Dokumen tersebut membahas tentang cara penataan dan pemeliharaan akuarium dengan baik. Ia menjelaskan langkah-langkah penataan akuarium mulai dari mempersiapkan wadah, pasir, batu hias, dan tanaman. Dokumen tersebut juga menjelaskan perawatan rutin akuarium seperti mengganti air, membersihkan kaca dan filter, serta memelihara tanaman dan ikan.
1. Disusun
Oleh kelompok 4
Anggota:
Fatnah
Meliyani
Hasdiana Sari
Ruhul Izzati Al-Qarimah
Alimin
Hasruddin Rosani
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah swt,karena atas berkat
rahmat dan hidayahnya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.Salam
serta salawat semoga tetap tercurah dan terlimpah kepada junjungan nabi
Muhammad SAW, nabi yang telah membawa syariat islam yang abadi untuk
melepaskan manusia dari cengkeraman api neraka.
Ucapan terimah kasih kami hanturkan kepada guru bidang bidang studi
yang telah memberikan bimbingan dan dorongan dalam rangka menyelesaikan
tugas ini.Yang di mana dalam makalah ini membahas masalah cara membuat
akuarium dan cara pemeliharaannya
Kami telah berusaha sekuat tenaga dan pikiran kami untuk menghindari
segala macam bentuk masalah,namun kami menyadari bahwa kami hanyalah
makhluk da’if yang tak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karenanya
kami mohon kritik dan saran dari pembaca agar dalam pembuatan makalah
selanjutnya,kesalahan-kesalahan yang ada biasa tidak ada lagi. Semoga saja
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan terutama diri kami.
Terima kasih..
Watampone, 3 November 2012
Penyusun
ii
3. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………….1
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………………………………………1
B. Tujuan Masalah………………………………………………………………………………………………1
C. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………………..2
A. Penataan Akuarium Air Tawar……………………………………………………………………...2
B. Perawatan Akuarium…………………………………………………………………………………….7
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………………………………….10
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………..10
B. Saran ……………………………………………………………………………………………………………10
iii
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Akuarium adalah benda hias yang memiliki nuansa laut yang terbuat dari kaca dan
diisi dengan berbagai ikan hiasan untuk menyegarkan penglihatan dan difungsikan
sebagai hiasan. Pembuatan akuarium memang tidak gampang, karena akuarium yang baik
menggunakan kaca yang tebal. Dalam pembuatannya pun cukup berbahaya apabila
seseorang tidak mempunyai keahlian khusus pada bidang tersebut.
Akuarium mempunyai banyak manfaat, selain dapat menyegarkan penglihatan
juga dapat dijadikan sebagai hiasan di rumah. Supaya nampak dengan cantik, biasanya
akuarium dihiasi dengan berbagai keindahan laut seperti karang, batu kerikil yang
berwarna cerah, serta sensasi biru pada dinding akuarium. Akuarium biasanya dihuni
dengan ikan-ikan hias yang memang memiliki corak yang indah dan unik.
Agar selalu tampak indah dan bersih, Akuarium harus selalu dibersihkan untuk
menghilangkan kotoran-kotoran yang dapat membuat ikan menjadi tidak sehat. Biasanya,
apabila Akuarium selalu terkena oleh sinar matahari, Akuarium akan mudah ditumbuhi
oleh lumut di dinding kaca Akuarium. Oleh karena itu, membersihkan kaca dan mengganti
air Akuarium secara rutin sangat penting. Cara pembuatan dan pemeliharaan Akuarium
akan dijelaskan pada bab selanjutnya atau Bab II.
B. Tujuan Masalah
Untuk mengetahui cara penataan Akuarium yang benar.
Mengetahui Cara perawatan / pemeliharaan Akuarium.
C. Rumusan Masalah
Bagaimana penataan dan pemeliharaan akuarium dengan baik?
1
5. BAB II
PEMBAHASAN
A. Cara Penataan Akuarium
Konstruksi wadah akuarium sangat bergantung pada desain yang akan dikerjakan
berdasarkan bentuk akuarium yang diinginkan. Bentuk akuarium yang biasa digunakan
sebagai wadah budidaya ikan antara lain adalah akuarium segiempat, akuarium trapesium,
akuarium segidelapan, akuarium segienam, akuarium botol dan akuarium ellips. yang akan
kita bahas dalam cara membuat akuarium ini adalah akuarium segi empat.
Setelah merencanakan bentuk akuarium kaca yang akan dibuat, langkah selanjutnya
menentukan ukuran kaca yang akan dipergunakan untuk membuat akuarium. Ukuran kaca
yang akan digunakan biasanya berkisar antara 3 mm – 16 mm. Sebagai acuan dalam cara
membuat akuarium, ukuran kaca yang akan digunakan dapat dilihat pada Tabel 1. Untuk
kaca yang akan digunakan sebagai dasar akuarium sebaiknya ketebalannya ditambah 1 – 2
mm.
2
6. Tabel 1.1. Perbandingan antara ukuran akuarium dengan ketebalan kaca untuk membuat
akuarium.
Setelah menentukan bentuk dan ukuran kaca yang akan dipergunakan untuk cara
membuat akuarium maka langkah selanjutnya adalah memotong kaca. Kaca yang
dipergunakan untuk membuat akuarium masih dalam bentuk lembaran kaca.
Ketika Anda memelihara ikan aquarium, anda harus benar-benar menyediakan
aquarium yang tidak menimbulkan stress bagi ikan. Menyediakan lingkungan yang
mengurangi stres ikan adalah salah satu keberhasilan. Pada waktu ikan sedang stres,
sistem kekebalan tubuh merekapun akan lemah dan mereka mudah terserang penyakit.
Ditambah lagi dengan kebanyakan obat yang tidak selalu bekerja dan sering memparah
daripada memperbaiki. Seringkali perawatan yang terbaik untuk ikan sakit adalah dengan
mengurangi stres dengan cara sering mengganti air, tidak memberi makanan yang
berlebihan, memeriksa apakah filter bekerja dengan baik, memberi ruangan yang cukup,
memelihara dengan ikan yang sesuai dan akur.
Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan pada saat penataan Akuarium
antara lain:
3
7. 1. Letakkan Akuarium yang akan digunakan di tempat yang datar agar tidak pecah
saat diisi air. Karena tempat yang tidak datar akan mengakibatkan akuarium
menjadi pecah saat menampung air atau peralatan Akuarium lainnya.
Gambar 1.1 Cara meletakan lembaran kaca
2. Cuci pasir yang akan digunakan sampai benar-benar bersih. Pasir yang akan
digunakan hendaknya pasir yang bersih dari kotoran yang dapat membuat
akuarium menjadi tidak cantik.
3. Siapkan pupuk sebanyak 1/3 dari bagian pasir yang telah di siapkan tadi.
4. Taburkan pasir ke dalam Akuarium yang akan digunakan, kemudian taburkan pula
pupuk secara merata. Jangan sampai menggumpal. Setelah itu, ratakan pasir dan
pupuk yang telah dimasukkan ke dalam Akuarium.
Gambar 1.2 Penataan pasir
4
8. 5. Tambahkan sisa pasir yang benar-benar bersih di atas campuran pasir yang telah
dicampur dengan pupuk tadi sambil membuat kontur. Bagian depan diupayakan
lebih rendah dari bagian belakang. Yakni sekitar 5 cm pada bagian depan,
tergantung dari ukuran akuarium.
6. Masukkan ornamen seperti batu karang atau batu biasa yang mempunyai bentuk
unik dan telah dicuci dan diberi warna cerah. Susun secara proporsional dan jangan
terlalu berlebihan. Selain batu, kita juga bisa menggunakan kayu yang telah di cuci
bersih.
Gambar 1.3 Penataan batu karang
7. Setelah itu, isi Akuarium dengan air sebanyak volume Akuarium. Saat pengisian air,
usahakan Akuarium berada pada posisi yang benar-benar datar agar Akuarium
tidak pecah. Pengisian air dilakukan secara perlahan dan hati-hati.
8. Persiapkan tanaman air yang akan dipakai. Tanaman air ditanam dengan cara
membenamkannya ke dalam pasir. Hal ini dilakukan secara hati-hati, jangan sampai
merusak akar dan batang tanaman.
Gambar 1.4 Cara Penempatan tanaman air
5
9. 9. Kemudian, masukkan ikan-ikan hias yang telah dipersiapkan secara perlahan-lahan.
10. Pasang seluruh instalasi atau peralatan-peralatan Akuarium seperti filter, lampu
dan peralatan CO.
11. Akuarium sip untuk dipajang.
6
5
10. B. Perawatan Akuarium
1. Mengganti air yang menguap
Penguapan air akuarium sangat bergantung pada suhu dan tipe akuarium. Suhu
yang tinggi mengakibatkan banyak terjadi penguapan. Tipe akuarium yang banyak
mendapatkan sinar akan menguapkan air lebih banyak dibandingkan akuarium
yang lebih sedikit menerima sinar.
Penguapan menyebabkan konsentrasi berbagai bahan seperti garam, kalsium,
bahan kimia dan polutan hasil metabolisme ikan menjadi lebih pekat, sehingga
perlu segera ditambahkan air yang baru. Penambahan air untuk mengganti air yang
menguap ini bisa dilakukan setiap hari atau setiap minggu, tergantung banyaknya
air yang menguap.
2. Membersihkan kaca akuarium dan mengganti air
Pencahayaan yang cukup tinggi dalam aquascaping mampu memicu pertumbuhan
lumut di dinding kaca akuarium. Banyak cara untuk menghambat pertumbuhan
lumut tersebut. Salah satunya dengan menggunakan hewan pemakan lumut seperti
Ikan Siamese algae eater, otocinclus sp. , malaysian snail, ramshorn, pond snail,
mystery snail dan udang red cherry. Cara lain untuk membersihkan kaca dan
menghambat pertumbuhan lumut adalah dengan menggunakan obat anti lumut /
alga seperti stop algae dan vitriol 5%. Penggunaan obat anti algae ini harus sesuai
dengan petunjuk penggunaan yang tertera dalam kemasannya karena dosis yang
terlalu banyak akan mematikan tanaman air. Untuk pembersihan kaca akuarium
secara manual /sendiri, kita dapat menggunakan alat seperti magnet pembersih,
silet yang tajam, busa resin, atau dacron.
Tidak ada aturan mengenai frekuensi pergantian air di akuarium. Hal ini sangat
berhubungan dengan kepadatan ikan dan tanaman air. Namun, sebagai patokan
setiap minggu lakukan pergantian 20 – 30 % dari volume air akuarium atau setiap
bulan pergantian sebanyak 50 – 60 % dari volume air akuarium. Air yang dipakai
sebaiknya diendapkan terlebih dahulu selama semalam dan diaerasi dengan
aerator karena dikawatirkan kadar kaporit didalam air yang cukup tinggi akan
berbahaya bagi ikan dan tanaman air apabila air tersebut tidak diendapkan
terlebih dahulu.
3. Pemupukan
7
11. Pemupukan dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang.
Penggunaan pupuk sebaiknya dilakukan secara rutin dan kontinu.
Ketidakteraturan penggunaan pupuk mengakibatkan tanaman menguning bahkan
mati. Jenis pupuk yang biasa digunakan yaitu pupuk cair yang takaran
penggunaannya telah tertera di kemasannya dan dapat dengan mudah ditemukan
di toko aquascaping.
4. Pengecekan sistem filter
Tugas filter adalah membantu menjaga kualitas air di akuarium tetap baik secara
biologis, mekanis, dan kimiawi. Oleh karena itu kondisi filter harus tetap baik. Bila
terlalu banyak kotoran di filter, aliran air dalam filter akan terbendung sehingga
mengurangi pergerakan air dalam akuarium dan memberi beban berlebih pada
pompa air. Terlalu banyak kotoran di filter juga akan membuat limbah yang ada di
air lebih banyak daripada perombakan limbah di filter. Pembersihan filter
sebaiknya minimal tiap minggu sekali sehingga kebersihan akuarium tetap terjaga.
12. Pembersihan gravel / substrat
Pembersihan gravel perlu dilakukan karena gravel sering ditutupi lumut, algae dan
kotoran ikan sehingga membuat penampilan akuarium kurang baik. Fungsi
pembersihan lainnya yaitu mencegah dekomposisi kotoran ikan yang nantinya
akan bersifat toksik bagi ikan. Pembersihan gravel biasanya dilakukan pada
permukaan gravel bagian atas saja dengan cara disifon dengan menggunakan
selang. Dalam hal menyifon perlu diperhatikan ukuran selang yang digunakan
karena akan berhubungan dengan daya hisap air yang dihasilkan. Semakin besar
selang maka semakin besar daya hisap air ayng dihasilkan. Oleh karena itu kita
harus teliti dalam memilih selang yang digunakan karena dikawatirkan akan
mengeruhkan air serta mencabut perakaran tanaman. Untuk frekuensi
pembersihan gravel biasanya setiap 1 bulan sekali.
6. Perawatan tanaman air
Tanaman air yang ditanam tentu akan mengalami pertumbuhan sehingga perlu
adanya perawatan secara berkala. Perawatan tersebut mencakup pemangkasan
tanaman dan pembersihan tanaman dari daun – daun yang telah mati. Fungsi dari
pemangkasan yaitu untuk mempercantik tanaman, juga merangsang tumbuhnya
8
12. cabang – cabang baru. Pemangkasan dapat menggunakan gunting yang tajam.
Bagian yang dipangkas biasanya bagian pucuk atau bagian yang menutupi tanaman
lainnya.
7. Pengecekan kualitas air
Kualitas air yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan aquascaping ialah CO2
(karbondioksida) bebas, oksigen terlarut (DO), siklus nitrogen, pH, suhu, dan
kesadahan. Karbondioksida merupakan faktor yang amat penting dalam
pemeliharaan aquascape. Karbondioksida bebas berfungsi untuk membantu
mencegah pertumbuhan lumut karena dapat mengoptimalkan proses fotosintesis
tanaman air, serta menjaga keseimbangan asam basa dalam perairan karena
berperan dalam mempertahankan keberadaan kalsium bikarbonat dalam larutan.
Karbondioksida dalam akuarium didapat dari hasil respirasi organisme air dan
difusi langsung dari atmosfer. Jumlah tersebut belum memenuhi kebutuhan
karbondioksida untuk tanaman dalam akuarium, sehingga perlu dilakukan
penambahan kandungan karbondioksida bebas dalam akuarium untuk
mengoptimalkan fotosintesis tanaman air.
Karbondioksida tersebut akan berpengaruh terhadap pH air, yaitu semakin tinggi
karbondioksida bebas, maka pH air akan semakin rendah (makin asam), begitu
pula sebaliknya, karena terjadi pergeseran reaksi dari bikarbonat ke karbonat dan
dari karbonat ke hidroksida. Pada umumnya kisaran 10 – 30 ppm karbondioksida
besas sudah sangat baik untuk tanaman air.
9
13. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, kami dapat menarik kesimpulan yaitu : membuat
Akuarium dilakukan secara berhati-hati. Karena salah satu bahan yang digunakan
dalam pembuatan Akuarium yaitu Kaca. Memotong kaca hendaknya di atas meja
kerja yang datar agar kaca tidak pecah. Adapun cara merawatnya yaitu
membersihkan kaca dari lumut akibat sinar matahari dan mengganti air akuarium
secara rutin. Kondidi suhu harus tetap terjaga.
B. Saran
jika ingin memiliki akuarium, ada baiknya akuarium tersebut dibuat sendiri karena
jika dibuat sendiri biayanya akan lebih murah. membuat akuarium juga harus
berhati-hati. rutinlah membersihkan kaca dan mengganti air akuarium.
10