SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
Download to read offline
NOMENKLATUR
Lily Endah Diansari, S.TP. M.Si.
IRIGASI
q usaha untuk
mendatangkan air dari
sumbernya untuk
keperluan pertanian
dengan cara mengalirkan
dan membagikan air secara
teratur yang kemudian
dibuang kembali.
NOMENKLATUR
Nomenklatur adalah membuat sebutan atau nama
dari jenis, tempat dari obyek irigasi.
MANFAAT NOMENKLATUR
1.Untuk memudahkan penyelenggaraan irigasi,
penulisan laporan tentang obyek irigasi
2.Memudahan pembedaan antara daerah irigasi yang
satu dengan lainnya.
3.Selain itu dalam satu daerah irigasi sering ditemui
bangunan maupun saluran yang sejenis dalam
jumlah yang lebih dari satu.
NAMA DAERAH IRIGASI
Nama harus menunjukkan nama daerah/desa,
pemberian nama ini sebaiknya yang telah
terkenal di daerah tersebut atau sungai yang
diambil airnya untuk kepentingan irigasi
Suatu kejadian yang tidak dapat dilupakan oleh
masyarakat sekitar
PEDOMAN
Singkatan harus betul-betul singkat.
1. Singkatan satu huruf. Ditambah angka.
2. Dimungkinkan menambah tanpa merubah
singkatan dari sistem yang ada.
3. Dapat menyatakan perbedaan fungsi jenis
saluran atau bangunan.
4. Dapat menyatakan jenis dan letak petak. Petak–
petak diberi nama kanan atau kiri sesuai arah
aliran air irigasi.
5. Sebutan dalam satu daerah irigasi tidak boleh
sama, Jr untuk Jragung dan Jr untuk Jrakah.
Sebaiknya dibedakan misalnya Jg untuk Jragung
dan Jk untuk Jrakah
Notasi Irigasi
Untuk memudahkan penggambaran
jaringan, maka dibuat suatu simbol atau
notasi/legenda dari berbagai macam
bangunan seperti berikut ini.
SALURAN IRIGASI
1. Saluran Primer
2. Saluran Sekunder
3. Saluran Tersier
4. Saluran Pembuang
BANGUNAN IRIGASI
BANGUNAN PENGATUR
1. Bangunan penangkap air
2. Bangunan Sadap
3. Bangunan Bagi
BANGUNAN PEMBAWA
1) Bangunan Terjun
2) Bangunan Talang
3) Bangunan Gorong-gorong
4) Bangunan Syphon
5) Bangunan Got Miring
BABANGUNAN PELENGKAP
Bangunan Pelimpah
Bangunan Gorong-gorong/jembatan
Bangunan Pintu Bilas
PETAK IRIGASI
Nama petak menunjukkan lokasi
Luas areal yang ada dipetak tsb
Debit kebutuhan air di petak tsb
NAMA PETAK
LUAS (Ha) Debit l/dt
SKEMA JARINGAN IRIGASI
BD2
BD 2KA
100
BD.1Ka
100 120 l/s
120 l/s
BD 2 KI
100 120 l/s
BD0
BD1
SKEMA BANGUNAN
BD 2a
BD 1b
BD1 BD2
BD 1a
Perencanaan Petak Tersier
Lily Endah Diansari, S.TP. M.Si.
PETAK-PETAKTERSIER
Petak tersier merupakan unit
atau petak tanah terkecil
dengan ukuran 50 – 100 ha,
dengan batas seperti jalan,
saluran pembuang,
dan berbatasan
kampung,
lembah
langsung dengan saluran
sekunder.
Petak itu merupakan bagian
dari daerah irigasi yang
mendapat air irigasi dansatu
bangunan sadaptersier dan
dilayani oleh satu jaringan
tersier.
PetakTersier dibagi-bagi
menjadi petak-petak kuarter.
Sebuahpetak tersier
merupakan bagian dari petak
tersier yangmenerima airdan
saluran kuarter.
PERENCANAANPETAKTERSIER
qBokstersier diberi kode T,diikuti dengan nomor urut
menurut arah jarum jam, mulai dan boks pertama dihilir
bangunan sadaptersier: T1,T2,dan seterusnya.
qBokskuarter diberi kode K,diikuti dengan nomor urut jarum
jam, mulai dari boks kuarter pertama di hilir boks nomor urut
tertinggi K1,K2,dan seterusnya.
qRuas-ruassaluran tersier diberi nama sesuaidengan nama
boks yangterletak di antara kedua boks, niisalnya (T1- T2),
(T3– K1).
SISTEMTATANAMA
qPetak kuarter diberi nama sesuaidengan petak rotasi, diikuti
dengan nomor urut menurut arah jarum jam. Petak rotasi diberi kodeA, B,
Cdan seterusnya menurut arah jarumjam.
qSaluran irigasi kuarter diberi nama sesuaidengan petak
kuarter yangdilayani tetapi dengan huruf kecil, misalnyaal,
a2, dan seterusnya.
qSaluran pembuang kuarter diberi nama sesuaidenganpetak
kuarter yangdibuang airnya, diawali dengan dk, misalnya dka1, dka2 dan
seterusnya.
qSaluran pembuang tersier diberi kode dt1, dt2, juga menurut arahjarum
jam.
SISTEMTATANAMA
SISTEMTATANAMA
SISTEMTATANAMA
PERENCANAANPETAKTERSIER
qPerencanaan petak tersier,
terdiri dari beberapa kegiatan:
1. Menentukan layout dan
trase saluran.
2. Menentukan muka air
rencana.
3. Merencanakan dimensi
saluran.
4. Merencanakan boks bagi.
5. Merencanakan bangunan
pelengkap.
PERENCANAANPETAKTERSIER
Data yang dibutuhkan dalam
perencanaan :
1. Peta topografi skala 1 :
5000 atau 1 :2000
2. Kebutuhan air irigasi dan
pembuang.
3. Kondisi fasilitas pemberian
air irigasi danpembuang.
4. Prosedur eksploitasi yang
berlaku.
Peta Petak
jaringan
berdasarkan
irigasi
peta
Pembuatan
dilakukan
topografi yang dituangkan ke
peta ikhtisar berskala 1 : 25000.
Kemudian didetailkan pada peta
ikhtisar berskala 1 :5000 atau 1
: 2000. Peta ikhtisar detail
dikenal sebagai Peta Petak.
PETAJARINGANIRIGASI
PETAPETAKTERSIER
Dipetak tersier yang berukuran kecil
biasanya efisiensi irigasi akan menjadi
lebih tinggi karena :
1. Diperlukan lebih sedikit titik - titik
pembagian air.
2. Saluran - saluran yang Iebih
pendek menyebabkan kehilangan
air yang lebih sedikit.
3. Lebih sedikit petani yang terlibat,
jadi kerja sama dapat menjadi
Iebih baik. Pengaturan (air) yang
lebih baik sesuai dengan kondisi
tanaman.
4. Perencanaan lebih fleksibel
sehubungan dengan batas- batas
desa.
PETAPETAKTERSIER
o Kriteria Perencanaan Bagian Petak Tersier (KP-05)
Ukuran Petak Tersier 50- 100 Ha
Ukuran Petak Kuarter 8 - 15 Ha
Panjang SaluranTersier 1500 m
Panjang SaluranKuarter <500 m
Jarak antara Saluran Kuarter dan Pembuang <300 m
qPetak tersier bisa dikatakan
ideal jika masing-masing
pemilikan sawahmemiliki
pengambilan sendiri dan dapat
membuang kelebihan air
langsung kejaringan pembuang.
qJugapara petani dapat
mengangkut hasil pertanian dan
peralatan mesin atau ternak
mereka kedan dan sawahmelalui
jalan petani yangada.
PETAK TERSIER IDEAL
qUntuk saluran tersier :
q V=0,20-0,6m/s
qW=0,30m
qD=0,4 m
Gunakepentingan inspeksi,
lebar tanggul dapat diperlebar
menjadi 1,00 m
SALURANTERSIER
qUntuk saluranKuarter:
qDebit perencanaan ( Q)
minimum =15 l/s
qKecepatan :Rumus Strickler
SALURAN KUARTER
Pemberian air irigasi dapatdilakukan
dengan cara :
1. Secara serentak : air yang masuk
dibagikan ke seluruh blok secara
bersamaan, dengan debit yang
sesuai menurut
kebutuhannya.
2. Secara bergiliran: dilakukan
secara bergiliran untuk areal2
tertentu. Dapat dilakukan
dengan cara rotasi antar kuarter,
rotasi antar blok, rotasi antar
kuarter dan antarblok.
PEMBERIAN AIR IRIGASI
Mengapa pemberian air diberikan secara bergiliran?
Jikapersediaan air cukup memadai, maka pemberian air dapat dilakukan
secara serentak. Jikatidak, maka dilakukan secarabergiliran.
o Beberapa alasan pemberian air secara bergiliran:
1. Debit air yang tersedia tidak selalumencukupi.
2. Debit yang tersedia sangat kecil jika dibandingkan dengan debit
kebutuhan.
3. Untuk mengatasi permasalahan kekurangan air padatanaman.
Tata cara penggunaan air secara bergiliran disesuaikan pada
kelengkapan saluran pada jaringan tersier dan dilakukan bergiliran
antar sub tersier dan antar kuarter.Pelaksanaan dilakukan oleh petugas
P3A.
ROTASI
1. Rotasi sub tersier 1.
satu sub tersier ditutup, sub tersier lain tetapmendapat
air.
2. Rotasi sub tersier 2.
dua petak sub tersier ditutup, sub tersier laintetap
menerima air.
3. Rotasi sub tersier 3.
3 petak sub tersier ditutup, lainnya tetap mendapatair.
Note :pembagian petak tergantung dari kondisi medan.
ROTASI PEMBERIAN AIR
Petak Tersier Terbagi menjadi 4 Sub Tersier
T1 T2 k1
a1
a2
k2
T3
b3
c1
d1
c2
d2
k4
b1
b2
k3
Terdiri dari 4 sub tersier :
-Sub Tersier A
-Sub Tersier B
-Sub Tersier C
-Sub Tersier D
:a1 +a2
:b1 +b2 +b3
:c1 +c2
:d1 +d2
ROTASI PEMBERIAN AIR
Rotasi 1
1. Bila giliran sub tersier Ayang tidak mendapat air,maka
yang ditutup adalah pintu pada :
- Box T2 =A,agar air dapat masuk pada petakB.
- Box T1 =A,agar air dapat masuk ke petak B,Cdan D
tanpa terbagi dengan petak A.
ROTASI PEMBERIAN AIR
2. Bila giliran petak sub tersier B yag tidak diairi, maka yang
ditutup adalah pintu pada :
- Box T2 =B,agar air dapat masuk penuh pada petakA
tanpa terbagi dengan B.
- Box T1 =B,agar air dapat masuk pada petak A,Cdan D
tanpa terbagi dengan petak B.
3. Bila giliran petak sub tersier Cyang tidak diairi, maka
yang ditutup adalah pintu pada :
- Box T3 =C,agar dapat masuk pada petak Dtanpaterbagi
dengan petak C.
- Box T1 =C,agar air dapat masuk pada petak A,B dan D
tanpa terbagi ke C.
4. Bila giliran sub tersier Dyang tidak diairi, maka yang
ditutup adalah pintu pada :
-Box T3 =D,agar jatah air untuk Ctidak terbagi dengan
petak D.
-Box T1 =D,agar jatah air untuk petak A,Bdan Ctidak
terbagi dengan D.
Rotasi 2
1. Bila giliran petak sub tersier Adan sub tersier B yang
tidak diari, maka pintu yang ditutup adalah :
- Box T1 =Adan B,agar jatah air dapat mengalir pada
petak Cdan Dtanpa terbagi ke AdanB.
2.Bila giliran petak sub tersier Cdan Dyang tidakdiari,
maka pintu yang ditutup adalah :
-Box T1 =Cdan D,agar jatah air dapat masuk ke Adan B
tanpa terbagai pada petak CdanD.
3.Bila giliran petak sub tersier Adan C yang tidak diairi,
maka pintu yang ditutup adalah :
-Box T1 =Adan C,air terbagi ke B danD.
-Box T2 = A,air terbagi keB.
-Box T3 = C,air terbagi keD.
4. Bila giliran petak sub tersier B dan Dyang tidak diairi,
maka pintu yang ditutup adalah :
- Box T1 =B dan D,air terbagi ke petak sub tersier Adan C.
- Box T2 = B,air terbagi ke petakA.
- Box T3 =D,air terbagi ke petak C.
5. Bila giliran petak sub tersier Adan Dyang tidak diairi,
maka pintu yang ditutup adalah :
- Box T1 =Adan D,air terbagi ke petak B dan C.
- Box T2 = A,air terbagi ke petakB.
- Box T3 =D,air terbagi ke petak C.
6. Bila giliran petak sub tersier B dan Cyang tidak diairi,
maka pintu yang ditutup adalah :
-Box T1 =B dan C,air terbagi ke sub tersier AdanD.
-Box T2 =B,air terbagi ke sub tersierA.
-Box T3 =C,air terbagi ke petak sub tersierD.
Rotasi 3
1. Bila giliran sub tersier B,Cdan Dyang tidak diairi, maka
pintu yang ditutup adalah :
- Box T1 =B,C,D,air terbagi ke petak sub tersier A.
- Box T2 =B,air terbagi ke petak sub tersierA.
2.Bila giliran petak sub tersier A,Cdan Dyang tidakdiairi,
maka pintu yang ditutup adalah :
-Box T1 =A,Cdan D,air terbagi ke petak sub tersier B.
-Box T2 =A,air terbagi ke sub tersierB.
3.Bila giliran petak sub tersier A,Bdan Dyang tidak
diairi, maka pintu yang ditutup adalah :
-Box T1 =A,Bdan D,air terbagi ke petak tersier C.
-Box T3 =D,air terbagi ke petak tersier C.
4. Bila giliran petak sub tersier A,Bdan Cyang tidak diairi.
Maka pintu yang ditutup adalah :
- Box T1 =A,Bdan C,air terbagi ke petak sub tersierD.
- Box T3 =C,air terbagi ke petak sub tersierD.

More Related Content

Similar to 3a - Irigasi dan Bangunan Air.pdf

pdfslide.net_nomenklatur-irigasi.ppt
pdfslide.net_nomenklatur-irigasi.pptpdfslide.net_nomenklatur-irigasi.ppt
pdfslide.net_nomenklatur-irigasi.ppt
ABDULLOH4
 
Ketrampilan Dasar Teknik Penggunaan Rumus 7
Ketrampilan Dasar Teknik  Penggunaan Rumus 7Ketrampilan Dasar Teknik  Penggunaan Rumus 7
Ketrampilan Dasar Teknik Penggunaan Rumus 7
Munawir Muhammad
 
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
SudrajatDadan
 
PENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptx
PENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptxPENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptx
PENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptx
DedenCahyo1
 

Similar to 3a - Irigasi dan Bangunan Air.pdf (20)

Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiModul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
 
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama IrigasiModul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
Modul TKP M3KB2 - Saluran dan Bangunan Utama Irigasi
 
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
Gambar kontruksi bangunan "Irigasi"
 
T2_JARINGAN IRIGASI.pptx
T2_JARINGAN IRIGASI.pptxT2_JARINGAN IRIGASI.pptx
T2_JARINGAN IRIGASI.pptx
 
Presentasi.pptx
Presentasi.pptxPresentasi.pptx
Presentasi.pptx
 
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
9 kuliah pa bab ix. drainase pertanian
 
pdfslide.net_nomenklatur-irigasi.ppt
pdfslide.net_nomenklatur-irigasi.pptpdfslide.net_nomenklatur-irigasi.ppt
pdfslide.net_nomenklatur-irigasi.ppt
 
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam PertanianPPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
PPT TKP M3KB1 - Perkembangan Irigasi dan Peranannya dalam Pertanian
 
Sistem Drainase Kota
Sistem Drainase KotaSistem Drainase Kota
Sistem Drainase Kota
 
Ketrampilan Dasar Teknik Penggunaan Rumus 7
Ketrampilan Dasar Teknik  Penggunaan Rumus 7Ketrampilan Dasar Teknik  Penggunaan Rumus 7
Ketrampilan Dasar Teknik Penggunaan Rumus 7
 
Modul TKP M3KB4 - Drainase Perkotaan dan Jalan Raya
Modul TKP M3KB4 - Drainase Perkotaan dan Jalan RayaModul TKP M3KB4 - Drainase Perkotaan dan Jalan Raya
Modul TKP M3KB4 - Drainase Perkotaan dan Jalan Raya
 
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptx
 
Irigasi 2.pptx
Irigasi 2.pptxIrigasi 2.pptx
Irigasi 2.pptx
 
PENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptx
PENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptxPENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptx
PENGANTAR_JARINGAN_IRIGASI.pptx
 
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx
10. SPAM - Perencanaan Reservoir [Autosaved].pptx
 
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptxKP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
KP_01_Perencanaan_jaringan_irigasi.pptx
 
Pertemuan ke 3 - Drainase Permukaan.pptx
Pertemuan ke 3 - Drainase Permukaan.pptxPertemuan ke 3 - Drainase Permukaan.pptx
Pertemuan ke 3 - Drainase Permukaan.pptx
 
slide klasifikasi jaringan irigasi standar perencanaan.pptx
slide klasifikasi jaringan irigasi standar perencanaan.pptxslide klasifikasi jaringan irigasi standar perencanaan.pptx
slide klasifikasi jaringan irigasi standar perencanaan.pptx
 
233 1084-1-pb
233 1084-1-pb233 1084-1-pb
233 1084-1-pb
 
KONSERVASI DAN PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
KONSERVASI DAN PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIRKONSERVASI DAN PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
KONSERVASI DAN PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
 

Recently uploaded

PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Recently uploaded (20)

PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 

3a - Irigasi dan Bangunan Air.pdf

  • 2. IRIGASI q usaha untuk mendatangkan air dari sumbernya untuk keperluan pertanian dengan cara mengalirkan dan membagikan air secara teratur yang kemudian dibuang kembali.
  • 3. NOMENKLATUR Nomenklatur adalah membuat sebutan atau nama dari jenis, tempat dari obyek irigasi. MANFAAT NOMENKLATUR 1.Untuk memudahkan penyelenggaraan irigasi, penulisan laporan tentang obyek irigasi 2.Memudahan pembedaan antara daerah irigasi yang satu dengan lainnya. 3.Selain itu dalam satu daerah irigasi sering ditemui bangunan maupun saluran yang sejenis dalam jumlah yang lebih dari satu.
  • 4. NAMA DAERAH IRIGASI Nama harus menunjukkan nama daerah/desa, pemberian nama ini sebaiknya yang telah terkenal di daerah tersebut atau sungai yang diambil airnya untuk kepentingan irigasi Suatu kejadian yang tidak dapat dilupakan oleh masyarakat sekitar
  • 5. PEDOMAN Singkatan harus betul-betul singkat. 1. Singkatan satu huruf. Ditambah angka. 2. Dimungkinkan menambah tanpa merubah singkatan dari sistem yang ada. 3. Dapat menyatakan perbedaan fungsi jenis saluran atau bangunan. 4. Dapat menyatakan jenis dan letak petak. Petak– petak diberi nama kanan atau kiri sesuai arah aliran air irigasi. 5. Sebutan dalam satu daerah irigasi tidak boleh sama, Jr untuk Jragung dan Jr untuk Jrakah. Sebaiknya dibedakan misalnya Jg untuk Jragung dan Jk untuk Jrakah
  • 6. Notasi Irigasi Untuk memudahkan penggambaran jaringan, maka dibuat suatu simbol atau notasi/legenda dari berbagai macam bangunan seperti berikut ini.
  • 7. SALURAN IRIGASI 1. Saluran Primer 2. Saluran Sekunder 3. Saluran Tersier 4. Saluran Pembuang
  • 8. BANGUNAN IRIGASI BANGUNAN PENGATUR 1. Bangunan penangkap air 2. Bangunan Sadap 3. Bangunan Bagi
  • 9. BANGUNAN PEMBAWA 1) Bangunan Terjun 2) Bangunan Talang 3) Bangunan Gorong-gorong 4) Bangunan Syphon 5) Bangunan Got Miring
  • 10. BABANGUNAN PELENGKAP Bangunan Pelimpah Bangunan Gorong-gorong/jembatan Bangunan Pintu Bilas
  • 11. PETAK IRIGASI Nama petak menunjukkan lokasi Luas areal yang ada dipetak tsb Debit kebutuhan air di petak tsb NAMA PETAK LUAS (Ha) Debit l/dt
  • 12. SKEMA JARINGAN IRIGASI BD2 BD 2KA 100 BD.1Ka 100 120 l/s 120 l/s BD 2 KI 100 120 l/s BD0 BD1 SKEMA BANGUNAN BD 2a BD 1b BD1 BD2 BD 1a
  • 13. Perencanaan Petak Tersier Lily Endah Diansari, S.TP. M.Si.
  • 14. PETAK-PETAKTERSIER Petak tersier merupakan unit atau petak tanah terkecil dengan ukuran 50 – 100 ha, dengan batas seperti jalan, saluran pembuang, dan berbatasan kampung, lembah langsung dengan saluran sekunder.
  • 15. Petak itu merupakan bagian dari daerah irigasi yang mendapat air irigasi dansatu bangunan sadaptersier dan dilayani oleh satu jaringan tersier. PetakTersier dibagi-bagi menjadi petak-petak kuarter. Sebuahpetak tersier merupakan bagian dari petak tersier yangmenerima airdan saluran kuarter. PERENCANAANPETAKTERSIER
  • 16. qBokstersier diberi kode T,diikuti dengan nomor urut menurut arah jarum jam, mulai dan boks pertama dihilir bangunan sadaptersier: T1,T2,dan seterusnya. qBokskuarter diberi kode K,diikuti dengan nomor urut jarum jam, mulai dari boks kuarter pertama di hilir boks nomor urut tertinggi K1,K2,dan seterusnya. qRuas-ruassaluran tersier diberi nama sesuaidengan nama boks yangterletak di antara kedua boks, niisalnya (T1- T2), (T3– K1). SISTEMTATANAMA
  • 17. qPetak kuarter diberi nama sesuaidengan petak rotasi, diikuti dengan nomor urut menurut arah jarum jam. Petak rotasi diberi kodeA, B, Cdan seterusnya menurut arah jarumjam. qSaluran irigasi kuarter diberi nama sesuaidengan petak kuarter yangdilayani tetapi dengan huruf kecil, misalnyaal, a2, dan seterusnya. qSaluran pembuang kuarter diberi nama sesuaidenganpetak kuarter yangdibuang airnya, diawali dengan dk, misalnya dka1, dka2 dan seterusnya. qSaluran pembuang tersier diberi kode dt1, dt2, juga menurut arahjarum jam. SISTEMTATANAMA
  • 20.
  • 21. PERENCANAANPETAKTERSIER qPerencanaan petak tersier, terdiri dari beberapa kegiatan: 1. Menentukan layout dan trase saluran. 2. Menentukan muka air rencana. 3. Merencanakan dimensi saluran. 4. Merencanakan boks bagi. 5. Merencanakan bangunan pelengkap.
  • 22. PERENCANAANPETAKTERSIER Data yang dibutuhkan dalam perencanaan : 1. Peta topografi skala 1 : 5000 atau 1 :2000 2. Kebutuhan air irigasi dan pembuang. 3. Kondisi fasilitas pemberian air irigasi danpembuang. 4. Prosedur eksploitasi yang berlaku.
  • 23. Peta Petak jaringan berdasarkan irigasi peta Pembuatan dilakukan topografi yang dituangkan ke peta ikhtisar berskala 1 : 25000. Kemudian didetailkan pada peta ikhtisar berskala 1 :5000 atau 1 : 2000. Peta ikhtisar detail dikenal sebagai Peta Petak. PETAJARINGANIRIGASI
  • 24. PETAPETAKTERSIER Dipetak tersier yang berukuran kecil biasanya efisiensi irigasi akan menjadi lebih tinggi karena : 1. Diperlukan lebih sedikit titik - titik pembagian air. 2. Saluran - saluran yang Iebih pendek menyebabkan kehilangan air yang lebih sedikit. 3. Lebih sedikit petani yang terlibat, jadi kerja sama dapat menjadi Iebih baik. Pengaturan (air) yang lebih baik sesuai dengan kondisi tanaman. 4. Perencanaan lebih fleksibel sehubungan dengan batas- batas desa.
  • 25. PETAPETAKTERSIER o Kriteria Perencanaan Bagian Petak Tersier (KP-05) Ukuran Petak Tersier 50- 100 Ha Ukuran Petak Kuarter 8 - 15 Ha Panjang SaluranTersier 1500 m Panjang SaluranKuarter <500 m Jarak antara Saluran Kuarter dan Pembuang <300 m
  • 26. qPetak tersier bisa dikatakan ideal jika masing-masing pemilikan sawahmemiliki pengambilan sendiri dan dapat membuang kelebihan air langsung kejaringan pembuang. qJugapara petani dapat mengangkut hasil pertanian dan peralatan mesin atau ternak mereka kedan dan sawahmelalui jalan petani yangada. PETAK TERSIER IDEAL
  • 27. qUntuk saluran tersier : q V=0,20-0,6m/s qW=0,30m qD=0,4 m Gunakepentingan inspeksi, lebar tanggul dapat diperlebar menjadi 1,00 m SALURANTERSIER
  • 28. qUntuk saluranKuarter: qDebit perencanaan ( Q) minimum =15 l/s qKecepatan :Rumus Strickler SALURAN KUARTER
  • 29. Pemberian air irigasi dapatdilakukan dengan cara : 1. Secara serentak : air yang masuk dibagikan ke seluruh blok secara bersamaan, dengan debit yang sesuai menurut kebutuhannya. 2. Secara bergiliran: dilakukan secara bergiliran untuk areal2 tertentu. Dapat dilakukan dengan cara rotasi antar kuarter, rotasi antar blok, rotasi antar kuarter dan antarblok. PEMBERIAN AIR IRIGASI
  • 30. Mengapa pemberian air diberikan secara bergiliran? Jikapersediaan air cukup memadai, maka pemberian air dapat dilakukan secara serentak. Jikatidak, maka dilakukan secarabergiliran. o Beberapa alasan pemberian air secara bergiliran: 1. Debit air yang tersedia tidak selalumencukupi. 2. Debit yang tersedia sangat kecil jika dibandingkan dengan debit kebutuhan. 3. Untuk mengatasi permasalahan kekurangan air padatanaman. Tata cara penggunaan air secara bergiliran disesuaikan pada kelengkapan saluran pada jaringan tersier dan dilakukan bergiliran antar sub tersier dan antar kuarter.Pelaksanaan dilakukan oleh petugas P3A.
  • 31. ROTASI 1. Rotasi sub tersier 1. satu sub tersier ditutup, sub tersier lain tetapmendapat air. 2. Rotasi sub tersier 2. dua petak sub tersier ditutup, sub tersier laintetap menerima air. 3. Rotasi sub tersier 3. 3 petak sub tersier ditutup, lainnya tetap mendapatair. Note :pembagian petak tergantung dari kondisi medan. ROTASI PEMBERIAN AIR
  • 32. Petak Tersier Terbagi menjadi 4 Sub Tersier T1 T2 k1 a1 a2 k2 T3 b3 c1 d1 c2 d2 k4 b1 b2 k3 Terdiri dari 4 sub tersier : -Sub Tersier A -Sub Tersier B -Sub Tersier C -Sub Tersier D :a1 +a2 :b1 +b2 +b3 :c1 +c2 :d1 +d2 ROTASI PEMBERIAN AIR
  • 33. Rotasi 1 1. Bila giliran sub tersier Ayang tidak mendapat air,maka yang ditutup adalah pintu pada : - Box T2 =A,agar air dapat masuk pada petakB. - Box T1 =A,agar air dapat masuk ke petak B,Cdan D tanpa terbagi dengan petak A. ROTASI PEMBERIAN AIR
  • 34. 2. Bila giliran petak sub tersier B yag tidak diairi, maka yang ditutup adalah pintu pada : - Box T2 =B,agar air dapat masuk penuh pada petakA tanpa terbagi dengan B. - Box T1 =B,agar air dapat masuk pada petak A,Cdan D tanpa terbagi dengan petak B.
  • 35. 3. Bila giliran petak sub tersier Cyang tidak diairi, maka yang ditutup adalah pintu pada : - Box T3 =C,agar dapat masuk pada petak Dtanpaterbagi dengan petak C. - Box T1 =C,agar air dapat masuk pada petak A,B dan D tanpa terbagi ke C.
  • 36. 4. Bila giliran sub tersier Dyang tidak diairi, maka yang ditutup adalah pintu pada : -Box T3 =D,agar jatah air untuk Ctidak terbagi dengan petak D. -Box T1 =D,agar jatah air untuk petak A,Bdan Ctidak terbagi dengan D.
  • 37. Rotasi 2 1. Bila giliran petak sub tersier Adan sub tersier B yang tidak diari, maka pintu yang ditutup adalah : - Box T1 =Adan B,agar jatah air dapat mengalir pada petak Cdan Dtanpa terbagi ke AdanB.
  • 38. 2.Bila giliran petak sub tersier Cdan Dyang tidakdiari, maka pintu yang ditutup adalah : -Box T1 =Cdan D,agar jatah air dapat masuk ke Adan B tanpa terbagai pada petak CdanD. 3.Bila giliran petak sub tersier Adan C yang tidak diairi, maka pintu yang ditutup adalah : -Box T1 =Adan C,air terbagi ke B danD. -Box T2 = A,air terbagi keB. -Box T3 = C,air terbagi keD.
  • 39. 4. Bila giliran petak sub tersier B dan Dyang tidak diairi, maka pintu yang ditutup adalah : - Box T1 =B dan D,air terbagi ke petak sub tersier Adan C. - Box T2 = B,air terbagi ke petakA. - Box T3 =D,air terbagi ke petak C.
  • 40. 5. Bila giliran petak sub tersier Adan Dyang tidak diairi, maka pintu yang ditutup adalah : - Box T1 =Adan D,air terbagi ke petak B dan C. - Box T2 = A,air terbagi ke petakB. - Box T3 =D,air terbagi ke petak C.
  • 41. 6. Bila giliran petak sub tersier B dan Cyang tidak diairi, maka pintu yang ditutup adalah : -Box T1 =B dan C,air terbagi ke sub tersier AdanD. -Box T2 =B,air terbagi ke sub tersierA. -Box T3 =C,air terbagi ke petak sub tersierD.
  • 42. Rotasi 3 1. Bila giliran sub tersier B,Cdan Dyang tidak diairi, maka pintu yang ditutup adalah : - Box T1 =B,C,D,air terbagi ke petak sub tersier A. - Box T2 =B,air terbagi ke petak sub tersierA.
  • 43. 2.Bila giliran petak sub tersier A,Cdan Dyang tidakdiairi, maka pintu yang ditutup adalah : -Box T1 =A,Cdan D,air terbagi ke petak sub tersier B. -Box T2 =A,air terbagi ke sub tersierB. 3.Bila giliran petak sub tersier A,Bdan Dyang tidak diairi, maka pintu yang ditutup adalah : -Box T1 =A,Bdan D,air terbagi ke petak tersier C. -Box T3 =D,air terbagi ke petak tersier C.
  • 44. 4. Bila giliran petak sub tersier A,Bdan Cyang tidak diairi. Maka pintu yang ditutup adalah : - Box T1 =A,Bdan C,air terbagi ke petak sub tersierD. - Box T3 =C,air terbagi ke petak sub tersierD.