5. Inti pendapat David Hume adalah bahwa
perubahan harga barang akan berbanding
lurus secara proposional dengan perubahan
jumlah uang beredar.
Misalnya jika diasumsikan jumlah barang
tetap, jika jumlah uang beredar naik 20%
maka harga akan naik 20% juga.
6. Irving Fisher merumuskan teori kuantitas uang
sebagai berikut:
M x V = P x T atau MV = PT
Keterangan :
M = jumlah uang beredar
V = tingkat perputaran uang (velocity), yaitu berapa
kali suatu mata uang pindah tangan dari satu
orang kepada orang lain dalam satu periode
tertentu
P = harga barang
T = volume barang dalam transaksi.
7. Alfred Marshall menekankan pada bagian dari
pendapatan (GNP) yang diwujudkan dalam bentuk
uang kas. Rumus :
M = k.Y
Marshall memandang bahwa seseorang selalu
menginginkan bagian tertentu dari pendapatannya (Y)
dipegang dalam bentuk uang kas yang dinyatakan
dengan k. Jadi, k.Y merupakan keinginan seseorang
akan uang kas (M).
8. John Maynard Keynes menyatakan
bahwa motif seseorang memegang
uang tunai karena didorong oleh tiga
motif yaitu sebagai berikut :
1. Motif transaksi (transaction
motive)
2. Motif berjaga-jaga (precautionary
motive)
3. Motif spekulasi (speculation
motive)
9. Friedman membagi kekayaan menjadi 5 yaitu, uang
kas, obligasi, saham, kekayaan yang berbentuk fisik
dan keahlian.
Jadi, permintaan terhadap uang kas tergantung
pada tiga faktor utama, yaitu :
1) Jumlah total kekayaan.
2) Harga dan pendapatan dari berbagai alternatif
bentuk kekayaan.
3) Selera dan kesukaan dari pemilik kekayaan.
10.
11.
12. 1. Uang beredar secara sempit (Narrow Money)
• Uang beredar secara sempit (M₁) adalah seluruh uang kartal (K)
dan uang giral (G) yang tersedia untuk digunakan oleh masyarakat.
• Persamaannya : M₁ = K + G
2. Uang beredar secara luas (Broad Money
• Uang beredar secara luas mencakup uang kartal, uang giral, serta
deposito dan tabungan masyarakat di bank. Deposito dan tabungan
disebut dengan istilah quasi money, yaitu sesuatu yang mendekati
ciri dari uang.
• Persamaannya : M₂ = K + G + Uang Kuasi atau M₂ = M₁ + Uang
Kuasi
3. Uang inti (Reserve Money)
• Uang inti (H) dapat didefinisikan sebagai :
• (a) saldo rekening koran atau giro milik bank-bank umum atau
masyarakat pada Bank Indonesia (R).
• (b) Uang tunai yang dipegang bank-bank umum dan masyarakat
(K). Persamaannya : H = K + R
13. Tinggi rendahnya tingkat bunga
Tingkat pendapatan masyarakat
Jumlah penduduk
Keadaan letak geografis
Struktur ekonomi masyarakat
Penguasaan IPTEK penduduk
Globalisasi ekonomi
15. Kata bank berasal dari bahasa Italia banque atau
Italia banca yang berarti bangku.
Menurut UU RI No 10 Tahun 1998, bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak
16. Menurut UU RI No 10 Tahun 1998, fungsi atau
tugas bank sebagai berikut :
Sebagai penghimpun dana
Penyalur dana masyarakat
Meningkatkan taraf hidup
masyarakat
17. Di indonesia bank sentralnya disebut Bank
Indonesia.
Tujuan bank Indonesia adalah mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah.
Tugas Bank Indonesia :
1. Menetapkan dan melaksanakan
kebijakan moneter
2. Mengatur dan menjaga kelancaran
sistem pembayara
3. Mengatur dan mengawasi bank
18. Usaha-usaha aktif
Mendiskontokan
surat wesel dan
surat dagang
Membeli dan
menjual wesel,
kertas-kertas
perbendaharaan
negara, obligasi, dll
Memberikan kredit
kepada perbankan
Membeli dan
menjual logam mulia
Usaha-usaha pasif
Simpanan dalam
rekening koran
dari bank-bank
Jasa-jasa
19. Bank konvensional adalah bank yang menjalankan
kegiatan usahanya secara konvensional (dengan
sistem bunga).
Berdasarkan jenisnya terdiri atas:
1. Bank umum konvensional
produk bank umum: giro, cek, wesel, tabungan,
deposito berjangka, cek perjalanan, jual-beli valuta
asing, pengiriman uang atau transfer, ATM, dan
berbagai jenis kredit.
2. Bank perkreditan rakyat
20. Menghimpun dana dari masyarakat
Memberikan kredit dan menertibkan surat
pengakuan utang
c. Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko
sendiri maupun untuk kepentingan dan atas
perintah nasabahnya
d. Memindahkan uang
e. Menempatkan dan meminjamkan dana kepada
bank lain
f. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat
berharga dan melakukan perhitungan dengan
pihak ketiga
g. Menyediakn tempat untuk menyimpan barang
dan surar berharga
a.
b.
21. Melakukan kegiatan penitipan untuk
kepentingan pihak lain berdasarkan suatu
kontrak
i. Melakukan penempatan dana kepada nasabah
lainnya
j. Membeli melalui pelelangan agunan
k. Menyediakan pembayaran dan melakukan
kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank
sepanjang sesuai dengan undan-undang dan
ketentuan yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia.
h.
22. BPR adalah bank yang menerima simpanan dari
masyarakat hanya dalam bentuk deposito berjangka,
tabungan, atau bentuk lainnya dan memberikan
pinjaman kepada masyarakat.
Jenis layanan BPR:
1. Menghimpun dana masyarakat dalam bentuk
deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk
lain yang dipersamakan dengan itu.
2. Memberikan kredit dalam bentuk kredit modal
kerja, kredit investasi, maupun kredit konsumsi.
23. Bank Syariah adalah bank yang dikelola sesuai
dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam.
Aktivitas ekonomi yang dibenakan oleh syariah Islam
adalah yang memenuhi beberapa hal berikut:
1. Bersifat produktif
2. Tidak eksploitatif
3. Berkeadilan
4. Tidak bersifat spekulatif
5. Antiriba
25. Kebijakan moneter adalah langkah-langkah yang
diambil penguasa moneter (Bank Sentral atau
Bank Indonesia) untuk memengaruhi jumlah uang
yang beredar dan daya beli uang.
Keberhasilan kebijakan moneter biasanya diukur
dari peningkatan kesempatan kerja, perbaikan
neraca pembayaran, dan perbaikan kualitas kerja
26. Menjaga stabilitas ekonomi
b. Menjaga stabilitas harga
c. Meningkatkan kesempatan
harga
d. Memperbaiki posisi neraca
perdagangan dan neraca
pembayaran
a.
27. Kebijakan uang ketat (tight money policy)
Kebijakan uang longgar (easy money policy)
Kebijakan operasi pasar terbuka (open market
operation)
Kebijakan diskonto (discount policy)
Kebijakan cadangan kas
Kebijakan kredit ketat
Kebijakan dorongan moral (moral suasion)