (Mat 19:6). Sakramen Perkawinan sebagai akar pembentukan
keluarga Katolik hendaknya dijaga kesuciannya, karena keluarga merupakan Gereja kecil/mini atau
ecclesia domestica. Artinya, antara lain bahwa keluarga-keluarga Kristiani merupakan pusat
iman yang hidup, tempat pertama iman akan Kristus diwartakan dan sekolah pertama
tentang doa, kebajikan-kebajikan dan cinta kasih Kristen (bdk. KGK 1656 dan 1666).Gereja Katolik
secara tegas mengajarkan bahwa perkawinan Katolik adalah Sakramen,sehingga setiap pasang suami
istri harus menjaga kesucian perkawinan. Karena itu, sifat perkawinan Katolik adalah monogami dan
tidak terceraikan, kecuali oleh maut; “karena apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh
manusia” (Mat 19:6). Sakramen Perkawinan sebagai akar pembentukan keluarga Katolik hendaknya
dijaga kesuciannya, karena keluarga merupakan Gereja kecil/mini atau ecclesia domestica. Artinya,
antara lain bahwa keluarga-keluarga Kristiani merupakan pusat iman yang hidup, tempat
pertama iman akan Kristus diwartakan dan sekolah pertama tentang doa, kebajikan-
kebajikan dan cinta kasih Kristen (bdk. KGK 1656 dan 1666).
Gereja Katolik secara tegas mengajarkan bahwa perkawinan Katolik adalah Sakramen,sehingga
setiap pasang suami istri harus menjaga kesucian perkawinan. Karena itu, sifat perkawinan Katolik
adalah monogami dan tidak terceraikan, kecuali oleh maut; “karena apa yang dipersatukan Allah tidak
boleh diceraikan oleh manusia” (Mat 19:6). Sakramen Perkawinan sebagai akar pembentukan
keluarga Katolik hendaknya dijaga kesuciannya, karena keluarga merupakan Gereja kecil/mini atau
ecclesia domestica. Artinya, antara lain bahwa keluarga-keluarga Kristiani merupakan pusat
iman yang hidup, tempat pertama iman akan Kristus diwartakan dan sekolah pertama
tentang doa, kebajikan-kebajikan dan cinta kasih Kristen (bdk. KGK 1656 dan 1666). Gereja Katolik
secara tegas mengajarkan bahwa perkawinan Katolik adalah Sakramen, sehingga setiap pasang
suami istri harus menjaga kesucian perkawinan. Karena itu, sifat perkawinan Katolik adalah monogami
dan tidak terceraikan, kecuali oleh maut; “karena Gereja Katolik secara tegas mengajarkan bahwa
perkawinan Katolik adalah Sakramen, sehingga setiap pasang suami istri harus menjaga kesucian
perkawinan. Karena itu, sifat perkawinan Katolik adalah monogami dan tidak terceraikan, kecuali oleh
maut.
1. Pemahaman umum tentang Keluarga
Baca Kisah berikut :
Saya Tidak Ingin Diganggu!“
Biasanya saya mendahulukan ego saya ketika di rumah, apalagi jika
sedangdikejar deadline. Saya akan sibuk di depan komputer, penuh konsentrasi dan
tidakmudah diganggu. Ketika anak atau istri saya mengganggu, saya akan mudah
emosikarena ‘tekanan deadline’ (atau kadang-kadang sebenarnya hanya
‘keasikanpribadi saya’) ditambah dengan permintaan/tekanan anak atau istri.
Nada bicara saya akan mudah meninggi. Setelah itu istri akan marah juga. Danpada
akhirnya istri saya akan mengatakan ‘papa sekarang gampang marah’.
Hal yang saya lakukan sekarang adalah memberi perhatian akan kebutuhan anakdan
istri. Jika anak saya yang masih TK minta dibacakan sesuatu, saya bacakan sambil
memberi dia kasih sayang dengan memangkunya dan memeluknya. Jikaanak saya
yang besar minta dibantu belajar, saya mencoba merelakan kepentingansaya dan
memberi perhatian akan kebutuhan anak saya. Jika istri minta tolongsesuatu, saya
segera meninggalkan konsentrasi saya, dan membantu istri terlebihdahulu.
Kadang-kadang memang terlalu sulit. Sampai-sampai pekerjaan yang
sedangdikerjakan jadi terbengkalai. Dan juga sulit untuk selalu tetap melakukan hal-
halyang baik tersebut. Perlu kesadaran penuh (akan niat memperhatikan istri
dananak) ketika permintaan anak dan istri itu datang.
Salah satu kuncinya adalah penyerahan kepada Tuhan. ‘Pekerjaan
dengandeadlinenya’ saya serahkan pada Tuhan. Walaupun waktu saya tidak
sepenuhnyapada pekerjaan, saya yakin Tuhan akan mencukupkan waktunya.
Ketika Tuhanturun tangan, dengan waktu yang terbatas pun (karena banyak gangguan
dari anakdan istri) saya akan mampu menyelesaikannya
Ternyata ketika saya punya masalah. Itu adalah ujian dari Tuhan juga. Apa
yangsaya pentingkan di dunia ini? Mengerjakan tugas (yang kadang-kadang
adalahkepentingan pribadi) atau mengasihi keluarga? Kalau saya lengah, saya pasti
akanmementingkan tugas, dengan akibat emosi tinggi di rumah. Tetapi jika saya
sadarakan ujian ini, saya akan memilih untuk mengasihi keluarga saya. Saya harap
sayabisa tetap mempertahankan sikap ini sehingga bisa menjadi pria sejati
sepertiKristus
Kesaksian bapak dalam kisah di atas mengungkapkan bahwa:
a. Setiap anggota keluarga hendaknya membangun kebersamaan. Pekerjaan tidak boleh sampai
menyandera hubungan relasi satu dengan yang lain.
b. Perlu disadari bahwa egoisme adalah akar dari keretakan dalam sebuahkeluarga.
Egoisme atau sifat ingat diri sendiri akan merusak hubunganharmonis dalam
keluarga; entah ayah dengan ibu, atau ayah atau ibu dengananak-anak.
c. Seluruh anggota keluarga; ayah, ibu, atau suami-isteri dan anak-anak, sertasemua orang
yang ada dalam keluarga, hendaknya saling menghormati, salingberbagi waktu untuk
kebersamaan dalam keluarga.
d. Sebagai keluarga Katolik, kita hendaknya hidup sesuai ajaran iman Katolikyang
bersumber pada Kitab Suci (Alkitab) dan Ajaran Gereja, yang akandibahas berikut in
e.
2. MEMAHAMI AJARAN KITAB SUCI TENTANG KELUARGA
Baca baik-baik Teks kitab suci Matius 19:1-6
Beberapa masukan terhadap teks Matius 19:1-6 di atas:
a. Perkawinan itu persekutuan cinta antara pria dan wanita yang secara sadar danbebas
menyerahkan diri beserta segala kemampuannya untuk selamanya. Dalampenyerahan itu
suami isteri berusaha makin saling menyempurnakan dan salingmembantu. Hanya dalam
suasana saling menghormati dan menerima inilah, dalamkeadaan manapun juga, persekutuan
cinta itu dapat berkembang hingga tercapaikesatuan hati yang dicita-citakan.
b. Tuhan menghendaki agar kesatuan antara suami dan istri tidak terceraikan, karenaperkawinan
merupakan tanda kesetiaan Allah kepada manusia dan kesetiaanKristus kepada
Gereja-Nya. Atau dengan kata lain: menjadi tanda kesetiaan cintaAllah kepada setiap orang.
Menjadi saksi akan kesetiaan perkawinan yang takterceraikan ini adalah salah satu tugas
pasangan Kristiani yang paling genting saatini, di saat dunia dikaburkan oleh banyak
pandangan yang menurunkan derajatperkawinan, seolah hanya pelampiasan keinginan
jasmani semata. Jika pasangansuami istri dan anak- anak hidup dalam kasih yang total, maka
keluarga menjadigambaran nyata sebuah Gereja, sehingga tepatlah jika keluarga itu disebut
sebagaiGereja kecil atau ecclesia domestica. Sebab dengan menerapkan kasih
sepertiteladan Kristus, keluarga turut mengambil bagian di dalam hidup dan misi Gereja
3. Memahami ajaran Gereja tentang Keluarga:
Mari baca Gaudium et Spes, Art. 52
52. (Pengembangan perkawinan dan keluarga merupakan tugas semua
orang)Keluarga merupakan suatu pendidikan untuk memperkaya
kemanusiaan. Supayakeluarga mampu mencapai kepenuhan hidup dan misinya,
diperlukan komunikasi hatipenuh kebaikan, kesepakatan suami-isteri, dan kerja
sama orang tua yang tekun dalampendidikan anak-anak. Kehadiran aktif ayah
sangat membantu pembinaan merekatetapi juga pengurusan rumah tangga oleh
ibu, yang terutama dibutuhkan oleh anak-anak yang masih muda, perlu dijamin,
tanpa maksud supaya pengembangan peranansosial wanita yang sewajarnya
dikesampingkan. Melalui pendidikan hendaknya anak-anak dibina sedemikian rupa,
sehingga nanti bila sudah dewasa mereka mampu penuhtanggung jawab mengikuti
panggilan mereka, juga panggilan religius, serta memilihstatus hidup mereka.
Maksudnya juga, supaya bila kemudian mereka mengikat diridalam pernikahan,
mereka mampu membangun keluarga sendiri dalam kondisi- kondisi moril,
sosial dan ekonomis yang menguntungkan. Merupakan kewajibanorang tua
atau para pengasuh, membimbing mereka yang lebih muda
dalammembentuk keluarga dengan nasehat bijaksana, yang dapat mereka
terima dengansenang hati; tetapi hendaknya para pendidik itu menjaga, jangan
sampai mendorongmereka melalui paksaan langsung atau tidak langsung, untuk
mengikat pernikahanatau memilih orang tertentu menjadi jodoh mereka.Demikianlah
keluarga, lingkup berbagai generasi bertemu dan saling membantu untukmeraih
kebijaksanaan yang lebih penuh, dan untuk memperpadukan hak-hak pribadi-pribadi
dengan tuntutan-tuntutan hidup sosial lainnya, merupakan dasar
bagimasyarakat. Maka dari itu siapa saja, yang mampu mempengaruhi
persekutuan-persekutuan dan kelompok-kelompok sosial, wajib memberi
sumbangan yang efektifuntuk mengembangkan perkawinan dan hidup
berkeluarga.
Hendaknya pemerintahmemandang sebagai kewajibannya yang suci: mengakui,
membela dan menumbuhkanjati diri perkawinan dan keluarga, melindungi
tata susila umum dan mendukungkesejahteraan rumah tangga, Hak orang
tua untuk melahirkan keturunan danmedidiknya dalam pangkuan keluarga
harus dilindungi. Hendaknya melaluiperundang-undangan yang bijaksana serta
pelbagai usaha lainnya juga mereka yangmalang, karena tidak mengalami
kehidupan keluarga, dilindungi dan diringankan
Hendaknya umat beriman kristiani, sambil menggunakan waktu yang ada
danmembeda-bedakan yang kekal dari bentuk-bentuk yang dapat berubah, dengan
tekunmengembangkan nilai-nilai perkawinan dan keluarga, baik melalui kesaksian
hidupmereka sendiri maupun melalui kerja sama dengan sesama yang berkehendak
baik.Dengan demikian mereka mencegah kesukaran-kesukaran, dan mencukupi
kebutuhan-kebutuhan keluarga serta menyediakan keuntungan-keuntungan
baginya sesuaidengan tuntutan zaman sekarang. Untuk mencapai tujuan itu
semangat kristiani umatberiman, suara hati moril manusia, begitu pula
kebijaksanaan serta kemahiran merekayang menekuni ilmu-ilmu suci, akan banyak
membantu.
Para pakar ilmu-pengetahuan, terutama dibidang biologi, kedokteran, sosial
danpsikologi, dapat berjasa banyak bagi kesejahteraan perkawinan dan
keluarga sertabagi ketenangan suara hati, bila – dengan memadukan hasil studi
mereka – merekaberusaha menjelaskan secara makin mendalam pelbagai
kondisi yang mendukungpengaturan kelahiran manusia yang dapat di
pertanggung jawabkan.
Termasuk tugas para imam, untuk – berbekalkan pengetahuan yang memadai
tentanghidup berkeluarga – mendukung panggilan suami-isteri dengan
pelbagai upayapastoral, pewartaan sabda Allah, ibadat liturgis maupun
bantuan-bantuan rohanilainnya dalam hidup perkawinan dan keluarga mereka.
Tugas para imam pula, untukdengan kebaikan hati dan dengan sabar
meneguhkan mereka ditengah kesukaran-kesukaran, serta menguatkan mereka
dalam cinta kasih, supaya terbentuklah keluarga-keluarga yang sungguh-sungguh
berpengaruh baik
Pelbagai karya, terutama himpunan-himpunan keluarga, hendaknya
berusahameneguhkan kaum muda dan para suami-isteri sendiri, terutama yang
baru menikah,dengan ajaran maupun kegiatan, hidup kemasyarakatan dan
kerasulan.
Akhirnya hendaknya para suami-isteri sendiri, yang diciptakan menurut gambar
Allahyang hidup dan ditempatkan dalam tata-hubungan antar pribadi yang otentik,
bersatudalam cinta kasih yang sama, bersatu pula dalam usaha saling
menguduskan, supayamereka, – dengan mengikuti Kristus sumber kehidupan, di
saat-saat gembira maupun pengorbanan dalam panggilan mereka, karena
cinta kasih mereka yang setia, –menjadi saksi-saksi misteri cinta kasih, yang
oleh Tuhan diwahyukan kepada duniadalam wafat dan kebangkitan-Nya
Dari dokumen di atas, kita dapat merekonstruksi ajaran sebagai berikut:
1) Arti dan Makna KeluargaKeluarga adalah Sekolah Kemanusiaan yang kaya. Akan tetapisupaya
kehidupandan perutusan keluarga dapat mencapai kepenuhan,dituntut komunikasi batin
yangbaik, yang ikhlas dalam pendidikan anak. Kehadiran ayah yang aktif
sangatmenguntungkan pembinaan anak-anak, perawatan ibu di rumah juga dibutuhkananak-anak
dan seterusnya. (GS.52)
2) Tugas dan tanggung jawab seorang suami/bapaka)
 Suami Sebagai Kepala KeluargaSebagai kepala keluarga suami harus bisa memberi nafkah
lahir-batin kepadaistri dan keluarganya. Mencari nafkah adalah salah satu tugas pokok
seorangsuami, sedapatnya tidak terlaludibebankan kepada isteri dan anak-anak.
Untukmenjamin nafkah ini sang suami hendaknya berusaha memiliki pekerjaan
 Suami Sebagai Partner IstriPerkawinan modern menuntut pola hidup partnership. Suami
hendaknyamenjadi mitra dari istrinya. Pada masa sekarang ini banyak wanita
yangmenjadi wanita karier. Kalau istri adalah wanita karier, maka perlulah suamimenjadi
pendamping, penyokong dan pemberi semangat baginya. Dalamkehidupan rumah
tangga istri pasti mempunyai banyak tugas dan pekerjaan.Janganlah membiarkan dia sendiri
yang melakukannya, hanya karena sudahmempunyai pembagian tugas yang jelas dalam
rumah tangga. Banyak istriyang merasa tertekan, merasa tidak diperhatikan lagi, karena
apa saja yangdibuatnya tak pernah masuk dalam wilayah perhatian suaminya.
 Suami Sebagai Pendidik. Orang sering berpikir dan melemparkan tugas mendidik
anak-anak padaistri/ibu, padahal anak-anak tetap memerlukan sosok ayah dalam
pertumbuhandiri dan pribadi mereka. Sosok ayah tak tergantikan
3) Tugas dan tanggung jawab seorang istri/ibua)
 Istri sebagai hati dalam keluarga. Suami adalah kepala keluarga, maka isteri adalah ibu
keluarga yang berperansebagai hati dalam keluarga. Sebagai hati, istri menciptakan
suasana kasihsayang, ketenteraman, keindahan, dan keharmonisan dalam keluarga.
 Istri sebagai mitra dari suami
 Isteri sebagai pendidik
4) Kewajiban anak- anak terhadap Orangtua
Kewajiban-kewajiban anak terhadap orang tuanya tidak statis dan tidak selalusama,
melainkan dipengaruhi baik oleh perkembangan maupun oleh situasi dankondisi. Semakin hari,
anak hendaknya semakin mandiri. Orang tua makin lamamakin tua membutuhkan anak-
anaknya. Beberapa hal dasar yang menjadikewajiban anak terhadap orangtua adalah:
mengasihi orangtua, bersikap danberperilaku penuh syukur, serta bersikap dan berperilaku
hormat kepada orangtua.
1. Jelaskan pandangan Gereja Katolik tentang lembaga Pernikahan!
Jawab : ……………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
2. Jelaskan tugas dan tanggung jawab suami !
Jawab : ..
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………….................................
……………………………………………………………………………………………………………
3. Jelaskan tugas dan tanggung jawab isteri !
Jawab :
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
TUGAS MANDIRI
4. Jelaskan tanggung jawab anak-anak terhadap orangtua!
Jawab :
........................................................................................................................................................
……………………………………………………………………………………………………………
Buat Kelompok dengan anggota 2 – 3 orang, kemudian diskusikan masalah berikut.
Presentasikan hasil diskusi kedepan kelas pada teman-teman anda. Kumpulkan pada guru hasil
presentasi untuk dinilai.
Bacalah Matius 19 : 1 – 6 lalu diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut :
1. Apa pesan dari teks Mat 19:1-6?
2. Apa yang dicobai orang Farisi pada Yesus?
3. Apa jawaban Yesus?
4. Mengapa mereka mau mencoba Yesus?
5. Apa sifat keluarga menurut teks tersebut?
Hasil Diskusi.
KEGIATAN SISWA
……………………………………………………………………………………………………
…………
……………………………………………………………………………………………………
…………
……………………………………………………………………………………………………
…………
……………………………………………………………………………………………………
………...
……………………………………………………………………………………………………
…………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
…....
Nama Anggota Kelompok :
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………

More Related Content

Similar to Modul Ajar 2018.pdf

Membangun Sebuah Keluarga Kristen
Membangun Sebuah Keluarga KristenMembangun Sebuah Keluarga Kristen
Membangun Sebuah Keluarga Kristen
Fansisko Manatar
 
Buku Panduan Konseling Pranikah Gbi Caphernaum Apostolic Church
Buku Panduan Konseling Pranikah Gbi Caphernaum Apostolic ChurchBuku Panduan Konseling Pranikah Gbi Caphernaum Apostolic Church
Buku Panduan Konseling Pranikah Gbi Caphernaum Apostolic Church
GBI KAPERNAUM - BALI
 
Apa yang harus kita lakukan saat ini
Apa yang harus kita lakukan saat iniApa yang harus kita lakukan saat ini
Apa yang harus kita lakukan saat ini
Charlie Tanara
 
Makalah Kehidupan Beragama di Lingkungan Keluarga
Makalah Kehidupan Beragama di Lingkungan KeluargaMakalah Kehidupan Beragama di Lingkungan Keluarga
Makalah Kehidupan Beragama di Lingkungan Keluarga
Parningotan Panggabean
 
Buku II Panduan Konseling Pranikah - GBI Caphernaum Apostolic Church
Buku  II  Panduan Konseling Pranikah - GBI Caphernaum Apostolic ChurchBuku  II  Panduan Konseling Pranikah - GBI Caphernaum Apostolic Church
Buku II Panduan Konseling Pranikah - GBI Caphernaum Apostolic Church
GBI KAPERNAUM - BALI
 

Similar to Modul Ajar 2018.pdf (20)

Membangun Sebuah Keluarga Kristen
Membangun Sebuah Keluarga KristenMembangun Sebuah Keluarga Kristen
Membangun Sebuah Keluarga Kristen
 
Pelayanan Pranikah.pdf
Pelayanan Pranikah.pdfPelayanan Pranikah.pdf
Pelayanan Pranikah.pdf
 
Buku Panduan Konseling Pranikah Gbi Caphernaum Apostolic Church
Buku Panduan Konseling Pranikah Gbi Caphernaum Apostolic ChurchBuku Panduan Konseling Pranikah Gbi Caphernaum Apostolic Church
Buku Panduan Konseling Pranikah Gbi Caphernaum Apostolic Church
 
Peran gereja sebagai marturia
Peran gereja sebagai marturiaPeran gereja sebagai marturia
Peran gereja sebagai marturia
 
Apa yang harus kita lakukan saat ini
Apa yang harus kita lakukan saat iniApa yang harus kita lakukan saat ini
Apa yang harus kita lakukan saat ini
 
PERANAN GEREJA DALAM JEMAAT MASA KINI
PERANAN GEREJA DALAM  JEMAAT  MASA KINI PERANAN GEREJA DALAM  JEMAAT  MASA KINI
PERANAN GEREJA DALAM JEMAAT MASA KINI
 
God Bless U
God Bless UGod Bless U
God Bless U
 
Makalah Kehidupan Beragama di Lingkungan Keluarga
Makalah Kehidupan Beragama di Lingkungan KeluargaMakalah Kehidupan Beragama di Lingkungan Keluarga
Makalah Kehidupan Beragama di Lingkungan Keluarga
 
KATEKUMEN.pptx
KATEKUMEN.pptxKATEKUMEN.pptx
KATEKUMEN.pptx
 
Modul Persiapan Pernikahan Kristen
Modul Persiapan Pernikahan KristenModul Persiapan Pernikahan Kristen
Modul Persiapan Pernikahan Kristen
 
Pelajaran sekolah sabat ke-10 triwulan iv 2018
Pelajaran sekolah sabat ke-10 triwulan iv 2018Pelajaran sekolah sabat ke-10 triwulan iv 2018
Pelajaran sekolah sabat ke-10 triwulan iv 2018
 
Materi Kelas "Orang Tua dan Keluarga"
Materi Kelas "Orang Tua dan Keluarga"Materi Kelas "Orang Tua dan Keluarga"
Materi Kelas "Orang Tua dan Keluarga"
 
Tugas mandiri makalah agama katolik
Tugas mandiri makalah agama katolikTugas mandiri makalah agama katolik
Tugas mandiri makalah agama katolik
 
Buku panduan konseling pranikah
Buku  panduan konseling pranikahBuku  panduan konseling pranikah
Buku panduan konseling pranikah
 
Buku II Panduan Konseling Pranikah - GBI Caphernaum Apostolic Church
Buku  II  Panduan Konseling Pranikah - GBI Caphernaum Apostolic ChurchBuku  II  Panduan Konseling Pranikah - GBI Caphernaum Apostolic Church
Buku II Panduan Konseling Pranikah - GBI Caphernaum Apostolic Church
 
Cuplis Mantap
Cuplis MantapCuplis Mantap
Cuplis Mantap
 
Spiritualitas Pernikahan
Spiritualitas PernikahanSpiritualitas Pernikahan
Spiritualitas Pernikahan
 
Makalah Teologi PB 1
Makalah Teologi PB 1Makalah Teologi PB 1
Makalah Teologi PB 1
 
Presentasi Adven 2011
Presentasi Adven 2011Presentasi Adven 2011
Presentasi Adven 2011
 
Bmf 39 keluarga
Bmf 39 keluargaBmf 39 keluarga
Bmf 39 keluarga
 

More from elianus (12)

1265239936.pdf
1265239936.pdf1265239936.pdf
1265239936.pdf
 
gambarankerajaanallahpadazamanyesus-130412084013-phpapp02.pdf
gambarankerajaanallahpadazamanyesus-130412084013-phpapp02.pdfgambarankerajaanallahpadazamanyesus-130412084013-phpapp02.pdf
gambarankerajaanallahpadazamanyesus-130412084013-phpapp02.pdf
 
1387730794.pdf
1387730794.pdf1387730794.pdf
1387730794.pdf
 
Uang.pptx
Uang.pptxUang.pptx
Uang.pptx
 
Perbankan.pptx
Perbankan.pptxPerbankan.pptx
Perbankan.pptx
 
tenaga kerja.,.ppt
tenaga kerja.,.ppttenaga kerja.,.ppt
tenaga kerja.,.ppt
 
Alat peraga PPT.pptx
Alat peraga PPT.pptxAlat peraga PPT.pptx
Alat peraga PPT.pptx
 
tenaga kerja.,.ppt
tenaga kerja.,.ppttenaga kerja.,.ppt
tenaga kerja.,.ppt
 
HUKUM ALLAH DIPALANGKAN.ppt
HUKUM ALLAH DIPALANGKAN.pptHUKUM ALLAH DIPALANGKAN.ppt
HUKUM ALLAH DIPALANGKAN.ppt
 
Sorga.pptx
Sorga.pptxSorga.pptx
Sorga.pptx
 
jurnal kusus pd.ppt
jurnal kusus pd.pptjurnal kusus pd.ppt
jurnal kusus pd.ppt
 
akuntansi.pptx
akuntansi.pptxakuntansi.pptx
akuntansi.pptx
 

Recently uploaded

.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 

Modul Ajar 2018.pdf

  • 1.
  • 2. PANGGILAN HIDUP BERKELUARGA Kompetensi Dasar : Memahami panggilan hidupnya sebagai umat Allah dengan menentukan langkah yang tepat dalam menjawab panggilan hidup tersebut. Indikator : - Menjelaskan pemahaman tentang keluarga dalam kehidupan masyarakat - Menjelaskan ajaran Kitab Suci tentang keluarga (Matius 19 : 1 -13) - Menjelaskan ajaran gereja tentang Keluarga - Menjelaskan makna keluarga sebagai panggilan PENDALAMAN MATERI Gereja Katolik secara tegas mengajarkan bahwa perkawinan katolik adalah sakramen, sehingga setiap pasang suami interi harus menjaga kesucian perkawinan. Karena itu, sifat perkawinan Katolik adalah monogami dan tidak terceraikan, kecuali oleh maut; ”karena apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia ” Matius 19 : 6. sakramen perkawinan sebagai akar pembentukan keluarga Katolikhendaknya dijaga kesuciannya. Karena keluarga merupakan Gereja kecil/miniatau ecclesia domentica. Artinya , antara lain bahwa keluarga-keluarga kristen merupakan pusat iman yang hidup, tempat pertama iman akan Kristus ditawarkan dan sekolah pertama tentang doa, kebajikan-kebajikan dan cinta kasih kristen (bdk. KGK 1656 dan 1666). Gereja Katolik secara tegas mengajarkan bahwa perkawinan Katolik adalah Sakramen,sehingga setiap pasang suami istri harus menjaga kesucian perkawinan. Karena itu, sifat perkawinan Katolik adalah monogami dan tidak terceraikan, kecuali oleh maut; “karena apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia” (Mat 19:6). Sakramen Perkawinan sebagai akar pembentukan keluarga Katolik hendaknya dijaga kesuciannya,karena keluarga merupakan Gereja kecil/mini atau ecclesia domestica. Artinya, antaralain bahwa keluarga-keluarga Kristiani merupakan pusat iman yang hidup, tempat pertama iman akan Kristus diwartakan dan sekolah pertama tentang doa, kebajikan- kebajikan dan cinta kasih Kristen (bdk. KGK 1656 dan 1666). Gereja Katolik secara tegas mengajarkan bahwa perkawinan Katolik adalah Sakramen, sehingga setiap pasang suami istri harus menjaga kesucian perkawinan. Karena itu, sifat perkawinan Katolik adalah monogami dan tidak terceraikan, kecuali oleh maut; “karena apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia” (Mat 19:6). Sakramen Perkawinan sebagai akar pembentukan keluarga Katolik hendaknya dijaga kesuciannya, karena keluarga merupakan Gereja kecil/mini atau ecclesia domestica. Artinya, antara lain bahwa keluarga-keluarga Kristiani merupakan pusat iman yang hidup, tempat pertama iman akan Kristus diwartakan dan sekolah pertama
  • 3. tentang doa, kebajikan-kebajikan dan cinta kasih Kristen (bdk. KGK 1656 dan 1666).Gereja Katolik secara tegas mengajarkan bahwa perkawinan Katolik adalah Sakramen,sehingga setiap pasang suami istri harus menjaga kesucian perkawinan. Karena itu, sifat perkawinan Katolik adalah monogami dan tidak terceraikan, kecuali oleh maut; “karena apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia” (Mat 19:6). Sakramen Perkawinan sebagai akar pembentukan keluarga Katolik hendaknya dijaga kesuciannya, karena keluarga merupakan Gereja kecil/mini atau ecclesia domestica. Artinya, antara lain bahwa keluarga-keluarga Kristiani merupakan pusat iman yang hidup, tempat pertama iman akan Kristus diwartakan dan sekolah pertama tentang doa, kebajikan- kebajikan dan cinta kasih Kristen (bdk. KGK 1656 dan 1666). Gereja Katolik secara tegas mengajarkan bahwa perkawinan Katolik adalah Sakramen,sehingga setiap pasang suami istri harus menjaga kesucian perkawinan. Karena itu, sifat perkawinan Katolik adalah monogami dan tidak terceraikan, kecuali oleh maut; “karena apa yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia” (Mat 19:6). Sakramen Perkawinan sebagai akar pembentukan keluarga Katolik hendaknya dijaga kesuciannya, karena keluarga merupakan Gereja kecil/mini atau ecclesia domestica. Artinya, antara lain bahwa keluarga-keluarga Kristiani merupakan pusat iman yang hidup, tempat pertama iman akan Kristus diwartakan dan sekolah pertama tentang doa, kebajikan-kebajikan dan cinta kasih Kristen (bdk. KGK 1656 dan 1666). Gereja Katolik secara tegas mengajarkan bahwa perkawinan Katolik adalah Sakramen, sehingga setiap pasang suami istri harus menjaga kesucian perkawinan. Karena itu, sifat perkawinan Katolik adalah monogami dan tidak terceraikan, kecuali oleh maut; “karena Gereja Katolik secara tegas mengajarkan bahwa perkawinan Katolik adalah Sakramen, sehingga setiap pasang suami istri harus menjaga kesucian perkawinan. Karena itu, sifat perkawinan Katolik adalah monogami dan tidak terceraikan, kecuali oleh maut.
  • 4. 1. Pemahaman umum tentang Keluarga Baca Kisah berikut : Saya Tidak Ingin Diganggu!“ Biasanya saya mendahulukan ego saya ketika di rumah, apalagi jika sedangdikejar deadline. Saya akan sibuk di depan komputer, penuh konsentrasi dan tidakmudah diganggu. Ketika anak atau istri saya mengganggu, saya akan mudah emosikarena ‘tekanan deadline’ (atau kadang-kadang sebenarnya hanya ‘keasikanpribadi saya’) ditambah dengan permintaan/tekanan anak atau istri. Nada bicara saya akan mudah meninggi. Setelah itu istri akan marah juga. Danpada akhirnya istri saya akan mengatakan ‘papa sekarang gampang marah’. Hal yang saya lakukan sekarang adalah memberi perhatian akan kebutuhan anakdan istri. Jika anak saya yang masih TK minta dibacakan sesuatu, saya bacakan sambil memberi dia kasih sayang dengan memangkunya dan memeluknya. Jikaanak saya yang besar minta dibantu belajar, saya mencoba merelakan kepentingansaya dan memberi perhatian akan kebutuhan anak saya. Jika istri minta tolongsesuatu, saya segera meninggalkan konsentrasi saya, dan membantu istri terlebihdahulu. Kadang-kadang memang terlalu sulit. Sampai-sampai pekerjaan yang sedangdikerjakan jadi terbengkalai. Dan juga sulit untuk selalu tetap melakukan hal- halyang baik tersebut. Perlu kesadaran penuh (akan niat memperhatikan istri dananak) ketika permintaan anak dan istri itu datang. Salah satu kuncinya adalah penyerahan kepada Tuhan. ‘Pekerjaan dengandeadlinenya’ saya serahkan pada Tuhan. Walaupun waktu saya tidak sepenuhnyapada pekerjaan, saya yakin Tuhan akan mencukupkan waktunya. Ketika Tuhanturun tangan, dengan waktu yang terbatas pun (karena banyak gangguan dari anakdan istri) saya akan mampu menyelesaikannya Ternyata ketika saya punya masalah. Itu adalah ujian dari Tuhan juga. Apa yangsaya pentingkan di dunia ini? Mengerjakan tugas (yang kadang-kadang adalahkepentingan pribadi) atau mengasihi keluarga? Kalau saya lengah, saya pasti akanmementingkan tugas, dengan akibat emosi tinggi di rumah. Tetapi jika saya sadarakan ujian ini, saya akan memilih untuk mengasihi keluarga saya. Saya harap
  • 5. sayabisa tetap mempertahankan sikap ini sehingga bisa menjadi pria sejati sepertiKristus Kesaksian bapak dalam kisah di atas mengungkapkan bahwa: a. Setiap anggota keluarga hendaknya membangun kebersamaan. Pekerjaan tidak boleh sampai menyandera hubungan relasi satu dengan yang lain. b. Perlu disadari bahwa egoisme adalah akar dari keretakan dalam sebuahkeluarga. Egoisme atau sifat ingat diri sendiri akan merusak hubunganharmonis dalam keluarga; entah ayah dengan ibu, atau ayah atau ibu dengananak-anak. c. Seluruh anggota keluarga; ayah, ibu, atau suami-isteri dan anak-anak, sertasemua orang yang ada dalam keluarga, hendaknya saling menghormati, salingberbagi waktu untuk kebersamaan dalam keluarga. d. Sebagai keluarga Katolik, kita hendaknya hidup sesuai ajaran iman Katolikyang bersumber pada Kitab Suci (Alkitab) dan Ajaran Gereja, yang akandibahas berikut in e. 2. MEMAHAMI AJARAN KITAB SUCI TENTANG KELUARGA Baca baik-baik Teks kitab suci Matius 19:1-6 Beberapa masukan terhadap teks Matius 19:1-6 di atas: a. Perkawinan itu persekutuan cinta antara pria dan wanita yang secara sadar danbebas menyerahkan diri beserta segala kemampuannya untuk selamanya. Dalampenyerahan itu suami isteri berusaha makin saling menyempurnakan dan salingmembantu. Hanya dalam suasana saling menghormati dan menerima inilah, dalamkeadaan manapun juga, persekutuan cinta itu dapat berkembang hingga tercapaikesatuan hati yang dicita-citakan. b. Tuhan menghendaki agar kesatuan antara suami dan istri tidak terceraikan, karenaperkawinan merupakan tanda kesetiaan Allah kepada manusia dan kesetiaanKristus kepada Gereja-Nya. Atau dengan kata lain: menjadi tanda kesetiaan cintaAllah kepada setiap orang. Menjadi saksi akan kesetiaan perkawinan yang takterceraikan ini adalah salah satu tugas pasangan Kristiani yang paling genting saatini, di saat dunia dikaburkan oleh banyak pandangan yang menurunkan derajatperkawinan, seolah hanya pelampiasan keinginan jasmani semata. Jika pasangansuami istri dan anak- anak hidup dalam kasih yang total, maka
  • 6. keluarga menjadigambaran nyata sebuah Gereja, sehingga tepatlah jika keluarga itu disebut sebagaiGereja kecil atau ecclesia domestica. Sebab dengan menerapkan kasih sepertiteladan Kristus, keluarga turut mengambil bagian di dalam hidup dan misi Gereja 3. Memahami ajaran Gereja tentang Keluarga: Mari baca Gaudium et Spes, Art. 52 52. (Pengembangan perkawinan dan keluarga merupakan tugas semua orang)Keluarga merupakan suatu pendidikan untuk memperkaya kemanusiaan. Supayakeluarga mampu mencapai kepenuhan hidup dan misinya, diperlukan komunikasi hatipenuh kebaikan, kesepakatan suami-isteri, dan kerja sama orang tua yang tekun dalampendidikan anak-anak. Kehadiran aktif ayah sangat membantu pembinaan merekatetapi juga pengurusan rumah tangga oleh ibu, yang terutama dibutuhkan oleh anak-anak yang masih muda, perlu dijamin, tanpa maksud supaya pengembangan peranansosial wanita yang sewajarnya dikesampingkan. Melalui pendidikan hendaknya anak-anak dibina sedemikian rupa, sehingga nanti bila sudah dewasa mereka mampu penuhtanggung jawab mengikuti panggilan mereka, juga panggilan religius, serta memilihstatus hidup mereka. Maksudnya juga, supaya bila kemudian mereka mengikat diridalam pernikahan, mereka mampu membangun keluarga sendiri dalam kondisi- kondisi moril, sosial dan ekonomis yang menguntungkan. Merupakan kewajibanorang tua atau para pengasuh, membimbing mereka yang lebih muda dalammembentuk keluarga dengan nasehat bijaksana, yang dapat mereka terima dengansenang hati; tetapi hendaknya para pendidik itu menjaga, jangan sampai mendorongmereka melalui paksaan langsung atau tidak langsung, untuk mengikat pernikahanatau memilih orang tertentu menjadi jodoh mereka.Demikianlah keluarga, lingkup berbagai generasi bertemu dan saling membantu untukmeraih kebijaksanaan yang lebih penuh, dan untuk memperpadukan hak-hak pribadi-pribadi dengan tuntutan-tuntutan hidup sosial lainnya, merupakan dasar bagimasyarakat. Maka dari itu siapa saja, yang mampu mempengaruhi persekutuan-persekutuan dan kelompok-kelompok sosial, wajib memberi sumbangan yang efektifuntuk mengembangkan perkawinan dan hidup berkeluarga. Hendaknya pemerintahmemandang sebagai kewajibannya yang suci: mengakui, membela dan menumbuhkanjati diri perkawinan dan keluarga, melindungi
  • 7. tata susila umum dan mendukungkesejahteraan rumah tangga, Hak orang tua untuk melahirkan keturunan danmedidiknya dalam pangkuan keluarga harus dilindungi. Hendaknya melaluiperundang-undangan yang bijaksana serta pelbagai usaha lainnya juga mereka yangmalang, karena tidak mengalami kehidupan keluarga, dilindungi dan diringankan Hendaknya umat beriman kristiani, sambil menggunakan waktu yang ada danmembeda-bedakan yang kekal dari bentuk-bentuk yang dapat berubah, dengan tekunmengembangkan nilai-nilai perkawinan dan keluarga, baik melalui kesaksian hidupmereka sendiri maupun melalui kerja sama dengan sesama yang berkehendak baik.Dengan demikian mereka mencegah kesukaran-kesukaran, dan mencukupi kebutuhan-kebutuhan keluarga serta menyediakan keuntungan-keuntungan baginya sesuaidengan tuntutan zaman sekarang. Untuk mencapai tujuan itu semangat kristiani umatberiman, suara hati moril manusia, begitu pula kebijaksanaan serta kemahiran merekayang menekuni ilmu-ilmu suci, akan banyak membantu. Para pakar ilmu-pengetahuan, terutama dibidang biologi, kedokteran, sosial danpsikologi, dapat berjasa banyak bagi kesejahteraan perkawinan dan keluarga sertabagi ketenangan suara hati, bila – dengan memadukan hasil studi mereka – merekaberusaha menjelaskan secara makin mendalam pelbagai kondisi yang mendukungpengaturan kelahiran manusia yang dapat di pertanggung jawabkan. Termasuk tugas para imam, untuk – berbekalkan pengetahuan yang memadai tentanghidup berkeluarga – mendukung panggilan suami-isteri dengan pelbagai upayapastoral, pewartaan sabda Allah, ibadat liturgis maupun bantuan-bantuan rohanilainnya dalam hidup perkawinan dan keluarga mereka. Tugas para imam pula, untukdengan kebaikan hati dan dengan sabar meneguhkan mereka ditengah kesukaran-kesukaran, serta menguatkan mereka dalam cinta kasih, supaya terbentuklah keluarga-keluarga yang sungguh-sungguh berpengaruh baik Pelbagai karya, terutama himpunan-himpunan keluarga, hendaknya berusahameneguhkan kaum muda dan para suami-isteri sendiri, terutama yang baru menikah,dengan ajaran maupun kegiatan, hidup kemasyarakatan dan kerasulan.
  • 8. Akhirnya hendaknya para suami-isteri sendiri, yang diciptakan menurut gambar Allahyang hidup dan ditempatkan dalam tata-hubungan antar pribadi yang otentik, bersatudalam cinta kasih yang sama, bersatu pula dalam usaha saling menguduskan, supayamereka, – dengan mengikuti Kristus sumber kehidupan, di saat-saat gembira maupun pengorbanan dalam panggilan mereka, karena cinta kasih mereka yang setia, –menjadi saksi-saksi misteri cinta kasih, yang oleh Tuhan diwahyukan kepada duniadalam wafat dan kebangkitan-Nya Dari dokumen di atas, kita dapat merekonstruksi ajaran sebagai berikut: 1) Arti dan Makna KeluargaKeluarga adalah Sekolah Kemanusiaan yang kaya. Akan tetapisupaya kehidupandan perutusan keluarga dapat mencapai kepenuhan,dituntut komunikasi batin yangbaik, yang ikhlas dalam pendidikan anak. Kehadiran ayah yang aktif sangatmenguntungkan pembinaan anak-anak, perawatan ibu di rumah juga dibutuhkananak-anak dan seterusnya. (GS.52) 2) Tugas dan tanggung jawab seorang suami/bapaka)  Suami Sebagai Kepala KeluargaSebagai kepala keluarga suami harus bisa memberi nafkah lahir-batin kepadaistri dan keluarganya. Mencari nafkah adalah salah satu tugas pokok seorangsuami, sedapatnya tidak terlaludibebankan kepada isteri dan anak-anak. Untukmenjamin nafkah ini sang suami hendaknya berusaha memiliki pekerjaan  Suami Sebagai Partner IstriPerkawinan modern menuntut pola hidup partnership. Suami hendaknyamenjadi mitra dari istrinya. Pada masa sekarang ini banyak wanita yangmenjadi wanita karier. Kalau istri adalah wanita karier, maka perlulah suamimenjadi pendamping, penyokong dan pemberi semangat baginya. Dalamkehidupan rumah tangga istri pasti mempunyai banyak tugas dan pekerjaan.Janganlah membiarkan dia sendiri yang melakukannya, hanya karena sudahmempunyai pembagian tugas yang jelas dalam rumah tangga. Banyak istriyang merasa tertekan, merasa tidak diperhatikan lagi, karena apa saja yangdibuatnya tak pernah masuk dalam wilayah perhatian suaminya.  Suami Sebagai Pendidik. Orang sering berpikir dan melemparkan tugas mendidik anak-anak padaistri/ibu, padahal anak-anak tetap memerlukan sosok ayah dalam pertumbuhandiri dan pribadi mereka. Sosok ayah tak tergantikan
  • 9. 3) Tugas dan tanggung jawab seorang istri/ibua)  Istri sebagai hati dalam keluarga. Suami adalah kepala keluarga, maka isteri adalah ibu keluarga yang berperansebagai hati dalam keluarga. Sebagai hati, istri menciptakan suasana kasihsayang, ketenteraman, keindahan, dan keharmonisan dalam keluarga.  Istri sebagai mitra dari suami  Isteri sebagai pendidik 4) Kewajiban anak- anak terhadap Orangtua Kewajiban-kewajiban anak terhadap orang tuanya tidak statis dan tidak selalusama, melainkan dipengaruhi baik oleh perkembangan maupun oleh situasi dankondisi. Semakin hari, anak hendaknya semakin mandiri. Orang tua makin lamamakin tua membutuhkan anak- anaknya. Beberapa hal dasar yang menjadikewajiban anak terhadap orangtua adalah: mengasihi orangtua, bersikap danberperilaku penuh syukur, serta bersikap dan berperilaku hormat kepada orangtua.
  • 10. 1. Jelaskan pandangan Gereja Katolik tentang lembaga Pernikahan! Jawab : …………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………………… 2. Jelaskan tugas dan tanggung jawab suami ! Jawab : .. …………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………................................. …………………………………………………………………………………………………………… 3. Jelaskan tugas dan tanggung jawab isteri ! Jawab : ……………………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………… TUGAS MANDIRI
  • 11. 4. Jelaskan tanggung jawab anak-anak terhadap orangtua! Jawab : ........................................................................................................................................................ ……………………………………………………………………………………………………………
  • 12. Buat Kelompok dengan anggota 2 – 3 orang, kemudian diskusikan masalah berikut. Presentasikan hasil diskusi kedepan kelas pada teman-teman anda. Kumpulkan pada guru hasil presentasi untuk dinilai. Bacalah Matius 19 : 1 – 6 lalu diskusikan pertanyaan-pertanyaan berikut : 1. Apa pesan dari teks Mat 19:1-6? 2. Apa yang dicobai orang Farisi pada Yesus? 3. Apa jawaban Yesus? 4. Mengapa mereka mau mencoba Yesus? 5. Apa sifat keluarga menurut teks tersebut? Hasil Diskusi. KEGIATAN SISWA …………………………………………………………………………………………………… ………… …………………………………………………………………………………………………… ………… …………………………………………………………………………………………………… ………… …………………………………………………………………………………………………… ………... …………………………………………………………………………………………………… ………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… ….... Nama Anggota Kelompok : …………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………