Teks tersebut membahas tentang fenomena pemberian harapan palsu (PHP) di kalangan remaja dan bagaimana prosesnya. Teks tersebut menjelaskan bahwa PHP sebenarnya tidak ada, melainkan karena adanya harapan berlebih dari pihak yang diharapkan. Teks tersebut kemudian menjelaskan tahapan-tahapan yang dialami oleh korban PHP mulai dari bertukar kontak, berkirim pesan intens, hang out bersama, hingga
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
PHP dan Pengharapan yang Berlebihan pada Remaja
1. NAMA : ALDIAN QODRI ISWANDANA S
NO
:2
KELAS : XII IPA 1
2.
3. Pemberi Harapan Palsu atau PHP begitulah
biasanya kalangan remaja
menyebutkannya, kasus ini sangat merajalela
di kalangan remaja kita saat ini.
4. Menurut pandangan dari beberapa orang, istilah
PHP itu tidak ada, yang ada hanyalah seseorang yang
terlalu berharap berlebihan.
Banyak kalangan remaja kita yang salah
mengartikan “perhatian” dari lawan jenisnya. Mereka
terlalu cepat mengartikan kata demi kata yang
terucap dari lawan jenisnya. Itulah yang membuat
istilah PHP muncul
5. Ditengah pesatnya kemajuan teknologi
jaman sekarang, kian memungkinkan untuk
para “pelaku” dengan leluasa melakukan
eksodus besar besaran ke lawan jenisnya.
6. 1. Bertukar nomor Handphone/Pin
kesalahan terbesar mereka “korban” php
adalah gampang sekali bertukar nomor
handphone atau pin BB. mereka dengan mudah
memberi kabar, para “korban” php yang
memang suka kepada pelaku, sangat senang
atas poin ini. tapi para pelaku berfikir ” apa
salahnya menambah teman dan contact ?”
7. 2. Bertukar kabar secara intens
kalimat “sedang apa?” atau “udah makan?”
akan terasa sangat berarti dimata para
“korban php”. Apalagi jika sudah merasa
nyambung obrolan mereka. Tapi para pelaku
berfikir “iseng aja, daripada hp sepi juga
mending cari temen”
8. 3. Hang out bareng
sudah saling bertukar kabar, sudah saling perhatian.
sekarang apa lagi? nongkrong bareng paling tepat!
mereka para “korban” php pasti sangatlah senang
diajak nongkrong bareng walau hanya sekadar makan
atau nonton bareng. saya yakin saat bersama, para
korban sibuk dengan handphone-nya curhat dengan
teman temannya.para pelaku berfikir “bosen
dirumah, bolehlah ajakin cewek/cowok main. yang
mana ya…..”
9. 4. Pelaku benar benar suka dan sayang
fase ini yang bisa dikatakan kritis. disaat para
korban sudah muali terbiasa dengan si pelaku.
disaat si korban sudah mulai ‘cinta’ dengan
pelaku. disaat inilah para korban akan meminta
kejelasan status. ada banyak tipe, ada yang
memang berani langsung menyatakan ada yang
menunggu. disinilah letak
permasalahan. menunggu, tapi yang ditunggu
tidak sadar ada yang menunggu.
10. 5. ditinggalkan
disaat para korban sudah mulai bertanya tentang
kejelasan status, korban menginginkan status yang
jelas. ya, berpacaran. tanpa korban tau bahwa pelaku
mulai risih dengan pertanyaan pertanyaan itu. dan
suatu pagi hingga malam dan berganti hari pelaku tidak
juga memberi kabar. dia hilang ditelan bumi. yang lebih
menyakitkan, dia muncul bersama orang lain tanpa
memberi kepastian yang jelas kepada si korban.
11. 6. Galau
seperti fase wajib yang harus dilewati setelah
menjadi korban php adalah akan ada banyak
twitter atau tulisan tulisan yang intinya
satu “lo bawa gue terbang dan lo jatuhin gue
gitu aja ditengah jalan” kurang lebih begitu.
12. Begitulah fase fase orang yang sedang dalam
proses PHP. Saya tanamkan sekali lagi. tidak
ada harapan palsu didunia, yang ada hanya
pengharapan yang berlebih.