SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Download to read offline
YOHANIS YONGKY YAMIANI PANDIE (2106090077)
SISTEM PEMADAM KEBAKARAN
TABLE OF CONTENTS
0
1
Instalasi Sistem
Kebakaran
0
4
Sprinkler
INSTALASI SISTEM KEBAKARAN
01.
Sistem distrubusi a ir pema da m
k e b a k a r a n d i a m b i l d a r i
groundtank/reservoir menggunakan
pompa Fire Main Pump, Diesel Fire
Pump dan Jocky Pump. Sistem instalasi
pipa kebakaran ini bisa tersendiri (main
pump hydrant dan main pump sprinkler)
atau bisa menjadi satu dengan melalui
pipa header (fire main pump, diesel fire
pump dan jocky pump) dan instalasi ini
terhubung dengan pressure tank , pada
pressure tank terpasang pressure swicth
yang digunakan untuk mengoperasikan
pompa secara otomatis dan di-set sesuai
dengan tekanan (standar instalasi pipa
gedung) kemudian pipa header dibagi
menjadi dua instalasi pipa yaitu pipa
hydrant (warna merah) dan pipa
sprinkler (warna orange). (Teknik, 2005)
Hydrant
H y d r a n t a d a l a h s u a t u s i s t e m
penanggulangan kebakaran yang efektif
dengan menggunakan media air.
Hydrant dibagi menjadi 2 yaitu hydrant
halaman (pillar) dan hydrant gedung
(box).
Instalasi pipa hydrant berfungsi untuk
mengatasi dan menanggulangi
kebakaran secara manual dengan
menggunakan hydrant box , hydrant
box ini tersedia pada setiap lantai
dengan beberapa zone /tempat.
Sistem hydrant tidak berbeda dengan sistem pompa air
yang ada dirumah, dimana terdiri atas:
1. Tempat penyimpanan air (reservoir)
Reservoir merupakan tempat penampungan air yang akan digunakan
dalam proses pemadaman kebakaran. Biasanya reservoir ini berbentuk
satu tanki ataupun beberapa tangki yang terhubung satu dengan yang
lainnya. Reservoir ini bisa berada di atas tanah maupun dalam tanah. Dan
harus dibuat sedemikian rupa hingga dapat menampung air untuk supply
air hydrant selama minimal 30 menit penggunaan hydrant dengan
kapasitas minimum pompa 500 galon per menit.
2. Sistem Distribusi
Untuk mendukung proses dan sistem kerja hydrant, diperlukan
sistem distribusi yang menggunakan pipa untuk menghubungkan sumber
air hingga ke titik selang hydrant. Dalam perancangan jaringan pipa
hydrant, yang terbaik adalah menggunakan system jaringan interkoneksi
tertutup contohnya sistem ring atau O. Sistem ini memberikan beberapa
keunggulan, contohnya adalah sebagai berikut:
a. Air tetap dapat didistribusikan ke titik hydrant walaupun salah satu
area pipa mengalami kerusakan.
b. Semburan air hydrant lebih stabil, meskipun seluruh titik hydrant
dibuka.
3. Sistem pompa hydrant
Sistem ini terdiri atas panel kontrol pompa, motor penggerak, dan unit pompa. Pompa dikontrol melalui
sistem panel kontrol, sehingga dapat menghidupkan serta mematikan keseluruhan sistem dan juga
untuk mengetahui status dan kondisi pompa. Motor penggerak pompa merupakan sistem mekanik
elektrik yang mengaktifkan pompa untuk menyedot dan menyemburkan air. Unit pompa untuk hydrant
biasanya terdiri dari:
• Pompa Generator
Digunakan sebagai sumber tenaga cadangan pada saat listrik mati
• Pompa Utama
Digunakan sebagai penggerak utama untuk menyedot air dari sumber ke titik hydrant (Wisaksono
dan Rahayu, 2008). Bila tekanan/pressure tank turun setelah jockey pump tidak sanggup lagi
mengatasi (jockey pump akan mati sesuai dengan setting pressure tank) maka main pump akan
bekerja.(Teknik, 2005)
• Pompa Jockey
Digunakan untuk menstabilkan tekanan air pada pipa dan pressure tank (Teknik, 2005) dan
mempertahankan tekanan air pada sistem hydrant (Wisaksono dan Rahayu, 2008)
• Pompa Diesel
Digunakan bila terjadi kebakaran dan pompa mengalami kerusakkan atau gagal operasional [listrik
padam] dan pompa main pump serta jocky pump berhenti bekerja mensupply air maka diesel fire
pump akan melakukan start secara otomatis berdasarkan pressure swicth .
• Sambungan Siemense
Digunakan bila terjadi kebakaran dan pompa [diesel fire pump, fire
main pump dan jocky pump] tidak bisa di operasional / gagal bekerja
pmaka dilakukan pengisian air kedalam jaringan pipa dari mobil
pemadam kebakaran/ pompa cadangan lain untuk menggantikan
fungsi peralatan yang ada dalam keadaan emergency, siemese
conection dipasang pada instalasi pipa sprinkler dan hydrant.
• Sistem Fire Alarm
Fire alarm adalah merupakan sistem untuk membantu pemilik
gedung untuk mengetahui secepatnya suatu sumber kebakaran,
sehingga sebelum api menjadi besar pemilik gedung sudah dapat
mengambil tindakan pemadaman .
Diagram Fire Alarm System
TEORY DASAR PEMASANGAN HYDRANT
Dilihat dari sisi tujuan utama penyaluran air ini, desain hidran harus
didasari oleh beberapa elemen operasional. Hal-hal yang termasuk di
dalamnya adalah :
1. Berapa banyak air yang dibutuhkan (GPM atau L/min) untuk proses
pemadam api.
2. Berapa banyak dan dengan ukuran berapa penghubung pipa yang ingin
digunakan.
3. Penentuan ukuran pipa dan pasangan masukan pipa pada daerahnya.
4. Arus konfigurasi (ke depan) dari alat pemadam.
5. Kejelasan dan kenampakan.
6. Karakteristik kinerja hidran.
7. Besarnya head (tekanan statis) yang disediakan oleh system.
8. Kondisi iklim daerah tersebut.
q Sistem penyedia air pada daerah pemukiman didesain utnuk
menyediakan air tidak kurang dari 1000 GPM (3785
L/min) untuk masing-masing hidran. Sedangkan untuk
gedung komersial dan daerah apartemen multiguna,
volume air seharusnya lebih banyak karena aliran air yang
dibutuhkan ribuan GPM.
q dibutuhkan 2 atau lebih hidran untuk menyediakan air
secara simultan. Operasi dari pemadam kebakaran terkait
dengan beberapa pertimbangan. Sebagai contoh apabila
telah dipasang sistem hidran yang baru maka unit
kebakaran harus mengikuti perkembangan dari sistem
yang baru itu agar dapat bekerja.
q hidran harus mampu dan dapat dengan mudah
menyediakan kebutuhan air untuk mesin pemadam.
Penempatan Hidran
Ada berbagai hal yang harus diperhatikan di dalam menempatkan hidran agar hidran itu dapat digunakan dengan
baik pada saat diperlukan. Penjelasan selengkapnya adalah seperti dibawah ini :
q Standar Ruang Hidran.
Standar penempatan hidran yang sering
digunakan adalah dengan meletakkan hidran setiap
500 ft. Untuk aplikasinya, standar ini merupakan
penunjuk jalan dan memerlukan sedikit
penyimpangan pada ruang yang harus disediakan.
Ketika menentukan aplikasi penempatan hidran,
hal yang seharusnya dipertimbangkan adalah
penempatan, rintangan, kedekatan dengan
struktur yang dilindungi, jalan ke lokasi dan
keadaaan lain dimana pengaturan peletakan hidran
harus diperhatikan.
q Risiko Dasar dan Penempatan Hidran
Hidran sangat perlu disediakan dengan jumlah
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan air
untuk struktur dengan risiko yang besar atau
tinggi. Kombinasi aliran dari dua atau lebih
hidran mungkin dibutuhkan untuk mencukupi
kebutuhan air dan masing-masing hidran harus
berada dalam jarak 500ft atau dalam jarak selang
LDH dari struktur. Pertimbangan lainya adalah
pemeliharaan dari akses kendaraan. Jika
dimungkinkan, hidran harus diletakkan pada
lokasi dimana mesin dan jalur selang dapat
dihubungkan tanpa harus menutup jalur akses
kritis.
KODE WARNA
Ada aturan tertentu didalam memberi warna hidran. Penggunaan warna tertentu ini untuk menjamin bahwa
hidran dapat dengan mudah dikenali oleh dinas pemadam kebakaran dalam kondisi darurat.
KODE WARNA DAN JARAK
Ada aturan tertentu didalam memberi warna hidran. Penggunaan warna tertentu
ini untuk menjamin bahwa hidran dapat dengan mudah dikenali oleh dinas
pemadam kebakaran dalam kondisi darurat.
Cara pemasangan sistem hidran untuk gedung menurut SNI 03-1745-1989adalah sebagai
berikut :
a. Peralatan dan komponen sistem hidran gedung : hidran terdiri dari kotak hidran dan kopling
pengeluaran air, pompa dan instalasinya, serta perpipaan.
b. Jumlah dan perletakan hidran gedung disesuaiakn dengan klasifikasi bangunan dan luas lantai
ruangan yang dilindungi oleh hidran.
c. Debit air minimum 400 liter/menit dan minimum tekanan pada titik tertinggi sebesar 4,5 kg/cm2.
d. Diameter selang minimum 3,75 cm (1,5 inch)
e. Diameter pipa tegak untuk klasifikasi A,B,(5 cm), klasifikasi D (6,25 cm).
f. Ukuran kotak hidran : panjang 52 cm, lebar 15 cm dan tinggi 66 cm.
g. Kopling pengeluaran aliran air : Hidran gedung dengan pipa tegak yang berdiameter minimum 10
cm harus mempunyai kopling pengeluaran aliranair berdiameter minimum 6,25 cm yang sejenis
dengan kopling peralatan unit mobil pemadam kebakaran.
h. Persyaratan bahan : harus baru, berkualitas baik, minimum klas medium,
memnuhi spesifikasi bahan bangunan dalam SKBI dan SII, bahan pipa dan
fitting terdiri dari baja, baja galvanis, besi tuang dan tembaga. Bahan kompnen
hidran terdiri dari kotak hidran, selang gulung, pipa pemancar, pipa hidran.
i. Kotak hidran dipasang pada ketinggian 75 cm dari permukaan lantai.
j. Sumber air dapat berasal dari PDAM, BPAM, sumur artetis, sumur dalam,
persediaan air minimum 30.000 liter.
k. Pompa menggunakan pompa kebakaran, minimal 1 buah, sumber tenaga
berupa generator darurat.
l. Instalasi hidran gedung : pipa induk (15 cm), pipa cabang (10 cm). Cara
pemasangan sistem hidran halaman sama dengan cara pemasangan sistem
hidran untuk gedung, terkecuali hidran yang hanya terdiri dari kopling
pengeluaran aliran air, debit air 1000 1/menit, diletakkan 10 m dari jalan
lingkungan, dipasang dengan ketinggian 50 m dari permukaan tanah, panjang
selang 30 m dan diameter 6,25 cm.
Sumber Air
Air untuk kebutuhan instalasi pemadam kebakaran di peroleh dari:
1. Sumur dalam.
2. PDAM kota bersangkutan.
Sumber air ini sangat berpengaruh dengan debit yang dikeluarkan.
Penentuan Perletakan Hydrant Hydrant Halaman Untuk menentukan jumlah dan titik hydrant
halaman menggunakan acuanSNI (Standar Nasional Indonesia) no. 03-1735-2000 sbb:
• Tiap bagian dari jalur akses mobil pemadam di lahan bangunan harus dalam jarak bebas
hambatan 50 m dari hydrant kota. Bila hydrant kota yang memenuhi persyaratan tersebut tidak
tersedia, maka harus disediakan hydrant halaman.
• Dalam situasi di mana diperlukan lebih dari satu hydrant halaman, maka hydrant-hydrant
tersebut harus diletakkan sepanjang jalur akses mobil pemadam.
• Hydrant halaman (pilar) ditempatkan di luar bangunan pada lokasi yang aman dari api dan
penyaluran pasokan air ke dalam bangunan dilakukan melalui katup siamese.
• Hydrant kota (fire hydrant) bentuknya sama dengan hydrant halaman, tetapi mempunyai dua
katup atau tiga lubang untuk selang kebakaran. Hydrant Gedung Untuk menentukan jumlah dan
titik hydrant gedung menggunakan acuan SNI (Standar Nasional Indonesia) dan NFPA (National
Fire Protection Association) sbb:
• Lokasi dan jumlah hydrant bangunan (kotak Hydrant/box hydrant) diperlukan untuk
menentukan kapasitas pompa yang digunakan untukmenyemprot air.
• Hydrant ditempatkan pada jarak 35-38 meter satu dengan lainnya, karena panjang satu dengan
lainnya. Selang kebakaran dalam kotak hydrant adalah 30 meter, ditambah sekitar 5 meter jarak
semprotan air.
• Pada atap bangunan yang tingginya lebih dari 8 lantai, perlu juga disediakan hydrant untuk
mencegah menjalarnya api ke bangunan yang bersebelahan.
• Hydrant/selang kebakaran harus diletakkan di tempat yang mudah dijangkau dan relatif aman,
dan pada umumnya diletakkan di dekat pintu darurat.
Syarat-syarat Khusus Hydrant Kebakaran
Syarat-syarat khusus ini adalah merupakan ciri hydrant dan harus
dilaksanakan dalam pengerjaannya.
• Komponen hydrant kebakaran terdiri dari: sumber air, pompa
kebakaran, selang kebakaran, penyambung, dan perlengkapan lainnya.
• Pompa kebakaran dan peralatan listrik lainnya harus mempunyai aliran
listrik tersendiri dari sumber daya darurat.
• Selang kebakaran dengan diameter minimum 1,5 inci (3,8 cm) harus
terbuat dari bahan yang tahan panas, dengan panjang maksimum 30
meter.
• Peralatan hydrant harus dicat merah.
SPRINKLER
02.
Sistem ini bekerja secara otomatis untuk mendeteksi
adanya kebakaran, mengaktifkan alarm, dan
melakukan pemadaman kebakaran. Sistem ini terdiri
dari beberapa pipa gantung yang dilengkapi dengan
head sprinkler. Masing-masing dari head sprinkler
ditutup oleh sekat yang berupa tabung gelas dimana
di dalamnya terdapat cairan yang peka terhadap
panas. Bila temperatur di dalam ruangan meningkat
melebihi batas toleransi yang ditetapkan maka
cairan tersebut akan memuai dan memecahkan
tabung gelas tersebut dan air akan keluar dari pipa.
Keuntungan dari sistem ini yaitu hanya beroperasi
di daerah yang terjadi kebakaran dan dengan cepat
dapat memadamkan api sekaligus melindungi
struktur dan isi bangunan dengan efektif.
Sistem ini jauh lebih efektif jika dibandingkan
dengan sistem hydrant. Air semburan dari
hydrant cenderung membasahi seluruh
ruangan (termasuk daerah yang tidak
terbakar). Kemudian hydrant menggunakan
air dengan debit yang jauh lebih banyak dan
dalam operasionalnya dapat menimbulkan
efek water damage yang lebih besar dari
sprinkler. Sebuah studi menunjukkan bahwa
bangunan yang dilindungi dengan sprinkler
76 % diantaranya dapat dipadamkan dengan 5
head sprinkler yang aktif atau kurang, dan
96% dengan aktifnya 25 head sprinkler atau
kurang. (Wisaksono dan Rahayu, 2008)
Pipa Sprinkler
Instalasi pipa ini berfungsi untuk mengatasi kebakaran secara otomatis disetiap
ruangan melalui head sprinkler , pipa sprinkler dipasang pada setiap lantai [dalam
flapon] dengan jarak antara 3 sampai 5 meter , bila terjadi kebakaran pada salah satu
lantai maka panas api dari titik kebakaran akan memecahkan head sprinkler.
URAIAN SYSTEM
1. Wet Riser System
Seluruh instalasi pipa sprinkler berisikan air bertekanan dengan tekanan
air selalu dijaga pada tekanan yang relatif tetap.
2. Dry Riser System :
Seluruh instalasi pipa sprinkler tidak berisikan air bertekanan, peralatan
penyedia air akan mengalirkan air secara otomatis jika instalasi fire alarm
memerintahkannya.
- Pada umumnya gedung bertingkat menggunakan sistim Wet Riser.
- Pada sistem dilengkapi Fire Brigade Connection yang diletakkan diluar
bangunan.
PERALATAN UTAMA DAN FUNGSI
1. Pompa kebakaran terdiri dari Electric Pump, Diesel Pump & Jockey Pump.
• Apabila tekanan didalam pipa menurun, maka secara otomatis Jockey pump akan bekerja untuk
menstabilkan tekanan air didalam pipa.
• Jika tekanan terus menurun (misal glass bulb pada kepala sprinkler pecah) maka pompa kebakaran
utama akan bekerja dan otomatis pompajockey berhenti.
• Apabila pompa kebakaran utama gagal bekerja setelah 10 detik, kemudian pompa cadangan Diesel
secara otomatis akan bekerja.
• Jika kedua pompa tersebut gagal bekerja, alarm akan segera berbunyi dengan nada yang berbeda
dengan bunyi alarm sistim, untuk memberi tahukan kepada operator akan adanya gangguan. • Sistim
bekerja pompa Fire Hydrant adalah “Start otomatis” dan “Mati secara Manual”.
• Pada saat pompa kebakaran utama bekerja, wet alarm valve akan terbuka dan segera membunyikan
alarm gong. Aliran didalam pipa cabang akan memberi indikasi pada flow switch yang terpasang pada
setiap cabang & dikirim ke panel fire alarm untuk membunyikan alarm pada lantai bersangkutan.
2. Pressure Switch : Alat kontrak yang bekerja akibat perubahan tekanan.
3. Manometer : Alat untuk membaca tekanan
4. Time delay relay : Alat relay yang bekerja berdasarkan seting waktu yang
sudah ditentukan.
5. Safety valve : Alat pelepas tekanan lebih
6. Pressure Reducing Valve : Alat pembatas tekanan
7. Kepala Sprinkler (Head Sprinkler) : Alat pemancar air yang bekerja setelah
pecahnya bulb akibat panas yang ditimbulkan oleh kebakaran. Ukuran kepala
sprinker 15 mm, kepadatan pancaran 5 mm/mnt, area kerja maks. 144 m2, laju
aliran 725 lt/mnt dan setiap katup kendali jumlah maks. adalah 1.000 buah
kepala sprinkler
TERIMAH KASIH

More Related Content

Similar to SISTEM PEMADAM KEBAKARAN

76934033 tugas-perancangan-sistem-instalasi-hidrant-di-kapal-tanker
76934033 tugas-perancangan-sistem-instalasi-hidrant-di-kapal-tanker76934033 tugas-perancangan-sistem-instalasi-hidrant-di-kapal-tanker
76934033 tugas-perancangan-sistem-instalasi-hidrant-di-kapal-tankerVhiendy ViiniaciiLf
 
Sistem Pneumatik & Hidrolik
Sistem Pneumatik & HidrolikSistem Pneumatik & Hidrolik
Sistem Pneumatik & HidrolikDYA_25
 
Sistem Pneumatik N Hidrolik
Sistem Pneumatik N HidrolikSistem Pneumatik N Hidrolik
Sistem Pneumatik N HidrolikMOHD SHUKRI
 
Sistem plambing dalam gedung
Sistem plambing dalam gedungSistem plambing dalam gedung
Sistem plambing dalam gedungEtwin Christian
 
Sistem_pendingin_pptx.pptx
Sistem_pendingin_pptx.pptxSistem_pendingin_pptx.pptx
Sistem_pendingin_pptx.pptxNursuciyati
 
Instalasi fire hydrant
Instalasi fire hydrantInstalasi fire hydrant
Instalasi fire hydrantAmirul AmMu
 
Standar & kriteria distribusi spam
Standar & kriteria distribusi spamStandar & kriteria distribusi spam
Standar & kriteria distribusi spamDaniKadarusman
 
Hydrophore (tangki tekan)
Hydrophore (tangki tekan)Hydrophore (tangki tekan)
Hydrophore (tangki tekan)vanydn
 
SISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docx
SISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docxSISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docx
SISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docxDilaFadilh
 
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdfPieterHutagalung1
 
Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)
Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)
Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)deni_hermawan
 
Sistem pneumatik
Sistem pneumatikSistem pneumatik
Sistem pneumatikArya Shandy
 
Sistem pneumatik n' hidrolik
Sistem pneumatik n' hidrolikSistem pneumatik n' hidrolik
Sistem pneumatik n' hidrolikIndo Permana
 
Sistem pneumatik n' hidrolik
Sistem pneumatik n' hidrolikSistem pneumatik n' hidrolik
Sistem pneumatik n' hidrolikIrwan Dony
 

Similar to SISTEM PEMADAM KEBAKARAN (20)

utilitas gedung
utilitas gedungutilitas gedung
utilitas gedung
 
Hydrant
HydrantHydrant
Hydrant
 
76934033 tugas-perancangan-sistem-instalasi-hidrant-di-kapal-tanker
76934033 tugas-perancangan-sistem-instalasi-hidrant-di-kapal-tanker76934033 tugas-perancangan-sistem-instalasi-hidrant-di-kapal-tanker
76934033 tugas-perancangan-sistem-instalasi-hidrant-di-kapal-tanker
 
Sistem pneumatik
Sistem pneumatikSistem pneumatik
Sistem pneumatik
 
Sistem Pneumatik & Hidrolik
Sistem Pneumatik & HidrolikSistem Pneumatik & Hidrolik
Sistem Pneumatik & Hidrolik
 
Sistem Pneumatik N Hidrolik
Sistem Pneumatik N HidrolikSistem Pneumatik N Hidrolik
Sistem Pneumatik N Hidrolik
 
Sistem plambing dalam gedung
Sistem plambing dalam gedungSistem plambing dalam gedung
Sistem plambing dalam gedung
 
Sistem_pendingin_pptx.pptx
Sistem_pendingin_pptx.pptxSistem_pendingin_pptx.pptx
Sistem_pendingin_pptx.pptx
 
Pneumatik
PneumatikPneumatik
Pneumatik
 
1.ppt
1.ppt1.ppt
1.ppt
 
Instalasi fire hydrant
Instalasi fire hydrantInstalasi fire hydrant
Instalasi fire hydrant
 
Plumbing.pptx
Plumbing.pptxPlumbing.pptx
Plumbing.pptx
 
Standar & kriteria distribusi spam
Standar & kriteria distribusi spamStandar & kriteria distribusi spam
Standar & kriteria distribusi spam
 
Hydrophore (tangki tekan)
Hydrophore (tangki tekan)Hydrophore (tangki tekan)
Hydrophore (tangki tekan)
 
SISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docx
SISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docxSISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docx
SISTEM AIR BERSIH DAN AIR KOTOR .docx
 
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf
03. Melaksanakan Pekerjaan Bangunan Air Limbah Permukiman.pdf
 
Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)
Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)
Perancangan sistem plambing_instalasi_air_bersih_d (1)
 
Sistem pneumatik
Sistem pneumatikSistem pneumatik
Sistem pneumatik
 
Sistem pneumatik n' hidrolik
Sistem pneumatik n' hidrolikSistem pneumatik n' hidrolik
Sistem pneumatik n' hidrolik
 
Sistem pneumatik n' hidrolik
Sistem pneumatik n' hidrolikSistem pneumatik n' hidrolik
Sistem pneumatik n' hidrolik
 

SISTEM PEMADAM KEBAKARAN

  • 1. YOHANIS YONGKY YAMIANI PANDIE (2106090077) SISTEM PEMADAM KEBAKARAN
  • 2. TABLE OF CONTENTS 0 1 Instalasi Sistem Kebakaran 0 4 Sprinkler
  • 4. Sistem distrubusi a ir pema da m k e b a k a r a n d i a m b i l d a r i groundtank/reservoir menggunakan pompa Fire Main Pump, Diesel Fire Pump dan Jocky Pump. Sistem instalasi pipa kebakaran ini bisa tersendiri (main pump hydrant dan main pump sprinkler) atau bisa menjadi satu dengan melalui pipa header (fire main pump, diesel fire pump dan jocky pump) dan instalasi ini terhubung dengan pressure tank , pada pressure tank terpasang pressure swicth yang digunakan untuk mengoperasikan pompa secara otomatis dan di-set sesuai dengan tekanan (standar instalasi pipa gedung) kemudian pipa header dibagi menjadi dua instalasi pipa yaitu pipa hydrant (warna merah) dan pipa sprinkler (warna orange). (Teknik, 2005) Hydrant H y d r a n t a d a l a h s u a t u s i s t e m penanggulangan kebakaran yang efektif dengan menggunakan media air. Hydrant dibagi menjadi 2 yaitu hydrant halaman (pillar) dan hydrant gedung (box). Instalasi pipa hydrant berfungsi untuk mengatasi dan menanggulangi kebakaran secara manual dengan menggunakan hydrant box , hydrant box ini tersedia pada setiap lantai dengan beberapa zone /tempat.
  • 5. Sistem hydrant tidak berbeda dengan sistem pompa air yang ada dirumah, dimana terdiri atas: 1. Tempat penyimpanan air (reservoir) Reservoir merupakan tempat penampungan air yang akan digunakan dalam proses pemadaman kebakaran. Biasanya reservoir ini berbentuk satu tanki ataupun beberapa tangki yang terhubung satu dengan yang lainnya. Reservoir ini bisa berada di atas tanah maupun dalam tanah. Dan harus dibuat sedemikian rupa hingga dapat menampung air untuk supply air hydrant selama minimal 30 menit penggunaan hydrant dengan kapasitas minimum pompa 500 galon per menit.
  • 6. 2. Sistem Distribusi Untuk mendukung proses dan sistem kerja hydrant, diperlukan sistem distribusi yang menggunakan pipa untuk menghubungkan sumber air hingga ke titik selang hydrant. Dalam perancangan jaringan pipa hydrant, yang terbaik adalah menggunakan system jaringan interkoneksi tertutup contohnya sistem ring atau O. Sistem ini memberikan beberapa keunggulan, contohnya adalah sebagai berikut: a. Air tetap dapat didistribusikan ke titik hydrant walaupun salah satu area pipa mengalami kerusakan. b. Semburan air hydrant lebih stabil, meskipun seluruh titik hydrant dibuka.
  • 7. 3. Sistem pompa hydrant Sistem ini terdiri atas panel kontrol pompa, motor penggerak, dan unit pompa. Pompa dikontrol melalui sistem panel kontrol, sehingga dapat menghidupkan serta mematikan keseluruhan sistem dan juga untuk mengetahui status dan kondisi pompa. Motor penggerak pompa merupakan sistem mekanik elektrik yang mengaktifkan pompa untuk menyedot dan menyemburkan air. Unit pompa untuk hydrant biasanya terdiri dari: • Pompa Generator Digunakan sebagai sumber tenaga cadangan pada saat listrik mati • Pompa Utama Digunakan sebagai penggerak utama untuk menyedot air dari sumber ke titik hydrant (Wisaksono dan Rahayu, 2008). Bila tekanan/pressure tank turun setelah jockey pump tidak sanggup lagi mengatasi (jockey pump akan mati sesuai dengan setting pressure tank) maka main pump akan bekerja.(Teknik, 2005) • Pompa Jockey Digunakan untuk menstabilkan tekanan air pada pipa dan pressure tank (Teknik, 2005) dan mempertahankan tekanan air pada sistem hydrant (Wisaksono dan Rahayu, 2008) • Pompa Diesel Digunakan bila terjadi kebakaran dan pompa mengalami kerusakkan atau gagal operasional [listrik padam] dan pompa main pump serta jocky pump berhenti bekerja mensupply air maka diesel fire pump akan melakukan start secara otomatis berdasarkan pressure swicth .
  • 8. • Sambungan Siemense Digunakan bila terjadi kebakaran dan pompa [diesel fire pump, fire main pump dan jocky pump] tidak bisa di operasional / gagal bekerja pmaka dilakukan pengisian air kedalam jaringan pipa dari mobil pemadam kebakaran/ pompa cadangan lain untuk menggantikan fungsi peralatan yang ada dalam keadaan emergency, siemese conection dipasang pada instalasi pipa sprinkler dan hydrant. • Sistem Fire Alarm Fire alarm adalah merupakan sistem untuk membantu pemilik gedung untuk mengetahui secepatnya suatu sumber kebakaran, sehingga sebelum api menjadi besar pemilik gedung sudah dapat mengambil tindakan pemadaman .
  • 10. TEORY DASAR PEMASANGAN HYDRANT Dilihat dari sisi tujuan utama penyaluran air ini, desain hidran harus didasari oleh beberapa elemen operasional. Hal-hal yang termasuk di dalamnya adalah : 1. Berapa banyak air yang dibutuhkan (GPM atau L/min) untuk proses pemadam api. 2. Berapa banyak dan dengan ukuran berapa penghubung pipa yang ingin digunakan. 3. Penentuan ukuran pipa dan pasangan masukan pipa pada daerahnya. 4. Arus konfigurasi (ke depan) dari alat pemadam. 5. Kejelasan dan kenampakan. 6. Karakteristik kinerja hidran. 7. Besarnya head (tekanan statis) yang disediakan oleh system. 8. Kondisi iklim daerah tersebut.
  • 11. q Sistem penyedia air pada daerah pemukiman didesain utnuk menyediakan air tidak kurang dari 1000 GPM (3785 L/min) untuk masing-masing hidran. Sedangkan untuk gedung komersial dan daerah apartemen multiguna, volume air seharusnya lebih banyak karena aliran air yang dibutuhkan ribuan GPM. q dibutuhkan 2 atau lebih hidran untuk menyediakan air secara simultan. Operasi dari pemadam kebakaran terkait dengan beberapa pertimbangan. Sebagai contoh apabila telah dipasang sistem hidran yang baru maka unit kebakaran harus mengikuti perkembangan dari sistem yang baru itu agar dapat bekerja. q hidran harus mampu dan dapat dengan mudah menyediakan kebutuhan air untuk mesin pemadam.
  • 12. Penempatan Hidran Ada berbagai hal yang harus diperhatikan di dalam menempatkan hidran agar hidran itu dapat digunakan dengan baik pada saat diperlukan. Penjelasan selengkapnya adalah seperti dibawah ini : q Standar Ruang Hidran. Standar penempatan hidran yang sering digunakan adalah dengan meletakkan hidran setiap 500 ft. Untuk aplikasinya, standar ini merupakan penunjuk jalan dan memerlukan sedikit penyimpangan pada ruang yang harus disediakan. Ketika menentukan aplikasi penempatan hidran, hal yang seharusnya dipertimbangkan adalah penempatan, rintangan, kedekatan dengan struktur yang dilindungi, jalan ke lokasi dan keadaaan lain dimana pengaturan peletakan hidran harus diperhatikan. q Risiko Dasar dan Penempatan Hidran Hidran sangat perlu disediakan dengan jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan air untuk struktur dengan risiko yang besar atau tinggi. Kombinasi aliran dari dua atau lebih hidran mungkin dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan air dan masing-masing hidran harus berada dalam jarak 500ft atau dalam jarak selang LDH dari struktur. Pertimbangan lainya adalah pemeliharaan dari akses kendaraan. Jika dimungkinkan, hidran harus diletakkan pada lokasi dimana mesin dan jalur selang dapat dihubungkan tanpa harus menutup jalur akses kritis.
  • 13. KODE WARNA Ada aturan tertentu didalam memberi warna hidran. Penggunaan warna tertentu ini untuk menjamin bahwa hidran dapat dengan mudah dikenali oleh dinas pemadam kebakaran dalam kondisi darurat. KODE WARNA DAN JARAK Ada aturan tertentu didalam memberi warna hidran. Penggunaan warna tertentu ini untuk menjamin bahwa hidran dapat dengan mudah dikenali oleh dinas pemadam kebakaran dalam kondisi darurat.
  • 14. Cara pemasangan sistem hidran untuk gedung menurut SNI 03-1745-1989adalah sebagai berikut : a. Peralatan dan komponen sistem hidran gedung : hidran terdiri dari kotak hidran dan kopling pengeluaran air, pompa dan instalasinya, serta perpipaan. b. Jumlah dan perletakan hidran gedung disesuaiakn dengan klasifikasi bangunan dan luas lantai ruangan yang dilindungi oleh hidran. c. Debit air minimum 400 liter/menit dan minimum tekanan pada titik tertinggi sebesar 4,5 kg/cm2. d. Diameter selang minimum 3,75 cm (1,5 inch) e. Diameter pipa tegak untuk klasifikasi A,B,(5 cm), klasifikasi D (6,25 cm). f. Ukuran kotak hidran : panjang 52 cm, lebar 15 cm dan tinggi 66 cm. g. Kopling pengeluaran aliran air : Hidran gedung dengan pipa tegak yang berdiameter minimum 10 cm harus mempunyai kopling pengeluaran aliranair berdiameter minimum 6,25 cm yang sejenis dengan kopling peralatan unit mobil pemadam kebakaran.
  • 15. h. Persyaratan bahan : harus baru, berkualitas baik, minimum klas medium, memnuhi spesifikasi bahan bangunan dalam SKBI dan SII, bahan pipa dan fitting terdiri dari baja, baja galvanis, besi tuang dan tembaga. Bahan kompnen hidran terdiri dari kotak hidran, selang gulung, pipa pemancar, pipa hidran. i. Kotak hidran dipasang pada ketinggian 75 cm dari permukaan lantai. j. Sumber air dapat berasal dari PDAM, BPAM, sumur artetis, sumur dalam, persediaan air minimum 30.000 liter. k. Pompa menggunakan pompa kebakaran, minimal 1 buah, sumber tenaga berupa generator darurat. l. Instalasi hidran gedung : pipa induk (15 cm), pipa cabang (10 cm). Cara pemasangan sistem hidran halaman sama dengan cara pemasangan sistem hidran untuk gedung, terkecuali hidran yang hanya terdiri dari kopling pengeluaran aliran air, debit air 1000 1/menit, diletakkan 10 m dari jalan lingkungan, dipasang dengan ketinggian 50 m dari permukaan tanah, panjang selang 30 m dan diameter 6,25 cm.
  • 16. Sumber Air Air untuk kebutuhan instalasi pemadam kebakaran di peroleh dari: 1. Sumur dalam. 2. PDAM kota bersangkutan. Sumber air ini sangat berpengaruh dengan debit yang dikeluarkan. Penentuan Perletakan Hydrant Hydrant Halaman Untuk menentukan jumlah dan titik hydrant halaman menggunakan acuanSNI (Standar Nasional Indonesia) no. 03-1735-2000 sbb: • Tiap bagian dari jalur akses mobil pemadam di lahan bangunan harus dalam jarak bebas hambatan 50 m dari hydrant kota. Bila hydrant kota yang memenuhi persyaratan tersebut tidak tersedia, maka harus disediakan hydrant halaman. • Dalam situasi di mana diperlukan lebih dari satu hydrant halaman, maka hydrant-hydrant tersebut harus diletakkan sepanjang jalur akses mobil pemadam. • Hydrant halaman (pilar) ditempatkan di luar bangunan pada lokasi yang aman dari api dan penyaluran pasokan air ke dalam bangunan dilakukan melalui katup siamese. • Hydrant kota (fire hydrant) bentuknya sama dengan hydrant halaman, tetapi mempunyai dua katup atau tiga lubang untuk selang kebakaran. Hydrant Gedung Untuk menentukan jumlah dan titik hydrant gedung menggunakan acuan SNI (Standar Nasional Indonesia) dan NFPA (National Fire Protection Association) sbb: • Lokasi dan jumlah hydrant bangunan (kotak Hydrant/box hydrant) diperlukan untuk menentukan kapasitas pompa yang digunakan untukmenyemprot air.
  • 17. • Hydrant ditempatkan pada jarak 35-38 meter satu dengan lainnya, karena panjang satu dengan lainnya. Selang kebakaran dalam kotak hydrant adalah 30 meter, ditambah sekitar 5 meter jarak semprotan air. • Pada atap bangunan yang tingginya lebih dari 8 lantai, perlu juga disediakan hydrant untuk mencegah menjalarnya api ke bangunan yang bersebelahan. • Hydrant/selang kebakaran harus diletakkan di tempat yang mudah dijangkau dan relatif aman, dan pada umumnya diletakkan di dekat pintu darurat.
  • 18. Syarat-syarat Khusus Hydrant Kebakaran Syarat-syarat khusus ini adalah merupakan ciri hydrant dan harus dilaksanakan dalam pengerjaannya. • Komponen hydrant kebakaran terdiri dari: sumber air, pompa kebakaran, selang kebakaran, penyambung, dan perlengkapan lainnya. • Pompa kebakaran dan peralatan listrik lainnya harus mempunyai aliran listrik tersendiri dari sumber daya darurat. • Selang kebakaran dengan diameter minimum 1,5 inci (3,8 cm) harus terbuat dari bahan yang tahan panas, dengan panjang maksimum 30 meter. • Peralatan hydrant harus dicat merah.
  • 20. Sistem ini bekerja secara otomatis untuk mendeteksi adanya kebakaran, mengaktifkan alarm, dan melakukan pemadaman kebakaran. Sistem ini terdiri dari beberapa pipa gantung yang dilengkapi dengan head sprinkler. Masing-masing dari head sprinkler ditutup oleh sekat yang berupa tabung gelas dimana di dalamnya terdapat cairan yang peka terhadap panas. Bila temperatur di dalam ruangan meningkat melebihi batas toleransi yang ditetapkan maka cairan tersebut akan memuai dan memecahkan tabung gelas tersebut dan air akan keluar dari pipa. Keuntungan dari sistem ini yaitu hanya beroperasi di daerah yang terjadi kebakaran dan dengan cepat dapat memadamkan api sekaligus melindungi struktur dan isi bangunan dengan efektif. Sistem ini jauh lebih efektif jika dibandingkan dengan sistem hydrant. Air semburan dari hydrant cenderung membasahi seluruh ruangan (termasuk daerah yang tidak terbakar). Kemudian hydrant menggunakan air dengan debit yang jauh lebih banyak dan dalam operasionalnya dapat menimbulkan efek water damage yang lebih besar dari sprinkler. Sebuah studi menunjukkan bahwa bangunan yang dilindungi dengan sprinkler 76 % diantaranya dapat dipadamkan dengan 5 head sprinkler yang aktif atau kurang, dan 96% dengan aktifnya 25 head sprinkler atau kurang. (Wisaksono dan Rahayu, 2008)
  • 21. Pipa Sprinkler Instalasi pipa ini berfungsi untuk mengatasi kebakaran secara otomatis disetiap ruangan melalui head sprinkler , pipa sprinkler dipasang pada setiap lantai [dalam flapon] dengan jarak antara 3 sampai 5 meter , bila terjadi kebakaran pada salah satu lantai maka panas api dari titik kebakaran akan memecahkan head sprinkler. URAIAN SYSTEM 1. Wet Riser System Seluruh instalasi pipa sprinkler berisikan air bertekanan dengan tekanan air selalu dijaga pada tekanan yang relatif tetap. 2. Dry Riser System : Seluruh instalasi pipa sprinkler tidak berisikan air bertekanan, peralatan penyedia air akan mengalirkan air secara otomatis jika instalasi fire alarm memerintahkannya. - Pada umumnya gedung bertingkat menggunakan sistim Wet Riser. - Pada sistem dilengkapi Fire Brigade Connection yang diletakkan diluar bangunan.
  • 22. PERALATAN UTAMA DAN FUNGSI 1. Pompa kebakaran terdiri dari Electric Pump, Diesel Pump & Jockey Pump. • Apabila tekanan didalam pipa menurun, maka secara otomatis Jockey pump akan bekerja untuk menstabilkan tekanan air didalam pipa. • Jika tekanan terus menurun (misal glass bulb pada kepala sprinkler pecah) maka pompa kebakaran utama akan bekerja dan otomatis pompajockey berhenti. • Apabila pompa kebakaran utama gagal bekerja setelah 10 detik, kemudian pompa cadangan Diesel secara otomatis akan bekerja. • Jika kedua pompa tersebut gagal bekerja, alarm akan segera berbunyi dengan nada yang berbeda dengan bunyi alarm sistim, untuk memberi tahukan kepada operator akan adanya gangguan. • Sistim bekerja pompa Fire Hydrant adalah “Start otomatis” dan “Mati secara Manual”. • Pada saat pompa kebakaran utama bekerja, wet alarm valve akan terbuka dan segera membunyikan alarm gong. Aliran didalam pipa cabang akan memberi indikasi pada flow switch yang terpasang pada setiap cabang & dikirim ke panel fire alarm untuk membunyikan alarm pada lantai bersangkutan.
  • 23. 2. Pressure Switch : Alat kontrak yang bekerja akibat perubahan tekanan. 3. Manometer : Alat untuk membaca tekanan 4. Time delay relay : Alat relay yang bekerja berdasarkan seting waktu yang sudah ditentukan. 5. Safety valve : Alat pelepas tekanan lebih 6. Pressure Reducing Valve : Alat pembatas tekanan 7. Kepala Sprinkler (Head Sprinkler) : Alat pemancar air yang bekerja setelah pecahnya bulb akibat panas yang ditimbulkan oleh kebakaran. Ukuran kepala sprinker 15 mm, kepadatan pancaran 5 mm/mnt, area kerja maks. 144 m2, laju aliran 725 lt/mnt dan setiap katup kendali jumlah maks. adalah 1.000 buah kepala sprinkler
  • 24.