Merupakan presentasi tentang perangkap reservoir. Di dalamnya terdapat perangkap hidrostatik yang terdiri dari perangkap struktur, perangkap stratigrafi, perangkap kombinasi, perangkap ketidakselarasan dan perangkap sekunder, lalu klasifikasi De Sitter, dan terakhir perangkap hidrodinamik.
Sumber: RR. Koesoemadinata
2. Outline
■ Perangkap Reservoir
■ Perangkap Hidrostatik:
– Perangkap Struktur
– Perangkap Stratigrafi
– Perangkap Kombinasi
– Perangkap Ketidakselarasan dan Perangkap Sekunder
– Klasifikasi De Sitter
■ Perangkap Hidrodinamik
3. Perangkap Reservoir
Reservoir adalah suatu tempat terakumulasinya fluida hidrokarbon (minyak dan atau gas) dan air
di bawah permukaan tanah. Sedangkan perangkap reservoir (trap) adalah suatu lapisan kedap air
(impermeable) yang membatasi gerakan migas, di mana migas yang masuk ke lapisan tersebut
tidak dapat keluar sehingga terperangkap/terjebak di sana.
Teori Potensial
Adanya perbedaan fisik antara minyak dengan air yang tidak saling melarutkan dan memiliki
densitas berbeda, maka minyak akan selalu naik ke atas dan menurut teori akan mencari tempat
Perangkap dapat dibagi menjadi dua:
A. Perangkap Hidrostatik
B. Perangkap Hidrodinamik
4. A. Perangkap Hidrostatik
Pembentukan lapisan penyekat dan lapisan reservoir umumnya
terjadi secara: struktur, stratigrafi, kombinasi (struktur dan stratigrafi).
Yang dibentuk karena keadaan struktur, lapisan ini dapat dilipat
ataupun dipatahkan sehingga lapisan reservoir pun ikut dibentuk dari
berbagai arah disebabkan karena struktur.
Dalam hal stratigrafi maka pembentukan disebabkan karena
sedimentasi, antara lain karena sedimentasi lapisan penyekat itu
secara otomatis menutupnya dari berbagai macam arah terutama
dari atas.
Dalam hal kombinasi maka penutupan (sealing) mempergunakan
elemen struktur ataupun elemen stratigrafi. Pembagian perangkap ini
contohnya dikemukakan oleh Levorsen (1958). Sebenarnya ada
klasifikasi lain yakni contohnya oleh de Sitter, namun klasifikasi
Levorsen sangat sederhana.
5. Perangkap Struktur
Dalam pembentukan perangkap, unsur yang utama adalah gejala tektonik atau stuktur yakni
pematahan dan pelipatan. Perangkap struktur merupakan perangkap yang utama dan penting
karena sampai saat ini, statistik menunjukkan bahwa pada perangkap strukturlah paling
banyak ditemukannya minyak dan gas bumi, dibandingkan perangkap lainnya (khususnya
antiklin).
6. 1) Perangkap Lipatan
Disebabkan oleh pelipatan, dan merupakan perangkap
yang paling penting dan pertama kali dikenal dalam
dunia minyak bumi. Unsur yang mempengaruhi
pembentukan perangkap lipatan adalah lapisan
penyekat dan penutup yang berada di atasnya dan
dibentuk sedemikian rupa sehingga minyak tidak bisa
kemana-mana.
Bagian atas terhalang penyekat, pinggir terhalang
penyekat, ke bawah terdapat batas minyak (bidang
ekuipotensial).
Perangkap ini harus ditinjau dari 3 dimensi. (utara-
selatan, barat-timur terhalang lapisan penyekat).
7. Closure (Tutupan)
Sebagaimana wadah suatu cairan
pada permukaan Bumi, maka suatu
perangkap mempunyai titik limpah,
dan batas maksimal wadah dapat diisi
oleh cairan tersebut disebut ‘tutupan’
(closure)
9. Penilaian Suatu Perangkap Lipatan
Persoalan yang dihadapi dalam mengevaluasi
suatu perangkap lipatan terutama ialah
mengenai ada tidaknya tutupan, jadi tidak
dipersoalkan apakah lipatan itu ketat atau
landai, yang penting adalah adanya tutupan.
Suatu lipatan dapat saja terbentuk tanpa
terjadinya suatu tutupan sehingga tidak dapat
disebut suatu perangkap. Selain itu juga ada
tidaknya tutupan sangat tergantung pada
faktor struktur dan posisinya ke dalam.
Misalnya, pada permukaan dapat saja kita
dapat mendapatkan suatu tutupan tetapi makin
ke dalam, tutupan itu menghilang.
10. Menurut Levorsen (1958) menghilangnya tutupan ini disebabkan faktor bentuk
lipatan serta pengaruhnya ke dalam:
1) Bentuk lipatan, yaitu apakah lipatan sejajar atau sebangun.
2) Perlipatan bersifat diapir atau tidak selaras, yaitu cara perlipatan diatas, dan di
bawah suatu lapisan tertentu yang tidak sama.
11. 3) Perlipatan berulang, yaitu perlipatan yang terjadi secara berulang – ulang pada
waktu berlangsungnya sedimentasi.
4) Ketidakserasan, suatu lipatan yang ada di atas suatu ketidakselarasan mungkin
saja tidak terdapat di bawahnya, karena struktur yang ada di atas dan di bawah
tentu akan berlainan.
12. 5) Lipatan asimetris, memberikan bidang sumbu yang miring, sehingga
menentukan pula lokasi dari pada tutupan atau kulminasi.
6) Konvergensi lapisan, yaitu menipisnya lapisan ke suatu arah.
13. 2) Perangkap Patahan
Patahan dapat juga bertindak sebagai unsure penyekat minyak dalam penyaluran
penggerakan minyak selanjutnya. Kadang – kadang dipersoalkan pula apakah
patahan itu bersifat penyekat (seal) atau penyalur (conduit).
Patahan yang berdiri sendiri tidaklah dapat membentuk suatu perangkap. Ada
beberapa unsur lain yang harus dipenuhi untuk terjadinya suatu perangkap yang
betul – betul hanya disebabkan karena patahan:
1. Adanya kemiringan wilayah
2. Harus ada paling sedikit dua patahan yang berpotongan
3. Adanya suatu pelengkungan lapisan atau suatu perlipatan
4. Pelengkungan daripada patahannya sendiri dan kemiringan wilayah.
14. a) Patahan Normal
Patahan normal biasa sekali
terjadi sebagai suatu unsur
perangkap. Biasanya minyak
lebih sering terdapat di dalam
‘hanging wall’ daripada di
dalam ‘foot wall’, terutama
dalam kombinasi dengan
adanya lipatan.
15. b) Patahan Naik
Patahan naik juga dapat bertindak sebagai suatu unsure perangkap dan biasanya
selalu berasosiasi dengan lipatan yang ketat ataupun asimetris. Patahan naik itu
dapat dibagi lagi dalam asosiasi :
1) Patahan naik dengan lipatan asimetri. Sebagai contoh misalnya, Lapangan
minyak Talang Akar pendopo di Sumatera Selatan yang terdapat lipatan serta
patahan naik.
2) Patahan naik yang membentuk suatu sesar sungkup atau suatu
‘Nappe’. Misalnya, di Canada sebelah Barat di Lapangan Turner Valley. Di sini
sesar sungkup merupakan suatu unsur penting untuk terdapatnya suatu
perangkap.
16. c) Patahan Tumbuh
Merupakan suatu patahan normal yang terjadi secara bersamaan dengan
akumulasi sedimen. Di satu pihak (foot wall) sedimen tetap tipis sedangkan di
‘hanging wall’ selain terjadinya penurunan, sedimentasi berlangsung terus sehingga
dengan demikian terjadi suatu lapisan yang sangat tebal.
17. d) Patahan Transversal
Patahan transversal/horizontal atau disebut
pula wrench – faults atau strike – slip fault dapat
juga bertindak sebagai perangkap. Harding (1974,
hal. 1920-1304), menekankan pentingnya unsur
patahan transversal sebagai pelengkap perangkap
struktur. Pada umumya perangkap patahan
transversal merupakan pemancungan oleh
penggeseran patahan terhadap kulminasi setengah
lipatan dan pelengkungan struktur pada bagian
penunjaman yang terbuka.
18. e) Perangkap Kubah Garam
Kubah garam merupakan semacam suatu
perlipatan bersifat diapir. Suatu lapisan
garam yang terdapat pada kedalaman
tertentu, karena sifat garam yang plastis
dan juga karena berat jenis yang rendah
sering menusuk ke dalam sedimen yang
berada di atasnya dan membentuk
semacam suatu tiang atau suatu pilar dan
menyundul sedimen yang ada di atasnya
sehingga berbentuk suatu kubah.
Beberapa lapisan yang tertusuk biasanya
ikut terangkat dan seolah – olah ‘membaji’
terhadap kolom garam ini dan sering
merupakan suatu jebakan minyak yang
baik.
19. f) Tektonik dan Penjebakan Minyak
Pada pinggiran pertemuan dua lempeng (misalnya lempeng samudera dan
lempeng benua) terjadi berbagai gaya kompresi yang menyebabkan terjadinya
perlipatan yang ketat sekali. Namun dalam cekungan sedimen, pelipatan yang ketat
ini tidaklah terlalu baik untuk terjebaknya minyak karena struktur menjadi terlalu
kompleks.
Minyak bumi lebih banyak terjebak dalam struktur perlipatan yang sangat landai,
dan seringkali perlipatan ini berasosiasi dengan patahan normal. Hal ini terbukti di
Laut Jawa, di utara Jawa Barat dimana lipatan itu berhunbungan dengan patahan
yang terdapat menerus ke dalam dasar cekungan.
Dalam tektonik patahan bongkah ini (block – faulting) seringkali bentuk antiklin lebih
menyerupai suatu kubah daripada antiklin yang memanjang. Tetapi ada kalanya
juga semua bentuk ini memanjang sepanjang patahan dan dibarengi dengan
adanya sesar naik. Sebagai contoh misalnya Talang Akar Pendopo.
20. Terdapatnya patahan sebagai penyebab pelipatan itu terutama terdapat dalam
cekungan sedimen di belakang suatu busur lipatan yang ketat atau yang disebut
sebagai cekungan daratan muka (foreland basin) dan juga dalam cekungan
penarikan pisahan (pull-apart), misalnya di pantai samudera Atlantik atau mungkin
juga di pantai Kalimantan Timur.
Sering pula lipatan terjadi bukan semata – mata karena gaya tektonik tetapi karena
pembebanan atau kompaksi yang terdapat di atas suatu peninggian batuan
dasar (basement high). Lipatan yang demikian disebut ‘supratenous folding’ dan
biasanya merupakan tempat tumbuhnya terumbu.
21. Perangkap Stratigrafi
Perangkap stratigrafi merupakan suatu istilah umum untuk perangkap
yang terjadi karena berbagai variasi lateral dalam litologi suatu
lapisan reservoir atau penghentian dalam kelanjutan penyaluran
minyak dalam bumi (Levorsen, 1958)
22. Prinsip Perangkap Stratigrafi
Unsur utama perangkap stratigrafi :
■ Perubahan sifat litologi dengan
beberapa sifat reservoir
■ Terdapat lapisan peyekat yang
menghimpit lapisan reservoir
■ Kedudukan lapisan reservoir yang
sedemikian rupa sehingga dapat
menjebak minyak
23.
24.
25. Klasifikasi Perangkap Stratigrafi
■ Perubahan Porositas atau Permeabilitas
■ Penumpangan (overlap) lateral dan vertical
■ Perangsuran (gradation) dari fasies atau pelensaan
■ Pemancungan (truncation
■ Ketidakselarasan
■ Keadaan lingkungan pengendapan
26. Perangkap tubuh batuan reservoir
■ Batuan Reservoir Klastik
■ Batuan Reservoir Karbonat
■ Batuan Reservoir Lain
27.
28. Perangkap Kombinasi Struktur dan
Stratigrafi
Perangkap minyak bunyi kebanyakan merupakan kombinasi
perangkap struktur dan stratigrafi, setiap unsur stratigrafi dan unsur
struktur merupakan faktor yang bekerjasama dalam menjebak
minyak bumi.
29. Kombinasi unsur Stuktur dan
Stratigrafi
■ Kombinasi Lipatan – Pembajian
■ Kombinasi Patahan - Pembajian
30.
31.
32. Perangkap Ketidakselarasan
Perangkap ketidakselaran dapat terjadi
akibat adanya gejala statigrafi dan gejala
tektonik lempeng. Pada umumnya,
ketidakselarasan bersudut-lah yang dapat
membentuk sebuah perangkap
hidrokarbon..
33. Munculnya perangkap statigrafi ini sering diakibatkan oleh ada nya perbedaan sifat
porositas dan permeabilitas batuan pada bidang uncomformity
RESERVOIR
Batuan Porositas dan
Permeabilitas baik
Accumulated
HC
SEAL
Batuan Porositas dan
Permeabilitas buruk
(Kedap Fluida)
34. Peta : Paleogeologi dan Paleomorfologi
■ Peta Paleogologi adalah suatu peta yang memperlihatkan penyebaran berbagai macam formasi serta
satuan batuan di bawah bidang ketidakselarasan,
■ Peta Paleomorfologi yaitu peta yang menunjukan kontur dari bidang ketidakselarasan
36. Klasifikasi perangkap De Sitter Grup A. menunjukan adanya variasi
permeabilitas secara lateral, baik oleh
adanya penyumbatan, pelarutan, atau
dengan adanya perubahan litologi.
Grup B. menunjukkan
ketidakselarasan sebagai komponen
dari jebakan minyak.
Grup C. menunjukan adanya faktor
teknotik yang mempengaruhi
pembentukan jebakan minyak. Gaya
tektonik menyebabkan adanya
perlipatan maupun patahan. Adapula
intrusi saltdome yang dapat menjadi
faktor pembentuk jebakan minyak
37. B. Perangkap Hidrodinamik
Hidrodinamik terdiri dari kata Hydro yang berarti air dan dinamik yang berarti
pergerakan.Jadi dapat disimpulkan bahwa perangkap hidrodinamik adalah
perangkap yang membutuhkan pergerakan air sebagai subjeknya untuk mengubah
akumulasi hidrokarbon.
38. Dasar Teori
Akumulasi King Hubert (1953)
■ Teori ini meninjau prinsip akumulasi minyak bumi
berdasarkan kedudukan energy potensial.
■ Medan potensial merupakan resultan dari dua gaya:
- Gaya Apungan
- Gaya akibat Gradien Hidrodinamik
39. Gaya Akibat Gradien Hirdrodinamik
tan 𝜃 =
𝑑𝑧
𝑑𝑙
=
𝑝𝑤
𝑝𝑤 − 𝑝𝑜
×
𝑑ℎ
𝑑𝑙
Rumus di atas diciptakan untuk mengetahui
kemiringan bidang ekipotensial akibat resultan
kedua gaya.