Penyebaran Narkoba Di Kalangan Anak - anak dan Remaja
Kel. 1 narkoba
1. SOSIALISASI BENTUK NARKOBA
MELALUI MEDIA PEMUTARAN FILM
PADA SISWA SMU
DISUSUN OLEH :
Free Agustina P Sinaga
Khairani Fitri
Sri Ulina Br Bukit
Arif Kristian Lawolo
Amriani
2. Latar Belakang
Data dari Word Drugs Report yang dikeluarkan
oleh United Nations Office on Drug and Crime
(UNODC) menunjukkan bahwa setiap tahunnya
negara-negara di seluruh dunia dibanjiri 1.000 ton
heroin, 1.000 ton kokain, sejumlah besar
ganja, Hashish dan Amphetamine Type
Stimulants (ATS).
jumlah current users di seluruh dunia
Tahun 2005/2006 200 juta orang
Tahun 2006/2007 208 juta orang
Diperkirakan tingkat pertumbuhan
penyalahgunaan narkoba di dunia mencapai 4 %
per tahun
3. Penyalahgunaan narkoba menempati
rangking ke 20 dunia sebagai penyebab
terganggunya kesehatan dan
menempati urutan ke 10 di negaranegara berkembang. Penyalahgunaan
Narkoba rentan terkena HIV, Hepatitis
dan TBC yang mudah menyebar ke
seluruh lapisan masyarakat.
Prevalensi penyalahgunaan narkoba di Indonesia
Tahun 2008 1,99% dari penduduk Indonesia berumur 10-59
tahun.
Tahun 2010 prevalensi tersebut diproyeksikan naik menjadi 2,21%
Tahun 2015 naik menjadi 2,8% atau setara dengan 5,1-5,6% juta
orang.
4. Jumlah penyalahguna narkoba coba pakai sebagian
besar dari kalangan pelajar/mahasiswa yakni
sebesar 90%, penyalahguna narkoba kelompok
teratur pakai sebesar 60%.
Sumatera Utara
Tahun 2010 2,2 persen dari 12 juta penduduk.
Data kejahatan narkoba yang diungkapkan Polda
Sumut dan jajarannya, tahun 2010 ada 2.718 kasus
dan 3.736 tersangka. Sedangkan pada tahun 2011
terdapat 2.728 kasus dan 3.514 tersangka.
6. PROMOSI KESEHATAN
Upaya mempengaruhi masyarakat
agar menghentikan perilaku beresiko
tinggi dan menggantikannya dengan
perilaku yang aman atau paling tidak
beresiko.
9. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALAHGUNAAN
NARKOBA DI KALANGAN REMAJA
Mudah
Terpengaruh
Ada
Kesempatan
Ada Sarana
dan
Prasarana
Rasa
Rendah
Diri
Rasa
Ingin
Tahu
Emosi &
Mental
yang labil
Kurangnya Pengetahuan
11. Menurut Dale dalam Depkes (2008) disebutkan bahwa
semakin banyak indera yang digunakan untuk
menerima sesuatu, maka semakin banyak dan
semakin jelas pula pengertian / pengetahuan yang
diperoleh.
Media pemutaran film memiliki keuntungan yaitu
dapat mengulang penampilan penjelasan penyuluhan
untuk menambah kejelasan siswa, penampilan dapat
segera dilihat kembali untuk dievaluasi dan dapat
menampilkan gambar bergerak yang cukup esensial
digunakan untuk pembelajaran yang menuntut
penguasaan sebuah materi, gambar dan suara yang
muncul membuat anak tidak cepat bosan, sehingga
mendorong siswa untuk mengetahui lebih jauh materi
yang disampaikan.
12. PENUTUP
Peningkatan jumlah penyalahguna dan pengedar Narkoba
dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Mudahnya generasi muda SMA terjerumus dalam
penyalahgunaan Narkoba disebabkan karena rasa ingin
tahu, ada sarana & prasarana, ada kesempatan, rasa rendah
diri (tidak PD), emosional & mental yang labil dan solidaritas
teman (negatif) dan kurangnya pengetahuan tentang
Narkoba.
Untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang Narkoba
maka diperlukan penyuluhan tentang Narkoba dan media
yang tepat adalah pemutaran film. Pemutaran film dipandang
tepat karena dapat menarik perhatian dan juga bersifat audio
visual sehingga informasi yang diberikan lebih mudah
diserap.
13. DAFTAR PUSTAKA
Badan Narkotika Nasional RI, Mengenal
Penyalahgunaan Narkoba. Jakarta. 2007
Badan Narkotika Nasional RI, Pencegahan
Penyalahgunaan Narkoba Bagi Remaja. Jakarta.
2011
Badan Narkotika Nasional Sumatera Utara, Bahaya
Penyalahgunaan Narkoba dan Penanggulangannya.
Medan. 2013
Departemen Kesehatan RI, Pusat Promosi
Kesehatan, Panduan Pelatihan Komunikasi
Perubahan Perilaku, Untuk KIBBLA, Jakarta. 2008
Departemen Kesehatan RI, Pusat Promosi
Kesehatan, Pengembangan Media Promosi
Kesehatan, Jakarta. 2004
Notoatmodjo. S. Promosi Kesehatan Teori dan
Aplikasi. Rineka Cipta, Jakarta. 2005.
UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika