4. DC/DRC Router
• Router DC dan DRC diconfigur
menggunakan VRRP. Pada saat
gagal mengakses kesalah satu
router maka router yg lain akan
otomatis aktif.
• Load Balancer Aplikasi (HAproxy)
• Jika server aplikasi lebih dari satu,
lebih baik digunakan load
balancer yang berguna untuk
membagi beban (load) secara
merata.
5. DC/DRC Server Aplikasi
• File aplikasi(.php) dan file hasil
olah aplikasi (.xls,.pdf,.doc)
ditempatkan di file server
dengan metode folder sharing
(NFS)
• Opsi 1 : Aplikasi melakukan
pengecekan koneksi ke salah
satu server database, jika hasil
pengecekan ok, maka aplikasi
akan melakukan koneksi ke
database tersebut.
6. DC/DRC Server Aplikasi
• Opsi di atas, berarti aplikasi
dibuatkan pernyataan
kondisi(Conditional Statements)
jika server Database 1 gagal
diarahkan ke server database
yang lain.
• Opsi 2 : Menggunakan Load
Balancer Database (HAproxy).
Aplikasi akan melakukan koneksi
hanya ke salah satu IP virtual,
yang kemudian load balancer
akan mengarahkan dabatase yang
diprioritaskan.
7. DC/DRC Server Database
• Server database akan
melakukan sinkronisasi
secara otomatis, jika salah
satu database datanya
berubah maka server yg lain
akan tersinkron atas
perubahan tersebut.
• Semua server database akan
mempunyai dua peran
sekaligus sebagai master dan
sebagai slave.
9. Node DC dan Node DRC
• Folder Data di storage server (DC) akan disinkron
otomatis(realtime) menggunakan tool btsync dengan folder
Data di storage server DRC.
• Salah satu database server di DC akan disinkron secara
otomatis dengan salah satu database server di DRC. Yang
berarti, jika ada perubahan data di DC, data akan mengalir
(Sinkronisasi) ke DRC.
11. Module Aplikasi DRC
(Berbasis Web)
• Module Scheduler Backup
– Module ini berfungsi untuk konfigurasi penjadwalan
backup secara otomatis berdasarkan waktu tertentu
• Module Backup/Restore Database
– Module ini berfungsi untuk melakukan eksekusi
backup/restore secara manual oleh pengguna.
• File Manager
– Module ini digunakan untuk melihat daftar
kesejarahan backup database.