2. Foto benda yang terkorosi
Sebelum terkorosi
Saat terkena korosi
3. Jenis korosi yang terjadi pada gambar yaitu :
• Uniform Corrosion
• Stress Corrosion Cracking
• Dezincification
• Pitting Corrosion
4. Cara pencegahan korosi berdasarkan teori yaitu
:
Proteksi Katodik
Coating
Pemakaian Bahan-Bahan Kimia (Chemical
Inhibitor)
• Inhibitor anodik
• Inhibitor katodik
• Inhibitor campuran
• Inhibitor teradsorpsi
5.
6. • Uniform corrosion terjadi disebabkan rusaknya
seluruh atau sebagian protective layer pada material
sehingga material secara merata akan
berkurang/aus. Korosi ini terjadi umumnya
disebabkan oleh cairan atau larutan asam kuat
maupun alkali panas. Asam hidroklorit dan asam
hidrofluor adalah lingkungan yang perlu dihindari
material apalagi dikombinasikan dengan
temperatur serta konsentrasi yang cukup tinggi.
Korosi uniform yang menyebabkan berkurangnya
dimensi permukaan benda secara merata.
Uniform Corrosion
Back
7. Stress Corrosion Cracking
• Dalam kondisi kombinasi antara tegangan (baik tensile, torsion,
compressive maupun thermal) dan lingkungan yang korosif maka
material cenderung lebih cepat mengalami korosi. Karat yang
mengakibatkan berkurangnya penampang luas efektif permukaan
material menyebabkan tegangan kerja (working Strees) pada SS akan
bertambah besar. Korosi ini dapat terjadi pula misal pada pin, baut-
mur dengan lubangnya/ dudukannya, material yang memiliki
tegangan sisa akibat rolling, bending, welding dan sebagainya.
Korosi ini meningkat jika part yang mengalami stress berada di
lingkungan dengan kadar klorida tinggi seperti air laut yang
temperaturnya cukup tinggi. Sebagai akibatnya aplikasi material
dibatasi untuk menangani cairan panas ber-temperatur di atas 50 0
C
bahkan dengan kadar klorida yang sangat sedikit sekalipun
(beberapa ppm). Pada beberapa kasus, korosi ini dapat dikurangi
dengan cara ’shot peening’, penembakan permukaan logam dengan
butir pasir logam, atau juga meng-annealing setelah material selesai
di- machining, sehingga dapat mengurangi tegangan pada
permukaan logam.
Back
8. Dezincification
• Merupakan korosi yang mengandung zinc alloy kuningan dimana
produk utama dari korosi logam tembaga.
Dezincification adalah terlarutnya zinc yang terjadi pada kuningan
yang terpapar lingkungan berair dengan konsentrasi CO2 dan atau
klorida tinggi. Dezincfikasi terutama terjadi pada kuningan dengan
kadar seng diatas 15–20%, pada lingkungan air yang mengandung
ion Cl-
seperti air payau & air laut dan air yang mengandung
O2. Sedangkan untuk kuningan dengan kadar seng kurang dari
5% biasanya tahan terhadap korosi ini. Produk dari
proses dezincfikasi menghasilkan kuningan yang berlubang, rapuh,
memiliki kekuatan mekanis yang rendah dan warna kuningan
berubah dari kuning ke merah. Terlarutnya Zn menyebabkan
adanya lapisan tembaga. Tipe atau bentuk serangan pada
proses desincfikasi dibagi menjadi 2 bagian :
• 1. Tipe setempat (plug)
• Tipe korosi ini menyerang secara lokal sampai ke dalam kuningan
membentuk lubang.
• 2. Tipe lapisan (merata)
• Tipe korosi ini menyerang secara merata pada permukaan kuningan
dan melarutkan seng pada seluruh permukaan kuningan dengan laju
yang hampir sama.
Back
9. Pitting corrosion
• Pitting corrosion ini awalnya terlihat kecil
dipermukaan material tetapi semakin membesar
pada bagian dalam material. Korosi ini terjadi pada
beberapa kondisi pada lingkungan dengan pH
rendah, temperature moderat, serta konsentrasi
klorida yang cukup tinggi. Umumnya material
berkadar Krom (Cr), Molybdenum (Mo) dan
Nitrogen (N) yang tinggi cenderung lebih tahan
terhadap pitting corrosion. Korosi ini sangat
berbahaya karena menyerang permukaan dan
penampakan visualnya sangat kecil, sehingga sulit
untuk diatasi dan dicegah terutama pada pipa-pipa
bertekanan tinggi.Back
10. Proteksi
Katiodik
Untuk mencegah terjadinya proses korosi atau setidak-tidaknya
untuk memperlambat proses korosi tersebut, maka dipasanglah
suatu anoda buatan di luar logam yang akan diproteksi. Daerah
anoda adalah suatu bagian logam yang kehilangan elektron. Ion
positifnya meninggalkan logam tersebut dan masuk ke dalam
larutan yang ada sehingga logam tersebut berkarat. Terlihat
disini karena perbedaan potensial maka arus elektron akan
mengalir dari anoda yang dipasang dan akan menahan melawan
arus elektron dari logam yang didekatnya, sehingga logam
tersebut berubah menjadi daerah katoda. Inilah yang disebut
Cathodic Protection. Dalam hal diatas elektron disuplai kepada
logam yang diproteksi oleh anoda buatan sehingga elektron yang
hilang dari daerah anoda tersebut selalu diganti, sehingga akan
mengurangi proses korosi dari logam yang diproteksi. Anoda
buatan tersebut ditanam dalam suatu elektrolit yang sama
(dalam hal ini tanah lembab) dengan logam (dalam hal ini pipa)
yang akan diprotekasi dan antara dan pipa dihubungkan dengan
kabel yang sesuai agar proses listrik diantara anoda dan pipa
tersebut dapat mengalir terus menerus.
Back
11. Coating
• Pelapisan dengan semen (concrete coating)
Pelapisan ini digunakan pada pipa yang akan dipasang pada
daerah air laut, dimana ketebalan semen diharapkan akan dapat
menghindarkan kontaminasi secara langsung antara air laut
dengan permukaan pipa dan juga selain itu lapisan semen ini juga
digunakan sebagai pemberat pipa yang akan diletakkan didasar
laut sehingga tidak memerlukan lagi pemberat
• Pengecatan
Dalam pengecatan perlu diperhatikan penggunaan cat yang
sesuai dengan standart dan ketebalan cat perlu diperhatikan,
yaitu ketebalan antara primer coat, intermediate coat dan top coat.
Sebelum pipa dicat harus dilakukan sandblasting terlebih dahulu,
untuk memastikan bahwa tidak ada air atau kotoran yang dapat
menyebabkan korosi setelah dilakukan pengecatan
Back
12. Chemical Inhibitor
Inhibitor adalah zat kimia yang ditambahkan ke dalam suatu
lingkungan korosif dengan kadar sangat kecil (ukuran ppm) guna
mengendalikan korosiInhibitor korosi dapat dikelompokkan
berdasarkan mekanisme pengendaliannya, yaitu inhibitor anodik,
inhibitor katodik, inhibitor campuran, dan inhibitor teradsorpsi.
•Inhibitor anodik adalah senyawa kimia yang mengendalikan korosi
dengan cara menghambat transfer ion-ion logam ke dalam air. Contoh
inhibitor anodik yang banyak digunakan adalah senyawa kromat
•Inhibitor katodik adalah senyawa kimia yang mengendalikan korosi
dengan cara menghambat salah satu tahap dari proses katodik. Contoh
inhibitor katodik adalah hidrazin, tannin, dan garam sulfit.
•Inhibitor campuran mengendalikan korosi dengan cara menghambat
proses di katodik dan anodik secara bersamaan. Pada umumnya
inhibitor komersial berfungsi ganda, yaitu sebagai inhibitor katodik dan
anodik. Contoh inhibitor jenis ini adalah senyawa silikat, molibdat, dan
fosfat.
•Inhibitor teradsorpsi umumnya senyawa organik yang dapat
mengisolasi permukaan logam dari lingkungan korosif dengan cara
membentuk film tipis yang teradsorpsi pada permukaan logam. Contoh
jenis inhibitor ini adalah merkaptobenzotiazol dan 1,3,5,7–tetraaza–
adamantane.
Back
13. Korosi pada stainless steel adalah kromium oksida yang secara
otomatis terbentuk pada permukaan bahan sehubungan dengan afinitas
kromium yang tinggi untuk bergabung dengan oksigen. Lapisan kromium
oksida ini bersifat pasif (secara kimiawi tidak aktif), kuat (melekat secara erat
di permukaan stainless steel tersebut) dan memperbaharui dirinya sendiri.
Lapisan Kromium ini hanya sekitar 130 angstrom(1A = 10-10m) tebalnya dan melindungi stainless steel dari korosi. Lapisan tersebut berupa bahan film yang dapat
memperbaharui dirinya sendiri. Apabila film ini hilang atau rusak (sebagaimana yang sering terjadi ketika permukaan stainless steel terkena mesin atau tergores), film tersebut dapat
membentuk kembali dirinya sendiri. Walaupun demikian kondisi lingkungan tetap menjadi penyebab kerusakan protective layer(kromium oksida) tersebut. Pada keadaan
dimana protective layer tidak dapat lagi terbentuk, maka korosi pada stainless steel akan tetap terjadi. Sifat logam sendiri mudah melepaskan elektron dimana korosi merupakan
melarut/bereaksinya logam dengan oksigen atau bahan lain dan korosi akan terjadi lebih cepat dengan hadirnya zat elektrolit, misal suatu asam atau larutan garam.
Korosi pada Stainless Steel
Back