SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
PERANGKAP RESERVOIR
Aldinofrizal 140710140029
Raymond JTP 140710140041
Della Azaria 140710150032
Naufal Nabil P 140710150045
Outline
■ Perangkap Reservoir
■ Perangkap Hidrostatik:
– Perangkap Struktur
– Perangkap Stratigrafi
– Perangkap Kombinasi
– Perangkap Ketidakselarasan dan Perangkap Sekunder
– Klasifikasi De Sitter
■ Perangkap Hidrodinamik
Perangkap Reservoir
Reservoir adalah suatu tempat terakumulasinya fluida hidrokarbon (minyak dan atau gas) dan air
di bawah permukaan tanah. Sedangkan perangkap reservoir (trap) adalah suatu lapisan kedap air
(impermeable) yang membatasi gerakan migas, di mana migas yang masuk ke lapisan tersebut
tidak dapat keluar sehingga terperangkap/terjebak di sana.
Teori Potensial
Adanya perbedaan fisik antara minyak dengan air yang tidak saling melarutkan dan memiliki
densitas berbeda, maka minyak akan selalu naik ke atas dan menurut teori akan mencari tempat
Perangkap dapat dibagi menjadi dua:
A. Perangkap Hidrostatik
B. Perangkap Hidrodinamik
A. Perangkap Hidrostatik
Pembentukan lapisan penyekat dan lapisan reservoir umumnya
terjadi secara: struktur, stratigrafi, kombinasi (struktur dan stratigrafi).
Yang dibentuk karena keadaan struktur, lapisan ini dapat dilipat
ataupun dipatahkan sehingga lapisan reservoir pun ikut dibentuk dari
berbagai arah disebabkan karena struktur.
Dalam hal stratigrafi maka pembentukan disebabkan karena
sedimentasi, antara lain karena sedimentasi lapisan penyekat itu
secara otomatis menutupnya dari berbagai macam arah terutama
dari atas.
Dalam hal kombinasi maka penutupan (sealing) mempergunakan
elemen struktur ataupun elemen stratigrafi. Pembagian perangkap ini
contohnya dikemukakan oleh Levorsen (1958). Sebenarnya ada
klasifikasi lain yakni contohnya oleh de Sitter, namun klasifikasi
Levorsen sangat sederhana.
Perangkap Struktur
Dalam pembentukan perangkap, unsur yang utama adalah gejala tektonik atau stuktur yakni
pematahan dan pelipatan. Perangkap struktur merupakan perangkap yang utama dan penting
karena sampai saat ini, statistik menunjukkan bahwa pada perangkap strukturlah paling
banyak ditemukannya minyak dan gas bumi, dibandingkan perangkap lainnya (khususnya
antiklin).
1) Perangkap Lipatan
Disebabkan oleh pelipatan, dan merupakan perangkap
yang paling penting dan pertama kali dikenal dalam
dunia minyak bumi. Unsur yang mempengaruhi
pembentukan perangkap lipatan adalah lapisan
penyekat dan penutup yang berada di atasnya dan
dibentuk sedemikian rupa sehingga minyak tidak bisa
kemana-mana.
Bagian atas terhalang penyekat, pinggir terhalang
penyekat, ke bawah terdapat batas minyak (bidang
ekuipotensial).
Perangkap ini harus ditinjau dari 3 dimensi. (utara-
selatan, barat-timur terhalang lapisan penyekat).
Closure (Tutupan)
Sebagaimana wadah suatu cairan
pada permukaan Bumi, maka suatu
perangkap mempunyai titik limpah,
dan batas maksimal wadah dapat diisi
oleh cairan tersebut disebut ‘tutupan’
(closure)
Contoh Perangkap Lipatan
Penilaian Suatu Perangkap Lipatan
Persoalan yang dihadapi dalam mengevaluasi
suatu perangkap lipatan terutama ialah
mengenai ada tidaknya tutupan, jadi tidak
dipersoalkan apakah lipatan itu ketat atau
landai, yang penting adalah adanya tutupan.
Suatu lipatan dapat saja terbentuk tanpa
terjadinya suatu tutupan sehingga tidak dapat
disebut suatu perangkap. Selain itu juga ada
tidaknya tutupan sangat tergantung pada
faktor struktur dan posisinya ke dalam.
Misalnya, pada permukaan dapat saja kita
dapat mendapatkan suatu tutupan tetapi makin
ke dalam, tutupan itu menghilang.
Menurut Levorsen (1958) menghilangnya tutupan ini disebabkan faktor bentuk
lipatan serta pengaruhnya ke dalam:
1) Bentuk lipatan, yaitu apakah lipatan sejajar atau sebangun.
2) Perlipatan bersifat diapir atau tidak selaras, yaitu cara perlipatan diatas, dan di
bawah suatu lapisan tertentu yang tidak sama.
3) Perlipatan berulang, yaitu perlipatan yang terjadi secara berulang – ulang pada
waktu berlangsungnya sedimentasi.
4) Ketidakserasan, suatu lipatan yang ada di atas suatu ketidakselarasan mungkin
saja tidak terdapat di bawahnya, karena struktur yang ada di atas dan di bawah
tentu akan berlainan.
5) Lipatan asimetris, memberikan bidang sumbu yang miring, sehingga
menentukan pula lokasi dari pada tutupan atau kulminasi.
6) Konvergensi lapisan, yaitu menipisnya lapisan ke suatu arah.
2) Perangkap Patahan
Patahan dapat juga bertindak sebagai unsure penyekat minyak dalam penyaluran
penggerakan minyak selanjutnya. Kadang – kadang dipersoalkan pula apakah
patahan itu bersifat penyekat (seal) atau penyalur (conduit).
Patahan yang berdiri sendiri tidaklah dapat membentuk suatu perangkap. Ada
beberapa unsur lain yang harus dipenuhi untuk terjadinya suatu perangkap yang
betul – betul hanya disebabkan karena patahan:
1. Adanya kemiringan wilayah
2. Harus ada paling sedikit dua patahan yang berpotongan
3. Adanya suatu pelengkungan lapisan atau suatu perlipatan
4. Pelengkungan daripada patahannya sendiri dan kemiringan wilayah.
a) Patahan Normal
Patahan normal biasa sekali
terjadi sebagai suatu unsur
perangkap. Biasanya minyak
lebih sering terdapat di dalam
‘hanging wall’ daripada di
dalam ‘foot wall’, terutama
dalam kombinasi dengan
adanya lipatan.
b) Patahan Naik
Patahan naik juga dapat bertindak sebagai suatu unsure perangkap dan biasanya
selalu berasosiasi dengan lipatan yang ketat ataupun asimetris. Patahan naik itu
dapat dibagi lagi dalam asosiasi :
1) Patahan naik dengan lipatan asimetri. Sebagai contoh misalnya, Lapangan
minyak Talang Akar pendopo di Sumatera Selatan yang terdapat lipatan serta
patahan naik.
2) Patahan naik yang membentuk suatu sesar sungkup atau suatu
‘Nappe’. Misalnya, di Canada sebelah Barat di Lapangan Turner Valley. Di sini
sesar sungkup merupakan suatu unsur penting untuk terdapatnya suatu
perangkap.
c) Patahan Tumbuh
Merupakan suatu patahan normal yang terjadi secara bersamaan dengan
akumulasi sedimen. Di satu pihak (foot wall) sedimen tetap tipis sedangkan di
‘hanging wall’ selain terjadinya penurunan, sedimentasi berlangsung terus sehingga
dengan demikian terjadi suatu lapisan yang sangat tebal.
d) Patahan Transversal
Patahan transversal/horizontal atau disebut
pula wrench – faults atau strike – slip fault dapat
juga bertindak sebagai perangkap. Harding (1974,
hal. 1920-1304), menekankan pentingnya unsur
patahan transversal sebagai pelengkap perangkap
struktur. Pada umumya perangkap patahan
transversal merupakan pemancungan oleh
penggeseran patahan terhadap kulminasi setengah
lipatan dan pelengkungan struktur pada bagian
penunjaman yang terbuka.
e) Perangkap Kubah Garam
Kubah garam merupakan semacam suatu
perlipatan bersifat diapir. Suatu lapisan
garam yang terdapat pada kedalaman
tertentu, karena sifat garam yang plastis
dan juga karena berat jenis yang rendah
sering menusuk ke dalam sedimen yang
berada di atasnya dan membentuk
semacam suatu tiang atau suatu pilar dan
menyundul sedimen yang ada di atasnya
sehingga berbentuk suatu kubah.
Beberapa lapisan yang tertusuk biasanya
ikut terangkat dan seolah – olah ‘membaji’
terhadap kolom garam ini dan sering
merupakan suatu jebakan minyak yang
baik.
f) Tektonik dan Penjebakan Minyak
Pada pinggiran pertemuan dua lempeng (misalnya lempeng samudera dan
lempeng benua) terjadi berbagai gaya kompresi yang menyebabkan terjadinya
perlipatan yang ketat sekali. Namun dalam cekungan sedimen, pelipatan yang ketat
ini tidaklah terlalu baik untuk terjebaknya minyak karena struktur menjadi terlalu
kompleks.
Minyak bumi lebih banyak terjebak dalam struktur perlipatan yang sangat landai,
dan seringkali perlipatan ini berasosiasi dengan patahan normal. Hal ini terbukti di
Laut Jawa, di utara Jawa Barat dimana lipatan itu berhunbungan dengan patahan
yang terdapat menerus ke dalam dasar cekungan.
Dalam tektonik patahan bongkah ini (block – faulting) seringkali bentuk antiklin lebih
menyerupai suatu kubah daripada antiklin yang memanjang. Tetapi ada kalanya
juga semua bentuk ini memanjang sepanjang patahan dan dibarengi dengan
adanya sesar naik. Sebagai contoh misalnya Talang Akar Pendopo.
Terdapatnya patahan sebagai penyebab pelipatan itu terutama terdapat dalam
cekungan sedimen di belakang suatu busur lipatan yang ketat atau yang disebut
sebagai cekungan daratan muka (foreland basin) dan juga dalam cekungan
penarikan pisahan (pull-apart), misalnya di pantai samudera Atlantik atau mungkin
juga di pantai Kalimantan Timur.
Sering pula lipatan terjadi bukan semata – mata karena gaya tektonik tetapi karena
pembebanan atau kompaksi yang terdapat di atas suatu peninggian batuan
dasar (basement high). Lipatan yang demikian disebut ‘supratenous folding’ dan
biasanya merupakan tempat tumbuhnya terumbu.
Perangkap Stratigrafi
Perangkap stratigrafi merupakan suatu istilah umum untuk perangkap
yang terjadi karena berbagai variasi lateral dalam litologi suatu
lapisan reservoir atau penghentian dalam kelanjutan penyaluran
minyak dalam bumi (Levorsen, 1958)
Prinsip Perangkap Stratigrafi
Unsur utama perangkap stratigrafi :
■ Perubahan sifat litologi dengan
beberapa sifat reservoir
■ Terdapat lapisan peyekat yang
menghimpit lapisan reservoir
■ Kedudukan lapisan reservoir yang
sedemikian rupa sehingga dapat
menjebak minyak
Klasifikasi Perangkap Stratigrafi
■ Perubahan Porositas atau Permeabilitas
■ Penumpangan (overlap) lateral dan vertical
■ Perangsuran (gradation) dari fasies atau pelensaan
■ Pemancungan (truncation
■ Ketidakselarasan
■ Keadaan lingkungan pengendapan
Perangkap tubuh batuan reservoir
■ Batuan Reservoir Klastik
■ Batuan Reservoir Karbonat
■ Batuan Reservoir Lain
Perangkap Kombinasi Struktur dan
Stratigrafi
Perangkap minyak bunyi kebanyakan merupakan kombinasi
perangkap struktur dan stratigrafi, setiap unsur stratigrafi dan unsur
struktur merupakan faktor yang bekerjasama dalam menjebak
minyak bumi.
Kombinasi unsur Stuktur dan
Stratigrafi
■ Kombinasi Lipatan – Pembajian
■ Kombinasi Patahan - Pembajian
Perangkap Ketidakselarasan
Perangkap ketidakselaran dapat terjadi
akibat adanya gejala statigrafi dan gejala
tektonik lempeng. Pada umumnya,
ketidakselarasan bersudut-lah yang dapat
membentuk sebuah perangkap
hidrokarbon..
Munculnya perangkap statigrafi ini sering diakibatkan oleh ada nya perbedaan sifat
porositas dan permeabilitas batuan pada bidang uncomformity
RESERVOIR
Batuan Porositas dan
Permeabilitas baik
Accumulated
HC
SEAL
Batuan Porositas dan
Permeabilitas buruk
(Kedap Fluida)
Peta : Paleogeologi dan Paleomorfologi
■ Peta Paleogologi adalah suatu peta yang memperlihatkan penyebaran berbagai macam formasi serta
satuan batuan di bawah bidang ketidakselarasan,
■ Peta Paleomorfologi yaitu peta yang menunjukan kontur dari bidang ketidakselarasan
Profil Seismik pada perangkap ketidakselaran di Jurassi
Xishanyao Formation
Klasifikasi perangkap De Sitter Grup A. menunjukan adanya variasi
permeabilitas secara lateral, baik oleh
adanya penyumbatan, pelarutan, atau
dengan adanya perubahan litologi.
Grup B. menunjukkan
ketidakselarasan sebagai komponen
dari jebakan minyak.
Grup C. menunjukan adanya faktor
teknotik yang mempengaruhi
pembentukan jebakan minyak. Gaya
tektonik menyebabkan adanya
perlipatan maupun patahan. Adapula
intrusi saltdome yang dapat menjadi
faktor pembentuk jebakan minyak
B. Perangkap Hidrodinamik
Hidrodinamik terdiri dari kata Hydro yang berarti air dan dinamik yang berarti
pergerakan.Jadi dapat disimpulkan bahwa perangkap hidrodinamik adalah
perangkap yang membutuhkan pergerakan air sebagai subjeknya untuk mengubah
akumulasi hidrokarbon.
Dasar Teori
Akumulasi King Hubert (1953)
■ Teori ini meninjau prinsip akumulasi minyak bumi
berdasarkan kedudukan energy potensial.
■ Medan potensial merupakan resultan dari dua gaya:
- Gaya Apungan
- Gaya akibat Gradien Hidrodinamik
Gaya Akibat Gradien Hirdrodinamik
tan 𝜃 =
𝑑𝑧
𝑑𝑙
=
𝑝𝑤
𝑝𝑤 − 𝑝𝑜
×
𝑑ℎ
𝑑𝑙
Rumus di atas diciptakan untuk mengetahui
kemiringan bidang ekipotensial akibat resultan
kedua gaya.
Jenis Jenis Perangkap Hidrodinamik
1. Aliran Air
2. Perubahan Permeabilitas Lokal
3. Perangkap Stratigrafi Hidrodinamik
4. Arah Gradien
Daftar Pustaka
Koesoemadinata. 1980. Geologi Minyak dan
Gas Bumi Jilid 1 Edisi Kedua. Bandung:
Penerbit ITB.
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineralrramdan383
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen Wahidin Zuhri
 
Dasar Dasar Teknik Pengeboran
Dasar Dasar Teknik PengeboranDasar Dasar Teknik Pengeboran
Dasar Dasar Teknik PengeboranlombkTBK
 
Lumpur Pengeboran (Drilling Fluid)
Lumpur Pengeboran (Drilling Fluid)Lumpur Pengeboran (Drilling Fluid)
Lumpur Pengeboran (Drilling Fluid)Rais Gunawan
 
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slideDugie Gentri Nugroho
 
Lost circulation
Lost circulationLost circulation
Lost circulationHendri Anur
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Mario Yuven
 
Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastikyadil142
 
Teknik Produksi Migas - Teknik Reservoir dan Cadangan Migas
Teknik Produksi Migas  - Teknik Reservoir dan Cadangan MigasTeknik Produksi Migas  - Teknik Reservoir dan Cadangan Migas
Teknik Produksi Migas - Teknik Reservoir dan Cadangan MigaslombkTBK
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Sylvester Saragih
 
Teknik Produksi Migas - Proses Produksi Migas
Teknik Produksi Migas - Proses Produksi MigasTeknik Produksi Migas - Proses Produksi Migas
Teknik Produksi Migas - Proses Produksi MigaslombkTBK
 
Aplikasi well logging dalam evaluas1
Aplikasi well logging dalam evaluas1Aplikasi well logging dalam evaluas1
Aplikasi well logging dalam evaluas1Muh Fajri Salam
 
Geologi struktur rosette
Geologi struktur rosetteGeologi struktur rosette
Geologi struktur rosettetaufiqrafie
 

What's hot (20)

59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen
 
Dasar Dasar Teknik Pengeboran
Dasar Dasar Teknik PengeboranDasar Dasar Teknik Pengeboran
Dasar Dasar Teknik Pengeboran
 
Lumpur Pengeboran (Drilling Fluid)
Lumpur Pengeboran (Drilling Fluid)Lumpur Pengeboran (Drilling Fluid)
Lumpur Pengeboran (Drilling Fluid)
 
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
 
Shale problem
Shale problemShale problem
Shale problem
 
Uji kuat geser langsung
Uji kuat geser langsungUji kuat geser langsung
Uji kuat geser langsung
 
Deskripsi core
Deskripsi coreDeskripsi core
Deskripsi core
 
Lost circulation
Lost circulationLost circulation
Lost circulation
 
Alat Bor Eksplorasi
Alat Bor EksplorasiAlat Bor Eksplorasi
Alat Bor Eksplorasi
 
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogy...
 
Mekanika Batuan
Mekanika BatuanMekanika Batuan
Mekanika Batuan
 
Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastik
 
Teknik Produksi Migas - Teknik Reservoir dan Cadangan Migas
Teknik Produksi Migas  - Teknik Reservoir dan Cadangan MigasTeknik Produksi Migas  - Teknik Reservoir dan Cadangan Migas
Teknik Produksi Migas - Teknik Reservoir dan Cadangan Migas
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
 
Komponen dan fungsi alatbor
Komponen dan fungsi alatborKomponen dan fungsi alatbor
Komponen dan fungsi alatbor
 
Teknik Produksi Migas - Proses Produksi Migas
Teknik Produksi Migas - Proses Produksi MigasTeknik Produksi Migas - Proses Produksi Migas
Teknik Produksi Migas - Proses Produksi Migas
 
Kuliah genesa bahan galian
Kuliah genesa bahan galianKuliah genesa bahan galian
Kuliah genesa bahan galian
 
Aplikasi well logging dalam evaluas1
Aplikasi well logging dalam evaluas1Aplikasi well logging dalam evaluas1
Aplikasi well logging dalam evaluas1
 
Geologi struktur rosette
Geologi struktur rosetteGeologi struktur rosette
Geologi struktur rosette
 

Similar to Perangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil Trap

Geologi Minyak dan Gas Bumi di Indonesia Bab 9 - RR. Koesoemadinata
Geologi Minyak dan Gas Bumi di Indonesia Bab 9 - RR. KoesoemadinataGeologi Minyak dan Gas Bumi di Indonesia Bab 9 - RR. Koesoemadinata
Geologi Minyak dan Gas Bumi di Indonesia Bab 9 - RR. KoesoemadinataDella Azaria
 
dari mana datangnya migas
dari mana datangnya migasdari mana datangnya migas
dari mana datangnya migasMustajab Manar
 
02 Agus=Kerusakan Pada Perkerasan Aspal
02 Agus=Kerusakan Pada Perkerasan Aspal02 Agus=Kerusakan Pada Perkerasan Aspal
02 Agus=Kerusakan Pada Perkerasan AspalAfianto Faisol
 
Petroleum System Process
Petroleum System ProcessPetroleum System Process
Petroleum System Processgigihwahyuakbar
 
PPTGEOFISIKA_CHAPTER7.pptx
PPTGEOFISIKA_CHAPTER7.pptxPPTGEOFISIKA_CHAPTER7.pptx
PPTGEOFISIKA_CHAPTER7.pptxazzuryalfarabi
 
Kuliah rekahan (tambang)
Kuliah rekahan (tambang)Kuliah rekahan (tambang)
Kuliah rekahan (tambang)JeudiJeudi1
 
Reservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumiReservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumiDermawan Tarigan
 
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumi
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumiBuku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumi
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumiAriyandi Yuda Prahara
 
Struktur_Geologi_ppt.pptx
Struktur_Geologi_ppt.pptxStruktur_Geologi_ppt.pptx
Struktur_Geologi_ppt.pptxbaya13
 
bab8 Deformasi bagtuan.pdf
bab8 Deformasi bagtuan.pdfbab8 Deformasi bagtuan.pdf
bab8 Deformasi bagtuan.pdfAgus Budiharso
 

Similar to Perangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil Trap (18)

Geologi Minyak dan Gas Bumi di Indonesia Bab 9 - RR. Koesoemadinata
Geologi Minyak dan Gas Bumi di Indonesia Bab 9 - RR. KoesoemadinataGeologi Minyak dan Gas Bumi di Indonesia Bab 9 - RR. Koesoemadinata
Geologi Minyak dan Gas Bumi di Indonesia Bab 9 - RR. Koesoemadinata
 
dari mana datangnya migas
dari mana datangnya migasdari mana datangnya migas
dari mana datangnya migas
 
Dari mana datangnya minyak bumi
Dari mana datangnya minyak bumiDari mana datangnya minyak bumi
Dari mana datangnya minyak bumi
 
02 Agus=Kerusakan Pada Perkerasan Aspal
02 Agus=Kerusakan Pada Perkerasan Aspal02 Agus=Kerusakan Pada Perkerasan Aspal
02 Agus=Kerusakan Pada Perkerasan Aspal
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Geostruk
GeostrukGeostruk
Geostruk
 
Petroleum System Process
Petroleum System ProcessPetroleum System Process
Petroleum System Process
 
PPTGEOFISIKA_CHAPTER7.pptx
PPTGEOFISIKA_CHAPTER7.pptxPPTGEOFISIKA_CHAPTER7.pptx
PPTGEOFISIKA_CHAPTER7.pptx
 
Petroleum System
Petroleum SystemPetroleum System
Petroleum System
 
Reservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumiReservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumi
 
Reservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumiReservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumi
 
Reservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumiReservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumi
 
Kuliah rekahan (tambang)
Kuliah rekahan (tambang)Kuliah rekahan (tambang)
Kuliah rekahan (tambang)
 
Reservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumiReservoir minyak dan gas bumi
Reservoir minyak dan gas bumi
 
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumi
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumiBuku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumi
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Reservoir minyak dan gas bumi
 
Struktur Lapisan Bumi
Struktur Lapisan BumiStruktur Lapisan Bumi
Struktur Lapisan Bumi
 
Struktur_Geologi_ppt.pptx
Struktur_Geologi_ppt.pptxStruktur_Geologi_ppt.pptx
Struktur_Geologi_ppt.pptx
 
bab8 Deformasi bagtuan.pdf
bab8 Deformasi bagtuan.pdfbab8 Deformasi bagtuan.pdf
bab8 Deformasi bagtuan.pdf
 

Recently uploaded

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

Perangkap Reservoir - Jebakan Minyak - Oil Trap

  • 1. PERANGKAP RESERVOIR Aldinofrizal 140710140029 Raymond JTP 140710140041 Della Azaria 140710150032 Naufal Nabil P 140710150045
  • 2. Outline ■ Perangkap Reservoir ■ Perangkap Hidrostatik: – Perangkap Struktur – Perangkap Stratigrafi – Perangkap Kombinasi – Perangkap Ketidakselarasan dan Perangkap Sekunder – Klasifikasi De Sitter ■ Perangkap Hidrodinamik
  • 3. Perangkap Reservoir Reservoir adalah suatu tempat terakumulasinya fluida hidrokarbon (minyak dan atau gas) dan air di bawah permukaan tanah. Sedangkan perangkap reservoir (trap) adalah suatu lapisan kedap air (impermeable) yang membatasi gerakan migas, di mana migas yang masuk ke lapisan tersebut tidak dapat keluar sehingga terperangkap/terjebak di sana. Teori Potensial Adanya perbedaan fisik antara minyak dengan air yang tidak saling melarutkan dan memiliki densitas berbeda, maka minyak akan selalu naik ke atas dan menurut teori akan mencari tempat Perangkap dapat dibagi menjadi dua: A. Perangkap Hidrostatik B. Perangkap Hidrodinamik
  • 4. A. Perangkap Hidrostatik Pembentukan lapisan penyekat dan lapisan reservoir umumnya terjadi secara: struktur, stratigrafi, kombinasi (struktur dan stratigrafi). Yang dibentuk karena keadaan struktur, lapisan ini dapat dilipat ataupun dipatahkan sehingga lapisan reservoir pun ikut dibentuk dari berbagai arah disebabkan karena struktur. Dalam hal stratigrafi maka pembentukan disebabkan karena sedimentasi, antara lain karena sedimentasi lapisan penyekat itu secara otomatis menutupnya dari berbagai macam arah terutama dari atas. Dalam hal kombinasi maka penutupan (sealing) mempergunakan elemen struktur ataupun elemen stratigrafi. Pembagian perangkap ini contohnya dikemukakan oleh Levorsen (1958). Sebenarnya ada klasifikasi lain yakni contohnya oleh de Sitter, namun klasifikasi Levorsen sangat sederhana.
  • 5. Perangkap Struktur Dalam pembentukan perangkap, unsur yang utama adalah gejala tektonik atau stuktur yakni pematahan dan pelipatan. Perangkap struktur merupakan perangkap yang utama dan penting karena sampai saat ini, statistik menunjukkan bahwa pada perangkap strukturlah paling banyak ditemukannya minyak dan gas bumi, dibandingkan perangkap lainnya (khususnya antiklin).
  • 6. 1) Perangkap Lipatan Disebabkan oleh pelipatan, dan merupakan perangkap yang paling penting dan pertama kali dikenal dalam dunia minyak bumi. Unsur yang mempengaruhi pembentukan perangkap lipatan adalah lapisan penyekat dan penutup yang berada di atasnya dan dibentuk sedemikian rupa sehingga minyak tidak bisa kemana-mana. Bagian atas terhalang penyekat, pinggir terhalang penyekat, ke bawah terdapat batas minyak (bidang ekuipotensial). Perangkap ini harus ditinjau dari 3 dimensi. (utara- selatan, barat-timur terhalang lapisan penyekat).
  • 7. Closure (Tutupan) Sebagaimana wadah suatu cairan pada permukaan Bumi, maka suatu perangkap mempunyai titik limpah, dan batas maksimal wadah dapat diisi oleh cairan tersebut disebut ‘tutupan’ (closure)
  • 9. Penilaian Suatu Perangkap Lipatan Persoalan yang dihadapi dalam mengevaluasi suatu perangkap lipatan terutama ialah mengenai ada tidaknya tutupan, jadi tidak dipersoalkan apakah lipatan itu ketat atau landai, yang penting adalah adanya tutupan. Suatu lipatan dapat saja terbentuk tanpa terjadinya suatu tutupan sehingga tidak dapat disebut suatu perangkap. Selain itu juga ada tidaknya tutupan sangat tergantung pada faktor struktur dan posisinya ke dalam. Misalnya, pada permukaan dapat saja kita dapat mendapatkan suatu tutupan tetapi makin ke dalam, tutupan itu menghilang.
  • 10. Menurut Levorsen (1958) menghilangnya tutupan ini disebabkan faktor bentuk lipatan serta pengaruhnya ke dalam: 1) Bentuk lipatan, yaitu apakah lipatan sejajar atau sebangun. 2) Perlipatan bersifat diapir atau tidak selaras, yaitu cara perlipatan diatas, dan di bawah suatu lapisan tertentu yang tidak sama.
  • 11. 3) Perlipatan berulang, yaitu perlipatan yang terjadi secara berulang – ulang pada waktu berlangsungnya sedimentasi. 4) Ketidakserasan, suatu lipatan yang ada di atas suatu ketidakselarasan mungkin saja tidak terdapat di bawahnya, karena struktur yang ada di atas dan di bawah tentu akan berlainan.
  • 12. 5) Lipatan asimetris, memberikan bidang sumbu yang miring, sehingga menentukan pula lokasi dari pada tutupan atau kulminasi. 6) Konvergensi lapisan, yaitu menipisnya lapisan ke suatu arah.
  • 13. 2) Perangkap Patahan Patahan dapat juga bertindak sebagai unsure penyekat minyak dalam penyaluran penggerakan minyak selanjutnya. Kadang – kadang dipersoalkan pula apakah patahan itu bersifat penyekat (seal) atau penyalur (conduit). Patahan yang berdiri sendiri tidaklah dapat membentuk suatu perangkap. Ada beberapa unsur lain yang harus dipenuhi untuk terjadinya suatu perangkap yang betul – betul hanya disebabkan karena patahan: 1. Adanya kemiringan wilayah 2. Harus ada paling sedikit dua patahan yang berpotongan 3. Adanya suatu pelengkungan lapisan atau suatu perlipatan 4. Pelengkungan daripada patahannya sendiri dan kemiringan wilayah.
  • 14. a) Patahan Normal Patahan normal biasa sekali terjadi sebagai suatu unsur perangkap. Biasanya minyak lebih sering terdapat di dalam ‘hanging wall’ daripada di dalam ‘foot wall’, terutama dalam kombinasi dengan adanya lipatan.
  • 15. b) Patahan Naik Patahan naik juga dapat bertindak sebagai suatu unsure perangkap dan biasanya selalu berasosiasi dengan lipatan yang ketat ataupun asimetris. Patahan naik itu dapat dibagi lagi dalam asosiasi : 1) Patahan naik dengan lipatan asimetri. Sebagai contoh misalnya, Lapangan minyak Talang Akar pendopo di Sumatera Selatan yang terdapat lipatan serta patahan naik. 2) Patahan naik yang membentuk suatu sesar sungkup atau suatu ‘Nappe’. Misalnya, di Canada sebelah Barat di Lapangan Turner Valley. Di sini sesar sungkup merupakan suatu unsur penting untuk terdapatnya suatu perangkap.
  • 16. c) Patahan Tumbuh Merupakan suatu patahan normal yang terjadi secara bersamaan dengan akumulasi sedimen. Di satu pihak (foot wall) sedimen tetap tipis sedangkan di ‘hanging wall’ selain terjadinya penurunan, sedimentasi berlangsung terus sehingga dengan demikian terjadi suatu lapisan yang sangat tebal.
  • 17. d) Patahan Transversal Patahan transversal/horizontal atau disebut pula wrench – faults atau strike – slip fault dapat juga bertindak sebagai perangkap. Harding (1974, hal. 1920-1304), menekankan pentingnya unsur patahan transversal sebagai pelengkap perangkap struktur. Pada umumya perangkap patahan transversal merupakan pemancungan oleh penggeseran patahan terhadap kulminasi setengah lipatan dan pelengkungan struktur pada bagian penunjaman yang terbuka.
  • 18. e) Perangkap Kubah Garam Kubah garam merupakan semacam suatu perlipatan bersifat diapir. Suatu lapisan garam yang terdapat pada kedalaman tertentu, karena sifat garam yang plastis dan juga karena berat jenis yang rendah sering menusuk ke dalam sedimen yang berada di atasnya dan membentuk semacam suatu tiang atau suatu pilar dan menyundul sedimen yang ada di atasnya sehingga berbentuk suatu kubah. Beberapa lapisan yang tertusuk biasanya ikut terangkat dan seolah – olah ‘membaji’ terhadap kolom garam ini dan sering merupakan suatu jebakan minyak yang baik.
  • 19. f) Tektonik dan Penjebakan Minyak Pada pinggiran pertemuan dua lempeng (misalnya lempeng samudera dan lempeng benua) terjadi berbagai gaya kompresi yang menyebabkan terjadinya perlipatan yang ketat sekali. Namun dalam cekungan sedimen, pelipatan yang ketat ini tidaklah terlalu baik untuk terjebaknya minyak karena struktur menjadi terlalu kompleks. Minyak bumi lebih banyak terjebak dalam struktur perlipatan yang sangat landai, dan seringkali perlipatan ini berasosiasi dengan patahan normal. Hal ini terbukti di Laut Jawa, di utara Jawa Barat dimana lipatan itu berhunbungan dengan patahan yang terdapat menerus ke dalam dasar cekungan. Dalam tektonik patahan bongkah ini (block – faulting) seringkali bentuk antiklin lebih menyerupai suatu kubah daripada antiklin yang memanjang. Tetapi ada kalanya juga semua bentuk ini memanjang sepanjang patahan dan dibarengi dengan adanya sesar naik. Sebagai contoh misalnya Talang Akar Pendopo.
  • 20. Terdapatnya patahan sebagai penyebab pelipatan itu terutama terdapat dalam cekungan sedimen di belakang suatu busur lipatan yang ketat atau yang disebut sebagai cekungan daratan muka (foreland basin) dan juga dalam cekungan penarikan pisahan (pull-apart), misalnya di pantai samudera Atlantik atau mungkin juga di pantai Kalimantan Timur. Sering pula lipatan terjadi bukan semata – mata karena gaya tektonik tetapi karena pembebanan atau kompaksi yang terdapat di atas suatu peninggian batuan dasar (basement high). Lipatan yang demikian disebut ‘supratenous folding’ dan biasanya merupakan tempat tumbuhnya terumbu.
  • 21. Perangkap Stratigrafi Perangkap stratigrafi merupakan suatu istilah umum untuk perangkap yang terjadi karena berbagai variasi lateral dalam litologi suatu lapisan reservoir atau penghentian dalam kelanjutan penyaluran minyak dalam bumi (Levorsen, 1958)
  • 22. Prinsip Perangkap Stratigrafi Unsur utama perangkap stratigrafi : ■ Perubahan sifat litologi dengan beberapa sifat reservoir ■ Terdapat lapisan peyekat yang menghimpit lapisan reservoir ■ Kedudukan lapisan reservoir yang sedemikian rupa sehingga dapat menjebak minyak
  • 23.
  • 24.
  • 25. Klasifikasi Perangkap Stratigrafi ■ Perubahan Porositas atau Permeabilitas ■ Penumpangan (overlap) lateral dan vertical ■ Perangsuran (gradation) dari fasies atau pelensaan ■ Pemancungan (truncation ■ Ketidakselarasan ■ Keadaan lingkungan pengendapan
  • 26. Perangkap tubuh batuan reservoir ■ Batuan Reservoir Klastik ■ Batuan Reservoir Karbonat ■ Batuan Reservoir Lain
  • 27.
  • 28. Perangkap Kombinasi Struktur dan Stratigrafi Perangkap minyak bunyi kebanyakan merupakan kombinasi perangkap struktur dan stratigrafi, setiap unsur stratigrafi dan unsur struktur merupakan faktor yang bekerjasama dalam menjebak minyak bumi.
  • 29. Kombinasi unsur Stuktur dan Stratigrafi ■ Kombinasi Lipatan – Pembajian ■ Kombinasi Patahan - Pembajian
  • 30.
  • 31.
  • 32. Perangkap Ketidakselarasan Perangkap ketidakselaran dapat terjadi akibat adanya gejala statigrafi dan gejala tektonik lempeng. Pada umumnya, ketidakselarasan bersudut-lah yang dapat membentuk sebuah perangkap hidrokarbon..
  • 33. Munculnya perangkap statigrafi ini sering diakibatkan oleh ada nya perbedaan sifat porositas dan permeabilitas batuan pada bidang uncomformity RESERVOIR Batuan Porositas dan Permeabilitas baik Accumulated HC SEAL Batuan Porositas dan Permeabilitas buruk (Kedap Fluida)
  • 34. Peta : Paleogeologi dan Paleomorfologi ■ Peta Paleogologi adalah suatu peta yang memperlihatkan penyebaran berbagai macam formasi serta satuan batuan di bawah bidang ketidakselarasan, ■ Peta Paleomorfologi yaitu peta yang menunjukan kontur dari bidang ketidakselarasan
  • 35. Profil Seismik pada perangkap ketidakselaran di Jurassi Xishanyao Formation
  • 36. Klasifikasi perangkap De Sitter Grup A. menunjukan adanya variasi permeabilitas secara lateral, baik oleh adanya penyumbatan, pelarutan, atau dengan adanya perubahan litologi. Grup B. menunjukkan ketidakselarasan sebagai komponen dari jebakan minyak. Grup C. menunjukan adanya faktor teknotik yang mempengaruhi pembentukan jebakan minyak. Gaya tektonik menyebabkan adanya perlipatan maupun patahan. Adapula intrusi saltdome yang dapat menjadi faktor pembentuk jebakan minyak
  • 37. B. Perangkap Hidrodinamik Hidrodinamik terdiri dari kata Hydro yang berarti air dan dinamik yang berarti pergerakan.Jadi dapat disimpulkan bahwa perangkap hidrodinamik adalah perangkap yang membutuhkan pergerakan air sebagai subjeknya untuk mengubah akumulasi hidrokarbon.
  • 38. Dasar Teori Akumulasi King Hubert (1953) ■ Teori ini meninjau prinsip akumulasi minyak bumi berdasarkan kedudukan energy potensial. ■ Medan potensial merupakan resultan dari dua gaya: - Gaya Apungan - Gaya akibat Gradien Hidrodinamik
  • 39. Gaya Akibat Gradien Hirdrodinamik tan 𝜃 = 𝑑𝑧 𝑑𝑙 = 𝑝𝑤 𝑝𝑤 − 𝑝𝑜 × 𝑑ℎ 𝑑𝑙 Rumus di atas diciptakan untuk mengetahui kemiringan bidang ekipotensial akibat resultan kedua gaya.
  • 40. Jenis Jenis Perangkap Hidrodinamik 1. Aliran Air
  • 42. 3. Perangkap Stratigrafi Hidrodinamik
  • 44. Daftar Pustaka Koesoemadinata. 1980. Geologi Minyak dan Gas Bumi Jilid 1 Edisi Kedua. Bandung: Penerbit ITB.