SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Oleh :
DEDDY ARIES S.
20151334036
TUGAS KOROSI III
Foto benda yang terkorosi
Sebelum terkorosi
Saat terkena korosi
Jenis korosi yang terjadi pada gambar yaitu :
• Uniform Corrosion
• Stress Corrosion Cracking
• Dezincification
• Pitting Corrosion
Cara pencegahan korosi berdasarkan teori yaitu
:
 Proteksi Katodik
 Coating
 Pemakaian Bahan-Bahan Kimia (Chemical
Inhibitor)
• Inhibitor anodik
• Inhibitor katodik
• Inhibitor campuran
• Inhibitor teradsorpsi
• Uniform corrosion terjadi disebabkan rusaknya
seluruh atau sebagian protective layer pada material
sehingga material secara merata akan
berkurang/aus. Korosi ini terjadi umumnya
disebabkan oleh cairan atau larutan asam kuat
maupun alkali panas. Asam hidroklorit dan asam
hidrofluor adalah lingkungan yang perlu dihindari
material apalagi dikombinasikan dengan
temperatur serta konsentrasi yang cukup tinggi.
Korosi uniform yang menyebabkan berkurangnya
dimensi permukaan benda secara merata.
Uniform Corrosion
Back
Stress Corrosion Cracking
• Dalam kondisi kombinasi antara tegangan (baik tensile, torsion,
compressive maupun thermal) dan lingkungan yang korosif maka
material cenderung lebih cepat mengalami korosi. Karat yang
mengakibatkan berkurangnya penampang luas efektif permukaan
material menyebabkan tegangan kerja (working Strees) pada SS akan
bertambah besar. Korosi ini dapat terjadi pula misal pada pin, baut-
mur dengan lubangnya/ dudukannya, material yang memiliki
tegangan sisa akibat rolling, bending, welding dan sebagainya.
Korosi ini meningkat jika part yang mengalami stress berada di
lingkungan dengan kadar klorida tinggi seperti air laut yang
temperaturnya cukup tinggi. Sebagai akibatnya aplikasi material
dibatasi untuk menangani cairan panas ber-temperatur di atas 50 0
C
bahkan dengan kadar klorida yang sangat sedikit sekalipun
(beberapa ppm). Pada beberapa kasus, korosi ini dapat dikurangi
dengan cara ’shot peening’, penembakan permukaan logam dengan
butir pasir logam, atau juga meng-annealing setelah material selesai
di- machining, sehingga dapat mengurangi tegangan pada
permukaan logam.
Back
Dezincification
• Merupakan korosi yang mengandung zinc alloy kuningan dimana
produk utama dari korosi logam tembaga.
Dezincification adalah terlarutnya zinc yang terjadi pada kuningan
yang terpapar lingkungan berair dengan konsentrasi CO2 dan atau
klorida tinggi. Dezincfikasi terutama terjadi pada kuningan dengan
kadar seng diatas 15–20%, pada lingkungan air yang mengandung
ion Cl-
seperti air payau & air laut dan air yang mengandung
O2. Sedangkan untuk kuningan dengan kadar seng kurang dari
5% biasanya tahan terhadap korosi ini. Produk dari
proses dezincfikasi menghasilkan kuningan yang berlubang, rapuh,
memiliki kekuatan mekanis yang rendah dan warna kuningan
berubah dari kuning ke merah. Terlarutnya Zn menyebabkan
adanya lapisan tembaga. Tipe atau bentuk serangan pada
proses desincfikasi dibagi menjadi 2 bagian :
• 1. Tipe setempat (plug)
• Tipe korosi ini menyerang secara lokal sampai ke dalam kuningan
membentuk lubang.
• 2. Tipe lapisan (merata)
• Tipe korosi ini menyerang secara merata pada permukaan kuningan
dan melarutkan seng pada seluruh permukaan kuningan dengan laju
yang hampir sama.
Back
Pitting corrosion
• Pitting corrosion ini awalnya terlihat kecil
dipermukaan material tetapi semakin membesar
pada bagian dalam material. Korosi ini terjadi pada
beberapa kondisi pada lingkungan dengan pH
rendah, temperature moderat, serta konsentrasi
klorida yang cukup tinggi. Umumnya material
berkadar Krom (Cr), Molybdenum (Mo) dan
Nitrogen (N) yang tinggi cenderung lebih tahan
terhadap pitting corrosion. Korosi ini sangat
berbahaya karena menyerang permukaan dan
penampakan visualnya sangat kecil, sehingga sulit
untuk diatasi dan dicegah terutama pada pipa-pipa
bertekanan tinggi.Back
Proteksi
Katiodik
Untuk mencegah terjadinya proses korosi atau setidak-tidaknya
untuk memperlambat proses korosi tersebut, maka dipasanglah
suatu anoda buatan di luar logam yang akan diproteksi. Daerah
anoda adalah suatu bagian logam yang kehilangan elektron. Ion
positifnya meninggalkan logam tersebut dan masuk ke dalam
larutan yang ada sehingga logam tersebut berkarat. Terlihat
disini karena perbedaan potensial maka arus elektron akan
mengalir dari anoda yang dipasang dan akan menahan melawan
arus elektron dari logam yang didekatnya, sehingga logam
tersebut berubah menjadi daerah katoda. Inilah yang disebut
Cathodic Protection. Dalam hal diatas elektron disuplai kepada
logam yang diproteksi oleh anoda buatan sehingga elektron yang
hilang dari daerah anoda tersebut selalu diganti, sehingga akan
mengurangi proses korosi dari logam yang diproteksi. Anoda
buatan tersebut ditanam dalam suatu elektrolit yang sama
(dalam hal ini tanah lembab) dengan logam (dalam hal ini pipa)
yang akan diprotekasi dan antara dan pipa dihubungkan dengan
kabel yang sesuai agar proses listrik diantara anoda dan pipa
tersebut dapat mengalir terus menerus.
Back
Coating
• Pelapisan dengan semen (concrete coating)
Pelapisan ini digunakan pada pipa yang akan dipasang pada
daerah air laut, dimana ketebalan semen diharapkan akan dapat
menghindarkan kontaminasi secara langsung antara air laut
dengan permukaan pipa dan juga selain itu lapisan semen ini juga
digunakan sebagai pemberat pipa yang akan diletakkan didasar
laut sehingga tidak memerlukan lagi pemberat
• Pengecatan
Dalam pengecatan perlu diperhatikan penggunaan cat yang
sesuai dengan standart dan ketebalan cat perlu diperhatikan,
yaitu ketebalan antara primer coat, intermediate coat dan top coat.
Sebelum pipa dicat harus dilakukan sandblasting terlebih dahulu,
untuk memastikan bahwa tidak ada air atau kotoran yang dapat
menyebabkan korosi setelah dilakukan pengecatan
Back
Chemical Inhibitor
Inhibitor adalah zat kimia yang ditambahkan ke dalam suatu
lingkungan korosif dengan kadar sangat kecil (ukuran ppm) guna
mengendalikan korosiInhibitor korosi dapat dikelompokkan
berdasarkan mekanisme pengendaliannya, yaitu inhibitor anodik,
inhibitor katodik, inhibitor campuran, dan inhibitor teradsorpsi.
•Inhibitor anodik adalah senyawa kimia yang mengendalikan korosi
dengan cara menghambat transfer ion-ion logam ke dalam air. Contoh
inhibitor anodik yang banyak digunakan adalah senyawa kromat
•Inhibitor katodik adalah senyawa kimia yang mengendalikan korosi
dengan cara menghambat salah satu tahap dari proses katodik. Contoh
inhibitor katodik adalah hidrazin, tannin, dan garam sulfit.
•Inhibitor campuran mengendalikan korosi dengan cara menghambat
proses di katodik dan anodik secara bersamaan. Pada umumnya
inhibitor komersial berfungsi ganda, yaitu sebagai inhibitor katodik dan
anodik. Contoh inhibitor jenis ini adalah senyawa silikat, molibdat, dan
fosfat.
•Inhibitor teradsorpsi umumnya senyawa organik yang dapat
mengisolasi permukaan logam dari lingkungan korosif dengan cara
membentuk film tipis yang teradsorpsi pada permukaan logam. Contoh
jenis inhibitor ini adalah merkaptobenzotiazol dan 1,3,5,7–tetraaza–
adamantane.
Back
Korosi pada stainless steel adalah kromium oksida yang secara
otomatis terbentuk pada permukaan bahan sehubungan dengan afinitas
kromium yang tinggi untuk bergabung dengan oksigen. Lapisan kromium
oksida ini bersifat pasif (secara kimiawi tidak aktif), kuat (melekat secara erat
di permukaan stainless steel tersebut) dan memperbaharui dirinya sendiri.
Lapisan Kromium ini hanya sekitar 130 angstrom(1A = 10-10m) tebalnya dan melindungi stainless steel dari korosi. Lapisan tersebut berupa bahan film yang dapat
memperbaharui dirinya sendiri. Apabila film ini hilang atau rusak (sebagaimana yang sering terjadi ketika permukaan stainless steel terkena mesin atau tergores), film tersebut dapat
membentuk kembali dirinya sendiri. Walaupun demikian kondisi lingkungan tetap menjadi penyebab kerusakan protective layer(kromium oksida) tersebut. Pada keadaan
dimana protective layer tidak dapat lagi terbentuk, maka korosi pada stainless steel akan tetap terjadi. Sifat logam sendiri mudah melepaskan elektron dimana korosi merupakan
melarut/bereaksinya logam dengan oksigen atau bahan lain dan korosi akan terjadi lebih cepat dengan hadirnya zat elektrolit, misal suatu asam atau larutan garam.
Korosi pada Stainless Steel
Back

More Related Content

What's hot

What's hot (17)

makalah macam-macam korosi
makalah macam-macam korosimakalah macam-macam korosi
makalah macam-macam korosi
 
Material teknik-pertemuan-11
Material teknik-pertemuan-11Material teknik-pertemuan-11
Material teknik-pertemuan-11
 
Korosi 2
Korosi 2Korosi 2
Korosi 2
 
Korosi pada besi
Korosi pada besiKorosi pada besi
Korosi pada besi
 
Korosi dan proteksi katodik
Korosi dan proteksi katodikKorosi dan proteksi katodik
Korosi dan proteksi katodik
 
KOROSI
KOROSIKOROSI
KOROSI
 
Mekanisme Korosi
Mekanisme KorosiMekanisme Korosi
Mekanisme Korosi
 
Makalah korosi alim abror (13504241062)
Makalah korosi alim abror (13504241062)Makalah korosi alim abror (13504241062)
Makalah korosi alim abror (13504241062)
 
Pencegahan korosi
Pencegahan korosiPencegahan korosi
Pencegahan korosi
 
Makalah korosi
Makalah korosiMakalah korosi
Makalah korosi
 
Tugas kimia artikel tentang korosi
Tugas kimia artikel tentang korosiTugas kimia artikel tentang korosi
Tugas kimia artikel tentang korosi
 
Rangkuman tugas kimia
Rangkuman tugas kimiaRangkuman tugas kimia
Rangkuman tugas kimia
 
Presentation KOROSI BESI
Presentation KOROSI BESIPresentation KOROSI BESI
Presentation KOROSI BESI
 
Praktikum Kimia - Laporan Korosi
Praktikum Kimia - Laporan KorosiPraktikum Kimia - Laporan Korosi
Praktikum Kimia - Laporan Korosi
 
Korosi 212
Korosi 212Korosi 212
Korosi 212
 
inhibitor korosi
inhibitor korosiinhibitor korosi
inhibitor korosi
 
Korosi ms 21
Korosi ms 21Korosi ms 21
Korosi ms 21
 

Viewers also liked

Pengendalian korosi dengan coating
Pengendalian korosi dengan coating Pengendalian korosi dengan coating
Pengendalian korosi dengan coating Yoga Firmansyah
 
Korosi Besi (KIMIA KELAS XII SMA)
Korosi Besi (KIMIA KELAS XII SMA)Korosi Besi (KIMIA KELAS XII SMA)
Korosi Besi (KIMIA KELAS XII SMA)Alfiyan Mustaqim
 
LT-Kai in OUCC 2015.07
LT-Kai in OUCC 2015.07LT-Kai in OUCC 2015.07
LT-Kai in OUCC 2015.07s_sef
 
PSY 475 Week 3 Individual Assignment Attitude Survey1 2015 version
PSY 475 Week 3 Individual Assignment Attitude Survey1 2015 versionPSY 475 Week 3 Individual Assignment Attitude Survey1 2015 version
PSY 475 Week 3 Individual Assignment Attitude Survey1 2015 versionbailieshiramizu
 
Final paper - Identity
Final paper - Identity Final paper - Identity
Final paper - Identity Jennifer
 
journal.pone.0133500
journal.pone.0133500journal.pone.0133500
journal.pone.0133500Caitlyn Getty
 
7 tips to improve your relationship
7 tips to improve your relationship7 tips to improve your relationship
7 tips to improve your relationshipSo Cial
 

Viewers also liked (12)

Korosi
KorosiKorosi
Korosi
 
Makalah korosi
Makalah korosiMakalah korosi
Makalah korosi
 
Pengendalian korosi dengan coating
Pengendalian korosi dengan coating Pengendalian korosi dengan coating
Pengendalian korosi dengan coating
 
Gambar gambar korosi
Gambar gambar korosiGambar gambar korosi
Gambar gambar korosi
 
Korosi Besi (KIMIA KELAS XII SMA)
Korosi Besi (KIMIA KELAS XII SMA)Korosi Besi (KIMIA KELAS XII SMA)
Korosi Besi (KIMIA KELAS XII SMA)
 
LT-Kai in OUCC 2015.07
LT-Kai in OUCC 2015.07LT-Kai in OUCC 2015.07
LT-Kai in OUCC 2015.07
 
PSY 475 Week 3 Individual Assignment Attitude Survey1 2015 version
PSY 475 Week 3 Individual Assignment Attitude Survey1 2015 versionPSY 475 Week 3 Individual Assignment Attitude Survey1 2015 version
PSY 475 Week 3 Individual Assignment Attitude Survey1 2015 version
 
RaspberryJonkoping151102
RaspberryJonkoping151102RaspberryJonkoping151102
RaspberryJonkoping151102
 
Final paper - Identity
Final paper - Identity Final paper - Identity
Final paper - Identity
 
journal.pone.0133500
journal.pone.0133500journal.pone.0133500
journal.pone.0133500
 
7 tips to improve your relationship
7 tips to improve your relationship7 tips to improve your relationship
7 tips to improve your relationship
 
Giving Gracefully Sponsorship Deck
Giving Gracefully Sponsorship DeckGiving Gracefully Sponsorship Deck
Giving Gracefully Sponsorship Deck
 

Similar to Korosi Logam dan Pencegahannya

Similar to Korosi Logam dan Pencegahannya (20)

jenis-jenis korosi
jenis-jenis korosijenis-jenis korosi
jenis-jenis korosi
 
Pertemuan 12_KOROSI.pptx
Pertemuan 12_KOROSI.pptxPertemuan 12_KOROSI.pptx
Pertemuan 12_KOROSI.pptx
 
PPT KOROSI.pptx
PPT KOROSI.pptxPPT KOROSI.pptx
PPT KOROSI.pptx
 
Korosi
KorosiKorosi
Korosi
 
Korosi
KorosiKorosi
Korosi
 
materi korosi.pptx
materi korosi.pptxmateri korosi.pptx
materi korosi.pptx
 
Material-Teknik-Pertemuan-11.ppt
Material-Teknik-Pertemuan-11.pptMaterial-Teknik-Pertemuan-11.ppt
Material-Teknik-Pertemuan-11.ppt
 
K6 20192020.pdf
K6 20192020.pdfK6 20192020.pdf
K6 20192020.pdf
 
Korosi kuliah5
Korosi kuliah5Korosi kuliah5
Korosi kuliah5
 
Rangkuman tugas kimia
Rangkuman tugas kimiaRangkuman tugas kimia
Rangkuman tugas kimia
 
Makalah korosi
Makalah korosiMakalah korosi
Makalah korosi
 
Analisa korosi
Analisa korosiAnalisa korosi
Analisa korosi
 
Pencegahan korosi
Pencegahan korosi Pencegahan korosi
Pencegahan korosi
 
korosi.pptx
korosi.pptxkorosi.pptx
korosi.pptx
 
Jenis-Jenis Korosi.pdf
Jenis-Jenis Korosi.pdfJenis-Jenis Korosi.pdf
Jenis-Jenis Korosi.pdf
 
Materi korosi
Materi korosiMateri korosi
Materi korosi
 
Korosi
KorosiKorosi
Korosi
 
Coating & wrapping wahyu
Coating & wrapping wahyuCoating & wrapping wahyu
Coating & wrapping wahyu
 
3 korosi
3 korosi3 korosi
3 korosi
 
4. Proteksi-korosi-anodik-katodik.pptx
4.  Proteksi-korosi-anodik-katodik.pptx4.  Proteksi-korosi-anodik-katodik.pptx
4. Proteksi-korosi-anodik-katodik.pptx
 

Korosi Logam dan Pencegahannya

  • 1. Oleh : DEDDY ARIES S. 20151334036 TUGAS KOROSI III
  • 2. Foto benda yang terkorosi Sebelum terkorosi Saat terkena korosi
  • 3. Jenis korosi yang terjadi pada gambar yaitu : • Uniform Corrosion • Stress Corrosion Cracking • Dezincification • Pitting Corrosion
  • 4. Cara pencegahan korosi berdasarkan teori yaitu :  Proteksi Katodik  Coating  Pemakaian Bahan-Bahan Kimia (Chemical Inhibitor) • Inhibitor anodik • Inhibitor katodik • Inhibitor campuran • Inhibitor teradsorpsi
  • 5.
  • 6. • Uniform corrosion terjadi disebabkan rusaknya seluruh atau sebagian protective layer pada material sehingga material secara merata akan berkurang/aus. Korosi ini terjadi umumnya disebabkan oleh cairan atau larutan asam kuat maupun alkali panas. Asam hidroklorit dan asam hidrofluor adalah lingkungan yang perlu dihindari material apalagi dikombinasikan dengan temperatur serta konsentrasi yang cukup tinggi. Korosi uniform yang menyebabkan berkurangnya dimensi permukaan benda secara merata. Uniform Corrosion Back
  • 7. Stress Corrosion Cracking • Dalam kondisi kombinasi antara tegangan (baik tensile, torsion, compressive maupun thermal) dan lingkungan yang korosif maka material cenderung lebih cepat mengalami korosi. Karat yang mengakibatkan berkurangnya penampang luas efektif permukaan material menyebabkan tegangan kerja (working Strees) pada SS akan bertambah besar. Korosi ini dapat terjadi pula misal pada pin, baut- mur dengan lubangnya/ dudukannya, material yang memiliki tegangan sisa akibat rolling, bending, welding dan sebagainya. Korosi ini meningkat jika part yang mengalami stress berada di lingkungan dengan kadar klorida tinggi seperti air laut yang temperaturnya cukup tinggi. Sebagai akibatnya aplikasi material dibatasi untuk menangani cairan panas ber-temperatur di atas 50 0 C bahkan dengan kadar klorida yang sangat sedikit sekalipun (beberapa ppm). Pada beberapa kasus, korosi ini dapat dikurangi dengan cara ’shot peening’, penembakan permukaan logam dengan butir pasir logam, atau juga meng-annealing setelah material selesai di- machining, sehingga dapat mengurangi tegangan pada permukaan logam. Back
  • 8. Dezincification • Merupakan korosi yang mengandung zinc alloy kuningan dimana produk utama dari korosi logam tembaga. Dezincification adalah terlarutnya zinc yang terjadi pada kuningan yang terpapar lingkungan berair dengan konsentrasi CO2 dan atau klorida tinggi. Dezincfikasi terutama terjadi pada kuningan dengan kadar seng diatas 15–20%, pada lingkungan air yang mengandung ion Cl- seperti air payau & air laut dan air yang mengandung O2. Sedangkan untuk kuningan dengan kadar seng kurang dari 5% biasanya tahan terhadap korosi ini. Produk dari proses dezincfikasi menghasilkan kuningan yang berlubang, rapuh, memiliki kekuatan mekanis yang rendah dan warna kuningan berubah dari kuning ke merah. Terlarutnya Zn menyebabkan adanya lapisan tembaga. Tipe atau bentuk serangan pada proses desincfikasi dibagi menjadi 2 bagian : • 1. Tipe setempat (plug) • Tipe korosi ini menyerang secara lokal sampai ke dalam kuningan membentuk lubang. • 2. Tipe lapisan (merata) • Tipe korosi ini menyerang secara merata pada permukaan kuningan dan melarutkan seng pada seluruh permukaan kuningan dengan laju yang hampir sama. Back
  • 9. Pitting corrosion • Pitting corrosion ini awalnya terlihat kecil dipermukaan material tetapi semakin membesar pada bagian dalam material. Korosi ini terjadi pada beberapa kondisi pada lingkungan dengan pH rendah, temperature moderat, serta konsentrasi klorida yang cukup tinggi. Umumnya material berkadar Krom (Cr), Molybdenum (Mo) dan Nitrogen (N) yang tinggi cenderung lebih tahan terhadap pitting corrosion. Korosi ini sangat berbahaya karena menyerang permukaan dan penampakan visualnya sangat kecil, sehingga sulit untuk diatasi dan dicegah terutama pada pipa-pipa bertekanan tinggi.Back
  • 10. Proteksi Katiodik Untuk mencegah terjadinya proses korosi atau setidak-tidaknya untuk memperlambat proses korosi tersebut, maka dipasanglah suatu anoda buatan di luar logam yang akan diproteksi. Daerah anoda adalah suatu bagian logam yang kehilangan elektron. Ion positifnya meninggalkan logam tersebut dan masuk ke dalam larutan yang ada sehingga logam tersebut berkarat. Terlihat disini karena perbedaan potensial maka arus elektron akan mengalir dari anoda yang dipasang dan akan menahan melawan arus elektron dari logam yang didekatnya, sehingga logam tersebut berubah menjadi daerah katoda. Inilah yang disebut Cathodic Protection. Dalam hal diatas elektron disuplai kepada logam yang diproteksi oleh anoda buatan sehingga elektron yang hilang dari daerah anoda tersebut selalu diganti, sehingga akan mengurangi proses korosi dari logam yang diproteksi. Anoda buatan tersebut ditanam dalam suatu elektrolit yang sama (dalam hal ini tanah lembab) dengan logam (dalam hal ini pipa) yang akan diprotekasi dan antara dan pipa dihubungkan dengan kabel yang sesuai agar proses listrik diantara anoda dan pipa tersebut dapat mengalir terus menerus. Back
  • 11. Coating • Pelapisan dengan semen (concrete coating) Pelapisan ini digunakan pada pipa yang akan dipasang pada daerah air laut, dimana ketebalan semen diharapkan akan dapat menghindarkan kontaminasi secara langsung antara air laut dengan permukaan pipa dan juga selain itu lapisan semen ini juga digunakan sebagai pemberat pipa yang akan diletakkan didasar laut sehingga tidak memerlukan lagi pemberat • Pengecatan Dalam pengecatan perlu diperhatikan penggunaan cat yang sesuai dengan standart dan ketebalan cat perlu diperhatikan, yaitu ketebalan antara primer coat, intermediate coat dan top coat. Sebelum pipa dicat harus dilakukan sandblasting terlebih dahulu, untuk memastikan bahwa tidak ada air atau kotoran yang dapat menyebabkan korosi setelah dilakukan pengecatan Back
  • 12. Chemical Inhibitor Inhibitor adalah zat kimia yang ditambahkan ke dalam suatu lingkungan korosif dengan kadar sangat kecil (ukuran ppm) guna mengendalikan korosiInhibitor korosi dapat dikelompokkan berdasarkan mekanisme pengendaliannya, yaitu inhibitor anodik, inhibitor katodik, inhibitor campuran, dan inhibitor teradsorpsi. •Inhibitor anodik adalah senyawa kimia yang mengendalikan korosi dengan cara menghambat transfer ion-ion logam ke dalam air. Contoh inhibitor anodik yang banyak digunakan adalah senyawa kromat •Inhibitor katodik adalah senyawa kimia yang mengendalikan korosi dengan cara menghambat salah satu tahap dari proses katodik. Contoh inhibitor katodik adalah hidrazin, tannin, dan garam sulfit. •Inhibitor campuran mengendalikan korosi dengan cara menghambat proses di katodik dan anodik secara bersamaan. Pada umumnya inhibitor komersial berfungsi ganda, yaitu sebagai inhibitor katodik dan anodik. Contoh inhibitor jenis ini adalah senyawa silikat, molibdat, dan fosfat. •Inhibitor teradsorpsi umumnya senyawa organik yang dapat mengisolasi permukaan logam dari lingkungan korosif dengan cara membentuk film tipis yang teradsorpsi pada permukaan logam. Contoh jenis inhibitor ini adalah merkaptobenzotiazol dan 1,3,5,7–tetraaza– adamantane. Back
  • 13. Korosi pada stainless steel adalah kromium oksida yang secara otomatis terbentuk pada permukaan bahan sehubungan dengan afinitas kromium yang tinggi untuk bergabung dengan oksigen. Lapisan kromium oksida ini bersifat pasif (secara kimiawi tidak aktif), kuat (melekat secara erat di permukaan stainless steel tersebut) dan memperbaharui dirinya sendiri. Lapisan Kromium ini hanya sekitar 130 angstrom(1A = 10-10m) tebalnya dan melindungi stainless steel dari korosi. Lapisan tersebut berupa bahan film yang dapat memperbaharui dirinya sendiri. Apabila film ini hilang atau rusak (sebagaimana yang sering terjadi ketika permukaan stainless steel terkena mesin atau tergores), film tersebut dapat membentuk kembali dirinya sendiri. Walaupun demikian kondisi lingkungan tetap menjadi penyebab kerusakan protective layer(kromium oksida) tersebut. Pada keadaan dimana protective layer tidak dapat lagi terbentuk, maka korosi pada stainless steel akan tetap terjadi. Sifat logam sendiri mudah melepaskan elektron dimana korosi merupakan melarut/bereaksinya logam dengan oksigen atau bahan lain dan korosi akan terjadi lebih cepat dengan hadirnya zat elektrolit, misal suatu asam atau larutan garam. Korosi pada Stainless Steel Back