2. IRIGASI
q usaha untuk
mendatangkan air dari
sumbernya untuk
keperluan pertanian
dengan cara mengalirkan
dan membagikan air secara
teratur yang kemudian
dibuang kembali.
3. NOMENKLATUR
Nomenklatur adalah membuat sebutan atau nama
dari jenis, tempat dari obyek irigasi.
MANFAAT NOMENKLATUR
1.Untuk memudahkan penyelenggaraan irigasi,
penulisan laporan tentang obyek irigasi
2.Memudahan pembedaan antara daerah irigasi yang
satu dengan lainnya.
3.Selain itu dalam satu daerah irigasi sering ditemui
bangunan maupun saluran yang sejenis dalam
jumlah yang lebih dari satu.
4. NAMA DAERAH IRIGASI
Nama harus menunjukkan nama daerah/desa,
pemberian nama ini sebaiknya yang telah
terkenal di daerah tersebut atau sungai yang
diambil airnya untuk kepentingan irigasi
Suatu kejadian yang tidak dapat dilupakan oleh
masyarakat sekitar
5. PEDOMAN
Singkatan harus betul-betul singkat.
1. Singkatan satu huruf. Ditambah angka.
2. Dimungkinkan menambah tanpa merubah
singkatan dari sistem yang ada.
3. Dapat menyatakan perbedaan fungsi jenis
saluran atau bangunan.
4. Dapat menyatakan jenis dan letak petak. Petak–
petak diberi nama kanan atau kiri sesuai arah
aliran air irigasi.
5. Sebutan dalam satu daerah irigasi tidak boleh
sama, Jr untuk Jragung dan Jr untuk Jrakah.
Sebaiknya dibedakan misalnya Jg untuk Jragung
dan Jk untuk Jrakah
6. Notasi Irigasi
Untuk memudahkan penggambaran
jaringan, maka dibuat suatu simbol atau
notasi/legenda dari berbagai macam
bangunan seperti berikut ini.
14. PETAK-PETAKTERSIER
Petak tersier merupakan unit
atau petak tanah terkecil
dengan ukuran 50 – 100 ha,
dengan batas seperti jalan,
saluran pembuang,
dan berbatasan
kampung,
lembah
langsung dengan saluran
sekunder.
15. Petak itu merupakan bagian
dari daerah irigasi yang
mendapat air irigasi dansatu
bangunan sadaptersier dan
dilayani oleh satu jaringan
tersier.
PetakTersier dibagi-bagi
menjadi petak-petak kuarter.
Sebuahpetak tersier
merupakan bagian dari petak
tersier yangmenerima airdan
saluran kuarter.
PERENCANAANPETAKTERSIER
16. qBokstersier diberi kode T,diikuti dengan nomor urut
menurut arah jarum jam, mulai dan boks pertama dihilir
bangunan sadaptersier: T1,T2,dan seterusnya.
qBokskuarter diberi kode K,diikuti dengan nomor urut jarum
jam, mulai dari boks kuarter pertama di hilir boks nomor urut
tertinggi K1,K2,dan seterusnya.
qRuas-ruassaluran tersier diberi nama sesuaidengan nama
boks yangterletak di antara kedua boks, niisalnya (T1- T2),
(T3– K1).
SISTEMTATANAMA
17. qPetak kuarter diberi nama sesuaidengan petak rotasi, diikuti
dengan nomor urut menurut arah jarum jam. Petak rotasi diberi kodeA, B,
Cdan seterusnya menurut arah jarumjam.
qSaluran irigasi kuarter diberi nama sesuaidengan petak
kuarter yangdilayani tetapi dengan huruf kecil, misalnyaal,
a2, dan seterusnya.
qSaluran pembuang kuarter diberi nama sesuaidenganpetak
kuarter yangdibuang airnya, diawali dengan dk, misalnya dka1, dka2 dan
seterusnya.
qSaluran pembuang tersier diberi kode dt1, dt2, juga menurut arahjarum
jam.
SISTEMTATANAMA
21. PERENCANAANPETAKTERSIER
qPerencanaan petak tersier,
terdiri dari beberapa kegiatan:
1. Menentukan layout dan
trase saluran.
2. Menentukan muka air
rencana.
3. Merencanakan dimensi
saluran.
4. Merencanakan boks bagi.
5. Merencanakan bangunan
pelengkap.
22. PERENCANAANPETAKTERSIER
Data yang dibutuhkan dalam
perencanaan :
1. Peta topografi skala 1 :
5000 atau 1 :2000
2. Kebutuhan air irigasi dan
pembuang.
3. Kondisi fasilitas pemberian
air irigasi danpembuang.
4. Prosedur eksploitasi yang
berlaku.
24. PETAPETAKTERSIER
Dipetak tersier yang berukuran kecil
biasanya efisiensi irigasi akan menjadi
lebih tinggi karena :
1. Diperlukan lebih sedikit titik - titik
pembagian air.
2. Saluran - saluran yang Iebih
pendek menyebabkan kehilangan
air yang lebih sedikit.
3. Lebih sedikit petani yang terlibat,
jadi kerja sama dapat menjadi
Iebih baik. Pengaturan (air) yang
lebih baik sesuai dengan kondisi
tanaman.
4. Perencanaan lebih fleksibel
sehubungan dengan batas- batas
desa.
25. PETAPETAKTERSIER
o Kriteria Perencanaan Bagian Petak Tersier (KP-05)
Ukuran Petak Tersier 50- 100 Ha
Ukuran Petak Kuarter 8 - 15 Ha
Panjang SaluranTersier 1500 m
Panjang SaluranKuarter <500 m
Jarak antara Saluran Kuarter dan Pembuang <300 m
26. qPetak tersier bisa dikatakan
ideal jika masing-masing
pemilikan sawahmemiliki
pengambilan sendiri dan dapat
membuang kelebihan air
langsung kejaringan pembuang.
qJugapara petani dapat
mengangkut hasil pertanian dan
peralatan mesin atau ternak
mereka kedan dan sawahmelalui
jalan petani yangada.
PETAK TERSIER IDEAL
27. qUntuk saluran tersier :
q V=0,20-0,6m/s
qW=0,30m
qD=0,4 m
Gunakepentingan inspeksi,
lebar tanggul dapat diperlebar
menjadi 1,00 m
SALURANTERSIER
29. Pemberian air irigasi dapatdilakukan
dengan cara :
1. Secara serentak : air yang masuk
dibagikan ke seluruh blok secara
bersamaan, dengan debit yang
sesuai menurut
kebutuhannya.
2. Secara bergiliran: dilakukan
secara bergiliran untuk areal2
tertentu. Dapat dilakukan
dengan cara rotasi antar kuarter,
rotasi antar blok, rotasi antar
kuarter dan antarblok.
PEMBERIAN AIR IRIGASI
30. Mengapa pemberian air diberikan secara bergiliran?
Jikapersediaan air cukup memadai, maka pemberian air dapat dilakukan
secara serentak. Jikatidak, maka dilakukan secarabergiliran.
o Beberapa alasan pemberian air secara bergiliran:
1. Debit air yang tersedia tidak selalumencukupi.
2. Debit yang tersedia sangat kecil jika dibandingkan dengan debit
kebutuhan.
3. Untuk mengatasi permasalahan kekurangan air padatanaman.
Tata cara penggunaan air secara bergiliran disesuaikan pada
kelengkapan saluran pada jaringan tersier dan dilakukan bergiliran
antar sub tersier dan antar kuarter.Pelaksanaan dilakukan oleh petugas
P3A.
31. ROTASI
1. Rotasi sub tersier 1.
satu sub tersier ditutup, sub tersier lain tetapmendapat
air.
2. Rotasi sub tersier 2.
dua petak sub tersier ditutup, sub tersier laintetap
menerima air.
3. Rotasi sub tersier 3.
3 petak sub tersier ditutup, lainnya tetap mendapatair.
Note :pembagian petak tergantung dari kondisi medan.
ROTASI PEMBERIAN AIR
32. Petak Tersier Terbagi menjadi 4 Sub Tersier
T1 T2 k1
a1
a2
k2
T3
b3
c1
d1
c2
d2
k4
b1
b2
k3
Terdiri dari 4 sub tersier :
-Sub Tersier A
-Sub Tersier B
-Sub Tersier C
-Sub Tersier D
:a1 +a2
:b1 +b2 +b3
:c1 +c2
:d1 +d2
ROTASI PEMBERIAN AIR
33. Rotasi 1
1. Bila giliran sub tersier Ayang tidak mendapat air,maka
yang ditutup adalah pintu pada :
- Box T2 =A,agar air dapat masuk pada petakB.
- Box T1 =A,agar air dapat masuk ke petak B,Cdan D
tanpa terbagi dengan petak A.
ROTASI PEMBERIAN AIR
34. 2. Bila giliran petak sub tersier B yag tidak diairi, maka yang
ditutup adalah pintu pada :
- Box T2 =B,agar air dapat masuk penuh pada petakA
tanpa terbagi dengan B.
- Box T1 =B,agar air dapat masuk pada petak A,Cdan D
tanpa terbagi dengan petak B.
35. 3. Bila giliran petak sub tersier Cyang tidak diairi, maka
yang ditutup adalah pintu pada :
- Box T3 =C,agar dapat masuk pada petak Dtanpaterbagi
dengan petak C.
- Box T1 =C,agar air dapat masuk pada petak A,B dan D
tanpa terbagi ke C.
36. 4. Bila giliran sub tersier Dyang tidak diairi, maka yang
ditutup adalah pintu pada :
-Box T3 =D,agar jatah air untuk Ctidak terbagi dengan
petak D.
-Box T1 =D,agar jatah air untuk petak A,Bdan Ctidak
terbagi dengan D.
37. Rotasi 2
1. Bila giliran petak sub tersier Adan sub tersier B yang
tidak diari, maka pintu yang ditutup adalah :
- Box T1 =Adan B,agar jatah air dapat mengalir pada
petak Cdan Dtanpa terbagi ke AdanB.
38. 2.Bila giliran petak sub tersier Cdan Dyang tidakdiari,
maka pintu yang ditutup adalah :
-Box T1 =Cdan D,agar jatah air dapat masuk ke Adan B
tanpa terbagai pada petak CdanD.
3.Bila giliran petak sub tersier Adan C yang tidak diairi,
maka pintu yang ditutup adalah :
-Box T1 =Adan C,air terbagi ke B danD.
-Box T2 = A,air terbagi keB.
-Box T3 = C,air terbagi keD.
39. 4. Bila giliran petak sub tersier B dan Dyang tidak diairi,
maka pintu yang ditutup adalah :
- Box T1 =B dan D,air terbagi ke petak sub tersier Adan C.
- Box T2 = B,air terbagi ke petakA.
- Box T3 =D,air terbagi ke petak C.
40. 5. Bila giliran petak sub tersier Adan Dyang tidak diairi,
maka pintu yang ditutup adalah :
- Box T1 =Adan D,air terbagi ke petak B dan C.
- Box T2 = A,air terbagi ke petakB.
- Box T3 =D,air terbagi ke petak C.
41. 6. Bila giliran petak sub tersier B dan Cyang tidak diairi,
maka pintu yang ditutup adalah :
-Box T1 =B dan C,air terbagi ke sub tersier AdanD.
-Box T2 =B,air terbagi ke sub tersierA.
-Box T3 =C,air terbagi ke petak sub tersierD.
42. Rotasi 3
1. Bila giliran sub tersier B,Cdan Dyang tidak diairi, maka
pintu yang ditutup adalah :
- Box T1 =B,C,D,air terbagi ke petak sub tersier A.
- Box T2 =B,air terbagi ke petak sub tersierA.
43. 2.Bila giliran petak sub tersier A,Cdan Dyang tidakdiairi,
maka pintu yang ditutup adalah :
-Box T1 =A,Cdan D,air terbagi ke petak sub tersier B.
-Box T2 =A,air terbagi ke sub tersierB.
3.Bila giliran petak sub tersier A,Bdan Dyang tidak
diairi, maka pintu yang ditutup adalah :
-Box T1 =A,Bdan D,air terbagi ke petak tersier C.
-Box T3 =D,air terbagi ke petak tersier C.
44. 4. Bila giliran petak sub tersier A,Bdan Cyang tidak diairi.
Maka pintu yang ditutup adalah :
- Box T1 =A,Bdan C,air terbagi ke petak sub tersierD.
- Box T3 =C,air terbagi ke petak sub tersierD.