SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
BRONKHITIS KRONIS
Oleh :
Enci sunarti
05200ID10096/2c
BRONKHITIS
• Bronkhitis adalah hipersekresi mukus dan
batuk produktif kronis berulang-ulang minimal
selama 3 bulan pertahun atau paling sedikit
dalam 2 tahun berturut-turut pada pasien
yang diketahui tidak terdapat penyebab lain
(Perawatan Medikal Bedah 2, 1998, hal : 490).
BRONKHITIS KRONIK
• Istilah teori bronkhitis kronis menunjukkan kelainan pada bronkhus
yang sifatnya menahun (berlangsung lama) dan disebabkan oleh
berbagai faktor, meliputi faktor yang berasal dari luar bronkhus
maupun dari bronkhus itu sendiri. Bronkhitis kronis merupakan
keadaan yang berkaitan dengan produksi mukus trakheobronkhial
yang berlebihan, sehingga menimbulkan batuk yang terjadi paling
sedikit selama tiga bulan dalam waktu satu tahun untuk lebih dari
dua tahun secara berturut-turut.
• Bronkhitis kronis bukanlah merupakan bentuk menahun dari
bronkhitis akut. Walaupun demikian, seiring dengan waktu, dapat
ditemukan periode akut pada penyakit bronkhitis kronis. Hal
tersebut menunjukkan adanya serangan bakteri pada dinding
bronkhus yang tidak normal, infeksi sekunder oleh bakteri dapat
menimbulkan kerusakan yang lebih banyak sehingga akan
memperburuk keadaan.
• Bronkitis kronik adalah inflamasi luas jalan
napas dengan penyempitan/hambatan jalan
napas dan peningkatan produksi sputum
mukoid, menyebabkan ketidakcocokan
ventilasi-perkusi dan menyebabkan sionasis.
Bronkitis didefinisikan sebagai adanya batuk
produktif yang berlangsung 3 bulan dalam
satu tahun selama 2 tahun berturut-turut
ETIOLOGI
• Rokok
Menurut buku Report of the WHO Expert Comite on Smoking Control, rokok
adalah penyebab utama timbulnya bronchitis. Terdapat hubungan yang erat antara
merokok dan penurunan VEP (volume ekspirasi paksa) 1 detik. Secara patologis
rokok berhubungan dengan hiperplasia kelenjar mukus bronkus dan metaplasia
skuamus epitel saluran pernafasan juga dapat menyebabkan bronkostriksi akut.
•
• Infeksi
Eksaserbasi bronchitis disangka paling sering diawali dengan infeksi virus yang
kemudian menyebabkan infeksi sekunder bakteri. Bakteri yang diisolasi paling
banyak adalah Hemophilus influenza dan streptococcus pneumonie.
•
• Polusi
Polusi tidak begitu besar pengaruhnya sebagai faktor penyebab, tetapi bila
ditambah merokok resiko akan lebih tinggi. Zat – zat kimia dapat juga
menyebabkan bronchitis adalah zat – zat pereduksi seperti O2, zat – zat
pengoksida seperti N2O, hidrokarbon, aldehid, ozon.
TANDA DAN GEJALA
Bronchitis yang mengenai bronkus pada lobis atas sering dan
memberikan gejala :
• Batuk, mulai dengan batuk – batuk pagi hari, dan makin
lama batuk makin berat, timbul siang hari maupun malam
hari, penderita terganggu tidurnya.
•
• Dahak, sputum putih/mukoid. Bila ada infeksi, sputum
menjadi purulen atau mukopuruen dan kental.
•
• Sesak bila timbul infeksi, sesak napas akan
bertambah, kadang – kadang disertai tanda – tanda payah
jantung kanan, lama kelamaan timbul kor pulmonal yang
menetap.
PATOFISIOLOGI
• Infeksi merusak dinding bronkial, menyebabkan kehilangan struktur
pendukungnya dan menghasilkan sputum yang kental yang akhirnya dapat
menyumbat bronki. Dinding bronkial menjadi teregang secara permanen
akibat batuk hebat. Infeksi meluas ke jaringan peribronkial sehingga dalam
kasus bronkiektasis sakular, setiap tuba yang berdilatasi sebenarnya
adalah abses paru, yang eksudatnya mengalir bebas melalui bronkus.
Bronkiektasis biasanya setempat, menyerang lobus atau segmen paru.
Lobus yang paling bawah lebih sering terkena.
• Retensi sekresi dan obstruksi yang diakibatkannya pada akhirnya
menyebabkan alveoli di sebelah distal obstruksi mengalami kolaps
(ateletaksis). Jaringan parut atau fibrosis akibat reaksi inflamasi
menggantikan jaringan paru yang berfungsi. Pada waktunya pasien
mengalami insufisiensi pernapasan dengan penurunan kapasitas
vital, penurunan ventilasi dan peningkatan rasio volume residual terhadap
kapasitas paru total. Terjadi kerusakan campuran gas yang diinspirasi
(ketidakseimbangan ventilasi-perfusi) dan hipoksemia.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• 1. Bronkografi
• 2. Bronkoskopi
• 3. CT-Scan : ada/tidaknya dilatasi bronkial
PENCEGAHAN
Karena sifat bronkitis kronik yang menimbulkan
ketidakmampuan, setiap upaya diarahkan untuk
mencegah kekambuhan. Satu tindakan esensial adalah
untuk menghindari iritan pernapasan (terutama asap
tembakau). Individu yang rentan terhadap infeksi
saluran pernapasan harus diimunisasi terhadap agens
virus yang umum dengan vaksin untuk influenza dan
untuk S. pneumoniae. Semua pasien dengan infeksi
traktus respiratorius atas akut harus mendapat
pengobatan yang sesuai, termasuk terapi antimikroba
berdasarkan pemeriksaan kultur dan sensitivitas pada
tanda pertama sputm purulen.
BRONKHITIS KRONIS

More Related Content

What's hot (17)

Bronkiektasis dr.halim sp.p
Bronkiektasis dr.halim sp.pBronkiektasis dr.halim sp.p
Bronkiektasis dr.halim sp.p
 
Ppt bronkhitis akut
Ppt bronkhitis akut Ppt bronkhitis akut
Ppt bronkhitis akut
 
Bronkiektasis dechy
Bronkiektasis dechyBronkiektasis dechy
Bronkiektasis dechy
 
Bronkiektasis
BronkiektasisBronkiektasis
Bronkiektasis
 
Ppt bronkhitis akut
Ppt bronkhitis akutPpt bronkhitis akut
Ppt bronkhitis akut
 
Penyakit bbl
Penyakit bblPenyakit bbl
Penyakit bbl
 
Bronkiektasis
BronkiektasisBronkiektasis
Bronkiektasis
 
ppt TBC 4
ppt TBC 4ppt TBC 4
ppt TBC 4
 
Bronkitis & Bronkiektasis
Bronkitis & BronkiektasisBronkitis & Bronkiektasis
Bronkitis & Bronkiektasis
 
Ppt bronkhitis kronis
Ppt bronkhitis kronisPpt bronkhitis kronis
Ppt bronkhitis kronis
 
Tugas baru pak yadi
Tugas baru pak yadiTugas baru pak yadi
Tugas baru pak yadi
 
PPT BRONKHITIS KRON IS
PPT BRONKHITIS KRON ISPPT BRONKHITIS KRON IS
PPT BRONKHITIS KRON IS
 
Leaflet bronkitis
Leaflet bronkitisLeaflet bronkitis
Leaflet bronkitis
 
PPT ASKEP BRONKITIS
PPT ASKEP BRONKITISPPT ASKEP BRONKITIS
PPT ASKEP BRONKITIS
 
Laporan pendahuluan
Laporan pendahuluanLaporan pendahuluan
Laporan pendahuluan
 
POWERPOINT TB PARU
POWERPOINT TB PARUPOWERPOINT TB PARU
POWERPOINT TB PARU
 
Ppt PPOM
Ppt PPOMPpt PPOM
Ppt PPOM
 

Similar to BRONKHITIS KRONIS (20)

3. asuhan keperawatan copd, tugas kuliah
3. asuhan keperawatan copd, tugas kuliah3. asuhan keperawatan copd, tugas kuliah
3. asuhan keperawatan copd, tugas kuliah
 
Pptaskep 111006064606-phpapp02
Pptaskep 111006064606-phpapp02Pptaskep 111006064606-phpapp02
Pptaskep 111006064606-phpapp02
 
Satpel ppok
Satpel ppokSatpel ppok
Satpel ppok
 
Ppt askep
Ppt askepPpt askep
Ppt askep
 
Tbc
TbcTbc
Tbc
 
Copd
Copd Copd
Copd
 
BRONKIEKTASIS - angkatan 5.pptx imunologi
BRONKIEKTASIS - angkatan 5.pptx imunologiBRONKIEKTASIS - angkatan 5.pptx imunologi
BRONKIEKTASIS - angkatan 5.pptx imunologi
 
Copd
Copd Copd
Copd
 
Definisi bronchitis kronis pptna
Definisi bronchitis kronis pptnaDefinisi bronchitis kronis pptna
Definisi bronchitis kronis pptna
 
Copd Akper pemkab muna
Copd  Akper pemkab munaCopd  Akper pemkab muna
Copd Akper pemkab muna
 
Ppt bronchitis akut
Ppt bronchitis akutPpt bronchitis akut
Ppt bronchitis akut
 
Tugas baru pak yadi
Tugas baru pak yadiTugas baru pak yadi
Tugas baru pak yadi
 
Tugas baru
Tugas baru Tugas baru
Tugas baru
 
Tugas baru pak yadi
Tugas baru pak yadiTugas baru pak yadi
Tugas baru pak yadi
 
Materi abses paru
Materi abses paruMateri abses paru
Materi abses paru
 
power point tb paru 4.pptx
power point tb paru 4.pptxpower point tb paru 4.pptx
power point tb paru 4.pptx
 
Patologi Respirasi Non Neoplasma 2022.pdf
Patologi Respirasi Non Neoplasma 2022.pdfPatologi Respirasi Non Neoplasma 2022.pdf
Patologi Respirasi Non Neoplasma 2022.pdf
 
Patologi sistem respirasi
Patologi sistem respirasiPatologi sistem respirasi
Patologi sistem respirasi
 
Askep indry AKPER PEMKAB MUNA
Askep indry AKPER PEMKAB MUNAAskep indry AKPER PEMKAB MUNA
Askep indry AKPER PEMKAB MUNA
 
Port d' entry bronkepnoumonia
Port d' entry bronkepnoumoniaPort d' entry bronkepnoumonia
Port d' entry bronkepnoumonia
 

BRONKHITIS KRONIS

  • 1. BRONKHITIS KRONIS Oleh : Enci sunarti 05200ID10096/2c
  • 2. BRONKHITIS • Bronkhitis adalah hipersekresi mukus dan batuk produktif kronis berulang-ulang minimal selama 3 bulan pertahun atau paling sedikit dalam 2 tahun berturut-turut pada pasien yang diketahui tidak terdapat penyebab lain (Perawatan Medikal Bedah 2, 1998, hal : 490).
  • 3. BRONKHITIS KRONIK • Istilah teori bronkhitis kronis menunjukkan kelainan pada bronkhus yang sifatnya menahun (berlangsung lama) dan disebabkan oleh berbagai faktor, meliputi faktor yang berasal dari luar bronkhus maupun dari bronkhus itu sendiri. Bronkhitis kronis merupakan keadaan yang berkaitan dengan produksi mukus trakheobronkhial yang berlebihan, sehingga menimbulkan batuk yang terjadi paling sedikit selama tiga bulan dalam waktu satu tahun untuk lebih dari dua tahun secara berturut-turut. • Bronkhitis kronis bukanlah merupakan bentuk menahun dari bronkhitis akut. Walaupun demikian, seiring dengan waktu, dapat ditemukan periode akut pada penyakit bronkhitis kronis. Hal tersebut menunjukkan adanya serangan bakteri pada dinding bronkhus yang tidak normal, infeksi sekunder oleh bakteri dapat menimbulkan kerusakan yang lebih banyak sehingga akan memperburuk keadaan.
  • 4. • Bronkitis kronik adalah inflamasi luas jalan napas dengan penyempitan/hambatan jalan napas dan peningkatan produksi sputum mukoid, menyebabkan ketidakcocokan ventilasi-perkusi dan menyebabkan sionasis. Bronkitis didefinisikan sebagai adanya batuk produktif yang berlangsung 3 bulan dalam satu tahun selama 2 tahun berturut-turut
  • 5. ETIOLOGI • Rokok Menurut buku Report of the WHO Expert Comite on Smoking Control, rokok adalah penyebab utama timbulnya bronchitis. Terdapat hubungan yang erat antara merokok dan penurunan VEP (volume ekspirasi paksa) 1 detik. Secara patologis rokok berhubungan dengan hiperplasia kelenjar mukus bronkus dan metaplasia skuamus epitel saluran pernafasan juga dapat menyebabkan bronkostriksi akut. • • Infeksi Eksaserbasi bronchitis disangka paling sering diawali dengan infeksi virus yang kemudian menyebabkan infeksi sekunder bakteri. Bakteri yang diisolasi paling banyak adalah Hemophilus influenza dan streptococcus pneumonie. • • Polusi Polusi tidak begitu besar pengaruhnya sebagai faktor penyebab, tetapi bila ditambah merokok resiko akan lebih tinggi. Zat – zat kimia dapat juga menyebabkan bronchitis adalah zat – zat pereduksi seperti O2, zat – zat pengoksida seperti N2O, hidrokarbon, aldehid, ozon.
  • 6. TANDA DAN GEJALA Bronchitis yang mengenai bronkus pada lobis atas sering dan memberikan gejala : • Batuk, mulai dengan batuk – batuk pagi hari, dan makin lama batuk makin berat, timbul siang hari maupun malam hari, penderita terganggu tidurnya. • • Dahak, sputum putih/mukoid. Bila ada infeksi, sputum menjadi purulen atau mukopuruen dan kental. • • Sesak bila timbul infeksi, sesak napas akan bertambah, kadang – kadang disertai tanda – tanda payah jantung kanan, lama kelamaan timbul kor pulmonal yang menetap.
  • 7. PATOFISIOLOGI • Infeksi merusak dinding bronkial, menyebabkan kehilangan struktur pendukungnya dan menghasilkan sputum yang kental yang akhirnya dapat menyumbat bronki. Dinding bronkial menjadi teregang secara permanen akibat batuk hebat. Infeksi meluas ke jaringan peribronkial sehingga dalam kasus bronkiektasis sakular, setiap tuba yang berdilatasi sebenarnya adalah abses paru, yang eksudatnya mengalir bebas melalui bronkus. Bronkiektasis biasanya setempat, menyerang lobus atau segmen paru. Lobus yang paling bawah lebih sering terkena. • Retensi sekresi dan obstruksi yang diakibatkannya pada akhirnya menyebabkan alveoli di sebelah distal obstruksi mengalami kolaps (ateletaksis). Jaringan parut atau fibrosis akibat reaksi inflamasi menggantikan jaringan paru yang berfungsi. Pada waktunya pasien mengalami insufisiensi pernapasan dengan penurunan kapasitas vital, penurunan ventilasi dan peningkatan rasio volume residual terhadap kapasitas paru total. Terjadi kerusakan campuran gas yang diinspirasi (ketidakseimbangan ventilasi-perfusi) dan hipoksemia.
  • 8. PEMERIKSAAN PENUNJANG • 1. Bronkografi • 2. Bronkoskopi • 3. CT-Scan : ada/tidaknya dilatasi bronkial
  • 9. PENCEGAHAN Karena sifat bronkitis kronik yang menimbulkan ketidakmampuan, setiap upaya diarahkan untuk mencegah kekambuhan. Satu tindakan esensial adalah untuk menghindari iritan pernapasan (terutama asap tembakau). Individu yang rentan terhadap infeksi saluran pernapasan harus diimunisasi terhadap agens virus yang umum dengan vaksin untuk influenza dan untuk S. pneumoniae. Semua pasien dengan infeksi traktus respiratorius atas akut harus mendapat pengobatan yang sesuai, termasuk terapi antimikroba berdasarkan pemeriksaan kultur dan sensitivitas pada tanda pertama sputm purulen.