Koridor Jalan AR Hakim di kawasan Pasar Sukaramai kota Medan sudah tidak optimal untuk sirkulasi kendaraan. Aktivitas pedagang kaki lima dan volume parkir yang melebihi kapasitas mengurangi ruang untuk sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pasar terhadap sirkulasi dan menemukan optimalisasi koridor jalan.
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Bab i
1. Abstrak
Perkembangan jumlah penduduk dan kemajuan teknologi berpengaruh terhadap penggunaan lahan ka wasan
perkotaan di kota Medan. Pengaruh ini juga tampak pada kawasan pasar Sukaramai sebagai kawasan
perdagangan dan jasa khususnya di Jalan AR. Hakim. Permasalahan dalam penelitian ini adalah seberapa besar
kemampuan sirkulasi yang dapat ditampung di koridor Jalan AR. Hakim. kawasan penelitian dan bagaimana
pengaruh parkirdan activity support terhadap sirkulasi di koridor tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mencari
optimalisasi koridorJalan AR. Hakim kawasan penelitian dan mendapatkan pengaruh pasar tradisional Sukaramai
terhadap sirkulasi di koridor tersebut. Manfaat penelitian ini antara lain diharapkan dapat memberi pemahaman
tentang sirkulasi dan parkir di koridor jalan kawasan penelitian.
Penelitian ini menggunakan teori sirkulasi dan parkir, jalur pedestrian, dan activity support dari Hamid Shirvani
dalam bukunya The Urban Design Process. Kemudian teori path dan nodes dari Kevin Lynch dalam bukunya The
Image of the City. Sedangkan figure ground dan linkage dibahas menurut teori dari Roger Trancik dalam bukunya
yang berjudul Finding Lost Space. Selain tiga buku tersebut juga didukung oleh beberapa teori tentang
infrastruktur kota, rekayasa lalu lintas dan peraturan daerah.
Penulismenggunakan metode pengumpulan data observasi,interview dan dokumentasi,sedangkan metode analisis
datanya kualitatif rasionalistik. Metodologi penelitian kualitatif rasionalistik berlandaskan pada cara berfikir
rasionalisme (Muhadjir, 1993 :55), yang berasal dari pemahaman kemampuan intelektual yang dibangun atas
kemampuan argumentasi secara logika, sehingga lebih ditekankan pada pemaknaan empirik. Variabel pada
penelitian ini adalah volume sirkulasi dan parkir,sektor informal aktivitas PKL dan sektor formal pasar, pertokoan,
perkantoran.
Hasil dari analisis dapat disimpulkan bahwa koridor Jalan AR. Hakim kawasan penelitian sudah tidak optimal
dimanfaatkan untuk sirkulasi kendaraan.Derajat kejenuhan menunjukkan arus lalu lintas yang tidak stabil Faktor
yang mempengaruhi kelancaran sirkulasi kendaraan adalah adanya kios-kios pedagang yang diletakkan di pinggir
jalan AR. Hakim, volume parkir yang melebihi kapasitasnya yaitu di sekitar depan Pasar Sukaramai, sehingga
mengurangi kapasitasruang untuk sirkulasi kendaraan.Sedangkan faktor yang mempengaruhi kelancaran sirkulasi
pejalan kaki adalah aktivitas parkir dan activity support yaitu sektor informal (aktivitas PKL) yang menempati
pedestrian way, sehingga mengurangi kapasitas ruang untuk sirkulasi pejalan kaki. Aktivitas PKL juga menempati
lajur parkir pinggir jalan, sehingga mengurangi kapasitas ruang untuk parkir.
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan kota tergantung dari lokasi, kepadatan kota, dan berkaitan dengan masa lalu atau sejarah
terbentuknya kota serta berkaitandenganmasayang akandatang(Lynch,1992:254).Seiringdenganperkembangan
jumlah penduduk dan kemajuan teknologi, perkembangan kota juga berjalan sesuai dengan kebutuhannya yang
makin berkembang. Perkembangan tersebut berpengaruh terhadap sikap dan perilaku penduduk masyarakat kota
selakupenggunalahankawasanperkotaan.Dengandemikianterjadiadanyaperubahanbentukkeragamankegiatan
pendudukserta pemanfaatankawasan kota di lingkungan kawasan yang mereka diami. Salah satu perkembangan
yang dapat diamatiadalahpesatnyaperkembanganekonomidikota Medanyang dapatmenimbulkan dampak yang
begituluas disemuaaspek. Dampakperkembangan ekonomi tersebut antara lain pertumbuhan jumlah kendaraan
bermotor. Tingkat pertumbuhan volume lalu lintas dari tahun ke tahun mengakibatkan peningkatan kebutuhan
prasarana lalu lintas.
Menjamurnya pembangunan tempat-tempat komersial juga merupakan dampak dari berkembangnya
kehidupan ekonomi yang berlangsung di masyarakat. Bangunan komersial seperti pusat pertokoan, ruko, dan
perkantoran biasanya diikuti oleh kehadiran sektor informal (pedagang kaki lima). Aktivitas PKL sebagai aktivitas
pendukung (activity support) suatu kawasan komersial merupakan salah satu dari delapan elemen-elemen
perancangankota.Keberadaannyasalingterkaitdenganelemenperancangan kota lainnya seperti pedestrian ways,
dan circulation and parking (Shirvani, 1985:7).
Elemen perancangan kota sirkulasi masih menurut Shirvani (1985:26) merupakan salah satu alat paling
bermanfaat untuk membangun lingkungan kota. Sirkulasi dapat membentuk, mengarahkan dan mengontrol pola
aktivitas dan pengembangan kota, ketika sistem transportasi jalan umum, pedestrian ways dan sistem transit
menghubungkan dan memusatkan pergerakan.
Jalur pejalan kaki (pedestrian ways) dalam pengertian umum adalah merupakan bagian dari jalan yang
berfungsi sebagai ruang sirkulasi bagi pejalan kaki yang terpisah dari sirkulasi kendaraan. Pemisahan sirkulasi
pejalankakidengansirkulasikendaraandiperlukanuntukkeselamatanpejalankaki karena tergesernya pejalan kaki
oleh kendaraan yang semakin meningkat jumlah dan kecepatannya.
3. Perkembangan suatu kota dengan aktivitas kegiatan manusia membuat fungsi-fungsi elemen kota dan
sarana transportasi mempunyai kedudukan penting, sehingga menyebabkan pejalan kaki semakin tergeser
perannya. Lebih memprihatinkan lagi ketika ruang sirkulasi pejalan kaki digunakan untuk kegiatan lain misalnya
untuk tempat parkir kendaraan bermotor (on street parking) dan tempat berjualan pedagang kaki lima (activity
support). Timbulnya kegiatan tersebut karena adanya interaksi dengan pejalan kaki dan adanya ruang yang
memberikanpeluangkegiatan tersebut.Jadiruangsirkulasipejalankaki merangsang tumbuhnya kegiatan-kegiatan
lain seperti pedagang kaki lima (sektor informal) dan tempat parkir (on street parking).
Kawasan Pasar Sukaramai merupakan kawasan perdagangan dan jasa. Pasar Sukaramai sebagai
pembangkit aktivitas perdagangan dan jasa di kawasan tersebut, merangsang tumbuhnya pembangunan tempat-
tempat komersial. Sebagai kawasan perdagangan dan jasa (sektor formal) yang kuat, keberadaannya juga diikuti
oleh pertumbuhan dan kepadatan pedagang kaki lima (sektor informal) pada jalur pejalan kaki untuk berjualan.
Kehadiran sektor informal tersebut mendekati sektor formal yang ada. Kehadiran pedagang kaki lima selalu
mendekati pembeli dengan menempati jalur-jalur strategis yang dilewati pejalan kaki. Hal ini menimbulkan konflik
keruangan khususnya perebutan area parkir di pinggir jalan (on street parking) antara sektor formal dengan sektor
informalyang menyebabkanmakinpadatnyapenggunaan area parkir pinggir jalan maupun sirkulasi kendaraan. Di
samping itu, pergantian moda transportasi yang terjadi di koridor kawasan tersebut menimbulkan
tempat pangkalan becak, angkot dan taksi.
1.2 Permasalahan
Kemacetan adalah masalah utama pada bidang transportasi jalan AR. Hakim merupakan jalan
yang penting bagi perkembangan Kota Medan seharusnya bebas dari masalah kemacetan. Namun pada
daerah Pasar Suka Ramai sering sekali terjadi kemacetan, terutama pada jam-jam tertentu, dimana
kapasitas jalan semakin berkurang akibat dari aktivitas pasar yang menggunakan badan jalan sebagai
tempat berjualan. Akibatnya kapasitas ruas jalan AR. Hakim semakin berkurang sementara volume
kendaraan yang lewat tetap, sehingga menyebabkan kemacetan yang hampir setiap hari terjadi.
1.3. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Mendapatkan data-data perkembangan Pasar Suka Ramai beberapa tahun kedepan.
b. Untuk mengetahui kapasitas jalan AR. Hakim yang sebenarnya tanpa mengalami pengurangan lebar
jalan akibat aktifitas pasar.
4. c. Membandingkan kapasitas ruas jalan AR. Hakim pada saat terjadi pengurangan kapasitas akibat
aktifitas pasar dengan kapasitas sebenarnya dan mengetahui penurunan kapasitas yang disebabkan
aktivitas pasar.
d. Memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi pengguna jalan, pedagang, dan konsumen Pasar
Suka Ramai.
1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari penilitian ini adalah:
a. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak pemerintah untuk
menemukan solusi bagi masalah kemacetan yang terjadi di daerah pasar Suka Ramai.
b. Diharapakan agar penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai masalah kemacetan lalu lintas
yang terjadi di ruas jalan AR. Hakim.
5. 1.5. Rumusan Masalah
Dengan banyak permasalahan yang dimiliki pasar tradisional yang ada di Indonesia, khususnya
pasar tradisional Suka Ramai di kota Medan. Maka perlu dilakukan berbagai macam tindakan cukup baik
terhadap pasar tradisional, karena di balik permasalahan yang banyak, begitu banyak pula potensi yang
ada pada pasar tradisional. Sekarang bagaimana cara untuk menghasilkan solusi terkhususnya untuk pasar
tradisional Suka Ramai, diamana warga, pedagang, pelaku usaha/ pebisnis dan pengguna jalan tidak
merasa dirugikan pada dengan setiap tindakan perbaikan yang akan di ambil meskipun ada beberapa hal
yang harus dikorbakan demi kepentingan umum. Dan harus mengetahui hal, seperti; perubahan daerah
Suka Ramai yang dilakukan pemerintah kota Medan dalam kurun waktu ± 20 tahun yang akan datang,
sehingga permasalahan kemacetan, pejalan kaki, sirkulasi kendaraan, vegetasi dan lain-lainnya itu yang
ada di kawasan tersebut dapat diatasi secara optimal yang tidak hanya berlaku saat itu akan tetapi pada
masa yang akan datang.
1.6. Batasan Masalah
1. Batasan wilayah lokasi penelitian adalah pada radius ± 500 meter dari pasar Suka Ramai.
2. Lingkup penelitian dibatasi pada kajian sirkulasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi sirkulasi
di lokasi penelitian di persimpangan jalan Sutrisno dan jalan AR. Hakim
1.7. Metodologi pembahasan
a. Studi Literatur
Studi literatur ini meliputi pengambilan teori-teori dari beberapa sumber bacaan seperti buku, jurnal
ilmiah dan sumber-sumber internet yang berkaitan dengan tugas seminar arsitektur ini.
b. Analisis dan Pembahasan
Data-data yang dibutuhkan pada penelitian ini diperoleh dengan melakukan survei langsung ke
lapangan. Setelah survei dilakukan dan diperoleh data-data primer yang dibutuhkan dilakukan rekapitulasi
data dan analisis.
Adapun teknik yang di gunakan dalam menganilisi data pada penellitian ini yaitu dengan metode
kuantitatif dan metode deskriptif. Metode kuantitatif digunakan untuk menganalisis volume lalulintas,
tingkat hambatan samping, kapasitas ruas jalan, tingkat pelayanan jalan. Sementara metode deskritif
digunakan untuk menjelaskan hasil analisis dengan menggunakan metode kuantitatif untuk memperjelas
inti permasalahan.
6. 1.8. Sistematika Pembahasan
Untuk mencapai tujuan penelitian ini dilakukan beberapa tahapan yang di anggap perlu. Metode
dan prosedur pelaksanaannya secara garis besar adalah sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan, permasalahan,
metodologi penelitian dan sistematika penelitian.
BAB II. TINJUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan tentang teori yang berhubung dengan penelitian dan kajian serta hasil studi yang
relevan dengan penelitian.
BAB III. TINJAUAN UMUM
Pada Bab ini dapat diuraikan berupa penjelasan umum Kota Medan diantaranya sejarah, letak geografis,
klimatologi, kondisi fisik, system pengembangan, demografi, perekonomian, wilayah Kota Medan serta
penjelasan Pasar Tradisional Suka Ramai.
BAB IV. ANALISA PASAR TRADISIONAL SUKARAMAI DI KOTA MEDAN
Bab ini berisi analisa site pasar, lingkungan, ruang dan analisa aktifitas pengguna jalan dan pedagang
untuk mendapatkan pengaruh pasar tradisional terhadap sirkulasi jalan ,lingkungan serta pengguna dan
penjual.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini, adalah bab akhir berupa kesimpulan dan saran yang menghasilkan solusi bagi permasalahan yang
ada pada sirkulasi jalan dan pasar Suka Ramai Kota Medan.