4. 4
PENENTUAN STATUS GIZI
STATUS GIZI KLINIS ANTROPOMETRI
(BB/TB)
Gizi Buruk sangat kurus & ≤ -3SD
atau edema
pada kaki
Gizi Kurang > -3SD - <-2SD
Gizi Baik -2SD - +2SD
Gizi lebih > +2SD
5. 5
PROSES PENGOBATAN
TINDAKAN STABILISASI TRANSISI REHABILITASI
HARI 1 – 2 HARI KE 3-7 MINGGU 2 - 6
HIPOGLIKEMI
HIPOTERMI
DEHIDRASI
ELEKTROLIT
INFEKSI
DIET
NUTRISI MIKRO
TUMBUH KEJAR
STIMULASI
TINDAK LANJUT
(-) Fe (-) Fe
6. 6
1. PEMERIKSAAN BALITA GIZI BURUK
A. Anamnesis
Awal dan Lanjutan
B. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi, Palpasi & Auskultasi
C. Pemeriksaan laboratorium/RO
7. 7
A. Anamnesa Awal
• Mata cekung baru saja muncul
• Lama & frekuensi muntah/diare
• Saat terakhir kencing
• Sejak kapan tangan dan kaki teraba dingin
8. 8
A. Anamnesa Lanjutan
• Kebiasaan makan sebelum sakit ini
• Jumlah makanan & cairan beberapa hari ini
• Kontak dengan Px campak/TBC
• Pernah sakit campak dalam 3 bulan terakhir
• Kejadian /penyebab kematian dari kakak/adik
• Berat badan lahir
• Proses tumbuh kembang
• Imunisasi
9. 9
B. Pemeriksaan Fisik
• Anak tampak kurus/edema/bengkak kedua kaki
• Ukur BB,TB/Panjang badan lihat tabel
• Pembesaran hati dan ikterus
• Perut kembung, suara usus
• Pucat berat terutama telapak tangan
• Tanda-tanda renjatan
• Suhu tubuh hipotermia atau demam
• Tanda kekurangan vitamin A
• Tanda infeksi THT, kulit
• Gejala Pnemonia atau gagal jantung
11. 11
PROSES PENGOBATAN
TINDAKAN STABILISASI TRANSISI REHABILITASI
HARI 1 – 2 HARI KE 3-7 MINGGU 2 - 6
HIPOGLIKEMI
HIPOTERMI
DEHIDRASI
ELEKTROLIT
INFEKSI
DIET
NUTRISI MIKRO
TUMBUH KEJAR
STIMULASI
TINDAK LANJUT
(-) Fe (-) Fe
12. 12
Pernafasan ≥60X/mnt untuk balita usia <2bln
≥50X/mnt balita usia 2-12 bulan Pneumonia
≥40X/mnt balita usia 12bln-5thn
A.KLASIFIKASI TANDA BAHAYA
Variabel Hasil Pengukuran Klasifikasi
Perhatikan Tanda Bahaya, Hubungi dokter bila kejadian berikut inimuncul
Denyut nadi Bila denyut nadi naik ≥25X/mnt Infeksi atau
Dan disertai Gagal jantung
Pernafasan Peningkatan pernafasan ≥5X/mnt
Suhu Setiap kenaikan atau penurunan Infeksi
secara tiba-tiba
Suhu aksiler <36,5 0C atau teraba hipotermi
dingin
13. 13
Tanda Bahaya Lain
•Anoreksia
•Perubahan kondisi mental (jadi letargi)
•Jaundis/ikterus (kuning pada kulit/mata)
•Sianosis (lidah & bibir berwarna biru)
•Sesak nafas
•Perut kembung
•Ada edema baru
•Perubahan BB berlebihan (naik/turun)
•Muntah terus
•Bercak merah pada kulit
14. 14
B. HIPOGLIKEMIA
•Kadar glukosa darah sangat rendah
•Gizi buruk dianggap hipoglikemi bila kadar
glukosa darah <3mmol/liter atau <54mg/dl
•Biasanya terjadi bersamaan dengan hipotermia
•Tanda lain letargis,nadi lemah, hilang kesadaran
•Gejala berupa berkeringat & pucat, jarang pada
gizi buruk
•Kematian kadang didahului tanda mengantuk saja
•Pada unut pelayanan kesehatan yg belum
mampu memeriksa glukosa darah, setiap Px gizi
buruk dianggap hipoglikemi
15. 15
Tidak sadar Larutan glukosa 10% iv, 5ml/kgbb
(letargis) Selanjutnya gluk 10%/larutan gula pasir 10% oral/NGT
sebanyak 50 ml bolus
Cara mengatasi hipoglikemia
Tanda Cara Mengatasi
Perhatikan Tanda Bahaya, Hubungi dokter bila kejadian berikut inimuncul
Sadar Berikan larutan gula pasir /glukosa 10%
(tidak letargis) oral/NGT sebanyak 50 ml
Renjatan Larutan glukosa 10% iv, 5ml/kgbb
(Shock) Selanjutnya RL dan gluk 5%/dengan perbandingan 1:1
sebanyak 15 ml/kgbb/1jam
16. 16
C. HIPOTERMIA
•Suhu aksiler <36,5 0C
•Mengukur suhu aksiler, taruh Termometer 5 menit diketiak
•Hipotermia biasanya terjadi bersama hipoglikemi
•Px gizi buruk dg hipotermia harus diobati hipoglikemi dan
infeksi
•Cadangan energi Px gizi buruk terbatas
•Pertahankan suhu tubuh Px
•Hangatkan tubuh
17. 17
Cara mempertahankan suhu agar tidak hipotermia
•Tutuplah tubuh sampai kepala
•Hindari hembusan angin diruangan perawatan
•Pertahankan suhu ruang 25-300C
•Balita tetap diselimuti pada malam hari
•Pakai baju saat pemeriksaan maupun penimbangan
•Tangan perawat/pemeriksa harus hangat
•Segera ganti baju saat kena kencing atau keringat
•Sehabis kena air segera dikeringkan
•Jangan menghangati dengan air panas dalam botol
Suhu 36,5-37 0C
18. 18
Cara memulihkan suhu saat hipotermia
•Menghangati untuk mengembalikan suhu tubuh
•Pemanasan dengan metode KANGGURU
•Pertahankan suhu ruang 25-300C
•Pemanasan juga bisa menggunakan lampu
•Monitor suhu tubuh tiap 30 menit
•Hentikan pemanasan bila suhu sudah 37 0C
Suhu <36,5 0C
19. 19
D. TANDA RENJATAN (SHOCK)
•Ditandai dengan tubuh sangat lemah, letargis, kehilangan
kesadaran, tangan dan kaki dingin serta nadi cepat & lemah
•Penyebab tersering adalah diare, disertai dehidrasi,
perdarahan dan sepsis
•Mengukur nadi sulit, gunakan pengukuran capilary refill
•Menekan kuku pada ibu jari tangan 2 detik, hingga warna
kuku jadi putih, lalu dilepaskan hingga warna kuku semula
•Bila perubahan warna putih menjadi merah >3 detik, maka
CR dianggap lambat, ini adalah tanda renjatan
20. 20
2. Gelisah dan Bila disentuh /ditangani untuk suatu tindakan
rewel
E. Tanda-Tanda Dehidrasi
Tanda Cara Melihat dan Menentukan
1. Letargis Tidak bisa bangun dan tidak waspada, tampak
mengantuk, tidak tertarik pada sekelilingnya
3. Air mata (-) Lihat ada air mata/ tidak saat menangis
4. Mata cekung Mata cekung pada gizi buruk, mirip tanda dehidrasi,
tanya ibu mata cekung tsb sudah lama/baru
5. Mulut dan Raba dengan jari apakah mulut dan lidahnya kering
lidah kering
6. Haus Ingin minum saat diberi cangkir dengan Resomal, saat
cangkir disingkirkan apa masih ingin minum lagi
7. Turgor kulit Cubit selama 1 detik dan lepaskan, kulit masih terlipat
lambat turgor kulit lambat (biasanya lambat pada anak wasting)
21. 21
3.TINDAKAN PENGOBATAN PENYAKIT LAIN
A. Gangguan Mata
B. Gangguan Kulit
C. Diare Persisten
D. Anemia
E. Parasit/Cacing
F. Alur Deteksi Dini & Rujukan TBC Anak
22. 22
A.Gangguan Pada Mata Akibat Kurang Vitamin A
Jika Mata Mengalami Tindakan
Hanya bercak Bitot Tidak perlu obat tetes mata
Nanah/Radang Beri tetes mata Kloramfenikol/Tetra 1%
Kekeruhan Kornea Beri kedua obat tersebut
Ulkus Kornea *Tetes mata khloramfenikol/tetra 1%
*Tetes mata atropin 1%
23. 23
A.Gangguan Pada Mata Akibat Kurang Vitamin A
Beri anak vitamin A secara oral pada hari ke-1, 2 dan
14 atau sebelum pulang dan bila terjadi perburukan
keadaan klinis
dengan dosis:
• umur > 1 tahun : 200.000 SI/kali
• umur 6-12 bulan : 100.000 SI/kali
• umur 0-5 bulan : 50.000 SI/kali
24. 24
B.Gangguan Pada Kulit
Jika Kulit Mengalami Tindakan
Hipo/hiperpigmentasi Kompres bagian terkena dg larutan
Deskuamasi KMnO4 1% selama 10 menit
Lesi Ulserasi eksudatif Beri salep/krim (Zn + minyak kastor)
Luka bakar Daerah perineum tetap kering
Infeksi sekunder : Umumnya defisiensi Zn
* Candida
25. 25
C. Pengobatan Diare Persisten
Jika Mengalami Tindakan
Diare karena makanan Beri makan/Formula rendah Laktosa
Tinggi laktosa
Kerusakan mukosa Kotrimoksasol, ganti metronidasol
Usus & Giardiasis bila pemeriksaan (+)
Pemeriksaan tinja Beri Metronidazol 7,5mg/kgbb setiap
Mikroskopis (+) 8 jam selama 7 hari
26. 26
D. Pengobatan Anemia Berat
Jika Hasil Tata Laksana
Pemeriksaan Hb
• Hb <4,0 g/dl * Transfusi WB 10 ml/kgbb/3 jam
atau Bila ada tanda gagal jantung, PRC
• Hb 4,0-6,0 g/dl disertai dosis sama
distress nafas/tanda * Furosemid 1mg/kgbb/iv saat
gagal jantung transfusi dimulai
* Hentikan pemberian cairan lewat
oral/NGT selama transfusi
27. 27
D. Pengobatan Parasit / Cacing
Jika Hasil Tata Laksana
Pemeriksaan Tinja
• Positif Berikan Pirantel Pamoat
10mg/kghbb/hr, 2x/hari selama 3
hari atau anti helmintik lain
28. 28
E. Alur Deteksi Dini & Rujukan TBC Anak
Hal hal yang mencurigakan TB
1. Kontak dengan Px TB yang BTA (+)
2. Uji tuberkulin (+) (>10mm)
3. Foto ronsen mendukung TB
4. Reaksi merah cepat (3-7hari) setelah imunisasi BCG
5. Batuk >3minggu
6. Sakit & demam lama/berulang tanpa sebab jelas
7. BB turun tanpa sebab jelas/tidak naik dalam 1 bulan
(failure to thrive)
8. Gx klinis spesifik (pada kel.limfe,otak,tulang dll)
29. 29
≥ 3 POSITIF
DIANGGAP TB PARU
Beri OAT (Obat Anti TBC)
Observasi 2 bulan
Membaik Memburuk/tetap
TBC Bukan TBC TBC Kebal Obat
RUJUK KERUMAH SAKIT
OAT Diteruskan
30. 30
3. PENANGANAN DIET
A.Kebutuhan Gizi Pada Fase pemberian makan
B.Tatalaksana Diet
C.Jadwal Pemberian Makanan
D.Pemantauan & Evaluasi pengobatan & Diet
E.Tatalaksana Diet Pada Fase Tindak Lanjut
31. 31
A.Kebutuhan Gizi Pada Fase pemberian makan
Zat Gizi Stabilisasi Transisi Rehabilitasi
(hari ke1-2) (hari ke3-7) (minggu ke2-6)
Energi 80-100kkal/kgbb/hr 100-150kkal 150-220 kkal
Protein 1-1,5 g/kgbb/hr 2-3 g 3-4 g
Cairan 130ml/kgbb/hr atau 150 ml
100ml/kgbb/hr bila
ada edema berat
32. 32
KEGAGALAN PENGOBATAN
Tercermin pada :
1. Tingginya angka kematian
Bila mortalitas >5%, perhatikan saat terjadi kematian :
• dalam 24 jam pertama : kemungkinan hipoglikemia,
hipotermia, sepsis yang terlambat atau tidak terdeteksi,
atau proses rehidrasi kurang tepat.
• dalam 72 jam : cek apakah volume formula terlalu banyak
atau pemilihan formula tidak tepat
• malam hari : kemungkinan terjadi hipotermia karena
selimut kurang memadai, tidak diberi makan, perubahan
konsentrasi formula terlalu cepat.
33. 33
KEGAGALAN PENGOBATAN
Tercermin pada :
Kenaikan berat-badan tidak adekwat pada fase rehabilitasi
Penilaian kenaikan BB: baik : ≥50 gram/kgBB/minggu
kurang : <50 gram/kgBB/minggu
Kemungkinan penyebab kenaikan BB <50 gram/kgBB/minggu
antara lain :
• pemberian makanan tidak adekwat
• defisiensi nutrien tertentu; vitamin, mineral
• infeksi yang tidak terdeteksi, sehingga tidak diobati.
• masalah psikologik.