Reaksi oksidasi reduksi melibatkan transfer elektron antara dua zat, di mana satu zat kehilangan elektron (oksidasi) sedangkan zat lain menerima elektron (reduksi). Reaksi ini dapat dituliskan menggunakan setengah reaksi dengan memperhatikan kesetimbangan atom dan muatan listrik. Zat pengoksid dan pereduksi umum meliputi ion permanganat, kromat, dan tiosulfat.
2. Pendahuluan
• Oksigen bereaksi dengan kebanyakan unsur
membentuk suatu senyawa yang disebut oksida.
Istilah oksidasi dihubungkan dengan reaksi ini.
• Contoh : karat (Fe2O3)yang terbentuk merupakan
rekasi oksidasi besi oleh oksigen di udara secara
perlahan.
• Logam yang diperoleh kembali dari oksida
logamnya dikenal dengan istilah reduksi.
• Dalam arti luas oksidasi reduksi dapat di analisa
lebih jauh dengan memperhatikan reaksi suatu
logam dengan oksigen
• 4Fe (s) + 3O2 (g) → 2Fe2O3 (s)
3. Pengertian
• Dalam arti sempit
• Oksidasi = pengambilan suatu oksigen
• Reduksi = pelepasan suatu oksigen
• Dalam arti luas
• Oksidasi = pelepasan elektron oleh suatu zat
• Reduksi = pengambilan elektron oleh suatu zat
• Oksidasi = bertambahnya bilangan oksidasi
• Reduksi = berkurangnya bilangan oksidasi
• Jadi suatu reaksi yang melibatkan oksidasi dan reduksi
adalah reaksi redoks
• Contoh :
• Mg → Mg2
+ + 2e- (Oksidasi )
• O2 + 4e- → 2O2- (Reduksi)
4. • Senyawa pengoksid adalah zat yang
mengambil elektron dari zat yang
dioksidasi.
• Senyawa pereduksi adalah zat yang
memberi elektron kepada suatu zat
lainnya yang direduksi.
5. Langkah untuk membuat suatu reaksi redoks dengan cara setengah
reaksi
• A. Pada suasana Asam
1. bagi persamaan rx dalam dua reaksi setengah
2. Setimbangkan atom-atom yang ada selain oksigen
dan hidrogen.
3. Setimbangkan oksigen dalam rx setengah dengan
menambahkan molekul air pada sisi yang
memerlukan oksigen. Tambahkan satu molekul air
untuk tiap satu oksigen yang dibutuhkan.
4. Setimbangkan atom hidrogen pada tiap rx setengah
dengan menambahkan ion H+ pada tiap sisi yang
memerlukan hidrogen. Tambahkan satu atom H+
tiap hidrogen yang dibutuhkan.
5. Setimbangkan muatan pada tiap rx setengah
dengan menambahkan elektron pada sisi yang
sesuai.
6. Kalikan tiap rx setengah dengan faktor yang sesuai
agar jumlah elektron yang diterima sama dengan
yang diberikan.
7. Jumlahkan kedua rx setengah
8. Hilangkan semua yang sama pada kedua persamaan
rx.
6. • Untuk menyetimbangkan persamaan
reaksi pada suasana basa yaitu dengan
cara mengerjakannya sesuai dengan pada
suasana asam, selanjtnya untuk mengubah
ke suasana Basa, langkahnya adalah :
1. Untuk tiap ion H+ yang harus dihilangkan
dari persamaan, tambahkan ion OH- pada
kedua sisi persamaan.
2. Gabungkan ion H+ dan OH- menjadi H2O.
3. Hilangkan H2O yang ada pada kedua
belah pihak.
Langkah untuk membuat suatu reaksi redoks
dengan cara setengah reaksi
7. • Cara lain untuk menyetimbangkan reaksi pada
suasana basa adalah dengan cara:
1. Untuk membuat setimbang atom hidrogen,
tambahkan satu molekul H2O pada sisi rx
setengah yang kurang hidrogen dan pada sisi
lainnya ditambahkan satu ion OH-
2. Untuk membuat setimbang atom oksigen,
tambahkan dua atom hidroksida pada sisi yang
kurang oksigen dan pada sisi lainnya tambahkan
satu molekul air.
8. Beberapa zat oksidator dan
reduktor yang biasa dipakai
1. Ion permanganat (MnO4-).
Umumnya ion (MnO4
-) berada dalam
bentuk garamnya yaitu KMnO4. berwarna
hitam-ungu. Sebagai oksidator, maka
unsur mangan (biloks = 7) akan direduksi
menjadi Mn2+ (bila suasana asam) tidak
berwarna dan akan menjadi MnO2 (bila
suasana basa/ netral) yang tidak larut.
9. 2. Ion kromat dan ion dikromat (CrO4
2- dan
Cr2O7
2-)
jika suasananya asam oksidator yang
aktif adalah ion dikromat, sedangkan bila
suasananya basa maka oksidatornya
adalah ion kromat.
dalam suasana asam maka ion krom akan
direduksi sehingga biloksnya menjadi +3.
dan kalau dalam suasana sedikit basa
produk reduksinya adalah Cr(OH)3 yang
tak larut. Sedangkan jika dalam suasana
basa kuat maka ion krom akan direduksi
menjadi CrO2
- (ion kromit)
10. 3. Ion sulfit dan ion bisulfit(SO3
2- dan
HSO3
-)
Ion-ion ini jika dioksidasi maka akan
menghasilkan ion sulfat. Bila dalam
suasana basa maka pereaksinya adalah
SO3
2- , baik zat asalnya ion suofit
ataupun bisulfit. Sebaliknya dalam
suasana asam maka bentuk pereaksinya
adalah HSO3
- dan H2SO3.
Oksidasi ion sulfit dalam suasana basa
lebih mudah dari pada oksidasi bisulfit
dalam suasana asam, sehingga dalam
suasana basa merupakan reduktor yang
baik.
11. 4. Ion tiosulfat (S2O3
2-)
ion ini direaksikan dengan suatu oksidator
kuat maka akan teroksidasi menjadi ion
sulfat. Misalkan gas klor direaksikan
dengan ion tiosulfat maka akan
menghasilkan ion sulfat.
Tapi jika direaksikan dengan oksidator
yang lebih lemah (misalnya I2) akan
menghasilkan ion tetrationat (S4O6
2-)
12. Stoikiometri
• Konsentrasi
dinyatakan dalam % b/b, w/w dan b/w
• ppm (part per million)
Dipakai untuk menyatakan konsentrasi suatu zat
yang kadarnya kecil dalam volume atau masssa.
• Normaliotas (N) dinyatakan dengan banyaknya
ekuivalen perliter larutan. Sedangkan banyaknya
ekuivalen adalah jumlah mol dikali dengan jumlah
elektron yang diterima atau dilepas (hilang) oleh
rumus zat itu.
Jumlah ekuivalen (eq) = mol x jumlah elektron
yang hilang atau diterima
13. Latihan
1. Suatu sampel udara sebanyak 500 Ldengan bj 1,2
g/L ternyata mengandung 2,4 x 10-3 g SO2
sebagai pencemar. Berapa komsentrasi SO2 dalam
udara dinyatakan dalam persen massa dan ppm
massa.
2. Pada reaksi asam nitrat dengan seng, ion NO3
-
dapat direduksi menjadi ion NH4
+. Dalam reaksi
ini berapa ekivalensi dari HNO3 permolnya ?
3. Berapa mL KMnO4 0,150 N yang diperlukan agar
bereaksi dengan 75,0 mL H2C2O4 0,400 N ?