Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai jenis alat pemadat tanah (compactor) beserta cara kerjanya. Jenis-jenis compactor dijelaskan meliputi roller beroda tiga, tandem roller, vibration roller, segment roller, sheepfoot roller, dan pneumatic tired roller. Cara kerja compactor meliputi pengulangan lintasan (pass) untuk mencapai kepadatan yang diinginkan pada setiap bagian lapisan tanah.
1. ALAT PEMADAT (COMPACTOR)
KELOMPOK 2
AFIFAH
(I0111004)
ANDREAWAN SETYO
(I0111009)
DEDY ISMAIL HARTONO
(I0111024)
ISCHA WATI EKA PUTRI
(I0111056)
YUNIAR CATUR (I0111111)
PRESENTASI
METODE KONSTRUKSI
Dosen : Ir. Ary Setyawan, MSc, PhD
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2. PEMAMPATAN??????
Usaha untuk mengurangi
rongga-rongga udara dan air
yang semula ada di antara butir-
butir sehingga dihilangkan atau
dibatasi pada proporsi dan
syarat-syarat yang ditentukan
dalam percobaan-percobaan
laboratorium tanah.
3. K
L
A
S
I
F
I
K
A
S
I
R
O
L
L
E
R
Berdasar cara bergeraknya, ada yang bergerak
sendiri (self propelled) dan ada yang ditarik
traktor (towed).
Berdasar bahan roda-roda penggilasnya, ada
yang terbuat dari baja (steel wheel) dan ada
yang terbuat dari karet (pneumatic).
Dilihat dari bentuk permukaan roda, ada yang
bentuk permukaannya halus (plain), segment,
grid, sheepfoot (kaki domba) dan lain-lain.
Dilihat dari susunan roda-roda gilas, ada yang
beroda tiga (three wheel), tandem roller (roda
dua) dan three axle tandem roller.
Alat penggilas khusus, misalnya vibrating
roller bekerja menggunakan getaran sebagai
unsur utama dalam usaha pemampatan tanah.
4. P
E
N
G
G
I
L
A
S
Penggilas roda tiga (three wheel roller)
merupakan alat penggilas yang
tertua dan sampai sekarang masih
digunakan dalam pekerjaan-
pekerjaan pemampatan. Three
wheel roller ini digunakan untuk
usaha-usaha pemampatan lapisan
yang terdiri dari bahan-bahan
yang berbutir kasar, misalnya
untuk pembuatan jalan macadam
(sering disebut sebagai macadam
roller).
R
O
D
A
T
I
G
A
6. Three axle tandem roller digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan
yang berat seperti mengerjakan landasan pesawat terbang dan
lain-lainnya. Konstruksi dari three axle tandem apabila ditambah
satu roda depan (guide roll) yang dipasang pada perpanjangan
overhead frame disebut walking beam, yang dapat bergerak bebas
naik turun mengikuti ketidakrataaan permukaan jalan, sehingga
satuan tekanan per satuan lebar rol dapat dipertahankan besamya.
Walking beam dapat juga dikunci, sehingga dapat bergerak ke
atas saja apabila permukaan jalan tidak rata. Penguncian walking
beam dapat dilakukan penuh, sehingga walking beam tidak dapat
bergerak sama sekali ke atas maupun ke bawah. Pengaruh
penguncian walking beam ini dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.
7.
8. Vibration Roller
Vibration roller adalah termasuk tandem roller,
yang cara pemampatannya menggunakan efek
getaran, dan sangat cocok digunakan pada jenis
tanah pasir atau kerikil berpasir. Efisiensi
pemampatan yang dihasilkan sangat baik, karena
adanya gaya dinamis terhadap tanah. Butir-butir
tanah cenderung akan mengisi bagian-bagian
yang kosong yang terdapat di antara butir-
butirnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pemampatan dengan vibration roller ialah
frekuensi getaran, amplitude dan gaya sentrifugal.
9. Pengaruh plain wheel roller, terhadap kemampatan yang dihasilkan
adalah dari atas ke bawah, yang artinya bagian atas akan mencapai
kemampatan terlebih dahulu dan pada bagian bawah. Hal ini
karena penampang melintang pengaruh tekanan roda gilas ke
dalam lapisan tanah berbentuk trapesium (gambar di bawah),
sehingga tekanan per satuan luas di bagian atas lebih besar dari
pada bagian bawah. Untuk usaha pemampatan tanah dengan
butiran yang banyak mengandung butiran kasar lebih baik
digunakan meshgrid roller.
M
E
S
H
G
R
I
D
R
O
L
L
E
R
10. Segment Roller
Untuk tanah yang banyak mengandung lempung (tanah liat), terutama
tanah yang basah, grid roller kurang memberi hasil yang baik, karena
tanah akan tertinggal di antara batang-batang besi anyaman roda. Untuk
menghindari hal tersebut dapat digunakan segment roller yang rodanya
tersusun dari lempengan-lempengan baja kecil-kecil. yang akan memberi
tekanan per satuan luas cukup besar dan dapat masuk ke dalam tanah,
sehingga terjadi pemampatan langsung dari bawah.
11. Sheepfoot Roller
Sheepfoot roller ini termasuk adalah alat pampat
yang melindas dari bawah. Bagian utama roller ini
berupa drum yang sekelilingnya diberi kaki-kaki,
sehingga tekanan roller dapat terpusat pada kepala
kaki yang merupakan bidang-bidang kecil dan
memberikan tekanan per satuan luas yang besar.
Sheepfoot roller ini merupakan alat pampat yang
ditarik, dan pada waktu ditarik kaki-kaki domba akan
masuk ke dalam lapisan tanah, dan dinding drum
yang ada pada permukaan lapisan akan memberikan
kemampatan sementara. Sehingga tebal lapisan yang
efektif untuk pemampatan dengan sheepfoot roller
ini antara 20 -25 sentimeter, dan bahan tanah yang
cocok untuk sheepfoot roller ini adalah tanah yang
banyak mengandung lempung.
12. Pneumatic Tired Roller
Roller jenis ini mempunyai roda-roda dari
ban karet (pneumatic) dengan permukaan
yang dibuat rata. Susunan rodanya dibuat
sedemikian rupa sehingga Jalur yang
dilewati jatuh di antara jalur-jalur roda
belakang, dengan demikian gilasan dapat
merata pada satu lintasan roller.
Tekanan roda pada permukaan tanah dapat
diatur dengan tekanan udara dalam ban
(inflation pressure), makin keras ban
dipompa, makin besar tekanan per satuan
luas permukaan tanah. Penggilasan
dengan ban ini mempunyai ciri khusus
dengan adanya kneading effect.
13. Portable Roller Dan Trench Roller
Portable roller adalah roller jenis kecil dengan berat
hanya 4 sampai 6 ton saja yang dilengkapi dengan
roda karet yang dapat dinaik-turunkan. Waktu bekerja
roda karet digantung, sehingga yang menyentuh
permukaan tanah adalah roda-roda bajanya, apabila
ingin dipindahkan (dibawa), roda karet diturunkan
kemudian roller ditarik dengan traktor atau truk.
Trench roller adalah penggilas khusus parit atau lubang
galian, sehingga konstruksinya dibuat khusus
sedemikian rupa agar sesuai untuk pekerjaan tersebut
(gambar). Roda yang sebelah dibuat dan baja halus
dengan diameter roda lebih besar, yang digunakan
sebagai pemampat, sedang roda yang sebelahnya lagi
dan juga roda kemudi (guide roll) dibuat dan ban
karet dengan diameter roda lebih kecil. Kemampuan
roller ini untuk memampatkan parit sedalam antara 16
sampai 23 inci.
Portable Roller
dengan
Tangan
14. CARA KERJA
COMPACTOR
Pada kebanyakan roller, susunan roda adalah dengan guide roll
berada di depan dan drive roll di belakang, sehingga operator
menghadap ke guide roll di depan, tetapi mudahnya kita anggap
bahwa roller bergerak maju bila berjalan ke arah guide roll.
Untuk menjaga kemiringan pada potongan melintang badan jalan,
maka pekerjaan dimulai dengan jalur-jalur tepi yang terendah. Hal ini
karena bahan yang digilas mempunyai kecenderungan untuk
menggeser (melorot) ke tepi bawah. Dengan memampatkan lebih
dahulu bagian bawah, penggeseran tanah akan tertahan oleh jalur-
jalur yang sudah dipampatkan. Untuk berpindah jalur, sangat
dianjurkan pada waktu roller berjalan maju, hal ini untuk
menghindari agar guide roll tidak tertarik menggeser ke arah jalannya
drive roll dan merusak permukaan lapisan-lapisan yang sudah
dibentuk permukaannya.
15. Pada gambar (A) di bawah seluruh lebar jalan dapat
dijalani dalam 8 pass (lintasan), pass ke 9 roller
kembali menuju ke jalur yang pertama.
Pengulangan ini dilakukan terus menerus sampai
jumlah pass yang diperlukan untuk mencapai
pemampatan yang dikehendaki tiap jalur sudah
terpenuhi. Overlap dalam arah memanjang (A)
juga perlu diberikan, karena dalam arah belok,
roller ini jumlah pass yang diberikan lebih
sedikit dan pada yang di bagian lurus, gambar
(b) di bawah adalah pola penggilasan pada
tikungan jalan, pass pertama dimulai dan bagian
bawah (bagian lintasan yang dalam) menuju ke
bagian atas (bagian lintasan luar). Untuk
lintasan-lintasan berikutnya diulang mulai dan
lintasan pertama lagi.
16. P
R
O
D
U
K
S
I
Produksi compactor biasanya dinyatakan dalam luasan
(m2
) yang dapat dipampatkan oleh penggilas
sampai kepampatan yang dikehendaki per satuan
waktu. Untuk menghitung dapat digunakan
rumus berikut:
C
O
M
P
A
C
T
O
R
dimana:
F : luas permukaan lapisan yang dipadatkan (m2
)
L : lebar efektif roda gilas (m)
V : kecepatan compactor (m/jam)
JM : kondisi manajemen dan medan kerja
N : jumlah lintasan (pass) yang diperlukan untuk mencapai
kemampatan yang dikehendaki
Yang dimaksud satu pass adalah satu lintasan dengan roda gilas
melewati satu jalur tertentu. Agar dicapai hasil
penggilasan dengan permukaan yang rata, maka tiap pass
dengan pass yang berikutnya harus saling menindih
(overlap) antara 15-30 cm.
17. HITUNGAN :
Ketebalan per lapis 10 cm, maka
produksi compactor = 0.10 * 90 = 9 m3
jam (CM)
Contoh:
Sebuah compactor three wheel roller dengan berat 8 ton
digunakan untuk memampatkan suatu lapisan makadam
setebal 10 cm (sesudah jadi). Jumlah pass yang diperlukan
10 kali, lebar efektif compactor 60 cm, kecepatan operasi 2
km/jam. Kondisi manajemen baik dan kondisi medan baik.
Berapakah produksi compactor per jamnya ?
18. Daftar Pustaka
Widi Hartono, S.T, 2008, Pemindahan Tanah Mekanik ( Alat-alat Berat),Surakarta, LPP
UNS dan UNS Press
Ir. Susy Fatena Rostiyanti, M.Sc.,2008,Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi, Rineka
Cipta