SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
ALAT PEMADAT (COMPACTOR)
KELOMPOK 2
AFIFAH
(I0111004)
ANDREAWAN SETYO
(I0111009)
DEDY ISMAIL HARTONO
(I0111024)
ISCHA WATI EKA PUTRI
(I0111056)
YUNIAR CATUR (I0111111)
PRESENTASI
METODE KONSTRUKSI
Dosen : Ir. Ary Setyawan, MSc, PhD
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
PEMAMPATAN??????
Usaha untuk mengurangi
rongga-rongga udara dan air
yang semula ada di antara butir-
butir sehingga dihilangkan atau
dibatasi pada proporsi dan
syarat-syarat yang ditentukan
dalam percobaan-percobaan
laboratorium tanah.
K
L
A
S
I
F
I
K
A
S
I
R
O
L
L
E
R
 Berdasar cara bergeraknya, ada yang bergerak
sendiri (self propelled) dan ada yang ditarik
traktor (towed).
 Berdasar bahan roda-roda penggilasnya, ada
yang terbuat dari baja (steel wheel) dan ada
yang terbuat dari karet (pneumatic).
 Dilihat dari bentuk permukaan roda, ada yang
bentuk permukaannya halus (plain), segment,
grid, sheepfoot (kaki domba) dan lain-lain.
 Dilihat dari susunan roda-roda gilas, ada yang
beroda tiga (three wheel), tandem roller (roda
dua) dan three axle tandem roller.
 Alat penggilas khusus, misalnya vibrating
roller bekerja menggunakan getaran sebagai
unsur utama dalam usaha pemampatan tanah.
P
E
N
G
G
I
L
A
S
Penggilas roda tiga (three wheel roller)
merupakan alat penggilas yang
tertua dan sampai sekarang masih
digunakan dalam pekerjaan-
pekerjaan pemampatan. Three
wheel roller ini digunakan untuk
usaha-usaha pemampatan lapisan
yang terdiri dari bahan-bahan
yang berbutir kasar, misalnya
untuk pembuatan jalan macadam
(sering disebut sebagai macadam
roller).
R
O
D
A
T
I
G
A
Tandem
Rol
ler
two axle
tande
m
roller
(deng
an
dua
as)
three axle
tande
m
roller
(tiga
as)
PENGGILASAN
AKHIR
Three axle tandem roller digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan
yang berat seperti mengerjakan landasan pesawat terbang dan
lain-lainnya. Konstruksi dari three axle tandem apabila ditambah
satu roda depan (guide roll) yang dipasang pada perpanjangan
overhead frame disebut walking beam, yang dapat bergerak bebas
naik turun mengikuti ketidakrataaan permukaan jalan, sehingga
satuan tekanan per satuan lebar rol dapat dipertahankan besamya.
Walking beam dapat juga dikunci, sehingga dapat bergerak ke
atas saja apabila permukaan jalan tidak rata. Penguncian walking
beam dapat dilakukan penuh, sehingga walking beam tidak dapat
bergerak sama sekali ke atas maupun ke bawah. Pengaruh
penguncian walking beam ini dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.
Vibration Roller
Vibration roller adalah termasuk tandem roller,
yang cara pemampatannya menggunakan efek
getaran, dan sangat cocok digunakan pada jenis
tanah pasir atau kerikil berpasir. Efisiensi
pemampatan yang dihasilkan sangat baik, karena
adanya gaya dinamis terhadap tanah. Butir-butir
tanah cenderung akan mengisi bagian-bagian
yang kosong yang terdapat di antara butir-
butirnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pemampatan dengan vibration roller ialah
frekuensi getaran, amplitude dan gaya sentrifugal.
Pengaruh plain wheel roller, terhadap kemampatan yang dihasilkan
adalah dari atas ke bawah, yang artinya bagian atas akan mencapai
kemampatan terlebih dahulu dan pada bagian bawah. Hal ini
karena penampang melintang pengaruh tekanan roda gilas ke
dalam lapisan tanah berbentuk trapesium (gambar di bawah),
sehingga tekanan per satuan luas di bagian atas lebih besar dari
pada bagian bawah. Untuk usaha pemampatan tanah dengan
butiran yang banyak mengandung butiran kasar lebih baik
digunakan meshgrid roller.
M
E
S
H
G
R
I
D
R
O
L
L
E
R
Segment Roller
Untuk tanah yang banyak mengandung lempung (tanah liat), terutama
tanah yang basah, grid roller kurang memberi hasil yang baik, karena
tanah akan tertinggal di antara batang-batang besi anyaman roda. Untuk
menghindari hal tersebut dapat digunakan segment roller yang rodanya
tersusun dari lempengan-lempengan baja kecil-kecil. yang akan memberi
tekanan per satuan luas cukup besar dan dapat masuk ke dalam tanah,
sehingga terjadi pemampatan langsung dari bawah.
Sheepfoot Roller
Sheepfoot roller ini termasuk adalah alat pampat
yang melindas dari bawah. Bagian utama roller ini
berupa drum yang sekelilingnya diberi kaki-kaki,
sehingga tekanan roller dapat terpusat pada kepala
kaki yang merupakan bidang-bidang kecil dan
memberikan tekanan per satuan luas yang besar.
Sheepfoot roller ini merupakan alat pampat yang
ditarik, dan pada waktu ditarik kaki-kaki domba akan
masuk ke dalam lapisan tanah, dan dinding drum
yang ada pada permukaan lapisan akan memberikan
kemampatan sementara. Sehingga tebal lapisan yang
efektif untuk pemampatan dengan sheepfoot roller
ini antara 20 -25 sentimeter, dan bahan tanah yang
cocok untuk sheepfoot roller ini adalah tanah yang
banyak mengandung lempung.
Pneumatic Tired Roller
Roller jenis ini mempunyai roda-roda dari
ban karet (pneumatic) dengan permukaan
yang dibuat rata. Susunan rodanya dibuat
sedemikian rupa sehingga Jalur yang
dilewati jatuh di antara jalur-jalur roda
belakang, dengan demikian gilasan dapat
merata pada satu lintasan roller.
Tekanan roda pada permukaan tanah dapat
diatur dengan tekanan udara dalam ban
(inflation pressure), makin keras ban
dipompa, makin besar tekanan per satuan
luas permukaan tanah. Penggilasan
dengan ban ini mempunyai ciri khusus
dengan adanya kneading effect.
Portable Roller Dan Trench Roller
Portable roller adalah roller jenis kecil dengan berat
hanya 4 sampai 6 ton saja yang dilengkapi dengan
roda karet yang dapat dinaik-turunkan. Waktu bekerja
roda karet digantung, sehingga yang menyentuh
permukaan tanah adalah roda-roda bajanya, apabila
ingin dipindahkan (dibawa), roda karet diturunkan
kemudian roller ditarik dengan traktor atau truk.
Trench roller adalah penggilas khusus parit atau lubang
galian, sehingga konstruksinya dibuat khusus
sedemikian rupa agar sesuai untuk pekerjaan tersebut
(gambar). Roda yang sebelah dibuat dan baja halus
dengan diameter roda lebih besar, yang digunakan
sebagai pemampat, sedang roda yang sebelahnya lagi
dan juga roda kemudi (guide roll) dibuat dan ban
karet dengan diameter roda lebih kecil. Kemampuan
roller ini untuk memampatkan parit sedalam antara 16
sampai 23 inci.
Portable Roller
dengan
Tangan
CARA KERJA
COMPACTOR
Pada kebanyakan roller, susunan roda adalah dengan guide roll
berada di depan dan drive roll di belakang, sehingga operator
menghadap ke guide roll di depan, tetapi mudahnya kita anggap
bahwa roller bergerak maju bila berjalan ke arah guide roll.
Untuk menjaga kemiringan pada potongan melintang badan jalan,
maka pekerjaan dimulai dengan jalur-jalur tepi yang terendah. Hal ini
karena bahan yang digilas mempunyai kecenderungan untuk
menggeser (melorot) ke tepi bawah. Dengan memampatkan lebih
dahulu bagian bawah, penggeseran tanah akan tertahan oleh jalur-
jalur yang sudah dipampatkan. Untuk berpindah jalur, sangat
dianjurkan pada waktu roller berjalan maju, hal ini untuk
menghindari agar guide roll tidak tertarik menggeser ke arah jalannya
drive roll dan merusak permukaan lapisan-lapisan yang sudah
dibentuk permukaannya.
Pada gambar (A) di bawah seluruh lebar jalan dapat
dijalani dalam 8 pass (lintasan), pass ke 9 roller
kembali menuju ke jalur yang pertama.
Pengulangan ini dilakukan terus menerus sampai
jumlah pass yang diperlukan untuk mencapai
pemampatan yang dikehendaki tiap jalur sudah
terpenuhi. Overlap dalam arah memanjang (A)
juga perlu diberikan, karena dalam arah belok,
roller ini jumlah pass yang diberikan lebih
sedikit dan pada yang di bagian lurus, gambar
(b) di bawah adalah pola penggilasan pada
tikungan jalan, pass pertama dimulai dan bagian
bawah (bagian lintasan yang dalam) menuju ke
bagian atas (bagian lintasan luar). Untuk
lintasan-lintasan berikutnya diulang mulai dan
lintasan pertama lagi.
P
R
O
D
U
K
S
I
Produksi compactor biasanya dinyatakan dalam luasan
(m2
) yang dapat dipampatkan oleh penggilas
sampai kepampatan yang dikehendaki per satuan
waktu. Untuk menghitung dapat digunakan
rumus berikut:
C
O
M
P
A
C
T
O
R
dimana:
F : luas permukaan lapisan yang dipadatkan (m2
)
L : lebar efektif roda gilas (m)
V : kecepatan compactor (m/jam)
JM : kondisi manajemen dan medan kerja
N : jumlah lintasan (pass) yang diperlukan untuk mencapai
kemampatan yang dikehendaki
Yang dimaksud satu pass adalah satu lintasan dengan roda gilas
melewati satu jalur tertentu. Agar dicapai hasil
penggilasan dengan permukaan yang rata, maka tiap pass
dengan pass yang berikutnya harus saling menindih
(overlap) antara 15-30 cm.
HITUNGAN :
Ketebalan per lapis 10 cm, maka
produksi compactor = 0.10 * 90 = 9 m3
jam (CM)
Contoh:
Sebuah compactor three wheel roller dengan berat 8 ton
digunakan untuk memampatkan suatu lapisan makadam
setebal 10 cm (sesudah jadi). Jumlah pass yang diperlukan
10 kali, lebar efektif compactor 60 cm, kecepatan operasi 2
km/jam. Kondisi manajemen baik dan kondisi medan baik.
Berapakah produksi compactor per jamnya ?
Daftar Pustaka
Widi Hartono, S.T, 2008, Pemindahan Tanah Mekanik ( Alat-alat Berat),Surakarta, LPP
UNS dan UNS Press
Ir. Susy Fatena Rostiyanti, M.Sc.,2008,Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi, Rineka
Cipta

More Related Content

What's hot

Laboratorium Uji Tanah - Pengambilan Contoh Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pengambilan Contoh TanahLaboratorium Uji Tanah - Pengambilan Contoh Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pengambilan Contoh TanahReski Aprilia
 
Penelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan pptPenelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan pptAyu Fatimah Zahra
 
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Angga Nugraha
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahReski Aprilia
 
2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat berat2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat beratAhmad Wiratama
 
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan g
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan gMetode pelaksanaan konstruksi bangunan g
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan gMOSES HADUN
 
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDKlasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDmuhamad ulul azmi
 
Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangNoveriady
 
Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2pakkamba
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergIwan Sutriono
 
Metode pelaksanaan jalan
Metode pelaksanaan jalanMetode pelaksanaan jalan
Metode pelaksanaan jalanTri Hidayat
 
Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambanganheny novi
 
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongSiphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongYahya M Aji
 
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanSni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanterbott
 
Alat berat dan pemindahan tanah mekanis bab iii penggunaan & kemampua...
Alat  berat dan pemindahan tanah mekanis    bab iii penggunaan & kemampua...Alat  berat dan pemindahan tanah mekanis    bab iii penggunaan & kemampua...
Alat berat dan pemindahan tanah mekanis bab iii penggunaan & kemampua...Reyham Reyina Gurianto
 

What's hot (20)

Laboratorium Uji Tanah - Pengambilan Contoh Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pengambilan Contoh TanahLaboratorium Uji Tanah - Pengambilan Contoh Tanah
Laboratorium Uji Tanah - Pengambilan Contoh Tanah
 
Penelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan pptPenelitian tanah di lapangan ppt
Penelitian tanah di lapangan ppt
 
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
Sand cone test (Tes Kepadatan Tanah di Lapangan)
 
Mekanika Tanah II (Teori Tekanan Tanah Lateral)
Mekanika Tanah II (Teori Tekanan Tanah Lateral)Mekanika Tanah II (Teori Tekanan Tanah Lateral)
Mekanika Tanah II (Teori Tekanan Tanah Lateral)
 
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam TanahMekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
Mekanika Tanah - Aliran Air dalam Tanah
 
2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat berat2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat berat
 
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan g
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan gMetode pelaksanaan konstruksi bangunan g
Metode pelaksanaan konstruksi bangunan g
 
Awal triaxial
Awal triaxialAwal triaxial
Awal triaxial
 
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIEDKlasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
Klasifikasi tanah AASHTO DAN UNIFIED
 
Metode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambangMetode penyaliran tambang
Metode penyaliran tambang
 
Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2
 
Batas-Batas Atterberg
Batas-Batas AtterbergBatas-Batas Atterberg
Batas-Batas Atterberg
 
1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang
 
Metode pelaksanaan jalan
Metode pelaksanaan jalanMetode pelaksanaan jalan
Metode pelaksanaan jalan
 
Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambangan
 
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorongSiphon, Terjunan, Gorong-gorong
Siphon, Terjunan, Gorong-gorong
 
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanSni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
 
Alat berat dan pemindahan tanah mekanis bab iii penggunaan & kemampua...
Alat  berat dan pemindahan tanah mekanis    bab iii penggunaan & kemampua...Alat  berat dan pemindahan tanah mekanis    bab iii penggunaan & kemampua...
Alat berat dan pemindahan tanah mekanis bab iii penggunaan & kemampua...
 
Ilmu Bahan Bangunan
Ilmu Bahan BangunanIlmu Bahan Bangunan
Ilmu Bahan Bangunan
 
Soil study thesis
Soil study thesisSoil study thesis
Soil study thesis
 

Similar to OPTIMALKAN ALAT PEMADAT

Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2Selphiepuspita
 
Alat Berat pada Pekerjaan Tanah
Alat Berat pada Pekerjaan Tanah Alat Berat pada Pekerjaan Tanah
Alat Berat pada Pekerjaan Tanah FarosParamananda
 
Traktor dan Bulldozer
Traktor dan BulldozerTraktor dan Bulldozer
Traktor dan Bulldozerjajankjos
 
UNS Kelompok 5 - 2.Scraper
UNS Kelompok 5 - 2.Scraper UNS Kelompok 5 - 2.Scraper
UNS Kelompok 5 - 2.Scraper Dinasty Dea
 
Metode pelaksanaan proyek
Metode pelaksanaan proyekMetode pelaksanaan proyek
Metode pelaksanaan proyekWesly Simarmata
 
176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton
176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton
176571108 metode-pekerjaan-jalan-betonOlfa Finatry
 
Makalah perkerasan jalan
Makalah perkerasan jalan Makalah perkerasan jalan
Makalah perkerasan jalan efdharey
 
Makalah perkerasan jalan TEKNIK PIPIL
Makalah perkerasan jalan TEKNIK PIPILMakalah perkerasan jalan TEKNIK PIPIL
Makalah perkerasan jalan TEKNIK PIPILefdharey
 
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01Siska Meidifra
 
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01anggitampan
 

Similar to OPTIMALKAN ALAT PEMADAT (20)

Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
Metode kontruksi (pemadatan alat berat) presentasi 2
 
Pertemuan 7-1.pdf
Pertemuan 7-1.pdfPertemuan 7-1.pdf
Pertemuan 7-1.pdf
 
Alat Berat pada Pekerjaan Tanah
Alat Berat pada Pekerjaan Tanah Alat Berat pada Pekerjaan Tanah
Alat Berat pada Pekerjaan Tanah
 
dozer.pdf
dozer.pdfdozer.pdf
dozer.pdf
 
Jalan tambang
Jalan tambangJalan tambang
Jalan tambang
 
Traktor dan Bulldozer
Traktor dan BulldozerTraktor dan Bulldozer
Traktor dan Bulldozer
 
UNS Kelompok 5 - 2.Scraper
UNS Kelompok 5 - 2.Scraper UNS Kelompok 5 - 2.Scraper
UNS Kelompok 5 - 2.Scraper
 
Metode pelaksanaan proyek
Metode pelaksanaan proyekMetode pelaksanaan proyek
Metode pelaksanaan proyek
 
rigid pavement
rigid pavementrigid pavement
rigid pavement
 
Elemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - RemElemen Mesin II - Rem
Elemen Mesin II - Rem
 
174136923 scraper
174136923 scraper174136923 scraper
174136923 scraper
 
176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton
176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton
176571108 metode-pekerjaan-jalan-beton
 
Makalah perkerasan jalan
Makalah perkerasan jalan Makalah perkerasan jalan
Makalah perkerasan jalan
 
Makalah perkerasan jalan TEKNIK PIPIL
Makalah perkerasan jalan TEKNIK PIPILMakalah perkerasan jalan TEKNIK PIPIL
Makalah perkerasan jalan TEKNIK PIPIL
 
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
 
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
Pelajaran alat2-berat-1302576208-phpapp01
 
Pelajaran Alat2 Berat
Pelajaran Alat2 BeratPelajaran Alat2 Berat
Pelajaran Alat2 Berat
 
Jalan Angkut Tambang
Jalan Angkut TambangJalan Angkut Tambang
Jalan Angkut Tambang
 
Pertemuan 2 pesawat angkat
Pertemuan 2 pesawat angkatPertemuan 2 pesawat angkat
Pertemuan 2 pesawat angkat
 
Velg dan Ban.pptx
Velg dan Ban.pptxVelg dan Ban.pptx
Velg dan Ban.pptx
 

OPTIMALKAN ALAT PEMADAT

  • 1. ALAT PEMADAT (COMPACTOR) KELOMPOK 2 AFIFAH (I0111004) ANDREAWAN SETYO (I0111009) DEDY ISMAIL HARTONO (I0111024) ISCHA WATI EKA PUTRI (I0111056) YUNIAR CATUR (I0111111) PRESENTASI METODE KONSTRUKSI Dosen : Ir. Ary Setyawan, MSc, PhD JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
  • 2. PEMAMPATAN?????? Usaha untuk mengurangi rongga-rongga udara dan air yang semula ada di antara butir- butir sehingga dihilangkan atau dibatasi pada proporsi dan syarat-syarat yang ditentukan dalam percobaan-percobaan laboratorium tanah.
  • 3. K L A S I F I K A S I R O L L E R  Berdasar cara bergeraknya, ada yang bergerak sendiri (self propelled) dan ada yang ditarik traktor (towed).  Berdasar bahan roda-roda penggilasnya, ada yang terbuat dari baja (steel wheel) dan ada yang terbuat dari karet (pneumatic).  Dilihat dari bentuk permukaan roda, ada yang bentuk permukaannya halus (plain), segment, grid, sheepfoot (kaki domba) dan lain-lain.  Dilihat dari susunan roda-roda gilas, ada yang beroda tiga (three wheel), tandem roller (roda dua) dan three axle tandem roller.  Alat penggilas khusus, misalnya vibrating roller bekerja menggunakan getaran sebagai unsur utama dalam usaha pemampatan tanah.
  • 4. P E N G G I L A S Penggilas roda tiga (three wheel roller) merupakan alat penggilas yang tertua dan sampai sekarang masih digunakan dalam pekerjaan- pekerjaan pemampatan. Three wheel roller ini digunakan untuk usaha-usaha pemampatan lapisan yang terdiri dari bahan-bahan yang berbutir kasar, misalnya untuk pembuatan jalan macadam (sering disebut sebagai macadam roller). R O D A T I G A
  • 6. Three axle tandem roller digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang berat seperti mengerjakan landasan pesawat terbang dan lain-lainnya. Konstruksi dari three axle tandem apabila ditambah satu roda depan (guide roll) yang dipasang pada perpanjangan overhead frame disebut walking beam, yang dapat bergerak bebas naik turun mengikuti ketidakrataaan permukaan jalan, sehingga satuan tekanan per satuan lebar rol dapat dipertahankan besamya. Walking beam dapat juga dikunci, sehingga dapat bergerak ke atas saja apabila permukaan jalan tidak rata. Penguncian walking beam dapat dilakukan penuh, sehingga walking beam tidak dapat bergerak sama sekali ke atas maupun ke bawah. Pengaruh penguncian walking beam ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
  • 7.
  • 8. Vibration Roller Vibration roller adalah termasuk tandem roller, yang cara pemampatannya menggunakan efek getaran, dan sangat cocok digunakan pada jenis tanah pasir atau kerikil berpasir. Efisiensi pemampatan yang dihasilkan sangat baik, karena adanya gaya dinamis terhadap tanah. Butir-butir tanah cenderung akan mengisi bagian-bagian yang kosong yang terdapat di antara butir- butirnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pemampatan dengan vibration roller ialah frekuensi getaran, amplitude dan gaya sentrifugal.
  • 9. Pengaruh plain wheel roller, terhadap kemampatan yang dihasilkan adalah dari atas ke bawah, yang artinya bagian atas akan mencapai kemampatan terlebih dahulu dan pada bagian bawah. Hal ini karena penampang melintang pengaruh tekanan roda gilas ke dalam lapisan tanah berbentuk trapesium (gambar di bawah), sehingga tekanan per satuan luas di bagian atas lebih besar dari pada bagian bawah. Untuk usaha pemampatan tanah dengan butiran yang banyak mengandung butiran kasar lebih baik digunakan meshgrid roller. M E S H G R I D R O L L E R
  • 10. Segment Roller Untuk tanah yang banyak mengandung lempung (tanah liat), terutama tanah yang basah, grid roller kurang memberi hasil yang baik, karena tanah akan tertinggal di antara batang-batang besi anyaman roda. Untuk menghindari hal tersebut dapat digunakan segment roller yang rodanya tersusun dari lempengan-lempengan baja kecil-kecil. yang akan memberi tekanan per satuan luas cukup besar dan dapat masuk ke dalam tanah, sehingga terjadi pemampatan langsung dari bawah.
  • 11. Sheepfoot Roller Sheepfoot roller ini termasuk adalah alat pampat yang melindas dari bawah. Bagian utama roller ini berupa drum yang sekelilingnya diberi kaki-kaki, sehingga tekanan roller dapat terpusat pada kepala kaki yang merupakan bidang-bidang kecil dan memberikan tekanan per satuan luas yang besar. Sheepfoot roller ini merupakan alat pampat yang ditarik, dan pada waktu ditarik kaki-kaki domba akan masuk ke dalam lapisan tanah, dan dinding drum yang ada pada permukaan lapisan akan memberikan kemampatan sementara. Sehingga tebal lapisan yang efektif untuk pemampatan dengan sheepfoot roller ini antara 20 -25 sentimeter, dan bahan tanah yang cocok untuk sheepfoot roller ini adalah tanah yang banyak mengandung lempung.
  • 12. Pneumatic Tired Roller Roller jenis ini mempunyai roda-roda dari ban karet (pneumatic) dengan permukaan yang dibuat rata. Susunan rodanya dibuat sedemikian rupa sehingga Jalur yang dilewati jatuh di antara jalur-jalur roda belakang, dengan demikian gilasan dapat merata pada satu lintasan roller. Tekanan roda pada permukaan tanah dapat diatur dengan tekanan udara dalam ban (inflation pressure), makin keras ban dipompa, makin besar tekanan per satuan luas permukaan tanah. Penggilasan dengan ban ini mempunyai ciri khusus dengan adanya kneading effect.
  • 13. Portable Roller Dan Trench Roller Portable roller adalah roller jenis kecil dengan berat hanya 4 sampai 6 ton saja yang dilengkapi dengan roda karet yang dapat dinaik-turunkan. Waktu bekerja roda karet digantung, sehingga yang menyentuh permukaan tanah adalah roda-roda bajanya, apabila ingin dipindahkan (dibawa), roda karet diturunkan kemudian roller ditarik dengan traktor atau truk. Trench roller adalah penggilas khusus parit atau lubang galian, sehingga konstruksinya dibuat khusus sedemikian rupa agar sesuai untuk pekerjaan tersebut (gambar). Roda yang sebelah dibuat dan baja halus dengan diameter roda lebih besar, yang digunakan sebagai pemampat, sedang roda yang sebelahnya lagi dan juga roda kemudi (guide roll) dibuat dan ban karet dengan diameter roda lebih kecil. Kemampuan roller ini untuk memampatkan parit sedalam antara 16 sampai 23 inci. Portable Roller dengan Tangan
  • 14. CARA KERJA COMPACTOR Pada kebanyakan roller, susunan roda adalah dengan guide roll berada di depan dan drive roll di belakang, sehingga operator menghadap ke guide roll di depan, tetapi mudahnya kita anggap bahwa roller bergerak maju bila berjalan ke arah guide roll. Untuk menjaga kemiringan pada potongan melintang badan jalan, maka pekerjaan dimulai dengan jalur-jalur tepi yang terendah. Hal ini karena bahan yang digilas mempunyai kecenderungan untuk menggeser (melorot) ke tepi bawah. Dengan memampatkan lebih dahulu bagian bawah, penggeseran tanah akan tertahan oleh jalur- jalur yang sudah dipampatkan. Untuk berpindah jalur, sangat dianjurkan pada waktu roller berjalan maju, hal ini untuk menghindari agar guide roll tidak tertarik menggeser ke arah jalannya drive roll dan merusak permukaan lapisan-lapisan yang sudah dibentuk permukaannya.
  • 15. Pada gambar (A) di bawah seluruh lebar jalan dapat dijalani dalam 8 pass (lintasan), pass ke 9 roller kembali menuju ke jalur yang pertama. Pengulangan ini dilakukan terus menerus sampai jumlah pass yang diperlukan untuk mencapai pemampatan yang dikehendaki tiap jalur sudah terpenuhi. Overlap dalam arah memanjang (A) juga perlu diberikan, karena dalam arah belok, roller ini jumlah pass yang diberikan lebih sedikit dan pada yang di bagian lurus, gambar (b) di bawah adalah pola penggilasan pada tikungan jalan, pass pertama dimulai dan bagian bawah (bagian lintasan yang dalam) menuju ke bagian atas (bagian lintasan luar). Untuk lintasan-lintasan berikutnya diulang mulai dan lintasan pertama lagi.
  • 16. P R O D U K S I Produksi compactor biasanya dinyatakan dalam luasan (m2 ) yang dapat dipampatkan oleh penggilas sampai kepampatan yang dikehendaki per satuan waktu. Untuk menghitung dapat digunakan rumus berikut: C O M P A C T O R dimana: F : luas permukaan lapisan yang dipadatkan (m2 ) L : lebar efektif roda gilas (m) V : kecepatan compactor (m/jam) JM : kondisi manajemen dan medan kerja N : jumlah lintasan (pass) yang diperlukan untuk mencapai kemampatan yang dikehendaki Yang dimaksud satu pass adalah satu lintasan dengan roda gilas melewati satu jalur tertentu. Agar dicapai hasil penggilasan dengan permukaan yang rata, maka tiap pass dengan pass yang berikutnya harus saling menindih (overlap) antara 15-30 cm.
  • 17. HITUNGAN : Ketebalan per lapis 10 cm, maka produksi compactor = 0.10 * 90 = 9 m3 jam (CM) Contoh: Sebuah compactor three wheel roller dengan berat 8 ton digunakan untuk memampatkan suatu lapisan makadam setebal 10 cm (sesudah jadi). Jumlah pass yang diperlukan 10 kali, lebar efektif compactor 60 cm, kecepatan operasi 2 km/jam. Kondisi manajemen baik dan kondisi medan baik. Berapakah produksi compactor per jamnya ?
  • 18. Daftar Pustaka Widi Hartono, S.T, 2008, Pemindahan Tanah Mekanik ( Alat-alat Berat),Surakarta, LPP UNS dan UNS Press Ir. Susy Fatena Rostiyanti, M.Sc.,2008,Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi, Rineka Cipta