Dokumen tersebut memperkenalkan nama dan latar belakang pendidikan serta pengalaman organisasi Syahrul Arifin. Dokumen selanjutnya berisi percakapan antara Nabi Muhammad SAW dengan seorang laki-laki yang tidak dikenal tentang penjelasan konsep Islam, iman, dan ritual-ritualnya.
1. SALAM KENAL & SALAM SEMANGAT
Nama : Syahrul Arifin., S.Pd.I
Aktifitas : Embun Pagi International Islamic School Jakarta
Tutor Rumah Qur’an Arinilhaq Jakarta
Pengalaman Organisasi
2008-2009 : Rohis SMK Bina Insan Kamil Bekasi
2010-2011 : Anggota Departemen Agama BEM FAI
2011-2012 : Koordinator Departemen Agama BEM FAI
2010-2013 : Ketua Umum Lembaga Dakwah Kampus UIA
2013-sekarang : Anggota Dewan Syuro LDK UIA
Pendidikan
1997-2003 : MI Baitussalam Bekasi
2003-2006 : MTs Al Hidayah Bekasi
2006-2009 : SMK Bina Insan Kamil Bekasi
2009-2014 : Tarbiyah FAI Universitas Islam As Syafi’iyah Jakarta
2014- sekarang : Magister Tekhnologi Pendidikan
Universitas Islam As Syafi’iyah Jakarta
2. Arief Nur Ali Assyu’aib
@Arief_Nurali
ESENSI
AJARAN ISLAM
LDKM FE UIA 2014
Bogor, Sabtu 22 November 2014
14. ِهْيَلَع ُ هاَّلل ىهلَص ِ هاَّلل ِلوُسَر َدْنِع ُنْحَن اَمَنْيَبَنْيَلَع َعَلَط ْذِإ ٍم ْوَي َاتَذ َمهلَسَوٌلُجَر ا
َرُي ََل ِرَعهشال ِداَوَس ُدِيدَش ِباَيِالث ِاضَيَب ُدِيدَشُف ِرْعَي ََلَو ِرَفهسال ُرَثَأ ِهْيَلَع ىاهنِم ُه
ِهْيَلَع ُ هاَّلل ىهلَص ِيِبهنال ىَلِإ َسَلَج ىهتَح ٌدَحَأُر ىَلِإ ِهْيَتَبْكُر َدَنْسَأَف َمهلَسَوِهْيَتَبْك
….. َعَضَوَوىَلَع ِهْيهفَكِهْيَذ ِخَف
“Ketika kami sedang berada di samping Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam pada suatu
hari tiba-tiba muncul di hadapan kami seorang laki-laki yang pakaiannya sangat putih,
rambutnya sangat hitam, tidak nampak padanya tanda safar, dan kami tidak ada yang
mengenalnya. Kemudian orang itu duduk (mendekati) Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam
menyandarkan lututnya pada lutut Nabi dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas
kedua paha Nabi . . . . .
15. َف ِم ََلْسِْاْل ْنَع يِنْرِبْخَأ ُدهمَحُم اَي َلاَقَوُ هاَّلل ىهلَص ِ هاَّلل ُلوُسَر َلاَق
ََل ْنَأ َدَهْشَت ْنَأ ُم ََلْسِْاْل َمهلَسَو ِهْيَلَعهمَحُم هنَأَو ُ هاَّلل هَلِإ َهَلِإُلوُسَر اًد
َميِقُتَو َمهلَسَو ِهْيَلَع ُ هاَّلل ىهلَص ِ هاَّللَتَو َةَاكهزال َيِتْؤُتَو َة ََلهصالَموُص
ِإ َتْعَطَتْسا ْنِإ َتْيَبْلا هجُحَتَو َانَضَمَرَق َتْقَدَص َلاَق ًيَلِبَس ِهْيَلَلا
…… ُهُقِدَصُيَو ُهُلَأْسَي ُهَل اَنْب ِجَعَف
Dan berkata: Wahai Muhammad, beritahukan kepadaku tentang Islam. Maka
Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Islam itu adalah engkau
bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhaq disembah kecuali Allah
dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, dan engkau menegakkan sholat,
menunaikan zakat, shoum (berpuasa) pada bulan Ramadlan, dan berhaji ke
baitullah jika engkau mampu melakukan perjalanan ke sana. Orang itu
berkata: Engkau benar. (Umar berkata) Kami heran dengan orang tersebut, ia
bertanya tapi ia yang membenarkan. . . .
16. ِْاْل ْنَع يِنْرِبْخَأَف َلاَقْنَأ َلاَق ِانَمي
ِهِلُسُرَو ِهِبُتُكَو ِهِتَكِئ ََلَمَو ِ هاَّللِب َنِمْؤُت
َنِمْؤُت َو ِر ِخ ْاْل ِم ْوَيْلا َوِرْيَخ ِرَدَقْلاِبِه
َق َتْقَدَص َلاَق ِه ِرَشَوَع يِنْرِبْخَأَف َلاْن
ُبْعَت ْنَأ َلاَق ِانَسْحِْاْلََهنَأَك َ هاَّلل َدُهاَرَت
. . . . ْنِإَفَرَت ُْنكَت ْمَلُههنِإَف ُهااَرَيََ
(Orang itu) berkata: Beritahukan kepadaku apakah iman itu? Nabi
berkata: engkau beriman kepada Allah, MalaikatNya, kitab-kitabNya,
Rasul-rasulNya, hari akhir, dan beriman kepada taqdir baik dan
buruknya. (Orang itu) berkata: Engkau benar. Kemudian ia berkata:
Beritahukan kepadaku apakah ihsan itu? Nabi bersabda: Engkau
beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya. Jika engkau
tidak bisa melihatnya, sesungguhnya Ia melihatmu….
17. ْلا اَم َلاَق ِةَعاهسال ْنَع يِنْرِبْخَأَف َلاَقِم َمَلْعَأِب اَهْنَع ُلُوئْسَمْن
َهِتَارَمَأ ْنَع يِنْرِبْخَأَف َلاَق ِلِئاهسالَتهبَر ُةَمَ ْاْل َدِلَت ْنَأ َلاَق ااَه
َع ِر َةَلاَعْلا َةاَرُعْلا َةاَفُحْلا ىَرَت ْنَأَويِف َونُلَاوَطَتَي ِهاءشال َءا
َم ُتْثِبَلَف َقَلَطْنا همُث َلاَق ِانَيْنُبْلاَأ ُرَمُع اَي يِل َلاَق همُث اًّيِلي ِْردَت
َلْعَأ ُهُلوُسَرَو ُ هاَّلل ُتْلُق ُلِئاهسال ْنَمَأ ُلي ِرْب ِج ُههنِإَف َلاَق ُمْمُكاَت
ْمُكَنِيد ْمُكُمِلَعُي
(Kemudian orang itu berkata) Beritahukan kepadaku tentang hari kiamat (kapan
terjadinya). Nabi menyatakan: Tidaklah yang ditanya lebih tahu dibandingkan orang
yang bertanya. (Orang itu berkata) Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya. Nabi
bersabda: Budak wanita melahirkan tuannya, dan engkau melihat orang yang tidak
beralas kaki, telanjang (kurang pakaiannya), miskin, penggembala kambing, berlomba-
lomba meninggikan bangunan. Kemudian orang itu pergi. Setelah berlalunya waktu,
Nabi berkata: Wahai Umar, tahukah engkau siapa orang yang bertanya tadi? Umar
menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih tahu. Nabi menyatakan: itu adalah Jibril,
datang untuk mengajari agama kepada kalian (H.S.R Muslim)
20. ََلْسِْاْلم
ٍسْمَخ ىَلَع ُمََلْسِْلْا َيِنُب:ْنَأ ِةَداَهَشهنَأَو ُهللا هَلِإ َهَلِإ ََل
ِإَو ِةََلهصال ِامَقِإَو ِهللا ُل ْوُسَر ًادهمَحُمْيَبْلا ِجَحَو ِةَاكهزال ِاءَتْيِت
ِم ْوَصَوَانَضَمَر
“Islam dibangun di atas lima (dasar); bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak
disembah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan
shalat (lima waktu), menunaikan zakat, melaksanakan haji, dan puasa Ramadhan”
(HR. Tirmidzi dan Muslim).
22. Syahadat Baiat
Sumpah setia,
yang dilakukan
secara formal
Shalat
Addu’a – Cita-
Cita ; Obsesi
Pemantapan
tekad / cita-cita
dalam diri setiap
anggota
Zakat
2,5 % dari
kekayaan pribadi
Untuk
kepentingan
organisasi
(jama’ah)
Shaum Ramadhan
Sarana pembinaan
ketahanan fisik &
mental
Sebagai
pembuktian bahwa
benar bertuhankan
Allah dengan segala
konsekwensi
Haji Public Relation
Sarana pembinaan
hubungan
internasional antar
umat Islam
24. Ihsan sebagai teori amal shalih
انَسْحِْاْل
Membayangkan seolah-olah melihat Allah
Menyadari bahwa ia dilihat Allah
بالعقل أو بلعين نظر
25. ةَعاهسال
Waktu? Kiamat?
Adanya manusia-manusia yang ber-Islam (membentuk jama’ah)
Ber-Iman (menjadikan ajaran Allah sebagai pegangan hidup), dan
Ber-Ihsan (berbuat tepat sesuai ajaran)
Perlukah disebutkan kapan waktunya?
30. Secara etimologi al-Qur’an berasal dari kata
qara’a, yaqra’u, qiraa’atan, atau qur’anan yang
berarti mengumpulkan (al-jam’u) dan
menghimpun (al-dlammu).
Sedangkan secara terminologi (syariat), al-Qur’an
adalah Kalam Allah ta’ala yang diturunkan kepada
Rasul dan penutup para Nabi-Nya, Muhammad
shallallaahu ‘alaihi wasallam, diawali dengan
surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-
Naas.
1. AL-QUR’AN
31. Untuk menjadi pedoman atau penunjuk bagi umat
manusia dalam hidup dan kehidupannya mencapai
kesejahteraan di dunia ini dan kebahagiaan di
akhirat kelak.
FUNGSI AL-QUR’AN
32. Sumber pertama dari sistem keimanan dan
kepercayaan Islam adalah al-Qur’an, sebuah
kitab yang mengandung pedoman moral
(etika), hukum (Syari’ah), dan keimanan
(Tauhid) umat Islam. Oleh sebab itu
menempatkan al-Qur’an dalam posisi
tersebut, berarti telah menempatkannya pada
posisi yang seharusnya sebagai sumber nilai
kehidupan manusia yang normatif.
35. 1. Hukum I’tiqadiah
Hukum yang mengatur hubungan
rohaniah manusia dengan Allah SWT dan
hal-hal yang berkaitan dengan aqidah
atau keimanan.
36. 2. Hukum Amaliah
Hukum yang mengatur secara
lahiriah hubungan manusia dengan
Allah SWT, antara manusia dengan
sesama manusia, serta manusia
dengan lingkungan sekitar.
37. 3. Hukum Khuluqiah
Hukum yang berkaitan dengan
perilaku normal manusia dalam
kehidupan, baik sebagai makhluk
individual atau makhluk sosial.
38. As-Sunnah atau al-Hadits diakui sebagai
salah satu dari dua otoritas yang diakui
keberadaannya dalam sistem hukum Islam.
Pengakuan dan legitimasi keberadaan sunnah
tersebut, otomatis tidak lagi memandang
adanya kontroversi dikalangan umat Islam
terhadap keaslian dan eksistensinya dalam
sejarah perkembangan umat Islam.
39. Dilihat dari sisi historis, keberadaan Hadist berbeda
dengan al-Qur’an. Al-Qur’an telah dimulai
penulisannya sejak zaman Nabi SAW, namun baru
dikodifikasi (dikumpulkan) menjadi mushaf yang
utuh pada zaman Khalifah Usman bin ‘Affan.
40.
41. 3. Ijtihad
Kata Ijtihad secara bahasa berarti
“mencurahkan segala kemampuan untuk
merealisasikan sesuatu”. Dilihat dari makna ini
kata Ijtihad hanya dipergunakan pada sesuatu
hal dimana ada beban berat dan kesulitan.
Oleh karena itu, belum dinamakan Ijtihad
manakala suatu proses pekerjaan tidak
mengandung kesulitan dan beban berat.
42. Macam Ijtihad yang dikenal dalam
syariat Islam, yaitu Ijma’.
Ijma’ yaitu menurut bahasa artinya
sepakat, setuju, atau sependapat.
Sedangkan menurut istilah adalah
kebulatan pendapat ahli Ijtihad umat
Nabi Muhammad SAW sesudah beliau
wafat pada satu massa, tentang hukum
suatu perkara dengan cara musyawarah.
43.
44.
45. Disusun oleh ; yang Faqir Maghfirah Allah ; Arief Nur Ali Syu’aib, LDKM FE UIA, Bogor 22 Nov 2014