Organisasi NUR telah melakukan berbagai kegiatan teater sejak tahun 1999 hingga 2014 untuk memberdayakan perempuan dan masyarakat melalui pendidikan dan penyuaran masalah-masalah sosial. Kegiatan tersebut diantaranya meliputi pemberdayaan perempuan pelacur di Surabaya, petani di Sumatra Utara, kaum miskin di Jakarta, korban konflik di Aceh, pekerja rumah tangga di Yogyakarta, serta korban perdag
2. 1999
Pelacuran
Surabaya
• Konsep teater untuk pemberdayaan perempuan mulai
dikembangkan. Pertamanya, bekerja sama dengan
Hotline Surabaya yang menangani masalah-masalah
HIV/Aids, dalam hal ini yakni menyangkut para pelacur.
Tema teater: kehidupan dan kekerasan yang dialami
serta masalah penyakit yang dihadapi antara lain
masalah Aids.
3. 2000
Perempuan Pedesaan
Sumatra Utara
• Teater sebagai media media pendidikan dan penguatan
bagi perempuan, diterapkan di lingkungan desa, buruh
perkebunan, nelayan, pedagang kecil dan petani.
Bekerjasama dengan organisasi Perempuan Hapsari
(di Perbaungan / Sumatra Utara)
4. 2003
Kaum miskin kota
Jakarta
• Membuat pementasan dengan mengangkat tema
masalah-masalah kemiskinan dan penggusuran di kota
Jakarta, bekerjasama dengan Forum Masyarakat Kota
Jakarta / FMKJ yang banyak menangani masalah-masalah
kemiskinan kota
5. 2004
Petani Indonesia Pengungsi
Aceh
• Membuat pementasan teater bersama para pengungsi
korban konflik di Aceh untuk mengadakan pendidikan
dan memasyarakatkan problem-problem yang dihadapi
para pengungsi Aceh Sei Lepan kepada publik,
bekerjasama dengan organisasi Petani Indonesia
Pengungsi Aceh (PIPA).
6. 2004
Pusat Pelatihan Opera Batak
Medan / Sumatra Utara
• Turut mendirikan pelatihan Opera Batak yang tujuannya
untuk melestarikan budaya Batak khususnya Opera
Batak yang lahir sejak tahun 1930 an.
Tahun 2007 pelatihan diresmikan dengan nama
PLOT (Pusat Pelatihan Opera Batak)
7. 2005
Perdagangan manusia
Surabaya
• Mengadakan pementasan bersama 50 anak dengan
tema perdagangan manusia. -bekerjasama dengan
Hotline Surabaya, sekolah, pesantren, guru-guru dan
Departemen Pendidikan Banyuwangi dan Ilo.
8. 2005
Korban Tsunami
Aceh
• Membuat pertunjukan agar korban-korban tsunami bisa
menyuarakan masalah-masalahnya kepada publik
dengan melalui kerjasama dengan Forum Masyarakat
dan Lingkungan Hidup (Forsikal), Aceh.
9. 2006
Pekerja rumah-tangga
Jogya
• Menyelenggarakan pentas bersama dengan tema
tentang kehidupan pekerja rumah tangga dan masalah-masalah
yang dihadapi sekaligus menyuarakan agar
hak-hak kerja mereka diperhatikan. - bekerjasama
dengan Kelompok Perempuan Tjut Nya Dien/ RTND
yang banyak menangani masalah-masalah pekerja
rumah tangga (pembantu rumah tangga).
10. 2006
Korban konflik agama
Sulawesi Tengah
• Menyelenggarakan workshop teater dan pentas teater
bersama korban konflik agama antara Islam dan Kristen,
dalam rangka pemberdayaan perempuan dan
menyuarakan suara perdamaian. -bekerja sama dengan
perempuan Tanah Poso / SEPENATAP di Poso,
Sulawesi Tengah.
11. 2006
Konferensi Penulis Teater International
Jakarta
• Salah satu pengurus NUR diundang sebagai pembicara
dalam kongres di Jakarta paa acara Women Playwrite
International Congress (WPIC) untuk memperkenalkan
teater sebagai media pendidikan dan penguatan rakyat
khususnya perempuan.
12. 2007
Teater Perempuan
Sumatra
• Mengadakan workshop dan ceramah dalam rangka
Pertemuan Teater Perempuan se Sumatra.
13. 2007
Perkumpulan ODA dan OHIDA
Surabaya
• Menerapkan teater sebagai metode pemberdayaan dan
penanggulangan masalah HIV/AIDS. -Bekerjasama dengan
Surya Community (kumpulan ODA / Orang dengan Aids
dan OHIDA / Orang yang hidup dengan Aids), Rumah Sakit
Dokter Utomo, Universitas dan Hotline, Surabaya.
14. 2009
Women Playwright International Congress
India)
• Pengurus NUR diundang sebagai Peserta Indonesia dalam
Kongres Internasional Penuis Naskah Teater di Mumbai
India.
15. 2009
Perempuan Islam dan Hindu
Gujarat / India
• Salah satu pengurus NUR memberikan workshop teater
bagi perempuan-perempuan Islam dan Hindu dengan
bekerjasama Organisasi Perempuan Olakh (feminist
documentation, resource and counseling centre) di Gujarat
(India) dimana terjadi banyak konflik karena masalah
agama antara Islam dan Hindu.
16. 2009
Teater sebagai media
Papua.
• Teater sebagai media pendidikan dan penguatan rakyat
khususnya bag kaum perempuan disosialisasikan di
beberapa kelompok perempuan di Papua.
17. 2010
Teater Perempuan
Papua
• Mendirikan teater perempuan bernama Orchide bersama
perempuan-perempuan di Biak, Papua, Gereja Klasis Biak,
NGO dan para seniman. Teater ini bertujuan untuk
menyuarakan kehidupan kaum perempuan dan
lingkungannya.
18. 2010
Buruh Migran
Hongkong
• Mengadakan sosialisasi konsep teater sebagai media
pendidikan dan penguatan rakyat khususnya perempuan di
kalangan buruh migran (migrant workers) di Hongkong.
19. 2011
Workshop penulisan
Biak/Papua
• Mengadakan workshop penulisan dengan peserta
kelompok Teater Perempuan Orhide, para pendeta yang
mewakili beberapa distrik, gereja, wakil dari kantor
Pemberdayaan Perempuan di Biak dan kalangan LSM di
Biak, Papua.
20. 2011
Pertunjukan keliling
Pulau Jawa
• Pentas Teater perempuan Papua Orchide di beberapa
kota. Yaitu: di Jakarta (Teater Salihara, gedung pertunjukan
Pusat Perfilman Usmar Ismail, di Jogyakarta (gedung
pertunjukan Universitas Kristen Duta Wacana), dan di
Magelang (candi Borobudur).
21. 2011
Workshop teater
Sumatra Utara
• Workshop Teater bersama Teater Perempuan
Indenpenden Hapsari di Taman Budaya Medan, Sumatra
Utara.
22. 2013
Diskusi dan Sosialisasi
Medan, Sumatra Utara
• Diskusi dan sosialisasi Opera Batak “Perempuan di
Pinggir Danau” kerjasama dengan Pusat Pelatihan
Opera Batak di Taman Budaya Medan, Sumatra Utara.
23. 2013
Pertunjukan keliling
Sumatra, Jawa, Jerman
• Bekerjasama dengan Pusat Pelatihan Opera Batak
mengadakan pentas keliling “Perempuan di Pinggir
Danau” di Sumatra, di pulau Jawa dan di Jerman.
24. 2014
Rapat perencanaan strategi
Biak, Papua
• Diskusi kilas- balik dan rapat perencanaan program di
masa mendatang untuk Tetaer Perempuan Orchide
(Biak-Papua). Juga mengamati pelaksanaan kampanye
dari 3 pemain anggota teater Orchide yang
mencalonkan diri menjadi anggota legislatif pada bulan
Mei 2014.