Nabi Adam adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah Swt. Allah menamai ciptaan manusia pertamanya dengan nama “Adam”. Ada banyak sekali hikmah yang bisa dipetik dari kisah nabi Adam mulai perselisihannya dengan iblis hingga diturunkannya ia ke bumi dan berpisah dari istri tercintanya, Hawa.
https://ustadz.my.id/kisah-nabi-adam/
1. Sejarah Kisah Nabi Adam
Nabi Adam adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah Swt. Allah menamai ciptaan manusia
pertamanya dengan nama “Adam". Ada banyak sekali hikmah yang bisa dipetik dari kisah nabi Adam
mulai perselisihannya dengan iblis hingga diturunkannya ia ke bumi dan berpisah dari istri tercintanya,
Hawa.
Lalu bagaimanakah kisah nabi pertama umat Islam ini dan apa saja yang bisa umat Islam petik dari
kisah beliau?
Awal Mula Penciptaan Manusia
Setelah menciptakan komponen-komponen alam semesta, Allah Swt. menciptakan manusia pertama,
yang diberi nama Adam. Manusia pertama ini diciptakan dari tanah liat yang dikumpulkan dari berbagai
tempat di bumi dan dihidupkan kembali setelah 40 tahun.
Allah Swt. kemudian memerintahkan para malaikat dan iblis untuk bersujud di depan Adam sebagai
tanda penghormatan. Mereka semua mematuhi kecuali Iblis karena iblis berpikir bahwa dirinya lebih baik
dari pada Adam karena iblis dibuat dari api yang lebih unggul daripada dibuat dari tanah. Sejak saat itu,
iblis menjadi makhluk paling dikutuk hingga hari kiamat.
Iblispun tahu nasibnya akan menjadi ahli nerakan dan kemudian iblis bertanya kepada Allah Swt. apakah
dia bisa memiliki kekuatan khusus yang akan memungkinkannya untuk menyesatkan manusia dan
membawanya ke neraka bersamanya?
Allah Swt kemudian mengabulkan keinginan iblis tetapi Allah juga memperingatkan umat-Nya bahwa
jika umat-Nya mengikuti jalan iblis, api neraka akan menjadi tempat tinggal abadinya. Jadi, kemudian
Allah menurunkan Al-Qur'an sebagai panduan agar aman dari tangan iblis.
Seiring berlalunya waktu, Adampun mulai merasa kesepian dan membutuhkan teman. Jadi, Allah
Swt,mengambil sepotong tulang rusuk kirinya yang terpendek dan menciptakan Hawa. Adam dan Hawa
hidup bahagia di surga dan Allah memberi mereka izin untuk menikmati semuanya kecuali
mengkonsumsi buah dari pohon terlarang.
Suatu hari, manusia pertama di dunia lupa akan aturannya. Iblis mengambil keuntungan dari kelemahan
Adam dan Hawa. Ia berbisik di telinga mereka untuk memakan buah terlarang dan keduanya terjebak
dalam rayuan iblis. Setelah memakan buah yang dilarang, Adam dan Hawa diusir dari surga dan
mendarat di bumi pada hari Jumat dalam keadaan telanjang.
Kisah Nabi Adam di Bumi Bersama Keturunannya
Setelah turun dari surga, Adam tahu bahwa kehidupan di bumi akan sulit. Karena itu, ia mengumpulkan
pakaian dan senjata untuk melindungi keluarganya.
Butuh waktu yang lama untuk Adam dan Hawa untuk akhirnya bisa kembali bertemu hingga akhirnya
Adam dan Hawa kembali dipertemukan di Jabal Rahmah. Pasangan itu diberkati dengan 2 pasang anak
kembar dan hidup bahagia menyaksikan anak-anak mereka tumbuh.
Sepasang anak kembar pertama Adam dan Hawa terdiri dari anak laki-laki bernama Qabil dan saudara
perempuannya dan pasangan kembar kedua terdiri dari Habil dan saudara perempuannya. Seiring waktu
berlalu, Qabil menjadi petani yang membajak tanah dan bercocok tanam dan Habil memelihara ternak.
Ketika mereka mencapai usia dewasa, Allah mewahyukan kepada Adam bahwa Qabil perlu menikahi
saudara perempuan Habil dan sebaliknya. Qabil menolak untuk mematuhi perintah Allah karena ia ingin
menikahi saudara kembarnya sendiri. Adam sangat sedih dan meminta Allah untuk memberi kedamaian
dan harmoni bagi keluarganya.
2. Allah kemudian meminta Adam untuk memberi tahu putra-putranya untuk mempersembahkan kurban
dan siapa yang memenuhinya akan memiliki hak untuk menikahi wanita pilihannya. Habil menawarkan
hewan terbaiknya sementara Qabil menawarkan hasil panennya yang lebih buruk.
Tentu saja, Allah tidak menerima pengorbanan Qabil dan iapun marah karena ia tidak bisa menikahi
saudara perempuannya sendiri Qabilpun jatuh ke jalan iblis dengan memberikan ancaman kematian
kepada Habil.
Suatu hari Qabil sangat marah sehingga ia melemparkan batu ke Habil dan membunuhnya di tanah.
Peristiwa ini adalah pembunuhan pertama yang dilakukan di bumi. Qabil kemudian menguburkan
saudaranya.
Adam sangat sedih tentang kematian putranya dan tahu bahwa Qabil sudah terpengaruh di bawah
kendali iblis. Adam berdoa untuk putranya dan menasehati anak-anak dan cucu-cucunya yang lain
tentang Allah dan untuk mempercayai keberadaan Allah dan senantiasa harus waspada terhadap
bisikan-bisikan setan.
Seiring berlalunya waktu, keturunan Adam menyebar ke seluruh bumi seiring bertambahnya usia. Dia
menunjuk putranya, Syits, sebagai penggantinya dan menjadi pemandu berikutnya bagi umat manusia
dan itulah yang menjadi akhir dari kisah nabi Adam.
Kematian Nabi Adam
Ketika kematian Nabi Adam semakin dekat, Nabi memiliki keinginan untuk memakan buah-buahan surga.
Ketika anak-anaknya pergi mencari buah tersebut, para malaikat menyuruh anak-anak Adam untuk
kembali menemui ayah mereka karena dia Adam sedang sakaratul maut.
Ketika Hawa melihat malaikat maut, dia mengenalinya dan, ketakutan, Hawa sangat bersedih karena
tahu bahwa suaminya tidak akan lagi bersamanya selamanya, atas kehendak Allah.
Namun, Adam mengajar anak-anaknya bahwa Allah akan mengirim para nabi untuk membimbing
mereka, yang akan memiliki nama, sifat, dan mukjizat yang berbeda.
Mereka semua akan bersatu untuk menyembah Allah. Setelah menyampaikan pesan tersebut, Nabi
Adampun menutup matanya dan para malaikat berkumpul di kamarnya untuk mengelilingi tubuhnya.
Ketika Adam mengenali malaikat maut, diapun tersenyum. Malaikat mengambil jiwa nabi Adam dan
membungkusnya. Malaikat berdoa di kuburannya, di mana Adam dimakamkan.
3 Pelajaran Berharga dari Kehidupan Nabi Adam
Lalu apa yang bisa diambil hikmahnya dari kisah Nabi Adam di atas?
Iblis adalah Musuh Terburuk Manusia
Ketika Nabi Adam berada di surga, ada pohon yang bernama khuldi dan pohon itu dilarang oleh Allah
untuk disentuh apalagi dimakan. Namun, iblis datang setiap hari, memohon mereka untuk mencoba
hanya satu buah dari pohon. Iblis terus mengatakan kepada mereka bahwa itu adalah pohon keabadian
untuk Adam dan Hawa bisa selamanya tinggal di surga.
Setelah Adam dan Hawa melanggar larangan Allah, mereka diusir dari surga, setan mendapatkan apa
yang diinginkannya.
3. Pertobatan adalah Penting
Setelah Adam dan Hawa tergoda dengan bisikan iblis dan makan buah khuldi, keduanya segera bertobat
dengan penuh penyesalan. Keduanya bertobat kepada Allah dan Allahpun memutuskan untuk
mengampuni mereka, yang menunjukkan pentingnya pertobatan setelah melakukan kesalahan
Belajar Hal-hal Ketulusan
Hal paling penting dalam kehidupan adalah belajar untuk tulus dalam pekerjaan sehari-hari. Hikmah
berlaku tulus berasal dari kisah pengorbanan Habil dan Qabil kepada Allah. Suatu ketika, keduanya
harus berkorban kepada Allah. Habil yang beternak mempunyai domba-domba yang bagus dan Qabil
yang bertani mempunyai ladang gandum yang tidak kalah bagusnya.
Keduanya diminta memberikan apa yang terbaik dari hasil panen dan ternaknya sebagai bentuk
pengorbanan kepada Allah. Habil dengan tulusnya memberikan domba terbaiknya sebagai pengorbanan
sementara Qabil justru memberi Allah dengan gandum terburuk. Singkat cerita, Allah menerima
pengorbanan Habil yang tuluslah yang diterima.
Dari kisah Nabi Adam tentu umat muslim bisa mengambil banyak sekali hikmah yang bisa diteladani.
Jangan sampai manusia terlena dengan segala godaan setan dan taqwa kepada Allah adalah hal yang
harus dilaksanakan sebagai umat Islam yang taat.
Sumber :
https://ustadz.my.id/kisah-nabi-adam/