Dokumen ini membahas tentang fobia spesifik yang dialami seorang mahasiswi terhadap anjing. Ia akan merasa cemas dan berkeringat ketika melihat atau mendengar suara anjing. Fobia ini disebabkan oleh trauma akibat pernah dilarikan ke rumah sakit setelah mendengar raungan anjing. Beberapa teknik penyembuhan fobia yang disebutkan antara lain hypnotherapy, desensitisasi sistematis, dan reframing.
2. METODE ANTROPOLOGI
Objek Observasi
: FOBIA SEDERHANA ATAU SPESIFIK
Phobia adalah ketakutan yang berlebih-lebihan terhadap benda-benda atau situasi-situasi
tertentu yang seringkali tidak beralasan dan tidak berdasar pada kenyataan. Istilah “phobia”
berasal dari kata “phobi” yang artinya ketakutan atau kecemasan yang sifatnya tidak
rasional; yang dirasakan dan dialami oleh sesorang. Phobia merupakan suatu gangguan yang
ditandai oleh ketakutan yang menetap dan tidak rasional terhadap suatu obyek atau situasi
tertentu.
Walaupun ada ratusan macam phobia tetapi pada dasarnya phobia-phobia tersebut
merupakan bagian dari 3 jenis phobia, yang menurut buku DSM-IV (Diagnostic and
Statistical Manual for Mental Disorder IV) ketiga jenis phobia itu adalah:
1. Phobia sederhana atau spesifik (Phobia terhadap suatu obyek/keadaan tertentu) seperti
pada binatang, tempat tertutup, ketinggian, dan lain lain.
2. Phobia sosial (Phobia terhadap pemaparan situasi sosial) seperti takut jadi pusat
perhatian, orang seperti ini senang menghindari tempat-tempat ramai.
3. Phobia kompleks (Phobia terhadap tempat atau situasi ramai dan terbuka misalnya di
kendaraan umum/mall) orang seperti ini bisa saja takut keluar rumah.
1) Pelaku
Seorang mahasiswi berumur sekitar 22 tahun.
2) Tempat
Kompleks perumahan.
3) Waktu
Siang dan Malam Hari
4) Proses
Kiki mengalami fobia terhadap anjing, baik itu dari segi fisik anjing maupun suara
raungan anjing itu sendiri. Karena tinggal di kompleks perumahan yang notabene
3. terhitung ada beberapa penghuni rumah yang memelihara anjing. Ketika melihat
anjing, kiki akan merasa cemas dan berkeringat akibat rasa takutnya terhadap anjing.
Di malam hari, kiki pernah menjelang tidurnya mendengar suara raungan anjing,
seketika membuat detak jantungnya meningkat. Kasus yang sama pernah membuat
kiki mengalami sesak nafas setelah mendengar raungan dari anjing, akibat itu ia
dilarikan ke Rumah Sakit untuk beberapa hari sehingga ia mengalami trauma yang
mendalam terhadap anjing.
Dalam hal ini ia termasuk dalam golongan Fobia
Spesifik. Fobia spesifik ditandai oleh ketakutan yang tidak rasional akan objek atau
situasi tertentu. Gangguan ini termasuk gangguan medik yang paling sering didapati,
namun demikian sebagian kasus hanyalah ringan dan tidak perlu mendapatkan
pengobatan. Pada fobia terjadi salah-pindah kecemasan pada barang atau keadaan
yang mula-mula menimbulkan kecemasan itu. Jadi terdapat dua mekanisme
pembelaan, yaitu salah-pindah dan simbolisasi.Ada banyak macam fobia yang
dinamakan menurut barang atau keadaan. Apabila berhadapan dengan objek atau
situasi tersebut, orang dengan fobia akan mengalami perasaan panik, berkeringat,
berusaha menghindar, sulit untuk bernapas dan jantung berdebar. Sebagian besar
orang dewasa yang menderita fobia menyadari bahwa ketakutannya tidak rasional
dan banyak yang memilih untuk mencoba menahan perasaan anxietas yang hebat
daripada mengungkapkan ganguannya.
Teknik Penyembuhan
Ada beberapa teknik Untuk penyembuhan phobia diantaranya adalah sbb:
1. Hypnotheraphy
Penderita phobia diberi sugesti-sugesti untuk menghilangkan phobia.
2. Flooding Exposure Treatment yang ekstrim.
Si penderita phobia yang ngeri kepada anjing (cynophobia), dimasukkan ke dalam
ruangan dengan beberapa ekor anjing jinak, sampai ia tidak ketakutan lagi.
3. Desentisisasi Sistematis
4. Dilakukan exposure bersifat ringan. Si penderita phobia yang takut akan anjing
disuruh rileks dan membayangkan berada ditempat cagar alam yang indah
dimana si penderita didatangi oleh anjing-anjing lucu dan jinak.
4. Abreaksi
Si penderita phobia yang takut pada anjing dibiasakan terlebih dahulu untuk
melihat gambar atau film tentang anjing, bila sudah dapat tenang baru kemudian
dilanjutkan dengan melihat objek yang sesungguhnya dari jauh dan semakin
dekat perlahan-lahan. Bila tidak ada halangan maka dapat dilanjutkan dengan
memegang anjing dan bila phobia-nya hilang mereka akan dapat bermain-main
dengan anjing. Memang sih bila phobia yang dikarenakan pengalaman traumatis
lebih sulit dihilangkan.
5. Reframing
Penderita phobia disuruh membayangkan kembali menuju masa lampau dimana
permulaannya si penderita mengalami phobia, ditempat itu dibentuk suatu
manusia baru yang tidak takut lagi pada phobia-nya.