SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
KONSEP ANC

Pelaksanaan Antenatal Care
2.1.1 Pengertian
      Antenatal care adalah : Pelayanan kesehatan atau perawatan kepada ibu
selama masa kehamilan (DepKes RI, 1997 : 26). Menurut Prawiroharjo S. (1994 :
72) antenatal care adalah : pengawasan terhadap ibu hamil dengan
mempersiapkan sebaik-baiknya fisik dan mental ibu dalam kehamilan, persalinan
dan nifas sehingga selalu dalam keadaan sehat dan normal.

2.1.2   Tujuan
       Antenatal Care bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa
kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat serta menghasilkan bayi
yang sehat. (Dep Kes RI, 1997 : 48). Menurut Reeder S.J. (1997 : 111) tujuan
antenatal care adalah melindungi dan menjaga kesehatan serta kehidupan ibu dan
janin selama kehamilan dengan mempertimbangkan sosio kultural keluarga
(meliputi status ekonomi, tingkat pendidikan dan support system). Sedangkan
tujuan utama pelayanan antenatal care di Indonesia adalah :
    1)          Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat
        saat kehamilan, persalinan dan nifas.
    2)          Mengenal dan menangani penyakit yang menyerati kehamilan,
        persalinan dan nifas.
    3)          Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan
        kehamilan, persalinan, laktasi dan keluarga berencana.
    4)          Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.

2.1.3    Pelaksana
        Sebagai pelaksana pelayanan antenatal care terdiri atas :
        Tenaga medis meliputi dokter umum dan dokter spesialis Obstretik
           Gineokologi.
        Tenaga perawat meliputi bidan/perawat yang telah mendapatkan pelatihan
           antenatal care. (Dep Kes RI, 1994 : 16).

2.1.4  Lokasi Pelayanan
       Menurut Dep Kes RI (1994 : 16), tempat pemberian pelayanan antenatal
care dapat bersifat statis dan aktif meliputi :
       1.       Puskesmas/ puskesmas pembantu
       2.       Pondok bersalin desa.
       3.       Posyandu.
       4.       Rumah Penduduk (pada kunjungan rumah.
       5.       Rumah sakit pemerintah/ swasta
       6.       Rumah sakit bersalin
       7.       Tempat praktek swasta (bidan dan dokter).

2.2.1   Pelaksanaan Pelayanan
       Pelayanan antenatal care selengkapnya mencakup anemnesis, pemeriksaan
fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium atas indikasi dasar dan
intervensi khusus sesuai dengan tingkat resiko. Dengan penerapan operasionalnya
dikenal standar minimal ”5T” untuk pelayanan antenatal yang terdiri atas :
       1.       Timbang berat badan
       2.       Ukuran tekanan darah, diukur setiap kunjungan
       3.       Ukur tinggi fundus uteri, dilakukan setiap kunjungan dimana
            fundus uteri mulai teraba setelah usia kehamilan > 12 minggu.
       4.       Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid atau TT lengkap, mulai
            diberikan usia kehamilan 16 minggu dengan interval pemberian
            selanjutnya 4 minggu.
       5.       Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama hamil, mulai
            diberikan pada usia kehamilan 20 minggu diminum 1 hari 1 tablet.
           Dengan demikian maka secara operasional pelayanan antenatal yang
 tidak memenuhi standar minimal ”5T” tersebut belum dianggap suatu pelayanan
 antenatal care (Dep Kes RI, 1995 : 18).



2.3 Frekuensi Kunjungan Antenatal Care
        Kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu hamil dan petugas kesehatan
yang memberi pelayanan antenatal untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan.
Istilah kunjungan tidak mengandung arti bahwa selalu ibu hamil yang datang ke
fasilitas pelayanan tetapi dapat juga sebaliknya yaitu ibu hamil yang dikunjungi
petugas kesehatan dirumahnya.
        Selama kehamilan keadaan ibu dan janin harus selalu dipantau jika terjadi
penyimpangan dari keadaan normal dapat dideteksi secara dini dan diberikan
penanganan yang tepat. Oleh karena itu ibu hamil diharuskan memeriksakan diri
secara berkala selama kehamilannya.
        Menurut Manuaba (2000 : 129), berdasarkan standar pemeriksaan
kehamilan dilakukan berulang dengan ketentuan sebagai berikut :
      - Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.
      - Satu kali dalam sebulan sampai umur kehamilan 7 bulan.
      - Dua kali sebulan sampai umur kehamilan 8 bulan.
      - Setiap minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai dengan bersalin.
        Dalam pelaksanaan ANC terdapat kesepakatan adanya standar minimal
yaitu dengan pemeriksaan ANC 4 kali selama kehamilan dengan distribusi
sebagai berikut :
      - Minimal satu kali pada trimester I
      - Minimal satu kali pada trimester II
      - Minimal dua kali pada trimester III (Dep Kes RI, 1994 : 24)
        Menurut Jumiarni (1995 : 34), frekuensi ANC diharapkan paling kurang 8
kali (7 – 9 kali) sehingga pengawasan ibu dan janin dapat dilaksanakan dengan
optimal. Pemeriksaan kehamilan tersebut dilaksanakan dengan jadwal dan
kegiatan sebagai berikut :
2.3.1 Kunjungan 1 (0-12 minggu) kunjungan II 12-24 minggu
         Pada kunjungan ini dilakukan:
         1.       Anamnesis lengkap, termasuk mengenai riwayat obstertric dan
            ginekologi.
         2.       Pemeriksaan fisik ; Tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu tubuh,
            bunyi jantung, bunyi pernafasan, reflek patella, edema dan lain-lain.
3.         Pemeriksaan obstetric : Usia kehamilan, tinggi fundus uteri, DJJ
             (kehamilan lebih dari 12 minggu), pengukuran panggul luar.
        4.         Pemeriksaan laboratorium : urine lengkap, darah (Haemoglobin,
             leukosit, Diff, Golongan darah, Rhesus, sitologi, dan gula darah).
        5.         Penilaian status gizi, dilihat dari keseimbangan antara berat
             badan (BB) dan tinggi badan (TB).
        6.         Penilaian resiko kehamilan.
        7.         KIE pada ibu hamil tentang keberhasilan diri dan gizi ibu hamil.
        8.         Pemberian imunisasi TT 1.

2.3.2  Kunjungan III, 28 – 32 Minggu
      Pemeriksaan terutama untuk menilai resiko kehamilan, laju pertumbuhan
janin, kelainan atau cacat bawaan.
      Kegiatan yang dilakukan adalah :
      1.        Anemnese meliputi keluhan dan perkembangan yang dirasakan
          oleh ibu.
      2.        Pemeriksaan fisik dan obstetric (pengukuran panggul luar tak
          perlu dilakukan lagi).
      3.        Pemerksaan dengan USG. Biometri janin (besar dan usia
          kehamilan), aktifitas janin, kelainan, cairan ketuban dan letak plasenta,
          serta keadaan plasenta.
      4.        Penilaian resiko kehamilan.
      5.        KIE tentang perawatan payudara.
      6.        Pemberian imunisasi TT 2 dan vitamin bila perlu.

2.3.3 Kunjungan IV kehamilan 34 minggu.
      Pemeriksaan terutama untuk menilai resiko kehamilan dan pemeriksaan
laboratorium ulang. Kegiatannya adalah
     1)       Anamnese keluhan dan gerakan janin.
     2)       Pengamatan gerak janin
     3)       Pemeriksaan fisik dan obstetrik (pemeriksaa panggl dalam bagi
          kehamilan pertama)
     4)       Penilaian resiko kehamilan.
     5)       Pemeriksaan laboratorium ulang : Hb, Ht, dan gula darah.
     6)       Nasehat senam hamil, perawatan payudara dan gizi.

2.3.4   Kunjungan V (36 minggu), Kunjungan VI (38 minggu), Kunjungan VII
        (40 minggu) (2 minggu 1 kali)
     Pemeriksaan terutama untuk menilai resiko kehamilan, aktifitas janin dan
pertumbuhan janin secara klinis.
     Kegiatan yang dilakukan adalah :
     1.         Anamnese meliputi keluhan, gerakan janin dan keluhan.
     2.         Pemeriksaan laboratorium ulang (Hb dan gula darah).
     3.         Pemeriksaan fisik dan obstetrik.
     4.         Penilaian resiko kehamilan.
     5.         USG ulang pada kunjungan 4.
     6.         KIE tentang senam hamil, perawatan payudaran, dan persiapan
          persalinan.
7.       Pengawasan penyakit yang menyertai kehamilan dan komplikasi
           trimester III.
        8.       Penyuluhan diet 4 sehat 5 sempurna.

2.3.5   Kunjungan VIII 41 minggu, kunjungan IX 42 minggu (1 minggu sekali)
       Pemeriksaan terutama ditujukan kepada penilaian, kesejahteraan janin dan
 fungsi plasenta serta persiapan persalinan.
       Kegiatan yang dilakukan adalah :
      1.        Anamnese meliputi keluhan dan lain-lain.
      2.        Pengamatan gerak janin.
      3.        Pemeriksaan fisik dan obstetric.
      4.        Pemeriksaan USG yaitu pemeriksaan yang memantau keadaan
           jantung janin sehubungan dengan timbulnya kontraksi.
      5.        Memberi nasehat tentang tanda-tanda persalinan, persiapan
           persalinan dan rencana untuk melahirkan.
      6.        Sesuai standar kunjungan ibu hamil diatas maka semakin tua umur
           kehamilan harus semakin sering memeriksakan kehamilannya, resiko
           kehamilan semakin tinggi, semakin tinggi pula kebutuhan untuk
           memeriksakan kehamilannya.
       Berdasarkan uraian diatas berikut ini akan digambarkan jadwal/frekuensi
 antenatal care sebagai berikut :
             Tabel 2.3.1. Frekuensi / Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
   Minimal       Frek            Optimal            Frek             Ideal            Frek
Triwulan I         1     - Kehamilan 1 – 12           1    - Sejak haid terlambat 1     1
                           minggu                            bulan
                         - Kehamilan 12 – 28          2    - Sampai kehamilan 28        5
                           minggu                            mg (1 bulan 1x)
Triwulan II        1     - Kehamilan 28 – 32          1    - Kehamilan 28-36 mg         4
                           minggu                            (2 mg 1x)
Triwulan III       2     - Kehamilan 34 – 40          3    - Kehamilan 7 / 37           5
                           minggu                             (1 mg 1x)
                         - Kehamilan 41 – 42          2
                           minggu
    Total          4                                  9                                15
Sumber : Dep Kes RI, 1994 : 24, Jumiarni, 1995 : 34, Manuaba, 1998 : 130
       Dari tabel diatas dapat disampaikan hal – hal sebagai berikut :
       1. Frekuensi pemeriksaan kehamilan minimal (4 kali,Depkes,l994)
           Frekuensi pemeriksaan kehamilan dilakukan 4 kali yang terbagi dalam
           triwulan I,II,III. Frekuensi ini dapat terjadi bila segalanya normal tanpa
           adanya resiko dan frekuensi lebih sering dilakukan pada triwulan III
           untuk deteksi dini terhadap kelainan.
       2. Frekuensi pemeriksaankehamilan optimal ( 9 kali, Jumiarni l994)
           Pemeriksaan kehamilan dilakukan sejak haid terlambat sampai dengan
           usia kehamilan 12 minggu l kali. Pemeriksaan tiap l bulan sekali
           dilakukan sampai dengan usia kehamilan 36 minggu, sedangkan
           pemeriksaan kehamilan 36 – 40 minggu dilakukan setiap 2 minggu
           sekali.dan sampai dengan melahirkan pemeriksaan dilakukan l minggu
           sekali. Dengan frekuensi demikian adanya penyulit kehamilan dapat
dideteksi dan diatasi sedini mungkin.
        3. Frekuensi pemeriksaan kehamilan ideal (Manuaba, 1998).
            Pemeriksaan kehamilan dilakukan sejak terlambat haid satu bulan
            sampai dengan usia kehamilan 28 minggu dilakukan satu bulan satu
            kali. Pada usia kehamilan 28 – 36 minggu pemeriksaan dilakukan setiap
            2 minggu sekali dan usia 37 minggu sampai dengan melahirkan
            pemeriksaan dilakukan 1 minggu sekali. Pemeriksaan kehamilan ini
            yang paling ideal sehingga diharapkan dengan frekuensi seperti ini
            penyulit kehamilan dapat terdeteksi dan diatasi sedini mungkin.
            Menurut Manuaba (2000 : 130), jadwal melakukan ANC sebaiknya
            12 – 13 kali selama hamil. Dinegara berkembang ANC dilakukan
            sebanyak 4 kali sudah cukup (tercatat).
        Menurut Puji Rochyati Penentuan frekuensi ANC antara lain didasarkan
  atas resiko kehamilan yang dihadapi oleh ibu hamil, adapun resiko itu dapat
  dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.3.2. Screening/ Deteksi Dini Ibu Hamil Resiko Tinggi
Kelompok No.
A Kehamilan              Skor pada       Kondisi Ibu Hamil umur/tahun
                                          kelompok                          Skor
                                                                            skore
   Faktor
awal:………
   Resiko
       Ke                < 16               17 - 19            20 – 34          >
35            1       Terlalu muda, hamil pertama < 16 tahun                  4
B             2       a. Terlalu tua hamil pertama > 35 tahun                 4
              1       b. Terlalu lambat hamil pertama4
                                   4                                          4 2
I
4             3       Anak terkecil > 10 tahun                                4
              4
              2       Anak terkecil > 2 tahun         4                       42
4             5       Terlalu banyak punya anak 4 atau lebih                  4
              6
              3       Terlalu tua, umur > 35 tahun 4                          42
4             7       Terlalu pendek < 145 cm                                 4
              4
              8       Pernah gagal kehamilan                                  42
4             9       Pernah melahirkan dengan :                              4
             >5       a. Tarikan tang/ vakum                                    4
4                     b. Uri rogoh
                      c. Diberi infus/ transfusi
              10      Pernah dioperasi                                        4
              11      Penyakit pada ibu hamil :                               4
                      a. Kurang darah.
                      b. Malaria
                      c. Tuberkulosa paru
                      d. Payah jantung
                      e. Kencing manis/ diabetes
              12      Bengkak pada muka dan tungkai (tekanan darah
II                    tinggi)
              13      a. Letak sungsang                                       4
                      b. Letak lintang
              14      Hamil kembar 2 atau lebih                               4
              15      Hamil kembar air (Hydrammon)                            4
              16      Bayi mati dalam kandungan                               4
              17      Kehamilan lebih bulan                                   4
III         18     Perdarahan waktu hamil ini          8
            19     Kejang-kejang hamil > 7             8
Jumlah skor kelompok faktor resiko I, II dan III (B)
Jumlah skor awal (A)
Jumlah skor (A + B)
Pedoman penyuluhan menuju persalinan aman :
  Jumlah      Kelompok     Periksa    Rujukan        Tempat          Penolong
   skor        resiko    kehamilan   kehamilan      persalinan

2–4          Resiko        Bidan         Tidak        Rumah         Bidan
             ringan                      dirujuk      pasien        Dukun
6–8          Resiko        Bidan         Bidan        Rumah         Bidan
             tinggi                                   Polindes
> 10         Resiko        Dokter        Dokter       Puskesmas     Dokter
             tinggi                                   Rumah
                                                      sakit

     Menurut Dep Kes RI (1992), faktor resiko ibu hamil seperti yang tercantum
dalam KMS ibu hamil adalah sebagai berikut :
     1.           Anemia berat (Hb < 8 gr %)
     2.           Tekanan darah diastole > 90 mmHg
     3.           Perdarahan selama kehamilan
     4.           Kelainan pada persalinan terdahulu
     5.           Jarak kehamilan terakhir kurang dari 2 tahun
     6.           Tinggi badan kurang dari 140 cm
     7.           Umur ibu kurang dari 20 tahun atau lebih 35 tahun
     8.           Pernah sakit kronis
              Tabel 2.3.3. Penilaian resiko kehamilan (Depkes RI, 1992 : 85)
     No.            Kriteria                                        Jumlah Nilai
     1.   Kematian neonatal           BB < 40 atau > 70 kg
          Riwayat preterm             Premipara < 20 tahun
          Riwayat preeklamsi          dan > 35 tahun
                                                                         1
          Penyakit paru               Multi para > 40 tahun
          Anemi 8-10 gr%              Paritas > 3
          Tinggi badan < 145 cm       Tanpa antenatal
     2.   Abortus > 3                 Gemelli
          Riwayat SC                  Sungsang
                                                                         2
          Placenta previa             Partus percobaan
          Diabetes mellitus           Hiperteoridism
     3.   Riwayat lahir mati          Sungsang (premipara)
          Penyakit ginjal             Ketuban pecah > 6 jam
          Partus 32 – 36 minggu       Mekonium (kepala)
                                                                         3
          Posterum > 42 minggu        Partus > 24 jam
          Penyakit hepar              Plasenta previa
          Preeklamsi berat             SC
     4.   Diabetes mellitus           DJJ ireguler < 120 atau
          Fitiumcordis                > 180 kali / menit                 4
          KMK
     5.   Eklamsi                     Incomtabilitas RH
          Hedramnion                  Solutio pacenta
                                                                         5
          Infeksi intra partum        Letak lintang
          KPD > 24 jam                Prolapsus tali pusat
Keterangan :
1. Bila jumlah nilai resikonya > 3 ibu hamil perlu dirujuk ke Puskesmas
        untuk mendapatkan pemriksaan dan penanganan yang lebih teliti dari
        dokter.
     2. Bila jumlah nilai resiko > 5 ibu hamil harus dirujuk ke rumah sakit. Ibu
        hamil yang boleh ditolong perawat/ bidan hanya pasien dengan resiko
        rendah dengan nilai < 3.

2.4 Keluhan Pada Masa Kehamilan
       Keluhan ada masa hamil menurut Dep.Kes.RI. (1994: 84) adalah suatu
 kondisi bersifat subyektif dimana pada individu yang hamil terjadi proses
 adaptasi terhadap kehamilannya. Keluhan-keluhan tersebut dapat diuraikan
 sebagai berikut :
2.4.1 Keluhan pada Triwulan I usia kehamilan 1 – 3 bulan
       Pada triwulan ini keluhan yang timbul adalah :
        1.     Mual dan Muntah
            Terutama terjadi pada pagi hari dan akan hilang menjelang tengah
            hari. (Morning Sicknes)
        2.     Perasaan neg atau mual
            Hal ini terjadi bila mencium bau yang menyengat penciuman,
            misalnya : Bawang goreng, minyak rambut.
        3.     Pusing terutama bila akan bangun dari tidur, hal ini terjadi karena
            adanya gangguan keseimbangan, perut kosong.
        4.     Sering kencing
            Sering kencing terjadi karena tekanan uterus yang membesar dan
            menekan pada kandung kencing.
        5.     Keputihan (leukorhoe)
            Pengaruh peningkatan hormon kehamilan (estrogen dan progesteron)
            yang mempengaruhi mukosa servix dan vagina.
        6.     Pengeluaran darah pervaginam
            Bila terjadi perdarahan, perlu diwaspadai ancaman abortus.
        7.     Perut membesar lebih besar dari usia kehamilan
            Bila terjadi pembesaran uterus tidak sesuai dengan umur kehamilan
            diwaspadai kemungkinan terjadi molla hidatidosa.
      Perasaan gembira dengan penerimaan kehamilan akan mempengaruhi
penerimaan ibu terhadap kelainan-kelainan yang timbul. Sebaliknya karena
menolak kehamilan, keluhan tersebut menimbulkan rasa tidak nyaman dan
menimbulkan antipati terhadap kehamilannya. Pada masa ini sering timbul konflik
karena pengalaman baru, sehingga ibu hamil perlu mendapatkan perhatian dan
dukungan suami.

2.4.2  Keluhan pada triwulan II, usia 4 – 6 bulan
      Pada triwulan ini keluhan yang bersifat subyektif sudah berakhir, sehingga
bila ada ibu hamil masih mendapatkan keluhan seperti pada triwulan I yang
menyangkut faktor-faktor subyektif, perlu diwaspadai kemungkinan adanya faktor
psikologis.
      Pada triwulan ini sering ditandai adanya adaptasi ibu terhadap
kehamilannya, perasaan ibu cenderung lebih stabil, karena keluhan yang terjadi
pada triwulan I sudah terlewati. Ibu merasakan pengalaman baru, mulai
merasakan gerakan bayi, terdengarnya detak jantung janin (DJJ) melalui alat
doptone atau melihat gambar/posisi melalui pemeriksaan USG. Triwulan II juga
dikatakan fase aman untuk kehamilan, sehingga aktifitas ibu dapat berjalan tanpa
gangguan yang berarti.

2.4.3   Pada triwulan III, usia kehamilan 7 – 9 bulan
        Pada triwulan ini keluhan yang sering muncul akan mencerminkan
prognose kehamilan. Keluhan yang bersifat subyektif perlu mendapatkan
perhatian karena hal ini menunjukkan kepada kondisi patologis. Kejadian yang
sering timbul antara lain :
        1.      Pusing disertai pandangan berkunang-kunang
           Hal ini dapat menunjukkan kemungkinan terjadi anemia dengan HB
           kurang dari 10 %.
        2.      Pandangan mata kaburdisertai pusing
           Hal ini dapat digunakan rujukan kemungkinan adanya hipertensi.
        3.      Kaki odem
            Odem pada kaki perlu dicurigai karena sebagai salah satu gejala dari
            trias klasik ekslamsi, yakni hipertensi, odem pada kaki dan protein
            uri. Sesak nafas pada triwulan III perlu dicurigai kemungkinan adanya
            kelainan adanya kelainan letak (sungsang) kelainan posisi bayi.
        4.      Perdarahan
           Pada triwulan III bisa terjadi perdarahan pervaginam perlu dicurigai
           adanya placenta praevia atau solutio plasenta.
        5.      Keluar cairan di tempat tidur pada siang atau malam hari, cairan
           jernih bukan pada saat kencing perlu dicurigai adanya ketuban pecah
           dini (KPD).
        6.      Sering kencing
           Pada triwulan III karena kepala bayi akan masuk ke pintu atas panggul
           (PAP) pada usia kehamilan 36 minggu. Sering kencing disebabkan
           tekanan kepala bayi pada kandung kemih.
           Apabila ibu hamil mendapat keluhan diatas, perlu segera periksa ke
           fasilitas kesehatan, untuk itu penyuluhan pada triwulan III diarahkan
           kepada hal-halyang berkaitan dengan antisipasi dari keluhan di atas.
           Selain keluhan di atas pada truwulan III ditandai dengan adanya
           kegembiraan emosi karena akan lahirnya seorang bayi. Reaksi calon
           ibu terhadap persalinan secara umum tergantung pada persiapan dan
           persepsinya terhadap kewjadian ini, untuk itu kerjasama dan
           komunikasi yang baik selama ANC perlu dibina sehingga ibu dapat
           melalui masa kehamilan dan persalinan dengan perasaan gembira
           (Hamiton, 1998: 163).

More Related Content

What's hot

14. tanda tanda bahaya kehamilan--
14. tanda tanda bahaya kehamilan--14. tanda tanda bahaya kehamilan--
14. tanda tanda bahaya kehamilan--Devi Narti
 
1. konsep dasar kehamilan -
1. konsep dasar kehamilan -1. konsep dasar kehamilan -
1. konsep dasar kehamilan -Devi Narti
 
Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamilKelas ibu hamil
Kelas ibu hamilGepy Gbu
 
Bab2 standart kujungan_pemeriksaan
Bab2 standart kujungan_pemeriksaanBab2 standart kujungan_pemeriksaan
Bab2 standart kujungan_pemeriksaanLewi Kiswanto
 
Konsep dasar asuhan kebidanan
Konsep dasar asuhan kebidanan Konsep dasar asuhan kebidanan
Konsep dasar asuhan kebidanan Baniz Nurbaniy
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisiklia natalia
 
Tujuan pemeriksaan k4
Tujuan pemeriksaan k4Tujuan pemeriksaan k4
Tujuan pemeriksaan k4muhammad reza
 
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan KomplikasiKonsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasipjj_kemenkes
 
(12)kunjungan awal
(12)kunjungan awal(12)kunjungan awal
(12)kunjungan awalAyoe Disniz
 
Asuhan kebidanan pada ibu nifas
Asuhan kebidanan pada ibu nifasAsuhan kebidanan pada ibu nifas
Asuhan kebidanan pada ibu nifasNovie Vie
 
Konsep dasar asuhan kehamilan poltekkes sby
Konsep dasar asuhan kehamilan poltekkes sbyKonsep dasar asuhan kehamilan poltekkes sby
Konsep dasar asuhan kehamilan poltekkes sbyTriana Septianti
 
Standard asuhan kehamilan
Standard asuhan kehamilanStandard asuhan kehamilan
Standard asuhan kehamilanZulfina Kaffi
 
Asuhan antenatal ii
Asuhan antenatal iiAsuhan antenatal ii
Asuhan antenatal iiNovita Sari
 
Asuhan antenatal di komunitas
Asuhan antenatal di komunitasAsuhan antenatal di komunitas
Asuhan antenatal di komunitasCikHaappy
 

What's hot (20)

14. tanda tanda bahaya kehamilan--
14. tanda tanda bahaya kehamilan--14. tanda tanda bahaya kehamilan--
14. tanda tanda bahaya kehamilan--
 
1. konsep dasar kehamilan -
1. konsep dasar kehamilan -1. konsep dasar kehamilan -
1. konsep dasar kehamilan -
 
Kelas ibu hamil
Kelas ibu hamilKelas ibu hamil
Kelas ibu hamil
 
ANC Berkualitas
ANC BerkualitasANC Berkualitas
ANC Berkualitas
 
Bab2 standart kujungan_pemeriksaan
Bab2 standart kujungan_pemeriksaanBab2 standart kujungan_pemeriksaan
Bab2 standart kujungan_pemeriksaan
 
Konsep dasar asuhan kebidanan
Konsep dasar asuhan kebidanan Konsep dasar asuhan kebidanan
Konsep dasar asuhan kebidanan
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
 
Tujuan pemeriksaan k4
Tujuan pemeriksaan k4Tujuan pemeriksaan k4
Tujuan pemeriksaan k4
 
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan KomplikasiKonsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
 
(12)kunjungan awal
(12)kunjungan awal(12)kunjungan awal
(12)kunjungan awal
 
P4 k
P4 kP4 k
P4 k
 
Leaflet anc akper pemda muna
Leaflet anc akper pemda munaLeaflet anc akper pemda muna
Leaflet anc akper pemda muna
 
Buku KIA 2015
Buku KIA 2015Buku KIA 2015
Buku KIA 2015
 
Sap anc
Sap ancSap anc
Sap anc
 
Konsep dasar ibu nifas
Konsep dasar ibu nifasKonsep dasar ibu nifas
Konsep dasar ibu nifas
 
Asuhan kebidanan pada ibu nifas
Asuhan kebidanan pada ibu nifasAsuhan kebidanan pada ibu nifas
Asuhan kebidanan pada ibu nifas
 
Konsep dasar asuhan kehamilan poltekkes sby
Konsep dasar asuhan kehamilan poltekkes sbyKonsep dasar asuhan kehamilan poltekkes sby
Konsep dasar asuhan kehamilan poltekkes sby
 
Standard asuhan kehamilan
Standard asuhan kehamilanStandard asuhan kehamilan
Standard asuhan kehamilan
 
Asuhan antenatal ii
Asuhan antenatal iiAsuhan antenatal ii
Asuhan antenatal ii
 
Asuhan antenatal di komunitas
Asuhan antenatal di komunitasAsuhan antenatal di komunitas
Asuhan antenatal di komunitas
 

Viewers also liked

Paparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final editPaparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final editDokter Tekno
 
Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di puskesmas tipo palu...
Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di puskesmas tipo palu...Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di puskesmas tipo palu...
Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di puskesmas tipo palu...Operator Warnet Vast Raha
 
11. asuhan kehamilan kunjungan awal
11. asuhan kehamilan kunjungan awal 11. asuhan kehamilan kunjungan awal
11. asuhan kehamilan kunjungan awal Devi Narti
 
3. asuhan antenatal dikomunitas
3. asuhan antenatal dikomunitas3. asuhan antenatal dikomunitas
3. asuhan antenatal dikomunitaspjj_kemenkes
 
Profil Kependudukan Papua Tahun 2015
Profil Kependudukan Papua Tahun 2015Profil Kependudukan Papua Tahun 2015
Profil Kependudukan Papua Tahun 2015daldukpapua
 
Pelaksanaan anc terpadu di puskesmas brebes
Pelaksanaan anc terpadu di puskesmas brebesPelaksanaan anc terpadu di puskesmas brebes
Pelaksanaan anc terpadu di puskesmas brebesIsmatul Maulah
 
Integrasi ims anc terpadu 1
Integrasi ims anc terpadu 1Integrasi ims anc terpadu 1
Integrasi ims anc terpadu 1Dokter Tekno
 
Presentasi pelayanan tb integrasi dalam anc terpadu 120815 rev
Presentasi pelayanan tb integrasi dalam anc terpadu 120815 revPresentasi pelayanan tb integrasi dalam anc terpadu 120815 rev
Presentasi pelayanan tb integrasi dalam anc terpadu 120815 revDokter Tekno
 
Paparan rencana tindak lanjut oriesntasi anc terpadu
Paparan rencana tindak lanjut oriesntasi anc terpaduPaparan rencana tindak lanjut oriesntasi anc terpadu
Paparan rencana tindak lanjut oriesntasi anc terpaduDokter Tekno
 
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikPemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikSulistia Rini
 
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko TinggiPenyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggidpalupiw
 
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikPemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikSulistia Rini
 

Viewers also liked (20)

Antenatal care
Antenatal care Antenatal care
Antenatal care
 
Paparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final editPaparan anc terpadu final edit
Paparan anc terpadu final edit
 
Antenatal care
Antenatal careAntenatal care
Antenatal care
 
Anamnesa (data subjektif)
Anamnesa (data subjektif)Anamnesa (data subjektif)
Anamnesa (data subjektif)
 
Kunjungan ulang hamil
Kunjungan ulang hamilKunjungan ulang hamil
Kunjungan ulang hamil
 
Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di puskesmas tipo palu...
Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di puskesmas tipo palu...Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di puskesmas tipo palu...
Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di puskesmas tipo palu...
 
11. asuhan kehamilan kunjungan awal
11. asuhan kehamilan kunjungan awal 11. asuhan kehamilan kunjungan awal
11. asuhan kehamilan kunjungan awal
 
3. asuhan antenatal dikomunitas
3. asuhan antenatal dikomunitas3. asuhan antenatal dikomunitas
3. asuhan antenatal dikomunitas
 
Tb 2 uwk 2010
Tb 2 uwk 2010Tb 2 uwk 2010
Tb 2 uwk 2010
 
Profil Kependudukan Papua Tahun 2015
Profil Kependudukan Papua Tahun 2015Profil Kependudukan Papua Tahun 2015
Profil Kependudukan Papua Tahun 2015
 
Pelaksanaan anc terpadu di puskesmas brebes
Pelaksanaan anc terpadu di puskesmas brebesPelaksanaan anc terpadu di puskesmas brebes
Pelaksanaan anc terpadu di puskesmas brebes
 
Integrasi ims anc terpadu 1
Integrasi ims anc terpadu 1Integrasi ims anc terpadu 1
Integrasi ims anc terpadu 1
 
Presentasi pelayanan tb integrasi dalam anc terpadu 120815 rev
Presentasi pelayanan tb integrasi dalam anc terpadu 120815 revPresentasi pelayanan tb integrasi dalam anc terpadu 120815 rev
Presentasi pelayanan tb integrasi dalam anc terpadu 120815 rev
 
Tugas 10 t
Tugas 10 tTugas 10 t
Tugas 10 t
 
Paparan rencana tindak lanjut oriesntasi anc terpadu
Paparan rencana tindak lanjut oriesntasi anc terpaduPaparan rencana tindak lanjut oriesntasi anc terpadu
Paparan rencana tindak lanjut oriesntasi anc terpadu
 
PROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILANPROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILAN
 
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikPemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
 
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko TinggiPenyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
 
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan DiagnostikPemeriksaan Lab dan Diagnostik
Pemeriksaan Lab dan Diagnostik
 
Ppt kehamilan
Ppt kehamilanPpt kehamilan
Ppt kehamilan
 

Similar to ANC PELAKSANAAN

Laporan Pendahuluan Anthenatal Care Pada Ibu Hamil
Laporan Pendahuluan Anthenatal Care Pada Ibu HamilLaporan Pendahuluan Anthenatal Care Pada Ibu Hamil
Laporan Pendahuluan Anthenatal Care Pada Ibu HamilMeidaElliaPuspita
 
Laporan pendahuluan antenatal care
Laporan pendahuluan antenatal careLaporan pendahuluan antenatal care
Laporan pendahuluan antenatal careAmel13061981
 
Macam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidananMacam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidananVia Dewi Syahara
 
antenatal-care-ppt.pptx
antenatal-care-ppt.pptxantenatal-care-ppt.pptx
antenatal-care-ppt.pptxssuser4a05cf
 
Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasi
Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasiAsuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasi
Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasipjj_kemenkes
 
Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasi
 Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasi Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasi
Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasipjj_kemenkes
 
Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di puskesmas tipo palu...
Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di puskesmas tipo palu...Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di puskesmas tipo palu...
Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di puskesmas tipo palu...Septian Muna Barakati
 
2. MATERI KEHAMILAN.pptx
2. MATERI KEHAMILAN.pptx2. MATERI KEHAMILAN.pptx
2. MATERI KEHAMILAN.pptxSriRahayu481339
 
Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
 
Tugas maternitas nur santi zuuhi
Tugas maternitas nur santi zuuhiTugas maternitas nur santi zuuhi
Tugas maternitas nur santi zuuhiWarnet Raha
 
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)pjj_kemenkes
 
Topik 1. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.pdf
Topik 1. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.pdfTopik 1. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.pdf
Topik 1. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.pdfEka Safitri
 
ANTENATAL_CARE_ANC.docx
ANTENATAL_CARE_ANC.docxANTENATAL_CARE_ANC.docx
ANTENATAL_CARE_ANC.docxhaerul26
 
15343894 pengetahuan-ibu-hamil-tentang-antenatal-care-ditinjau-dari-segi-umur...
15343894 pengetahuan-ibu-hamil-tentang-antenatal-care-ditinjau-dari-segi-umur...15343894 pengetahuan-ibu-hamil-tentang-antenatal-care-ditinjau-dari-segi-umur...
15343894 pengetahuan-ibu-hamil-tentang-antenatal-care-ditinjau-dari-segi-umur...Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to ANC PELAKSANAAN (20)

Laporan Pendahuluan Anthenatal Care Pada Ibu Hamil
Laporan Pendahuluan Anthenatal Care Pada Ibu HamilLaporan Pendahuluan Anthenatal Care Pada Ibu Hamil
Laporan Pendahuluan Anthenatal Care Pada Ibu Hamil
 
Anc lp
Anc lpAnc lp
Anc lp
 
Laporan pendahuluan antenatal care
Laporan pendahuluan antenatal careLaporan pendahuluan antenatal care
Laporan pendahuluan antenatal care
 
Macam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidananMacam macam asuhan kebidanan
Macam macam asuhan kebidanan
 
Ante Natal Care
Ante Natal CareAnte Natal Care
Ante Natal Care
 
antenatal-care-ppt.pptx
antenatal-care-ppt.pptxantenatal-care-ppt.pptx
antenatal-care-ppt.pptx
 
1. program matneo (1)
1. program matneo (1)1. program matneo (1)
1. program matneo (1)
 
Anc2
Anc2Anc2
Anc2
 
Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasi
Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasiAsuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasi
Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasi
 
Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasi
 Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasi Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasi
Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasi
 
Obstetri dan ginekologi
Obstetri dan ginekologiObstetri dan ginekologi
Obstetri dan ginekologi
 
Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di puskesmas tipo palu...
Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di puskesmas tipo palu...Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di puskesmas tipo palu...
Bagaimana pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di puskesmas tipo palu...
 
ASKEB ANC
ASKEB ANCASKEB ANC
ASKEB ANC
 
2. MATERI KEHAMILAN.pptx
2. MATERI KEHAMILAN.pptx2. MATERI KEHAMILAN.pptx
2. MATERI KEHAMILAN.pptx
 
Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 6 kb 1 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
 
Tugas maternitas nur santi zuuhi
Tugas maternitas nur santi zuuhiTugas maternitas nur santi zuuhi
Tugas maternitas nur santi zuuhi
 
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
 
Topik 1. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.pdf
Topik 1. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.pdfTopik 1. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.pdf
Topik 1. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan.pdf
 
ANTENATAL_CARE_ANC.docx
ANTENATAL_CARE_ANC.docxANTENATAL_CARE_ANC.docx
ANTENATAL_CARE_ANC.docx
 
15343894 pengetahuan-ibu-hamil-tentang-antenatal-care-ditinjau-dari-segi-umur...
15343894 pengetahuan-ibu-hamil-tentang-antenatal-care-ditinjau-dari-segi-umur...15343894 pengetahuan-ibu-hamil-tentang-antenatal-care-ditinjau-dari-segi-umur...
15343894 pengetahuan-ibu-hamil-tentang-antenatal-care-ditinjau-dari-segi-umur...
 

ANC PELAKSANAAN

  • 1. KONSEP ANC Pelaksanaan Antenatal Care 2.1.1 Pengertian Antenatal care adalah : Pelayanan kesehatan atau perawatan kepada ibu selama masa kehamilan (DepKes RI, 1997 : 26). Menurut Prawiroharjo S. (1994 : 72) antenatal care adalah : pengawasan terhadap ibu hamil dengan mempersiapkan sebaik-baiknya fisik dan mental ibu dalam kehamilan, persalinan dan nifas sehingga selalu dalam keadaan sehat dan normal. 2.1.2 Tujuan Antenatal Care bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat serta menghasilkan bayi yang sehat. (Dep Kes RI, 1997 : 48). Menurut Reeder S.J. (1997 : 111) tujuan antenatal care adalah melindungi dan menjaga kesehatan serta kehidupan ibu dan janin selama kehamilan dengan mempertimbangkan sosio kultural keluarga (meliputi status ekonomi, tingkat pendidikan dan support system). Sedangkan tujuan utama pelayanan antenatal care di Indonesia adalah : 1) Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, persalinan dan nifas. 2) Mengenal dan menangani penyakit yang menyerati kehamilan, persalinan dan nifas. 3) Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, laktasi dan keluarga berencana. 4) Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal. 2.1.3 Pelaksana Sebagai pelaksana pelayanan antenatal care terdiri atas : Tenaga medis meliputi dokter umum dan dokter spesialis Obstretik Gineokologi. Tenaga perawat meliputi bidan/perawat yang telah mendapatkan pelatihan antenatal care. (Dep Kes RI, 1994 : 16). 2.1.4 Lokasi Pelayanan Menurut Dep Kes RI (1994 : 16), tempat pemberian pelayanan antenatal care dapat bersifat statis dan aktif meliputi : 1. Puskesmas/ puskesmas pembantu 2. Pondok bersalin desa. 3. Posyandu. 4. Rumah Penduduk (pada kunjungan rumah. 5. Rumah sakit pemerintah/ swasta 6. Rumah sakit bersalin 7. Tempat praktek swasta (bidan dan dokter). 2.2.1 Pelaksanaan Pelayanan Pelayanan antenatal care selengkapnya mencakup anemnesis, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium atas indikasi dasar dan intervensi khusus sesuai dengan tingkat resiko. Dengan penerapan operasionalnya
  • 2. dikenal standar minimal ”5T” untuk pelayanan antenatal yang terdiri atas : 1. Timbang berat badan 2. Ukuran tekanan darah, diukur setiap kunjungan 3. Ukur tinggi fundus uteri, dilakukan setiap kunjungan dimana fundus uteri mulai teraba setelah usia kehamilan > 12 minggu. 4. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid atau TT lengkap, mulai diberikan usia kehamilan 16 minggu dengan interval pemberian selanjutnya 4 minggu. 5. Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama hamil, mulai diberikan pada usia kehamilan 20 minggu diminum 1 hari 1 tablet. Dengan demikian maka secara operasional pelayanan antenatal yang tidak memenuhi standar minimal ”5T” tersebut belum dianggap suatu pelayanan antenatal care (Dep Kes RI, 1995 : 18). 2.3 Frekuensi Kunjungan Antenatal Care Kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu hamil dan petugas kesehatan yang memberi pelayanan antenatal untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan. Istilah kunjungan tidak mengandung arti bahwa selalu ibu hamil yang datang ke fasilitas pelayanan tetapi dapat juga sebaliknya yaitu ibu hamil yang dikunjungi petugas kesehatan dirumahnya. Selama kehamilan keadaan ibu dan janin harus selalu dipantau jika terjadi penyimpangan dari keadaan normal dapat dideteksi secara dini dan diberikan penanganan yang tepat. Oleh karena itu ibu hamil diharuskan memeriksakan diri secara berkala selama kehamilannya. Menurut Manuaba (2000 : 129), berdasarkan standar pemeriksaan kehamilan dilakukan berulang dengan ketentuan sebagai berikut : - Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid. - Satu kali dalam sebulan sampai umur kehamilan 7 bulan. - Dua kali sebulan sampai umur kehamilan 8 bulan. - Setiap minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai dengan bersalin. Dalam pelaksanaan ANC terdapat kesepakatan adanya standar minimal yaitu dengan pemeriksaan ANC 4 kali selama kehamilan dengan distribusi sebagai berikut : - Minimal satu kali pada trimester I - Minimal satu kali pada trimester II - Minimal dua kali pada trimester III (Dep Kes RI, 1994 : 24) Menurut Jumiarni (1995 : 34), frekuensi ANC diharapkan paling kurang 8 kali (7 – 9 kali) sehingga pengawasan ibu dan janin dapat dilaksanakan dengan optimal. Pemeriksaan kehamilan tersebut dilaksanakan dengan jadwal dan kegiatan sebagai berikut : 2.3.1 Kunjungan 1 (0-12 minggu) kunjungan II 12-24 minggu Pada kunjungan ini dilakukan: 1. Anamnesis lengkap, termasuk mengenai riwayat obstertric dan ginekologi. 2. Pemeriksaan fisik ; Tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu tubuh, bunyi jantung, bunyi pernafasan, reflek patella, edema dan lain-lain.
  • 3. 3. Pemeriksaan obstetric : Usia kehamilan, tinggi fundus uteri, DJJ (kehamilan lebih dari 12 minggu), pengukuran panggul luar. 4. Pemeriksaan laboratorium : urine lengkap, darah (Haemoglobin, leukosit, Diff, Golongan darah, Rhesus, sitologi, dan gula darah). 5. Penilaian status gizi, dilihat dari keseimbangan antara berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). 6. Penilaian resiko kehamilan. 7. KIE pada ibu hamil tentang keberhasilan diri dan gizi ibu hamil. 8. Pemberian imunisasi TT 1. 2.3.2 Kunjungan III, 28 – 32 Minggu Pemeriksaan terutama untuk menilai resiko kehamilan, laju pertumbuhan janin, kelainan atau cacat bawaan. Kegiatan yang dilakukan adalah : 1. Anemnese meliputi keluhan dan perkembangan yang dirasakan oleh ibu. 2. Pemeriksaan fisik dan obstetric (pengukuran panggul luar tak perlu dilakukan lagi). 3. Pemerksaan dengan USG. Biometri janin (besar dan usia kehamilan), aktifitas janin, kelainan, cairan ketuban dan letak plasenta, serta keadaan plasenta. 4. Penilaian resiko kehamilan. 5. KIE tentang perawatan payudara. 6. Pemberian imunisasi TT 2 dan vitamin bila perlu. 2.3.3 Kunjungan IV kehamilan 34 minggu. Pemeriksaan terutama untuk menilai resiko kehamilan dan pemeriksaan laboratorium ulang. Kegiatannya adalah 1) Anamnese keluhan dan gerakan janin. 2) Pengamatan gerak janin 3) Pemeriksaan fisik dan obstetrik (pemeriksaa panggl dalam bagi kehamilan pertama) 4) Penilaian resiko kehamilan. 5) Pemeriksaan laboratorium ulang : Hb, Ht, dan gula darah. 6) Nasehat senam hamil, perawatan payudara dan gizi. 2.3.4 Kunjungan V (36 minggu), Kunjungan VI (38 minggu), Kunjungan VII (40 minggu) (2 minggu 1 kali) Pemeriksaan terutama untuk menilai resiko kehamilan, aktifitas janin dan pertumbuhan janin secara klinis. Kegiatan yang dilakukan adalah : 1. Anamnese meliputi keluhan, gerakan janin dan keluhan. 2. Pemeriksaan laboratorium ulang (Hb dan gula darah). 3. Pemeriksaan fisik dan obstetrik. 4. Penilaian resiko kehamilan. 5. USG ulang pada kunjungan 4. 6. KIE tentang senam hamil, perawatan payudaran, dan persiapan persalinan.
  • 4. 7. Pengawasan penyakit yang menyertai kehamilan dan komplikasi trimester III. 8. Penyuluhan diet 4 sehat 5 sempurna. 2.3.5 Kunjungan VIII 41 minggu, kunjungan IX 42 minggu (1 minggu sekali) Pemeriksaan terutama ditujukan kepada penilaian, kesejahteraan janin dan fungsi plasenta serta persiapan persalinan. Kegiatan yang dilakukan adalah : 1. Anamnese meliputi keluhan dan lain-lain. 2. Pengamatan gerak janin. 3. Pemeriksaan fisik dan obstetric. 4. Pemeriksaan USG yaitu pemeriksaan yang memantau keadaan jantung janin sehubungan dengan timbulnya kontraksi. 5. Memberi nasehat tentang tanda-tanda persalinan, persiapan persalinan dan rencana untuk melahirkan. 6. Sesuai standar kunjungan ibu hamil diatas maka semakin tua umur kehamilan harus semakin sering memeriksakan kehamilannya, resiko kehamilan semakin tinggi, semakin tinggi pula kebutuhan untuk memeriksakan kehamilannya. Berdasarkan uraian diatas berikut ini akan digambarkan jadwal/frekuensi antenatal care sebagai berikut : Tabel 2.3.1. Frekuensi / Jadwal Pemeriksaan Kehamilan Minimal Frek Optimal Frek Ideal Frek Triwulan I 1 - Kehamilan 1 – 12 1 - Sejak haid terlambat 1 1 minggu bulan - Kehamilan 12 – 28 2 - Sampai kehamilan 28 5 minggu mg (1 bulan 1x) Triwulan II 1 - Kehamilan 28 – 32 1 - Kehamilan 28-36 mg 4 minggu (2 mg 1x) Triwulan III 2 - Kehamilan 34 – 40 3 - Kehamilan 7 / 37 5 minggu (1 mg 1x) - Kehamilan 41 – 42 2 minggu Total 4 9 15 Sumber : Dep Kes RI, 1994 : 24, Jumiarni, 1995 : 34, Manuaba, 1998 : 130 Dari tabel diatas dapat disampaikan hal – hal sebagai berikut : 1. Frekuensi pemeriksaan kehamilan minimal (4 kali,Depkes,l994) Frekuensi pemeriksaan kehamilan dilakukan 4 kali yang terbagi dalam triwulan I,II,III. Frekuensi ini dapat terjadi bila segalanya normal tanpa adanya resiko dan frekuensi lebih sering dilakukan pada triwulan III untuk deteksi dini terhadap kelainan. 2. Frekuensi pemeriksaankehamilan optimal ( 9 kali, Jumiarni l994) Pemeriksaan kehamilan dilakukan sejak haid terlambat sampai dengan usia kehamilan 12 minggu l kali. Pemeriksaan tiap l bulan sekali dilakukan sampai dengan usia kehamilan 36 minggu, sedangkan pemeriksaan kehamilan 36 – 40 minggu dilakukan setiap 2 minggu sekali.dan sampai dengan melahirkan pemeriksaan dilakukan l minggu sekali. Dengan frekuensi demikian adanya penyulit kehamilan dapat
  • 5. dideteksi dan diatasi sedini mungkin. 3. Frekuensi pemeriksaan kehamilan ideal (Manuaba, 1998). Pemeriksaan kehamilan dilakukan sejak terlambat haid satu bulan sampai dengan usia kehamilan 28 minggu dilakukan satu bulan satu kali. Pada usia kehamilan 28 – 36 minggu pemeriksaan dilakukan setiap 2 minggu sekali dan usia 37 minggu sampai dengan melahirkan pemeriksaan dilakukan 1 minggu sekali. Pemeriksaan kehamilan ini yang paling ideal sehingga diharapkan dengan frekuensi seperti ini penyulit kehamilan dapat terdeteksi dan diatasi sedini mungkin. Menurut Manuaba (2000 : 130), jadwal melakukan ANC sebaiknya 12 – 13 kali selama hamil. Dinegara berkembang ANC dilakukan sebanyak 4 kali sudah cukup (tercatat). Menurut Puji Rochyati Penentuan frekuensi ANC antara lain didasarkan atas resiko kehamilan yang dihadapi oleh ibu hamil, adapun resiko itu dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.3.2. Screening/ Deteksi Dini Ibu Hamil Resiko Tinggi Kelompok No. A Kehamilan Skor pada Kondisi Ibu Hamil umur/tahun kelompok Skor skore Faktor awal:……… Resiko Ke < 16 17 - 19 20 – 34 > 35 1 Terlalu muda, hamil pertama < 16 tahun 4 B 2 a. Terlalu tua hamil pertama > 35 tahun 4 1 b. Terlalu lambat hamil pertama4 4 4 2 I 4 3 Anak terkecil > 10 tahun 4 4 2 Anak terkecil > 2 tahun 4 42 4 5 Terlalu banyak punya anak 4 atau lebih 4 6 3 Terlalu tua, umur > 35 tahun 4 42 4 7 Terlalu pendek < 145 cm 4 4 8 Pernah gagal kehamilan 42 4 9 Pernah melahirkan dengan : 4 >5 a. Tarikan tang/ vakum 4 4 b. Uri rogoh c. Diberi infus/ transfusi 10 Pernah dioperasi 4 11 Penyakit pada ibu hamil : 4 a. Kurang darah. b. Malaria c. Tuberkulosa paru d. Payah jantung e. Kencing manis/ diabetes 12 Bengkak pada muka dan tungkai (tekanan darah II tinggi) 13 a. Letak sungsang 4 b. Letak lintang 14 Hamil kembar 2 atau lebih 4 15 Hamil kembar air (Hydrammon) 4 16 Bayi mati dalam kandungan 4 17 Kehamilan lebih bulan 4
  • 6. III 18 Perdarahan waktu hamil ini 8 19 Kejang-kejang hamil > 7 8 Jumlah skor kelompok faktor resiko I, II dan III (B) Jumlah skor awal (A) Jumlah skor (A + B)
  • 7. Pedoman penyuluhan menuju persalinan aman : Jumlah Kelompok Periksa Rujukan Tempat Penolong skor resiko kehamilan kehamilan persalinan 2–4 Resiko Bidan Tidak Rumah Bidan ringan dirujuk pasien Dukun 6–8 Resiko Bidan Bidan Rumah Bidan tinggi Polindes > 10 Resiko Dokter Dokter Puskesmas Dokter tinggi Rumah sakit Menurut Dep Kes RI (1992), faktor resiko ibu hamil seperti yang tercantum dalam KMS ibu hamil adalah sebagai berikut : 1. Anemia berat (Hb < 8 gr %) 2. Tekanan darah diastole > 90 mmHg 3. Perdarahan selama kehamilan 4. Kelainan pada persalinan terdahulu 5. Jarak kehamilan terakhir kurang dari 2 tahun 6. Tinggi badan kurang dari 140 cm 7. Umur ibu kurang dari 20 tahun atau lebih 35 tahun 8. Pernah sakit kronis Tabel 2.3.3. Penilaian resiko kehamilan (Depkes RI, 1992 : 85) No. Kriteria Jumlah Nilai 1. Kematian neonatal BB < 40 atau > 70 kg Riwayat preterm Premipara < 20 tahun Riwayat preeklamsi dan > 35 tahun 1 Penyakit paru Multi para > 40 tahun Anemi 8-10 gr% Paritas > 3 Tinggi badan < 145 cm Tanpa antenatal 2. Abortus > 3 Gemelli Riwayat SC Sungsang 2 Placenta previa Partus percobaan Diabetes mellitus Hiperteoridism 3. Riwayat lahir mati Sungsang (premipara) Penyakit ginjal Ketuban pecah > 6 jam Partus 32 – 36 minggu Mekonium (kepala) 3 Posterum > 42 minggu Partus > 24 jam Penyakit hepar Plasenta previa Preeklamsi berat SC 4. Diabetes mellitus DJJ ireguler < 120 atau Fitiumcordis > 180 kali / menit 4 KMK 5. Eklamsi Incomtabilitas RH Hedramnion Solutio pacenta 5 Infeksi intra partum Letak lintang KPD > 24 jam Prolapsus tali pusat Keterangan :
  • 8. 1. Bila jumlah nilai resikonya > 3 ibu hamil perlu dirujuk ke Puskesmas untuk mendapatkan pemriksaan dan penanganan yang lebih teliti dari dokter. 2. Bila jumlah nilai resiko > 5 ibu hamil harus dirujuk ke rumah sakit. Ibu hamil yang boleh ditolong perawat/ bidan hanya pasien dengan resiko rendah dengan nilai < 3. 2.4 Keluhan Pada Masa Kehamilan Keluhan ada masa hamil menurut Dep.Kes.RI. (1994: 84) adalah suatu kondisi bersifat subyektif dimana pada individu yang hamil terjadi proses adaptasi terhadap kehamilannya. Keluhan-keluhan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 2.4.1 Keluhan pada Triwulan I usia kehamilan 1 – 3 bulan Pada triwulan ini keluhan yang timbul adalah : 1. Mual dan Muntah Terutama terjadi pada pagi hari dan akan hilang menjelang tengah hari. (Morning Sicknes) 2. Perasaan neg atau mual Hal ini terjadi bila mencium bau yang menyengat penciuman, misalnya : Bawang goreng, minyak rambut. 3. Pusing terutama bila akan bangun dari tidur, hal ini terjadi karena adanya gangguan keseimbangan, perut kosong. 4. Sering kencing Sering kencing terjadi karena tekanan uterus yang membesar dan menekan pada kandung kencing. 5. Keputihan (leukorhoe) Pengaruh peningkatan hormon kehamilan (estrogen dan progesteron) yang mempengaruhi mukosa servix dan vagina. 6. Pengeluaran darah pervaginam Bila terjadi perdarahan, perlu diwaspadai ancaman abortus. 7. Perut membesar lebih besar dari usia kehamilan Bila terjadi pembesaran uterus tidak sesuai dengan umur kehamilan diwaspadai kemungkinan terjadi molla hidatidosa. Perasaan gembira dengan penerimaan kehamilan akan mempengaruhi penerimaan ibu terhadap kelainan-kelainan yang timbul. Sebaliknya karena menolak kehamilan, keluhan tersebut menimbulkan rasa tidak nyaman dan menimbulkan antipati terhadap kehamilannya. Pada masa ini sering timbul konflik karena pengalaman baru, sehingga ibu hamil perlu mendapatkan perhatian dan dukungan suami. 2.4.2 Keluhan pada triwulan II, usia 4 – 6 bulan Pada triwulan ini keluhan yang bersifat subyektif sudah berakhir, sehingga bila ada ibu hamil masih mendapatkan keluhan seperti pada triwulan I yang menyangkut faktor-faktor subyektif, perlu diwaspadai kemungkinan adanya faktor psikologis. Pada triwulan ini sering ditandai adanya adaptasi ibu terhadap kehamilannya, perasaan ibu cenderung lebih stabil, karena keluhan yang terjadi pada triwulan I sudah terlewati. Ibu merasakan pengalaman baru, mulai
  • 9. merasakan gerakan bayi, terdengarnya detak jantung janin (DJJ) melalui alat doptone atau melihat gambar/posisi melalui pemeriksaan USG. Triwulan II juga dikatakan fase aman untuk kehamilan, sehingga aktifitas ibu dapat berjalan tanpa gangguan yang berarti. 2.4.3 Pada triwulan III, usia kehamilan 7 – 9 bulan Pada triwulan ini keluhan yang sering muncul akan mencerminkan prognose kehamilan. Keluhan yang bersifat subyektif perlu mendapatkan perhatian karena hal ini menunjukkan kepada kondisi patologis. Kejadian yang sering timbul antara lain : 1. Pusing disertai pandangan berkunang-kunang Hal ini dapat menunjukkan kemungkinan terjadi anemia dengan HB kurang dari 10 %. 2. Pandangan mata kaburdisertai pusing Hal ini dapat digunakan rujukan kemungkinan adanya hipertensi. 3. Kaki odem Odem pada kaki perlu dicurigai karena sebagai salah satu gejala dari trias klasik ekslamsi, yakni hipertensi, odem pada kaki dan protein uri. Sesak nafas pada triwulan III perlu dicurigai kemungkinan adanya kelainan adanya kelainan letak (sungsang) kelainan posisi bayi. 4. Perdarahan Pada triwulan III bisa terjadi perdarahan pervaginam perlu dicurigai adanya placenta praevia atau solutio plasenta. 5. Keluar cairan di tempat tidur pada siang atau malam hari, cairan jernih bukan pada saat kencing perlu dicurigai adanya ketuban pecah dini (KPD). 6. Sering kencing Pada triwulan III karena kepala bayi akan masuk ke pintu atas panggul (PAP) pada usia kehamilan 36 minggu. Sering kencing disebabkan tekanan kepala bayi pada kandung kemih. Apabila ibu hamil mendapat keluhan diatas, perlu segera periksa ke fasilitas kesehatan, untuk itu penyuluhan pada triwulan III diarahkan kepada hal-halyang berkaitan dengan antisipasi dari keluhan di atas. Selain keluhan di atas pada truwulan III ditandai dengan adanya kegembiraan emosi karena akan lahirnya seorang bayi. Reaksi calon ibu terhadap persalinan secara umum tergantung pada persiapan dan persepsinya terhadap kewjadian ini, untuk itu kerjasama dan komunikasi yang baik selama ANC perlu dibina sehingga ibu dapat melalui masa kehamilan dan persalinan dengan perasaan gembira (Hamiton, 1998: 163).