SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
Jendela
Keluarga
Mengapa Perlu Ayah?

foto : muh. abdus syakur/SUARA HIDAYATULLAH

S

eorang ibu menaiki se­u­
b
ah taksi bersama seorang
putrinya. Dalam perjalanan,
sopir taksi mengajak ber­
bicara si ibu. Ketika melihat
anak si ibu sudah tertidur sang
sopir berkata, ”Bu, dijaga ya anak
perempuannya!”
Mendengar kata-kata sopir
terse­ut, tentu saja si ibu kaget.
b
Belum sempat bertanya, sopir ber­
kata lagi. “Saya bertahun-tahun
bekerja sebagai sopir taksi sering
mengantar anak-anak pe­rem­puan
muda, mungkin ma­­ SMP namun
sih
berdandan seper­ orang dewasa.
ti
Ketika sampai di tempat tujuan,
ternyata ia sudah ditunggu sebuah
mobil. Terkadang saya lihat orang
di dalam mobil ter­
sebut om-om
berusia tidak muda lagi.“
Sopir menduganya bahwa anak-­
anak perempuan muda yang berdandan me­ or tersebut
n
bukan semata-mata mencari uang, namun mencari figur
ayah. Karena tidak mendapatkan kasih sayang dari ayahnya,
sehingga ia mencarinya di luar rumah.
Si ibu tidak menyangka ada fenomena yang terjadi
seperti itu, bahwa kekurangan interaksi anak perempuan
dengan ayahnya bisa berakibat fatal.
Lalu ia teringat dengan dirinya yang tidak dekat dengan
ayahnya. Sang ayah bekerja di luar kota dan hanya beberapa
hari berada di rumah. Kalau pulang ke rumah pun sang ayah
hanya ingin beristirahat, dan tidak mau diganggu anakanaknya. Kalau mendengar kegaduhan anak-anaknya, sang
ayah langsung berteriak. Bahkan kadang sampai melempar
barang ke arah anak-anaknya.
Hal itu membuat dirinya cukup lama untuk meng­
ambil keputusan menikah. Yang terbayang dari so­
sok seorang suami adalah figur ayahnya yang tidak
menyenangkan. Meski ia juga melihat gambaran suami

AGUSTUS 2013/SYAWAL 1434

yang lembut dan perhatian, namun
yang paling membekas adalah kesan
yang ditorehkan ayahnya.
Dua kisah di atas menyadarkan
kita bahwa betapa pentingnya figur
positif seorang ayah. Namun sulit
dipungkiri bahwa banyak ayah yang
tidak menyadari akan hal itu. Sebagian
ayah menganggap bahwa perannya
hanya mencari uang, sedangkan
penga­uhan diserahkan sepenuhnya
s
kepada istrinya.
Fenomena tersebut bukan hanya
muncul di masyarakat perkotaan yang
berorientasi pada materi. Namun juga
muncul di masyarakat umum, bahkan
juga di sebuah komunitas aktivis dak­
wah. Pengasuhan dan pendidikan
anak­ya diserahkan kepada istrinya
n
saja. Mereka lupa bahwa sebagai pe­
mimpin keluarga seharusnya bertu­ as
g
juga untuk mengedukasi kelu­ rganya
a
agar terhindar dari api neraka.
Rasulullah
adalah tauladan kita. Perhatian,
kasih sayang, juga pendidikan bukan saja pada anak
kandungnya, namun juga pada anak angkatnya. Zaid
bin Tsabit adalah seorang budak milik Khadijah yang
diberikan pada Rasulullah
. Ia anak asing yang
diculik suku pedalaman, kemudian dijual. Ketika
ayahnya mendengar bahwa Zaid masih hidup, ia
datang menghadap Rasulullah
untuk menebusnya.
Rasulullah
memberinya pilihan. Apa yang dikatakan
Zaid sungguh di luar dugaannya. “Ya, Rasulullah, aku
tidak bisa memilih orang lain selain engkau!” Karena
sikap Nabi yang memuliakannya, maka ia memilih
Rasulullah
dibanding ayah kandungnya sendiri.
Demikianlah Zaid. Ia kemudian menjadi anak angkat
dan dididik oleh Rasulullah
hingga menjadi orang
hebat, panglima pasukan perang Mu’tah dan gugur sebagai
syuhada.* Penulis Buku Mendidik Karakter dengan Karakter

celah

Oleh Ida S. Widayanti

67
usrah

Mengolah Cemburu d
Oleh SRI LESTARI*

Cemburu terkadang
membuat perasaan tiada
menentu, makan tidak
enak, tidurpun tak nyenyak,
terkadang mau marah.

S

anti agak gusar menyikapi
perilaku Yanto, suaminya.
Ia rasakan akhir-akhir ini
suaminya banyak berubah.
Sejak acara arisan keluarga
sikapnya menjadi terlalu protektif
terhadap dirinya. Terlalu banyak
larangan yang membatasi geraknya.
Sebagai istri, ia sudah berusaha menjadi
istri yang baik. Ijin sebelum keluar
rumah selalu ia lakukan. Tapi toh
suaminya masih menaruh rasa curiga.
Ketika ditanya tentang perubahan
sikap itu, suaminya hanya diam.
Santi tidak mau berlarut-larut
dalam ketidaknyamanan akibat
perubahan sikap suami. Maka ia
berusaha mencari informasi dari
berbagai pihak. Setelah melalui
pencarian, ternyata perubahan sikap
sang suami disebabkan rasa cemburu.
Sewaktu acara arisan keluarga ternyata
saudara jauh yang dulu pernah
dijodohkan dengan dirinya datang
menghadiri acara tersebut. Hati Santi
rasanya plong setelah mengetahui
akar permasalahnya. Tinggal sekarang
bagaimana mengkomunikasikan rasa
cemburu suaminya agar tidak menjadi
api yang membakar kebahagiaan
rumah tangganya.
Tapi berbeda dengan pasangan
Roni dan Tina. Roni tidak

68

menampakkan rasa cemburunya
ketika ada kabar dari temannya bahwa
istrinya sering dibonceng oleh teman
sekerjanya. Roni menganggap itu
hal yang biasa, bukankah rumahnya
dan teman sekerja istrinya searah.
Justru ia merasa terbantu tidak perlu
menjemput sang istri karena pada
jam-jam tersebut, ia belum keluar dari
kantor tempatnya bekerja.

Cemburu adalah Cinta

Cemburu adalah hal fitrah dan
lumrah dalam kehidupan berumah
tangga. Kalau kita berbicara tentang
cemburu maka kita bicara masalah
kedekatan. Karena pada dasarnya
cemburu adalah rasa khawatir
seseorang atau berkurangnya
kedekatan atau kualitas hubungan itu.
Maka bisa saja terjadi seorang
suami cemburu pada bayinya karena
waktu sang istri sekarang lebih
tercurah pada bayi yang baru lahir.
Atau seorang istri cemburu pada ibu
mertuanya lantaran suami memberikan
perhatian lebih kepada sang ibu. Sering
memberi pujian lebih pada ibu untuk
segala hal. Seperti masakannya, cara
menata ruangan, serta kemampuannya
membuat panganan ringan yang selalu
menjadi favorit keluarga.
Cemburu bagi para pecinta adalah
lumrah selama cemburu itu dalam
batas-batas wajar. Selama rasa cemburu
itu masih bisa dibuktikan dengan akal
sehat dan sesuai syariat, maka cemburu
kita tidak membabi buta. Apabila
cemburu kita tidak punya landasan dan
hanya berdasarkan perasaan saja, maka
kita terjebak dalam cemburu buta.
Bagi para pecinta, sebenarnya rasa

cemburu adalah pertanda adanya cinta
yang kuat dalam hubungan mereka.
Justru pasangan yang tidak ada rasa
cemburu tentu perlu dipertanyaakan
komitmen cintanya. Apapun alasannya,
baik itu berdalih konsultasi rumah
tangga atau agama, bila SMS ataupun
telepon dilakukan tanpa adanya sikap
terbuka pada pasangan, maka wajar
bila pasangan cemburu. Jangan sampai
menganggap pasangan kurang percaya
pada kita atau terlalu protektif. Justru
sikap itu adalah reaksi positif untuk
mempertahankan cintanya.
Coba bayangkan, seandainya
seorang suami tidak cemburu
istrinya selalu dibonceng teman
lelaki sekerjanya sebagaimana
ilustrasi di atas. Atau, istri cuek saja
mendengar suaminya telepon terus
sambil bergurau dengan rekan kerja
wanitanya. Jika sikap pasangan seperti
itu, perlu dipertanyakan komitmen
cintanya.

Cemburu karena Allah SWT

Setiap orang pasti akan tersiksa bila
berada dalam belenggu rasa cemburu.
Perasaan tiada menentu, makan
tidak enak, tidur pun tak nyenyak,
terkadang mau marah tapi kepada
siapa karena cemburu yang belum
terbukti kebenarannya. Namun bila
didiamkan, rasa cemburu itu bagaikan
seonggok duri yang menusuk-nusuk
hati. Sejuta rasa tidak menyenangkan
menghinggapi kita.
Itulah cemburu manusia. Bahkan
Rasulullah
sebagai manusia
yang maksum pun pernah cemburu
terhadap istrinya, Aisyah. Sampaisampai beliau tidak mau bicara dan

SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com
Jendela keluarga

FOTO MUH. ABDUS SYAKUR/SUARA HIDAYATULLAH

alam Rumah Tangga
gusar berhari-hari hingga jelas apa yang
menjadi akar rasa cemburu dari berita
yang tersebar terbukti: bahwa Aisyah
tidak seperti yang dituduhkan oleh
orang orang yang membenci keluarga
Nabi.
Akhirnya Allah membersihkan
citra Aisyah dengan mengungkap
berita bohong tersebut sehingga akar
rasa cemburu Rasulullah
terdeteksi
sejak dini dan tidak berlarut larut
terlalu lama.
 Ibnu Mas’ud meriwayatkan,
Sa’ad bin Ubadah suatu kali berkata,
“Kalau ketahuan seorang lelaki tengah
bersama istri saya, akan saya potong
lehernya dengan pedang sebagai
sangsinya.” Kemudian Rasulullah
berkata kepada para sahabat,
‘Herankah kalian dengan cemburunya
Sa’ad itu? Ketahuilah bahwa saya lebih
cemburu dari pada dia. Dan demi
Allah, saya cemburu berdasarkan
kecemburuan Allah terhadap
perbuatan keji, baik yang dilakukan
terang-terangan maupun sembunyisembunyi’.” (Riwayat Bukhari)
Itulah cemburu manusia biasa.
Yang akar rasa cemburunya masih
didominasi hawa nafsu. Berbeda
dengan cemburu Nabi Muhammad
sebagai manusia yang maksum. Tentu
beliau selalu berada dalam lindungan
Allah Ta’ala.
Dalam Hadits di atas Allah pun
cemburu, tetapi tentunya berbeda akar
cemburu antara Tuhan dan hambaNya. Ketika hamba-Nya yang taat dan
selalu ingat kepada-Nya tiba-tiba lalai
beribadah karena ada pihak ketiga, di
situlah Allah cemburu. Cemburu
Allah karena cinta, berbeda dengan
AGUSTUS 2013/SYAWAL 1434

marahnya Allah .
Jika Allah cemburu, Ia akan
memberikan sebuah cobaan kepada
hamba-Nya yang lalai agar hambaNya dapat mengingat-Nya kembali.
Sedangkan marah Allah adalah sebuah
azab kepada hamba-Nya, karena
enggan mengikuti atau kembali di jalan
Allah .
Itulah perbedaan cemburu dan
amarah Allah , namun Allah
selalu mendahulukan kasih sayang-Nya
daripada amarah-Nya. Karena itu, kita

... berbicara
dengan lembut,
menguatkan
kepercayaan,
dan tidak lupa
utamakan
kejujuran dan
kesabaran

jangan pernah menduakanNya, jangan
pernah cinta kita kepada yang lain lebih
besar daripada cinta kita kepada Allah
. Maka, cintailah yang lain karena
Allah , sebab dengan mencintai
yang lain karena Allah itu sama
halnya dengan mencintai Allah . Jika
mencintai Allah , pasti perintahperintah Allah selalu tak terabaikan
oleh hamba-Nya.
Itulah sedikit perbedaan cemburu
manusia dan cemburu Allah . Boleh
cemburu, asal tak boleh marah. Harus
melakukan pendekatan komunikasi,
dan tentunya berbicara dengan
lembut, menguatkan kepercayaan,
dan tidak lupa utamakan kejujuran
dan kesabaran. Kita patut cemburu
dan marah bila pasangan atau anggota
keluarga kita melanggar aturan Allah
. Insya Allah, hubungan kita akan
langgeng, damai, bahagia, hingga
berjumpa dengan Sang Maha Cinta.
Aamiin. *Ibu rumah tangga tinggal di
Yogyakarta

69
mar’ah

Berarti Meski Sendiri
Oleh UMMU ARINA*

Belajar mendukung diri
sendiri dan membangun
kemampuan diri karena
ada saatnya kita harus
melangkah sendiri

S

osoknya masih seperti dulu.
Secara finansial terlihat lebih
baik karena beberapa simbol
kemapanan sudah dimilikinya.
Namun, ia menulis SMS pada
seorang teman, “Aku tidak mengerti
apa yang harus kulakukan untuk
mengubah semua ini.” Ia merasa sangat
kesepian di tengah segala fasilitas. Ia
merasa sendirian, tanpa seorangpun
mendukung cita-cita dan keinginannya.
Walaupun ia tak pernah
mengatakan tidak bahagia dengan
pernikahannya, berbagai penelitian
(Brehm:2002) menyatakan bahwa pada
faktanya banyak perempuan yang
merasa kesepian setelah menikah. Lalu,
apakah hal seperti ini memalukan bagi
seorang Muslimah? 

Sadar Kemampuan Diri

Sejatinya tidak dan katakanlah
tidak. Kaum Muslimah tidak harus
merasa malu atau tak pantas memiliki
keinginan dan kebutuhan untuk
didukung orang lain, ketika ingin
melakukan yang berguna bagi dirinya
dan orang lain.
Namun, terkadang banyak
perempuan yang lupa bahwa
sebenarnya dirinya pun memiliki
kemampuan untuk dapat berdiri
sendiri. Mampu untuk bisa melakukan
sesuatu yang berarti dengan

70

kekuatannya sendiri. Terutama,
perempuan yang telah memiliki suami.
Bila dulu saat menjadi aktivis bisa
menempuh jarak puluhan kilometer
menuju lokasi acara dengan  angkot,
maka setelah menikah, pergi ke
tempat yang berjarak dekatpun harus
diantar kendaraan pribadi suami. Bila
saat masih lajang dapat dengan lihai
mengelola waktu dan rela bangun
dini hari untuk meluangkan persiapan
seminar atau pelatihan, maka setelah
menikah dan punya anak jadi “susah
berangkat pagi-pagi” karena merasa
repot dengan urusan anak dan suami.
Padahal “fiqh prioritas” adalah
bahasan yang berungkali dikupas
dan slogan Muslimah mandiri terasa
demikian gagah menguatkan hati
saat masih sendiri. Tentu setelah
menikah, dua hal ini seyogyanya
masih dipertahankan dan justru
makin diperlukan. Jadi, meskipun
kita didampingi oleh dia yang
sangat mencintai, kita tetap harus
bersemangat untuk mendukung diri
sendiri. Tetap konsisten pada cita-cita
yang pernah kita lukis dalam hati,
berusaha merealisasikannya, dan
menyamankan diri dengan setiap
kondisi. 
Tiga hal ini sangat penting.
Meskipun dukungan orang-orang
yang kita cintai akan menguatkan
rasa percaya diri, tapi sadarilah bahwa
tak selamanya dukungan seperti itu
akan kita peroleh. Seringkali kondisi
bisa berubah dengan cepat. Cobaan
pasti akan datang menguji komitmen
kita. Apalagi, jika orang yang selama
ini mendukung kita harus pergi untuk
selamanya.

Karena itu, mulailah mendukung
diri kita sendiri untuk mengerjakan halhal positif yang mendekatkan kita pada
apa yang kita harapkan. Contohnya,
bila kita ingin memiliki sebuah
kantor jasa penanganan anak-anak
berkebutuhan khusus secara holistik,
maka mulailah membangun jaringan
dengan apapun yang terdekat yang kita
miliki. Walaupun kita hanya memiliki
sebuah handphone yang “cuma bisa
SMS dan telepon”, bukan berarti itu
adalah halangan untuk membangun
jaringan. Kita bisa memulai dengan
mengirimkan SMS pada teman yang
memiliki latar belakang pendidikan
luar biasa dan mulai mencari orangtua
dengan anak berkebutuhan khusus.
Anak seperti ini semakin mudah
ditemui di masyarakat. Mengingat
jumlah anak-anak yang lahir dengan
kebutuhan khusus semakin meningkat. 
Lalu mulailah menggali informasi
tentang bagaimana mengatur pola
keseharian anak-anak berkebutuhan
khusus. Mulai dari cara membangun
komunikasi, pola makan, pola aktivitas
apa yang sesuai dengan kondisi mereka,
hingga pengobatan thibbun nabawi
yang dapat diterapkan pada mereka.

Keyakinan Positif

Untuk “mulai mengetik sms”,
maka hal yang pertama kali harus
ditingkatkan adalah self efficacy  yang
kita miliki. Self efficacy adalah
keyakinan diri terhadap kemampuan
yang kita miliki untuk mengatasi
masalah atau menyelesaikan tugas.
Semakin tinggi self efficacy  yang kita
miliki, maka semakin mudah pula kita
mengatasi masalah yang kita hadapi.
SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com
Jendela keluarga

FOTO : IBNU SYAFAAT/SUARA HIDAYATULLAH

kelilingilah diri kita dengan orang-orang yang punya
optimisme dan sikap positif dalam kehidupan.
Berteman dengan mereka akan mendatangkan sikap
serupa sehingga semangat dan rasa syukur kita selalu
meningkat
Maka, untuk menambah self efficacy,
informasi mengenai kemampuan
diri yang kita miliki harus semakin
digali. Kumpulkan sebanyak mungkin
penilaian-penilaian yang pernah
dilontarkan oleh orang lain tentang
keberhasilan yang kita capai. Hal-hal
terbaik yang pernah kita lakukan.
Dan yang terpenting, yakinkan diri
bahwa Allah akan membantu kita
melampui segala hal yang kita anggap
tidak mungkin, menjadi mungkin.
Keyakinan ini akan sangat penting
untuk mendukung diri sendiri. Bahwa
sesulit apapun memulai sesuatu yang
baru, kita memiliki kemampuan sebagai
modal untuk bergerak mencapai apa
yang kita harapkan. Kita juga memiliki
Allah sebagai pelindung dan
penolong. Sebagaimana Ibnu Katsir
dalam tafsirnya menyebutkan sebuah
Hadits qudsi, “Demi kemuliaan dan
keagunganKu, tidaklah seorang hamba
meminta perlindungan kepadaKu,
kemudian langit dan bumi ingin
AGUSTUS 2013/SYAWAL 1434

memperdayainya, pasti Aku akan
membuatkan baginya jalan keluar dan
kemudahan. Dan, demi kemuliaan
dan keagung anKu, tidaklah seseorang
meminta perlindungan kepada selain
Aku, kecuali akan Aku balikkan bumi
dari kedua kakinya.”  
Bergantunglah hanya pada Allah
saat memulai. Dan peganglah erat-erat
senantiasa
keyakinan bahwa Allah
menemani kita ketika melangkah
mengupayakan yang terbaik.
Mengharapkan orang lain untuk
mendukung dan membantu, seringkali
melemparkan kita pada kenyataan
bahwa kita sebenarnya hanya sendirian.
Sedih dan putus asa seperti bumi
seakan telah terbalik di depan mata
kita sendiri. Seringkali, orang lain pun
hanya bisa diam tanpa tergerak untuk
menolong kita. 
Sebagaimana yang dialami oleh
Ibnu Taimiyyah yang ditangkap,
kemudian diarak dan dipermalukan
dalam perjalanannya menuju Mesir,

tetapi ia berkata, “Dengan laa hawla
wa laa quwwata illa billaahi, semua
beban bisa ditanggung, semua
guncangan bisa diatasi, dan semua
kemuliaan bisa digapai.”
Setelah yakin akan kemampuan diri
kita, maka selajutnya adalah bagaimana
bisa mengubah cara pandang pada
diri kita sendiri. Cara pandang pada
diri sendiri (self esteem) ini akan
mendorong kita bisa mengambil
langkah-langkah konstruktif dan
mempertahankannya.
Pandanglah diri kita sebagai orang
yang bisa melakukan apapun dengan
izin Allah . Dengan merendahkan
diri di hadapan Allah kita akan
yakin bahwa tidak ada kehendak yang
lebih tinggi dari pada kuasa-Nya.
Karena itu, kita tidak akan pesimis pada
sikap orang lain dan memiliki percaya
diri yang proporsional sebagai hasil dari
merendahnya diri pada kehendak dan
aturan-Nya. 
Tak kalah penting, kelilingilah diri
kita dengan orang-orang yang punya
optimisme dan sikap positif dalam
kehidupan. Berteman dengan mereka
akan mendatangkan sikap serupa
sehingga semangat dan rasa syukur kita
selalu meningkat. “Dan bersabarlah
kamu bersama-sama de ngan orangorang yang menyeru Robbnya…”
(Al-Kahfi {18}: 28). *Ibu rumah tangga
tinggal di Bekasi, Jawa Barat
 

71
tarbiyah

Belajar Peradaban pada
Gadis Penjual Susu
Oleh IMAM NAWAWI

M

embahas tentang
kejujuran, ungkapan
filsuf Muslim
pertama, Al-Kindi
(801-873) patut
direnungi. Ia berkata, “Tidak ada yang
lebih dicintai oleh para pencinta
kebenaran daripada kebenaran itu
sendiri, dari mana pun datangnya,
dari siapa pun berasal, dan dalam
bentuk apa pun adanya; bahkan, dia
bersedia mengabdi kepada kebenaran
itu dengan mengerahkan segenap jiwa
raganya.”
 Itulah manifestasi kejujuran
paling hakiki dari seorang Muslim.
Mengetahui kebenaran, kemudian
meyakini, mengamalkan, dan
mengajarkannya. Bahkan lebih jauh
siap hidup atau mati dengan kejujuran
sebagai wujud dari pemahaman
yang mendalam dan kecintaan yang
menghujam terhadap nilai-nilai
kebenaran (iman). Dengan kata lain,
kejujuran adalah perwujudan dari
keimanan seorang Muslim.
 Dalam sejarah peradaban Islam,
kejujuran tidak saja melekat pada
karakter para pemimpin umat seperti
Khulafaur Rasydin, tetapi juga pada
sistem kepenulisan karya ilmiah.
Tanpa kejujuran, seorang Muslim
pasti akan terseret pada kemalasan,
kebodohan dan kekalahan. Energi
dan waktunya akan habis terkuras
hanya untuk kebohongan, kezaliman
dan kemunkaran. Lambat laun,
ketidakjujuran akan menyeret sebuah
peradaban pada kenistaan. Al-Qur’an

72

secara tegas menyatakan bahwa Allah
membenci pengkhianatan (Al Anfal
{8}: 58).
Pepatah mengatakan, kecerdasan
seseorang dapat dilihat dari
perbuatannya. Keilmuan seseorang
bisa dilihat dari pembicaraannya. Dan,
keimanan seseorang bisa dilihat dari
kejujurannya. Itulah mengapa Allah
SWT memerintahkan umat Islam
untuk selalu menepati janji (Al Maidah
{5}: 1).

Mahalnya Kejujuran

Namun demikian, praktik
kejujuran di zaman ini sungguh
sangat mahal. Ironisnya, dinamika
pendidikan di Tanah Aair diakui atau
tidak, telah menyeret cara berpikir
sebagian besar anak-anak Indonesia
pada praktik ketidakjujuran. Bahkan
diduga, kebijakan pendidikan telah
menjadikan ketidakjujuran menjadi
lumrah. Demi kelulusan, ketidakjujuran
menjadi kebenaran. Demi popularitas,
ketidakjujuran menjadi pedoman.
Apalagi, praktik korupsi hingga
detik ini belum benar-benar dapat
di berantas. Jika kondisi seperti itu
dibiarkan, maka ke depan negeri
ini akan dihuni oleh generasi yang
bermental buruk, sehingga akan
mengundang berbagai macam huruhara politik, ekonomi, sosial bahkan
pendidikan. Pada akhirnya, peradaban
bangsa ini akan runtuh dan tenggelam
hanya karena sebab nihilnya kejujuran.
Ibarat musibah kebakaran
besar yang meluluhlantakkan

perbendaharaan dunia, ketidakjujuran
adalah percikan api yang lambat
diantisipasi, sehingga tidak saja
melumat kekayaan, tetapi juga
keimanan dan ketakwaan seorang
Muslim. Sebagaimana ditegaskan
diawal pembahasan, ketiadaan
kejujuran adalah alamat ‘kematian’
iman.

Mendidik KeimanaN

Jika dikatakan kejujuran adalah
bukti nyata keimanan, maka tidak
ada jalan terbaik untuk melahirkan
sikap kejujuran pada anak kecuali
dengan mendidik keimanan pada
mereka sedini mungkin. Tanpa melalui
keimanan, maka segala macam sistem,
kurikulum, aturan, bahkan sampai
pada metode apa pun, pasti tidak akan
berdampak signifikan.
Contoh sederhana, di negeri ini
sudah ada yang namanya Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK).
Logikanya, praktik korupsi berkurang
atau bisa dihilangkan. Tetapi, secara
empiris, praktik korupsi kian menjadiSUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com
Jendela keluarga

foto muh. abdus syakur

Peradaban
ini laksana
pohon.
Iman adalah
akarnya,
ilmu adalah
batangnya,
amal adalah
daunnya
dan
kejujuran
adalah
buahnya
jadi. Padahal negara telah memiliki
UU bahkan Pengadilan Tindak Pidana
Korupsi (Tipikor). Artinya, sejauh
iman bermasalah, sampai kapan pun
masalahah tidak akan pernah bisa
diwujudkan.
Berbeda jika iman ditanamkan
sejak dini kepada seluruh anak-anak
di negeri ini, baik melalui pendidikan
keluarga, lebih-lebih pendidikan formal
di sekolah, bukan tidak mungkin dalam
dua generasi ke depan akan lahir para
pembaharu yang benar-benar sanggup
membawa perubahan penting bagi
sejarah masa depan bangsa dan negara.
Mari kita lihat dari riwayat
perjalanan lahirnya seorang Umar
bin Abdul Aziz. Umar bin Abdul Aziz
adalah putra pasangan Abdul bin
Aziz bin Marwan dan Ummi Ashim.
Ummi Ashim adalah nama julukan
untuk Laila, putri dari Ashim bin Umar
bin Khaththab dengan seorang gadis
penjual susu yang terkenal dengan
kejujurannya.
Al-kisah, ketika menjalankan
tugas rutinnya di malam hari, tatkala
AGUSTUS 2013/SYAWAL 1434

penduduk sudah tertidur, Umar bin
Khaththab berjalan menyusuri jalanjalan di kota. Menjelang dini hari, Umar
merasa lelah dan memutuskan untuk
beristirahat. Tanpa sengaja, Umar
mendengar percakapan antara seorang
ibu dan anak perempuannya dalam
sebuah rumah yang tidak jauh dari
tempat Umar beristirahat.
Singkat cerita, sang ibu itu
memerintahkan anak gadisnya untuk
mencampur susu jualannya dengan
air, dengan demikian keuntungan bisa
lebih besar. Namun anak gadisnya
selalu menolak dengan beberapa
argumen.
Terakhir, karena desakan yang
tidak berubah dari sang ibu, sang
anak gadis itu berkata kepada ibunya,
“Ibu, mungkin orang biasa melakukan
kecurangan dan mereka aman-aman
saja bahkan mungkin sepintas terlihat
mendapat keuntungan. Mungkin
Amirul Mukminin Umar bin Khaththab
tidak melihat kecurangan kita. Tapi
bagaimana dengan Allah SWT, apakah
kita bisa bersembunyi dari pengamatan

dan pembalasan-Nya?”
Mendengar jawaban sang anak
gadis itu, Umar yang sejatinya masih
memerlukan waktu untuk istirahat
bergegas pulang dan menemui Ashim
putranya untuk bersegera melamar
gadis penjual susu itu dan bersegera
menikahinya. Dari pernikahan karena
kejujuran itulah kelak lahir Umar bin
Abdul Aziz yang kemudian dikenal
sebagai pemimpin yang mampu
mensejahterakan seluruh umat Islam.
Imanlah yang mendorong gadis
penjual susu itu tetap pada kebenaran
dan lurus di atas kejujuran. Hingga dari
rahimnya lahir generasi yang tidak saja
saleh, tetapi juga mampu mengubah
keadaan menjadi lebih baik bahkan
sangat spektakuler. Dan, terbukti dalam
masa dua tahun pemerintahan Umar
bin Abdul Aziz, tidak satu pun rakyat
yang dipimpinnya merasa berhak
untuk menerima zakat.
Jika dikembalikan pada permisalan
bahwa peradaban ini laksana pohon,
maka iman adalah akarnya, ilmu adalah
batangnya, amal adalah daunnya dan
kejujuran adalah buahnya. Artinya,
untuk membangun peradaban kita
perlu menguatkan iman, mengokohkan
ilmu, banyak beramal, sehingga lahirlah
kejujuran yang merupakan buah dari
kualitas iman.
Itulah makna terdalam dari
ungkapan Al-Kindi bahwa orang
beriman rela menyerahkan jiwa raganya
untuk mengabdi pada kebenaran
dengan penuh kejujuran. Karena secara
hakikat, hanya kejujuranlah yang
memungkinkan sebuah peradaban
akan terbangun, keadilan akan tercipta,
dan kemaslahatan akan merealita.
Dengan demikian, nilai kejujuran
inilah yang semestinya ditekankan
secara serius oleh para orangtua,
pendidik, bahkan pemerintah kepada
seluruh anak-anak Indonesia. Karena
nyawa bangsa dan negara kita sangat
bergantung pada ada tidaknya
kejujuran pada para generasinya.
*penulis buku & pendidik di
Hidayatullah Depok Jawa Barat

73
profil keluarga

S

ony Sugema dikenal sebagai
pengusaha dan aktivis
pendidikan asal Bandung, Jawa
Barat. Ia sukses mengelola
bisnis jaringan bimbingan
belajar, Sony Sugema Collage (SSC).
Tak hanya piawai mengelola bisnis,
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga
menganugerahi Sony kemampuan
mengelola keluarga besar dengan dua
istri, alias poligami.
Kedua istrinya selalu terlihat rukun
dan kompak menghadiri berbagai
acara keluarga dan kajian keilmuan.
Bagaimana kiat dia berpoligami?
Seperti apa hubungan kedua istrinya
serta anak-anak mereka?
Juli lalu Suara Hidayatullah
mewawancarai istri pertama Sony, Siti
Romelah, di rumahnya yang teduh
dan cukup luas di daerah Buah Batu,
Bandung.   
Siti Romelah menikah dengan Sony
pada 1982, saat berusia 20 tahun dan
sedang kuliah di Institut Teknologi
Bandung (ITB), Jurusan Biologi. Usia
Sony tiga tahun lebih muda dan kuliah
tingkat satu di kampus yang sama
yakni Jurusan Teknik Sipil.
Kata Siti, sesudah anak ketiga
mereka, Zaenab Azahra lahir pada
1988, Sony mengutarakan niatnya
untuk menikah lagi. Siti mengaku
memaklumi niat suaminya karena hal
itu memang dibolehkan dalam ajaran
Islam. “Poligami kan sudah ada ayatnya
dalam al-Qur`an. Laki-laki boleh nikah
dengan dua, tiga, atau empat wanita.
Tapi kalau tidak bisa adil cukup satu
saja,” kata Siti.
Menurutnya, sejak itu sang suami
semakin intens bicara tentang poligami.
Hal itu dibicarakan hampir setiap
hari. Sony juga menjelaskan alasannya
berpoligami kepada anak-anak dan
orangtua Siti. “Katanya, kalau menikah
lagi, dirinya akan ada teman untuk
berbagi. Anak-anak kan banyak, bisa
saling bantu mengurus mereka,” tutur
Siti menirukan kata-kata suaminya.
Siti mengaku, kata-kata sang suami
memang banyak benarnya. Namun,
ketika pernikahan itu terjadi dia merasa

kedua mereka, “Alhamdulillah, Bu
Ira bisa menjadi teman berbagi
dengan saya.”
Siti tak menampik adanya
perasaan tidak enak di awal.
Tapi proses yang berjalan
membuat semuanya membaik.
Anak-anaknya sering menginap
bersama ibu kedua mereka
untuk mempererat hubungan.
Anak-anak Siti memanggil
ibu kedua mereka “mama”
sedangkan Siti dipanggil
“ummi”.
Anak ketiga Siti, Zaenab
mengaku sering menginap
di rumah “mama”. Walau
begitu, Zaenab mengaku
pada awalnya sulit menerima
ayahnya menikah lagi.
“Waktu itu saya masih SMP,
tidak bisa menerima dan

Kompak Berbagi
dengan Sang Madu

74

Siti Romelah

kaget juga. “Rasa cemburu sebenarnya
juga ada. Itu tidak bisa dihilangkan,”
katanya.
Pernikahan kedua suaminya
berlangsung pada 2001, sembilan
belas tahun setelah mereka
menikah. Sebelum menikah, Sony
memperkenalkan Siti dengan calon
madunya di Masjid Salman, kampus
ITB. Sang calon madu bernama Ira
Kartika, yang saat itu bekerja sebagai
guru di SSC.
“Bapak (Sony) sendiri yang cari
calon istri keduanya,” kata ibu dari 10
anak ini.

Teman Berbagi

Siti bersyukur, keluarganya tetap
utuh hingga kini. Hubungannya dengan
istri kedua suaminya juga terjalin baik.
Anak-anaknya juga dekat dengan ibu

sulit memahami. Tapi Bapak terus
menjelaskan, dan berkata ibu sudah
ikhlas. Begitu juga dengan orangtua Ibu
(nenek),” kata Zaenab.
Agar Zaenab bisa menerima
kehadiran ibu keduanya, ia sering
diinapkan di rumah Ika Kartika.. “Saya
sering menginap di rumah Mama
supaya bisa sering berkomunikasi. Anakanak Mama juga kerap menginap di
rumah Ummi,” kata Zaenab yang baru
saja menyelesaikan studi kedokteran di
Univertistas Padjajaran, Bandung.
Kata Siti, dengan poligami yang
dilakukan suaminya, dia jadi punya
waktu luang untuk diri sendiri. Siti
dan Ira saling membantu dalam
mengurus anak-anak dan suaminya. Siti
dianugerahi 10 orang anak, sedangkan
Ira dianugerahi 2 anak bernama Sarah
dan Cinta.
SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com
Jendela keluarga
Siti sering bermusyawarah dengan
Ira dalam merawat Sony yang kini
sedang menderita gangguan jantung.
Mereka berdua bergantian saling
menitipkan suami dan anak-anak.
“Antara saya dari Bu Ira juga tidak ada
rahasia,” katanya.
Meski begitu Siti mengaku, kalau
sedang cemburu, rasa pengertian
dirinya kepada suami bisa hilang.
Namun, katanya, sang suami bisa
bersikap adil lahir dan batin seperti
dalam hal pembagian hari giliran, harta,
rumah, kendaraan, dan lainnya.
“Tidak ada yang dilebihkan. Kalau
adil dalam masalah hati urusannya
pada Allah yang Maha Adil,” ujar Siti.
Siti dan Ira juga sering berbagi
makanan. Untuk urusan
makanan, Siti bahkan mengakui
kemahiran madunya dalam
memasak. “Kalau ada acara
keluarga, Bu Ira yang masak.
Karena dia memang ahli
memasak,” kata Siti tersenyum.
Siti pun tidak keberatan jika
suaminya ingin menikah lagi
untuk ketiga kalinya. “Ibu Ira
yang enggak mau. Belum siap.
Katanya mau berdua saja.”

kerabatnya. “Alhadulillah, Ibu Ira dan
teteh-tetehnya (kakak-kakaknya) sudah
rutin saya bekam,” kata Siti.
“Mohon doanya untuk tetap
istiqamah dalam belajar dan
mengamalkan thibbun nabawi sebagai
solusi untuk menyehatkan umat seperti
yang dicontohnya Rasulullah,” ujar Siti
berharap.
Siti mengatakan, suaminya tidak
ingin kedua istrinya bekerja. Katanya, di
rumah juga banyak pekerjaan penting
yang harus dilakukan. Tapi, kata Siti,
suaminya sering meminta pendapat

dari istri dan anak-anaknya soal
perusahaan atau soal sekolah khusus
untuk siswa tak mampu yang didirikan
suaminya.
Poligami, kata Siti adalah amal
saleh, dan bukan hanya untuk
memenuhi nafsu belaka. Hikmah yang
dia dapatkan yakni bisa saling berbagi
dengan madunya. Bagi laki-laki yang
ingin berpoligami, Siti berpesan agar
bisa mengukur diri, dan niatkan untuk
ibadah. “Kalau tidak bisa berlaku adil,
cukup satu saja,” pesan Siti.* Surya
Fachrizal/Suara Hidayatullah

Dokter Rumah Tangga

Siti Romelah adalah anak
kedua dari sembilan bersaudara.
Ia dilahirkan di Cirebon, 23 Maret
1962 dari pasangan Cahyamin
dan Siti Asiyah. Meski sudah
mempunyai anak seorang dokter,
Siti ingin menjadi dokter bagi
keluarganya. Karena itu, di sela-sela
waktunya, ia menekuni thibbun
nabawi, atau ilmu pengobatan ala
Nabi untuk dipraktekkan kepada
seluruh anggota keluarganya. Ia
belajar hijamah atau bekam tiga
tahun yang lalu dan kini sedang
mendalami akupuntur. Anaknya
yang dokter juga mendukung
langkah ibunya.
Sekarang bukan hanya suami
dan anak-anak yang dia bekam. Siti
mengaku juga rutin membekam
istri kedua suaminya dan

AGUSTUS 2013/SYAWAL 1434

75
konsultasi keluarga
Diasuh oleh : Ustadz Hamim Thohari

Kurban untuk Orangtua
yang Sudah Meninggal
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
	 Ustadz, sebentar lagi Idul Qurban akan me­
nyapa kita. Selain disunnahkan melaksanakan sha­
lat Id, kaum Muslimin juga dianjurkan menyembel­
ih hewan kurban. Selama hampir dua tahun terakhir
ini kami sekeluarga telah menyisihkan uang belanja
sebesar Rp 50 ribu hingga cukup untuk membeli see­
kor kambing, walaupun tidak terlalu besar. Tadi­ ya
n
kami ingin berkurban atas nama istri saya, namun
kemudian terpikir bahwa ayah saya yang sudah me­
ninggal dua tahun lalu belum pernah berkurban ka­
rena kurang mampu.
	 Pertanyaan saya, apakah berkurban untuk dan
atas nama orangtua yang telah meninggal itu diper­
bolehkan oleh syariat Islam? Apakah pahalanya juga
akan sampai kepada mereka?
BU
Surabaya

Jawab
Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.
	 Islam mengajarkan bahwa berbuat baik kepada
orangtua itu hendaknya dilakukan oleh semua anak
yang saleh, baik pada waktu mereka masih hidup
atau mereka sudah wafat. Birrul walidain pada saat
orangtua masih hidup sudah dimengerti oleh keba­
nyakan kita, lalu apa kewajiban anak kepada orang­
tuanya ketika mereka sudah wafat?
	 Selain melaksanakan wasiatnya, seorang anak
juga dianjurkan untuk menyambung silaturahim ke­
pada setiap orang yang pernah dekat dan memiliki
hubungan persaudaraan, kekerabatan, dan bermua­
malah dengan almarhum. Sebaiknya, seorang anak
tetap menjaga hubungan baik dengan orang-orang
tersebut, dan jangan sampai putus. Memutuskan
hubungan dengan mereka sama halnya dengan me­
mutuskan silaturahim.

76

Yang paling utama adalah mendoakan mereka. Doa
anak saleh kepada orangtuanya sangat dinantikan
di saat mereka sudah tidak lagi bisa berbuat apa­
pun. Tambahan berat timbangan amalnya sangat
ditentukan oleh doa anak-anaknya yang saleh. Ra­
sulullah
mengajarkan kepada kita untuk senan­
tiasa mendoakan mereka dengan doa yang sangat
populer:
	 “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya,
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku
pada waktu kecil. (Al-Isra’ [17]: 24)
”
	 Terhadap hal tersebut Rasulullah
menegas­
kan:
	 “Apabila anak Adam meninggal dunia maka
terputuslah amalnya kecuali dari tiga hal: dari
sekedah jariyah, atau dari ilmu yang bermanfaat,
atau dari anak saleh yang mendoakannya. (Riwa­
”
yat Muslim)
	 Lalu, bagaimana kedudukan sedekah dalam
kaitannya dengan Hadits di atas? Imam Nawawi
meriwayatkan dalam syarahnya bahwa doa yang di­
panjatkan anak yang saleh, pahalanya akan sampai
kepada orangtua yang sudah meninggal, demiki­
an juga dengan sedekah. Imam Nawawi menjelas­
kan bahwa hal ini telah menjadi kesepakatan (ijma’)
ulama yang masyhur. Khusus terhadap masalah
doa yang dipanjatkan orang lain, pahalanya juga
akan sampai kepada orang yang meninggal. Berba­
hagialah orang yang sudah meninggal tetapi masih
mendapat kiriman doa dari orang lain.
	 Kurban dalam syariat Islam merupakan sede­
kah. Seorang anak boleh berkurban untuk dan atas
nama orangtuanya, baik yang masih hidup mau­
pun yang sudah meninggal dunia. Pahalanya, insya
­Allah akan sampai kepada mereka.
	 Kesimpulannya, seseorang yang ingin berkur­
ban untuk dan atas nama orangtuanya yang sudah
meninggal itu diperbolehkan, dan pahalanya akan
sampai kepada mereka.*

SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com
oase

Kisah Seorang Teman

D

iani, seorang teman SMP
yang sudah lama tidak
bertemu. Saat itu tanpa
sengaja bertemu dalam
sebuah kesempatan.
Ia termasuk wanita yang masih
terpesona de ngan duniawi. Aku
melihat penampilannya jauh dari
nilai-nilai islami, tanpa jilbab.
	 Walaupun begitu aku tak lantas
mengritiknya. Biarlah nanti ia
sadar sendiri. Katanya, ia belum
bisa membalut tubuhnya karena
masih belum bisa meninggalkan
kebiasaannya. Ia bilang kalau urusan
shalat tak meninggalkannya.
	 “Kalau Muslimah yang baik itu
ya harus pakai jilbab, Di. Masak
terus-terusan begini,” terangku pada
saat itu.
	“Iya sih. Aku pun ingin menutup
aurat tapi belum bisa. Sepertinya
aku belum mendapatkan hidayah,”
jawabnya.
	 “Hidayah itu tidak datang sendiri
tapi harus dicari,” jelasku.
	 Pertemuan itu akhirnya berakhir
dan aku tak pernah bertemunya lagi.
Sekian lama kami tidak bertemu.
Tiba-tiba sebuah SMS masuk
ke HP-ku. Diani bilang ia punya
masalah. Ia sudah tidak membayar
asuransi selama lima tahun dan
asuransi pendidikan anaknya akan
ditutup.
	 “Punya solusi nggak nih. Aku
harus ada uang tiga juta rupiah
untuk bisa melanjutkan asuransi
itu. Bisa nggak aku pinjam uang dari
kamu?” tanya dia via SMS.
	“Boro-boro meminjamkan uang,
aku juga lagi butuh uang buat anak
dan istri,” jawabku.
	 “Kamu punya saran untuk
masalah aku dalam soal ini,”
tanyanya lagi.
AGUSTUS 2013/SYAWAL 1434

	 “Yang paling mudah shalat
malam dan sedekah saja. Kayaknya
kamu mudah untuk melakukannya,”
jawabku.
	 Ah, kukira ia belum tentu
melakukannya. Gayanya saja seperti
itu. Kupikir mana mungkin ia akan
melakukannya. Syukur kalau ia
melakukannya, mudah-mudahan
dari hal itu ia bisa terbuka untuk
dekat dengan Allah kepada yang
lebih mendalam, tidak hanya di
luarnya saja.
	 Suatu hari HP-ku berbunyi.
Rupanya Diani meneleponku.
	 “Aku berterima kasih atas saran
kamu. Aku lakukan shalat malam
dan memberi sedekah lima puluh
ribu rupiah kepada anak yatim
piatu. Eh, asuransi anakku setelah
mengisi aplikasi bisa dilanjut tanpa
harus membayar uang yang jutaan
itu,” terangnya.

	“Alhamdulillah, ya tapi shalat
malam dan sedekah itu jangan
karena kamu lagi butuh saja.
Kalau bisa laksanakan secara
terus menerus. Bukan saja kamu
nanti dapat asuransi, tetapi siapa
tahu kamu pun diberi jodoh dan
menikah,” jawabku berkelakar.
	“Emang kasih sedekah berapa
kalau bisa dapat jodoh,” tanyanya.
	“Ya nggak ada batasan, bukan
sedekah sih tetapi semua itu kan
ketentuan Allah. Coba saja lima
ratus ribu, siapa tahu dengan
sedekah kamu bisa dipertemukan
jodoh oleh Allah. Tapi ingat,
shalat wajib jangan ditinggalkan
dan berdoalah setelahnya, niscaya
doa kamu akan dikabulkan Allah,”
terangku.
	 Lama tak terdengar setelah
percakapan itu. Diani tiba-tiba
mengontakku.
	“Insya Allah, minggu depan aku
menikah, Def. Allah mengabulkan
keinginanku selama ini,” ucapnya
penuh kegembiraan.
	“Insya Allah, aku akan hadir
kalau tak ada halangan,” jawabku.
	 “Ada satu lagi yang belum kamu
penuhi,“ kataku kemudian.
	 “Apaan tuh?”
	 “Semoga setelah menikah kamu
segera berjilbab,” kataku.
	 “Doakan ya biar aku dapat
melakukannya,” kata Diani di ujung
telepon menutup perbincangan.
Aku berharap semoga Allah segera
memberi kesempatan dia untuk
menutup auratnya karena doa
seorang teman yang tak diketahui
olehnya akan dikabulkan oleh
Allah. Semoga temanku itu saat
kembali bertemu ia telah menutup
auratnya.* Deffy Ruspiyandy,
Bandung

77
SYIFA

Deteksi Kolesterol
Secara mandiri
Mengenal dan
mengendalikan kolesterol.
Banyak olahraga dan atur
pola makan.

K

olesterol? Setiap orang
pasti merasa takut dengan
kata tersebut. Terutama
jika membayangkan
dampak yang ditimbulkan
jika kadar kolesterol meningkat.
Apalagi bagi mereka yang memiliki
kelebihan berat badan, kata itu
pasti akan selalu terbayang di benak
mereka.
	 Tapi, orang yang kurus
pun tidak berarti terbebas dari
kolesterol. Karena itu, setiap kita
perlu mengetahui gejala dan tandatanda meningkatnya kadar kolesterol
darah.
	 Ada beberapa tanda-tanda yang
dapat dilihat dari bagian tubuh
kita, sehingga hal ini bisa menjadi
alarm bagi kita.
selalu memberikan
	Allah
rahmat dan kasih sayang-Nya kepada
setiap makhluk. Tidak ada di dunia
ini yang luput dari pengawasanNya. Begitupun dengan penyakit.
Setiap penyakit yang ada di dunia
ini, Allah   pasti sediakan obatnya.
Sekaligus Allah tunjukkan juga gejala
dan tanda-tanda yang menyertainya,
sehingga manusia bisa melakukan
pencegahan. Namun, sebelum
melihat tanda-tanda pada anggota
tubuh kita, alangkah baiknya kita
tahu terlebih dahulu “makhluk” yang
namanya kolesterol.
	 Kolesterol adalah molekul sejenis
lipid atau lemak yang ada dalam
aliran darah dan sel tubuh.
Kolesterol diproduksi oleh hati

80

yang digunakan untuk proses
metabolisme tubuh, yaitu membantu
pembentukan sel baru dan hormon.
Namun, jangan sampai berlebih.
Kelebihan kolesterol dapat
mengakibatkan penumpukan
lemak dalam darah yang dapat
menyumbat pembuluh darah. Pada
akhirnya, jantung dan otak akan
kekurangan pasokan darah yang
dapat menimbulkan risiko serangan
jantung dan stroke.
	 Kadar kolesterol yang
terlalu tinggi dalam darah
disebut hiperkolesterolemia. Ada
beberapa jenis kolesterol: low density
lipoprotein (LDL) yang disebut juga
kolesterol jahat. LDL mengandung
75 persen kolesterol dan hanya
sedikit protein. LDL berperan untuk
mengalirkan kolesterol ke seluruh
tubuh. Kadar LDL yang berlebihan
dapat menyebabkan penumpukan
lemak di dinding arteri.
	 Jenis kolesterol berikutnya
adalah high-density
lipoprotein (HDL), dikenal sebagai
kolesterol baik. HDL mengandung
banyak protein dan mengalirkan
20-30 persen kolesterol ke seluruh
tubuh. HDL berperan untuk
membuang kelebihan kolesterol dari
sel dan dinding arteri serta membawa
kolesterol kembali ke hati untuk
dibuang.
	 Ada pula yang disebut trigliserida,
yang berperan dalam penyimpanan
lemak dan berpengaruh dalam
pembentukan lipoprotein kaya
kolesterol. Lipoprotein kaya
kolesterol inilah yang menyebabkan
kolesterol tinggi serta meningkatkan
pembentukan gumpalan darah.
	 Karena itu, jangan sepelekan
makhluk yang bernama kolesterol
ini. Namun juga jangan terlalu

SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com
risau, kita bisa mendeteksi sejak
dini kondisi kolesterol darah kita
melalui beberapa bagian tubuh kita,
di antaranya melalui telapak tangan
dan iris mata. Walaupun diagnosa
ini tidak menunjukan angka, namun
bisa menjadi bahan landasan untuk
mengubah pola hidup.
	 Adapun tanda-tanda di telapak
tangan seseorang yang mengalami
permasalahan kolesterol adalah
sebagai berikut:
	 Ruas ujung jari berwarna lebih
merah/lebih gelap dibanding ruas
jari di sekitarnya.  Semakin gelap
warnanya menandakan kadar
kolesterol di tubuh semakin tinggi.
	 Telapak tangan berwarna merah,
terlihat bengkak dan terdapat urat
berwarna biru.
	 Sedangkan pada iris mata, dapat
dilihat adanya lingkaran putih
pekat yang  mengelilingi zona ke
7  atau dekat dengan skelera yang
terdapat  pada iris mata.
	 Selain dari  tanda-tanda  pada
tangan dan iris mata yang dapat
dilihat, gejala lain yang biasanya
dirasakan adalah seperti sering
pusing di belakang kepala.
Juga, tengkuk dan pundak
terasa pegal, tangan dan kaki sering
kesemutan dan dada sebelah kiri
seperti tertusuk tusuk.
	 Namun untuk lebih meyakinkan
dan memastikan kebenarannya,
Anda bisa mengecek kadar
kolesterol darah di laboratorium
atau di apotek yang memiliki alat
cek kolesterol. Kadar kolesterol
darah normal adalah 160 mg/dl
- 200 mg/dl. Bila melebihi batas
tersebut, Anda harus mulai menjaga
makanan,  mengendalikan serta
menurunkan kadar kolesterol
darah tersebut agar tidak
menimbulkan  penyakit yang fatal
seperti jantung koroner ataupun
stroke.
	 Untuk mengatasi meningkatnya
kadar kolesterol darah, sangat

AGUSTUS 2013/SYAWAL 1434

sederhana: mulailah dari
sekarang untuk berolahraga dan
menjaga pola makan yang sehat.
Contohnya,  hindari makanan yang
mengandung lemak tinggi seperti
goreng-gorengan, santan, daging
terutama yang berasal dari hewan
yang di suntik hormon seperti
ayam potong. Juga hindari keju,
kerang, produk susu dan
olahannya. Kurangi juga makananmakanan siap saji yang mengandung
pengawet, pewarna, pemanis buatan,
dan penyedap makanan, serta
minuman bersoda dan beralkohol.
	 Mulailah perbanyak makan sayursayuran, kacang-kacangan, dan
gandum. Makanan tersebut dapat
membantu menurunkan
kadar kolesterol dengan cara
menghambat penyerapan kolesterol
di usus,sehingga membantu
menurunkan jumlah kolesterol yang
masuk pada aliran darah.
	 Selain  itu, ada beberapa jenis
buah atau sayuran dan tanaman
obat yang diduga mampu mengatasi
kolesterol darah seperti bawang
putih, belimbing manis ataupun
belimbing wuluh, rosela, alpukat,
jamur lingzhi, sambiloto, temulawak,
daun dewa, daun sendok, dan masih
banyak lagi.
	 Contoh beberapa tanaman obat
untuk kolesterol: jamur lingzhi,
temulawak, daun dewa, daun sendok,
sambiloto, bawang putih, belimbing
wuluh, rosela, alpukat, belimbing
manis
	 Semoga dengan mengetahui
gejala,  tanda-tanda  dan
penanganannya   baik preventif
(pecegahan), maupun  kuratif
(pengobatan) menjadikan kita
makhluk yang  senantiasa bersyukur
atas nikmat yang begitu luas
dan tak terhitung yang Allah
berikan kepada kita semua.* Ika
Oktariyani,apoteker dan pengajar di
Institut Thibbun Nabawi Indonesia
(INTI), Jakarta

Perbanyak makan
sayur-sayuran,
kacang-kacangan, dan
gandum. Makanan
tersebut dapat
membantu
menurunkan kadar
kolesterol dengan
cara menghambat
penyerapan kolesterol
di usus,sehingga
membantu
menurunkan jumlah
kolesterol yang masuk
pada aliran darah.

81
Susah Tidur
dan Cepat Lelah
Diasuh oleh :

dr Zaidul Akbar
Praktisi dan Konsultan Thibbun Nabawi dan Herba

Assalamu’alaikum wa Rahmatullahi wa
Barakatuh.
	 Saya laki-laki, berusia 38 tahun, tinggi 166 cm,
berat badan 48 kg. Saya sering mengalami pusing
terutama kepala bagian belakang, susah tidur, cepat
lelah, susah buang air besar, dan kadang terasa
nyeri pada perut bagian bawah. Pinggang juga
kadang terasa sakit. Berat badan terus turun.  Saya
sudah melakukan USG dan tes laboratorium.
Kata dokter saya hanya maag biasa.  Apa benar
seperti itu, atau ada penyakit lain?  Mohon
informasi mengenai penyakit saya, dan apa obat
herbalnya? Atas informasinya saya ucapkan terima
kasih.
Zainudin
Bima, NTB 
Jawab:
Wa’alaikumsalam wa Rahmatullahi wa
Barakatuh.
	
	 Terimaksih atas info yang Bapak sampaikan.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala melimpahkan
kesabaran atas rasa sakit yang Bapak rasakan,
hingga kemudian datang nikmat sembuh yang
Allah Ta’ala berikan.
	 Adakalanya ketika seseorang mengalami
keluhan seperti ini, umumnya disebabkan karena
permasalahan enzim dalam tubuh manusia.
Biasanya, keluhan-keluhan seperti ini juga tidak
bisa dideteksi melalui pemeriksaan rontgen atau

laboratorium lainnya. Namun ada beberapa tips
ringan yang bisa dilakukan sebagai langkah awal
perbaikan.
1. 	 Adakah Bapak mengonsumsi lebih banyak
makanan cepat saji, seperti ayam, nuget, atau
makanan-makanan yang banyak mengandung
pengawet atau penyedap rasa?  Jika iya, segera
hentikan.
2. 	 Adakah Bapak mengonsumsi gula pasir dan
produk pemanis buatan secara berlebihan? Jika
iya, segera dikurangi.
3. 	 Adakah Bapak jarang memakan buah-buahan
dan sayuran dalam keseharian? Jika iya, segera
masukan menjadi menu wajib sehari-hari.
4. 	 Mulailah mengonsumsi produk-produk herbal,
seperti: madu, zaitun, kurma, dan habatusauda.
5. 	 Tambahkan dengan ramuan herbal lokal, seperti
kunyit, jahe, dan beras kencur.
6. 	 Berolahragalah secara rutin.
7. 	 Perbanyaklah berzikir dan beramal ibadah
lainnya, karena hal ini bisa menjadi sumber
keberkahan juga untuk Bapak.
8. 	 Mulailah banyak bersyukur dengan tubuh yang
ada saat ini untuk tidak dimasukan bahan-bahan
yang tidak halal dan tidak baik.
	 Dan, yang juga jangan tinggalkan, berbekamlah
secara rutin. Insya Allah, dengan bekam bisa
membantu mengurangi rasa sakit yang Bapak
rasakan. Demikian yang bisa kami sampaikan.
Semoga segera membaik dan sehat kembali.
Wallahu ‘alam bishshawab.*

Rubrik ini berisi tanya-jawab seputar pengobatan ala Nabi (thibun
nabawi) yang diasuh oleh dr Zaidul Akbar, konsultan dan praktisi
thibun nabawi dan herba Institut Thibbun Nabawi Indonesia (INTI).
Kirimkan pertanyaan Anda melalui surat ke alamat redaksi atau
email: konsultasi.syifa@hidayatullah.com

82

SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com
SEJARAH

Abu al-Wafa al-Buzjani,
Matematikus Muslim Idola Barat

T

ernyata selain alKhawarizmi, Islam
juga memiliki ahli
matemetika yang
handal dan fenomenal.
Namanya Abu al-Wafa al-Buzjani.
“Ia salah satu matematikus terhebat
yang dimiliki perabadan Islam,”
papar George Sarton dalam bukunya
bertajuk Introduction to the History
of Science.
	 Abu al-Wafa hidup pada abad ke10 M. Abu al-Wafa adalah seorang
saintis serba bisa. Selain jago di
bidang matematika, ia pun terkenal
sebagai insinyur dan astronom
kenamaan pada zamannya. Kiprah
dan pemikirannya dibidang sains
diakui Barat. Sebagai bentuk
pengakuan dunia atas jasanya
dalam mengembangkan astronomi,
organisasi astronomi dunia
mengabadikan namanya menjadi
salah satu nama kawah di bulan.
	 Tak heran, jika sang ilmuwan
Muslim itu sampai saat ini begitu
dihormati dan disegani  oleh
ilmuwan Barat.
	 Dalam bidang matematika,
Abu al-Wafa pun banyak memberi
sumbangan yang sangat penting
bagi pengembangan ilmu berhitung.
Betapa tidak, sepanjang hidupnya
ia telah melahirkan sederet inovasi
penting bagi ilmu matematika. Ia
tercatat menulis kritik atas pemikiran
Eucklid, Diophantos dan AlKhawarizmi. Sayang risalah itu hilang.
	 Sang ilmuwan pun mewariskan
Kitab Al-Kamil yang membahas
tentang ilmu hitung (aritmatika)
praktis. Kontribusi lainnya yang
tak kalah penting dalam ilmu
matematika adalah Kitab AlHandasa yang mengkaji penerapan
geometri. Ia juga berjasa besar dalam

78

mengembangkan trigonometri.
	 Ia orang pertama yang
mencetuskan rumus umum sinus
dan metode baru membentuk tabel
sinus. Juga membenarkan nilai
sinus 30 derajat ke tempat desimal
kedelapan. Yang lebih mengagumkan
lagi, ia membuat studi khusus
tentang tangen serta menghitung
sebuah tabel tangen.
	Istilah secan dan co secan juga
pertama kali dikenalkan oleh Abu
al-Wafa. Baron Carra de Vaux  yang
hidup pada abad 19 M mengambil
konsep secan yang dicetuskannya.
	 Salah satu jasa terbesar yang
diberikan Abu al-Wafa bagi studi
matematika adalah trigonometri.
Ini sebuah cabang matematika
yang berhadapan dengan sudut
segi tiga dan fungsi trigonometrik
seperti sinus, cosinus, dan
tangen. Trigonometri memiliki
hubungan dengan geometri,
meskipun ada ketidaktepatan
tentang  hubungannya. Namun
bagi beberapa orang, trigonometri
adalah bagian dari geometri. Ia juga
memecahkan sejumlah masalah yang
berkaitan dengan spherical triangles.
	 Secara khusus, Abu alWafa berhasil menyusun rumus
yang menjadi identitas trigonometri.
Rumus tersebut yaitu:
sin(a + b) = sin(a)cos(b) + cos(a)
sin(b)
cos(2a) = 1 - 2sin2(a)
sin(2a) = 2sin(a)cos(a)
Selain itu, Abu al-Wafa berhasil
membentuk rumus geometri untuk
parabola, yakni: x4 = a and x4 + ax3
= b.
	 Rumus-rumus penting itu
hanyalah secuil hasil pemikirannya

SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com
Salah satu jasa terbesar yang diberikan Abu al-Wafa bagi studi
matematika adalah trigonometri.

yang hingga kini masih bertahan.
Kemampuannya menciptakan
rumus-rumus baru matematika
membuktikan bahwa Abu al-Wafa
adalah matematikus jenius.
 

Tumbuh dari Lingkungan
Ilmu

	 Abu al-Wafa tumbuh di era
bangkitnya dinasti Islam baru,
Buwaih, tahun 945 hingga 1055 M.
Kesultanan Buwaih menancapkan
benderanya di antara periode
peralihan kekuasaan dari Arab ke
Turki. Dinasti ini memindahkan ibu
kota pemerintahannya ke Baghdad
saat Adud ad-Dawlah berkuasa
dari tahun 949 hingga 983 M.
Pemerintahan ad-Dawlah sangat
mendukung dan memfasilitasi para
ilmuwan dan seniman.
	 Dukungan itulah yang membuat
Abu al-Wafa memutuskan hijrah dari
kampung halamannya ke Baghdad.
Sang ilmuwan dari Khurasan ini
lalu memutuskan mendedikasikan
dirinya bagi ilmu pengetahuan di
istana Adud ad-Dawlah pada 959 M.
	 Abu al-Wafa bukanlah satusatunya matematikus yang
mengabdikan dirinya bagi
ilmu pengetahuan di istana itu.
Matematikus lainnya yang juga
bekerja di istana Adud ad-Dawlah
antara lain al-Quhi dan al-Sijzi.
	 Pada 983 M, suksesi
kepemimpinan terjadi di Dinasti
Buwaih. Adud ad-Dawlah
digantikan puteranya bernama
Sharaf ad-Dawlah. Sama seperti
sang ayah, sultan baru itu juga
sangat mendukung perkembangan
matematika dan astronomi. Abu
al-Wafa pun makin betah kerja di
istana.
	 Kecintaan sang sultan pada

AGUSTUS 2013/SYAWAL 1434

astronomi makin memuncak ketika
dirinya ingin membangun sebuah
observatorium. Abu al-Wafa dan
temannya, al-Quhi, pun mewujudkan
ambisi sang sultan. Observatorium
astronomi itu dibangun di taman
istana sultan di kota Baghdad. Kerja
keras Abu al-Wafa pun berhasil.
Observatorium itu secara resmi
dibuka pada Juni 988 M.
	 Untuk memantau bintang dari
observatorium itu, secara khusus
Abu al Wafa membangun kuadran
dinding. Sayang, observatorium tak
bertahan lama. Begitu Sultan Sharaf
ad-Dawlah wafat, observatorium itu
pun lalu ditutup.
	 Sederet karya besar telah
dihasilkan Abu al-Wafa selama
mendedikasikan dirinya di istana
Sultan Buwaih. Beberapa kitab
bernilai yang ditulisnya antara lain
Kitab fima Yahtaju Ilaihi al-Kuttab
wa al-Ummal min ‘Ilm al-Hisab
sebuah buku tentang aritmatika.
Dua salinan kitab itu sayangnya tak
lengkap, kini berada di perpustakaan
Leiden, Belanda serta Kairo, Mesir.
	 Dalam geometri, ia menulis Kitab
fima Yahtaj Ilaih as-Suna’ fi ‘Amal
al-Handasa. Buku itu ditulisnya atas
permintaan khusus dari Khalifah
Baha’ ad-Dawla. Salinannya berada
di perpustakaan Masjid Aya Sofia,
Istanbul. Kitab Al-Majesti adalah
buku karya Abu al-Wafa yang paling
terkenal dari semua buku yang
ditulisnya. Salinannya yang juga
sudah tak lengkap, kini tersimpan di
perpustakaan nasional Paris, Prancis.
	 Sang matematikus terhebat di
abad ke-10 itu tutup usia pada 15 Juli
998 di kota Baghdad, Iraq. Namun,
hasil karya dan pemikirannya hingga
kini masih tetap hidup.* Bahrul
Ulum/Suara Hidayatullah

79

More Related Content

What's hot

77642902 nota-madu-ilmu
77642902 nota-madu-ilmu77642902 nota-madu-ilmu
77642902 nota-madu-ilmuFitri Loveya
 
Kisah nyata seorang muallaf
Kisah nyata seorang muallafKisah nyata seorang muallaf
Kisah nyata seorang muallafErsan Sabiyl
 
Lilin yang kan selalu kujaga
Lilin yang kan selalu kujagaLilin yang kan selalu kujaga
Lilin yang kan selalu kujagadesmin
 
Aku tinggalkan cintaku kerana allah
Aku tinggalkan cintaku kerana allahAku tinggalkan cintaku kerana allah
Aku tinggalkan cintaku kerana allahDinar Sarajuddin
 
Bahasa Indonesia - Cerpen
Bahasa Indonesia - CerpenBahasa Indonesia - Cerpen
Bahasa Indonesia - CerpenWahyu Perwira
 
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpen
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpenPresentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpen
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpenHesta Anggia Sari
 
24 Halaman Bab 2 Bocoran kegel 400 dari 68 halaman Full
24 Halaman Bab 2 Bocoran kegel 400 dari 68 halaman Full 24 Halaman Bab 2 Bocoran kegel 400 dari 68 halaman Full
24 Halaman Bab 2 Bocoran kegel 400 dari 68 halaman Full pedesuperwow
 
Buletin awal Forum An-Nisa' Fortuna Salsabilla
Buletin awal Forum An-Nisa' Fortuna SalsabillaBuletin awal Forum An-Nisa' Fortuna Salsabilla
Buletin awal Forum An-Nisa' Fortuna SalsabillaLely Surya
 
Kecil kecil keren
Kecil kecil kerenKecil kecil keren
Kecil kecil kerenLifia Marza
 
power point menanalisis novel
power point menanalisis novelpower point menanalisis novel
power point menanalisis novelgabrielirfan
 
Refleksi stanislavky
Refleksi stanislavkyRefleksi stanislavky
Refleksi stanislavkysyukoroeqk
 

What's hot (18)

77642902 nota-madu-ilmu
77642902 nota-madu-ilmu77642902 nota-madu-ilmu
77642902 nota-madu-ilmu
 
HaPPy16rd
HaPPy16rdHaPPy16rd
HaPPy16rd
 
Kisah nyata seorang muallaf
Kisah nyata seorang muallafKisah nyata seorang muallaf
Kisah nyata seorang muallaf
 
Lilin yang kan selalu kujaga
Lilin yang kan selalu kujagaLilin yang kan selalu kujaga
Lilin yang kan selalu kujaga
 
Aku tinggalkan cintaku kerana allah
Aku tinggalkan cintaku kerana allahAku tinggalkan cintaku kerana allah
Aku tinggalkan cintaku kerana allah
 
Tanda si gila
Tanda si gilaTanda si gila
Tanda si gila
 
Bahasa Indonesia - Cerpen
Bahasa Indonesia - CerpenBahasa Indonesia - Cerpen
Bahasa Indonesia - Cerpen
 
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpen
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpenPresentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpen
Presentasi Bahasa indonesia kelas IX Materi cerpen
 
24 Halaman Bab 2 Bocoran kegel 400 dari 68 halaman Full
24 Halaman Bab 2 Bocoran kegel 400 dari 68 halaman Full 24 Halaman Bab 2 Bocoran kegel 400 dari 68 halaman Full
24 Halaman Bab 2 Bocoran kegel 400 dari 68 halaman Full
 
Adekecil
AdekecilAdekecil
Adekecil
 
Buletin awal Forum An-Nisa' Fortuna Salsabilla
Buletin awal Forum An-Nisa' Fortuna SalsabillaBuletin awal Forum An-Nisa' Fortuna Salsabilla
Buletin awal Forum An-Nisa' Fortuna Salsabilla
 
Panduan cinta bahagia
Panduan cinta bahagiaPanduan cinta bahagia
Panduan cinta bahagia
 
The true of my live
The true of my liveThe true of my live
The true of my live
 
Kecil kecil keren
Kecil kecil kerenKecil kecil keren
Kecil kecil keren
 
"CERPEN"
"CERPEN""CERPEN"
"CERPEN"
 
Sebotol mineral (isbedy stiawan zs)
Sebotol mineral (isbedy stiawan zs)Sebotol mineral (isbedy stiawan zs)
Sebotol mineral (isbedy stiawan zs)
 
power point menanalisis novel
power point menanalisis novelpower point menanalisis novel
power point menanalisis novel
 
Refleksi stanislavky
Refleksi stanislavkyRefleksi stanislavky
Refleksi stanislavky
 

Similar to Mengolah Cemburu dengan Cinta

Cinta di kanfas abu abu
Cinta di kanfas abu abuCinta di kanfas abu abu
Cinta di kanfas abu abuTia Latifata
 
Boys and girls relationship.pptx pr. agnes
Boys and girls relationship.pptx pr. agnesBoys and girls relationship.pptx pr. agnes
Boys and girls relationship.pptx pr. agnesRintujok Perrines
 
Boys and girls relationship.pptx pr. agnes
Boys and girls relationship.pptx pr. agnesBoys and girls relationship.pptx pr. agnes
Boys and girls relationship.pptx pr. agnesRintujok Perrines
 
Baitul Muslim seminar Bahasa Melayu 3
Baitul Muslim seminar Bahasa Melayu 3Baitul Muslim seminar Bahasa Melayu 3
Baitul Muslim seminar Bahasa Melayu 3Nurul Ashwad
 
Pudarnya pesona cleopatra
Pudarnya pesona cleopatraPudarnya pesona cleopatra
Pudarnya pesona cleopatraIit Suryani
 
cinta-yang-selalu-indah.ppt
cinta-yang-selalu-indah.pptcinta-yang-selalu-indah.ppt
cinta-yang-selalu-indah.pptPPLMMuntilan
 
Trik membaca karakter orang pendiam
Trik membaca karakter orang pendiamTrik membaca karakter orang pendiam
Trik membaca karakter orang pendiamRemaja Sufi
 
Banyuwangi jenggirat tangi
Banyuwangi jenggirat tangiBanyuwangi jenggirat tangi
Banyuwangi jenggirat tangiTito Aloysius
 
Cara memikat wanita dan Menjadi BURONAN Wanita secara Islam
Cara memikat wanita dan Menjadi BURONAN Wanita secara IslamCara memikat wanita dan Menjadi BURONAN Wanita secara Islam
Cara memikat wanita dan Menjadi BURONAN Wanita secara Islampedesuperwow
 
Stop cerca cinta
Stop cerca cintaStop cerca cinta
Stop cerca cintaTeuku Asrul
 
Tugas ikom 1 fatimah az zahra
Tugas ikom 1 fatimah az zahraTugas ikom 1 fatimah az zahra
Tugas ikom 1 fatimah az zahraHilya Baginda
 

Similar to Mengolah Cemburu dengan Cinta (20)

Cinta di kanfas abu abu
Cinta di kanfas abu abuCinta di kanfas abu abu
Cinta di kanfas abu abu
 
Cinta by novan
Cinta by novanCinta by novan
Cinta by novan
 
Cinta
CintaCinta
Cinta
 
Teman Tapi Racun.docx
Teman Tapi Racun.docxTeman Tapi Racun.docx
Teman Tapi Racun.docx
 
Aku sangat tidak suka pembodohan
Aku sangat tidak suka pembodohanAku sangat tidak suka pembodohan
Aku sangat tidak suka pembodohan
 
Boys and girls relationship.pptx pr. agnes
Boys and girls relationship.pptx pr. agnesBoys and girls relationship.pptx pr. agnes
Boys and girls relationship.pptx pr. agnes
 
Boys and girls relationship.pptx pr. agnes
Boys and girls relationship.pptx pr. agnesBoys and girls relationship.pptx pr. agnes
Boys and girls relationship.pptx pr. agnes
 
Cinta Kita Memang Beda
Cinta Kita Memang BedaCinta Kita Memang Beda
Cinta Kita Memang Beda
 
Baitul Muslim seminar Bahasa Melayu 3
Baitul Muslim seminar Bahasa Melayu 3Baitul Muslim seminar Bahasa Melayu 3
Baitul Muslim seminar Bahasa Melayu 3
 
Pudarnya pesona cleopatra
Pudarnya pesona cleopatraPudarnya pesona cleopatra
Pudarnya pesona cleopatra
 
True love
True loveTrue love
True love
 
cinta-yang-selalu-indah.ppt
cinta-yang-selalu-indah.pptcinta-yang-selalu-indah.ppt
cinta-yang-selalu-indah.ppt
 
Trik membaca karakter orang pendiam
Trik membaca karakter orang pendiamTrik membaca karakter orang pendiam
Trik membaca karakter orang pendiam
 
Banyuwangi jenggirat tangi
Banyuwangi jenggirat tangiBanyuwangi jenggirat tangi
Banyuwangi jenggirat tangi
 
Wanita
WanitaWanita
Wanita
 
Cara memikat wanita dan Menjadi BURONAN Wanita secara Islam
Cara memikat wanita dan Menjadi BURONAN Wanita secara IslamCara memikat wanita dan Menjadi BURONAN Wanita secara Islam
Cara memikat wanita dan Menjadi BURONAN Wanita secara Islam
 
Cinta
CintaCinta
Cinta
 
Stop cerca cinta
Stop cerca cintaStop cerca cinta
Stop cerca cinta
 
Sampai jumpa di surga
Sampai jumpa di surgaSampai jumpa di surga
Sampai jumpa di surga
 
Tugas ikom 1 fatimah az zahra
Tugas ikom 1 fatimah az zahraTugas ikom 1 fatimah az zahra
Tugas ikom 1 fatimah az zahra
 

More from MAJALAH HIDAYATULLAH

Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah
Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah
Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH MAJALAH HIDAYATULLAH
 
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH MAJALAH HIDAYATULLAH
 
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016MAJALAH HIDAYATULLAH
 
MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016
MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016 MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016
MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016 MAJALAH HIDAYATULLAH
 
Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016
Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016
Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016MAJALAH HIDAYATULLAH
 
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH MAJALAH HIDAYATULLAH
 
DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement
DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement
DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement MAJALAH HIDAYATULLAH
 
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016MAJALAH HIDAYATULLAH
 
MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015
MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015
MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015MAJALAH HIDAYATULLAH
 
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAH
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAHMAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAH
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAHMAJALAH HIDAYATULLAH
 

More from MAJALAH HIDAYATULLAH (20)

Generari muslimah MILENIAL
Generari muslimah MILENIALGenerari muslimah MILENIAL
Generari muslimah MILENIAL
 
Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah
Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah
Rubrik JENDELA KELUARGA Majalah Hidayatullah
 
RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK CELAH - MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAHRUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK IHWAL MAJALAH HIDAYATULLAH
 
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAHRUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK FIGUR MAJALAH HIDAYATULLAH
 
PRICE LIST MAJALAH MULIA
PRICE LIST MAJALAH MULIA PRICE LIST MAJALAH MULIA
PRICE LIST MAJALAH MULIA
 
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
 
MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA
MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA
MAJALAH HIDAYATULLAH SURABAYA
 
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH HIDAYATULLAH
 
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
PRICE LIST IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH 2016
 
MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016
MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016 MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016
MITRA BISNIS MAJALAH HIDAYATULLAH Edisi Maret 2016
 
Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016
Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016
Proposal iklan majalah karima 4 tahun 2016
 
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI FEBRUARI 2016
 
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
RUBRIK PARENTING MAJALAH HIDAYATULLAH
 
DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement
DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement
DR.UMMIAMIZAH Beautiy And Health Supplement
 
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016
IKLAN MAJALAH HIDAYATULLAH EDISI JANUARI 2016
 
MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015
MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015
MAJALAH HIDAYATULLAH - Iklan Desember 2015
 
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAH
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAHMAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAH
MAJALAH HIDAYATULLAH - RUBRIK FIGUR SEORANG AYAH
 

Mengolah Cemburu dengan Cinta

  • 1.
  • 2. Jendela Keluarga Mengapa Perlu Ayah? foto : muh. abdus syakur/SUARA HIDAYATULLAH S eorang ibu menaiki se­u­ b ah taksi bersama seorang putrinya. Dalam perjalanan, sopir taksi mengajak ber­ bicara si ibu. Ketika melihat anak si ibu sudah tertidur sang sopir berkata, ”Bu, dijaga ya anak perempuannya!” Mendengar kata-kata sopir terse­ut, tentu saja si ibu kaget. b Belum sempat bertanya, sopir ber­ kata lagi. “Saya bertahun-tahun bekerja sebagai sopir taksi sering mengantar anak-anak pe­rem­puan muda, mungkin ma­­ SMP namun sih berdandan seper­ orang dewasa. ti Ketika sampai di tempat tujuan, ternyata ia sudah ditunggu sebuah mobil. Terkadang saya lihat orang di dalam mobil ter­ sebut om-om berusia tidak muda lagi.“ Sopir menduganya bahwa anak-­ anak perempuan muda yang berdandan me­ or tersebut n bukan semata-mata mencari uang, namun mencari figur ayah. Karena tidak mendapatkan kasih sayang dari ayahnya, sehingga ia mencarinya di luar rumah. Si ibu tidak menyangka ada fenomena yang terjadi seperti itu, bahwa kekurangan interaksi anak perempuan dengan ayahnya bisa berakibat fatal. Lalu ia teringat dengan dirinya yang tidak dekat dengan ayahnya. Sang ayah bekerja di luar kota dan hanya beberapa hari berada di rumah. Kalau pulang ke rumah pun sang ayah hanya ingin beristirahat, dan tidak mau diganggu anakanaknya. Kalau mendengar kegaduhan anak-anaknya, sang ayah langsung berteriak. Bahkan kadang sampai melempar barang ke arah anak-anaknya. Hal itu membuat dirinya cukup lama untuk meng­ ambil keputusan menikah. Yang terbayang dari so­ sok seorang suami adalah figur ayahnya yang tidak menyenangkan. Meski ia juga melihat gambaran suami AGUSTUS 2013/SYAWAL 1434 yang lembut dan perhatian, namun yang paling membekas adalah kesan yang ditorehkan ayahnya. Dua kisah di atas menyadarkan kita bahwa betapa pentingnya figur positif seorang ayah. Namun sulit dipungkiri bahwa banyak ayah yang tidak menyadari akan hal itu. Sebagian ayah menganggap bahwa perannya hanya mencari uang, sedangkan penga­uhan diserahkan sepenuhnya s kepada istrinya. Fenomena tersebut bukan hanya muncul di masyarakat perkotaan yang berorientasi pada materi. Namun juga muncul di masyarakat umum, bahkan juga di sebuah komunitas aktivis dak­ wah. Pengasuhan dan pendidikan anak­ya diserahkan kepada istrinya n saja. Mereka lupa bahwa sebagai pe­ mimpin keluarga seharusnya bertu­ as g juga untuk mengedukasi kelu­ rganya a agar terhindar dari api neraka. Rasulullah adalah tauladan kita. Perhatian, kasih sayang, juga pendidikan bukan saja pada anak kandungnya, namun juga pada anak angkatnya. Zaid bin Tsabit adalah seorang budak milik Khadijah yang diberikan pada Rasulullah . Ia anak asing yang diculik suku pedalaman, kemudian dijual. Ketika ayahnya mendengar bahwa Zaid masih hidup, ia datang menghadap Rasulullah untuk menebusnya. Rasulullah memberinya pilihan. Apa yang dikatakan Zaid sungguh di luar dugaannya. “Ya, Rasulullah, aku tidak bisa memilih orang lain selain engkau!” Karena sikap Nabi yang memuliakannya, maka ia memilih Rasulullah dibanding ayah kandungnya sendiri. Demikianlah Zaid. Ia kemudian menjadi anak angkat dan dididik oleh Rasulullah hingga menjadi orang hebat, panglima pasukan perang Mu’tah dan gugur sebagai syuhada.* Penulis Buku Mendidik Karakter dengan Karakter celah Oleh Ida S. Widayanti 67
  • 3. usrah Mengolah Cemburu d Oleh SRI LESTARI* Cemburu terkadang membuat perasaan tiada menentu, makan tidak enak, tidurpun tak nyenyak, terkadang mau marah. S anti agak gusar menyikapi perilaku Yanto, suaminya. Ia rasakan akhir-akhir ini suaminya banyak berubah. Sejak acara arisan keluarga sikapnya menjadi terlalu protektif terhadap dirinya. Terlalu banyak larangan yang membatasi geraknya. Sebagai istri, ia sudah berusaha menjadi istri yang baik. Ijin sebelum keluar rumah selalu ia lakukan. Tapi toh suaminya masih menaruh rasa curiga. Ketika ditanya tentang perubahan sikap itu, suaminya hanya diam. Santi tidak mau berlarut-larut dalam ketidaknyamanan akibat perubahan sikap suami. Maka ia berusaha mencari informasi dari berbagai pihak. Setelah melalui pencarian, ternyata perubahan sikap sang suami disebabkan rasa cemburu. Sewaktu acara arisan keluarga ternyata saudara jauh yang dulu pernah dijodohkan dengan dirinya datang menghadiri acara tersebut. Hati Santi rasanya plong setelah mengetahui akar permasalahnya. Tinggal sekarang bagaimana mengkomunikasikan rasa cemburu suaminya agar tidak menjadi api yang membakar kebahagiaan rumah tangganya. Tapi berbeda dengan pasangan Roni dan Tina. Roni tidak 68 menampakkan rasa cemburunya ketika ada kabar dari temannya bahwa istrinya sering dibonceng oleh teman sekerjanya. Roni menganggap itu hal yang biasa, bukankah rumahnya dan teman sekerja istrinya searah. Justru ia merasa terbantu tidak perlu menjemput sang istri karena pada jam-jam tersebut, ia belum keluar dari kantor tempatnya bekerja. Cemburu adalah Cinta Cemburu adalah hal fitrah dan lumrah dalam kehidupan berumah tangga. Kalau kita berbicara tentang cemburu maka kita bicara masalah kedekatan. Karena pada dasarnya cemburu adalah rasa khawatir seseorang atau berkurangnya kedekatan atau kualitas hubungan itu. Maka bisa saja terjadi seorang suami cemburu pada bayinya karena waktu sang istri sekarang lebih tercurah pada bayi yang baru lahir. Atau seorang istri cemburu pada ibu mertuanya lantaran suami memberikan perhatian lebih kepada sang ibu. Sering memberi pujian lebih pada ibu untuk segala hal. Seperti masakannya, cara menata ruangan, serta kemampuannya membuat panganan ringan yang selalu menjadi favorit keluarga. Cemburu bagi para pecinta adalah lumrah selama cemburu itu dalam batas-batas wajar. Selama rasa cemburu itu masih bisa dibuktikan dengan akal sehat dan sesuai syariat, maka cemburu kita tidak membabi buta. Apabila cemburu kita tidak punya landasan dan hanya berdasarkan perasaan saja, maka kita terjebak dalam cemburu buta. Bagi para pecinta, sebenarnya rasa cemburu adalah pertanda adanya cinta yang kuat dalam hubungan mereka. Justru pasangan yang tidak ada rasa cemburu tentu perlu dipertanyaakan komitmen cintanya. Apapun alasannya, baik itu berdalih konsultasi rumah tangga atau agama, bila SMS ataupun telepon dilakukan tanpa adanya sikap terbuka pada pasangan, maka wajar bila pasangan cemburu. Jangan sampai menganggap pasangan kurang percaya pada kita atau terlalu protektif. Justru sikap itu adalah reaksi positif untuk mempertahankan cintanya. Coba bayangkan, seandainya seorang suami tidak cemburu istrinya selalu dibonceng teman lelaki sekerjanya sebagaimana ilustrasi di atas. Atau, istri cuek saja mendengar suaminya telepon terus sambil bergurau dengan rekan kerja wanitanya. Jika sikap pasangan seperti itu, perlu dipertanyakan komitmen cintanya. Cemburu karena Allah SWT Setiap orang pasti akan tersiksa bila berada dalam belenggu rasa cemburu. Perasaan tiada menentu, makan tidak enak, tidur pun tak nyenyak, terkadang mau marah tapi kepada siapa karena cemburu yang belum terbukti kebenarannya. Namun bila didiamkan, rasa cemburu itu bagaikan seonggok duri yang menusuk-nusuk hati. Sejuta rasa tidak menyenangkan menghinggapi kita. Itulah cemburu manusia. Bahkan Rasulullah sebagai manusia yang maksum pun pernah cemburu terhadap istrinya, Aisyah. Sampaisampai beliau tidak mau bicara dan SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com
  • 4. Jendela keluarga FOTO MUH. ABDUS SYAKUR/SUARA HIDAYATULLAH alam Rumah Tangga gusar berhari-hari hingga jelas apa yang menjadi akar rasa cemburu dari berita yang tersebar terbukti: bahwa Aisyah tidak seperti yang dituduhkan oleh orang orang yang membenci keluarga Nabi. Akhirnya Allah membersihkan citra Aisyah dengan mengungkap berita bohong tersebut sehingga akar rasa cemburu Rasulullah terdeteksi sejak dini dan tidak berlarut larut terlalu lama.  Ibnu Mas’ud meriwayatkan, Sa’ad bin Ubadah suatu kali berkata, “Kalau ketahuan seorang lelaki tengah bersama istri saya, akan saya potong lehernya dengan pedang sebagai sangsinya.” Kemudian Rasulullah berkata kepada para sahabat, ‘Herankah kalian dengan cemburunya Sa’ad itu? Ketahuilah bahwa saya lebih cemburu dari pada dia. Dan demi Allah, saya cemburu berdasarkan kecemburuan Allah terhadap perbuatan keji, baik yang dilakukan terang-terangan maupun sembunyisembunyi’.” (Riwayat Bukhari) Itulah cemburu manusia biasa. Yang akar rasa cemburunya masih didominasi hawa nafsu. Berbeda dengan cemburu Nabi Muhammad sebagai manusia yang maksum. Tentu beliau selalu berada dalam lindungan Allah Ta’ala. Dalam Hadits di atas Allah pun cemburu, tetapi tentunya berbeda akar cemburu antara Tuhan dan hambaNya. Ketika hamba-Nya yang taat dan selalu ingat kepada-Nya tiba-tiba lalai beribadah karena ada pihak ketiga, di situlah Allah cemburu. Cemburu Allah karena cinta, berbeda dengan AGUSTUS 2013/SYAWAL 1434 marahnya Allah . Jika Allah cemburu, Ia akan memberikan sebuah cobaan kepada hamba-Nya yang lalai agar hambaNya dapat mengingat-Nya kembali. Sedangkan marah Allah adalah sebuah azab kepada hamba-Nya, karena enggan mengikuti atau kembali di jalan Allah . Itulah perbedaan cemburu dan amarah Allah , namun Allah selalu mendahulukan kasih sayang-Nya daripada amarah-Nya. Karena itu, kita ... berbicara dengan lembut, menguatkan kepercayaan, dan tidak lupa utamakan kejujuran dan kesabaran jangan pernah menduakanNya, jangan pernah cinta kita kepada yang lain lebih besar daripada cinta kita kepada Allah . Maka, cintailah yang lain karena Allah , sebab dengan mencintai yang lain karena Allah itu sama halnya dengan mencintai Allah . Jika mencintai Allah , pasti perintahperintah Allah selalu tak terabaikan oleh hamba-Nya. Itulah sedikit perbedaan cemburu manusia dan cemburu Allah . Boleh cemburu, asal tak boleh marah. Harus melakukan pendekatan komunikasi, dan tentunya berbicara dengan lembut, menguatkan kepercayaan, dan tidak lupa utamakan kejujuran dan kesabaran. Kita patut cemburu dan marah bila pasangan atau anggota keluarga kita melanggar aturan Allah . Insya Allah, hubungan kita akan langgeng, damai, bahagia, hingga berjumpa dengan Sang Maha Cinta. Aamiin. *Ibu rumah tangga tinggal di Yogyakarta 69
  • 5. mar’ah Berarti Meski Sendiri Oleh UMMU ARINA* Belajar mendukung diri sendiri dan membangun kemampuan diri karena ada saatnya kita harus melangkah sendiri S osoknya masih seperti dulu. Secara finansial terlihat lebih baik karena beberapa simbol kemapanan sudah dimilikinya. Namun, ia menulis SMS pada seorang teman, “Aku tidak mengerti apa yang harus kulakukan untuk mengubah semua ini.” Ia merasa sangat kesepian di tengah segala fasilitas. Ia merasa sendirian, tanpa seorangpun mendukung cita-cita dan keinginannya. Walaupun ia tak pernah mengatakan tidak bahagia dengan pernikahannya, berbagai penelitian (Brehm:2002) menyatakan bahwa pada faktanya banyak perempuan yang merasa kesepian setelah menikah. Lalu, apakah hal seperti ini memalukan bagi seorang Muslimah?  Sadar Kemampuan Diri Sejatinya tidak dan katakanlah tidak. Kaum Muslimah tidak harus merasa malu atau tak pantas memiliki keinginan dan kebutuhan untuk didukung orang lain, ketika ingin melakukan yang berguna bagi dirinya dan orang lain. Namun, terkadang banyak perempuan yang lupa bahwa sebenarnya dirinya pun memiliki kemampuan untuk dapat berdiri sendiri. Mampu untuk bisa melakukan sesuatu yang berarti dengan 70 kekuatannya sendiri. Terutama, perempuan yang telah memiliki suami. Bila dulu saat menjadi aktivis bisa menempuh jarak puluhan kilometer menuju lokasi acara dengan  angkot, maka setelah menikah, pergi ke tempat yang berjarak dekatpun harus diantar kendaraan pribadi suami. Bila saat masih lajang dapat dengan lihai mengelola waktu dan rela bangun dini hari untuk meluangkan persiapan seminar atau pelatihan, maka setelah menikah dan punya anak jadi “susah berangkat pagi-pagi” karena merasa repot dengan urusan anak dan suami. Padahal “fiqh prioritas” adalah bahasan yang berungkali dikupas dan slogan Muslimah mandiri terasa demikian gagah menguatkan hati saat masih sendiri. Tentu setelah menikah, dua hal ini seyogyanya masih dipertahankan dan justru makin diperlukan. Jadi, meskipun kita didampingi oleh dia yang sangat mencintai, kita tetap harus bersemangat untuk mendukung diri sendiri. Tetap konsisten pada cita-cita yang pernah kita lukis dalam hati, berusaha merealisasikannya, dan menyamankan diri dengan setiap kondisi.  Tiga hal ini sangat penting. Meskipun dukungan orang-orang yang kita cintai akan menguatkan rasa percaya diri, tapi sadarilah bahwa tak selamanya dukungan seperti itu akan kita peroleh. Seringkali kondisi bisa berubah dengan cepat. Cobaan pasti akan datang menguji komitmen kita. Apalagi, jika orang yang selama ini mendukung kita harus pergi untuk selamanya. Karena itu, mulailah mendukung diri kita sendiri untuk mengerjakan halhal positif yang mendekatkan kita pada apa yang kita harapkan. Contohnya, bila kita ingin memiliki sebuah kantor jasa penanganan anak-anak berkebutuhan khusus secara holistik, maka mulailah membangun jaringan dengan apapun yang terdekat yang kita miliki. Walaupun kita hanya memiliki sebuah handphone yang “cuma bisa SMS dan telepon”, bukan berarti itu adalah halangan untuk membangun jaringan. Kita bisa memulai dengan mengirimkan SMS pada teman yang memiliki latar belakang pendidikan luar biasa dan mulai mencari orangtua dengan anak berkebutuhan khusus. Anak seperti ini semakin mudah ditemui di masyarakat. Mengingat jumlah anak-anak yang lahir dengan kebutuhan khusus semakin meningkat.  Lalu mulailah menggali informasi tentang bagaimana mengatur pola keseharian anak-anak berkebutuhan khusus. Mulai dari cara membangun komunikasi, pola makan, pola aktivitas apa yang sesuai dengan kondisi mereka, hingga pengobatan thibbun nabawi yang dapat diterapkan pada mereka. Keyakinan Positif Untuk “mulai mengetik sms”, maka hal yang pertama kali harus ditingkatkan adalah self efficacy  yang kita miliki. Self efficacy adalah keyakinan diri terhadap kemampuan yang kita miliki untuk mengatasi masalah atau menyelesaikan tugas. Semakin tinggi self efficacy  yang kita miliki, maka semakin mudah pula kita mengatasi masalah yang kita hadapi. SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com
  • 6. Jendela keluarga FOTO : IBNU SYAFAAT/SUARA HIDAYATULLAH kelilingilah diri kita dengan orang-orang yang punya optimisme dan sikap positif dalam kehidupan. Berteman dengan mereka akan mendatangkan sikap serupa sehingga semangat dan rasa syukur kita selalu meningkat Maka, untuk menambah self efficacy, informasi mengenai kemampuan diri yang kita miliki harus semakin digali. Kumpulkan sebanyak mungkin penilaian-penilaian yang pernah dilontarkan oleh orang lain tentang keberhasilan yang kita capai. Hal-hal terbaik yang pernah kita lakukan. Dan yang terpenting, yakinkan diri bahwa Allah akan membantu kita melampui segala hal yang kita anggap tidak mungkin, menjadi mungkin. Keyakinan ini akan sangat penting untuk mendukung diri sendiri. Bahwa sesulit apapun memulai sesuatu yang baru, kita memiliki kemampuan sebagai modal untuk bergerak mencapai apa yang kita harapkan. Kita juga memiliki Allah sebagai pelindung dan penolong. Sebagaimana Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebutkan sebuah Hadits qudsi, “Demi kemuliaan dan keagunganKu, tidaklah seorang hamba meminta perlindungan kepadaKu, kemudian langit dan bumi ingin AGUSTUS 2013/SYAWAL 1434 memperdayainya, pasti Aku akan membuatkan baginya jalan keluar dan kemudahan. Dan, demi kemuliaan dan keagung anKu, tidaklah seseorang meminta perlindungan kepada selain Aku, kecuali akan Aku balikkan bumi dari kedua kakinya.”   Bergantunglah hanya pada Allah saat memulai. Dan peganglah erat-erat senantiasa keyakinan bahwa Allah menemani kita ketika melangkah mengupayakan yang terbaik. Mengharapkan orang lain untuk mendukung dan membantu, seringkali melemparkan kita pada kenyataan bahwa kita sebenarnya hanya sendirian. Sedih dan putus asa seperti bumi seakan telah terbalik di depan mata kita sendiri. Seringkali, orang lain pun hanya bisa diam tanpa tergerak untuk menolong kita.  Sebagaimana yang dialami oleh Ibnu Taimiyyah yang ditangkap, kemudian diarak dan dipermalukan dalam perjalanannya menuju Mesir, tetapi ia berkata, “Dengan laa hawla wa laa quwwata illa billaahi, semua beban bisa ditanggung, semua guncangan bisa diatasi, dan semua kemuliaan bisa digapai.” Setelah yakin akan kemampuan diri kita, maka selajutnya adalah bagaimana bisa mengubah cara pandang pada diri kita sendiri. Cara pandang pada diri sendiri (self esteem) ini akan mendorong kita bisa mengambil langkah-langkah konstruktif dan mempertahankannya. Pandanglah diri kita sebagai orang yang bisa melakukan apapun dengan izin Allah . Dengan merendahkan diri di hadapan Allah kita akan yakin bahwa tidak ada kehendak yang lebih tinggi dari pada kuasa-Nya. Karena itu, kita tidak akan pesimis pada sikap orang lain dan memiliki percaya diri yang proporsional sebagai hasil dari merendahnya diri pada kehendak dan aturan-Nya.  Tak kalah penting, kelilingilah diri kita dengan orang-orang yang punya optimisme dan sikap positif dalam kehidupan. Berteman dengan mereka akan mendatangkan sikap serupa sehingga semangat dan rasa syukur kita selalu meningkat. “Dan bersabarlah kamu bersama-sama de ngan orangorang yang menyeru Robbnya…” (Al-Kahfi {18}: 28). *Ibu rumah tangga tinggal di Bekasi, Jawa Barat   71
  • 7. tarbiyah Belajar Peradaban pada Gadis Penjual Susu Oleh IMAM NAWAWI M embahas tentang kejujuran, ungkapan filsuf Muslim pertama, Al-Kindi (801-873) patut direnungi. Ia berkata, “Tidak ada yang lebih dicintai oleh para pencinta kebenaran daripada kebenaran itu sendiri, dari mana pun datangnya, dari siapa pun berasal, dan dalam bentuk apa pun adanya; bahkan, dia bersedia mengabdi kepada kebenaran itu dengan mengerahkan segenap jiwa raganya.”  Itulah manifestasi kejujuran paling hakiki dari seorang Muslim. Mengetahui kebenaran, kemudian meyakini, mengamalkan, dan mengajarkannya. Bahkan lebih jauh siap hidup atau mati dengan kejujuran sebagai wujud dari pemahaman yang mendalam dan kecintaan yang menghujam terhadap nilai-nilai kebenaran (iman). Dengan kata lain, kejujuran adalah perwujudan dari keimanan seorang Muslim.  Dalam sejarah peradaban Islam, kejujuran tidak saja melekat pada karakter para pemimpin umat seperti Khulafaur Rasydin, tetapi juga pada sistem kepenulisan karya ilmiah. Tanpa kejujuran, seorang Muslim pasti akan terseret pada kemalasan, kebodohan dan kekalahan. Energi dan waktunya akan habis terkuras hanya untuk kebohongan, kezaliman dan kemunkaran. Lambat laun, ketidakjujuran akan menyeret sebuah peradaban pada kenistaan. Al-Qur’an 72 secara tegas menyatakan bahwa Allah membenci pengkhianatan (Al Anfal {8}: 58). Pepatah mengatakan, kecerdasan seseorang dapat dilihat dari perbuatannya. Keilmuan seseorang bisa dilihat dari pembicaraannya. Dan, keimanan seseorang bisa dilihat dari kejujurannya. Itulah mengapa Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk selalu menepati janji (Al Maidah {5}: 1). Mahalnya Kejujuran Namun demikian, praktik kejujuran di zaman ini sungguh sangat mahal. Ironisnya, dinamika pendidikan di Tanah Aair diakui atau tidak, telah menyeret cara berpikir sebagian besar anak-anak Indonesia pada praktik ketidakjujuran. Bahkan diduga, kebijakan pendidikan telah menjadikan ketidakjujuran menjadi lumrah. Demi kelulusan, ketidakjujuran menjadi kebenaran. Demi popularitas, ketidakjujuran menjadi pedoman. Apalagi, praktik korupsi hingga detik ini belum benar-benar dapat di berantas. Jika kondisi seperti itu dibiarkan, maka ke depan negeri ini akan dihuni oleh generasi yang bermental buruk, sehingga akan mengundang berbagai macam huruhara politik, ekonomi, sosial bahkan pendidikan. Pada akhirnya, peradaban bangsa ini akan runtuh dan tenggelam hanya karena sebab nihilnya kejujuran. Ibarat musibah kebakaran besar yang meluluhlantakkan perbendaharaan dunia, ketidakjujuran adalah percikan api yang lambat diantisipasi, sehingga tidak saja melumat kekayaan, tetapi juga keimanan dan ketakwaan seorang Muslim. Sebagaimana ditegaskan diawal pembahasan, ketiadaan kejujuran adalah alamat ‘kematian’ iman. Mendidik KeimanaN Jika dikatakan kejujuran adalah bukti nyata keimanan, maka tidak ada jalan terbaik untuk melahirkan sikap kejujuran pada anak kecuali dengan mendidik keimanan pada mereka sedini mungkin. Tanpa melalui keimanan, maka segala macam sistem, kurikulum, aturan, bahkan sampai pada metode apa pun, pasti tidak akan berdampak signifikan. Contoh sederhana, di negeri ini sudah ada yang namanya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Logikanya, praktik korupsi berkurang atau bisa dihilangkan. Tetapi, secara empiris, praktik korupsi kian menjadiSUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com
  • 8. Jendela keluarga foto muh. abdus syakur Peradaban ini laksana pohon. Iman adalah akarnya, ilmu adalah batangnya, amal adalah daunnya dan kejujuran adalah buahnya jadi. Padahal negara telah memiliki UU bahkan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Artinya, sejauh iman bermasalah, sampai kapan pun masalahah tidak akan pernah bisa diwujudkan. Berbeda jika iman ditanamkan sejak dini kepada seluruh anak-anak di negeri ini, baik melalui pendidikan keluarga, lebih-lebih pendidikan formal di sekolah, bukan tidak mungkin dalam dua generasi ke depan akan lahir para pembaharu yang benar-benar sanggup membawa perubahan penting bagi sejarah masa depan bangsa dan negara. Mari kita lihat dari riwayat perjalanan lahirnya seorang Umar bin Abdul Aziz. Umar bin Abdul Aziz adalah putra pasangan Abdul bin Aziz bin Marwan dan Ummi Ashim. Ummi Ashim adalah nama julukan untuk Laila, putri dari Ashim bin Umar bin Khaththab dengan seorang gadis penjual susu yang terkenal dengan kejujurannya. Al-kisah, ketika menjalankan tugas rutinnya di malam hari, tatkala AGUSTUS 2013/SYAWAL 1434 penduduk sudah tertidur, Umar bin Khaththab berjalan menyusuri jalanjalan di kota. Menjelang dini hari, Umar merasa lelah dan memutuskan untuk beristirahat. Tanpa sengaja, Umar mendengar percakapan antara seorang ibu dan anak perempuannya dalam sebuah rumah yang tidak jauh dari tempat Umar beristirahat. Singkat cerita, sang ibu itu memerintahkan anak gadisnya untuk mencampur susu jualannya dengan air, dengan demikian keuntungan bisa lebih besar. Namun anak gadisnya selalu menolak dengan beberapa argumen. Terakhir, karena desakan yang tidak berubah dari sang ibu, sang anak gadis itu berkata kepada ibunya, “Ibu, mungkin orang biasa melakukan kecurangan dan mereka aman-aman saja bahkan mungkin sepintas terlihat mendapat keuntungan. Mungkin Amirul Mukminin Umar bin Khaththab tidak melihat kecurangan kita. Tapi bagaimana dengan Allah SWT, apakah kita bisa bersembunyi dari pengamatan dan pembalasan-Nya?” Mendengar jawaban sang anak gadis itu, Umar yang sejatinya masih memerlukan waktu untuk istirahat bergegas pulang dan menemui Ashim putranya untuk bersegera melamar gadis penjual susu itu dan bersegera menikahinya. Dari pernikahan karena kejujuran itulah kelak lahir Umar bin Abdul Aziz yang kemudian dikenal sebagai pemimpin yang mampu mensejahterakan seluruh umat Islam. Imanlah yang mendorong gadis penjual susu itu tetap pada kebenaran dan lurus di atas kejujuran. Hingga dari rahimnya lahir generasi yang tidak saja saleh, tetapi juga mampu mengubah keadaan menjadi lebih baik bahkan sangat spektakuler. Dan, terbukti dalam masa dua tahun pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, tidak satu pun rakyat yang dipimpinnya merasa berhak untuk menerima zakat. Jika dikembalikan pada permisalan bahwa peradaban ini laksana pohon, maka iman adalah akarnya, ilmu adalah batangnya, amal adalah daunnya dan kejujuran adalah buahnya. Artinya, untuk membangun peradaban kita perlu menguatkan iman, mengokohkan ilmu, banyak beramal, sehingga lahirlah kejujuran yang merupakan buah dari kualitas iman. Itulah makna terdalam dari ungkapan Al-Kindi bahwa orang beriman rela menyerahkan jiwa raganya untuk mengabdi pada kebenaran dengan penuh kejujuran. Karena secara hakikat, hanya kejujuranlah yang memungkinkan sebuah peradaban akan terbangun, keadilan akan tercipta, dan kemaslahatan akan merealita. Dengan demikian, nilai kejujuran inilah yang semestinya ditekankan secara serius oleh para orangtua, pendidik, bahkan pemerintah kepada seluruh anak-anak Indonesia. Karena nyawa bangsa dan negara kita sangat bergantung pada ada tidaknya kejujuran pada para generasinya. *penulis buku & pendidik di Hidayatullah Depok Jawa Barat 73
  • 9. profil keluarga S ony Sugema dikenal sebagai pengusaha dan aktivis pendidikan asal Bandung, Jawa Barat. Ia sukses mengelola bisnis jaringan bimbingan belajar, Sony Sugema Collage (SSC). Tak hanya piawai mengelola bisnis, Allah Subhanahu wa Ta’ala juga menganugerahi Sony kemampuan mengelola keluarga besar dengan dua istri, alias poligami. Kedua istrinya selalu terlihat rukun dan kompak menghadiri berbagai acara keluarga dan kajian keilmuan. Bagaimana kiat dia berpoligami? Seperti apa hubungan kedua istrinya serta anak-anak mereka? Juli lalu Suara Hidayatullah mewawancarai istri pertama Sony, Siti Romelah, di rumahnya yang teduh dan cukup luas di daerah Buah Batu, Bandung.    Siti Romelah menikah dengan Sony pada 1982, saat berusia 20 tahun dan sedang kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB), Jurusan Biologi. Usia Sony tiga tahun lebih muda dan kuliah tingkat satu di kampus yang sama yakni Jurusan Teknik Sipil. Kata Siti, sesudah anak ketiga mereka, Zaenab Azahra lahir pada 1988, Sony mengutarakan niatnya untuk menikah lagi. Siti mengaku memaklumi niat suaminya karena hal itu memang dibolehkan dalam ajaran Islam. “Poligami kan sudah ada ayatnya dalam al-Qur`an. Laki-laki boleh nikah dengan dua, tiga, atau empat wanita. Tapi kalau tidak bisa adil cukup satu saja,” kata Siti. Menurutnya, sejak itu sang suami semakin intens bicara tentang poligami. Hal itu dibicarakan hampir setiap hari. Sony juga menjelaskan alasannya berpoligami kepada anak-anak dan orangtua Siti. “Katanya, kalau menikah lagi, dirinya akan ada teman untuk berbagi. Anak-anak kan banyak, bisa saling bantu mengurus mereka,” tutur Siti menirukan kata-kata suaminya. Siti mengaku, kata-kata sang suami memang banyak benarnya. Namun, ketika pernikahan itu terjadi dia merasa kedua mereka, “Alhamdulillah, Bu Ira bisa menjadi teman berbagi dengan saya.” Siti tak menampik adanya perasaan tidak enak di awal. Tapi proses yang berjalan membuat semuanya membaik. Anak-anaknya sering menginap bersama ibu kedua mereka untuk mempererat hubungan. Anak-anak Siti memanggil ibu kedua mereka “mama” sedangkan Siti dipanggil “ummi”. Anak ketiga Siti, Zaenab mengaku sering menginap di rumah “mama”. Walau begitu, Zaenab mengaku pada awalnya sulit menerima ayahnya menikah lagi. “Waktu itu saya masih SMP, tidak bisa menerima dan Kompak Berbagi dengan Sang Madu 74 Siti Romelah kaget juga. “Rasa cemburu sebenarnya juga ada. Itu tidak bisa dihilangkan,” katanya. Pernikahan kedua suaminya berlangsung pada 2001, sembilan belas tahun setelah mereka menikah. Sebelum menikah, Sony memperkenalkan Siti dengan calon madunya di Masjid Salman, kampus ITB. Sang calon madu bernama Ira Kartika, yang saat itu bekerja sebagai guru di SSC. “Bapak (Sony) sendiri yang cari calon istri keduanya,” kata ibu dari 10 anak ini. Teman Berbagi Siti bersyukur, keluarganya tetap utuh hingga kini. Hubungannya dengan istri kedua suaminya juga terjalin baik. Anak-anaknya juga dekat dengan ibu sulit memahami. Tapi Bapak terus menjelaskan, dan berkata ibu sudah ikhlas. Begitu juga dengan orangtua Ibu (nenek),” kata Zaenab. Agar Zaenab bisa menerima kehadiran ibu keduanya, ia sering diinapkan di rumah Ika Kartika.. “Saya sering menginap di rumah Mama supaya bisa sering berkomunikasi. Anakanak Mama juga kerap menginap di rumah Ummi,” kata Zaenab yang baru saja menyelesaikan studi kedokteran di Univertistas Padjajaran, Bandung. Kata Siti, dengan poligami yang dilakukan suaminya, dia jadi punya waktu luang untuk diri sendiri. Siti dan Ira saling membantu dalam mengurus anak-anak dan suaminya. Siti dianugerahi 10 orang anak, sedangkan Ira dianugerahi 2 anak bernama Sarah dan Cinta. SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com
  • 10. Jendela keluarga Siti sering bermusyawarah dengan Ira dalam merawat Sony yang kini sedang menderita gangguan jantung. Mereka berdua bergantian saling menitipkan suami dan anak-anak. “Antara saya dari Bu Ira juga tidak ada rahasia,” katanya. Meski begitu Siti mengaku, kalau sedang cemburu, rasa pengertian dirinya kepada suami bisa hilang. Namun, katanya, sang suami bisa bersikap adil lahir dan batin seperti dalam hal pembagian hari giliran, harta, rumah, kendaraan, dan lainnya. “Tidak ada yang dilebihkan. Kalau adil dalam masalah hati urusannya pada Allah yang Maha Adil,” ujar Siti. Siti dan Ira juga sering berbagi makanan. Untuk urusan makanan, Siti bahkan mengakui kemahiran madunya dalam memasak. “Kalau ada acara keluarga, Bu Ira yang masak. Karena dia memang ahli memasak,” kata Siti tersenyum. Siti pun tidak keberatan jika suaminya ingin menikah lagi untuk ketiga kalinya. “Ibu Ira yang enggak mau. Belum siap. Katanya mau berdua saja.” kerabatnya. “Alhadulillah, Ibu Ira dan teteh-tetehnya (kakak-kakaknya) sudah rutin saya bekam,” kata Siti. “Mohon doanya untuk tetap istiqamah dalam belajar dan mengamalkan thibbun nabawi sebagai solusi untuk menyehatkan umat seperti yang dicontohnya Rasulullah,” ujar Siti berharap. Siti mengatakan, suaminya tidak ingin kedua istrinya bekerja. Katanya, di rumah juga banyak pekerjaan penting yang harus dilakukan. Tapi, kata Siti, suaminya sering meminta pendapat dari istri dan anak-anaknya soal perusahaan atau soal sekolah khusus untuk siswa tak mampu yang didirikan suaminya. Poligami, kata Siti adalah amal saleh, dan bukan hanya untuk memenuhi nafsu belaka. Hikmah yang dia dapatkan yakni bisa saling berbagi dengan madunya. Bagi laki-laki yang ingin berpoligami, Siti berpesan agar bisa mengukur diri, dan niatkan untuk ibadah. “Kalau tidak bisa berlaku adil, cukup satu saja,” pesan Siti.* Surya Fachrizal/Suara Hidayatullah Dokter Rumah Tangga Siti Romelah adalah anak kedua dari sembilan bersaudara. Ia dilahirkan di Cirebon, 23 Maret 1962 dari pasangan Cahyamin dan Siti Asiyah. Meski sudah mempunyai anak seorang dokter, Siti ingin menjadi dokter bagi keluarganya. Karena itu, di sela-sela waktunya, ia menekuni thibbun nabawi, atau ilmu pengobatan ala Nabi untuk dipraktekkan kepada seluruh anggota keluarganya. Ia belajar hijamah atau bekam tiga tahun yang lalu dan kini sedang mendalami akupuntur. Anaknya yang dokter juga mendukung langkah ibunya. Sekarang bukan hanya suami dan anak-anak yang dia bekam. Siti mengaku juga rutin membekam istri kedua suaminya dan AGUSTUS 2013/SYAWAL 1434 75
  • 11. konsultasi keluarga Diasuh oleh : Ustadz Hamim Thohari Kurban untuk Orangtua yang Sudah Meninggal Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Ustadz, sebentar lagi Idul Qurban akan me­ nyapa kita. Selain disunnahkan melaksanakan sha­ lat Id, kaum Muslimin juga dianjurkan menyembel­ ih hewan kurban. Selama hampir dua tahun terakhir ini kami sekeluarga telah menyisihkan uang belanja sebesar Rp 50 ribu hingga cukup untuk membeli see­ kor kambing, walaupun tidak terlalu besar. Tadi­ ya n kami ingin berkurban atas nama istri saya, namun kemudian terpikir bahwa ayah saya yang sudah me­ ninggal dua tahun lalu belum pernah berkurban ka­ rena kurang mampu. Pertanyaan saya, apakah berkurban untuk dan atas nama orangtua yang telah meninggal itu diper­ bolehkan oleh syariat Islam? Apakah pahalanya juga akan sampai kepada mereka? BU Surabaya Jawab Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Islam mengajarkan bahwa berbuat baik kepada orangtua itu hendaknya dilakukan oleh semua anak yang saleh, baik pada waktu mereka masih hidup atau mereka sudah wafat. Birrul walidain pada saat orangtua masih hidup sudah dimengerti oleh keba­ nyakan kita, lalu apa kewajiban anak kepada orang­ tuanya ketika mereka sudah wafat? Selain melaksanakan wasiatnya, seorang anak juga dianjurkan untuk menyambung silaturahim ke­ pada setiap orang yang pernah dekat dan memiliki hubungan persaudaraan, kekerabatan, dan bermua­ malah dengan almarhum. Sebaiknya, seorang anak tetap menjaga hubungan baik dengan orang-orang tersebut, dan jangan sampai putus. Memutuskan hubungan dengan mereka sama halnya dengan me­ mutuskan silaturahim. 76 Yang paling utama adalah mendoakan mereka. Doa anak saleh kepada orangtuanya sangat dinantikan di saat mereka sudah tidak lagi bisa berbuat apa­ pun. Tambahan berat timbangan amalnya sangat ditentukan oleh doa anak-anaknya yang saleh. Ra­ sulullah mengajarkan kepada kita untuk senan­ tiasa mendoakan mereka dengan doa yang sangat populer: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil. (Al-Isra’ [17]: 24) ” Terhadap hal tersebut Rasulullah menegas­ kan: “Apabila anak Adam meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga hal: dari sekedah jariyah, atau dari ilmu yang bermanfaat, atau dari anak saleh yang mendoakannya. (Riwa­ ” yat Muslim) Lalu, bagaimana kedudukan sedekah dalam kaitannya dengan Hadits di atas? Imam Nawawi meriwayatkan dalam syarahnya bahwa doa yang di­ panjatkan anak yang saleh, pahalanya akan sampai kepada orangtua yang sudah meninggal, demiki­ an juga dengan sedekah. Imam Nawawi menjelas­ kan bahwa hal ini telah menjadi kesepakatan (ijma’) ulama yang masyhur. Khusus terhadap masalah doa yang dipanjatkan orang lain, pahalanya juga akan sampai kepada orang yang meninggal. Berba­ hagialah orang yang sudah meninggal tetapi masih mendapat kiriman doa dari orang lain. Kurban dalam syariat Islam merupakan sede­ kah. Seorang anak boleh berkurban untuk dan atas nama orangtuanya, baik yang masih hidup mau­ pun yang sudah meninggal dunia. Pahalanya, insya ­Allah akan sampai kepada mereka. Kesimpulannya, seseorang yang ingin berkur­ ban untuk dan atas nama orangtuanya yang sudah meninggal itu diperbolehkan, dan pahalanya akan sampai kepada mereka.* SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com
  • 12. oase Kisah Seorang Teman D iani, seorang teman SMP yang sudah lama tidak bertemu. Saat itu tanpa sengaja bertemu dalam sebuah kesempatan. Ia termasuk wanita yang masih terpesona de ngan duniawi. Aku melihat penampilannya jauh dari nilai-nilai islami, tanpa jilbab. Walaupun begitu aku tak lantas mengritiknya. Biarlah nanti ia sadar sendiri. Katanya, ia belum bisa membalut tubuhnya karena masih belum bisa meninggalkan kebiasaannya. Ia bilang kalau urusan shalat tak meninggalkannya. “Kalau Muslimah yang baik itu ya harus pakai jilbab, Di. Masak terus-terusan begini,” terangku pada saat itu. “Iya sih. Aku pun ingin menutup aurat tapi belum bisa. Sepertinya aku belum mendapatkan hidayah,” jawabnya. “Hidayah itu tidak datang sendiri tapi harus dicari,” jelasku. Pertemuan itu akhirnya berakhir dan aku tak pernah bertemunya lagi. Sekian lama kami tidak bertemu. Tiba-tiba sebuah SMS masuk ke HP-ku. Diani bilang ia punya masalah. Ia sudah tidak membayar asuransi selama lima tahun dan asuransi pendidikan anaknya akan ditutup. “Punya solusi nggak nih. Aku harus ada uang tiga juta rupiah untuk bisa melanjutkan asuransi itu. Bisa nggak aku pinjam uang dari kamu?” tanya dia via SMS. “Boro-boro meminjamkan uang, aku juga lagi butuh uang buat anak dan istri,” jawabku. “Kamu punya saran untuk masalah aku dalam soal ini,” tanyanya lagi. AGUSTUS 2013/SYAWAL 1434 “Yang paling mudah shalat malam dan sedekah saja. Kayaknya kamu mudah untuk melakukannya,” jawabku. Ah, kukira ia belum tentu melakukannya. Gayanya saja seperti itu. Kupikir mana mungkin ia akan melakukannya. Syukur kalau ia melakukannya, mudah-mudahan dari hal itu ia bisa terbuka untuk dekat dengan Allah kepada yang lebih mendalam, tidak hanya di luarnya saja. Suatu hari HP-ku berbunyi. Rupanya Diani meneleponku. “Aku berterima kasih atas saran kamu. Aku lakukan shalat malam dan memberi sedekah lima puluh ribu rupiah kepada anak yatim piatu. Eh, asuransi anakku setelah mengisi aplikasi bisa dilanjut tanpa harus membayar uang yang jutaan itu,” terangnya. “Alhamdulillah, ya tapi shalat malam dan sedekah itu jangan karena kamu lagi butuh saja. Kalau bisa laksanakan secara terus menerus. Bukan saja kamu nanti dapat asuransi, tetapi siapa tahu kamu pun diberi jodoh dan menikah,” jawabku berkelakar. “Emang kasih sedekah berapa kalau bisa dapat jodoh,” tanyanya. “Ya nggak ada batasan, bukan sedekah sih tetapi semua itu kan ketentuan Allah. Coba saja lima ratus ribu, siapa tahu dengan sedekah kamu bisa dipertemukan jodoh oleh Allah. Tapi ingat, shalat wajib jangan ditinggalkan dan berdoalah setelahnya, niscaya doa kamu akan dikabulkan Allah,” terangku. Lama tak terdengar setelah percakapan itu. Diani tiba-tiba mengontakku. “Insya Allah, minggu depan aku menikah, Def. Allah mengabulkan keinginanku selama ini,” ucapnya penuh kegembiraan. “Insya Allah, aku akan hadir kalau tak ada halangan,” jawabku. “Ada satu lagi yang belum kamu penuhi,“ kataku kemudian. “Apaan tuh?” “Semoga setelah menikah kamu segera berjilbab,” kataku. “Doakan ya biar aku dapat melakukannya,” kata Diani di ujung telepon menutup perbincangan. Aku berharap semoga Allah segera memberi kesempatan dia untuk menutup auratnya karena doa seorang teman yang tak diketahui olehnya akan dikabulkan oleh Allah. Semoga temanku itu saat kembali bertemu ia telah menutup auratnya.* Deffy Ruspiyandy, Bandung 77
  • 13. SYIFA Deteksi Kolesterol Secara mandiri Mengenal dan mengendalikan kolesterol. Banyak olahraga dan atur pola makan. K olesterol? Setiap orang pasti merasa takut dengan kata tersebut. Terutama jika membayangkan dampak yang ditimbulkan jika kadar kolesterol meningkat. Apalagi bagi mereka yang memiliki kelebihan berat badan, kata itu pasti akan selalu terbayang di benak mereka. Tapi, orang yang kurus pun tidak berarti terbebas dari kolesterol. Karena itu, setiap kita perlu mengetahui gejala dan tandatanda meningkatnya kadar kolesterol darah. Ada beberapa tanda-tanda yang dapat dilihat dari bagian tubuh kita, sehingga hal ini bisa menjadi alarm bagi kita. selalu memberikan Allah rahmat dan kasih sayang-Nya kepada setiap makhluk. Tidak ada di dunia ini yang luput dari pengawasanNya. Begitupun dengan penyakit. Setiap penyakit yang ada di dunia ini, Allah   pasti sediakan obatnya. Sekaligus Allah tunjukkan juga gejala dan tanda-tanda yang menyertainya, sehingga manusia bisa melakukan pencegahan. Namun, sebelum melihat tanda-tanda pada anggota tubuh kita, alangkah baiknya kita tahu terlebih dahulu “makhluk” yang namanya kolesterol. Kolesterol adalah molekul sejenis lipid atau lemak yang ada dalam aliran darah dan sel tubuh. Kolesterol diproduksi oleh hati 80 yang digunakan untuk proses metabolisme tubuh, yaitu membantu pembentukan sel baru dan hormon. Namun, jangan sampai berlebih. Kelebihan kolesterol dapat mengakibatkan penumpukan lemak dalam darah yang dapat menyumbat pembuluh darah. Pada akhirnya, jantung dan otak akan kekurangan pasokan darah yang dapat menimbulkan risiko serangan jantung dan stroke. Kadar kolesterol yang terlalu tinggi dalam darah disebut hiperkolesterolemia. Ada beberapa jenis kolesterol: low density lipoprotein (LDL) yang disebut juga kolesterol jahat. LDL mengandung 75 persen kolesterol dan hanya sedikit protein. LDL berperan untuk mengalirkan kolesterol ke seluruh tubuh. Kadar LDL yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan lemak di dinding arteri. Jenis kolesterol berikutnya adalah high-density lipoprotein (HDL), dikenal sebagai kolesterol baik. HDL mengandung banyak protein dan mengalirkan 20-30 persen kolesterol ke seluruh tubuh. HDL berperan untuk membuang kelebihan kolesterol dari sel dan dinding arteri serta membawa kolesterol kembali ke hati untuk dibuang. Ada pula yang disebut trigliserida, yang berperan dalam penyimpanan lemak dan berpengaruh dalam pembentukan lipoprotein kaya kolesterol. Lipoprotein kaya kolesterol inilah yang menyebabkan kolesterol tinggi serta meningkatkan pembentukan gumpalan darah. Karena itu, jangan sepelekan makhluk yang bernama kolesterol ini. Namun juga jangan terlalu SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com
  • 14. risau, kita bisa mendeteksi sejak dini kondisi kolesterol darah kita melalui beberapa bagian tubuh kita, di antaranya melalui telapak tangan dan iris mata. Walaupun diagnosa ini tidak menunjukan angka, namun bisa menjadi bahan landasan untuk mengubah pola hidup. Adapun tanda-tanda di telapak tangan seseorang yang mengalami permasalahan kolesterol adalah sebagai berikut: Ruas ujung jari berwarna lebih merah/lebih gelap dibanding ruas jari di sekitarnya.  Semakin gelap warnanya menandakan kadar kolesterol di tubuh semakin tinggi. Telapak tangan berwarna merah, terlihat bengkak dan terdapat urat berwarna biru. Sedangkan pada iris mata, dapat dilihat adanya lingkaran putih pekat yang  mengelilingi zona ke 7  atau dekat dengan skelera yang terdapat  pada iris mata. Selain dari  tanda-tanda  pada tangan dan iris mata yang dapat dilihat, gejala lain yang biasanya dirasakan adalah seperti sering pusing di belakang kepala. Juga, tengkuk dan pundak terasa pegal, tangan dan kaki sering kesemutan dan dada sebelah kiri seperti tertusuk tusuk. Namun untuk lebih meyakinkan dan memastikan kebenarannya, Anda bisa mengecek kadar kolesterol darah di laboratorium atau di apotek yang memiliki alat cek kolesterol. Kadar kolesterol darah normal adalah 160 mg/dl - 200 mg/dl. Bila melebihi batas tersebut, Anda harus mulai menjaga makanan,  mengendalikan serta menurunkan kadar kolesterol darah tersebut agar tidak menimbulkan  penyakit yang fatal seperti jantung koroner ataupun stroke. Untuk mengatasi meningkatnya kadar kolesterol darah, sangat AGUSTUS 2013/SYAWAL 1434 sederhana: mulailah dari sekarang untuk berolahraga dan menjaga pola makan yang sehat. Contohnya,  hindari makanan yang mengandung lemak tinggi seperti goreng-gorengan, santan, daging terutama yang berasal dari hewan yang di suntik hormon seperti ayam potong. Juga hindari keju, kerang, produk susu dan olahannya. Kurangi juga makananmakanan siap saji yang mengandung pengawet, pewarna, pemanis buatan, dan penyedap makanan, serta minuman bersoda dan beralkohol. Mulailah perbanyak makan sayursayuran, kacang-kacangan, dan gandum. Makanan tersebut dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dengan cara menghambat penyerapan kolesterol di usus,sehingga membantu menurunkan jumlah kolesterol yang masuk pada aliran darah. Selain  itu, ada beberapa jenis buah atau sayuran dan tanaman obat yang diduga mampu mengatasi kolesterol darah seperti bawang putih, belimbing manis ataupun belimbing wuluh, rosela, alpukat, jamur lingzhi, sambiloto, temulawak, daun dewa, daun sendok, dan masih banyak lagi. Contoh beberapa tanaman obat untuk kolesterol: jamur lingzhi, temulawak, daun dewa, daun sendok, sambiloto, bawang putih, belimbing wuluh, rosela, alpukat, belimbing manis Semoga dengan mengetahui gejala,  tanda-tanda  dan penanganannya   baik preventif (pecegahan), maupun  kuratif (pengobatan) menjadikan kita makhluk yang  senantiasa bersyukur atas nikmat yang begitu luas dan tak terhitung yang Allah berikan kepada kita semua.* Ika Oktariyani,apoteker dan pengajar di Institut Thibbun Nabawi Indonesia (INTI), Jakarta Perbanyak makan sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan gandum. Makanan tersebut dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dengan cara menghambat penyerapan kolesterol di usus,sehingga membantu menurunkan jumlah kolesterol yang masuk pada aliran darah. 81
  • 15. Susah Tidur dan Cepat Lelah Diasuh oleh : dr Zaidul Akbar Praktisi dan Konsultan Thibbun Nabawi dan Herba Assalamu’alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh. Saya laki-laki, berusia 38 tahun, tinggi 166 cm, berat badan 48 kg. Saya sering mengalami pusing terutama kepala bagian belakang, susah tidur, cepat lelah, susah buang air besar, dan kadang terasa nyeri pada perut bagian bawah. Pinggang juga kadang terasa sakit. Berat badan terus turun.  Saya sudah melakukan USG dan tes laboratorium. Kata dokter saya hanya maag biasa.  Apa benar seperti itu, atau ada penyakit lain?  Mohon informasi mengenai penyakit saya, dan apa obat herbalnya? Atas informasinya saya ucapkan terima kasih. Zainudin Bima, NTB  Jawab: Wa’alaikumsalam wa Rahmatullahi wa Barakatuh. Terimaksih atas info yang Bapak sampaikan. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala melimpahkan kesabaran atas rasa sakit yang Bapak rasakan, hingga kemudian datang nikmat sembuh yang Allah Ta’ala berikan. Adakalanya ketika seseorang mengalami keluhan seperti ini, umumnya disebabkan karena permasalahan enzim dalam tubuh manusia. Biasanya, keluhan-keluhan seperti ini juga tidak bisa dideteksi melalui pemeriksaan rontgen atau laboratorium lainnya. Namun ada beberapa tips ringan yang bisa dilakukan sebagai langkah awal perbaikan. 1. Adakah Bapak mengonsumsi lebih banyak makanan cepat saji, seperti ayam, nuget, atau makanan-makanan yang banyak mengandung pengawet atau penyedap rasa?  Jika iya, segera hentikan. 2. Adakah Bapak mengonsumsi gula pasir dan produk pemanis buatan secara berlebihan? Jika iya, segera dikurangi. 3. Adakah Bapak jarang memakan buah-buahan dan sayuran dalam keseharian? Jika iya, segera masukan menjadi menu wajib sehari-hari. 4. Mulailah mengonsumsi produk-produk herbal, seperti: madu, zaitun, kurma, dan habatusauda. 5. Tambahkan dengan ramuan herbal lokal, seperti kunyit, jahe, dan beras kencur. 6. Berolahragalah secara rutin. 7. Perbanyaklah berzikir dan beramal ibadah lainnya, karena hal ini bisa menjadi sumber keberkahan juga untuk Bapak. 8. Mulailah banyak bersyukur dengan tubuh yang ada saat ini untuk tidak dimasukan bahan-bahan yang tidak halal dan tidak baik. Dan, yang juga jangan tinggalkan, berbekamlah secara rutin. Insya Allah, dengan bekam bisa membantu mengurangi rasa sakit yang Bapak rasakan. Demikian yang bisa kami sampaikan. Semoga segera membaik dan sehat kembali. Wallahu ‘alam bishshawab.* Rubrik ini berisi tanya-jawab seputar pengobatan ala Nabi (thibun nabawi) yang diasuh oleh dr Zaidul Akbar, konsultan dan praktisi thibun nabawi dan herba Institut Thibbun Nabawi Indonesia (INTI). Kirimkan pertanyaan Anda melalui surat ke alamat redaksi atau email: konsultasi.syifa@hidayatullah.com 82 SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com
  • 16. SEJARAH Abu al-Wafa al-Buzjani, Matematikus Muslim Idola Barat T ernyata selain alKhawarizmi, Islam juga memiliki ahli matemetika yang handal dan fenomenal. Namanya Abu al-Wafa al-Buzjani. “Ia salah satu matematikus terhebat yang dimiliki perabadan Islam,” papar George Sarton dalam bukunya bertajuk Introduction to the History of Science. Abu al-Wafa hidup pada abad ke10 M. Abu al-Wafa adalah seorang saintis serba bisa. Selain jago di bidang matematika, ia pun terkenal sebagai insinyur dan astronom kenamaan pada zamannya. Kiprah dan pemikirannya dibidang sains diakui Barat. Sebagai bentuk pengakuan dunia atas jasanya dalam mengembangkan astronomi, organisasi astronomi dunia mengabadikan namanya menjadi salah satu nama kawah di bulan. Tak heran, jika sang ilmuwan Muslim itu sampai saat ini begitu dihormati dan disegani  oleh ilmuwan Barat. Dalam bidang matematika, Abu al-Wafa pun banyak memberi sumbangan yang sangat penting bagi pengembangan ilmu berhitung. Betapa tidak, sepanjang hidupnya ia telah melahirkan sederet inovasi penting bagi ilmu matematika. Ia tercatat menulis kritik atas pemikiran Eucklid, Diophantos dan AlKhawarizmi. Sayang risalah itu hilang. Sang ilmuwan pun mewariskan Kitab Al-Kamil yang membahas tentang ilmu hitung (aritmatika) praktis. Kontribusi lainnya yang tak kalah penting dalam ilmu matematika adalah Kitab AlHandasa yang mengkaji penerapan geometri. Ia juga berjasa besar dalam 78 mengembangkan trigonometri. Ia orang pertama yang mencetuskan rumus umum sinus dan metode baru membentuk tabel sinus. Juga membenarkan nilai sinus 30 derajat ke tempat desimal kedelapan. Yang lebih mengagumkan lagi, ia membuat studi khusus tentang tangen serta menghitung sebuah tabel tangen. Istilah secan dan co secan juga pertama kali dikenalkan oleh Abu al-Wafa. Baron Carra de Vaux  yang hidup pada abad 19 M mengambil konsep secan yang dicetuskannya. Salah satu jasa terbesar yang diberikan Abu al-Wafa bagi studi matematika adalah trigonometri. Ini sebuah cabang matematika yang berhadapan dengan sudut segi tiga dan fungsi trigonometrik seperti sinus, cosinus, dan tangen. Trigonometri memiliki hubungan dengan geometri, meskipun ada ketidaktepatan tentang  hubungannya. Namun bagi beberapa orang, trigonometri adalah bagian dari geometri. Ia juga memecahkan sejumlah masalah yang berkaitan dengan spherical triangles. Secara khusus, Abu alWafa berhasil menyusun rumus yang menjadi identitas trigonometri. Rumus tersebut yaitu: sin(a + b) = sin(a)cos(b) + cos(a) sin(b) cos(2a) = 1 - 2sin2(a) sin(2a) = 2sin(a)cos(a) Selain itu, Abu al-Wafa berhasil membentuk rumus geometri untuk parabola, yakni: x4 = a and x4 + ax3 = b. Rumus-rumus penting itu hanyalah secuil hasil pemikirannya SUARA HIDAYATULLAH | www.hidayatullah.com
  • 17. Salah satu jasa terbesar yang diberikan Abu al-Wafa bagi studi matematika adalah trigonometri. yang hingga kini masih bertahan. Kemampuannya menciptakan rumus-rumus baru matematika membuktikan bahwa Abu al-Wafa adalah matematikus jenius.   Tumbuh dari Lingkungan Ilmu Abu al-Wafa tumbuh di era bangkitnya dinasti Islam baru, Buwaih, tahun 945 hingga 1055 M. Kesultanan Buwaih menancapkan benderanya di antara periode peralihan kekuasaan dari Arab ke Turki. Dinasti ini memindahkan ibu kota pemerintahannya ke Baghdad saat Adud ad-Dawlah berkuasa dari tahun 949 hingga 983 M. Pemerintahan ad-Dawlah sangat mendukung dan memfasilitasi para ilmuwan dan seniman. Dukungan itulah yang membuat Abu al-Wafa memutuskan hijrah dari kampung halamannya ke Baghdad. Sang ilmuwan dari Khurasan ini lalu memutuskan mendedikasikan dirinya bagi ilmu pengetahuan di istana Adud ad-Dawlah pada 959 M. Abu al-Wafa bukanlah satusatunya matematikus yang mengabdikan dirinya bagi ilmu pengetahuan di istana itu. Matematikus lainnya yang juga bekerja di istana Adud ad-Dawlah antara lain al-Quhi dan al-Sijzi. Pada 983 M, suksesi kepemimpinan terjadi di Dinasti Buwaih. Adud ad-Dawlah digantikan puteranya bernama Sharaf ad-Dawlah. Sama seperti sang ayah, sultan baru itu juga sangat mendukung perkembangan matematika dan astronomi. Abu al-Wafa pun makin betah kerja di istana. Kecintaan sang sultan pada AGUSTUS 2013/SYAWAL 1434 astronomi makin memuncak ketika dirinya ingin membangun sebuah observatorium. Abu al-Wafa dan temannya, al-Quhi, pun mewujudkan ambisi sang sultan. Observatorium astronomi itu dibangun di taman istana sultan di kota Baghdad. Kerja keras Abu al-Wafa pun berhasil. Observatorium itu secara resmi dibuka pada Juni 988 M. Untuk memantau bintang dari observatorium itu, secara khusus Abu al Wafa membangun kuadran dinding. Sayang, observatorium tak bertahan lama. Begitu Sultan Sharaf ad-Dawlah wafat, observatorium itu pun lalu ditutup. Sederet karya besar telah dihasilkan Abu al-Wafa selama mendedikasikan dirinya di istana Sultan Buwaih. Beberapa kitab bernilai yang ditulisnya antara lain Kitab fima Yahtaju Ilaihi al-Kuttab wa al-Ummal min ‘Ilm al-Hisab sebuah buku tentang aritmatika. Dua salinan kitab itu sayangnya tak lengkap, kini berada di perpustakaan Leiden, Belanda serta Kairo, Mesir. Dalam geometri, ia menulis Kitab fima Yahtaj Ilaih as-Suna’ fi ‘Amal al-Handasa. Buku itu ditulisnya atas permintaan khusus dari Khalifah Baha’ ad-Dawla. Salinannya berada di perpustakaan Masjid Aya Sofia, Istanbul. Kitab Al-Majesti adalah buku karya Abu al-Wafa yang paling terkenal dari semua buku yang ditulisnya. Salinannya yang juga sudah tak lengkap, kini tersimpan di perpustakaan nasional Paris, Prancis. Sang matematikus terhebat di abad ke-10 itu tutup usia pada 15 Juli 998 di kota Baghdad, Iraq. Namun, hasil karya dan pemikirannya hingga kini masih tetap hidup.* Bahrul Ulum/Suara Hidayatullah 79